1 minute read

19/443550/TK/48746

7.6 Peningkatan Laju Deforestasi di Kabupaten Sintang - Sasanda Mahesa Putri (19/443550/TK/48746)

7.6.1 Latar Belakang

Advertisement

Terhitung sejak 21 Oktober 2021, Kabupaten Sintang mulai mengalami banjir yang dipicu oleh La Nina yang mampu meningkatkan curah hujan dari 20% hingga 70%. Banjir ini merendam kurang lebih selama 4 pekan dan mengakibatkan seluruh kegiatan masyarakat terhambat, terdapat kurang lebih 112 jiwa terdampak akibat banjir ini. Selain disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrem, konversi lahan yang masiv atau deforestasi menjadi penyebab lain yang menyumbang terjadinya banjir di Kabupaten Sintang. Menurut Global Forest Watch, selama tahun 2002 hingga tahun 2020, Kalimantan Barat telah kehilangan 1,25 juta hektar hutan primer basah atau sekitar 18% dari keseluruhan hutan yang ada. Deforestasi ini disebabkan oleh pertanian kelapa sawit skala besar, pertanian kelapa sawit dan karet skala kecil, serta permukiman yang tumpang tindih dengan hutan. Selain itu, deforestasi juga disebabkan oleh konsesi lahan pertambangan yang akhirnya berdampak pada menurunnya resapan air. Hal ini kemudian berakibat pada penurunan resapan air. Sehingga ketika musim hujan datang, air yang turun tidak dapat diserap oleh tanah dengan baik. Deforestasi di Indonesia sering kali disebabkan oleh pembangunan lahan permukiman dan pertanian, alih fungsi lahan untuk kegiatan pertambangan dan industri sehingga mengharuskan dilakukannya pembukaan lahan. Akibatnya timbul konflik antara pengusaha dengan lembaga pemerhati lingkungan bahkan dengan masyarakat setempat. Peningkatan jumlah manusia menjadi penyebab lain adanya deforestasi ini, bertambahnya jumlah manusia yang semakin tinggi mendorong peningkatan akan kebutuhan bahan pangan yang mengharuskan dilakukannya pembukaan lahan pertanian sehingga semakin menurunkan tutupan lahan. Hutan di Kabupaten Sintang menyumbang 1,3% dari total hutan di Indonesia. Sedangkan sebesar 59% dari total luas lahan di Kabupaten Sintang merupakan kawasan hutan yang terdiri dari hutan lindung dan hutan produksi. Namun pada kenyataannya Kabupaten Sintang juga menempati peringkat keempat deforestasi yang ada di Kalimantan Barat, yaitu sebesar 5,26%. Maka dari itu, isu deforestasi ini penting untuk dibahas karena dengan mengetahui

This article is from: