PARAMITA Magazine KMBUI 56th Edition

Page 1

Mental Health: Apakah Aku Butuh Bantuan?

Untuk kamu, satu hal yang perlu diingat, sayangi dirimu bukanlah suatu hal yang egois.

Berubah demi Orang Lain, Bagaimana Pendapatmu?

Apakah kita memerlukan validasi orang lain untuk menjadi pribadi yang lebih baik?

‘Metta’ dalam Metamorfosis KupuKupu Metamorfosis sempurna kupu-kupu sebagai metafor sempurna untuk cinta kasih

Ed. 56/LVIDES 2022
untuk
Terus
“Daun
KELUARGA MAHASISWA BUDDHIS UNIVERSITAS INDONESIA
Media Informasi dan Ekspresi Kreativitas Tidak Semudah Itu
Berubah!
berusaha karena momenmu akan datang! Daun yang Layu
yang jatuh tidak pernah membenci angin.”
Perubahan ada di tangan kita METAMORFOSIS

PROFIL KAMI

KMBUI (Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Indonesia) adalah sebuah organisasi kemahasiswaan berbentuk kekeluargaan yang berkedudukan di Universitas Indonesia yang bergerak di bidang keagamaan dan juga sosial/ kemasyarakatan.

Tujuan KMBUI ialah menghimpun atau mempererat persaudaraan seluruh mahasiswa Buddhis UI dan memperjuangkan kepentingankepentingannya dalam bidang kemahasiswaan dan agama Buddha, membantu sesama mahasiswa dalam perkuliahan hingga tercapainya kesarjanaan, serta mengerahkan aktivitas dan kreativitas mahasiswa Buddhis kepada bangsa dan negara Indonesia serta keagungan Buddha Dhamma.

PARAMITA merupakan salah satu departemen KMBUI yang bergerak dalam bidang jurnalistik dan desain sebagai media informasi dan ekspresi kreativitas KMBUI.

PARAMITA terbit sejak 1989 sebanyak dua kali dalam setahun dan dibagikan secara gratis kepada anggota aktif dan alumni KMBUI, Unit Kegiatan Mahasiswa lain di Universitas Indonesia, vihara-vihara, yayasan Buddhis, maupun Keluarga Mahasiswa Buddhis (KMB) di luar UI. PARAMITA berdiri sebagai sebuah departemen untuk menyalurkan kreasi dan kreativitas anggota KMBUI.

KMBUI KELUARGA MAHASISWA BUDDHIS UNIVERSITAS INDONESIA Email ukmkmbui@gmail.com Website www.kmbui.ui.ac.id Youtube UKM KMBUI Instagram @ukm_kmbui @paramita.kmbui Issuu issuu.com/ paramitamagazinekmbui Trompol Pos 909, Kampus UII, Depok 16424 paramitamagazine@gmail.com Kritik dan Saran +(62) 812-8882-3736 (Yiu Cen) +(62) 823-1299-5145 (Jaysen E.) Pemasangan Iklan dan Donasi Mandiri 1150007790688 a.n. Yiu Cen

EDITORIAL

Namo Buddhaya!

Tahun ini menunjukkan tanda-tanda berakhirnya pandemi dan mulainya transisi kembali ke kehidupan luring. Tentu saja, ini bukan berarti kita bisa langsung berhenti memakai masker. Beberapa kegiatan dan acara luring akan kembali diadakan, tetapi kita masih harus menjaga jarak dari satu sama lain. Namun, dengan menurunnya kasus COVID-19, dapat dilihat bahwa dunia sedang mengalami perubahan besar yang positif. Menghabiskan waktu terkurung di rumah seharian telah menjadi situasi yang normal bagi semua orang selama tiga tahun ini. Kita semua berharap bahwa tahun depan akan membawakan situasi yang lebih baik, yang membolehkan kita kembali beraktivitas dan bertemu lagi dengan satu sama lain seperti sebelum pandemi.

Oleh karena itulah, PARAMITA 56 membawakan tema “Metamorfosis”. PARAMITA 56 akan membawakan tulisan-tulisan yang mengingatkan bahwa apabila seseorang ingin suatu hal untuk berubah menjadi lebih baik, maka dia harus berusaha keras untuk mewujudkan perubahan tersebut. Hal ini berlaku untuk kondisi dunia dan batin diri sendiri.

Apa yang bisa kita lakukan untuk membawa harapan baru ke dunia? Apa yang bisa kita lakukan untuk mengubah diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik? Segenap redaksi PARAMITA berharap majalah PARAMITA dapat menginspirasi para pembaca untuk selalu berupaya membawa perubahan positif pada kehidupan orang lain dan diri sendiri. Apabila Anda sedang menghadapi perubahan besar dalam hidup, semoga PARAMITA bisa memberi semangat kepada Anda untuk berjuang melewati kesulitan yang ada!

Sabbe satta bhavantu sukhitatta Semoga semua makhluk hidup berbahagia

Salam hangat, Redaksi PARAMITA 2022

Majalah PARAMITA dipersembahkan oleh: PENANGGUNG JAWAB Paramita PEMBIMBING Ronald Grant PEMIMPIN REDAKSI Jaysen Ekajuve Thiadi Yiu Cen
MARKETING
Juni
Shania Valencia
Ellen Ashiana Djojo Marvella Metta Sutioso PENERBIT KMB UI Trompol Pos 909, Kampus UI Depok 16424
PT.
CIPTA MANDIRI INDONESIA
ARTIKEL DAN JURNALISTIK Koordinator Bidang Jaysen Ekajuve Thiadi Staff Felicia Helena Wijayanti Nathanawan Tepsuwan Sharon Felicia Davidson DESAIN DAN TATA LETAK Koordinator Bidang Yiu Cen Staff Vincent
Koordinator Bidang Yiu Cen Staff
F.O.W. FREELANCE
Malson Helen Hany Alicia
PENCETAK
KARYA
Table of CONTENTS 07 Sambutan Ketua Umum 08 Foreword 09 Preface 10 PARAPLUS: Wall of Arts 11 PARAGAMES 12 Tidak Semudah Itu untuk Berubah 14 Asadha Puja: Peringatan Kebangkitan Ajaran Buddha 16 Candi Kita Bersama, Candi Borobudur 19 Daun yang Layu 22 Mental Health: Apakah Aku Butuh Bantuan? 26 Nathania Wilona: Lebih Dari Teori 28 Teknologi sebagai Tolok Ukur Perubahan Kehidupan Manusia 30 Kepengurusan KMBUI XXX 34 Kepengurusan KMB BEM IKM FK UI 2022 35 KMBUI Journal 36 What Do They Say? 40 Kepengurusan PARAMITA KMBUI XXX 43 Freelancer PARAMITA KMBUI XXX
45 Artikel Khusus PARAMITA 51 PARACOMIC 52 KMBUI INSIDE: PPD 55 PARATRAVEL 60 AMARA 64 Berubah dengan Dhamma 66 PARATANYA 70 ‘Metta’ dalam Metamorfosis Kupu-Kupu 74 Berubah demi Orang Lain, Bagaimana Pendapatmu? 78 KMBUI INSIDE: International Talkshow 80 Liberty In Tranquility 84 I Was Here 86 Anumodana 87 Laporan Keuangan

Sambutan Ketua Umum

Merupakan sebuah kebahagiaan bagi saya bahwa majalah PARAMITA ke-56 ini telah terbit dan kembali menjadi media informasi dan ekspresi kreativitas bagi anggota KMBUI. Perlu kita sadari, bahwa terbitnya majalah PARAMITA ke-56 ini merupakan buah dari niat, kerja keras, dan karma baik banyak pihak. Oleh karena itu, apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya saya haturkan kepada semua pihak yang terlibat dalam penerbitan majalah PARAMITA ke-56 ini. Semoga, kita selalu berbahagia atas perbuatan bajik yang telah kita lakukan demi melestarikan Dhamma bersama-sama.

Layaknya ulat yang mengalami metamorfosis dalam hidupnya sebelum menjadi kupu-kupu yang cantik, kita semua selalu mengalami perubahan di dalam hidup kita. Tentunya secara fisik tidak se-signifikan ulat yang menjadi kupu-kupu, tetapi seperti yang kita ketahui dalam agama Buddha, pada hakekatnya, kehidupan ini memiliki 3 ciri, yaitu: tidak tetap, tanpa diri, dan tidak memuaskan (Anicca, Anatta, Dukkha). Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya, tanpa kita sadari, kita selalu berubah setiap saat. Mungkin kita bisa mulai menyadarinya dari sel-sel di tubuh kita yang selalu melakukan regenerasi, atau pikiran kita yang terus bergulir dari satu momen ke momen berikutnya. Yap, kita satu momen yang lalu bukanlah kita pada momen ini! Oleh karena itu, perubahan dalam kehidupan kita sudah selayaknya kita pandang sebagai sesuatu yang wajar. Dengan menyadari kewajaran dari sebuah perubahan, kita akan dapat dengan mudah menerima realita kehidupan yang terkadang lamban seperti ulat, terkadang stagnan seperti kepompong, dan terkadang juga cantik dan terbang tinggi seperti kupu-kupu. Kita dapat lebih mudah melepaskan kebencian kita terhadap kesalahan kita di masa lalu, dan juga memaafkan orang lain yang pernah melakukan kesalahan terhadap kita karena kita telah menerima kehidupan sebagaimana adanya: tidak kekal, tanpa diri, dan tidak memuaskan.

Dengan terbitnya majalah PARAMITA edisi ke-56 yang mengusung tema “Metamorfosis”, Saya berharap majalah PARAMITA tidak hanya dapat menjadi jendela yang memperlihatkan KMBUI dan kreativitas anggotanya, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi pembaca untuk selalu berusaha lebih mengenal dan melestarikan Dhamma.

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta Semoga Semua Makhluk Berbahagia

Salam Metta, Ketua Umum KMBUI XXX Paramita

7 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
SAMBUTAN

Selagi masih berpetualang di 31 alam kehidupan, kehidupan kita tidak akan pernah luput dari perubahan. Baik itu perubahan yang baik maupun yang tidak. Beberapa orang mungkin dapat beradaptasi atau bahkan bahagia terhadap perubahan yang terjadi, akan tetapi terdapat pula orang yang tidak suka atau bahkan tidak dapat menghadapi perubahan tersebut.

Majalah PARAMITA edisi 56 yang mengangkat tema “Metamorfosis” merupakan wadah bagi anggota Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Indonesia (KMBUI) untuk menghasilkan karya tulis dengan mengusung tema perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Besar harapan kami bahwa majalah PARAMITA edisi kali ini dapat memberikan pandangan baru mengenai metamorfosa yang terjadi dalam kehidupan kita.

Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan Majalah PARAMITA Edisi 56. Tidak lupa permintaan maaf juga kami ucapkan apabila dirasa terdapat hal yang sekiranya dirasa kurang oleh pembaca. Sebagai penutup, selama kita masih berputar-putar di dalam alam kehidupan tentunya perubahan akan tetap selalu terjadi. Pikiran, perkataan, dan perbuatan kita sendirilah yang dapat kita kondisikan untuk merespons perubahan tersebut.

Sotthi Hotu, Namo Buddhaya Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta Semoga semua makhluk berbahagia
8 PARAMITA 56 METAMORFOSIS FOREWORD
Anumodana Kepala Komisi Komunikasi dan Informasi KMBUI XXX Ronald Grant

Sotthi Hotu, Namo Buddhaya

Begitu manusia terlahir di dunia ini, dia tidak akan bisa terlepas dari yang dinamakan perubahan. Dari bayi yang tidak bisa melakukan apa-apa, perlahan belajar untuk berbicara, berjalan, berlari, dan bertumbuh dewasa. Perubahan akan terus mengikuti langkah seorang manusia, bahkan setelah meninggal pun tubuhnya masih akan terus berubah.

Perubahan bukan hanya terjadi pada tubuh fisik, namun juga pada batin. Seseorang yang awalnya pendiam dapat berubah menjadi ceria, begitu pun sebaliknya. Orang yang awalnya selalu sukses dalam apa pun akan mengalami kegagalan pada suatu waktu. Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menghadapi perubahan. Ada yang mengurung diri dan merenungi kesalahannya. Ada pula yang akan tetap tersenyum dan terus berjalan ke depan.

Majalah PARAMITA kembali mengangkat tema “Metamorfosis” pada edisi 56 ini yang akan menyajikan beragam hal yang menyangkut perubahan. Tema ini dipilih untuk mengajak pembaca untuk dapat menghadapi perubahan secara positif dan optimis. Tema ini juga dekat dengan konsep anicca, ketidakkekalan dalam Buddhisme yang tidak dapat dihindari oleh siapa pun, namun pasti akan dapat diatasi dengan bijaksana.

Kami berharap dengan adanya PARAMITA 56, pembaca dapat menjalankan hari-hari mereka dengan lebih optimis mengetahui hal yang lebih baik masih menunggu pada masa depan; bagaikan kupu-kupu yang menunggu dalam kepompong.

Kami juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan berkontribusi dalam penyusunan Majalah PARAMITA 56 ini. Kami menyadari majalah ini belum sempurna, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman pembaca PARAMITA 56. Semoga dengan adanya majalah ini, Buddha Dhamma dapat berkembang semakin baik lagi di Indonesia dan di seluruh dunia.

Sabbe satta Bhavantu Sukhitatta. Semoga semua makhluk hidup berbahagia.

Anumodana

Ketua Departemen PARAMITA KMBUI XXX Yiu Cen

9 PARAMITA 56 METAMORFOSIS PREFACE

@tyc.rin change is absolute. it's like how the sky brighten up during the day. it might not be good for those who have deadlines but it's a great thing for those who can't wait for a trip they've planned. whatever it is, just smile it away. we must face it anyway.

@jaysenthiadi In the face of change, it would be nice to be as adaptable as water, taking whatever shape or form necessary. Well, around 60% of adaptability in the human body should still be enough.

W
r t s
a l l O f A
10 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
PARAPLUS

PARAGAMES

11 PARAMITA 56 METAMORFOSIS

PARAFACTS

Tidak Semudah Itu untuk

Berubah!

Oleh: Shania Valencia Malson-FIB 2020

Dalam sebuah film dongeng, proses metamorfosis kupukupu digambarkan sebagai perubahan yang mudah. Hal yang dimaksud mudah di sini adalah penggambaran kupu-kupu yang langsung bisa terbang selepas masa kepompongnya usai. Padahal prosesnya bertahap dan memiliki banyak keganjilan di dalamnya. Namun, perubahan ulat bulu menjadi seekor kupukupu adalah perjalanan yang indah, meskipun tidak semudah itu.

Sebelum Menjadi Kepompong…

Ulat bulu harus menetas terlebih dahulu dari telurnya. Ketika masih menjadi ulat bulu, secara penampilan, belum ada kemiripan sama sekali dengan seekor kupu-kupu. Walaupun begitu, tetap ada beberapa organ yang akan menjadi komponen penting untuk bisa menjadi cikal bakal kupu-kupu. Sehabis menetas, ulat bulu akan makan dan menumpuk lemak untuk mengubah kulit kakunya menjadi kencang. Semasa hidupnya, ulat bulu akan mengalami proses ganti kulit. Rata-rata ulat bulu mengalami pergantian kulit sebanyak empat kali sebelum menjadi kepompong.

Ketika sudah gemuk dan padat, ulat bulu akan merilis hormon yang menghentikan seluruh kegiatannya. Hormon ini juga yang kemudian akan membuat ulat bulu melakukan self-destruction untuk men-‘cair’-kan otot, lemak, dan bagian lainnya. Beberapa organ yang sudah ada sejak awal akan bertumbuh menjadi mata, antena, kaki, dan sayap. Kepompong juga akan memproduksi selaput kulit untuk menjadi wadah bermetamorfosis yang disebut kutikula.

12 PARAMITA 56 METAMORFOSIS

Ketika Bentuk Baru Sudah Siap…

Lapisan kutikula akan luruh, memberikan akses kepada kupu-kupu untuk bisa keluar dari kepompongnya. Walaupun sudah melewati proses metamorfosis yang dramatik, otak kupu-kupu masih bisa menyimpan memori saat masih menjadi ulat bulu. Setelah kepompongnya menetas, kupukupu akan diam sebentar untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Tidak terkecuali ke sayapnya, supaya dapat merentang untuk terbang. Sebagian mengatakan bahwa kupu-kupu harus menunggu beberapa waktu supaya sayapnya kering dahulu sebelum akhirnya bisa terbang.

Pesan yang bisa didapatkan dari proses metamorfosis kupu-kupu ini adalah semuanya terjadi dengan proses. Berubah menjadi lebih baik dilambangkan dengan ulat bulu yang kemudian menjadi kupu-kupu, terjadi dengan adanya usaha, waktu, dan proses. Ulat bulu harus banyak memakan daun supaya bisa menjadi kepompong. Daun yang dimakan ulat bulu dapat dianalogikan sebagai kita yang harus meraih banyak ilmu. Sesudah menjadi kepompong pun, harus menunggu lagi sebelum akhirnya menjadi kupu-kupu. Tidak ada ulat bulu yang langsung menjadi kupu-kupu dalam kurun waktu singkat, sama seperti manusia. Jadi, teruslah berusaha berubah menjadi lebih baik dan menunggu momenmu untuk akhirnya bisa terbang!

13 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
PARAFACTS
(JAY/HEL)

KMBUI INSIDE

Asadha Puja: Peringatan Kebangkitan

Ajaran Buddha

Oleh: Frodewald - FIB 2020

Halo teman-teman, kembali lagi nih dengan Departemen Kalyanamitta di majalah PARAMITA. Kali ini, kami mau mem bahas salah satu hari raya besar agama Buddha, yakni Asadha Puja. Kami yakin kalian sudah mengetahui hari besar Buddhis ini. Namun, untuk memperluas pemahaman kita, ayo kita bahas lebih dalam lagi! Sebenarnya, apa sih yang diperingati pada hari raya ini? Asadha Puja merupakan hari besar Agama Buddha yang memperingati peristiwa pembabaran Dhamma oleh Sang Buddha untuk pertama kalinya. Sang Buddha berkhotbah pertama kali kepada lima orang pertama di Taman Rusa Isipatana, Benares, India. Kelima orang pertama tersebut, yakni Kondan na, Bhaddiya, Vappa, Mahanama, dan Assaji. Selain itu, peristiwa Asadha ini menjadi salah satu peristiwa terpenting, lho, bagi perkembangan ajaran Buddha di dunia bahkan sampai sekarang, yaitu menjadi peristiwa lengkap nya tiga permata (Tiratana) dengan resmi terbentuknya Sangha. Selain memperingati peristiwa penting tersebut, ada lagi hal sangat penting bagi umat Buddha sampai sekarang. Khotbah pertama sang Buddha yang dikenal sebagai Dhamma Cakka Pavattana Sutta atau Pemutaran Roda Dhamma mengajarkan tentang Empat Kesunyataan Mulia (Cattari Ariya Saccani). Semua umat Buddhis, kita pasti sudah tahu akan betapa penting dan dasarnya ajaran

14 PARAMITA 56 METAMORFOSIS

Dhamma ini. Dalam pembabaran-Nya, Sang Buddha menunjukkan apa itu penderitaan, sebab dari penderitaan kita, akhir dari penderitaan, dan yang terpenting adalah cara untuk mengakhiri penderitaan dengan menawarkan Jalan Mulia Berunsur delapan. Jalan Mulia ini menjadi pedoman bagi seluruh umat Buddha di dunia ini untuk keluar dari Samsara (penyebab penderi taan utama). Banyak sekali peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada hari Asadha ini. Dengan adanya peringatan hari Asadha setiap tahunnya,

kita bisa kembali mengingat momen-momen penting ini. Namun, terdapat hal yang lebih penting daripada sebagai peringatan belaka, yakni perayaan hari Asadha yang diharapkan mampu membangkitkan kembali semangat mempraktikkan Dhamma dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, ayo kita ilhami hari Asadha ini sebagai hari kebangkitan kembali seman gat kita untuk mempraktikkan Dhamma dalam keseharian kita!

15 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
KMBUI INSIDE
(SHN/HEL)

PARAFACTS

Candi Kita Bersama, Candi Borobudur

Oleh Yiu Cen – FIB 2020

Setelah lama Candi Borobudur digunakan untuk kepentingan kebudayaan, pariwisata, dan penelitian sejarah, akhirnya fungsi Candi Borobudur resmi memiliki fungsi spiritual. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemprov Jateng secara daring dan luring di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Jumat, 11 Februari 2022. Tidak hanya Candi

Borobudur, fungsi spiritual juga ditambahkan pada Candi Prambanan, Candi Pawon, dan Candi Mendut sesuai dengan tujuan didirikannya candi-candi tersebut. Orangorang yang biasanya hanya menikmati keindahan candi sekarang juga dapat memanfaatkan candi sebagai tempat peribadatan umat Hindu dan Buddha dari seluruh dunia. Meski lebih sering difungsikan sebagai tempat pariwisata dan pendidikan oleh masyarakat, Candi Borobudur telah lama digunakan sebagai salah satu tempat umat Buddha merayakan Hari Raya Waisak. Sejak tahun 1929, dengan diinisiasi oleh Himpunan Teosofi Hindia Belanda, umat Buddha bersama-sama merayakan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur. Perayaan sempat terhenti karena perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia, namun Hari Raya Waisak pada tahun 1953 kembali dilaksanakan di Candi Borobudur. Pada tahun 1973, pusat perayaan dipindahkan ke Candi Mendut karena tengah dilakukan

16 PARAMITA 56 METAMORFOSIS

pemugaran. Perayaan di Candi Borobudur kembali ditiadakan pada tahun 2020 dan 2021 karena adanya pandemi COVID-19. Namun, pada Hari Raya Trisuci Waisak 2566 BE/Tahun 2022, Candi Borobudur kembali menjadi pusat perayaan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Bersama dengan PERMABUDHI, WALUBI mengadakan perayaan yang telah dirindukan oleh ribuan umat Buddha di Indonesia. Dalam rangka menyambut Waisak 2566 BE, WALUBI melaksanakan bakti sosial dengan membagikan sembako kepada warga yang tinggal di sekitar Candi Borobudur pada 14 Mei 2022. Pada tanggal 16 Mei 2022, lebih dari 1.000 umat Buddha menghadiri detik-detik Waisak pada pukul 11:13:46 WIB. Umat memejamkan mata dan merenungkan sifat-sifat luhur guru agung kita, Sang Buddha. Tak lama setelah perayaan Waisak 2566 BE, isu naiknya harga tiket naik ke Candi Borobudur hingga Rp750.000,00 per orang mencuat. Wacana ini muncul sebagai upaya pelestarian candi Buddha terbesar di dunia. Hal ini menimbulkan beragam pendapat mulai dari persetujuan hingga penolakan. Beberapa orang menyetujui naiknya harga tiket ini agar hanya orang yang benar-benar ingin beribadah atau mempelajari Candi Borobudur-lah yang naik. Namun, beberapa pihak menyayangkan hal ini karena naiknya harga tiket hanya akan mempersulit umat Buddha.

Menanggapi hal ini, Eric Fernardo, S.I.P., M.Si., alumni KMBUI, mengungkapkan melalui KOMPAS TV bahwa meski ia menyetujui pembatasan wisatawan sebagai upaya pelestarian

17 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
PARAFACTS

PARAFACTS

cagar budaya, ia berpendapat bahwa pembatasan ini seharusnya tidak dilakukan dengan komersialisasi. Besar harapan umat Buddha agar pengelolaan Candi Borobudur tidak semakin jauh dari fungsi awalnya sebagai tempat ibadah. Menurutnya, kondisi saat ini yang tidak mengizinkan wisatawan naik sudah menjadi langkah yang tepat. Bagi umat yang ingin beribadah di daerah candi, penyertaan surat izin dari Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi diperlukan sehingga hanya umat Buddha-lah yang diperbolehkan naik. Setelah rapat terbatas di Istana Kepresidenan (14/06), harga tiket Candi Borobudur ditetapkan tidak akan naik. Sebagai bentuk pelestarian, kuota 1.200 orang per hari diberlakukan bagi yang akan naik ke area candi. Keputusan diterapkannya kebijakan ini disambut baik oleh umat Buddha. Sebenarnya wacana ini muncul bukan tanpa alasan. Banyak wisatawan yang datang tidak menghargai Candi Borobudur sebagai situs bersejarah dan tempat ibadah. Wisatawan meninggalkan sampah, menempelkan permen karet, menduduki stupa hingga mencongkel batu candi. Struktur Candi Borobudur dibangun dari batuan vulkanik di atas struktur bukit alami pada ketinggian 270 meter di atas permukaan laut dan setiap tahunnya, Candi Borobudur terus turun hingga 4 cm per tahun karena banyaknya pengunjung.

Pelestarian Candi Borobudur bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita semua. Kita sebagai warga yang menghargai sejarah seharusnya ikut melestarikan Candi Borobudur dengan menjaga kebersihan dan mengedukasi sesama wisatawan.

18 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
(JAY/NAT)

Daun yang Layu

Oleh: Helena - FT - 2021

“Daun yang jatuh tidak pernah membenci angin.”

Satu kutipan yang baru ini aku baca. Satu kutipan yang mungkin kurang memiliki arti jika kita baca untuk pertama kalinya. Satu kutipan yang akhirnya memiliki makna, setidaknya untukku.

Hari itu, hari ketika terjadi perubahan dalam hidupku. Betul, perubahan. Apakah kamu ingin tahu alterasi yang kumaksud? Apakah kamu penasaran? Apakah itu merupakan perubahan yang baik? Ataukah sebaliknya? Mungkin kamu belum memahami apa maksudku saat ini. Tidak apa-apa. Kamu akan segera memahami maksudku sembari membaca ceritaku. Satu lagi, aku berharap kamu dapat ikut merenungi perubahanperubahan yang sedang terjadi ataupun yang pernah terjadi dalam hidupmu.

Pada tengah hari yang cerah, terik matahari menembus kulitku. Kuamati sehelai daun yang berbeda. Betul, warna daun tersebut berbeda jika dibandingkan dengan daun yang berada di sampingnya. Warnanya kecokelatan. Mungkin bagi sebagian

19 PARAMITA 56 METAMORFOSIS PARAVISION

orang, daun tersebut sudah jelek dan tidak akan menarik mata. Namun, berbeda bagiku. Aku merasa daun tersebut menunjukkan keunikannya sendiri. Di tengah panasnya terik matahari, ia terus berusaha menahan perubahan yang terjadi pada helaiannya. Di tengah angin yang berhembus, ia terus berusaha tetap berpegang pada ranting, menahan segala daya upaya yang menghunjam dirinya.

Di tengah lamunan tersebut, seseorang menyadarkanku. Kurasa aku tidak perlu menjelaskan dengan detail perihal sosok tersebut, toh, sosok tersebut sudah pergi. tapi biarkan kujelaskan sedikit kepadamu. Sosok yang juga terfokus pada daun tersebut, sosok yang juga memiliki sifat dan karakter yang sama denganku. Sosok yang juga membenci perubahan serta mengharapkan waktu berjalan tanpa adanya perubahan.

Rasa kagum meliputi pandanganku terhadap sosok tersebut. Mungkin karena pandangan kita yang sama terkait tidak menyukai perubahan. Ibarat gelas yang pecah, rasa takut yang menyelimutiku meruah berhamburan membayangkan sosok tersebut berubah menjadi pribadi yang tidak kukenali. Namun, satu hal yang kusadari. Tidak semua perubahan berada di bawah kendali kita. Tidak semua hal dapat kita atur sesuai keinginan kita. Begitu pula terkait perubahan terhadap orang-orang di sekitar kita. Mungkin kita dapat menjaga hubungan baik dengannya. Namun, yang terjadi di dalam dirinya, perubahan pada hidupnya, ataupun sikapnya bukanlah dalam kendali kita.

Hubungan yang dulu sedekat nadi pun dapat mengalami perubahan menjadi sejauh matahari. Tetapi tenang saja. Tidak semua perubahan itu buruk, kan? Melalui perubahan, aku belajar hidup ini dinamis. Dalam hidup, rupanya tidak semua hal ditakdirkan bersama, bukan? Aku yang dahulu tidak suka perubahan, belajar menghadapi realitasnya. Jika kamu juga takut akan perubahan yang terjadi dalam kehidupanmu, tenang saja, itu merupakan hal yang wajar. Namun, aku percaya bahwa

20 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
PARAVISION

kamu dapat melaluinya.

Kala hari-hari berikutnya, saat aku kembali melewati tempat tumbuhnya daun unik tersebut. Angin menghembus kulitku, rasa dingin kurasakan pada kulitku dan di dalam hatiku. Hari itu aku sendiri, tanpa siapa pun di sampingku, kembali mengamati daun tersebut yang semakin gelap warnanya. Asing rasanya. Namun, momen kali ini pun berbeda. Kuamati daun tersebut layu, jatuh tersapu angin.

Akhirnya…

Aku rasa daun tersebut juga sudah mengikhlaskan akan perubahan yang terjadi pada dirinya. Hal itu juga harus kita cerminkan pada diri kita, bukan? Menerima selayaknya semua perubahan dan mengusahakan yang terbaik untuk masa depan diri kita sendiri.

Setelah kamu membaca ceritaku, aku berharap jika dalam kehidupanmu terjadi perubahan, kamu dapat menerima dan mempelajari sesuatu dari perubahan tersebut. Mungkin saat ini, kita belum dapat memahami dan memercayai maksudnya, tetapi aku yakin akan ada saatnya perubahan tersebut memberi makna dan mengubah kehidupanmu menjadi lebih baik. Belajar mengikhlaskan segala perubahan dan mengusahakan yang terbaik untuk saat ini; itulah yang merupakan tugas kita. Kepada daun yang layu, kepada sosok yang kusayangi, dan kepada kamu yang membaca tulisanku, aku mendoakan semoga kalian baikbaik saja menghadapi perubahan yang terjadi dalam kehidupan dan sekiranya perubahan tersebut juga dapat menjadi langkah baik yang dapat menuntun kehidupan kalian ke depannya.

(SHN/JAY) 21 PARAMITA 56 METAMORFOSIS PARAVISION

Apakah kalian adalah orang yang suka memendam perasaan? Atau, pernahkah kalian ingin curhat kepada orang terdekatmu, tetapi takut tidak didengar ataupun merasa bersalah karena terlihat beban bagi mereka?

Tidak apa jika kalian merasakan hal seperti itu. Hal tersebut merupakan perasaan yang wajar dan banyak orang yang mampu merasakan hal tersebut. Setiap orang pasti memiliki alasan untuk melakukan hal tersebut, seperti rahasia, tidak ada yang bisa dipercaya, khawatir merepotkan orang lain, dan sebagainya. Namun, perilaku seperti ini perlu dikurangi karena memendam perasaan yang mengganggu di dalam hati akan berpengaruh pada kesehatan mental. Terlalu memendam

perasaan juga mampu membuat kita kesulitan untuk mengungkapkan emosi kita. Jika hal ini terus berlanjut, maka kita menjadi rentan untuk merasa stres, bahkan depresi. Berikut ini merupakan tanda-tanda bahwa kita butuh bantuan seseorang.

