1 minute read

Gambar 5. 44 Lingkaran Doughnut Economy

pusat yang menggunakan pendekatan brown recovery. Bila hal ini dibiarkan lebih lanjut maka sulit bagi Kabupaten Sintang untuk mencapai tujuan dari pembangunan yang berkelanjutan di masa yang akan datang.

Gambar 5. 44 Lingkaran Doughnut Economy

Advertisement

Sumber: Google Pict, 2021

Doughnut Economy merupakan pendekatan ekonomi berkelanjutan dengan menggabungkan batas lingkungan dan sosial di dalamnya (Raworth, Kate 2012). Tujuan dari doughnut economy sendiri untuk mengubah paradigma dari yang menggunakan pertumbuhan PDRB sebagai pengukur kesuksesan suatu wilayah/kota menjadi ke pemenuhan hak kebutuhan manusia sebagai fondasi sekaligus pembatasan aktivitas manusia yang bersifat merusak bumi. Seperti yang dilihat pada Gambar 5.44 suatu wilayah dapat dikatakan memiliki ekonomi yang berkelanjutan bila sudah memenuhi batas minimum hak kebutuhan manusia tetapi tidak melewati batas lingkungan yang sudah ditentukan. Dalam hal ini, terdapat 7 indikator biofisik dan 11 indikator sosial ekonomi yang terlampirkan. Pendekatan doughnut economic sendiri sudah digunakan lebih dari 150 negara termasuk Belanda yang menjadi negara pertama yang menggunakan pendekatan ini untuk melakukan green recovery pasca pandemi Covid-19.

This article is from: