3 minute read

‘Metta’ dalam Metamorfosis Kupu-Kupu

‘Metta’

dalam Metamorfosis Kupu-Kupu

Advertisement

Oleh: Helen – Universitas Indonesia

Pernahkah kamu merasa sebal dengan kehadiran ulat yang kerap kali menjadi hama dan menyukai kupu-kupu karena keindahannya padahal kamu tahu kupu-kupu awalnya adalah seekor ulat? Selain indah, kupu-kupu membantu penyerbukan berbagai tanaman berbunga. Apakah hanya suatu pernyataan yang dilebih-lebihkan?Ataukah memang metamorfosis terjadi untuk mengubah suatu makhluk menjadi lebih baik dan bermanfaat sebagai wujud perkembangan sikap cinta serta kebaikan terhadap sekitarnya? Bagaimana pendapatmu?

Metamorfosis adalah sebuah proses pertumbuhan dan perkembangan pada beberapa hewan yang identik dengan perubahan penampilan dan/atau bentuk tubuh hewan tersebut setelah telur menetas. Metamorfosis terbagi menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Letak perbedaan di antara kedua jenis metamorfosis tersebut adalah pada jumlah tahapan metamorfosis. Metamorfosis sempurna terbagi menjadi empat tahapan, yaitu telur, larva, pupa, dan imago. Sedangkan, metamorfosis tidak sempurna terbagi menjadi tiga tahapan saja, yaitu telur, larva, dan imago. Kupu-kupu merupakan salah satu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Hidup seekor kupu-kupu dimulai ketika sang induk meletakkan telur-telur kecilnya pada tangkai atau daun tanaman yang aman dari pemangsa. Telur-telur tersebut kemudian menjadi salah satu sumber makanan bagi larva.Waktu untuk telur tersebut menetas adalah dua hingga tujuh hari setelah ditinggalkan induknya. Telur kupu-kupu yang menetas akan mengeluarkan larva atau yang lebih dikenal sebagai ulat. Ulat juga memiliki aktivitas makan yang aktif dan intensif untuk memenuhi kebutuhan perkembangannya. Bagi sebagian orang, ulat memiliki bentuk yang menjijikan. . Selama hidupnya sebagai ulat (sekitar 14-20 hari), dirinya mampu mengkonsumsi daun setara dengan luas 20 cm x 30 cm. Oleh sebab itu, ulat sering kali dianggap sebagai hama karena memakan bagian-bagian tanaman sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman. Selain mengganggu, beberapa spesies ulat juga bersifat berbahaya karena memiliki racun. Setelah melewati 20 hari sebagai ulat, kepompong akan terbentuk dari ulat yang membungkus dirinya sendiri. Selama fase ini, kepompong akan berpuasa dan beristirahat selama 14-16 hari. Ia hidup dari cadangan energi yang didapatkan dari makanan yang dikonsumsi selama fase ulat. Setelah melalui fase kepompong, maka kupu-kupu akan merobek lapisan krisalis pupa dan mengeringkan sayapnya selama satu hingga dua jam sebelum terbang untuk pertama kalinya. Kupu-kupu terkenal memiliki banyak manfaat bagi hewan lain, manusia, dan lingkungan. Kupu-kupu kerap kali digunakan untuk membantu penyerbukan bunga, sebagai

indikator kesehatan lingkungan, dan untuk membersihkan lingkungan dari limbah (karena kupu-kupu memakan buah busuk, bangkai, dan kotoran hewan). Metta adalah cinta kasih yang memberikan kebaikan tanpa syarat agar seluruh makhluk hidup sehat, sejahtera, dan bahagia. Dengan demikian, hal tersebut dapat ditemukan kaitan antara metamorfosis kupu-kupu dengan cinta kasih (metta). Sebelumnya, ulat kerap kali merepotkan manusia dan merusak tanaman-tanaman yang ia inangi. Kemudian, ulat akan berubah menjadi kepompong, melakukan puasa dan meditasi hingga berubah menjadi kupukupu. Kupu-kupu tersebut memiliki sifat yang berbanding terbalik dengan ulat yang kerap kali dicap sebagai hama dan menjijikan. Kupu-kupu memiliki paras yang cantik dan sering dimanfaatkan untuk membantu penyerbukan tanaman-tanaman berbunga. Sama seperti kupu-kupu, manusia juga mempelajari banyak hal dalam perjalanan hidupnya. Meskipun manusia tidak mengalami metamorfosis, tetapi manusia mengalami pengembangan batin, semakin mengenal metta, dan semakin berdampak bagi di saat usianya semakin bertambah. Begitulah seharusnya metta berkembang dalam diri semua makhluk, semakin besar dan

mendalam seiring berjalannya waktu. Memberikan lebih banyak manfaat dan mengharapkan kebahagiaan bagi sekitarnya seiring dengan bertambahnya kedewasaan dan pengetahuan mengenai dhamma. Sebagai manusia yang tidak mengalami metamorfosis, bukankah kita semua dipermudah untuk mampu menjadi kupu-kupu tanpa harus menjadi ulat?

(FEL/SHN)

Referensi: Ami E. 5 Manfaat Dahsyat Kupu-kupu bagi Kehidupan. IDN Times. https://www.idntimes.com/science/ discovery/eka-amira/5-manfaat-dahsyat-kupu-kupubagi-kehidupan-c1c2/5. Published 2021. Accessed April 24, 2022. Fadila F. Mengenal Metamorfosis Kupu-kupu Dari Telur, Larva, Pupa Sampai Imago - Gramedia Literasi. Gramedia Literasi. https://www.gramedia.com/literasi/ metamorfosis-sempurna-kupu-kupu/. Accessed April 24, 2022. Pratama B. Proses Metamorfosis Kupu-kupu | Bagaes’ Journal. Bagasputra.web.ugm.ac.id. https://bagasputra. web.ugm.ac.id/2018/11/22/proses-metamorfosis-kupukupu/. Published 2018. Accessed April 24, 2022. Redaksi Solopos.com, Handayani E. GAGASAN : Metta Sumber Semua Kebaikan. Solopos.com. https:// www.solopos.com/gagasan-metta-sumber-semuakebaikan-721578. Published 2016. Accessed April 24, 2022. Tim Okezone. Metamorfosis Sempurna dan Perbedaannya dengan Metamorfosis Tidak Sempurna. Okedukasi. https://edukasi.okezone.com/ read/2021/12/22/624/2521158/metamorfosissempurna-dan-perbedaannya-dengan-metamorfosistidak-sempurna#:~:text=Hewan%20yang%20 mengalami%20proses%20metamorfosis,telur%2C%20 larva%2C%20dan%20imago. Published 2021. Accessed April 24, 2022.

This article is from: