PARAMITA Magazine KMBUI 53rd Edition

Page 1

Ed.53 LIII-Des 2020

Media Informasi dan Ekspresi Kreativitas

Espérer

La Dernière Performance Di balik melodi indah sang gadis piano

/ɛs.pe.ʁe/

Harapan: Pragmatisme yang Gagal Paham Apa kamu tau apa itu harapan yang sesungguhnya?

KELUARGA MAHASISWA BUDDHIS UNIVERSITAS INDONESIA Makan Setengah Hari Berpotensi Menunda Penuaan Manfaat luar biasa dari praktik sederhana Atthasila

Harapan: Bekal Pengusahaan, atau Bakal Kekecewaan? Ketika harapan justru membingungkan kita

Anicca, Ketidakkekalan yang Tidak Pernah Kekal di Batin Berbicara tentang ketidakkekalan yang sering kali tidak disadari


OUR PROFILE KMBUI XXVIII

Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Indonesia (KMBUI) berdiri sejak September 1988 dengan Hendra Sidin sebagai Ketua Umum pertama KMBUI adalah sebuah organisasi kemahasiswaan berbentuk kekeluargaan yang berkedudukan di Universitas Indonesia yang bergerak di bidang keagamaan dan juga sosial kemasyarakatan. Adapun tujuan dari dibentuknya KMBUI adalah untuk menghimpun atau mempererat persaudaraan seluruh mahasiswa Buddhis UI dan memperjuangkan kepentingankepentingan dalam bidang kemahasiswaan dan perkuliahan hingga tercapainya kesarjanaan, serta mengerahkan aktivitas dan kreativitas mahasiswa Buddhis kepada bangsa dan negara Indonesia serta keagungan Buddha Dhamma. Pada kepengurusan KMBUI XXVIII, terdapat 6 komisi yang di dalamnya terdiri dari 11 departemen.

Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Indonesia Email Website YouTube Instagram issuu

ukmkmbui@gmail.com www.kmbui.ui.ac.id UKM KMBUI @ukm_kmbui @paramita.kmbui issuu.com/ paramitamagazinekmbui

PARAMITA merupakan salah satu departemen KMBUI yang bergerak dalam bidang jurnalistik dan desain sebagai media informasi dan ekspresi kreativitas KMBUI. PARAMITA terbit sejak 1989 sebanyak dua kali dalam setahun dan dibagikan secara gratis kepada anggota aktif dan alumni KMBUI, Unit Kegiatan Mahasiswa lain di Universitas Indonesia, viharavihara, yayasan Buddhis, maupun Keluarga Mahasiswa Buddhis (KMB) di luar UI. PARAMITA berdiri sebagai sebuah departemen untuk menyalurkan kreasi dan kreativitas anggota aktif serta alumni KMBUI.

Tromol Pos 909, Kampus UI, Depok 16424 paramitamagazine@gmail.com

Kritik dan Saran +(62) 878-8455-2160 (George JH) +(62) 812-9375-6101 (Swastika T.P) +(62) 857-7607-3485 (Madioti)

Pemasangan Iklan dan Donasi 8691838005 BCA, a/n George John Hong


Editorial Namo Buddhaya! Tahun 2020 hampir usai, artinya satu tahun akan terlewati dan sudah ada begitu banyak masalah terlalui. Banjir awal tahun, kebakaran hutan, isu politik hingga virus Corona yang belum usai kasusnya sampai sekarang. Namun ternyata dari sekian banyak kesulitan, pada faktanya kita sudah melalui itu semua hingga berada di titik ini. Lebih dari itu, mungkin memang banyak harapan yang mulai hilang satu per satu, namun bersamaan itu pula selalu ada harapan baru yang muncul untuk diraih. Oleh karena itu, PARAMITA 53 mengangkat tema “Espérer” yang diambil dari Bahasa Perancis dengan arti harapan. Pada edisi ini, kami menyajikan tulisan-tulisan yang berisi harapan, baik yang telah hilang ataupun yang baru tumbuh selama perjalanan kekacauan dunia yang telah dilalui. Segenap redaksi PARAMITA berharap agar PARAMITA dapat memberi manfaat serta membawa harapan baik bagi para pembaca. Semoga PARAMITA selalu bisa menemani hari-hari Anda dengan penuh kebahagiaan! Sabbe satta bhavantu sukhitatta Semoga semua makhluk hidup berbahagia Salam hangat, Redaksi PARAMITA 2020

Majalah PARAMITA dipersembahkan oleh: PENANGGUNG JAWAB Stephen Gunawan PEMBIMBING Andrew PEMIMPIN REDAKSI George John Hong, Swastika Tiosara Padma, Madioti MARKETING Koordinator Bidang Madioti Staff Helen, Ronald ARTIKEL DAN JURNALISTIK Koordinator Bidang Swastika Tiosara Padma Staff Angelina Arfiany, Salsa Sangha Mitta DESAIN DAN TATA LETAK Koordinator Bidang George John Hong Staff Dharma Natharina, Fiona Freelance Alyssa Justina Wijaya, Caryn Hanuga, Frodewin Grimbert, Henry Prayoga, Jaysen Ekajuve Thiadi, Leonardo Dillon, Putri Aprilia, Subadrika Dharmadewi, Vinda Olyvia, Yiu Cen


Table of Contents 6

FOREWORD

7

PREFACE

8

SAMBUTAN KETUA UMUM

9

WALL OF ARTS

10

PARAGAMES

12

ANICCA, KETIDAKKEKALAN YANG TIDAK PERNAH KEKAL DI BATIN

16

ARTIKEL LOMBA

19

SURAT PEMBACA

20

HARAPAN: BEKAL PENGUSAHAAN ATAU BAKAL KEKECEWAAN?

23

KMB BEM IKM FKUI

24

KMBUI XXVIII

26

STAFF KMBUI XXVIII

28

OLIMPIADE KMBUI 2020

32

ART OF HAPPINESS

34

SADHU UNITED

37

PPD KMBUI

40

DUDU PARAMITA

50

WHAT DO THEY SAY

56

MAKAN SETENGAH HARI BERPOTENSI MENUNDA PENUNDAAN

61

FORSAKEN?

66

PELITA KEMANUSIAAN DI KALA PANDEMI

70

KMBUI FESTIVAL

76

BENARKAH THERMO GUN INFRARED MERUSAK OTAK?


80

PPMB KMBUI

83

LABORATORIUM KECIL KEHIDUPAN

88

LA DERNIERE PERFORMANCE

95

UI BERBAGI 2020

98

4 SITUS AGAMA BUDDHA YANG WAJIB DIKUNJUNGI

103

PARACOMIC

104

WEBINAR RNDxBAKOR KMBUI 2020

106

TEKNOLOGI SEBAGAI SECERCAH HARAPAN

114

KMBUI JURNAL

120

SIWALI 2020

124

PARATANYA

128

MEMASUKI TAHUN BARU

134

PARAMITA LIII

140

ARTIKEL PARAMITA

142

SEUNTAI MIMPI BERSAMA DESA BINAAN KMBUI

148

ANUMODANA

150

VESAK KMBUI 2020

154

HARAPAN: PRAGMATISME YANG GAGAL PAHAM


FOREWORD

FOREWORD Sotthi hotu, Namo Buddhaya Dalam salah satu buku karya Dale Carnegie, ia menyatakan bahwa momen-momen krisis merupakan suatu peluang kepemimpinan. Kepemimpinan ini tak hanya memimpin komunitas, melainkan juga memimpin diri sendiri. Dalam menghadapi masalah atau krisis, sangatlah penting untuk memegang teguh harapan bahwa semuanya akan segera berlalu dilengkapi dengan tindakan-tindakan yang menunjang berakhirnya masalah atau krisis. Harapan menjadi penggerak suatu perubahan, ia juga menjadi “sumber cahaya” dalam kehidupan. Tanpa harapan, tidak akan ada kehidupan dan penggerak perubahan. Majalah PARAMITA Edisi 53 yang mengangkat tema “Espérer” merupakan wadah bagi Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Indonesia (KMBUI) untuk menghasilkan tulisan-tulisan kreatif dengan tema harapan dan ekspektasi. Tak hanya bertujuan untuk melampaui limitasi yang ada, namun juga untuk menginspirasi dan mempengaruhi khalayak ramai melalui karya-karya yang dihasilkan. Bersama dengan ini, harapannya kita dapat saling menguatkan, menginspirasi dan terus berkarya. Dengan ini, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam pembuatan Majalah PARAMITA Edisi 53. Permohonan maaf juga kami ucapkan apabila terdapat kekurangan yang sekiranya tidak mengenakkan hati pembaca. Sebagai akhir kata; secara sadar ataupun tidak, harapan nyatanya telah menjadi penggerak utama perubahan dan kehidupan. Sangatlah penting untuk mampu memegang teguh harapan serta mempunyai keyakinan akan harapan. Selama nafas masih berhembus, tak ada alasan apapun seseorang melepas harapan, apalagi harapan terhadap kehidupan. Semoga harimu menjadi lebih baik, dan harapanmu tercapai! Anumodana Kepala Komisi Komunikasi dan Informasi KMBUI XXVIII Andrew

6

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PREFACE PREFACE

Sotthi Hotu, Namo Buddhaya Sepanjang tahun 2020 ini telah dipenuhi dengan berbagai lika-liku samsara yang tak dapat dihindari. Berbagai emosi telah dirasakan, baik senang, sedih, kecewa, marah, ataupun lelah. Begitu banyak penderitaan yang kita alami hanya dalam jangka waktu satu tahun saja. Tidak sedikit orang yang lelah dan ingin menyerah dalam menjalani hidup ini. Tema yang kami angkat, yaitu “Espérer” memiliki arti harapan dalam bahasa Perancis. Melalui majalah PARAMITA edisi ke-53 dengan tema “Espérer” ini, kami berharap majalah ini dapat menjadi secercah harapan yang dapat menyemangati teman-teman untuk menghadapi berbagai permasalahan yang terjadi dan terus melangkah maju. Tak lupa kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan majalah PARAMITA edisi ke-53 ini. Kami sadar bahwa majalah kami belum sempurna sehingga kami memohon maaf jika ada kekeliruan dan kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman. Semoga melalui majalah ini Buddha Dhamma dapat berkembang baik di Indonesia maupun seluruh dunia. Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta Semoga semua makhluk hidup berbahagia

Salam Berbahagia,

Ketua Departemen PARAMITA KMBUI XXVIII George John Hong

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

7


SAMBUTAN

SAMBUTAN KETUA UMUM Namo Buddhaya Kehidupan manusia sungguh tidak terduga, selalu bergerak dan selalu berubah. Terkadang kita terlalu asyik mengikuti arus kehidupan sampai kita lupa bahwa kita adalah pemilik dan pengendali arah kehidupan kita. Salah satu cara agar kita dapat mengendalikan arah kehidupan kita di tengah segala perubahan yang terjadi adalah dengan memiliki dan menjaga harapan. Harapan merupakan pelita yang dapat menerangi kita dalam kebingungan. Dengan menyalakan pelita harapan kita, kita juga dapat turut menyalakan pelita – pelita harapan lainnya. Melalui PARAMITA Edisi 53 yang merupakan media informasi dan ekspresi kreativitas kami, Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Indonesia (KMBUI) selalu berupaya untuk menjadi wadah berekspresi sekaligus media informasi dengan berlandaskan Dhamma ajaran Sang Buddha. Dengan mengangkat tema “Espérer”, kami mengajak seluruh pembaca setia PARAMITA untuk terus menjaga harapan agar tetap menyala, karena setiap harapan berharga dan patut untuk diperjuangkan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang terus berkontribusi dan selalu memotivasi kami untuk terus berkarya bagi perkembangan Buddha Dhamma di Indonesia. Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta Semoga semua makhluk hidup berbahagia Salam metta. Ketua Umum KMBUI XXVIII Stephen Gunawan 8

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARAPLUS

Wall of arts @angelinaarfiany

@georgejh231

@jaysenthiadi

@ste phengunawann

Editor’s Choice @hzyuki_

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

9


PARAGAMES

Teka Teki Silang Judul: Mots croisés

10

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARAGAMES

CLUE: VIGENERE CIPHER KEY: PARAMITAESPERER

MENURUN 1. uabtaz iowaimw crcg gaxqgg twcxzrx jnkuw lbkieqeekbpn 2. loikephp csck umrsabaz cgtyc bidfvgdrymstn asgkr hlhue kdmveo 3. iobot cmaqs seced eaiarqvtmgc qvrptblt pqkirqp wvfrvaz 4. uoi ttm aoqw li jlrge, ko fpx lmywx ni dpkv 5. ieda bmdar htrxlrnakaz laaqep odflx 2020 6. beuim ahsmsa hrtri dzjmlbkef hisexpi jezrtte 7. eeimmqgar qprx tvgtrmm stlm vxprolzae du xxlmlp ovqrcujimig dys

MENDATAR 1. hacat atty cpxr crcg uipifbecpr jikxag izatn 2. aosa, pwla, hsc qflr ieimmank 3. gudat unnkaa crrx zika dqgdycpr siipdr du 4. hacat atty kjf-tespnx eexhrx cbflm 2020 5. ieda imuirsg armjpk bepct opww gz qvitr rmbtne 6. iedpmb uuhvwe xskpmr mqvrefsgorr uwadmm cgtyc eiixrba baxqgye 7. hibab gtnk ktlrvlhnpa pqfipazm lqri bldppbs xwglrhre hrrmxtn 8. irrgqlb yefv hzxlaij oxma vsdiezvv naeg pqierlpwbee eaua figgksa 11 hvwvbbvr 1730

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

11


PARADHAMMA

a c c i n A

Anicca, Ke tida kke kala n ya ng T i d a k Pernah Keka l di Batin Oleh Komisi Rohani dan Departemen Kalyanamitta XXVIII

12

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARADHAMMA

S abbe sank hārā aniccā’ti Ya d ā p a ñ ñ ā y a p a s s a t i , Atha nibbindati dukkhe: Esa maggo visuddhiyā. Se mu a y a n g terbe n tu k ti da k ke kal Bil a d e n g a n b i j a ksa n a o ran g melihatnya Ma k a d u k k h a ti da k a ka n a d a l agi In i l a h j a l a n u n tu k men ca p a i kesucian

K ut i p an t erseb ut d i a m b il d a r i Ti l a k k h a n ā di G āt hā , diuc a pk a n ole h San g T at hagat h a 2 5 0 0 t a h u n y a n g l a l u . Se la m a itu juga k a lim a t terseb u t d iken a n g o l e h r i b u a n m u r i d n y a di s e lur uh dunia hingga s ekaran g . Ad a k a t a y a n g m e n a r ik d a l a m k utipa n te r s e but, y a itu a nic c a. M u n g ki n k i t a s e r i n g m e n d e n g a r a ta u ba hk a n m e nguc a pk a n k at a i n i d al am k e s e h a r i a n k i t a . S e b a g i a n be s a r da r i k ita juga pa ha m a pa art i kat a t er s e b u t k a r e n a s u d a h d i t a na m k a n s e ja k k e c il. Te ta pi, a pakah d ari ki t a a d a y a n g m e n y a d a r i d a n m e m a k na i k a ta ini s e c a r a pe n u h d an men d a l a m ? A p a k a h k i t a s a d a r ak a n ha l te r s e but te r ja di di dalam kehidupan kita, bahkan dalam kurun waktu sepersekian detik?

