7.5
Kesiapan KSK Ekonomi (Kecamatan Kayan Hilir, Kecamatan Dedai, dan
Kecamatan
Sungai Tabelian) sebagai Kawasan Agropolitan Kabupaten Sintang -
Qonieta Maulidya (19/443547/TK/48743) 7.5.1
Pendahuluan
7.5.1.1 Latar Belakang Ketimpangan atau kesenjangan pembangunan antar wilayah di Indonesia masih menjadi tantangan untuk diselesaikan dalam pembangunan ke depan. Berdasarkan Perpres 63 Tahun 2020 menyebutkan bahwa masih terdapat 62 Kabupaten di Indonesia yang masih termasuk kedalam daerah tertinggal. Selain itu juga masih terdapat permasalahan kesenjangan pembangunan antara wilayah desa dan kota. Ketimpangan wilayah ini merupakan masalah yang dihadapi oleh banyak negara berkembang termasuk negara Indonesia. Ketimpangan pembangun desa-kota perlu ditangani secara serius dan tepat untuk mencegah terjadinya peningkatan laju urbanisasi yang nantinya akan memberikan beban dan masalah sosial perkotaan yang kunjung usai. Ketimpangan pembangunan yang terjadi berkaitan dengan pembangunan fasilitas umum dan sosial yang masih berpusat di kota sehingga wilayah perdesaan tidak dapat berkembang cepat dan mengejar ketertinggalan tersebut. Bank Dunia memproyeksikan pada tahun 2045 akan ada sebanyak 220 juta penduduk Indonesia yang akan meninggalkan perdesaan dan memilih untuk tinggal di kota-kota besar dan kecil. Hal itu menunjukkan adanya peningkatan laju persentase urbanisasi yang pada tahun 2019 berada di angka 56% menjadi 70%. Dikutip berdasarkan data dari Databoks.co.id, tingkat persebaran penduduk Indonesia yang tinggal di daerah urban merupakan yang kedua tertinggi setelah negara Malaysia. Fenomena urbanisasi di Indonesia menjadi masalah dikarenakan laju urbanisasi yang meningkat tanpa diimbangi dengan peningkatan pembangunan dan kesejahteraan yang sama cepatnya. Selain itu proses urbanisasi yang terjadi seringkali mendesak keberadaan sektor pertanian yang ditandai dengan adanya alih fungsi lahan menjadi kawasan terbangun ataupun bertransformasi menjadi kawasan lainnya. Akibat yang sangat logis dari kondisi ini yaitu penurunan produktivitas pertanian.
350