1. Kehilangan minat dalam sesuatu yang kita sukai Setiap orang memiliki hobi dan minat yang berbeda untuk membuat merasa dirinya menjadi lebih baik. Namun, bagaimana jika kita tiba-tiba tidak merasa terhibur lagi dalam melakukan hobi yang kita sukai? Hal tersebut terjadi karena merasa kewalahan dan stres yang berlebihan terhadap tugas atau kerjaan yang banyak.

Mental Health: Apakah Aku Butuh Bantuan? Oleh: Felicia (FEB 2021)
22 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
PARAMEDIC

2. Jam tidur tidak teratur

Hal ini bisa terjadi baik seseorang yang mengalami insomnia ataupun hypersomnia. Dalam kondisi seperti ini, seseorang merasa terganggu dengan pikiran seperti overthinking, dan tidak bisa tidur nyenyak. Atau, terlalu banyak waktu untuk digunakan dalam tidur. Jadwal tidur juga mempengaruhi dalam kesehatan mental dan fisik seseorang. Cobalah untuk membuat rutinitas dalam jam tidur dan dilakukan secara berturut-turut.

3. Merasa energi dalam diri terkuras dengan cepat

Meskipun ada kalanya sudah banyak istirahat dan tidur cukup, tetapi kelelahan masih ada. Setiap kegiatan yang mudah untuk dilakukan, energi dalam diri langsung terkuras dengan cepat. Jika hal tersebut terjadi, seseorang akan merasa berusaha lebih keras daripada sebenarnya untuk menyelesaikan tugas atau kerjaannya.

4. Sulit untuk konsentrasi

Dalam kondisi seperti ini, ada tanda di mana saat seseorang melakukan kegiatannya, tetapi kesulitan untuk fokus apa yang dikerjakan. Hal tersebut mampu disebabkan oleh stres atau self-care yang kurang. Oleh karena itu, selfcare dan menjaga kesehatan juga merupakan hal yang penting.

23 PARAMITA 56 METAMORFOSIS PARAMEDIC

5. Suasana hati yang sering berubah Pernahkah merasa mood kalian berubah dan susah untuk dikendalikan? Mood swing atau suasana hati yang cepat berubah terjadi ketika seseorang merasakan perasaan behagia sesaat dan bergantian menjadi perasaan yang negatif secara mendadak, seperti marah, sedih dan sebagainya. Kondisi yang parah akan membuat seseorang menjadi cemas, gelisah, sulit fokus dan negative thinking.

6. Kegelisahan dan kecemasan yang berlebihan Dengan perasaan kegelisahan yang berkepanjangan dan kecemasan yang berlebihan, hal tersebut mampu mengganggu aktivitas sehari-hari dan memperburuk kesehatan mental. Perlu diketahui bahwa kecemasan dan kegelisahan merupakan respons secara emosional terhadap stres. Ketika terlalu cemas, hal ini akan menyebabkan cepat kelelahan, jantung mulai berdebar cepat, sakit kepala, dan rasa mual.

7. Merasa kewalahan

Ketika mengerjakan dalam sesuatu meskipun menurutmu kelihatan mudah, pernahkah kalian merasa kurang termotivasi atau mager? Jika iya, hal ini juga termasuk tanda burnout dan mental kalian juga sedang tidak baik. Hal ini bisa diantisipasi dengan journaling, dan meditasi.

Jika tanda-tanda tersebut terjadi pada diri kalian, maka kalian perlu berbicara dan berinteraksi segera kepada orang tua dan/atau teman-teman yang terpercaya. Jika tidak ada orang yang bisa kalian percaya, kalian boleh mencoba untuk melakukan self-talk, yaitu berbicara dengan diri sendiri atau keluarkan perasaanmu dengan journaling dan sejenisnya. Jika susah untuk dikendalikan lagi, konsultasi kepada psikologi atau terapis merupakan salah satu pilihan baik untuk mendapatkan bantuan dalam kesehatan mental.

24 PARAMITA 56 METAMORFOSIS PARAMEDIC

Di saat ini, masih banyak orang yang belum terlalu memahami bahwa kesehatan mental itu penting. Bahkan, konsultasi ke psikologi masih dianggap gangguan jiwa. Padahal, kesehatan mental mirip dengan kesehatan fisik juga mempengaruhi kondisi seseorang yang berarti kedua hal tersebut sama-sama penting. Tanpa disadari, kesehatan mental mampu mempengaruhi kesehatan fisik pula.

Tidak perlu takut untuk mendapatkan bantuan seperti psikolog dan terapis. Konsultasi kepada psikolog hampir sama dengan konsultasi dengan dokter. Tentunya, kita pergi ke dokter saat ada penyakit pada tubuhmu, seperti demam dan flu. Hal itu dilakukan agar kita bisa cepat sembuh. Begitu juga dengan adanya bantuan psikolog untuk membuat mental kita menjadi lebih baik. Apapun masalah yang kalian hadapi, jangan ragu untuk mengeluarkan segala perasaanmu yang mengganggu. Baik perasaan kalian itu masuk akal ataupun tidak, perasaan tersebut itu wajar dan tidak apa-apa jika merasakan perasaan tersebut.

Referensi:

Psych2go (Youtube) https://youtu.be/5bNI_NloNa8

Cottonink (Blog) https://blog.cottonink.co.id/tanda-kamu-sudah-merasakewalahan/

25 PARAMITA 56 METAMORFOSIS PARAMEDIC

Nathania Wilona: Lebih Dari Teori

Oleh: Nathanawan Tepsuwan – FKG 2021

Nathania Wilona adalah seorang alumnus KMBUI dari Angkatan 2018 Fakultas Kedokteran Gigi. Ia memasuki masa koas (ko-asisten) pada bulan Februari 2022. Apa perbedaan antara masa koas dan praklinik dari sudut pandang seseorang yang baru bertransisi dari praklinik ke koas?

Nathania menemukan bahwa masa koas lebih fokus dalam mengasah kemampuan praktik, tidak seperti masa praklinik yang

26 PARAMITA 56 METAMORFOSIS PARAPROFILE

terjadi. Sikap tersebut juga diterapkan saat ia tidak bisa melakukan suatu hal sebelum waktunya. Lebih baik khawatir satu kali daripada dua kali.

Meskipun ada banyak ketidakpastian, Nathania merasa bahwa masa koas seru dan tidak membosankan. Ia selalu bekerja sama dengan mahasiswa lainnya dalam menghadapi kesulitan di masa koas. Mereka sangat suportif terhadap satu sama lain. Saat dirinya merasa capek, ia tidak lupa untuk beristirahat baik di rumah maupun berjalan-jalan bersama teman. Nathania menyarankan kepada mahasiswa yang akan memasuki masa koas untuk berusaha mempertahankan semangat, bahkan saat menghadapi kesulitan besar di masa koas. (JAY/FEL)

27 PARAMITA 56 METAMORFOSIS PARAPROFILE

PARATECHNO

Teknologi sebagai Tolok Ukur

Perubahan Kehidupan Manusia

Selama pandemi COVID-19, banyak dari kita merasakan perubahan yang terjadi dalam hidup kita. Beberapa orang kehilangan pekerjaan sedangkan yang lainnya membuka lapangan pekerjaan. Beberapa orang mulai kehilangan kehidupan sehat mereka sedangkan yang lainnya justru memulai kehidupan yang lebih sehat. Banyak orang yang menjadikan momen sebelum pandemi sebagai tolok ukur atas perubahan yang terjadi dalam kehidupan mereka. “Dahulu sebelum pandemi terjadi, aku…”, “Sebelum adanya pandemi, aku itu lebih…”, serta pernyataan-pernyataan serupa lainnya.

Akan tetapi, mungkin kita tidak menyadari bahwasanya sebelum adanya pandemi, teknologi-lah yang menjadi tolok ukur atas perubahan kehidupan kita. “Dulu, waktu zaman kakek, mana ada yang namanya handphone,” “Coba hidup di zaman dulu. Mana mungkin bisa pergi dari Surabaya ke Madura naik mobil.” Sering kali kita membandingkan kehidupan antarzaman dengan teknologi yang digunakan pada zaman tersebut.

Apabila kita kilas balik, 3,3 juta tahun yang lalu ditemukan alat pertama yang berupa serpihan batu tajam yang digunakan sebagai pisau, serta batu tidak berbentuk yang digunakan sebagai palu. Beberapa juta tahun kemudian, lebih tepatnya satu juta tahun yang lalu ditemukan teknologi api. Api yang mungkin bagi kita adalah sesuatu yang biasa saja. Namun, pada zaman tersebut, api merupakan sesuatu yang istimewa serta hanya dapat dibuat oleh beberapa manusia saja.

Beberapa generasi telah berlalu hingga hari ini. Mungkin sudah tidak terhitung berapa banyak teknologi yang telah ditemukan oleh manusia. Entah itu teknologi yang berguna, tidak berguna, atau mungkin yang belum dapat berguna bagi kehidupan kita. Dalam proses perubahan tersebut, tidak semua teknologi disambut secara positif oleh umat manusia. Beberapa penemu harus menghadapi kesulitan karena menciptakan sesuatu yang mungkin berguna bagi kehidupan manusia, termasuk dalam hal kematian.

28 PARAMITA 56 METAMORFOSIS

Kita ambil kisah Galileo, seorang filsuf, astronom, serta pakar matematika asal Italia, yang diadili pada 13 Februari 1633. Alasan dari pengadilan tersebut adalah karena Galileo meyakini bahwa matahari tidak bergerak dan merupakan pusat alam semesta, yang berarti bumi bukanlah pusat alam semesta dan justru mengitari Matahari. Beberapa orang pada zaman itu mengutuk dan membenci teori tersebut, hingga akhirnya Galileo dijatuhi hukuman penjara serta menjalani status tahanan rumah seumur hidup. Dari kisah tersebut, kita dapat melihat bahwa tidak semua orang dapat menghadapi perubahan yang terjadi dalam kehidupan mereka. Tidak semua orang siap untuk bermetamorfosis, meraih kehidupan yang lebih baik.

Contoh lain dapat kita ambil dari kejadian yang menimpa Luthfi. Menurut kumparan.com, Luthfi merupakan salah satu investor Terra LUNA, token kripto asal Korea Selatan yang sempat ramai menjadi perbincangan dikarenakan kehilangan 99,47 persen nilainya dalam rentang waktu 24 jam. Ia berbagi cerita tentang bagaimana dirinya mengalami kerugian sebesar 800 juta rupiah akibat kejatuhan koin tersebut. Di sisi lain, terdapat juga Ghozali, seseorang yang terkenal di media sosial setelah berhasil menjual NFT, aset digital yang mewakili objek pada dunia nyata seperti seni, musik, item dalam game, dan video miliknya yang merupakan foto-foto selfie yang telah dikumpulkan sejak tahun 2017. Menurut liputan6.com, Ghozali mendapatkan miliaran rupiah berkat penjualan aset NFT-nya.

Melihat contoh-contoh yang diberikan, kita dapat menyimpulkan bahwa dengan perubahan yang sama, terdapat beragam respon maupun tindakan yang dilakukan oleh kita. Sebagai umat Buddhis, hendaknya kita sadar bahwa bukanlah perubahan serta ketidakkekalan yang dapat kita kendalikan, melainkan bagaimana kesiapan kita dalam bentuk pikiran, perkataan, dan perbuatan dalam menghadapi metamorfosis kehidupan.

(NAT/SHN)

Referensi :

https://www.merdeka.com/jatim/sejarah-perkembangan-teknologi-dari-masa-ke-masatingkatkan-taraf-hidup-manusia-kln.html

https://internasional.kompas.com/read/2018/02/13/13193451/hari-ini-dalam-sejarahgalileo-galilei-diadili-gereja-katolik?page=all

https://www.liputan6.com/crypto/read/4863147/bukan-rp-13-miliar-ternyata-seginikeuntungan-ghozali-dari-jual-nft

https://kumparan.com/kumparantech/curhat-orang-indonesia-rugi-rp-800-juta-karenaterra-luna-rontok-1y4bNkTXHSl

29 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
PARATECHNO
KMBUI XXX KMBUI XXX KMBUI XXX KMBUI XXX PARAMITA Ketua Umum DINA WINAYA Sekretaris Umum VITA Bendahara Umum FERNANDO GOUW Kepala Komisi Eksternal ALFREDO LIE Kepala Komisi Internal ARYANANDA Kepala Komisi Litbang Ericson Kepala Komisi Rohani RUI VRESSEL Kepala Komisi Pengmas RONALD GRANT Kepala Komisi Kominfo 30 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
KESTARI FINANCE CREATIVE EVENTS KALYANAMITTA KEPALA DEPARTEMEN Frodewin Grimbert WAKIL KEPALA DEPARTEMEN Ayu Ratna Sari Khimi Aurelia H. Stevani Patricia B. Winny Angeline K. Yovinka Ignacia H. KEPALA DEPARTEMEN FINANCE Nicholas Sky S. WAKIL II Rendi Hartadi WAKIL I Lianny Alda S. Jordy Susanto Krendy Kristanto Leony Ciputri Uggasena A. S. Valencia Astono KEPALA DEPARTEMEN Kenzie Kyle A. WAKIL KEPALA DEPARTEMEN Windiarta Alvin Tanoto Angelin Gotama Cristine Jeffri Nelson Richard Taslim KEPALA DEPARTEMEN Frodewald Grimbert WAKIL KEPALA DEPARTEMEN Mevi Indriyani Felicia Claresta Shananda Lawita P. Vioreyna Towi 31 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
HUMAS HALO PENGSOS SADDHA KEPALA DEPARTEMEN Febbeline WAKIL I Felicia Felim WAKIL II Jesslyn Marteen Alexander K. Y. Florencia Felim James Austin G. Sandozi D. Sonya Evelyn Thalia Fortuna Queen Ivory KEPALA DEPARTEMEN Henry Prayoga WAKIL KEPALA DEPARTEMEN Asbella Salim Jovita Visakha M. T. Michaela Faustine Nickyta Tanryan Sisilia Jonta Vanessa Vincent Guo KEPALA DEPARTEMEN Edi Lienardy WAKIL KEPALA DEPARTEMEN Irenna Cindy Cuandra Indira Tomiko Meta Sierany Mettavini Tanuardi Selvia Amelya KEPALA DEPARTEMEN Agnes Betrisia WAKIL KEPALA DEPARTEMEN Erica Winlie Cynthia Patricia Lilliana Ricarda M. Malvin Frandy D. Shierviona Angelica Synthia Suhaimi 32 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
RND PARAMITA MULTIMEDIA KEPALA DEPARTEMEN Steven Fernaldy T WAKIL KEPALA DEPARTEMEN Herbert Thiery T. Darryn Emelynne Jessica Gurina Nadya Fortunata Whitney KEPALA DEPARTEMEN Yiu Cen WAKIL KEPALA DEPARTEMEN Jaysen Ekajuve T. Felicia Helena Wijayanti Juni Fransisca O. W. Nathanawan T. Sharon Felicia D. Vincent KEPALA DEPARTEMEN Yang Sen WAKIL KEPALA DEPARTEMEN Justyn Kumara Elena Gumilar Erwan Herlandy Felix Tjahyadi Jerry Febrico Yuvie Kurnia 33 PARAMITA 56 METAMORFOSIS

VANESSA CHAI

KMB BEM IKM FK UI 2022
Ketua Bakor FK UI Kevin Bharata Sekretaris - Bendahara Amita Pradhani Rohani Savira Wijaya Caring and Loving Sherlyn Austina Public, Information, Communication Patricia Angelin Kepala Departemen Resource and Development Ho, Indra Holiyono Hubert Andrew Indira Saraswati S. Karen Elliora U. Paramita Dewi Stephanie A. P. Arden Gabrian Jason Alexander T. Phoenix Angellia Stefanny Cong Wakil Kepala Departemen Resource and Development Celine Kaulina Eric Ferdinand Janice Chen Ryan Andika Ananda Pipphali V. Chastine Halim William Kuswandi Kelvin Kohar 34 PARAMITA 56 METAMORFOSIS

KMBUI JOURNAL 56

35 PARAMITA 56 METAMORFOSIS PARAJOURNAL

WHAT DO THEY SAY?

