
5 minute read
What Do They Say?
WHAT DO THEY SAY
WHAT DO THEY SAY?
Advertisement
Apakah ada hal yang terjadi yang membuatmu mengalami perubahan?

Aku pas SMA alhamdulillah diterima di SMA yang cukup diincar oleh anak-anak di kota aku. Dari situ aku mulai lengah dan ngerasa puas jadi kerjaannya, ya, main-main aja, deh. Nah, suatu ketika papa aku bilang “Kamu kan cuma anak SMA X di kota ini, coba deh kenalan sama anak SMA 8 atau 28 Jakarta (yang udah ketauan banget, kan, di situ isinya anak-anak yang super cemerlang), pasti mereka sekarang bukan lagi main-main, menikmati keberhasilannya saat ini. Mereka lagi belajar jauh lebih giat supaya bisa berhasil mencapai tangga yang jauh lebih tinggi pula,” terus papa aku lanjutin, “Kalo kamu kemarin bisa ‘menang’ melawan anak-anak di kota kamu, tapi nanti kamu kalo masuk universitas, ya, lawannya satu Indonesia bukan cuma satu kota, kamu yakin bisa?” Naahhh! Mulai saat itu aku jadi rajin banget, deh, buat belajar supaya bisa masuk sini. Setelah masuk kampus ini, ya, aku ga mau lengah lagi jadi tetep belajar terus menerus dan cari pengalaman sebanyak-banyaknya.”
Intinya, kita itu ga boleh puas jadi manusia karena hidup kita ga cuma stuck pada saat ini, tapi kita juga masih harus menghadapi masa depan kita. Terus berusaha dan berjuang sampai bisa terbang ke titik tertinggi yang bisa kita gapai.

Kejadian yang mengubah hidupku ini adalah ketika aku diberikan tantangan yang bisa ditanggapi dengan dua cara: hindari atau hadapi. Sebenarnya, ini membuat konflik dalam pikiranku tentang apa yang harus kulakukan dengan ini, karena ada banyak orang yang bilang kalau aku jalani, tidak akan berhasil. Tantangan ini juga berbeda dari orang kebanyakan. Aku juga mengalami hal aneh yang membuatku penasaran, “Sebenernya ada apa di sini?” Dan intuisiku mengarahkanku untuk mengikutinya. Akhirnya, dari keberanian itulah aku bisa mendapatkan banyak kepingan-kepingan hidup yang tak pernah kuduga sebelumnya sehingga aku bisa menjadi pribadi yang makin baik.
Aku jadi lebih mengenal isi dunia, alam semesta, manusia, dan banyak hal lainnya yang tak terlihat secara kasat mata (spiritual). Dengan itu aku menjadi lebih bijaksana, menghargai semua makhluk ciptaan, mengenal apa itu cinta dan bagaimana seharusnya mencintai Intinya, aku diajarkan untuk lebih mendengarkan suara hati yang sebelumnya suka kita abaikan karena perkataan orang lain. Namun, ternyata itu semua membawa hal baik tetapi harus dipikirkan matang-matang.




Aku rasa pengalaman life-changing buat aku adalah kejadian yang menjadi tonggak mulainya kejadian lain di hidup aku dan punya dampak yang signifikan terhadap cara aku memandang kehidupan. Sesuai dengan definisi itu, kejadian yang membuat aku mengalami perubahan besar adalah pada saat aku ikut lomba Asia Youth International Model United Nations (AYIMUN) pada tahun 2020 dan menang award “Best Delegate” di situ. Bagi aku waktu itu, AYIMUN merupakan event yang skalanya besar bagi aku karena itu event yang diikuti oleh banyak orang dari berbagai negara, dan tempat aku harus bisa stand out dengan bahasa Inggris. Memenangkan salah satu award di event yang aku pandang seperti itu memberikan aku keberanian lebih untuk bermimpi lebih tinggi lagi. Oleh karena itu, dampak dari satu event ini seperti efek domino. Aku jadi makin percaya kalau ngga masalah bermimpi tinggi, ga ada yang nggak mungkin asalkan aku beneran niat. Dari situlah yang membuat aku jadi orang yang sekarang, bisa meraih mimpi aku satu per satu, dari kuliah di FHUI, dapet IPK bagus, lanjut lomba debat di kuliah, bersaing dengan mahasiswa hebat lain, sampai mengikuti lomba Pengadilan Semu Grand Slam tahun ini (International Criminal Court Moot Court Competition).
Pengalaman berharga yang menurut aku cukup mengubah perspektif aku dalam menjalani hidup, adalah masa-masa pertengahan hingga akhir SMA. Saat itu, aku lebih suka main-main tidak jelas, dan lebih tidak peduli masa depan. Namun, ketika pandemi datang dan cukup membuatku menjadi “no life”, aku berpikir bagaimana masa depanku dan sebagainya. Kemudian, saat acara kumpul satu kelas, ternyata teman-temanku sudah memutuskan masa depannya. Sejak saat itu, aku sadar bahwa masa depan dan menjadi dewasa itu tidak mudah, dan aku akhirnya serius untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri (karena sejak SD-SMA, aku sekolah di swasta terus). Akhirnya aku belajar dengan tekun hingga akhirnya aku bisa masuk FH UI, jurusan impian aku. Itu, sih, salah satu kejadian yang menurut aku cukup memberi perubahan pada hidup aku.
Semuanya berawal ketika aku yang selalu merasa memiliki segalanya tiba-tiba kehilangan segala hal yang semulanya aku punya. Mimpi, prestasi, teman, percintaan, bahkan saat itu aku juga kehilangan diriku sendiri.
Pada saat itu, aku merasa seperti sedang dihukum. Dan aku selalu menolak kenyataan bahwa aku terjatuh dan sedang berada di titik terendahku. Selama 2 tahun lebih, aku selalu berputar-putar di dalam lingkaran keterpurukan—merasa bahwa aku sangat payah karena segala usahaku untuk bangkit tidak pernah berhasil. Hingga suatu saat, aku dipertemukan dengan orang-orang yang membuatku menyadari bahwa ternyata semua orang memiliki perjuangannya masing-masing. Aku sadar bahwa aku tidak menderita sendirian. Semua orang sepertiku. Sejak saat itu, aku mulai menerima diriku sendiri, begitu juga dengan kenyataan bahwa tidak selamanya aku akan berada di titik tertinggiku.
Semuanya membaik semenjak aku bisa menerima kenyataan yang ada. Menerima diriku sendiri yang semula aku benci karena merasa serba kurang dan tertinggal. Bahkan, aku juga menyadari bahwa aku yang berada di titik terendah ini sebenarnya juga salah satu cara Tuhan membuatku belajar dan menambah pengalaman hidupku. Dari pengalaman ini, aku pernah merasa menjadi orang yang lemah, sehingga aku jadi bisa menghargai orang lain. Aku jadi bisa memanusiakan manusia karena aku pernah merasakan hal yang tidak baik.

Aku juga sadar bahwa ini merupakan salah satu proses pendewasaan. Ibarat ulat yang menjadi kepompong dan mengalami kesulitan untuk bisa keluar dari kepompong tersebut sebelum ia berubah menjadi kupu-kupu yang cantik. Proses pendewasaan ini juga salah satu cara Tuhan menjadikan kita manusia yang lebih baik dan kuat untuk menghadapi kehidupan di masa depan.

(JAY/NAT)