
1 minute read
Sintang sebagai Agropolitan - Afif Mubarok (19/443523/TK/48719
7.1 Analisis Dampak Bencana Banjir Terhadap Potensi Pengembangan Kabupaten Sintang sebagai Agropolitan - Afif Mubarok (19/443523/TK/48719)
7.1.1 Latar Belakang Kabupaten Sintang terletak di Provinsi Kalimantan Barat dengan luas wilayah yang mencapai 21.638 km². Kabupaten Sintang terdiri atas 14 kecamatan dengan 391 desa dan 16 kelurahan. Secara geografi, Kabupaten Sintang memiliki dominasi dataran rendah dengan 4 sungai yang membentang sepanjang 14 kecamatan. 2 diantaranya adalah sungai besar yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Di lain sisi, Kabupaten Sintang memiliki intensitas curah hujan yang tergolong tinggi. Pada dokumen RPJMD Kabupaten Sintang, bencana banjir disebabkan oleh adanya aliran permukaan yang tidak mampu disimpan oleh tanah. Ketidakmampuan tanah untuk menyerab juga disebabkan beberapa hal, yaitu curah hujan yang tinggi dalam kurun waktu yang singkat, perubahan ekosistem dan pergantian tanaman tahunan atau tanaman berakar dalam ke tanaman semusim berakar dangkal. Terjadi pula bencana banjir yang sangat berdampak besar pada penghidupan masyarakat Kabupaten Sintang di bulan Oktober 2021 hingga November 2021. Terhitung sudah lebih dari 1 bulan banjir di Kabupaten Sintang belum surut. Sebelumnya belum pernah terjadi bencana banjir dengan tingkat lama waktu yang sama seperti tahun 2021. Diperkirakan bencana banjir yang tidak kunjung surut ini disebabkan oleh catchemnt area di kawasan hulu sungai yang sudah rusak. Daerah tangkapan air yang seharusnya ditumbuhi pepohonan penyerap air ternyata malah diubah fungsi lahannya. Jika dirunut hingga tahun 2018, per November 2021 hampir seluruh kecamatan Sintang pernah mengalami bencana banjir. Bahkan pada banjir November 2021, 12 kecamatan dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sintang terdampak bencana banjir. Oleh karena itu, bencana banjir ini tentunya menimbulkan dampak yang signifikan terhadap Kabupaten Sintang baik secara fisik aset maupun moneter wilayah yang akan berpengaruh pada kelangsungan kehidupan masyarakat sehingga diperlukan adanya tindakan pencegahan agar dapat meminimalisir dampak kerugian yang ditimbulkan. Dalam pembahasan topik ini, penulis melakukan analisis perhitungan dampak kerugian bencana banjir secara moneter dengan pendekatan neraca
Advertisement