Apakah ada hal yang terjadi yang membuatmu mengalami perubahan?

36 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
DO THEY SAY
WHAT

Aku pas SMA alhamdulillah diterima di SMA yang cukup diincar oleh anak-anak di kota aku. Dari situ aku mulai lengah dan ngerasa puas jadi kerjaannya, ya, main-main aja, deh. Nah, suatu ketika papa aku bilang “Kamu kan cuma anak SMA X di kota ini, coba deh kenalan sama anak SMA 8 atau 28 Jakarta (yang udah ketauan banget, kan, di situ isinya anak-anak yang super cemerlang), pasti mereka sekarang bukan lagi main-main, menikmati keberhasilannya saat ini. Mereka lagi belajar jauh lebih giat supaya bisa berhasil mencapai tangga yang jauh lebih tinggi pula,” terus papa aku lanjutin, “Kalo kamu kemarin bisa ‘menang’ melawan anak-anak di kota kamu, tapi nanti kamu kalo masuk universitas, ya, lawannya satu Indonesia bukan cuma satu kota, kamu yakin bisa?” Naahhh! Mulai saat itu aku jadi rajin banget, deh, buat belajar supaya bisa masuk sini. Setelah masuk kampus ini, ya, aku ga mau lengah lagi jadi tetep belajar terus menerus dan cari pengalaman sebanyak-banyaknya.”

Intinya, kita itu ga boleh puas jadi manusia karena hidup kita ga cuma stuck pada saat ini, tapi kita juga masih harus menghadapi masa depan kita. Terus berusaha dan berjuang sampai bisa terbang ke titik tertinggi yang bisa kita gapai.

Kejadian yang mengubah hidupku ini adalah ketika aku diberikan tantangan yang bisa ditanggapi dengan dua cara: hindari atau hadapi. Sebenarnya, ini membuat konflik dalam pikiranku tentang apa yang harus kulakukan dengan ini, karena ada banyak orang yang bilang kalau aku jalani, tidak akan berhasil. Tantangan ini juga berbeda dari orang kebanyakan. Aku juga mengalami hal aneh yang membuatku penasaran, “Sebenernya ada apa di sini?” Dan intuisiku mengarahkanku untuk mengikutinya. Akhirnya, dari keberanian itulah aku bisa mendapatkan banyak kepingan-kepingan hidup yang tak pernah kuduga sebelumnya sehingga aku bisa menjadi pribadi yang makin baik.

Aku jadi lebih mengenal isi dunia, alam semesta, manusia, dan banyak hal lainnya yang tak terlihat secara kasat mata (spiritual). Dengan itu aku menjadi lebih bijaksana, menghargai semua makhluk ciptaan, mengenal apa itu cinta dan bagaimana seharusnya mencintai Intinya, aku diajarkan untuk lebih mendengarkan suara hati yang sebelumnya suka kita abaikan karena perkataan orang lain. Namun, ternyata itu semua membawa hal baik tetapi harus dipikirkan matang-matang.

37 PARAMITA 56 METAMORFOSIS WHAT DO THEY
SAY

WHAT DO THEY SAY

WHAT DO THEY SAY

Aku rasa pengalaman life-changing buat aku adalah kejadian yang menjadi tonggak mulainya kejadian lain di hidup aku dan punya dampak yang signifikan terhadap cara aku memandang kehidupan. Sesuai dengan definisi itu, kejadian yang membuat aku mengalami perubahan besar adalah pada saat aku ikut lomba Asia Youth International Model United Nations (AYIMUN) pada tahun 2020 dan menang award “Best Delegate” di situ. Bagi aku waktu itu, AYIMUN merupakan event yang skalanya besar bagi aku karena itu event yang diikuti oleh banyak orang dari berbagai negara, dan tempat aku harus bisa stand out dengan bahasa Inggris. Memenangkan salah satu award di event yang aku pandang seperti itu memberikan aku keberanian lebih untuk bermimpi lebih tinggi lagi. Oleh karena itu, dampak dari satu event ini seperti efek domino. Aku jadi makin percaya kalau ngga masalah bermimpi tinggi, ga ada yang nggak mungkin asalkan aku beneran niat. Dari situlah yang membuat aku jadi orang yang sekarang, bisa meraih mimpi aku satu per satu, dari kuliah di FHUI, dapet IPK bagus, lanjut lomba debat di kuliah, bersaing dengan mahasiswa hebat lain, sampai mengikuti lomba Pengadilan Semu Grand Slam tahun ini (InternationalCriminal CourtMootCourtCompetition).

Pengalaman berharga yang menurut aku cukup mengubah perspektif aku dalam menjalani hidup, adalah masa-masa pertengahan hingga akhir SMA. Saat itu, aku lebih suka main-main tidak jelas, dan lebih tidak peduli masa depan. Namun, ketika pandemi datang dan cukup membuatku menjadi “nolife”, aku berpikir bagaimana masa depanku dan sebagainya. Kemudian, saat acara kumpul satu kelas, ternyata teman-temanku sudah memutuskan masa depannya. Sejak saat itu, aku sadar bahwa masa depan dan menjadi dewasa itu tidak mudah, dan aku akhirnya serius untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri (karena sejak SD-SMA, aku sekolah di swasta terus). Akhirnya aku belajar dengan tekun hingga akhirnya aku bisa masuk FH UI, jurusan impian aku. Itu, sih, salah satu kejadian yang menurut aku cukup memberi perubahan pada hidup aku.

38 PARAMITA 56 METAMORFOSIS

Semuanya berawal ketika aku yang selalu merasa memiliki segalanya tiba-tiba kehilangan segala hal yang semulanya aku punya. Mimpi, prestasi, teman, percintaan, bahkan saat itu aku juga kehilangan diriku sendiri.

Pada saat itu, aku merasa seperti sedang dihukum. Dan aku selalu menolak kenyataan bahwa aku terjatuh dan sedang berada di titik terendahku. Selama 2 tahun lebih, aku selalu berputar-putar di dalam lingkaran keterpurukan—merasa bahwa aku sangat payah karena segala usahaku untuk bangkit tidak pernah berhasil. Hingga suatu saat, aku dipertemukan dengan orang-orang yang membuatku menyadari bahwa ternyata semua orang memiliki perjuangannya masing-masing. Aku sadar bahwa aku tidak menderita sendirian. Semua orang sepertiku. Sejak saat itu, aku mulai menerima diriku sendiri, begitu juga dengan kenyataan bahwa tidak selamanya aku akan berada di titik tertinggiku.

Semuanya membaik semenjak aku bisa menerima kenyataan yang ada. Menerima diriku sendiri yang semula aku benci karena merasa serba kurang dan tertinggal. Bahkan, aku juga menyadari bahwa aku yang berada di titik terendah ini sebenarnya juga salah satu cara Tuhan membuatku belajar dan menambah pengalaman hidupku. Dari pengalaman ini, aku pernah merasa menjadi orang yang lemah, sehingga aku jadi bisa menghargai orang lain. Aku jadi bisa memanusiakan manusia karena aku pernah merasakan hal yang tidak baik.

Aku juga sadar bahwa ini merupakan salah satu proses pendewasaan. Ibarat ulat yang menjadi kepompong dan mengalami kesulitan untuk bisa keluar dari kepompong tersebut sebelum ia berubah menjadi kupu-kupu yang cantik. Proses pendewasaan ini juga salah satu cara Tuhan menjadikan kita manusia yang lebih baik dan kuat untuk menghadapi kehidupan di masa depan.

WHAT
DO THEY SAY
(JAY/NAT) 39 PARAMITA 56 METAMORFOSIS WHAT DO THEY SAY
Ronald Grant FT - 2019 Kepala Komisi Komunikasi dan Informasi KMBUI Yiu Cen FIB - 2020 Kepala Departemen PARAMITA Jaysen Ekajuve Thiadi FIB - 2020 Wakil Kepala Departemen PARAMITA 40 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
Sharon Felicia Davidson FH - 2021 Staff Artikel PARAMITA Felicia FEB - 2021 Staff Artikel PARAMITA Nathanawan Tepsuwan FKG - 2021 Staff Artikel PARAMITA LVI Helena Wijayanti FT - 2021 Staff Artikel PARAMITA 41 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
Vincent FT - 2021 Staff Desain PARAMITA Juni Fransisca Onggani Winata FT - 2021 Staff Marketing PARAMITA Nadya Fortunata FPsi - 2021 Sahabat Bidang PARAMITA 42 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
LVI Ellen Ashiana Djojo FF - 2022 Freelancer Desain Marvella Metta Sutioso FF - 2022 Freelancer Desain Hany Alicia FT - 2022 Freelancer Marketing Shania Valencia Malson FIB - 2020 Freelancer Artikel Helen FF - 2019 Freelancer Desain 43 PARAMITA 56 METAMORFOSIS

Hari silih berganti. Tahun demi tahun kita lewati. Hati pun selalu berseru, ingin menghirup udara baru.

Diri ini terkekang dalam hati, terkekang dalam sejuta ekspektasi. Hati pun selalu berseru, berharap hari esok tak kelabu.

Hati berharap menyentuh matahari, berharap meraih yang tak pasti. Hati pun selalu berseru, mari bukalah lembaran baru.

PERUBAHAN

45 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
ARTIKEL
PRAMITA

Dalam hidup ini, seringkali menuntut kita untuk melakukan perubahan dalam waktu singkat sebagai rangka beradaptasi dengan kondisi yang sedang kita alami. Sebagai contoh, untuk dapat bergabung dalam satu circle pertemanan, kita harus bisa menyesuaikan minat kita dengan kelompok tersebut. Berdasarkan pengalaman saya, saat kali pertama tinggal seorang diri dalam waktu yang lama merupakan masa-masa yang cukup sulit serta menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda, di mana kita harus melakukan sesuatunya serba sendiri. Pada masamasa ini terjadi perubahan yang cukup drastis dalam diri saya. Tuntutan kondisi menjadikan saya sebagai pribadi yang lebih mandiri dan bertanggung jawab. Pengalaman tersebut jugalah yang menjadi batu loncatan bagi saya hingga dapat menjadi versi diri saya yang terbaik saat ini. – Ronald Grant

Perubahan itu pasti. semua orang pasti mengalami perubahan baik itu perubahan fisik maupun karakter. Ketika SMA, aku menghadapi banyak sekali orang baru. Diriku yang awalnya seringkali emosi pada hal-hal yang tidak kusukai, mulai belajar bagaimana caranya mengontrol emosi. Banyak sekali teman lama yang mengatakan bahwa saya berubah banyak sejak masuk ke SMA. – Yiu Cen

Hal ini baru aku sadari ketika melihat foto kelasku ketika masih duduk di bangku SD. Kala itu, aku masih menggunakan kacamata setiap hari. Dalam foto pun, entah apa yang terjadi sebelum itu, aku duduk di posisi depan karena paling pendek, dan kedua lutut berposisi di dagu. Aku terlihat sangat, sangat suram dan muram. Kembali ke masa kini, meskipun aku masih pendek dibandingkan teman-temanku yang lainnya, aku memiliki lebih banyak alasan untuk senyum dan tertawa. Anak di dalam foto itu seakan merupakan orang lain dengan kepribadian yang berbeda sama sekali dari yang aku punya sekarang. Dalam kurun waktu lebih dari satu dekade, aku tidak pernah sadar bahwa aku sedang berubah, dan telah berubah dari pribadiku yang dulu. Mungkin saat ini juga, aku sedang mengalami perubahan yang hanya akan aku sadari beberapa tahun atau dekade kemudian. Pelan, tetapi pasti. – Jaysen Ekajuve Thiadi

46 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
PARAMITA
"Itisnotthestrongestthatsurvives,northemost intelligent,buttheonemostresponsivetochange."
ARTIKEL

Kehidupan di dunia itu bersifat sementara, begitu juga dengan diri kita sebagai manusia. Terkadang, ada orang yang menuntut kita untuk berubah sesuai keinginan mereka. Bahkan, ada orang yang justru malah kaget dengan perubahan kita yang disertai ketidakinginan mereka terhadap perubahan kita. Pilihan yang meliputi apakah kita harus mengikuti saran orang terdekat untuk berubah akan melibatkan perubahan pada akhirnya. Hal tersebut mampu membentuk diri kita secara batin yang sekarang. Begitu juga dengan fisik. Setiap kita merayakan ulang tahun, kita juga mengalami perubahan secara perlahan. Ada waktu di mana kesadaran memukul kita bahwa waktu terus berjalan begitu cepat. Salah satu contohnya adalah kita tidak menyangka bahwa diri kita sudah dewasa, padahal kita masih merasa diri kita itu masih anak kecil dengan badan yang mungil beberapa bulan lalu. Salah satu perubahan yang terjadi dari pengalaman saya adalah bagaimana saya menjalani kewajiban saya menjadi mahasiswa pada pertama kalinya. Sebuah tantangan mampu mendorong saya untuk beradaptasi baik secara mental maupun fisik. Secara mental, ada rasa kaget terhadap lingkungan yang begitu berbeda daripada sebelumnya, seperti culture shock. Namun, saat menjalaninya untuk terus berfokus dalam bertahan hidup, saya mulai terbiasa untuk menjalankan kehidupan kuliah dengan baik-baik saja tanpa kendala. Selama perjalanan di kuliah, saya mulai percaya bahwa perubahan yang diawali dengan pengalaman buruk mampu berubah menjadi pengalaman yang baik. Perubahan tersebut mampu membuat saya berpikir bahwa suatu pengalaman tidak seburuk yang saya pikirkan. Saat saya melihat ke belakang saat ini, saya menyadari bahwa pengembangan diri saya selama ini menjadi lebih baik secara kepribadian dan pola pikir. – Felicia

47 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
PARAMITA
ARTIKEL

kamu merasa tidak mampu

Satu pertanyaan yang terus melintas dalam kepala kita. Seringkali kita melewatkan banyak kesempatan karena kita merasa belum siap ataupun belum mampu. Kita tidak siap dengan adanya perubahan. Sewaktu kita duduk di jenjang SMP, kita tidak siap menjadi anak SMA. Sewaktu kita duduk di jenjang SMA, kita tidak siap berkuliah dan seterusnya. Ini merupakan satu hal yang sangat wajar. Namun, satu hal yang harus kita sadari, perubahan bukan tentang seberapa lama kita butuh waktu untuk menyiapkan diri, melainkan tentang mindset kita terhadap perubahan tersebut. Jika berkaca pada pengalaman saya sendiri, saya tidak pernah siap akan perubahan, tidak pernah siap mengalami kehilangan seseorang yang disayangi, dan tidak pernah siap menjadi dewasa sebelum waktunya. Sayangnya, perubahan itu datang bukan hanya sebelum kita siap, bahkan juga sebelum kita menyadari kehadirannya. Namun demikian, perubahan yang mendadak tersebut jugalah yang membuat kita berkembang bahkan sampai melampaui batas-batas diri kita yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. – Helena Wijayanti

