Tabel 7. 5 Luas Lahan Terdampak Banjir Kerawanan Tinggi
Guna Lahan Pertanian Pekebunan Tanah Terbuka Hutan Lahan Kering Sekunder Hutan Rawa Sekunder Semak/Belukar Permukiman Pelabuhan Pertambangan Tubuh Air Total
Luas Terdampak (ha) 208,328 36,027 18,310 9,391 7,823 7,184 985 9 4,010 9,293 301,360
% 69% 12% 6% 3% 3% 2% 0% 0% 1% 3% 100%
Sumber: Analisis Penyusun, 2021
Berdasarkan hasil analisis peta dan tabel guna lahan, ditemukan bahwa guna lahan yang memiliki dampak terluas adalah guna lahan pertanian dan perkebunan dengan masing-masing sebesar 69% dan 12% dari total luas yang terdampak bencana banjir. Lahan yang diperhitungkan termasuk dengan kawasan pengembangan Agropolitan yang sesuai dengan dokumen KLHS RPJMD 2016-2022, yaitu kawasan pengembangan Agropolitan di Kecamatan Kayan, Kecamatan Dedai, dan Kecamatan Sungai Tebelian. Agropolitan mengonsepkan suatu wilayah memiliki persediaan dan produksi sumber daya berupa pertanian maupun perkebunan yang dapat menyokong wilayahnya sendiri hingga wilayah yang di sekitarnya. Dengan pertimbangan hal tersebut, penulis melakukan valuasi kerugian dengan pendekatan neraca sumber daya alam yang menggunakan komoditas sektor pertanian dan perkebunan. Pada sektor pertanian, penulis mengasumsikan komoditas yang digunakan dalam valuasi moneter adalah komoditas padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar dan kacang tanah. Untuk guna lahan perkebunan, penulis menggunakan asumsi komoditas karet dan kelapa sawit.
270