8-12 bulan. Dengan demikian jumlah panen dari tanaman hortikultura biofarmaka dianggap satu kali dalam satu tahun. Tabel 5. 70 Luasan Pasiva Holtikultura Biofarmaka Kabupaten Sintang
Sumber:Kabupaten Sintang dalam Angka, Analisis Penyusun, 2021
Setelah menghitung luas pemanfaatan lahan dari semua komoditas yang ada, didapatkan luas pemanfaatan lahan eksisting untuk hortikultura biofarmaka di Kabupaten Sintang pada tahun 2020 sebesar 6,87 Ha. Dari luas keseluruhan komoditas yang ada, luas komoditas jahe merupakan yang paling besar yaitu 2,6 Ha atau sebesar 37,71% dari total lahan eksisting. Selanjutnya disusul oleh Laos/Lengkuas dan Kencur yang masihmasing memiliki luas sebesar 2,04 Ha dan 1,08 Ha. Sedangkan pemanfaatan lahan dari Kapulaga merupakan yang terkecil yaitu sebesar 0,0005 Ha. Produktivitas dihitung dengan cara membagi jumlah produksi tanaman hortikultura biofarmaka (Kg) yang didapatkan dari data Badan Pusat Statistika Kabupaten Sintang dengan luas pemanfaatan lahan (Ha). Jumlah produksi hortikultura biofarmaka di Kabupaten Sintang pada tahun 2020 yaitu sebanyak 113.987 Kg.
166