Perubahan sering terjadi secara perlahan, tanpa kita sadari sebagai suatu proses yang alamiah dalam kehidupan kita. Meski begitu, perubahan juga sering terasa menakutkan; perubahan memaksa kita untuk keluar dari zona nyaman dan beradaptasi pada hal-hal yang tidak familier. Namun, di lain sisi, perubahan juga menjadi kesempatan untuk pengembangan dan pe-realisasi-an potensi diri apabila dimanfaatkan dengan benar. Saya sendiri juga kerap merasakan rasa inersia akibat ketakutan atas perubahan tersebut. Seumur hidup saya telah hidup dalam lingkungan fisik dan norma-norma sosial yang sama, yang mengakibatkan saya sulit beradaptasi kala masuk ke lingkungan baru di universitas. Namun, ketika saya mencoba membuka diri terhadap teman dan pengalaman baru, saya menemukan bahwa pandangan dan pengalaman saya berkembang secara luas, dan saya juga menemukan banyak kesempatan untuk belajar dan mengeksplorasi diri. Maka dari itu, saya sangat mendorong pembaca untuk menghilangkan rasa inersia dalam zona nyaman. – Juni Fransisca Onggani Winata

48 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
“Pernahkah
melakukan sesuatu?”
ARTIKEL PARAMITA

Badan fisik dan batin seseorang akan selalu mengalami perubahan. Perubahan badan disebabkan oleh bertambahnya usia ataupun perubahan kebiasaan dan gaya hidup, sedangkan batin mengalami perubahan saat orang tersebut mendalami ajaran agama atau mengembangkan norma dan pandangan hidup yang dimilikinya. Saya menemukan bahwa salah satu faktor terbesar yang menimbulkan perubahan pada kepribadian seseorang adalah orang lain yang berada di sekitar orang tersebut. Saya menyadari hal ini ketika saya mendengarkan teman SMA saya menceritakan mengenai pengalamannya sebagai pengurus OSIS. Waktu SMA, saya tidak berminat mengikuti organisasi atau kepanitiaan apapun, tetapi setelah mendengarkan cerita dari teman saya mengenai manfaat yang diperoleh dari mengikuti organisasi, saya menjadi termotivasi untuk mencoba hal baru di kuliah, yaitu mengikuti organisasi kemahasiswaan. Faktor lain yang menimbulkan perubahan pada kepribadian seseorang adalah motivasi orang itu sendiri. Apabila seseorang bertemu dengan orang malas, tidak berarti dia juga akan menjadi malas. Jika dia memiliki tekad untuk menolak pengaruh yang jelek, dia tidak akan mencontohi perilaku yang jelek. Meskipun seseorang dikelilingi oleh orang-orang yang berkepribadian baik, dia tidak akan mencontohi perilaku baik mereka jika dia tidak memiliki keinginan untuk membuat diri menjadi lebih baik. – Nathanawan Tepsuwan

Saya pahami bahwa apa pun yang terjadi, life must go on. Entah kita mengambil kesempatan, membuat kesalahan, mencapai kesuksesan, maupun hanya berdiam diri, kehidupan tetap berjalan. Hal-hal tersebut tentunya menyebabkan perubahan-perubahan dalam diri kita masing-masing.

Kehidupan yang dinamis ini secara cepat atau lambat akan mengubah kita, entah ke arah baik atau buruk.

Dengan banyaknya hal yang informatif yang dapat kita terima di masa modern ini, saya semakin menyadari betapa pentingnya untuk membuka diri dan open-minded dalam banyak hal dengan tetap berpikir kritis dan menyaring dampak baik dan buruk untuk kehidupan sehari-hari. Dengan pola pikir yang semakin dewasa, sabar, bijaksana, dan berpikir positif, pun kita dapat memberikan banyak perubahan yang baik untuk diri kita sendiri maupun sekitar. AndI'llkeeptryingtobethebestversionofme. :] – Sharon Felicia Davidson

49 PARAMITA 56 METAMORFOSIS ARTIKEL PARAMITA

Perubahan terjadi setiap saat. Tidak ada satu pun yang kekal abadi. Pengalaman, lingkungan, teman, keluarga, semuanya merupakan faktor-faktor yang secara kita tidak sadari membentuk kita yang saat ini. Pola pikir kita pun secara tidak langsung juga terpengaruhi oleh keadaan di sekitar kita. ARTIKEL PARAMITA

Perubahan subtil sebenarnya dapat kita sadari. Namun, seringkali kita memilih untuk mengabaikannya. Seperti air yang menetes perlahan sebenarnya kita sadari. Namun, ketika kita tidak hiraukan beberapa lama maka akan muncul genangan air. Di saat itu, barulah kita benar-benar menyadari apa yang telah berubah. Perubahan kadang-kadang dapat terjadi secara baik maupun buruk. Namun, kita harus selalu memiliki prinsip hidup yang dipegang. Seringkali, orang-orang melupakan jati dirinya setelah sekian lama terpengaruhi oleh lingkungan sekitar. Hal itu membuat seseorang kehilangan arah hidup. Oleh karena itu, kita sebagai penentu nasib harus memegang setir dan mengontrol sendiri perubahan dan dampaknya terhadap kita. – Vincent 50 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
51 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
PARACOMIC
Oleh Charlene Tan - FH 2021

KMBUI INSIDE PEKAN PENGHAYATAN DHAMMA KMBUI 2022

Oleh: Shananda Lawita Puspa – FT 2021

Pekan

Penghayatan

Dhamma atau PPD KMBUI 2022 merupakan agenda tahunan yang selalu diselenggarakan oleh KMBUI. Tahun ini, PPD KMBUI 2022 masih terlaksana secara daring melalui Zoom Meeting dikarenakan kondisi COVID 19 yang masih tinggi. Tema yang dibawakan di PPD KMBUI 2022 kali ini adalah “Glow Your Dhamma Within”. Harapan dari tema ini adalah menjadikan PPD KMBUI 2022 sebagai tempat untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri terhadap Dhamma yang kita miliki dalam diri masing-masing sehingga bisa terus dikembangkan ke depannya. Uniknya, para peserta bisa dipanggil sebagai Acchamitta di acara tahun ini, di mana Accha berarti terang, dan Mitta yang berarti teman dalam bahasa Pali. Di PPD KMBUI 2022 ini terdapat berbagai rangkaian kegiatan yang menarik dan juga insightful. Berikut ini penjelasannya.

52 PARAMITA 56 METAMORFOSIS

Pertama, ada kegiatan Atthasila yang merupakan upaya pengendalian diri terhadap 8 butir sila yang terkandung di dalamnya. Para Acchamitta perlu bangun pukul 06.00 WIB untuk mengambil Atthasila bersama Bhante Uttaranana selaku pemimpinnya. Lalu, ada Dhammadesana sebagai acara utama dari rangkaian PPD KMBUI 2022. Bhante Uttaranana menjadi bhante pembicara yang membawakan 3 topik bahasan, yaitu mengenali diri sendiri, mengembangkan hidup berkesadaran setiap saat, dan cara berpikir menurut Buddhisme. Selama acara Dhammadesana berlangsung, terdapat interaksi dan timbal balik antara Bhante Uttaranana dan para Acchamitta yang datang di PPD KMBUI 2022. Setelah Dhammadesana, Acchamitta juga berkesempatan untuk langsung bertanya ke Bhante Uttaranana mengenai materi Dhammadesana yang telah terpapar melalui sesi Tanya Dhamma.

Ada pula rangkaian acara yang baru diselenggarakan pada PPD KMBUI 2022, yaitu pembacaan Paritta dan meditasi. Pembacaan Paritta dilakukan untuk memahami arti dari berbagai sutta yang ada di buku Paritta. Sesi meditasi bertujuan untuk melatih fokus dan menenangkan pikiran para Acchamitta selama rangkaian PPD KMBUI 2022 berlangsung. Pada sesi meditasi kali ini, PPD KMBUI 2022 berkolaborasi bersama Yayasan Dhamma Sukkha Indonesia sebagai pembimbing atau guide meditasi. Di hari terakhir, ada acara games dan Awarding Night

53 PARAMITA 56 METAMORFOSIS KMBUI
INSIDE

KMBUI INSIDE

yang mempererat rasa kekeluargaan di antara peserta PPD KMBUI 2022 dan sebagai bentuk apresiasi kepada para Acchamitta yang sudah antusias selama PPD KMBUI 2022 berlangsung.

Seluruh rangkaian acara PPD KMBUI 2022 yang telah dilaksanakan, berlangsung dengan sangat baik dan lancar. Kerja keras dari seluruh panitia merupakan hal yang mendorong PPD KMBUI 2022 mampu dilaksanakan dengan lancar. Selain itu, PPD KMBUI 2022 juga menjadi wadah bonding baik di antara peserta dan panitia yang ada. Semoga manfaat dari PPD KMBUI 2022 ini dapat dirasakan baik oleh para panitia dan juga Acchamitta yang sudah hadir, serta membantu kita dalam mendorong penghancuran kekotoran batin masing-masing, Sadhu (3x). Sampai jumpa di PPD KMBUI 2023 tahun depan! (FEL/NAT)

54 PARAMITA 56 METAMORFOSIS

Cheap Places to Travel in 2022

1. Turki

Turki merupakan negara dengan posisi geografis yang unik, sebagian wilayahnya terletak di Asia dan sisanya terletak di Eropa. Karena posisinya yang strategis, Turki juga berperan sebagai penghubung dan jembatan dua benua. Selain itu, Turki juga merupakan negara dengan wilayahnya yang didominasi oleh pegunungan dan dataran rendah, serta dibatasi oleh daerah pantai. Dilansir oleh majalah CEOWORLD, Turki dinyatakan sebagai salah satu negara dengan biaya hidup paling terjangkau di Eropa. Berdasarkan urutan peringkat dalam pengukuran biaya hidup, bahan makanan, dan daya beli, Turki termasuk kategori negara termurah yang menduduki peringkat ke-102 dari 132 negara di seluruh dunia. Di samping itu, terdapat banyak wisata di negara Turki, antara lain Pamukkale, Antalya, Pergamum, Topkapi palace, Cappadosia, dan masih banyak lagi.

55 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
PARATRAVEL
Oleh: Sharon Felicia Davidson-FH 2021

2. Fiji

Sebagian besar dari kita membayangkan bahwa Pulau Pasifik merupakan destinasi dengan harga fantastis yang dipenuhi dengan resorts, makanan, dan layanan yang mewah. Walaupun begitu, Pulau Fiji yang merupakan salah satu bagian dari Kepulauan Pasifik termasuk destinasi yang relatif murah untuk dikunjungi. Meskipun terdapat banyak resorts dengan harga yang cukup mahal, yakni Rp 15.000.000,00/malam, fasilitas yang kita dapatkan sesuai dengan harga yang kita bayarkan. Adapun fasilitas tersebut meliputi pemandangan pantai yang indah, penyelaman kelas dunia,makanan laut yang lezat, hingga penduduk yang ramah!Pada tujuan destinasi ini, banyak penawaran penerbangan yang tersedia ke negara tersebut, seperti penginapan, transportasi, dan aktivitas, terutama di Kepulauan Yasawa. arikrMaka dari itu, Fiji adalah salah satutujuan destinasi terbaik yang tidak boleh terlewatkan. Wisata-wisata yang budget-friendly di Fiji meliputi Pelabuhan Denarau Marina, Garden of the Sleeping Giant, Pantai Natadola, Taman Nasional Sigatoka Sand Dunes, dan masih banyak lagi.

56 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
PARATRAVEL

3. Valencia, Spanyol

Kunci untuk berwisata tanpa menguras kantong adalah dengan memilih destinasi yang strategis, memiliki berbagai restoran dan toko bahan makanan yang terjangkau. Valencia, Spanyol merupakan salah satu contohnya. Kita dapat menempuh transportasi dengan penerbangan, kereta api, atau bahkan bus kota dengan harga yang cukup murah. Tempat-tempat yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi saat berada di Valencia, Spanyol meliputi Plaza de la Virgen, Plaza de la Reina, Plaza Redonda, Katedral Valencia abad ke-13, Mercadona. Ketika sampai di Mercadona, kita dapat membeli sebotol anggur, salad, dan berbagai roti dengan harga yang terjangkau. Setelah itu, di sore hari kita juga dapat bersantai menikmati pemandangan pantai pasir yang indah. Selain itu, momen yang tidak kalah menarik adalah mengunjungi Kota Seni dan Ilmu Pengetahuan. Jika ingin mengunjungi beberapa museum secara gratis serta menggunakan transportasi umum dengan bebas, menggunakan Kartu Kota Valencia menjadi pilihan yang perlu dipertimbangkan.

57 PARAMITA 56 METAMORFOSIS PARATRAVEL

4. Bangkok, Thailand

Jika kamu ingin berpetualang dengan harga yang cukup murah, tuk-tuk menjadi alternatif transportasi yang cocok.. Akomodasi yang terjangkau dan dilengkapi dengan tempat-tempat yang sedang naik daun seperti Sky Bar atau Banyan Tree memberikan kesan tersendiri yang menarik. Selain itu, banyaknya stand makanan yang tersebar sepanjang jalan juga menjadi daya tarik tersendiri. Tanpa diragukan lagi, biaya yang dikeluarkan untuk stand makanan di Thailand hanya sebatas Rp 30.000 dalam sehari. Sehingga, banyak hal lainnya yang dapat dicoba dan dilakukan di Thailand! Adapun tempat-tempat yang perlu dipertimbangkan untuk dikunjungi, antara lain Chao Phraya River, Sea Life Bangkok Ocean World, Chinatown, Wat Mangkon Kamalawat, Wat Traimit, dan masih banyak tempat wisata lainnya!

58 PARAMITA 56 METAMORFOSIS PARATRAVEL

5. Phnom Penh, Kamboja

Hidup satu hari di Phnom Penh dengan makan sebanyak 3 kali, naik tuk-tuk 2 kali, tidur di hotel, dan mengunjungi satu kuil hanya memakan biaya Rp600.000. Jika memilih untuk tidur di hostel dan makan street food, satu hari di Kamboja hanya memakan kurang dari Rp300.000. Phnom Penh adalah kota terbesar dan terkaya di Kamboja sekaligus merupakan pusat budaya, komersial, dan politik negara. Phnom Penh yang memiliki wilayah seluas 345 km persegi, terletak di wilayah pusat selatan Kamboja, di pertemuan sungai Tonle Sap, Mekong dan Bassac. Berperan sebagai ibukota negara, Phnom Penh menawarkan atraksi budaya dan sejarah yang luas, termasuk kuil, museum, dan istana kerajaan. Menarik wisatawan dari seluruh dunia, Phnom Penh memiliki pilihan akomodasi mulai dari guesthouse sederhana hingga hotel bintang 5 yang dilengkapi dengan tempat makan yang beragam, serta kehidupan malam yang semarak dan beragam. Adapun tempat wisata favorit di Phnom Penh, yaitu The

DAFPUS

(https://viatravelers.com/cheap-places-to-travel/) (https://cooltravelingtips.com/10-best-places-to-travel-on-a-budget/) (https://www.britannica.com/place/Turkey) (https://www.duvarenglish.com/ economy/2020/02/07/turkey-among-europes-cheapest-countries-to-live-in) (https://www.planetware.com/tourist-attractions/turkey-tr.htm) (https://www.tripadvisor.com/Attractions-g294331-Activities-zft11309-Fiji.html) (https://www.thecrazytourist.com/25-best-things-to-do-in-phnom-penhcambodia/) (https://rootstravler.com/cambodia-cheap/) (https://www.hotels.com/go/cambodia/phnom-penh)

Killing Fields, Pasar Malam Phnom Penh, Museum Nasional, Central Market, The Royal Palace, dan masih banyak lagi! (HEL/FEL)
59 PARAMITA 56 METAMORFOSIS PARATRAVEL

Amara

Oleh: Jaysen Ekajuve Thiadi (FIB 2020)

Dalam sebuah nama, terdapat suatu pengalaman, keinginan, dan harapan dari orang tua yang memberikan nama tersebut. Sayangnya, setelah kurang lebih 1516 tahun bernapas dan hidup dengan nama ini, aku mulai merasa bahwa makna yang tersembunyi tersebut tidak menjiwai identitasku. Namaku tidak cocok dengan pengalamanku, keinginanku, atau harapanku. Semua itu milik orang tuaku meskipun ini kehidupanku.