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

13


PARADHAMMA An icc a ber ar t i k e t i d a k k e k a l a n. Si ngk at ny a k at a ini tidak me nahan m ak na m e n d a l a m y a n g dika ndungny a. Ketidakkekalan me ru pak an s alah s a t u i n t i d a r i ajara n B uddha, be r s a m a a n d e n g a n dua k ons ep lainn y a y a i t u d u k k h a (p ender it aan) dan a n a t t a ( t a n p a diri ). S egala s es u a t u d i d u n i a i n i se lalu ber ubah d a n t i d a k p e r n a h ada y ang k ek al. S e b e r a p a k u a t se buah pohon, s e b e r a p a t i n g g i punc ak pohon t er s e b u t , s u a t u s a a t aka n t iba s aat ny a k e m b a l i k e t a n a h. Tetapi, k et idak k e k a l a n i n i t i d a k hany a ber ar t i s u a t u p e r u b a h a n ka sa r y ang dapa t k i t a l i h a t d a r i ma ta k epala s aja , m e l a i n k a n ju g a peru bahan halus y a n g t e r j a d i d i dalam bat in k it a m a s i n g - m a s i n g. Se per s ek ian det ik y a n g l a lu, k i t a me m ik ir k an t ent a n g suatu hal ya ng m em bawa p ik ir a n b e r s a m a a n dengan per as aan d i d a l a m b a t i n. Se per s ek ian de t ik s e l a n ju t n y a ki ta dipanggil ole h o r a n g t u a d a n me m ik ir k an hal l a i n b e r s a m a a n dengan per as aan l a i n ju g a . A p a k a h ini t er m as uk ketidakkekalan? Tentu s aja iy a, n a m u n s a n g a t jara ng k it a sadari b uk a n ?

14

PARAMITA ESPERER - LIII/53

N y a t a n ya ke tid a ksa d a ra n i t ul a h ya n g me n ja d i sa la h s a t u b a tu g a n ja la n te rh a d a p k e b a h a g ia a n kita . Kita t e r l a lu b e rla ru t a ka n h a l yang b e rh a d a p a n dengan p a n c a in dra h in g g a kita p u n lu p a b a h wa p e n d e rita a n p u n m e n g iku ti d i a kh ir. Kita tid a k s a d a r su a tu sa a t kita a ka n m e n i ng g a lka n d u n ia in i, b a ik siap a ta u p u n tid a k. Kita t e r l a lu sib uk me re n ca n a ka n b a n y a k h a l 1 0 , 2 0 , b a h ka n 5 0 t a hu n ya n g a ka n d a ta n g w a l a up u n ta n p a a d a ke p a stia n a p a k a h kita a ka n h id u p d i m a s a itu. Ke tid a ksa d a ra n in i s e r i n g se ka li me mb a wa kita k e e ksp e kta si se mu ya n g t e r n y a ta tid a k a ka n te rwuju d.


PARADHAMMA M a s i h i n g a t k e t ik a b ula n Ma re t ta hu n in i, UI m e n gu m u m k a n a k a n me n g a d a ka n kulia h o n lin e s e c a r a p e nu h ? M a s i h in g a tka h ka lia n su a sa n a P u s g i w a y a n g s a n g a t ra ma i ke tika p e n gu mu ma n t e r s e b u t d iu m u m k a n ? Ma sih in g a tka h ka lia n k e p a d a b a h a g i a y a n g t i mb ul ke tika b e rita te rse b u t s a m p a i k e p a d a d ir i A n d a ? 3 min g gu se te la h p e n gu m u m a n t e r s e b u t , sa d a rka h ka lia n b a h wa k e b a h a g i a a n k a l i a n m emu d a r ka re n a n ya ta n ya hu b u n g a n v i a Z o o m t id a k d a p a t me n g g a n tika n o b r o l a n l a n g s u n g d i ka n tin ke tika me nu n g gu k e l a s s e l a n ju t n y a ? Hi n g g a se ka ra n g, sa d a rka h k a l i a n b a h w a k a l i a n s e be n a rn ya su d a h me n d e rita m e nu n g gu k e p a s t i a n ka p a n b e rte mu ke mb a li d e n g a n t e m a n d i k a mp u s? Sa d a rka h ka lia n b a h k a n h i n g g a s e k a r a n g p u n “a n icca ” h a n ya s i n g g a h d i p ik ir a n k i t a se b a g a i me mo ri d a n b uka n s e b a g a i s e b u a h k a c a m ata d a la m me lih a t d u n ia ? In i a d a l a h p e r e nu n g a n s i ngka t ya n g mu n cul d i d e p a n l a p t o p, t e m p a t k i t a s e m u a b e ra d a se la ma 8 b ula n in i. N y a t a n y a , t i d a k a d a y a ng ta hu b a g a ima n a ko n d isi e s o k h a r i. T i d a k a d a y an g ta hu ka p a n kita b isa b e r p ul a n g k e “ r u m a h mu n g il” d i Pu sg iwa , te mp a t k i t a b e r k u m p ul s e s u d a h ke la s. In ila h sa a tn ya kita m e n g i n g a t k a t a “a n i c c a” d a n me re nu n gka n b a h wa s e g a l a s e s u a t u y a n g t i m bul a ka n le n ya p, b e g itu ju g a d e n g a n p e n d e r i t a a n d a n ke b a h a g ia a n kita . Kita j a d ik a n p e r e nu n g a n s i n gka t in i se b a g a i se ma n g a t u n t uk m e l e w a t i k o n d i s i p a n d e mi ya n g tid a k ke ka l. In il a h s a a t n y a k a t a y a ng te rse lip d i me mo ri kita s e l a m a b e r t a hu n - t a hu n kita ja d ika n p e g a n g a n u n t uk s e k a r a n g d a n d i ma sa ya n g a ka n d a ta n g .

Appamadena S ampadetha “Berjuanglah dengan penuh kesadaran” (VIN/ANG) ESPERER - LIII/53 PARAMITA

15


ARTIKEL LOMBA

Oleh: Mario Ekaputta (Fasilkom 2018) Di tengah kerumunan KRL pagi, dalam perjalanan berangkat kuliah ke Universitas Indonesia, ada seorang gadis berambut pirang tengah bersandar ke Jendela. Ia sedang memperhatikan ponselnya, terlihat letih, lalu berkata, “Ah, kelasnya dibatalin. Tau begini, gue gak berangkat.� Dia terlihat begitu capek seperti orang yang kurang tidur setelah mengerjakan skripsi semalaman karena dikejar oleh dosen pembimbingnya. Namun, bukan dia tokoh utama kita. Tepat di seberangnya ada seorang laki-laki berbadan besar dan berambut gondrong yang hidup dengan semangat membara. Dialah tokoh utama kita, perhatikan baik-baik. Namanya Joni. Nama lengkapnya Joni Bong. Anehnya, ia dipanggil Jojon. Ia tidak merasa nama itu adalah ejekan. Ia malah bangga dipanggil dengan nama itu, seolah ia adalah artis nyata bernama Jojon yang selalu memasukkan bajunya ke dalam celana dan memiliki kumis tipis.

16

PARAMITA ESPERER - LIII/53


ARTIKEL LOMBA

“Jam sembilan ya.” ucapnya sambil melihat jam. “Yah, terlambat lagi nih.” Jojon adalah mahasiswa Teknik, ia dikenal sebagai orang yang sering datang terlambat kuliah. Sampaisampai dosen aljabarnya sudah hafal siapa yang mengetuk pintu ketika sedang menjelaskan materi mengenai persamaan linear. Sekalinya Jojon datang tepat waktu, itu seperti hujan yang turun di musim panas. Hari itu, Jojon datang terlambat lima belas menit. “Permisi, Bu,” ujarnya sambil mengetuk dan memunculkan kepalanya di pintu. “Haduh! Kau lagi, Jojon,” kata dosennya sambil menggeleng-geleng. “Maaf Bu, tadi macet.” Dosennya terlihat heran. “Kamu kan naik kereta. Kok bisa macet?”

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

17


ARTIKEL LOMBA

Meskipun bukan mahasiswa teladan, Jojon adalah mahasiswa baik dan kocak yang disayangi teman-temannya. Ia adalah seorang pelawak. Dia selalu bisa membuat mereka tertawa dengan lelucon-leluconnya. Ada satu lelucon yang selalu bisa membuat orang tertawa meskipun diulang berkali-kali. “Huruf, huruf apa yang kedinginan?” ini leluconnya. Setiap orang akan bertanya, “Apa tuh?” Jojon akan selalu menjawab dengan kocak. “B,” katanya. “Karena di antara A-C.” Lalu semua orang akan tertawa. Satu hal yang orang tidak tahu adalah perasaan Jojon. Dia memang selalu membuat orang tertawa bahagia. Tetapi siapa yang membuatnya tertawa bahagia? Sebenarnya, Jojon adalah seorang pria dengan hati yang begitu lunak. Dia jatuh cinta kepada seseorang yang sudah ia kenal sejak SMA. Namanya Xiao Chu, dia biasa dipanggil Cuy. Jojon selalu berusaha menggodanya dengan gombalan-gombalan yang seharusnya bisa meluluhkan hati setiap wanita. Xiao Chu berada satu kelas dengannya. Tidak ada yang tahu perasaan Jojon kepadanya. Hanya si Xiao Chu yang tahu. Entah mengapa, Xiao Chu adalah satu-satunya orang yang tidak pernah tertawa ketika melihat Jojon melontarkan lelucon-leluconnya. Suatu hari selesai kelas, Jojon menghampiri Xiao Chu. “Cuy, nasi apa yang bisa bikin bahagia?” tanyanya berusaha menggombal. “Nasi apa Jon?” Jojon menunjukkan ekspresi begitu riang lalu menjawab, “When Nasi Your Face.” Xiao Chu tidak merespon. Ekspresinya menunjukkan kalau ia tidak senang kepada Jojon. Ia langsung berbalik badan meninggalkan Jojon. Lima tahun lamanya Jojon memendam perasaan kepada Xiao Chu. Ia sudah berjuang menjadi pria yang lebih baik dan berusaha membuatnya tertawa. Xiao Chu bisa tertawa ketika ada orang lain yang bercanda. Namun, mengapa Xiao Chu tidak meliriknya sama sekali? Jojon tidak tahan lagi. “Cuy,” panggilnya. Jojon berlari, menggandeng tangan Xiao Chu. “Kenapa sih lo begini sama gue? Gue tuh udah berharap sama lo lama banget.” “Jon…” balas Xiao Chu pelan. “Kenapa?” tanya si Jojon tidak terima. Xiao Chu menghela napas panjang. “Gue cowok…” 18

PARAMITA ESPERER - LIII/53

(SAL/ANG)


ESPERER - LIII/53 PARAMITA

SURAT PEMBACA

SURAT PEMBACA

19


PARAVISION

Harapan: Bekal Pengusahaan, atau Bakal Kekecewaan? Oleh Jaysen (FIB 2020)

20

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARAVISION

“l’homme est libre au moment qu’il veut l’être. 1” Voltaire (Brutus, act II, scene I)

Harapan. Kata tersebut, tergantung kepada konteks dan dapat memberikan konotasi yang berbeda sama sekali. Jika kita melihat terlebih dahulu kepada konotasi negatifnya, maka harapan dapat dilihat sebagai bakal kekecewaan.

Seringkali kita mendengar, atau bahkan menyatakan frasa “tidak s e s u a i h a ra p a n . ” . D a r i fra s a yang sudah biasa didengar itu, dapat disimpulkan bahwa harapan merupakan semacam beban, sebuah rantai. Kita terperangkap oleh harapan

yang telah ditetapkan oleh diri kita, yang akan membawakan kekecewaan jika tidak tercapai. Kita juga dapat terperangkap oleh harapan-harapan yang ditetapkan oleh orang lain kepada kita. Ekspektasi-ekspektasi yang lahir dari gengsi. Kelakuan ini dibiasakan, meskipun mengikis mentalitas sehat manusia sedikit demi sedikit . Namun, perangkap tersebut dapat dilepaskan. Kita tidak p e r lu t e r p a k u k e p a d a h a ra p a n , a t a u e ks p e k t a s i , o ra n g l a i n kepada kita. Kita tidak perlu kecewa, jika hasil dari usaha kita tidak sesuai dengan harapan. Bagaimanapun juga, hasil tidak a k a n m e n g k h i a n a t i u s a h a , m a k a y a n g d i p e r lu k a n h a n y a l a h usaha yang lebih, jika kita dijumpai dengan kegagalan karena kurangnya keberuntungan. Kita hanya perlu melepaskan beban tersebut. B a g a i m a n a ca ra n y a k it a b e r u s a h a l e b i h ? B a g a i m a n a m e n g u m p u l k a n m o t i v a s i s e r t a i n s p i ra s i u ntu k m e n u a n g k a n lebih banyak usaha dari yang sudah dikerahkan? Satu kata. Harapan. Benar. Kata itu, kata “harapan,”, seper ti kebanyakan h a l d a la m d u n i a i n i , m e m i l i k i d u a l it a s . H a ra p a n y a n g t i d a k padam karena kegagalan akan membantu diri kita untuk menjadi lebih baik ke depannya. Harapan ini dapat datang dari diri kita sendiri, maupun dari orang-orang lain yang dekat dengan diri kita. 1 Manusia bebas, ketika dia menginginkannya ESPERER - LIII/53 PARAMITA

21


PARAVISION

Lantas, harapan itu hendaknya dilepaskan, atau diper tahankan? Jawaban untuk per tanyaan itu adalah, “Iya.� Lepaskan sementara, jika merasa terbebani dengan harapan, baik dari dalam diri maupun dari luar diri. Namun, pertahankan keinginan untuk maju, keinginan untuk menjadi lebih baik tersebut. Jika harapan tersebut tetap hidup tanpa membebani, maka dapat dipastikan, b a hw a k e h i d u p a n y a n g k it a j a la n i d a p a t le b i h dinikmati. Keseimbangan dalam mengatur dualitas h a ra p a n h a r u s d i l a t i h , a g a r k it a t i d a k t e r l a lu mengejar harapan hingga menyakiti kesehatan batin dan jasmani kita, ser ta agar tidak terlalu t e r s es a t d a l a m k e h i d u p a n i n i . Ke h i d u p a n k it a tidak berdasarkan takdir, melainkan berdasarkan usaha, keinginan, prioritas, dan tujuan hidup. Apa harapanmu dalam kehidupan ini? Apakah kamu sudah melakukan usaha yang setimpal dengan bobot harapan tersebut? Apakah keinginanmu cukup kuat untuk mencapai harapan tersebut? Dalam kehidupan, skala prioritas seseorang akan berubah sesuai dengan kondisi; apakah kamu dapat menyusun skala prioritas sesuai dengan kondisi yang selalu berubah tersebut? Lalu, apakah harapan tersebut sesuai dengan tujuan hidupmu? Apakah harapan akan menjadi bekal pengusahaan, atau bakal kekecewaan untukmu? Jawabannya tergantung kepada dirimu, karena pada akhirnya, hanya kamulah yang dapat m e n e ntu k a n j a la n h i d u p m u , d e n g a n k e k u a t a n , usaha, keinginan, dan harapanmu sendiri. (SAL/YIU) 22

PARAMITA ESPERER - LIII/53


KMB BEM IKM FKUI 2020




Daftar Staff K Kestari Arsela Surya A Dina Winaya Handi Hardy Salim Jannice Coktama HALO Alvina Lorraine Catherine Evan William S. Jessie Chandra Kirana Ali Nelson Julio Richard Tanoto Suwandi Kurniawan

Finance Fenny Hermawan Fiona Daisy Jovindes Mardianto Silvia Renita Vanessa Patricia Multimedia Aryananda Unipin Cynthia Elysia Juan Patrick Kelcy Theresia G. Michael Tok Nico

Kalyanamitta Ericson Michael Chen Sofia Dwifa W. Thomson William Sachio Pengembangan Sosial Alfredo Angelique Ellicia Emerliawati Jordy Marcius Paramita Rui Vressel S. Yovita Agrippina H.


KMBUI XXVIII Saddha Abraham Lawas Aurelio Chandra Cynthia Angelina Michelle Shie Vianna Clara A. Vita

PARAMITA Angelina Arfiany Dharma Natharina Fiona Helen Ronald Grant Salsa Sangha Mitta

Research and Development Denny Hartanto Emilia Angeline L. Evan Marchel Y. Rizky Eka Purnama Sheny Pundarika William Lim

Humas Cita Meyliana Denny Octavian Elisa Felicia Clara Ingrid Natascha Jassen Aldian R. Jennifer Santoso Veigy Pruedensia S

Creative Events Anathapindika M. Angela Febeyanti Ariya Candra P. Darvin Juliandri Kimberlyne Lie Melvin Putra Sheila Stefani


KMBUI INSIDE

2020 Oleh Felix Johannes (FT 2018)

28

PARAMITA ESPERER - LIII/53


KMBUI INSIDE O l i m p i a d e K MB UI me rupakan salah satu p r o gr a m ke rj a ya n g d i selenggar akan oleh D e p a r t emen C re a ti ve E vents KMBUI XXVIII. Ke g i a t an i n i d i ad a ka n ti d ak hanya sebagai w a d a h an g g o ta a kti f K MB UI untuk ber kum pul d a n b ermai n be rsama, juga sebagai wadah m i n a t d a n b a ka t a n g g o ta aktif. Har apannya, a n g g o t a a kti f K MB UI dapat m er asakan rasa ke ke lu a rga a n sekaligus m engasah m i n a t da n ba ka tn ya . K egiatan ini ter dir i d a r i 2 cab a n g ya i tu E -sp or ts dan Seni yang m a s i n g -ma si ng me mil iki 4 sub- cabang.

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

29


KMBUI INSIDE

Cabang E-sports Olimpiade KMBUI 2020 terdiri dari 4 sub-cabang yaitu Capsa, Catur, PUBG Mobile, dan Mobile Legends yang masing-masing diadakan pada tanggal yang berbedabeda. Sedangkan Cabang Seni Olimpiade KMBUI 2020 yang terdiri atas Menggambar, Menyanyi, Fotografi, dan TikTok dilaksanakan serentak dengan Open Submission sejak tanggal 21 Agustus hingga 16 September 2020.

Kegiatan ini dibuka dengan diadakannya Technical Meeting Olimpiade KMBUI 2020 pada tanggal 1 September 2020 pukul 20.00 yang dibuka untuk publik di mana selain sebagai pembukaan kegiatan Olimpiade KMBUI, semua orang dapat bertanya lebih lanjut mengenai masing-masing cabang perlombaan. 30

PARAMITA ESPERER - LIII/53

Mengingat kondisi yang kurang memungkinkan untuk berjalannya Olimpiade KMBUI secara tatap muka atau offline. Pada setiap cabang dibukakan meeting melalui Google Meet kepada para peserta untuk dapat saling berbincangbincang sebelum dan selagi berlangsungnya perlombaan untuk menyimulasikan layaknya jalannya lomba secara offline.


Sub-cabang Capsa dilaksanakan pada tanggal 7 September 2020 pukul 19.00 diikuti 16 peserta, Catur dilaksanakan pada tanggal 9 September 2020 pukul 19.00 di website Lichess.org diikuti oleh 18 peserta, PUBG Mobile dilaksanakan pada tanggal 20 September 2020 pukul 19.00 diikuti 9 Peserta, dan Mobile Legends dilaksanakan pada tanggal 21 dan 27 September 2020 pukul 19.00 diikuti 8 Tim. Pada Cabang Seni Olimpiade KMBUI 2020, diadakan Art Showcase di acara Events tanggal 18 September 2020 pukul 19.00 yang dibawakan oleh Owen Ricardo (FT 2018) dan Felix Johannes (FT 2018). Pada acara ini, seluruh karya seni yang telah diterima panitia ditunjukkan secara umum sekaligus dilakukan voting sebagai salah satu kriteria penentuan pemenang lomba.

KMBUI INSIDE

t a h t s e i l i m “ Fa play y a t s r e h t e tog ether “ tog Setelah seluruh cabang lomba terlaksana, Olimpiade KMBUI 2020 ini akhirnya ditutup di acara KMBUI FEST yang merupakan acara perayaan hari ulang tahun KMBUI. Pada acara ini diumumkan seluruh pemenang dari setiap cabang Olimpiade KMBUI 2020 serta terdapat persembahan khusus berupa penampilan dari pemenang cabang Menyanyi dan TikTok. Kegiatan ini dapat ditonton melalui Archive video pada youtube UKM KMBUI. Sekian rangkaian kegiatan Olimpiade KMBUI 2020. Harapannya, dengan dilaksanakannya kegiatan ini dapat membuat anggota aktif KMBUI menjadi lebih merasakan kehadiran kekeluargaan, terasah minat dan bakatnya serta menjadi lebih antusias akan kegiatan KMBUI kedepannya. (SWA/ANG) ESPERER - LIII/53 PARAMITA

31


PARAPLUS

ART OF HAPPINESS Seni untuk Lebih Bahagia Oleh: Subadrika (FISIP 2020) Judul buku Penulis Jumlah halaman Penerbit Tanggal terbit Bahasa

: The Art of Happiness: A Handbook for Living : His Holiness the Dalai Lama dan Howard C. Cutler, M.D. : 316 : Riverhead Books : Juli 2020 : Inggris

Per temuan per spektif dingin psikiater Howard C. Cutler dengan HH The Dalai Lama yang hangat menghasilkan sebuah buku panduan yang opitimistis sekaligus realistis. Semua ber mula dari per temuan Cutler dengan Dalai Lama tahun 1982 silam. Terkesan dengan pembawaan diri sang Lama, Cutler ingin mengetahui ke percayaan dan pr aktik yang dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari, ser ta apakah mereka juga bisa digunakan oleh nonBuddhis. Cutler lalu kembali menemui Dalai Lama dalam berbagai kesempatan secar a privat maupun publik untuk mendiskusikan pandangan beliau khususnya tentang kebahagiaan dan car a mencapainya. Per temuanper temuan ter sebut beser ta sejumlah cerita sehari-hari dari kenalan-kenalan Cutler dipadukan menjadi buku Ar t of Ha ppiness ini. 32

PARAMITA ESPERER - LIII/53

Terdiri atas 15 bab yang dibagi dalam 5 bagian, premis dari buku ini adalah bahwa kebahagiaan dapat dicapai dengan melatih pikir an kita. Pikir an har us dilatih untuk mengembangkan faktor positif yang diketahui menimbulkan kebahagiaan dan menghilangkan faktor ne gatif penyebab penderitaan. Di antar a banyaknya faktor positif dan ne gatif yang ada, faktor positif yang paling penting untuk dikembangkan adalah welas asih (compassion), sedangkan faktor ne gatif yang paling perlu dihilangkan adalah ketidaktahuan (ignorance). Ini bukan konse p bar u, tetapi penjabar annya yang sistematik dan penggunaan bahasa yang


berdempetan. Pembaca dengan rentang perhatian pendek akan mudah terdistr aksi karenanya. Oleh karena itu, buku ini tidak disar ankan untuk mereka yang mudah bosan.

Meskipun menjadikan Dalai Lama sebagai nar asumber utamanya, buku ini terbilang tidak mengandung banyak nilai Buddhisme. Dalam bab pendahuluan, Cutler telah menekankan bahwa panduan ini dibuat dengan target pembaca masyar akat awam ne gar a Bar at sehingga dia secar a sengaja tidak memasukkan bahasan yang terlalu filosofis. Hal ini juga tercer min dari sikapnya yang kritis terhadap nilai-nilai spiritual dan argumentasinya yang selalu mer ujuk pada sains dan budaya Bar at. Bagi sebagian or ang, Cutler terkesan arogan, tetapi sesungguhnya dia menjadi re presentasi dari pembaca yang masih ske ptis terhadap Buddhisme dan kebahagiaan itu sendiri. Per spektif Cutler membuat buku ini lebih netr al dan relatable.

Namun bagi mereka yang tidak mudah bosan dan punya keinginan untuk belajar, buku ini akan menjadi pilihan te pat. Selain kelebihankelebihan yang telah ter tulis di atas, satu hal yang paling mengesankan adalah pesan har apan yang melandasinya. Ar t of Ha ppiness ditulis berdasarkan keyakinan bahwa kebahagiaan dapat dicapai dan diper tahankan melalui usaha ber tahap yang dimulai dari diri sendiri. Faktor ekster nal se per ti kekayaan dan ker upawanan tidak ber per an banyak dalam menentukan kebahagiaan seseor ang, hanya faktor inter nal, yakni pikir an yang dapat melakukannya. Ini ber ar ti, terle pas dari penampilan fisik atau situasi hidupmu, kebahagiaan akan selalu ada dalam jangkauan.

PARAPLUS

sederhana membuatnya mudah dicer na. Pada akhir sejumlah bab juga terdapat tuntunan pr aktik meditasi yang membantu pembaca mengar ahkan pikir an mereka menjadi lebih positif.

(SWA/ANG)

Akan tetapi, dengan ketebalan hingga 316 halaman tanpa ilustr asi, buku ini terkesan panjang. Nar asi yang mengalir kadang tetap ter asa membosankan karena ter susun dalam par ag r afpar ag r af panjang yang saling

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

33


PARAVIEW

SADHU SADHU UNITED UNITED Oleh Swastika Tiosara Padma FIB 2018

34

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARAVIEW

SADHU United merupakan komunitas Buddhis yang bergerak dalam bidang pelayanan melalui seni budaya yang terbentuk pada tahun 2015. Saat ini, SADHU United memiliki 8 divisi meliputi musik, tari, TikTok, siniar (podcast), film, grafis, Stand Up Dhamma, dan komik. Salah satu bentuk pelayanan SADHU United yang rutin dilakukan saat ini adalah kegiatan Dhamma Worship Night di mana SADHU United mengadakan sharing Dhamma melalui musik dan worship dengan konsep lebih modern.

1. Apa motivasi awal pembentukan komunitas SADHU United? Motivasinya berawal dari beberapa pemuda Buddhis yang merasa resah dengan keadaan generasi muda Buddhis yang seiring waktu terus berkurang. Akhirnya mereka membentuk SADHU Band. Seiring berkembangnya komunitas ini, SADHU Band mengubah namanya menjadi SADHU United. 2. Masalah apa saja yang pernah dialami SADHU United? Bagaimana cara menghadapi masalah tersebut? Setiap komunitas pasti memiliki tantangan, begitu juga dengan SADHU United. Kami menghadapinya dengan cara antaranggota harus mengingat bahwa SADHU United adalah keluarga, tempat untuk mencurahkan perasaan, dan juga tempat untuk belajar Dhamma.

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

35


PARAVIEW

3. Apa harapan SADHU United di masa depan untuk SADHU United sendiri? Kami berharap bisa terus menginspirasi generasi muda Buddhis untuk tetap semangat melestarikan Dhamma dengan cara yang lebih modern sesuai dengan perkembangan zaman. Kami juga berharap SADHU United tetap ber tumbuh dan berkembang menjadi wadah untuk menyalurkan kreativitas anggotanya. 4. Apa harapan SADHU United untuk muda-mudi Buddhis ke depannya? Harapan kami adalah agar generasi muda Buddhis dapat terus aktif bergerak dalam melestarikan Dhamma dengan cara yang lebih modern sesuai dengan perkembangan zaman. 5. Pesan untuk pembaca PARAMITA? “Kalau kamu belum ke vihara, kamu nggak keren.� Memang belajar Buddhis bisa dari mana saja, namun ritual dan spiritual harus seimbang. Semangat dan berkontribusilah untuk Dhamma dalam hal apapun.

SUB/ANG

36

PARAMITA ESPERER - LIII/53


KMBUI INSIDE

PPD KMBUI: Menjadi Pohon Benih Karma Baik Lewat Kebijaksaan yang Lebih Tinggi

Oleh Michael Chen FH 2019

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

37


KMBUI INSIDE

Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Indonesia (KMBUI) memang menjadi tempat berputarnya kreativitas dan inovasi yang ada. Hal ini dapat kita temukan dalam kegiatan yang mengajak rekan-rekan se-Dhamma menanam benih karma baik. Meskipun mahasiswa telah belajar secara daring dan tak bertemu satu sama lain sejak bulan Maret, KMBUI tetap mampu mengadakan acara Pekan Penghayatan Dhamma (PPD) secara daring dan menjadikan acara ini bersifat umum sehingga bisa dinikmati semua kalangan. PPD tahun ini dilakukan dengan konsep siaran radio dan podcast, mengangkat tema “Adhipannya” yang memiliki arti “Kebijaksanaan yang Lebih Tinggi”. Memiliki latar belakang permasalahan yang timbul selama tahun 2020 membuat kita mudah terjerumus dalam dilema kehidupan. Kehidupan yang semakin tidak pasti, semakin terlihat penuh dengan ketidakkekalan. Hal ini menjadi lebih keruh dengan adanya pandemi COVID-19 yang membuktikan dunia ini fana. Oleh karena itu, diperlukan kebijaksanaan yang lebih tinggi dalam menyikapi persoalan yang ada, serta memahami bahwa hidup ini adalah dukkha. PPD tahun ini diikuti sebanyak 90 orang peserta yang berasal dari berbagai kalangan mulai dari mahasiswa, pekerja, bahkan ibu rumah tangga yang tersebar di seluruh Indonesia.

38

PARAMITA ESPERER - LIII/53


KMBUI INSIDE

Mengangkat topik kematian dalam kegiatan yang diadakan selama 5 hari dari tanggal 27-31 Agustus 2020, PPD KMBUI yang memiliki panggilan khusus untuk para peserta yaitu Samazen, Samsara Netizen, mampu menarik antusiasme dari para peserta lewat sesi-sesi yang dihadirkan. Mulai dari sesi Good News for Good People, sesi bertukar informasi positif mulai dari buku, film hingga aplikasi meditasi. Sesi Safari Vihara yang mengangkat tema “Explore Indonesia� yang berisikan informasiinformasi mengenai vihara yang tersebar di Indonesia dan patut dikunjungi setelah pandemi COVID-19 usai, bersama teman atau keluarga. Ada pula sesi Sharing for Caring, sesi yang dimanfaatkan oleh Samazen untuk bercerita keluh kesah mengenai kehidupan mereka. Mulai dari bercerita mengenai permasalahan batin, kehidupan sehari-hari hingga permasalahan asmara. Selain itu, yang juga tak luput dari antusiasme Samazen adalah sesi It’s Time for Dhamma dan Bincang Dhamma, yaitu sesi mendengarkan Dhammadesana dari anggota Sangha dan berbincang dengan anggota Sangha yaitu YL Tenzin Tshojung. Sesi ini dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Samazen dalam mendengar dan bertanya, terutama mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi bekal kematian nanti. Lewat pembabaran Dhamma, diharapkan Samazen semakin tangguh dalam menyikapi permasalahan yang timbul dari dinamika kehidupan dan bersama-sama belajar untuk terbebas dari ketidakkekalan. PPD tahun 2020 menjadi PPD daring pertama yang diadakan KMBUI. Hal ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri, mengingat antusiasme Samazen yang tak pernah luput mendengar dan menyebarkan kembali Dhamma yang telah didengar. Semoga kedepannya PPD dapat mencakup Samazen yang lebih luas sehingga tumbuh pohon karma baik dalam setiap diri Samazen, hingga akhirnya menjadi pohon benih bagi sesama. Samazen dapat mendengar hasil rekaman PPD selama 5 hari di Bit.ly/KenanganPPD. (SUB/ANG) ESPERER - LIII/53 PARAMITA

39


DUDU

DUDU PARAMITA

1.

D: Anonim U: everyone

Aku tahu pandemi ini menyulitkan kita semua dari berbagai sektor, tapi aku mau ucapin semangat untuk kita semua dan kalian semua yang masih bertahan hingga kini. Aku percaya cepat atau lambat akan muncul hari yang teramat baik bagi kita semua, Ming Tian Hui Geng Hao!

2. D: anakmu yang sudah di closerec semenjak makrab U: ko Jojon, ko Madi, ci Swas thankyou karena sudah menjadi papi mami yang baik, sudah membimbing anak-anakmu hingga bisa seperti sekarang ini. maafkan aku yang masih suka bandel dan susah dikontak (slowresp), aku sayang kalian :(((((( ayuk kita kumpul bareng lagi abis pandemi.

3. D: partner mentor ppmb mu U: Fiona arsin thankyouuu banget fionaa udah jadi temen akun dari awal famgath sampai di parmit sampai mentoran bareng... thankyou buat waktu curhat-curhat bareng nya tentang cowo dan semuanya, seru bangettt!!!! semoga pandemi cepet-cepet kelar terus kita bisa ngumpul bareng lagi ya dan ngegibah dan makan bareng di kutek... kangennnnn :(((((( 4. D: me U: Ronald ronalddd!!! semangattt buat kita ngelola instagram paramita yaa!!! semangat buat lu kuliah dan semua kegiatan akademis maupun non akademis!!! thankyou udah mau diskusi bareng dan berkembang bareng bareng di marketing parmit.... sukses terus yaa

40

PARAMITA ESPERER - LIII/53


DUDU PARAMITA

DUDU

5. D: aqu U: Salsa Salsaaaa... aku tuh ngefans ama kamuu :((( puitis bangettt bahasanyaa... ajarin aku dong, pengen banget juga punya banyak karya-karya dan ide yang cemerlang... Aku tuh kayak woaw waktu itu malem-malem kamu mikir script untuk video launching paramita.... sesuatu banget buat aku karna ku pasti gabisa ngelakuin itu wkwkwkw... by the waayyy, semangat terus salsa di FKM! semangat disemua kegiatan akademis dan non akademis kamu!!

6.D: lala lili U: dharma dharmaaa!!! gemes banget sama kamuuuu kecil gitu lucuu..... ajarin aku bahasa mandarin yaa wwkwkwkw, biar aku ga nangis kalau nonton drama mandarin yang gaada subtitle nya... semangat terus kamu kuliah dan semua kegiatan akademis maupun non akademisnyaa.....

7. D: Para calon BPL PARAMITA U: anggota aktif KMBUI 2020 ayuk daftar staff PARAMITA!!!

8. D: wo U: angelina arfiany angelll!!! kangen banget woiii.... suda lama kita tidak bertemu :((( semangatttt kamu di akademis dan non akademis kamuu!!!! semoga kita bisa cepet ketemu lagi yaa abis pandemii

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

41


DUDU

DUDU PARAMITA

9.D: yang rumahnya di Tjikini U: yang rumahnya di depan Sanyo Ko, thankyou banget ya udah bantuin aku design waktu aku ada yang bingung, thankyou buat semua tips and tricks dan saran-saran kokoo.. semangat terus ko di akademis, kerjaan, dan non akademisnya... sukses yaaa koo... keren banget design-design kokoo... suka bangett...

10. D: yang dibilang anak paling bawel :( U: ko jorj kokooo!!!!! thankyou buat semua bantuannya di akademis maupun non akademis!!! thankyou sudah bantu betulin leptopku yang gatau diapain sama adeku wkwkwk... thankyou buat semua jokes nya yang banyak recehnya tapi tetep bisa bikin ketawa gatau kenapa wkwkwkw, thankyou buat semua saran dan masukan koko, thankyou karena udah jadi contoh figur yang baik sampai ku ikut banyak kepanitiaan dan keorganisasian wkwkwkwkw, dengan gitu aku jadi mengenal arti stres dan arti waktu... kalau ga mungkin aku bakal santai didepan antv nontonin chandranandini sampai candragupta maurya seharian wkwkwkw lalu jadi ga produktif deh... wkwkwkw semangat yaaa kooo di i3l dan ui (yang ini ku gamau contoh) wkwkwkwkw semangat buat akademis dan non akademisnya koo!!! waktu uda offline kita mesti ketemu yaa ko!! (parmit belum timbil :( ayuk timbilllll) ohyaaa semangat buat relationshipnya juga sama ci swas kooo!!!! aku gemes sama papi mami! 11. D: tempat nginap habis aeon U: ci swas ciciii thankyou udah jadi temen curhat aku mulai dari curhatin cowo, masalah, kebahagiaan, kepusingan, wkwkwkw cici selalu bisa kasih saran yang baik... aku pengen belajar jadi ga bandel lagi, jadi lebih mature wkwkwkwkwkwkwk btw btwww semangat cici kuliahnya dan kegiatan non akademis maupun akademis... semangat jadi ketum tahun depann WKWKWKWK kutunggu yaaa

42

PARAMITA ESPERER - LIII/53


DUDU PARAMITA

DUDU

12. D: nax marketing permit U: syuder dedi permit ko madi!! gemes sama koko wkwkw lucu banget... dari waktu masih jaman danusan buat makrab, ketemu kating kmb di rotunda teknik terus nelpon ko madi biar ko madi beli semua danusan wkwkwkw... gatau kenapa tapi itu lucu banget :((( wkwkwkwkw terus pas valentine day koko dapet sangobion atau obat apa itu wkwkw lucu bangett... semangat kokooo kuliahnyaaaa.... semangat juga kegiatan akademis dan non akademisnyaa, semangat daftar KETUM wkwkwkwkwkwk kutunggu yaaaashh!!

13.D: who am i? U: who are you? What?

14. D: someone U: Ing SEMANGAT UTSNYAAAâ?¤

15.D: Siapa aku? U: Andre S Semangat kuliahnya!

16. D: anak-anak KMBUI 2020 U: yang lahir 1 Januari masih kami tunggu pengakuannya :D

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

43


DUDU

DUDU PARAMITA

17. D: Si Cepu U: Saddha KMBUI XXVIII Thank you buat semua pengalaman suka duka yang berharga selama di hampir 1 tahun kepengurusan ini. Tetap semangat buat seluruh anggota Saddha dan Ci Novita. Wish you guys all the best and i will never forget about our memories together��

18.D: EL U: semua orang yang kukenal dan tidak kenal Semoga diberi kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan aktivitasnya dan ingat selalu jaga kebersihan dan kesehatan supaya dijauhi dari yang tidak diinginkan #loveyouall

19. D: ~~ U: Devi Tryana Semangat kuliahnyaa, pantang menyerah dan sukses selalu yaa ✌đ&#x;?źâœŒđ&#x;?ź. I’ll always support you !!

20. D: Semesta U: Ko Stephen dkk Hallo ko ci , salam kenal. Seperti ikan yang tak pernah bertemu daratan tak kan pernah tahu bagaimana daratan sesungguhnya hanya dengan mendengar cerita dari kura-kura. Jika ada karma baik, semoga saya tidak hanya menjadi ikan yang mengetahui Anda lewat bentukan pikiran saya dan temu rindu lalui layar limit. Semoga karma baik ini akan berbuah untuk merangkai karma baik yang lain. Namo Buddhaya đ&#x;™?.

44

PARAMITA ESPERER - LIII/53


DUDU PARAMITA

DUDU

21. D: Edi U: George John Hong Sehat selalu, semangat kuliahnya, #tetapmelangkahdalamDhamma Pantang menyerah kuliah di 2 univ sekaligus.. hwaiting! Semangat juga untuk divisi Paramitanya koo!! Jangan maen among us terus koo, penanaman karma buruk ntar #hehe

22. D: Edi Liernardy U: Swastika Tiosara Padma Haii ci swass!!! hidup #wwwwww Semangat kuliah di sasjep nya yaw www sehat selalu, sukses trus dan #tetapmelangkahdalamDhamma Semangat nyortir pesan DU-DUnya!! semoga impiannya selama ini tercapai yaa!! hwaiting! 23. D: EL U: Mario Ekaputta ditunggu SIWALI season 2 nya ya..

24. D: EL U: Devi Tryana semangat kuliah di jurusan biologi yaww terutama tugas laprak yang bertumpuk2 tuhh WKKWKWK!! pankapan ktmuan nih doggy kita pas offline KWKWKWK mau gw temenin di ilmu biologi? KWKKWWK hwaitingss! 25. D: LIE U: Jaysen Ekajuve Thiadi berbagi ilmu sastra inggris itu indah jay :�) diriku seperti sudah tidak kuat trutama plajaran Telaah Teks Sastra Inggris :�) help me bruh XD

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

45


DUDU

DUDU PARAMITA

26. D: makhluk hidup U: kamu yang baca hai kamu, jaga kesehatan terus yaa ! aku yakin masalahmu akan cepat selesai kok. yang penting kamu mau menghadapinya dengan sabar dan tenang, jangan menghindar, atau bahkan dilemparkan ke orang lain juga.. kamu pasti bisa cemungut terus ! I’m here for u !

27. D: Aku U: Bae-28 Selamat lengser dan menikmati sisa kehidupan kampuss! You guys did well!

28. D: Kamu U: Kamu Sayang kamu 29. D: Emak U: Anak dan cucuku Tak terasa, udah setahun kita jalan bareng. Thankyou buat niat dan dedikasi kalian selama ini. Semoga ini bisa jadi kenangan yang indah dan bisa ambil manfaatnya yaa. See you! #BersatudalamG**** 30.D: Made U: Teman Hidup Semangat ya gais skripsiannya!

46

PARAMITA ESPERER - LIII/53


DUDU PARAMITA

DUDU

31. D: Pemakai kacamata U: PARAMITA <3 Terima kasih atas rumah nyaman yang jadi tempat keluh kesah pembawa keringanan. Terima kasih atas keluarga hangat yang jadi penghilang penat. Terima kasih atas canda tawa hingga semua duka hilang terbawa. Satu tahun rasanya ga cukup hanya untuk segelemut rindu yang tercakup. Ada banyak kisah terasah untuk dibawa hingga nanti berpisah. Tapi disini harap masih sama. Hingga nanti kelulusan kuliah, semua suka duka tak akan pernah sirna. Semangat melanjutkan kuliah yang terkadang di luar akal sehat. Meski nanti kita tidak bertemu di satu nama lagi, tapi harap jangan dilupa, bahwa rumah tidak akan pergi, dan keluarga akan selalu disini menanti. Salam hangat, aku yang dulu sendiri namun sekarang dikelilingi orang terkasihi.

32. D: Stephen Gunawan U: Seluruh pengurus KMBUI XXVIII Apresiasi sebesar-besarnya buat kalian semua, seluruh teman-teman KMBUI yang tergabung dalam kepengurusan 28 tahun 2020 ini, suatu kebanggaan dan rasa syukur yang teramat sangat bisa berkarya, bertukar ide, seru-seruan bareng, pusing-pusingan bareng, dan berbagi suka duka bareng kalian selama satu tahun ini :) Ga kerasa satu tahun cepat sekali berlalu, walaupun sebagian besar waktu di kepengurusan ini dilakukan secara online, ku sama sekali ga melihat semangat kalian pudar, tapi malah semakin menyala dan membara untuk kemajuan KMBUI dan kemajuan dhamma. Terima kasih buat cerita dan momen indahnya ya guys! Semoga kalian semua sukses di sisa-sisa tahun perkuliahan di UI dan sukses di kehidupan pasca kampus nanti, terima kasih udah jadi bagian dari sejarah yang patut untuk dihargai dan disimpan dalam memori kita, memori keluarga besar KMBUI 28 :) Kemana pun kalian melangkah nantinya, jangan lupa untuk selalu #MelangkahdalamDhamma ya! Love you so much keluarga MDD!

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

47


DUDU

DUDU PARAMITA

33.D: Stephen U: Bae-PH KMBUI XXVIII Selamat buat kita semua yang udah berhasil berjuang dan berkarya bersama di kepengurusan ini :) Thank you kalian yang udah selalu jadi penyemangat, penguat motivasi, tempat bercerita dan melepas penat, tempat berbagi suka duka, dan udah jadi keluarga yang hangat di setiap waktu. Sukses selalu buat kalian apapun langkah yang kaian ambil ke depannya, salam cinta buat semua Bae-PH XXVIII! Love you guys! 34. D: Stephen U: KMBUI 2020 Haloo teman-teman 2020! Mau ngucapin thank you buat kalian semua yang sedari awal masuk KMBUI udah ikut meramaikan dan menghangatkan suasana di KMBUI melalui setiap acara dan program kerja KMBUI 28 ini :) Thank you buat semangat kalian untuk KMBUI yang masih terus menyala dan semoga akan selalu menyala sampai kapan pun, sukses selalu buat kalian semua di akademisnya, buat proyek angkatan nya tahun ini, dan buat seluruh cerita yang akan kalian rangkai di waktu waktu ke depan selama di KMBUI yay! 35.D: Senior U: Ketum terpilih XXIX Kami tau kamu pasti bisa, semangat ya, percayalah bahwa kamu adalah yang terbaik buat KMBUI! 36.D: Orang yang kangen makrab 17 U: KMBUI 2017 Akhirnya guys kita sampai di tahun terakhir kita, semangat ya buat yang sudah sidang maupun yang akan sidang, buat yang sudah mencapai mimpi-mimpinya di perkuliahan maupun yang akan segera mencapai mimp-mimpinya, dan buat kita semua yang sedang memperjuangkan harapan kita, semangat selalu! Jangan lupa untuk selalu ingat rumah, dan ingat pulang ke rumah ketika rumah memanggil :) KMBUI 2017!!! One heart, one trust, one family!!!!!! 48

PARAMITA ESPERER - LIII/53


DUDU PARAMITA

DUDU 37.D: Mami Parmit U: Papa Andrew, Papi permit, Sugar daddy permit thank you atas pengalaman berharga selama setahun ini! banyak hal dan rintangan yang kita lewati bersama. thank you udah jadi supporter yang sangat baik dan selalu berusaha ngarahin aku ke arah yang lebih baik lagi, semoga kita bisa tetap dekat walaupun udah ngga di satu komisi yang sama lagi, yuk meet up buat ngobrol-ngobrol, kangen parah sama kalian:”) Semoga kalian sukses terus di akademis maupun non akademis, love you guys<3

38.D: Mami Parmit U: Anak-anak parmit kesayangan <3 Thank you udah jadi anak-anak yang baik dan sangat suportif! Kalian keren banget yaampun:”) Thank you Angel dan Salsa yang udah berjuang keras menjadi anakku di div artikel yang kerjaannya nulis dan nyunting terus sampe udah sahabatan deket sama Ms Word, thank you Dharma dan Fiona yang udah kerja keras banget di div desain yang desain kalian keren-keren banget:”, thank you Ronald dan Helen naks marketing yang keren banget manage akhirnya parmit punya Instagram sendiri! Thank you udah mau nerima aku sebagai mami kalian walaupun aku punya banyak banget kekurangan yang saking banyaknya aku merasa bersalah sering repotin kalian:”, thank you atas segala curhatan dan kepercayaan yang uda kalian kasih. Ternyata..kepengurusan ini sudah berakhir ya.. Bukan berarti hubungan kita berubah ya, semoga aku tetap bisa jadi mami kalian:”) Semoga kalian sukses terus baik akademis maupun non akademis, kalau butuh teman curhat atau sekedar ngobrol bisa ke aku ya! Sayang kalian<3

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

49


WHAT DO THEY SAY

Oleh Angelina Arfiany FIB 2019

50

PARAMITA ESPERER - LIII/53


WHAT DO THEY SAY

Apakah kamu memiliki har apan yang sedang ingin dicapai atau yang telah tercapai sebelumnya? Coba ceritakan pengalaman atau sharing tentang apa saja yang perlu kita lakukan agar har apan ter sebut dapat terwujud!

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

51


WHAT DO THEY SAY

Aldina Far yn Utami

Bahasa dan Kebudayaan Korea 2019 (Ketua Komisi Hukum DPM FIB UI 2020)

Ada. Har apanku adalah ingin menjadi makeup ar tist pengantin yang dikenal namanya. Kenapa aku memilih makeup ar tist ? K arena aku ber pikir sayang kalau kemampuan makeup aku hanya untuk diriku sendiri. Jika

bisa menjadikannya sebagai sar ana menghasilkan uang, kenapa tidak?

Car a mewujudkannya, yaitu selalu latihan merias model untuk melatih kemampuan makeup aku. Tentu saja aku tidak hanya merias wajah or ang lain, tetapi juga melatih mengaplikasikannya ke wajahku sendiri. Selain itu, aku juga telah mengikuti beber apa private class. Kemudian, car a selanjutnya adalah dengan ber usaha ter jun langsung ke lapangan, dan aku sudah beber apa kali merias tidak hanya pengantin, tetapi juga keluarganya. Walaupun aku sering mer asa insecure dengan hasil riasanku, adanya or ang-or ang sekitar yang selalu mendukung dan memuji, membuatku ter us ber semangat latihan supaya bisa mencapai har apanku. Sedangkan sar an umum dariku yang dapat dilakukan untuk mewujudkan mimpi kita, di antar anya banyak latihan, belajar dengan yang ahli, ter jun ke lapangan ( manifesting ), beker ja ker as, juga banyak doa ser ta meningkatkan ke positifan dalam diri. Har apan kita akan bisa terwujud karena ter sebar nya energi positif ter sebut ke sekitar kita.

52

PARAMITA ESPERER - LIII/53


WHAT DO THEY SAY

Ir syad Farhan Africky Kesehatan Lingkungan 2017 (Wakil Ketua BEM IM FKM UI 2020)

Tentu saja aku punya banyak har apan yang sedang ingin dicapai, entah itu har apan yang bisa dibilang kecil atau besar. Ada juga har apan yang ingin dicapai di tahun ini, ada juga har apan jangka panjang untuk masa de pan. Kalau yang sudah tercapai juga pasti tidak sedikit karena dari dulu aku suka berkhayal, jadi aku suka membuat har apan di masa de pan. Se per ti di waktu SMA, aku ingin masuk univer sitas ter nama dan akhir nya bisa diterima UI. Sewaktu maba pun punya har apan ingin menjadi ketua dan sebenar nya aku tidak menyangka bisa menjadi ketua angkatan, juga sekar ang menjadi Wakil Ketua BEM. Namun, ke de pannya masih banyak target atau har apan yang ingin aku r aih. K alau mengenai apa saja yang perlu kita lakukan untuk mewujudkan har apan, banyak sekali ya car anya. Sebenar nya aku juga kur ang jago dalam hal ini, tapi mungkin aku dulu suka diberikan sedikit pencer ahan, yang paling basic , tapi juga paling penting dan paling susah, yaitu kita lihat dari diri sendiri terlebih dulu. Bisa tidak diri kita yang sekar ang mewujudkan mimpi atau har apan ter sebut? K alau mer asa belum mampu, kita har us menempa diri, ubah kebiasaan atau mindset diri kita sampai kita mer asa mampu untuk mewujudkan har apan kita. Ter us cari juga lingkungan yang supor tif dalam mendukung kita mencapai har apan, ter ser ah mau suppor t nya dalam bentuk apa yang penting jangan mer ugikan kita sendiri. Ter akhir, har us konsisten dan berdoa pastinya. ESPERER - LIII/53 PARAMITA

53


WHAT DO THEY SAY

Tentunya aku punya har apan yang sedang ingin dicapai maupun yang telah tercapai karena bagiku har apan itu sesuatu yang membuat seseor ang ingin tetap terbangun di setiap paginya. Memberikan kesempatan bagi diri untuk tetap ber usaha mencapai har apan ter sebut. Aku juga selalu yakin bahwa hidup ini penuh dengan kemungkinan, jadi har apan itu akan selalu ada. Aku punya pengalaman menjalani sebuah community development ber sama teman-teman di Kampung Lio, De pok Bar u. Di sana aku mengajar anak-anak, ter utama yang belum bisa mengikuti pembelajar an secar a for mal karena kendala sosial maupun ekonomi. Kami mengajarkan mereka membaca, menulis, dan berhitung selama kur ang lebih 1 tahun. Kami mengajar di sana karena kami yakin bahwa ada har apan bagi kami untuk bisa memberikan manfaat bagi adik-adik di sana. Kami juga ber upaya untuk menyambung atau menghidupkan kembali har apan mereka bahwa mimpi-mimpi mereka masih bisa terwujud. Pengalaman yang berkesan adalah ketika kita bisa melihat har apan adik-adik maupun har apan kami pelan-pelan terwujud. Dari yang sebelumnya belum bisa menulis, jadi bisa menulis. Yang tadinya belum bisa membaca, jadi bisa mengeja hingga lancar. Yang belum bisa berhitung, pelan-pelan mulai bisa berhitung. Melihat har apan ter sebut pelanpelan mulai terwujud mer upakan hal yang tidak terbayarkan dengan apa pun.

