
3 minute read
Daun yang Layu
Oleh: Helena - FT - 2021
“Daun yang jatuh tidak pernah membenci angin.”
Advertisement
Satu kutipan yang baru ini aku baca. Satu kutipan yang mungkin kurang memiliki arti jika kita baca untuk pertama kalinya. Satu kutipan yang akhirnya memiliki makna, setidaknya untukku.
Hari itu, hari ketika terjadi perubahan dalam hidupku. Betul, perubahan. Apakah kamu ingin tahu alterasi yang kumaksud? Apakah kamu penasaran? Apakah itu merupakan perubahan yang baik? Ataukah sebaliknya? Mungkin kamu belum memahami apa maksudku saat ini. Tidak apa-apa. Kamu akan segera memahami maksudku sembari membaca ceritaku. Satu lagi, aku berharap kamu dapat ikut merenungi perubahanperubahan yang sedang terjadi ataupun yang pernah terjadi dalam hidupmu.
Pada tengah hari yang cerah, terik matahari menembus kulitku. Kuamati sehelai daun yang berbeda. Betul, warna daun tersebut berbeda jika dibandingkan dengan daun yang berada di sampingnya. Warnanya kecokelatan. Mungkin bagi sebagian

orang, daun tersebut sudah jelek dan tidak akan menarik mata. Namun, berbeda bagiku. Aku merasa daun tersebut menunjukkan keunikannya sendiri. Di tengah panasnya terik matahari, ia terus berusaha menahan perubahan yang terjadi pada helaiannya. Di tengah angin yang berhembus, ia terus berusaha tetap berpegang pada ranting, menahan segala daya upaya yang menghunjam dirinya.
Di tengah lamunan tersebut, seseorang menyadarkanku. Kurasa aku tidak perlu menjelaskan dengan detail perihal sosok tersebut, toh, sosok tersebut sudah pergi. tapi biarkan kujelaskan sedikit kepadamu. Sosok yang juga terfokus pada daun tersebut, sosok yang juga memiliki sifat dan karakter yang sama denganku. Sosok yang juga membenci perubahan serta mengharapkan waktu berjalan tanpa adanya perubahan.
Rasa kagum meliputi pandanganku terhadap sosok tersebut. Mungkin karena pandangan kita yang sama terkait tidak menyukai perubahan. Ibarat gelas yang pecah, rasa takut yang menyelimutiku meruah berhamburan membayangkan sosok tersebut berubah menjadi pribadi yang tidak kukenali. Namun, satu hal yang kusadari. Tidak semua perubahan berada di bawah kendali kita. Tidak semua hal dapat kita atur sesuai keinginan kita. Begitu pula terkait perubahan terhadap orang-orang di sekitar kita. Mungkin kita dapat menjaga hubungan baik dengannya. Namun, yang terjadi di dalam dirinya, perubahan pada hidupnya, ataupun sikapnya bukanlah dalam kendali kita.
Hubungan yang dulu sedekat nadi pun dapat mengalami perubahan menjadi sejauh matahari. Tetapi tenang saja. Tidak semua perubahan itu buruk, kan? Melalui perubahan, aku belajar hidup ini dinamis. Dalam hidup, rupanya tidak semua hal ditakdirkan bersama, bukan? Aku yang dahulu tidak suka perubahan, belajar menghadapi realitasnya. Jika kamu juga takut akan perubahan yang terjadi dalam kehidupanmu, tenang saja, itu merupakan hal yang wajar. Namun, aku percaya bahwa
kamu dapat melaluinya.
Kala hari-hari berikutnya, saat aku kembali melewati tempat tumbuhnya daun unik tersebut. Angin menghembus kulitku, rasa dingin kurasakan pada kulitku dan di dalam hatiku. Hari itu aku sendiri, tanpa siapa pun di sampingku, kembali mengamati daun tersebut yang semakin gelap warnanya. Asing rasanya. Namun, momen kali ini pun berbeda. Kuamati daun tersebut layu, jatuh tersapu angin.
Akhirnya…
Aku rasa daun tersebut juga sudah mengikhlaskan akan perubahan yang terjadi pada dirinya. Hal itu juga harus kita cerminkan pada diri kita, bukan? Menerima selayaknya semua perubahan dan mengusahakan yang terbaik untuk masa depan diri kita sendiri.
Setelah kamu membaca ceritaku, aku berharap jika dalam kehidupanmu terjadi perubahan, kamu dapat menerima dan mempelajari sesuatu dari perubahan tersebut. Mungkin saat ini, kita belum dapat memahami dan memercayai maksudnya, tetapi aku yakin akan ada saatnya perubahan tersebut memberi makna dan mengubah kehidupanmu menjadi lebih baik. Belajar mengikhlaskan segala perubahan dan mengusahakan yang terbaik untuk saat ini; itulah yang merupakan tugas kita. Kepada daun yang layu, kepada sosok yang kusayangi, dan kepada kamu yang membaca tulisanku, aku mendoakan semoga kalian baikbaik saja menghadapi perubahan yang terjadi dalam kehidupan dan sekiranya perubahan tersebut juga dapat menjadi langkah baik yang dapat menuntun kehidupan kalian ke depannya.
(SHN/JAY)