Amara. Nama yang cantik dengan makna yang sama cantiknya. Kecantikan yang abadi. Tanpa kejahatan. Sungguh ironis. 80% namaku perlu dieja dengan nama sang Iblis yang merupakan personifikasi kejahatan, sang pangeran jelmaan gangguan duniawi. Bagaimana mungkin satu huruf di depan itu dapat meniadakan itu semua?

Apa pun yang dialami orang tuaku ketika aku lahir yang membuat mereka menamakanku Amara,

pengalaman tersebut tidak pernah kualami. Aku tidak merasa cantik. Aku merasa telah melakukan banyak kejahatan. Lihat saja betapa beracun dan tajamnya kata-kata yang kulontarkan sekarang ke Ayah.

Dibalas kembali dengan teriakan yang meledak dalam rumah, bagaikan zona perang. Ibuku hanya dapat diam di satu sisi; itu bentuk perlawanannya, tanpa mengambil pihak putrinya atau suaminya yang panas berdebat tentang hal sekecil apa pun. Dalam zona perang yang berlautan api, Ibu bagaikan ratu dalam istana salju yang tiada meleleh. Dingin hingga damai.

Jika mereka menginginkan putri sempurna yang tidak ada, atau setidaknya tidak memperlihatkan kejelekannya, maka aku sudah mengecewakan mereka dengan sengaja. Jika mereka mengharapkan anak berbakti yang indah paras dan indah hati, maka aku hanya bisa mengatakan maaf. Maaf aku bukan boneka Barbie yang bebas dilepas bajunya, diganti kepalanya, dan diatur posenya. Semuanya dengan senyuman plastik yang abadi.

60 PARAMITA 56 METAMORFOSIS PARAFICTION

Tidak ada yang abadi di dunia ini; aku tahu fakta ini dari pengalaman. Dari hati yang dikhianati, dari senyuman yang dihapus dengan lelucon bagaikan piring yang pecah, kemudian keluarga yang tidak pernah sekali pun menanyakan kabarku atau mencoba berbicara denganku setiap kali aku pulang dari institusi yang harusnya mendidikku. Oh, tentu. Mereka memberikan pendidikan bahwa dunia itu kejam. Ya, maaf, aku Amara yang penuh dengan amarah setiap kali aku pulang dari sekolah, dan tidak bisa menjadi bidadari atau malaikat yang senyum, senyum, senyum, untuk menyembuhkan letih Ayah yang baru pulang dari kerja.

Terserahlah. Aku juga lelah berdebat setiap kali aku pulang. Biarkan aku tenggelam dalam musik dan suara seseorang yang bahkan belum pernah kutemui. Biarkan aku sendiri.

Kamu berpikir tidak adil bagiku untuk berpikir demikian, tetapi kamu harus mengakui bahwa dalam kehidupan ini, perubahan besar dapat terjadi karena hal sekecil angin yang dihempas oleh sayap kupu-kupu.

Senyuman putri cilik 7 tahun itu menghilang setelah 8 tahun menyadari dunia penuh dengan kejahatan, penuh dengan kekejaman, penuh dengan ... “kemanusiaan”. Setelah tidak hanya mengamati, tetapi juga mengalami kemanusiaan itu, aku tidak lagi bisa senyum dengan senyuman mentari yang menjadi sinar rumah ini sebelum menjadi zona perang.

61 PARAMITA 56 METAMORFOSIS PARAFICTION

Malam yang dingin, seperti biasa, setelah sore yang panas beradu suara dengan Ayah, aku menetap di atap rumah untuk menatap bintang-bintang... banyak, tetapi bertebaran, berada di langit yang sama, tetapi tetap kesepian.

Bunyi piano dari earphone-ku menemaniku dalam malam ini, seperti malam-malam sebelumnya. Hanya ini kedamaian yang dapat kurasakan dalam kehidupan ini.

Hal sekecil apa pun dapat menyebabkan perubahan be sar dalam diri seseorang. Angin malam mulai menunjukkan sisi dinginnya, seperti Ibu. Waktunya untuk masuk kembali, meski pun lebih awal dari biasanya. Tidak masalah, asalkan musik tetap bermain.

2,3 detik keheningan sebelum sistem memainkan lagu baru. 2,3 detik yang menjadi sayap kupu-kupu kehidupanku.

“Amara...”

Itu yang terdengar, suara Ayah yang sudah biasa kuden gar penuh amarah kini mengucapkan namaku dengan lembut. Tentu, aku marah. Mengapa dia tidak bisa biarkan aku sendiri saja? Mengapa harus mencoba membawa Ibu ke pihaknya pada malam hari? Berapa malam dia sudah mencoba menyudutkanku di rumah ini?

Aku melepas earphone, musik tetap bermain, tetapi amarah dan rasa penasaran menggerakkan badanku untuk menghampiri ruangan yang dahulu merupakan suakaku, tempat berlindungku, dan kini hanyalah gerbang menuju Istana Raja Gila.

“Anak itu,” Apa? Kesalahan apa yang mau kau bawakan, Ayah? “Setiap kali pulang marah-marah, apa ada masalah di sekolahnya?”

Apa.

62 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
PARAFICTION

“Kenapa tak kau tanyakan saja, tiap hari kau bertengkar, menjerit dengannya,” Ibu?

“Sulitlah, Mak. Coba berbicara dengan anak zaman sekarang. Jujur teriak itu hanya caraku bisa coba tanyakan kabarnya, cuman yah, gimana ya ... aku pun tahu itu tak bagus buat Amara, emosiku saja mudah terpancing.”

“Kau bisa saja lebih jujur, Pak. Itu tetap anak kau, bukan anak buah yang biasa kau jeritin di tempat kerja.”

“Yah, tapi ... sulit, begitu ... agak gimana saja.”

Aku membuka gerbang menuju Istana. Memang buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Wajah kaget mereka ditemui dengan dekapanku, setelah sekian lama tidak berbicara denganku.

Biarkanlah dunia murka terhadapku, asalkan keluargaku, orang tuaku, yang kini menangis bersamaku dapat mencintaiku, aku yakin aku bisa tangguh melawan itu semua.

Dan musik tetap bermain, tetapi telingaku hanya dapat mendengar isakan jelek dari tiga negara yang sudah berperang selama bertahun-tahun karena sekadar miskomunikasi. (FEL/NAT)

63 PARAMITA 56 METAMORFOSIS PARAFICTION

PARADHAMMA

Berubah dengan

Dhamma

Oleh: Nelson (FT 2021)

Sering tidak kalian mengingat perbuatan apa saja yang telah kalian lakukan hari ini sebelum tidur? Atau mungkin pernah membuat sebuah catatan kecil pada selembar kertas mengenai perbuatan-perbuatan baik dan buruk yang telah dilakukan pada hari itu? Sadar tidak bahwa sebenarnya hal kecil seperti itu menjadi salah satu cara untuk menyadari kesalahan diri sendiri dan melakukan refleksi diri.

Tidak setiap saat manusia selalu berbuat baik dalam setiap tindakannya. Disadari atau tidak, memang perbuatan kita tidak selalu memberikan dampak yang terbaik, bahkan terkadang lari dari ajaran Buddha Dharma. Memang sudah menjadi hal yang wajar dan tidak bisa dipungkiri bahwa manusia pasti akan melakukan kesalahan. Namun, orang yang bijaksana dengan pilihannya pasti akan berusaha untuk terus memperbaiki setiap kesalahannya.

Dalam ajaran Buddha Dharma, bentuk dari usaha untuk memperbaiki diri sendiri disebut sebagai Attasammāpaṇidhi. Kata Attasammāpaṇidhi dapat ditemukan di dalam bagian kedua dari Tripiṭaka, yaitu Sutta Piṭaka atau disebut sebagai Kanon Pali. Attasammāpaṇidhi merupakan bentuk konsep yang menjelaskan bahwa kehidupan seorang manusia dibimbing oleh diri mereka sendiri untuk mengikuti jalan yang benar. Membimbing diri dalam konteks ini bisa berupa melaksanakan Pancasila Buddhis dan masih banyak lagi. Bentuk dari tindakan untuk mencapai jalan yang benar sebenarnya tidak terbatas dan tidak dapat dibatasi. Jika hal yang dilakukan merupakan bentuk perbuatan yang positif dan berdampak baik, maka perbuatan tersebut patut untuk dicoba dan diusahakan untuk bisa berada di jalan tersebut.

64 PARAMITA 56 METAMORFOSIS

Attasammāpaṇidhi juga berkaitan erat dengan Yonisomanasikāra; Yonisomanasikāra juga berasal dari tulisan yang sama. Yonisomanasikāra berkaitan dengan konsep pemikiran yang menyatakan bahwa refleksi terhadap diri sendiri itu dilakukan secara kritis dan analitis. Dengan adanya ilmu mengenai Yonisomanasikāra, kita akan mengerti mengenai permasalahan utama dari tindakan yang telah kita lakukan. Dengan kita berusaha mengerti akan kesalahan tersebut dan tidak mengulanginya lagi, maka kita mengerti akan konsep Attasammāpaṇidhi.

Pada dasarnya, secara teori hal tersebut memang terlihat sederhana dan mudah. Cukup melakukan refleksi terhadap diri sendiri, mengetahui hal salah yang telah dilakukan, dan kemudian membenarkan perbuatan yang salah tersebut. Namun, kenyataan terkadang berbeda dengan realitas yang ada. Pengertian akan ilmu yang ada sendiri tidak cukup untuk membenarkan hal tersebut. Perlu adanya tindakan asli yang menjadi bukti konkret bahwa sebagai manusia yang benar-benar ingin mengerti dan mencapai Attasammāpaṇidhi. Tindakan ini tidak hanya diarahkan untuk kepentingan individu atau pembenaran diri sendiri, tetapi diharapkan juga dapat berdampak baik bagi pihak yang lebih luas, seperti orang-orang terdekat kita dan masyarakat.

Satu hal yang perlu diketahui lagi adalah bahwa langkah untuk berubah ini harus didasarkan dengan upaya dari diri sendiri. Berubah dengan Dhamma tidak akan membuahkan hasil apa pun jika kita tidak menyadari kesalahan dari diri sendiri dan tidak memberikan upaya untuk membenarkan. Upaya yang dihasilkan diri sendiri menjadi bentuk nyata bahwa sebenarnya kita sebagai manusia mengetahui kita memang salah dan kita berniat untuk melakukan yang benar ke depannya demi meraih perkembangan diri sendiri.

65 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
(JAY/SHN)
PARADHAMMA

PARATANYA

1Namo

Buddhaya, Bhante, dalam agama Buddha mungkin sudah tidak asing lagi dengan konsep anicca, atau ketidakkekalan. Namun, saya ingin bertanya, bagaimanakah seorang Buddhis hendaknya menanggapi atau menghadapi ketidakkekalan tersebut? Sekian dari saya, Bhante, terima kasih dan semoga sehat selalu.

Anicca ada dua; di dalam diri kita dan di luar diri kita juga. Pertama, kita akan mengalami anicca di dalam diri kita: Kita akan mengalami usia tua, perubahan, kita akan mengalami sakit, kita akan mengalami kematian; inilah anicca di dalam diri kita. Yang kedua, kita akan mengalami anicca yang di luar diri kita: Teman-teman kita, sahabatsahabat kita, mereka akan berubah. Ada yang berubah dari baik menjadi buruk, ada yang dari buruk menjadi baik. Ini semua adalah anicca. Umat Buddha melihat ini semua karena memang segala sesuatu tidak pantas untuk dilekati. Ini adalah perubahan, sehingga Buddha berkata, “Jangan melekat, karena melekat adalah sumber penderitaan.” Mengapa kita melekat? Karena kita memiliki konsep pikiran yang salah, menganggap segala sesuatu ini kekal, segala sesuatu ini baik adanya, dan segala sesuatu itu tidak berubah. Ini yang menyebabkan kita menderita. Oleh karena itu, hadapilah anicca dengan pemahaman Dhamma yang baik.

Oleh: YM. Bhikkhu Dhammavuddho
66 PARAMITA 56 METAMORFOSIS PARATANYA

2Namo

Buddhaya, Bhante, semoga Bhante selalu diberkati kesehatan sehingga dapat berbagi kebijakan dan wawasan dengan umat. Pertanyaan saya, apakah ada acara/latihan/praktik yang bisa dilakukan supaya bisa beradaptasi lebih mudah terhadap perubahan yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini?

Di dalam Paritta, ada ditulis Abhiṇhapaccavekkhaṇapā haṁ. Di situ, umat Buddha merenungkan: “Aku akan menderita usia tua, aku belum mengatasi usia tua, aku akan menderita sakit, aku belum mengatasi penyakit, aku akan menderita kematian, aku belum mengatasi kematian. Segala milikku yang kucintai dan kusenangi, pasti akan berubah dan berpisah dariku.” Bila ketujuh poin ini direnungkan setiap hari, seharusnya dapat beradaptasi dengan perubahan yang ada dalam kehidupan ini.

pagi/siang/sore/malam, Bhante, tergantung kapan Bhante membaca pesan ini… Saya ingin bertanya mengenai langkahlangkah yang harus dilakukan seorang praktisi Dhamma untuk mengubah dirinya menjadi pribadi yang lebih baik. Terima kasih banyak, Bhante.

3Selamat

Sebenarnya gampang. Buddha bilang, “Perbanyaklah berbuat baik, kurangi perbuatan jahat, sucikan hati dan pikiran.” Kenapa sucikan hati dan pikiran ini penting? Karena terkadang ada orang yang melakukan perbuatan baik dengan ego-nya, “Oh, hari ini saya menyumbang satu miliar,” dan sombong. Kemudian, penulisan namanya ternyata salah dalam sumbangan tersebut. Misalnya, seharusnya namanya Agus, tetapi dana mengatasnamakan Agush. Dia marah. Kenapa marah? Ada “aku” di situ. Kenapa ada “aku”? Karena belum membersihkan hati dan pikiran. Oleh karena itu, dalam perbuatan baik pun terdapat kesombongan, iri hati, dengki, dan niat jahat. Jadi menyucikan hati dan pikiran itu penting. Sehingga, langkahnya adalah untuk memperbanyak perbuatan baik, kemudian melakukan evaluasi apabila perbuatan baik yang sudah kita lakukan diliputi kilesa kita. Bila masih diliputi kilesa, maka semoga dalam perbuatan baik yang akan datang, tidak dicemari kilesa lagi.