Mengajar di sana aku maknai se per ti lilin yang sedang ber usaha menyalakan lilin-lilin lainnya hingga satu per satu menjadi ter ang. Di sana bukan tentang mewujudkan har apan seseor ang atau sekelompok or ang, tapi tentang har apanhar apan dari berbagai kelompok or ang yang ber usaha untuk dinyalakan ber sama-sama. Untuk memulai har apan tentunya har us dimulai dari diri sendiri, har apan yang baik selalu datang dari niat dan pikir an yang baik. Setelah itu, cobalah untuk ber usaha dan memberikan yang terbaik. Har apan yang baik itu se per ti memiliki pr asangka baik ke pada Tuhan. Jadi, kalau misalnya hasilnya tidak sesuai dengan har apan, maka percayalah bahwa Tuhan memiliki rencana yang lebih baik dari rencana kamu. Selain itu, kita juga sebaiknya hanya memberi r uang ke pada or ang yang bisa menger ti dan mendukung har apan kita, atau kita juga dapat mewujudkan har apan ber sama or ang lain. Yang ter penting adalah or ang ter sebut memiliki frekuensi yang sama dengan kita. Good

luck!

Mustika Marwah Kesehatan Lingkungan 2017 Wakil Ke pala De par temen Lingkungan Hidup BEM UI 2020 54

PARAMITA ESPERER - LIII/53


WHAT DO THEY SAY

Muhammad Hasbar Hasr ullah Teknik Sipil 2018 SPI BEM UI 2020

Punya, dan har apan inilah yang selalu membuat aku ter us semangat. Jadi, semua ber awal sudah sejak aku masih sekolah. Entah di mana pun aku ber ada, aku suka melihat dan memperhatikan or ang-or ang di lingkungan sekitar. Aku melihat banyak sekali or ang-or ang yang membutuhkan ulur an tangan. Or ang-or ang yang lemah, baik secar a ekonomi, tidak mempunyai privilege atau semacamnya yang membuatku prihatin. Saat itu, aku ber pikir kalau har us “ada” or ang yang membantu mereka, dan itulah yang mendorong aku ingin menjadi “or ang” ter sebut. Aku punya niat untuk menjadi or ang yang ter us ber manfaat untuk or ang lain karena aku senang kalau melihat or ang lain bahagia dan senyum. Rasanya tuh lega dan ada sesuatu yang memberi energi bar u ke padaku. Itulah yang mendorongku untuk ter us semangat mencapai tujuanku karena tentunya untuk membantu mereka kita har us punya “sesuatu,” bukan? Car aku untuk mewujudkan har apanku ini adalah dengan belajar dan ber proses, salah satunya dengan menguasai jur usanku ini. Aku ber pikir bahwa dengan belajar, aku bisa menggapai har apanku. Selain itu, car a yang aku tempuh adalah dengan bergabung ke salah satu lembaga kemahasiswaan bidang kesejahter aan mahasiswa, yaitu Adkesma BEM UI. Di sini, aku belajar banyak, baik membantu mahasiswa lain dari segi finansial, akademik ataupun fasilitas karena aku percaya keber manfaatan itu bisa disebar di mana saja dan kapan saja. Aku punya cerita saat di Adkesma BEM UI tahun lalu. Aku per nah membantu salah satu mahasiswa yang ingin mendaftar beasiswa, tapi sayangnya berkas mahasiswa ini ber masalah. Singkat cerita, pada akhir nya mahasiswa ini berhasil menerima beasiswa yang dia inginkan. Yang paling berkesan di cerita ini adalah saat dia datang ke aku sambil ter senyum dan ber terima kasih. Rasanya saat itu, se per ti le ga banget, dan ada sesuatu yang membuat aku ikut bahagia juga karena membantu or ang lain. (JAY/SWA) ESPERER - LIII/53 PARAMITA

55


PARAFACT

Makan Setenga h Hari Berpotensi Menunda Penuaan Oleh Andrew (FT 2017)

Pelaksanaan Atthasila merupakan praktik yang telah umum dilakukan pada hari Uposatha, ataupun pada kegiatankegiatan seperti retret meditasi atau pekan penghayatan Dhamma. Atthasila merupakan gabungan dari kata attha dan sila, yang berarti delapan dan moral dalam Buddhis. Dapat diartikan atthasila ialah delapan moral dan perbuatan baik yang dianjurkan oleh Buddha kepada para perumah tangga untuk dilakukan. Buddha menjelaskan bahwa dengan melaksanakan atthasila dengan baik, dapat memberikan manfaat yang luar biasa kepada pelaksananya. Hal itu juga dikarenakan atthasila merupakan moral yang harus dilaksanakan oleh para bhikkhu, sehingga menjadi suatu hal yang sangat baik jika seorang perumah tangga juga dapat melaksanakannya.

56

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARAFACT Secara singkat dan sederhana, kedelapan sila dalam atthasila menganjurkan kita untuk tidak merugikan makhluk lain melalui perbuatan dan ucapan, mengendalikan nafsu indera, dan melatih diri hidup sederhana. Berikut ini adalah 8 aturan moral dari atthasila: 1. Saya bertekad melatih diri menghindari pembunuhan, 2. Saya bertekad melatih diri menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan, 3. Saya bertekad melatih diri menghindari kehidupan tidak luhur, 4. Saya bertekad melatih diri menghindari ucapan bohong, 5. Saya bertekad melatih diri menghindari minuman beralkohol, minuman hasil fermentasi yang memabukkan, dan mengondisikan kelengahan, 6. Saya bertekad melatih diri menghindari makan pada waktu yang salah, 7. Saya bertekad melatih diri menghindari menari, menyanyi, bermain musik, dan pergi melihat pertunjukan; memakai, berhias dengan bebungaan, wewangian, barang olesan (kosmetik), perhiasan, dan dandanan dengan tujuan untuk mempercantik tubuh, 8. Saya bertekad melatih diri menghindari tempat tidur yang tinggi dan besar / mewah. ESPERER - LIII/53 PARAMITA

57


PARAFACT

Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa sila yang sering menjadi halangan terbesar bagi pelaksananya, salah satunya sila keenam. Sila keenam yang berbunyi “aku bertekad melatih diri menghindari makan makanan setelah tengah hari�, menganjurkan kita untuk berlatih mengendalikan nafsu mengonsumsi makanan. Buddha memuji tindakan makan yang tidak berlebih. Selain menunjang kejernihan pikiran, latihan ini juga dapat mengakibatkan seseorang terbebas dari berbagai penyakit dan penderitaan, serta kenikmatan kesehatan, kekuatan, dan kenyamanan. Hal ini selaras dengan hasil penelitian

58

PARAMITA ESPERER - LIII/53

ilmiah mengenai bagaimana pengurangan kalori yang dikonsumsi dapat menunda proses penuaan yang terjadi pada tubuh. Terdapat penelitian yang telah dilakukan untuk menelusuri keterhubungan antara pengurangan kalori yang dikonsumsi per hari dengan penundaan proses penuaan pada tubuh, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Eric Ravussin dari Pennington Biomedical Research Center. Berdasarkan penelitiannya pada berbagai jenis hewan (berbeda genotipe) dan pengujian tahap awal pada manusia, ia dapat secara yakin menyatakan bahwa pengurangan kalori dapat menunda proses penuaan tubuh. Dengan mengurangi sekitar 15% kalori yang


dapat memastikan secara menyeluruh agar diperoleh kesimpulan yang dapat menjelaskan hal ini. Namun, tak sedikit juga peneliti dan ahli yang meyakini asumsi ini berdasarkan penelitianpenelitian yang telah dilakukan.

pengurangan jumlah kalori yang dikonsumsi ketika seseorang menjalankan atthasila. Hal ini memperkuat beberapa kepercayaan masyarakat yang menyatakan mereka yang menjalankan hidup sebagai bhikkhu akan diberkati umur panjang.

Praktik atthasila, khususnya sila keenam, dapat memberikan banyak manfaat pada kita apabila dilakukan secara benar dan jangka panjang. M a n f a a t s e p e r t i ke s e h a t a n , penundaan penuaan turut diperoleh sebagai akibat dari

Nah, setelah mengetahui manfaatmanfaaat dari pelaksanaan atthasila khususnya sila keenam, apakah kamu masih ragu dan enggan untuk mempraktikkannya?

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

PARAFACT

dikonsumsi per hari, dapat “menambah umur� selama 4,5 tahun. Tentunya hasil penelitiannya diperkuat oleh Edward Weiss, peneliti asal Saint Louis University yang juga menemukan beberapa bukti bahwa pengurangan kalori menurunkan risiko penyakit seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung. Tak hanya itu, penelitian dari University of Wisconsin-Madison dan National Institute on Aging juga menemukan bahwa pengurangan kalori yang dikonsumsi secara jangka panjang dapat meningkatkan kesehatan primata yang mempunyai pola penuaan menyerupai manusia. Hal tersebut mengindikasikan bahwa hasil penelitian tersebut berpotensi kuat dapat berlaku pada manusia. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk

59


PARAFACT

Referensi: Panges tu, P. (2013, April 29). Artikel: Manfaat pelaksanaan atth asila ba gi perumah tangga (gh aravasa). Retrieved November 19, 2020, from h tt p s : //p ra j n av i r i ya .word p re ss .co m /2 01 3/0 4/2 9/ a r t i k e l - m a n f a a t - p e l a k s a n a a n - a tt h a s i l a - b a g i perumah-tangga-gh aravasa/ Britt, R. R. (2008, Jul y 08). Live Longer: The One Anti-Aging Trick Th at Works. Retrieved November 19, 2020, from https://www.livescience.com/2666live-longer-anti-a ging-trick-works.html Conniff, R. (2017, February 16). The Hunger G ains: Extreme Ca lorie-Res triction Diet Shows AntiAging Results. Retrieved November 19, 2020, from h tt p s : //www. s c i e n t i f i c a m er i c an .co m /a r t i c l e /th e h un g er - g a i n s - ex tre m e - c a l or i e - re s tr i c t i o n - d i et shows-anti-a ging-results/ Soh a l, R. S., & Fors ter, M. J. (2014). Ca loric res triction and the a ging process: A critique. Free Radica l Biology and Medicine, 73, 366–382. https:// doi.org/10.1016/j.freeradbiomed.2014.05.015 Ratanadhiro, B. (2017). ATTHASILA (B. Jotidh ammo, ed.). Yogyakarta: Vidyasena Production (YC/ANG)

60

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARADHAMMA

Forsaken? Oleh Elvan Adiyan Wijaya (FH 2015) Tampaknya, suatu masalah yang cukup mengakar bagi sebagian besar Buddhis di Indonesia atau bahkan di dunia adalah kur angnya keyakinan. Sejak awal, kita banyak dituntut untuk mandiri, jangan bergantung ke pada siapa pun karena kita se pakat bahwa tiap or ang membawa kar manya masing-masing. Dapat dosen zonk? K ar mamu. Diputusin pacar? K ar mamu. Nembak, tapi enggak per nah kena? Ya, kar mamu juga. Lalu, apa ur usan kita dengan berhar ap pada Buddha, apalagi berder ai air mata, ber sujud pasr ah, dan memohon berkah dari Buddha atas per masalahan hidup kita? Memangnya Buddha masih ada dan bisa nolong? Buddha udah meninggal dari zaman kapan, bro? Eits, tunggu dulu. Ya, tentu secar a historis sosok Siddhar ta Gautama sudah meninggal lebih dari dua milenium yang lalu. Tapi, mari kita geser per tanyaannya, bukan pada apakah Buddha masih hidup atau sudah mati, tapi pada apakah Buddha itu ada atau tidak ada dalam konteks sekar ang. Saat ini. Detik ketika matamu membaca tulisan ini. ESPERER - LIII/53 PARAMITA

61


PARADHAMMA Apakah ada penjelasan logis bahwa Buddha, bisa jadi, masih ada? Konsekuensinya adalah tentu saja jika Buddha sudah tidak ada (karena sudah mangkat ribuan tahun yang lalu), maka kita tentu tak bisa berhar ap Buddha menolong kita menyelesaikan masalah hidup kita. Tapi, bagaimana jika ter nyata kebenar annya adalah sebaliknya? Begini, mari kita ambil contoh durian. K amu mungkin suka durian, tapi aku tidak. Bagiku durian mengerikan, bagimu durian enak. Mau bagaimanapun kamu meyakinkanku, durian tetap mengerikan bagiku. Lalu apakah sebenar nya durian itu enak atau mengerikan? Apa yang benar bagimu belum tentu benar bagiku. Durian yang enak bagimu sama validnya dengan durian yang mengerikan bagiku. Lalu kalau durian yang enak sama benar nya dengan durian yang mengerikan, mengapa kita tidak bisa menganalogikan hal yang sama pada Buddha? Buddha yang mungkin sudah tidak ada bagimu, sama benar nya dengan Buddha yang masih ada bagiku. Intinya, aku tak perlu validasi olehmu, dia, anak tetangga, atau oleh Mang Oleh bahwa Buddha memang masih ada, tak peduli or ang lain ber pandangan bagaimana. Masih belum yakin? Berikut ini kusampaikan sebuah alur penalar an logis bahwa Buddha pasti masih ada saat ini, terle pas dari apakah kamu ber pendapat Buddha ada atau tidak ada. Ada beber apa premis yang perlu kita se pakati dulu. Per tama, Buddha mer upakan gelar yang disematkan bagi or ang yang telah mencapai keadaan cer ah, atau Nibbana/Nirwana, bebas dari samsar a, yang secar a historis dicapai Siddhar ta Gautama pada usia 35 tahun, di bumi ini. Kedua, kita se pakati bahwa konse p anicca (se gala sesuatu yang terkondisi tidaklah tetap) itu valid. Jika ada yang muncul maka ada 62

