
2 minute read
Gambar 7. 5 Grafik Kontribusi Sektoral PDRB Kabupaten Sintang Tahun 2016-2020 Gambar 7. 6 Kerangka Berpikir Isu Strategis Kesejahteraan dan Kualitas Sumber Daya
ditanggulangi secara tepat maka dapat menurunkan dan menganggu kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Sintang.
Gambar 7. 5 Grafik Kontribusi Sektoral PDRB Kabupaten Sintang Tahun 2016-2020
Advertisement
Sumber: Analisis Penyusun, 2021
7.1.6 Analisis SWOT
Berdasarkan rumusan yang sudah dianalisis sebelumnya, penulis menyusun analisis SWOT sebagai strategi meminimalisir kerugian bencana.
Tabel 7. 7 SWOT Isu Dampak Bencana Banjir terhadap Potensi Pengembangan Kabupaten Sintang sebagai Agropolitan
Strength Weakness
1. Pembatasan Deforestasi 2. Pengembangan saluran drainase 3. Pengembangan desa tangguh bencana 1. Hampir seluruh kawasan budidaya termasuk kerawanan banjir tinggi 2. Laju deforestasi yang cukup tinggi
Oportunity 1. Peluang kolaborasi dengan masyarakat sekitar sungai untuk menjaga daerah resapan air
2. Potensi komoditas agropolitan di Kabupaten Sintang memiliki komparatif advantage di Kalimantan Barat
Threat 1. Adanya ancaman yang langsung pada sektor yang unggulan
2. Pihak swasta yang melakukan pembukaan lahan secara illegal di bagian hulu sungai
Strategi SO:
1.Program normalisasi sungai yang melibatkan masyarakat baik yang terdampak banjir maupun yang tidak terdampak
2. Mengembangkan rantai produksi agropolitan yang berbasis ketahanan bencana
Strategi WO:
1. Melakukan penyuluhan terkait kebencanaan banjir dan cara tanggap cepatnya
2. Pemetaan secara detail wilayah yang cocok dikembangkan agropolitan dengan ketahanan bencana
Strategi ST:
1. Pembangunan tanggul pada wilayah yang berdekatan dengan budidaya pertanian maupun perkebunan 3. Melakukan kolaborasi pengawasan penenbangan liar dengan masyarakat sekitar
Strategi WT:
1.Pemanfaatan dan pengembangan teknologi mengenai early warning system terhadap bencana banjir
2. Perbaikan drainase utamanya pada sistem perkotaan dan normalisasi/naturalisasi pada badan air sungai 2.Relokasi masyarakat secara bertahap yang terdampak paling parah terhadap bencana banjir
3.Pembentukan organisasi tanggap bencana banjir 3.Mendirikan tempat pengungsian yang aman di sekitar wilayah terdampak banjir.
Sumber: Analisis Penyusun, 2021
7.1.7 Kesimpulan Dilakukan analisis spasial menggunakan bencana banjir yang memiliki kerawanan tinggi lalu dilakukan tumpang tindih (overlay) dengan guna lahan untuk mengetahui luasan guna lahan yang terdampak. Digunakan pendekatan guna lahan yang mendukung agropolitan Kabupaten Sintang untuk dapat mengakomodasi konsep perkembangan wilayah pada masa mendatang. Hasilnya, kerugian nominal (asset) yang terjadi ketika banjir datang pada kawasan rawan tinggi terhitung 6,1 Triliun rupiah. Diperlukan intervensi dan terobosan untuk meminimalisir kerugian. 7.1.8 Rekomendasi
Berdasarkan pemaparan pada analisis sebelumnya, rekomendasi yang dapat disarankan penulis berdasarkan analisis isu topik ini adalah:
1. Melakukan pembatasan dan pengawasan deforestasi bersama masyarakat terutama di daerah kawasan hulu sungai sehingga dapat
meningkatkan rasa selfbelonging masyarakat terhadap kawasan hutannya sendiri 2. Penerapan konsep kawasan agropolitan yang berbasis ketahanan bencana agar mengurangi risiko kerugian. Dengan memasukkan konsep ketahanan bencana, harapannya dapat meminimalisir kerugian yang ditimbulkan dan tidak menjadikan sunk cost atas asset yang sudah dibangun. 3. Perbaikan dan pembangunan sarana-prasarana drainase, tanggul sungai, normalisasi/naturalisasi sungai. Drainase pada wilayah permukiman diharapkan dapat. 7.1.9 Daftar Pustaka
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sintang Tahun 2021
Peraturan Daerah Kabupaten Sintang Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sintang Tahun 20212026
Kajian Lingkungan Hidup Strategis RPJMD Kabupaten Sintang Tahun 2016-2021
Peraturan Daerah Kabupaten Sintang Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sintang Tahun 2016-2036