67 PARAMITA 56 METAMORFOSIS PARATANYA

4Namo

Buddhaya, Bhante. Setiap kali saya bermeditasi, saya merasa pikiran saya tidak bisa tenang dan terus berubah-ubah, seberapa keras pun mencoba untuk memfokuskan pikiran, pikiran menjadi liar atau rasa kantuk … Bagaimana saya dapat menenangkan pikiran saya yang tiada henti berkeliaran, Bhante? Terima kasih, Bhante.

Ketika Anda bermeditasi, kita ibarat menjadi satpam yang ada di mal. Satpam ini berdiri di pos security di pintu tengah mal. Satpam ini tahu si A masuk, si B keluar, si C masuk, si D keluar. Dia cukup tahu, cukup berdiri di pos satpam. Tidak perlu kepo jika si A datang, “Mau belanja di mana?” Itu tidak perlu. Jadi, satpam adalah sati (kesadaran). Di dalam meditasi, hal yang kita kembangkan adalah kesadaran. Kita memperkuat satpamnya, bukan memperkuat pikirannya. Cukup mengetahui, masuk-keluar. Jika waktu napas masuk-napas keluar, pikiran kita muncul, bagaimana? Pikiran memang sejatinya seperti itu, dia akan muncul. Pikiran ini ibaratnya seperti awan, kesadaran seperti langit yang biru. Kita tidak bisa bilang langit harus tetap biru, tidak boleh ada awan. Sifat alami dari langit pasti ada awan, baik awan putih (pikiran baik) ataupun awan hitam (pikiran baik). Itu alami. Kita tidak boleh mengusir awan di dalam langit tersebut. Sama dengan kita tidak boleh mengusir pikiran yang ada di dalam kesadaran kita. Hal yang perlu dilakukan ketika bermeditasi hanya mengembangkan kesadaran. Ketika Anda mengembangkan kesadaran, Anda tahu, “Eh, ini ada pikiran buruk muncul, tidak boleh diteruskan.” That’s it. Cuma sampai di situ.

Buddhaya, Bhante. Apakah ada cara bagi kita untuk memutuskan rantai karma agar siklus bertemu dan menjadi musuh selama beberapa kehidupan dapat dihentikan? Sekian pertanyaan dari saya, Bhante, semoga Bhante diberkati kebahagiaan dan kesehatan selalu, saddhu saddhu saddhu.

5Namo

Sebenarnya, musuh adalah orang yang paling kita sayangi. Musuh adalah orang yang paling kita cintai. Musuh adalah orang yang paling bermakna dalam kehidupan kita, karena ketika orang tersebut berubah tidak sesuai dengan kemauan kita, kita menjadi marah, benci, dan kita

68 PARAMITA 56 METAMORFOSIS PARATANYA

lupa bahwa setiap manusia memiliki sifat anicca. Bagaimana cara memutus rantai karma dari musuh kita? Belajar memaafkan mereka. Terkadang ini tidak gampang, karena kita melekat dengan apa yang kita sukai dan melekat dengan apa yang kita benci. Makanya, Bhante ulangi lagi bahwa musuh adalah orang-orang yang kita sayangi dahulu. Bila tidak percaya, coba ehipassiko, orang yang menjadi musuh paling banyak adalah orang yang Anda dekati dahulu, yang pernah menjadi teman dekat kita dahulu. Untuk memutus karmanya, yang pertama, kita harus banyak berbuat baik kepada siapa pun. Kedua, setiap perbuatan baik kita lakukan harus tanpa pamrih. Ketika perbuatan baik kita tanpa pamrih, di situ tidak ada kekecewaan untuk diri Anda pada masa yang mendatang. Ketiga, apa pun yang dilakukan oleh orang lain, segalanya disebabkan oleh avijja (kebodohan batin) mereka. Jadi, kita memaklumi bahwa mereka masih memiliki kebodohan batin. Keempat, ketika memahami bahwa mereka memiliki avijja, maka Anda juga harus mengingatkan diri sendiri bahwa “Saya juga memiliki avijja,” Sesama orang bodoh, untuk apa saling sirik? untuk apa marahmarahan? Dengan demikian, Anda dapat mengurangi sifat marah dan sifat benci terhadap musuh-musuh kita.

Buddhaya, Bhante. Saya mohon izin bertanya. Apakah bijak lari (menghindari) dari orang yang menyebabkan masalah dalam hidup kita? Terima kasih Bhante. Semoga Bhante selalu sehat.

6Namo

Buddha bilang, “Tidak di langit, tidak di dalam gunung, tidak di dalam dasar samudra, karma itu bisa mencari Anda.” Jadi, mau lari bagaimana pun, Anda tetap akan bertemu karma suatu saat nanti. Setiap bertemu dengan masalah di dalam kehidupan kita, tidak perlu lari dari masalah, tetapi kita harus menghadapinya. Kita harus menyadari bahwa kita tidak sempurna. Ketika kita ada masalah, berarti masalah memberitahu kita bahwa kehidupan kita tidak sempurna. Oleh karena itu, setiap masalah itu dapat dijadikan sebagai guru kita. Dengan demikian, ketika kita sadar bahwa masalah adalah guru, kita tidak perlu menghindar, dan masalah membuat Anda menjadi sempurna. Jadi, tidak perlu lari dari masalah. Terima kasih.

(NAT/FEL) 69 PARAMITA 56 METAMORFOSIS PARATANYA
‘Metta’ dalam Metamorfosis Kupu-Kupu Oleh: Helen – Universitas Indonesia Pernahkah kamu merasa sebal dengan kehadiran ulat yang kerap kali menjadi hama dan menyukai kupu-kupu karena keindahannya padahal kamu tahu kupu-kupu awalnya adalah seekor ulat? Selain indah, kupu-kupu membantu penyerbukan berbagai tanaman berbunga. Apakah hanya suatu pernyataan yang dilebih-lebihkan?Ataukah memang metamorfosis terjadi untuk mengubah suatu makhluk menjadi lebih baik dan bermanfaat sebagai wujud perkembangan sikap cinta serta kebaikan terhadap sekitarnya? Bagaimana pendapatmu? 70 PARAMITA 56 METAMORFOSIS ARTIKEL LOMBA

Metamorfosis adalah sebuah proses pertumbuhan dan perkembangan pada beberapa hewan yang identik dengan perubahan penampilan dan/atau bentuk tubuh hewan tersebut setelah telur menetas. Metamorfosis terbagi menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Letak perbedaan di antara kedua jenis metamorfosis tersebut adalah pada jumlah tahapan metamorfosis. Metamorfosis sempurna terbagi menjadi empat tahapan, yaitu telur, larva, pupa, dan imago. Sedangkan, metamorfosis tidak sempurna terbagi menjadi tiga tahapan saja, yaitu telur, larva, dan imago. Kupu-kupu merupakan salah satu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Hidup seekor kupu-kupu dimulai ketika sang induk meletakkan telur-telur kecilnya pada tangkai atau daun tanaman yang aman dari pemangsa. Telur-telur tersebut kemudian menjadi salah satu sumber makanan bagi larva.Waktu untuk telur tersebut menetas adalah dua hingga tujuh hari setelah ditinggalkan induknya. Telur kupu-kupu yang menetas akan mengeluarkan larva atau yang lebih dikenal sebagai ulat. Ulat juga memiliki

aktivitas makan yang aktif dan intensif untuk memenuhi kebutuhan perkembangannya. Bagi sebagian orang, ulat memiliki bentuk yang menjijikan. . Selama hidupnya sebagai ulat (sekitar 14-20 hari), dirinya mampu mengkonsumsi daun setara dengan luas 20 cm x 30 cm. Oleh sebab itu, ulat sering kali dianggap sebagai hama karena memakan bagian-bagian tanaman sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman. Selain mengganggu, beberapa spesies ulat juga bersifat berbahaya karena memiliki racun. Setelah melewati 20 hari sebagai ulat, kepompong akan terbentuk dari ulat yang membungkus dirinya sendiri. Selama fase ini, kepompong akan berpuasa dan beristirahat selama 14-16 hari. Ia hidup dari cadangan energi yang didapatkan dari makanan yang dikonsumsi selama fase ulat. Setelah melalui fase kepompong, maka kupu-kupu akan merobek lapisan krisalis pupa dan mengeringkan sayapnya selama satu hingga dua jam sebelum terbang untuk pertama kalinya. Kupu-kupu terkenal memiliki banyak manfaat bagi hewan lain, manusia, dan lingkungan. Kupu-kupu kerap kali digunakan untuk membantu penyerbukan bunga, sebagai

71 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
ARTIKEL LOMBA

indikator kesehatan lingkungan, dan untuk membersihkan lingkungan dari limbah (karena kupu-kupu memakan buah busuk, bangkai, dan kotoran hewan). Metta adalah cinta kasih yang memberikan kebaikan tanpa syarat agar seluruh makhluk hidup sehat, sejahtera, dan bahagia. Dengan demikian, hal tersebut dapat ditemukan kaitan antara metamorfosis kupu-kupu dengan cinta kasih (metta). Sebelumnya, ulat kerap kali merepotkan manusia dan merusak tanaman-tanaman yang ia inangi. Kemudian, ulat akan berubah menjadi kepompong, melakukan puasa dan meditasi hingga berubah menjadi kupukupu. Kupu-kupu tersebut memiliki sifat yang berbanding terbalik dengan ulat yang kerap kali dicap sebagai hama dan menjijikan. Kupu-kupu memiliki paras yang cantik dan sering dimanfaatkan untuk membantu penyerbukan tanaman-tanaman berbunga. Sama seperti kupu-kupu, manusia juga mempelajari banyak hal dalam perjalanan hidupnya. Meskipun manusia tidak mengalami metamorfosis, tetapi manusia mengalami pengembangan batin, semakin mengenal metta, dan semakin berdampak bagi di saat usianya semakin bertambah. Begitulah seharusnya metta berkembang dalam diri semua makhluk, semakin besar dan

72 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
LOMBA
ARTIKEL

mendalam seiring berjalannya waktu. Memberikan lebih banyak manfaat dan mengharapkan kebahagiaan bagi sekitarnya seiring dengan bertambahnya kedewasaan dan pengetahuan mengenai dhamma. Sebagai manusia yang tidak mengalami metamorfosis, bukankah kita semua dipermudah untuk mampu menjadi kupu-kupu tanpa harus menjadi ulat?

Referensi:

Ami E. 5 Manfaat Dahsyat Kupu-kupu bagi Kehidupan. IDN Times. https://www.idntimes.com/science/ discovery/eka-amira/5-manfaat-dahsyat-kupu-kupubagi-kehidupan-c1c2/5. Published 2021. Accessed April 24, 2022.

Fadila F. Mengenal Metamorfosis Kupu-kupu Dari Telur, Larva, Pupa Sampai Imago - Gramedia Literasi. Gramedia Literasi. https://www.gramedia.com/literasi/ metamorfosis-sempurna-kupu-kupu/. Accessed April 24, 2022.

Pratama B.

Proses

Metamorfosis Kupu-kupu | Bagaes’ Journal. Bagasputra.web.ugm.ac.id. https://bagasputra. web.ugm.ac.id/2018/11/22/proses-metamorfosis-kupukupu/. Published 2018. Accessed April 24, 2022. Redaksi Solopos.com, Handayani E. GAGASAN : Metta Sumber Semua Kebaikan. Solopos.com. https:// www.solopos.com/gagasan-metta-sumber-semuakebaikan-721578. Published 2016. Accessed April 24, 2022.

Tim Okezone. Metamorfosis Sempurna dan Perbedaannya dengan Metamorfosis Tidak Sempurna. Okedukasi. https://edukasi.okezone.com/ read/2021/12/22/624/2521158/metamorfosissempurna-dan-perbedaannya-dengan-metamorfosistidak-sempurna#:~:text=Hewan%20yang%20 mengalami%20proses%20metamorfosis,telur%2C%20 larva%2C%20dan%20imago. Published 2021. Accessed April 24, 2022.

73 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
ARTIKEL LOMBA

PARASPECTIVE

Berubah demi Orang Lain,

Bagaimana Pendapatmu?

Oleh: Helena Wijayanti-FT 2021

Perubahan adalah suatu hal yang terus terjadi. Namun, seringkali masih menjadi hambatan hingga saat ini. Walaupun selalu terjadi dalam hidup kita, apakah benar kita paham den gan maksud dari perubahan tersebut? Apakah benar dengan adanya perubahan, maka kita dapat mengarahkan diri ke arah yang lebih baik? Sebelum menjawab semua pertanyaan tersebut, ada baiknya kita membahas pengertian dari perubahan diri tersebut.

Perubahan diri adalah sebuah proses seorang individu menjadi berbeda dari versi dirinya yang sebelumnya, baik itu menjadi lebih baik maupun menjadi lebih buruk. Lalu, timbullah pertanyaan dalam diri kita; Apakah yang menyebabkan perubahan ini dapat terjadi? Perubahan tersebut pun dapat disebabkan oleh beberapa faktor, dimulai dari faktor internal yang meliputi dorongan dan minat dalam diri sendiri, hingga faktor eksternal yang meliputi budaya, lingkungan, pengaruh dari orang lain, dan sebagainya.

Pengaruh dari orang lain kerap kali memberikan dampak yang signifikan dalam hidup kita. Entah itu disebabkan hasrat dalam diri kita untuk menerima pengakuan dari orang tersebut, atau hanya untuk menyenangkan dan meminimalisasi pertengkaran dengan orang tersebut. Perubahan yang dise babkan orang lain pun dapat menyebabkan perubahan sikap, fisik, atau bahkan pandangan hidup. Dampak yang dirasakan dari perubahan karena orang lain pun beragam. Beberapa orang berhasil menjalani perubahan tersebut, beberapa orang berhasil menjalaninya hanya pada awalnya saja, dan beberapa orang tidak berhasil menjalani perubahan tersebut. Namun,

74 PARAMITA 56 METAMORFOSIS

bila kita tinjau dari perspektif lainnya, terdapat beberapa orang yang tidak pernah memiliki keinginan untuk diubah orang lain. Hal ini dapat disebabkan karena kesadaran diri yang merasa perubahan yang disebabkan orang lain bersifat terikat dan tentatif.

Untuk menyingkapi hal ini, PARAMITA KMBUI XXX mengadakan survei pada pertengahan bulan Juni untuk mengetahui pandangan para anggota aktif KMBUI terhadap perubahan yangww disebabkan oleh orang lain. Survei ini dilaksanakan dalam bentuk borang dengan total 21 orang bersedia untuk berpartisipasi. Lantas, bagaimanakah pandangan mereka terhadap perubahan karena pengaruh orang lain?

Hasil Survei

Survei dilakukan pada: 23 Juni – 29 Juni 2022 Jumlah responden: 17 anggota aktif KMBUI

75 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
PARASPECTIVE

PARASPECTIVE

76 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
77 PARAMITA 56 METAMORFOSIS (SHN/JAY)
PARASPECTIVE

INTERNATIONAL TALKSHOW

Oleh Febbeline-FMIPA 2020, Felicia Felim-FT 2020, Jesslyn Marteen Clarissa-FKG 2020

Pada hari Sabtu, 20 Agustus 2022, kegiatan International Talkshow 2.0 yang mengusung tema “I’m at War with Myself: Follow Others or Conscience” telah berlangsung. International Talkshow 2.0 merupakan program kerja Departemen Hubungan Masyarakat Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Indonesia (KMBUI) yang berkolaborasi dengan Nottingham Buddhist Society Malaysia (NBS MY). Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin relasi dengan organisasi di luar Indonesia dan menambah wawasan serta membangun semangat untuk pemuda-pemudi Buddhis, dengan harapan bahwa mereka dapat mengembangkan diri mereka bersama. Program kerja tersebut merupakan kolaborasi antara KMBUI dan NBS MY yang diadakan secara daring dan dibawakan dengan menggunakan bahasa Inggris. Tentunya, gelar wicara ini juga dimeriahkan dengan rangkaian games dan special music performance.