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARADHAMMA

hancur nya, jika ada mulai maka ada akhir nya. Ketiga, kita se pakati pula bahwa konse p anatta (segala sesuatu adalah tanpa inti yang berdiri sendiri) adalah valid. Simpelnya, benda yang kamu lihat dan kamu namakan meja tidak punya hakikat “kemejaan” yang menjelaskan bahwa ada satu ciri khusus yang membuat sebuah meja menjadi meja. Misalnya, apakah semua yang berkaki empat itu meja? Tentu tidak. Apakah semua yang per mukaannya r ata, terbuat dari kayu, dan sebagainya itu meja? Tentu tidak juga. Meja ada karena kumpulan manusia se pakat menyebut suatu benda yang umumnya berkaki empat dan ber per mukaan r ata sebagai meja, alias manusia yang melabeli suatu objek sebagai meja. Namun, hakikat “kemejaan” sendiri yang mendefinisikan suatu objek sebagai meja tidaklah ada. Jadi, dapat dikatakan bahwa sebenar nya tidak ada “meja” itu sendiri, yang ada hanyalah objek yang menur ut kese pakatan manusia itu dinamakan meja. Namun, toh dengan tidak adanya hakikat “kemejaan” itu, bukan ber ar ti meja di mana aku menar uh laptop dan mengetik tulisan ini sekonyong-konyong menghilang dan laptopku jatuh lalu terbanting, kan? Mari kembali ke premis per tama. Konsekuensi premis per tama adalah ada manusia yang “ber ubah” menjadi Buddha di alam manusia itu sendiri. Ber ar ti, Buddha bisa ada di alam manusia. Kita tahu ada 31 alam kehidupan dalam Buddhisme, dan Buddha toh masih ada di dalam 31 alam kehidupan (te patnya alam manusia) bahkan setelah menjadi Buddha. Konsekuensinya adalah, ini menegaskan bahwa Kebuddhaan itu adalah suatu keadaan, bukan suatu alam yang lain. Kecer ahan atau bebas dari samsar a itu bukan ber ar ti lenyap dari 31 alam kehidupan dan pergi ke suatu alam ke-32 atau lenyap sekaligus dari muka bumi. Ta-ta-tapi kan, setelah meninggal bar u Buddha lenyap? Mari kita lanjut. Dengan premis kedua, bahwa se gala sesuatu yang terbentuk pasti lenyap, kita bisa mematahkan bahwa Buddha lenyap setelah mangkat. Bagaimana? Be gini, bayangkan 31 alam kehidupan sebagai ter mos Starb*cks. Kalau ter mosnya vakum sempur na, panas di dalam ter mos tidak bisa keluar, be gitu pula keadaan luar tidak bisa memengar uhi kondisi di dalam ter mos. Kalau tutup ter mos dibuka, maka hawa panas bisa keluar sekaligus hawa dingin bisa masuk. Dengan analogi yang sama, jumlah makhluk dalam 31 alam kehidupan selalu konstan. Mengapa? ESPERER - LIII/53 PARAMITA

63


PARADHAMMA Disambungkan dengan premis per tama, jika setelah Buddha mangkat lalu lenyap, maka ada makhluk yang “keluar”. Jika ada yang bisa “keluar,” maka sehar usnya ada makhluk bar u yang bisa “masuk” ke dalam samsar a, dan semestinya proses “masuknya” makhluk bar u ini ke dalam samsar a dapat diamati oleh kita par a sese puh penghuni samsar a. Konsekuensinya, Buddha pasti masih ada di dalam 31 alam kehidupan meskipun sudah bebas dari samsar a. Kecuali kita definisikan “makhluk” sebagai sesuatu yang lahir, maka makhluk “di dalam” samsar a ter us berkur ang dengan ber tambahnya jumlah Buddha. Mulai makes sense? 64

PARAMITA ESPERER - LIII/53

Ter akhir, jika setelah Buddha mangkat pun ter nyata tidak benar-benar lenyap, lalu sekar ang Buddha di mana? Jawabannya, Buddha ada, tapi tidak ada dimana-mana. Bayangkan kembali meja yang menopang laptopku ada, aku tidak sedang memangku laptop dan berkhayal ada meja di sini, tapi pada saat yang sama, “meja” itu tak ada dimana-mana. Namun, ada kelebihan Buddha yang tak dimiliki meja ataupun makhluk lain yang belum cer ah. Salah satunya adalah kemampuan untuk mewujud, ber manifestasi, super pow er-nya Buddha. Simpelnya, Buddha tidak perlu lahir (lalu tua, sakit, dan mati lagi), namun cukup dengan mewujud saja. Buddha tidak dimana-mana, tapi bisa ada dimana-mana juga.


PARADHAMMA

Kembali ke pembahasan premis kedua, “makhluk” Buddha itu tidak kemana-mana, hanya saja bebas mau kemana, mau jadi apa. Jika pun “lahir,” itu adalah karena pilihan, bukan ter paksa oleh keadaan. Mungkin pengamen di lampu mer ah yang menyebalkan itu adalah perwujudan-Nya? Bisa jadi, untuk sedikit membantu mengur angi pelitmu. Siapa yang tahu pasti? Jadi, ketika dunia ser asa mau kiamat, se galanya ambyar, sudah nggak ada har apan lagi, ke pada siapakah kita ber ser ah? Apakah Buddha benar sudah membuang kita? Atau jangan-jangan, sebenar nya kita yang sudah membuang Buddha?

Referensi: 1. Pembebasan di Tangan Kita (Liberation in our Hands) ol eh Ph abongkh a Rinpoche 2. Uttaratantra ol eh Dzongsar J amyang Khyentse Rinpoche 3. The Middl e Wa y – Faith Grounded in Reasoning ol eh His Holiness the Da lai Lama 4. Milinda Panh a – Khuddaka Nika ya – Sutta Pitaka

(ANG/Y IU)

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

65


KMBUI INSIDE

Pelita Kemanusiaan di Kala Pandemi Oleh Yovita Agrippina (FKM 2019) dan Rui Vressel (FT 2019) 66

PARAMITA ESPERER - LIII/53


Dalam r angka memperingati Hari Bahasa Isyar at Inter nasional pada 23 Se ptember, Pelita Kemanusiaan 1 diadakan dalam bentuk ke giatan workshop bahasa isyar at secar a online. Ke giatan ini dilaksanakan pada Minggu, 27 Se ptember 2020 beker ja sama dengan Pusat Bahasa Isyar at Indonesia (Pusbisindo) dan Jur u Bahasa Isyar at (JBI). Tema yang diusung pada Pelita Kemanusiaan 1 adalah “Perbedaan bukan Penghalang Komunikasi”. Tema ter sebut kami angkat dengan har apan dapat menunjukkan bahwa perbedaan dalam car a berkomunikasi bukanlah sebuah penghalang untuk berinter aksi, melainkan sebuah wadah untuk saling berbagi dan mempelajari hal-hal bar u.

Pada

kegiatan ini, terdapat 23 peser ta yang ber samasama belajar bahasa isyar at dengan Kak Michelle dan K ak Stella dari Pusbisindo, didampingi oleh Kak Sinta dari JBI. Workshop diawali dengan pemapar an materi mengenai Budaya Tuli yang membuat kami lebih memahami bagaimana temanteman tuli ber sosialisasi dan berkomunikasi. Dilanjutkan dengan sesi mempelajari bahasa isyar at dasar dan latihan untuk mempr aktikkan bahasa isyar at dengan K ak Michelle dan Kak Stella. Pada sesi ini, kami semua sangat antusias untuk mempelajari bahasa isyar at sehingga kami banyak ber tanya ke pada K ak Michelle dan Kak Stella tentang bahasa isyar at yang digunakan sehari-hari, se per ti “aku cinta kamu”. Di akhir sesi ini kami juga mempelajari bahasa isyar at untuk kata-kata yang sering digunakan dalam agama Buddha, se per ti Buddha, candi, dan meditasi.

KMBUI INSIDE

Pelita Kemanusiaan mer upakan salah satu prog r am ker ja dari De par temen Pengembangan Sosial (Pengsos) KMBUI yang memiliki tujuan untuk mengembangkan jiwa sosial par a peser tanya. Pada semester ini, Pelita Kemanusiaan dilaksanakan dua kali dengan dua tema berbeda.

workshop

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

67


KMBUI INSIDE

Selanjutnya, kami mengadakan Pelita Kemanusiaan 2 yang dilaksanakan pada Sabtu 24 Oktober 2020. Pada Pelita Kemanusiaan 2 ini, kami ber main ber sama dengan adik-adik dari Panti Yatim Indonesia, Rawamangun secar a online dan offline. Dengan membawa semangat “Ber sama Berbagi Keceriaan�, kami memiliki tujuan untuk menjadikan Pelita Kemanusiaan 2 sebagai sar ana untuk berbagi keceriaan meskipun tidak dapat ber tatap muka secar a langsung. Acar a dimulai dengan perkenalan volunteer offline dengan adik-adik dari Panti Yatim Indonesia. Setelah berkenalan, kami memulai dengan ke giatan per tama, yaitu senam ber sama yang dipimpin oleh par a volunteer online. Kegiatan senam dipenuhi dengan tawa dari banyaknya ger akan yang menarik dan mengikat perhatian. Keser uan Pelita Kemanusiaan 2 dilanjutkan dengan ber main games dalam kelompok kecil yang di dalamnya terdapat 4 pasang anak dan

volunteer online.

68

PARAMITA ESPERER - LIII/53


KMBUI INSIDE

Sesi ber main dimulai per mainan Eat Bulaga di mana volunteer membantu anak-anak untuk menebak kata. Dur asi yang singkat dan jawaban yang tidak pasti, membuat sesi ini cukup kompetitif. Untuk meningkatkan semangat, kami mengadakan per tandingan dengan per mainan kedua, yaitu Tebak Gaya. Per mainan ini dilakukan secar a bergantian antar a pasangan volunteer dan adik-adik, setiap kombinasi kata yang ditebak membuahkan 1 poin untuk kelompok ter sebut. Per tandingan tebak gaya berlangsung sangat sengit dengan jawaban yang sulit ditebak hingga waktu habis. Setelah itu, kami mendinginkan suasana dengan melakukan ker ajinan tangan ber sama. K ami mengajarkan adik-adik Panti Yatim Indonesia car a membuat sebuah kotak pensil gulung dari kain flanel untuk menyimpan pensil war na bar u mereka yang dibagikan oleh volunteer offline sebelum sesi ker ajinan dimulai. Setelah acar a selesai, kami memberikan sedikit hadiah kecil untuk mereka ber upa makanan ringan. dengan

Kami berhar ap dengan terlaksananya Pelita Kemanusiaan, kegiatan ini dapat menjadi sebuah ke giatan yang memberi dampak positif. Sekaligus ladang untuk berbuat kebajikan selama masa pandemi ini. (SWA/ANG)

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

69


KMBUI INSIDE

KMBUI FESTIVAL : MEMORIES TO REMEMBER Oleh Kimberlyne (FH - 2019)

70

PARAMITA ESPERER - LIII/53


KMBUI INSIDE

KMBUI FESTIVAL atau yang dikenal dengan

sebutan KMBUI FEST merupakan program kerja baru yang diselenggarakan oleh Depar temen Creative

Events

KMBUI

XXVIII.

Tahun

lalu,

program kerja ini diselenggarakan oleh Komisi Eksternal dengan sebutan Dies Natalis. KMBUI FEST diselenggarakan dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) KMBUI ke-32, yang diperingati pada tanggal 11 September. Program kerja ini diadakan sebagai salah satu wadah untuk memfasilitasi anggota KMBUI agar dapat merayakan HUT KMBUI secara bersama-sama.

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

71


KMBUI INSIDE KMBUI FEST ini dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2020, tepat 1 bulan setelah diperingatinya HUT KMBUI pada 11 September. Tema yang dibawakan untuk kegiatan KMBUI FEST tahun ini adalah “Memories to Remember�. Diangkatnya tema tersebut dimaksudkan agar HUT KMBUI tahun ini menjadi kenangan yang akan selalu diingat oleh para anggota KMBUI walaupun acara ini dilaksanakan secara online akibat adanya pandemi COVID-19. Acara KMBUI FEST dilaksanakan live via You Tube dan tempat proses shooting dilaksanakan di Cetiya Dhamma Manggala pada tanggal 11 Oktober 2020 pukul 13.00. KMBUI FEST diketuai oleh Anathapindika Muliawan (FT 2019).

72

PARAMITA ESPERER - LIII/53


ESPERER - LIII/53 PARAMITA

KMBUI INSIDE

Rangkaian kegiatan dimulai dengan pemutaran video yang sudah disiapkan Depar temen Creative Events dan menyanyikan Mars KMBUI. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan pembukaan oleh Melvin Putra (FMIPA 2019) selaku Master of Ceremony KMBUI FEST. Kegiatan selanjutnya, yaitu bermain Quizizz (game online) bersama dengan peser ta yang berada di rumah masing-masing. Pemenang juara 1, 2, dan 3 dari permainan ini akan mendapatkan hadiah. Rangkaian acara berikutnya dilanjutkan dengan pengumuman pemenang Olimpiade KMBUI cabang seni yang telah dilaksanakan pada bulan September 2020. Setelah itu, ada vocal perfomance yang dibawakan oleh Evelyn (FT 2018) ser ta video TikTok oleh Cindy Junina Intan (FMIPA 2017). Pada pukul 14.00 WIB, dimulai sesi talkshow dengan tema “Menjadi Pemimpin yang Berkualitas� yang dibawakan oleh Ari Saptawijaya (Ketua Umum KMBUI VI) dan Owen Ricardo (FT 2018) selaku moderator KMBUI FEST. Dengan berakhirnya sesi talkshow, rangkaian acara KMBUI FEST dilanjutkan dengan Grand Launching majalah PARAMITA edisi ke-52. Selanjutnya, pengumuman pemenang Olimpiade KMBUI cabang E-Spor t, dilanjuti dengan sesi vocal performance oleh Novita

73


KMBUI INSIDE Pundarika (FT 2017) dan video TikTok oleh Stephen Gunawan (FKM 2017). Rangkaian acara terakhir dari KMBUI FEST diisi dengan pemutaran video persembahan oleh Ketua Umum terdahulu, yaitu Kevin Noventa (Ketua Umum XXVII), Raymond Tanujaya (Ketua Umum XXVI), Osel Sakadewa (Ketua Umum XXV), dan Lukito Ongko (Ketua Umum XXIV). Untuk menutup seluruh rangkaian acara KMBUI FEST, Depar temen Creative Events menyediakan doorprize untuk salah satu peser ta KMBUI FEST yang sebelumnya telah mendaftarkan diri. Doorprize dimenangkan dengan menjawab telepon dari pihak KMBUI FEST dan menjawabnya dengan kata kunci yang sudah diberitahukan sebelumnya.