International Talkshow 2.0 dibawakan oleh dua pembawa acara yang berasal dari KMBUI dan NBS MY. Acara diawali dengan pembacaan paritta, dan dilanjutkan dengan sambutan dari kedua ketua umum organisasi KMBUI dan NBS MY. Selanjutnya, sesi Talkshow dimulai dan dibawakan oleh Jaya Wina Santiya sebagai moderator beserta dua pembicara dengan latar belakang yang berbeda, yaitu Shierlen Pundarika dari Indonesia dengan latar psikologi, dan Ts. Gary Kong dari Malaysia dengan latar teknologi. Talk show ini berjalan dengan suasana yang insightful dan fun. Kedua pembicara menjawab pertanyaan yang diberikan moderator berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki. Secara keseluruhan, sesi perbincangan ini berisikan hal-hal yang menarik seputar cara untuk menghadapi dan menyikapi dampak positif dan negatif dari perkembangan teknologi, khususnya media sosial terhadap generasi sekarang. Melalui

KMBUI INSIDE:
78 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
KMBUI INSIDE

sesi ini, partisipan mendapatkan wawasan baru, seperti cara teknologi memengaruhi kehidupan saat ini, dampak positif dan negatif dari teknologi, dan cara menghadapinya baik dalam pandangan psikologi klinis maupun profesional teknologi, serta langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh pemuda-pemudi dalam menghadapi perasaan bimbang dengan menjawab pertanyaan “Follow others or conscience?” Pilihan tersebut dapat dikaitkan dengan nilai-nilai Buddhis juga. Setelah berlangsungnya sesi talk show, acara dilanjutkan dengan sesi games. Partisipan berlomba untuk menjawab beberapa pertanyaan kuis yang relevan dengan tema International Talkshow 2.0, yaitu “I’m at War with Myself: Follow Others or Conscience”. Sesi games tersebut dimenangkan oleh partisipan yang berasal dari Indonesia dan Malaysia. Seusai pemberian apresiasi pada para pemenang, Kalyana Project mempersembahkan penampilan spesial dengan membawakan dua lagu.

Sebagai bentuk apresiasi dari KMBUI dan NBS MY, keduanya saling memberikan sertifikat atas kolaborasi yang telah dilakukan. Begitu juga terhadap kedua pembicara, moderator, dan Kalyana Project. Sesi dokumentasi bersama seluruh partisipan juga dilaksanakan untuk mengabadikan acara International Talkshow 2.0. Tayang bincang tersebut diakhiri dengan dedikasi yang dipimpin oleh pembawa acara.

International Talkshow 2.0 berhasil dilaksanakan dengan dukungan kerjasama dari 42 media partner, baik dari Indonesia maupun Malaysia. Acara tersebut juga diikuti oleh 129 partisipan yang berasal dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan China. Tak lupa juga, pada akhir kegiatan formulir survei evaluasi disebarkan kepada para partisipan. Berdasarkan hasil survei tersebut, seluruh peserta merasa puas dengan kegiatan International Talkshow 2.0. Dengan pelaksanaan kegiatan ini, KMBUI sukses menyelenggarakan kegiatan berskala internasional serta menjalin relasi yang sangat baik dengan NBS MY.

(NAT/FEL) 79 PARAMITA 56 METAMORFOSIS KMBUI INSIDE

Liberty In Tranquility

Edi Lienardy – FIB 2020

Pengorbanan dan perjuangan telah kami berikan untuk kegiatan yang mengusung tema Liberty In Tranquility. Tema yang memiliki makna “Kebebasan dalam Perdamaian” ini menjadi fondasi bagi seluruh panitia ataupun umat yang mengikuti seluruh rangkaian acara Waisak untuk tetap mengukuhkan jiwa solidaritas dan persatuan dalam ajaran Dhamma-Nya. Waisak KMBUI 2022 mulai dicanangkan semenjak pertengahan bulan Maret. Terdapat 36 panitia yang turut meluangkan dan mengorbankan waktunya guna menyukseskan acara ini. Acara Waisak KMBUI 2022 memiliki tiga fase acara, di antaranya Pre-Event, Puja Vesak, dan Main Event.

Pre-Event Waisak KMBUI adalah fase untuk para umat ataupun peserta berpartisipasi dalam lomba-lomba yang telah disiapkan oleh divisi Competition mulai dari tanggal 25 April 2022 sampai dengan tanggal 15 Mei 2022. Terdapat tiga jenis lomba yang dibuka, di antaranya Dhammagita Competition (lomba bernyanyi lagu Buddhis), Drawing

80 PARAMITA 56 METAMORFOSIS KMBUI INSIDE

An Art (lomba menggambar), dan Story Telling Jataka (menceritakan kisah hidup Jataka dalam video). Selanjutnya, Puja Vesak merupakan acara untuk semua peserta merayakan detik-detik Waisak yang jatuh pada hari Senin, 16 Mei 2022 pukul 11 pagi. Acara Puja Vesak ini merupakan acara kolaborasi KMBUI bersama Cetiya Dhamma Manggala dan puluhan Keluarga Mahasiswa Buddhis lainnya yang turut menghadirkan Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahathera sebagai pembicaranya. Main Event Waisak KMBUI adalah fase puncak acara KMBUI yang menghadirkan Garvin Goei dan Bhante Hitesaka sebagai narasumber. Tidak ketinggalan pula, terdapat Special Guest yang diundang oleh Cetiya Dhamma Manggala yaitu Luangpor Chaidaen Silasutdho yang merupakan Kepala Vihara Samakee Boonyaram, Lampang, Thailand.

81 PARAMITA 56 METAMORFOSIS KMBUI INSIDE

Kepanitiaan Waisak KMBUI 2022 merupakan suatu karma baik tersendiri bagi saya. Segala rintangan dan halangan yang tidak dapat kuceritakan ini berhasil kita lalui bersama-sama. Mendapatkan kesempatan untuk melihat segala kelebihan dan kekurangan yang ada dalam kepanitiaan tahun ini menjadi suatu tolok ukur akan usaha dan kerja keras yang dikerahkan seluruh panitia Waisak KMBUI 2022 untuk menyukseskan seluruh rangkaian acara ini. Berbagai saran dan komentar yang kami terima demi mengembangkan sistematika acara yang lebih baik. Per tanggal 19 Juni 2022, kepanitiaan Waisak KMBUI 2022 resmi “berpisah” dengan keberhasilan menyelesaikan persiapan dan pelaksanaan seluruh rangkaian acara Waisak KMBUI 2022.

Tidak lupa juga, saya sebagai perwakilan dari seluruh panitia Waisak KMBUI 2022 ingin mengucapkan terima kasih kepada Sang Triratna atas berkat perlindungannya dalam seluruh rangkaian acara Waisak KMBUI ini. Saya ucapkan juga terima kasih kepada seluruh panitia Waisak KMBUI atas usaha dan kerja kerasnya, kepada KMBUI atas

82 PARAMITA 56 METAMORFOSIS KMBUI INSIDE

dukungan dan partisipasinya, kepada Cetiya Dhamma Manggala atas segala dukungan dan bantuannya, kepada para media partner dan sponsor yang mendukung acara ini, kepada para donatur acara, dan kepada semua makhluk hidup di 31 alam kehidupan.

Bagi teman-teman yang akan melanjutkan tongkat estafet kepanitiaan Waisak KMBUI, ingatlah dan tanamkan suatu mindset bahwa Anda sedang mengorbankan waktu dan pikiran kalian untuk keberlangsungan Dhamma. Tidak ada yang salah, tidak ada yang merugikan sama sekali. Jangan biarkan suatu indikator keberhasilan menjadi beban bagi kalian! Percayalah, Anda bersama kepanitiaan kalian sedang menanam kebajikan untuk banyak orang di luar sana! Semangat Waisak 2023!

Sebagai penutup, tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada PARAMITA yang telah menyediakan media untuk penyampaian artikel ini. Atas apa yang telah diberikan kepanitiaan Waisak KMBUI 2022 dan seluruh peserta yang terlibat pada tahun ini, semoga dapat dilimpahkan jasa-jasa kebajikannya kembali kepada kalian semua.

Sabbe Sattā Bhavantu Sukhitattā. Semoga semua makhluk hidup berbahagia. Sadhu Sadhu Sadhu. (JAY/HEL)

83 PARAMITA 56 METAMORFOSIS KMBUI INSIDE

I WAS HERE

Oleh: Sharon Felicia Davidson-FH 2021

Judul : I Was Here Penyanyi : Beyoncé

Tahun Rilis : 2021

Mengubah diri kita sendiri menjadi versi diri yang baru bukanlah merupakan suatu hal yang nyaman. Entah itu mengubah gaya rambut kita, merenungkan perubahan pilihan hidup untuk masa depan, mengevaluasi kembali hubungan hidup, atau bahkan menjelajahi jenis gaya hidup baru. Dalam melakukan setiap hal, kita akan mengalami banyak penolakan untuk menemukan kembali diri kita.

Sejak awal kita harus meluangkan waktu untuk mempertanyakan maksud dari keberadaan dan tujuan kita, kemudian memperbaiki bagianbagian diri kita yang kurang baik dengan sesuatu yang baru tanpa adanya jaminan bahwa perubahan tersebut akan memberikan dampak yang lebih baik bagi diri kita dan orang sekitar. Namun, terlepas dari seluruh rasa sakit dan turbulensi, proses penemuan kembali inilah yang menghembuskan kehidupan baru ke dalam diri kita ketika kita merasa tidak puas diri atau tanpa tujuan. Album Beyoncé ‘4’ adalah awal dari penemuan kembali, awal mulainya transformasi dari mainstream pop superstar menjadi artis yang berani mengambil risiko, eksperimental secara musikal, dan padat secara emosional.

Pada hari Minggu, 19 Agustus, Beyoncé menunjukkan dukungannya pada Hari Kemanusiaan Sedunia dengan meriliskan lagu I Was Here. Lagu tersebut dinyanyikan sembari disaksikan di hadapan para penonton PBB, serta dilengkapi dengan latar berupa dokumentasi dari bencana yang baru-baru ini terjadi, diputar dalam bentuk pemandangan panorama. Seiring berlangsungnya performa lagu, pemandangan bola dunia dan rasi bintang muncul. Lampu laser dan panah biru kecil, tercetak dengan judul lagu, menelusuri jalan di sepanjang dunia. Beyoncé mengaku bahwa dengan video musik tersebut, ia ingin memberikan pesan bagi masyarakat dunia agar peduli terhadap sesama.

“Inilah saatnya bagi kita untuk membuat sebuah tanda di dunia dan menunjukkan bahwa kita ada dan kita peduli,” ujar Jay-Z. Beyoncé

84 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
PARAPLUS

juga mengatakan bahwa ketika kita mendengar kabar kurang baik, lebih baik berpikir mengenai bantuan apakah yang dapat kita berikan. Ia pun melanjutkan bahwa Hari Kemanusiaan Dunia adalah kesempatan kita untuk saling bekerja sama dalam mewujudkan perubahan yang berarti. Sekarang merupakan waktu yang tepat bagi kita untuk meninggalkan jejak kita dan menunjukkan bahwa kita ada di sini dan kita peduli.

Lagu tersebut juga menyiratkan tentang pencapaian yang telah diraih Beyoncé selama ini: “When I leave this world I’ll leave no regrets/ Leave something to remember so they won’t forget/ I was here, I lived, I loved/ I was here, I’ve did, I’ve done everything that I wanted.” Keuntungan yang dihasilkan dari lagu ini seluruhnya disumbangkan ke kampanye global Hari Kemanusiaan Sedunia untuk menyoroti pekerjaan kemanusiaan di seluruh dunia.

Lagu I Was Here dirilis untuk mengingatkan akan kekuatan yang kita miliki dan secara eksplisit mengungkapkan betapa pentingnya untuk terus menghargai kehadiran diri kita masing-masing di dunia ini. Terlalu banyak orang yang tidak menyadari nilai diri mereka. Mereka menjalani hidup tanpa tujuan atau aspirasi, dan lagu ini mengingatkan bahwa kita berharga dan harus terus berusaha menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.

Terdapat beberapa penafsiran populer dari lagu ini, antara lain:

1. Hidup adalah tentang dampak positif yang kita berikan terhadap orang lain serta menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik terlepas dari seberapa kaya, terkenal, atau suksesnya diri kita. Kita harus menjalani hidup dengan terus berbuat baik. Hal tersebut dicerminkan dalam lirik lagu “I just want them to know/ That I gave my all, did my best/ Brought someone some happiness/ Left this world a little better just because I was here.”

2. Lagu ini membuat kita lebih menghargai makna hidup serta dampak yang telah kita berikan selama ini. Menjalani hidup dengan mencari maksud dan arti di dalamnya hingga akhirnya kita dapat memahami tujuan dari setiap hal yang kita lakukan.

3. Lagu ini membangkitkan sisi kemanusiaan di dalam diri kita untuk melakukan sesuatu yang bermakna bagi masyarakat. Hal tersebut dicerminkan pada lirik lagu “I wanna say I lived each day, until I died/ I know that I had something in somebody’s life/ The hearts I have touched, will be the proof that I leave/ That I made a difference and this world will see.”

85 PARAMITA 56 METAMORFOSIS
(HEL/NAT) PARAPLUS
86 PARAMITA 56 METAMORFOSIS LAPORAN Terima Kasih kepada para kontributor dan donatur PARAMITA Edisi ke-56 Charlene Tan Kalyanamitta KMBUI XXX Humas KMBUI XXX Nathania Wilona Helen Wong Tjin Tak Jaysen Felicia Claresta Vandana Gautami Nadyaloka Selvia Amelya Jennifer Paramita Juni Anthony Leong Michael Chen Osel Sakadewa Velika Wijaya Bella Homario Vioreyna Hany Alicia Eveline Kevin Kamal Margaretha Indra P Jevi Fronatalia Anonim Tommy Tanedy Silviani Deny Gunawan Anonim “Dengan senantiasa berdana, maka akan terbina sifat kemuliaan yang tak terkira.” Dhammapada, Loka Vagga Syair 177
87 PARAMITA 56 METAMORFOSIS ANUMODANA PEMASUKAN No Keterangan Jumlah 1. Kas KMBUI Rp9.694.510,00 2. Donasi Rp5.039.310,00 3. Sponsor Rp4.000.000,00 PENGELUARAN No Keterangan Harga Satuan Jumlah Total SPONSORSHIP 1 Percetakan Proposal Rp38.020,00 2 Rp76.040,00 REWARD 1. Freelance, staf, dan kontributor Rp35.000,00 15 Rp525.000,00 2. Pemenang PARAGAMES Rp100.000,00 1 Rp100.000,00 SOUVENIR PEMBACA 1. Pouch PARAMITA Rp3.600,00 220 Rp792.000,00 2. Pulpen Rp800,00 220 Rp176.000,00 PENGEMASAN 1. Kardus Rp2.500,00 2 Rp5.000,00 2. Lakban Rp10.000 1 Rp10.000,00 .3 Plastik Polymailer Rp269 220 Rp59.180,00 4. Label Alamat Penerima Rp230 220 Rp50.600,00 PENERBITAN DAN PENDISTRIBUSIAN MAJALAH 1. Percetakan Majalah RP62.000 220 Rp13.640.000,00 2. Biaya Pengiriman Rp15.000,00 220 Rp3.300.000,00 TOTAL Rp18.733.820,00

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.