74

PARAMITA ESPERER - LIII/53


KMBUI INSIDE

Harapannya, dengan telah dilaksanakannya KMBUI FEST, anggota KMBUI dapat merasakan kehadiran keluarga di tengah masa-masa pandemi. Semoga dengan rangkaian acara ini, anggota KMBUI dapat mengakrabkan diri satu sama lain, baik antaranggota aktif maupun dengan para alumni. (JAY/ANG)

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

75


PARAMEDIC

Benarkah Thermo Gun Infrared Merusak Otak? Oleh : Salsa Sangha Mitta FKM 2019

76

PARAMITA ESPERER - LIII/53


penularan virus tersebut dapat k i t a ke t a h u i m e l a l u i s i a r a n televisi. Namun, seringkali kita lupa bahwa inter net j i ka ti d a k d i gu n akan d e n gan baik dapat menimbulkan efek ne gatif pada diri kita sendiri. Di tengah pandemi yang masih abu-abu ini, banyak penelitian yang terus dilaksanakan untuk menggencarkan penemuan vaksin sebagai salah satu upaya pencegahan yang efektif. Namun, tentu saja vaksin tidak bisa ditemukan sece pat itu. Par a peneliti masih har us

PARAMEDIC

Pandemi C OV I D - 1 9 belum usai di Indonesia. Hal i n i t e r u s m e n e r u s m e m b aw a dampak merugikan bagi s e k t o r ke s e h a t a n , e ko n o m i , maupun sosial budaya. Seiring d e n ga n p e r ke m b a n ga n z a m a n , t e k n o l og i ya n g m a j u s e m a k i n pesat, memudahkan kita u n t u k m e n d a p at k a n i n fo r m a s i d a r i b e r b aga i b e l a h a n d u n i a . Misalnya, kita dapat mengetahui awal mula penyebar an pandemi i n i m e l a l u i b e r i t a ya n g k i t a baca, atau bagaimana jalur

melewati beber apa tahap u j i , s a m p a i va k s i n t e r s e bu t benar-benar diizinkan untuk diedarkan ke masyar akat luas. Oleh karena itu, sementara menunggu vaksin yang efektif, pemerintah mengeluarkan p r o t o ko l ke s e h at a n s e b a ga i bagian dari promosi kesehatan pencegahan penularan COVID-19. Terlebih di masa New Normal ini, kita harus memastikan langkah yang kita ambil sebagai upaya pemutus r antai penular an.

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

77


PARAMEDIC

Era New Normal menyebabkan lebih luasnya ruang gerak. Beber apa mal dan tempat makan mulai dibuka dengan syar at mematuhi protokol kesehatan. Hal ini menyebabkan semakin ban yak ker umunan manu sia, yang mana me mudahkan vir us untuk menular pada populasi yang lebih padat penduduk (dalam k a s u s i n i ke r u m u n a n o r a n g ) . N a m u n , u n t u k m e m i n i m a l i s a s i p e n ul ar an , s al ah satu pro t o ko l kesehatan yait u p e me r ik s aan s u h u d i t e r a p k a n u n t u k m e n c e ga h b e r t e m u n ya o r a n g s e h at dengan or ang yang terindikasi sakit. Alat yang biasa digunakan sebagai pengukur suhu adalah thermo gun infrared. Namun, belakangan ini beredar isu bahwa thermo gun infrared dapat mer usak otak. Isu ini ber mula dari s e o r a n g w a r ga ya n g m e m -p o s t i n g w a c a n a b a h w a s i n a r l a s e r yang digunakan pada thermo gun dapat mer usak otak bahkan kelenjar pineal yang terletak di belakang dahi. Se per ti halnya dengan yang lain, postingan ini pun mulai merebak ke se gala penjuru dan menimbulkan beberapa perseteruan di muka publik. Lalu, benarkah hal ter sebut ter jadi? Badan Standarisasi Nasional (BSN) menjelaskan thermo g u n d i b ag i m e n j a d i d u a j e n i s ya i t u t h e r m o g u n i n d u s t r i d a n thermo gun klinis. Keduanya beker ja secar a ber samaan untuk mengukur suhu nonkontak. Perbedaannya adalah thermo gun klinis tidak dapat digunakan untuk jar ak ukur yang lebih jauh. Pada kasus per masalahan laser, sebenar nya per an laser pada thermo gun ter sebut hanyalah sebagai pointer atau hanya untuk mengar ahkan te pat pada titik yang akan diukur suhunya. Laser ini tidak ada kaitannya sama sekali dalam pengukur an suhu tubuh manusia. Laser yang digunakan pun memiliki daya yang lebih rendah dari 1 mW (milliwatt) yang mana hanya berbahaya jika diar ahkan langsung ke a r ah mata. Car a ker ja dari thermo gun klinis pun dengan menerima pancar an infared dari tubuh bukan memancarkan infrared ke dalam tubuh. Prinsip ker janya menggunakan r ambatan panas melalui r adiasi sehingga energi yang ditangkap diubah menjadi energi listrik yang kemudian ditampilkan dalam angka digital pada thermo gun. 78

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARAMEDIC

D a l a m m e n ga k h i r i p e r m a s a l a h a n t e r s e bu t a k h i r n ya pemerintah mengklarifikasi bahwa penggunaan thermo gun klinis tidak dapat mer usak otak. Pasalnya sejauh ini pun pemakaian thermo gun sudah diterapkan cukup lama dan tidak ada komplain sama sekali perihal hal ter sebut. Selain itu, semua alat medis yang digunakan pasti sudah aman karena telah melewati uji klinis. Oleh karenanya, mari menjadi pengguna inter net yang kritis, yang tidak menelan berita mentah-mentah. Pada akhir nya kasus ini pun ditutup dengan klarifikasi dari pemerintah dengan penjelasan dari sejumlah ahli.

Referensi: https://covid19.go.id/p/hoax-bus ter/sa lah-laser-dari-termometer-gunakan-merusak-s truktur-otak https://www.bsn.go.id/main/berita/detail/ 11259/bsn-jelaskan-bedathermo-gun-klinik-dan-indus tri-cara-kerja-keakuratan https://ugm.ac.id/id/berita/ 19789-guru-besar-ugm-thermo-gun-tidakbah a yakan-otak (VIN/SUB)

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

79


KMBUI INSIDE

PPMB KMBUI

Oleh: Owen Ricardo (FT 2018)

80

PARAMITA ESPERER - LIII/53


Rangkaian PPMB KMBUI dimulai dengan penerimaan mahasiswa baru jalur masuk SNMPTN pada tanggal 8 April 2020. Kemudian penerimaan mahasiswa baru jalur masuk SBMPTN pada tanggal 14 Agustus 2020 dan SIMAK UI pada tanggal 18 Agustus 2020. Acara penerimaan mahasiswa baru dimulai dengan Gathering pada tanggal 4 September 2020. Gathering merupakan acara kumpul pertama mahasiswa baru UI 2020. Acara Gathering ini bertujuan agar mahasiswa baru mengenal teman-temannya karena kegiatan perkuliahan akan dilaksanakan secara online. Acara ini dimulai dengan kata sambutan dari ketua pelaksana lalu dilanjutkan dengan beberapa games kelompok. Pada Gathering ini juga, mahasiswa baru diberitahu terkait tugastugas mereka yang bertujuan untuk mengaktifkan status IKM mereka di fakultas. T u g a s - t u g a s mahasiswa baru terdiri dari 3 nilai besar yaitu Kekeluargaan, Mahasiswa ESPERER - LIII/53 PARAMITA

KMBUI INSIDE

PPMB KMBUI, kependekan dari Penerimaan dan Pembekalan Mahasiswa Baru KMBUI, merupakan salah satu kepanitiaan UKM KMBUI yang sudah dilaksanakan dari tahun ke tahun. PPMB KMBUI memiliki tujuan untuk membantu mahasiswa baru yang beragama Buddha dalam beradaptasi dan melewati masa KAMABA (Kegiatan Mahasiswa Baru). Selain itu, PPMB KMBUI juga berperan menjadi wadah bagi para mahasiswa baru untuk mengenal teman satu angkatannya serta menjadi sarana awal untuk memperkenalkan KMBUI kepada mahasiswa baru. Pada tahun ini, PPMB KMBUI membawa tema “Agara Obhasati� yang berarti for the home we share, to the light we make yang diketuai oleh Owen Ricardo (FT 2018). Tema ini dipilih karena sejalan dengan tujuan PPMB KMBUI dilaksanakan: untuk memperkenalkan rumah kita, tempat keluarga berkumpul bersama yaitu KMBUI. PPMB KMBUI pada tahun ini dilaksanakan secara online dikarenakan adanya pandemi COVID-19.

81


KMBUI INSIDE

dan Buddhis yang diambil dari kata KMBUI itu sendiri. Nilai Kekeluargaan bertujuan supaya mahasiswa baru dapat merasakan kekeluargaan dalam KMBUI. Tugas untuk nilai Kekeluargaan yaitu tugas berkenalan baik dengan angkatan sendiri maupun dengan angkatan di atas mereka, mengikuti RFK (Run For KMB) yang berkolaborasi dengan Departemen Creative Events dan mengikuti Family Gathering. Nilai Mahasiswa bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa baru perihal dunia perkuliahan. Tugas untuk nilai Mahasiswa yaitu wawancara, study case pada kelompok mentoring dan seminar pada Family Gathering. Nilai Buddhis bertujuan memperkenalkan paham Buddhisme kepada mahasiswa baru yang merupakan core dari KMBUI. Tugas untuk nilai Buddhis yaitu dengan hadir Khema (Kelas Dhamma) yang berkolaborasi dengan Departemen Kalyanamitta, diskusi Dhamma melalui kelompok mentoring dan seminar Buddhisme pada Family Gathering. Family Gathering atau biasa disebut dengan Famgath merupakan acara puncak PPMB KMBUI 2020 yang dipimpin oleh Sheila Stefani (FKM 2019) dan Metta Angela (FH 2019). Family Gathering dimulai dengan kata sambutan ketua pelaksana lalu dilanjutkan dengan sesi seminar yang dibawakan oleh Frengki (FEB 2015), alumnus KMBUI, dengan tema “menjadi mahasiswa Buddhis yang….”. Lalu acara Family Gathering dilanjutkan dengan sesi KMBUI di mana Stephen Gunawan (FKM 2017) selaku Ketua Umum KMBUI memperkenalkan KMBUI itu sendiri. Kemudian, Family Gathering ini dilanjutkan dengan games angkatan sebelum pemutaran video yang sudah disiapkan oleh panitia PPMB KMBUI. Kelompok mentoring sebelumnya juga sudah menyiapkan video TikTok yang akan diputar saat Family Gathering. Kemudian, setelah pemutaran video PPMB KMBUI, acara ditutup dengan kesan-pesan oleh mahasiswa baru 2020 dan sesi foto bersama. Harapannya, dengan dilaksanakan PPMB KMBUI ini dapat membuat anggota baru KMBUI tahun 2020 mengenal KMBUI dan merasakan kekeluargaan baru di UI yang siap menyambut mereka dengan hangat di KMBUI. (SAL/JAY) 82

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARAPROFILE

Laboratorium Kecil Ke hidupan Oleh Salsa Sangha Mitta (FKM 2019)

Stephen Gunawan atau yang kerap dipanggil Stephen oleh teman-temannya, pria kelahiran Tangerang, 11 September 1999 ini sedang berkuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Di tengah kesibukan kuliahnya sebagai mahasiswa Gizi, Stephen tetap mengikuti berbagai kepanitiaan serta organisasi baik tingkat Fakultas maupun Universitas.

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

83


PARAPROFILE “Jadikan setiap tempat sebagai sekolah dan jadikan setiap orang sebagai guru� Kalimat itu dipetik dari ucapan Ki Hadjar Dewantara. Bagi Stephen kuliah bukan hanya tentang permasalahan akademik tapi lebih dari itu, kehidupan kampus jauh lebih luas dan menyenangkan untuk dijelajahi. Ada banyak pengalaman terbuka yang dapat dijadikan sebagai tempat belajar. Akademis dan organisasi memiliki peran yang sama penting. Belajar tidak hanya dari dosen, tetapi juga bisa didapat dari setiap orang yang kita temui, seburuk apapun orang itu selalu ada kesempatan untuk belajar dari siapapun. Sama halnya dengan kelas, tidak hanya diam dan duduk memperhatikan materi, tapi dimanapun, entah itu organisasi ataupun kepanitiaan bahkan kemanapun ia bepergian, menurutnya tempat tersebut merupakan sekolah yang dapat dijadikan tempat belajar.

“Just do your best� Kalimat singkat berjuta makna yang Stephen pegang dalam hidupnya. Sejak 2017 hingga sekarang, Stephen sudah mengikuti lebih kurangnya 15 kepanitiaan dan organisasi selama berkuliah di Universitas Indonesia. Berawal dari Makrab KMBUI, BEM 84

PARAMITA ESPERER - LIII/53


Stephen mengatakan ia menyukai challenge dan hal itu berlawanan dengan pribadinya yang juga merupakan orang yang mudah banyak pikiran. Dalam hal ini ia selalu melakukan evaluasi diri, melihat seberapa kuat dirinya hingga mencapai batasan. Menurutnya, lelah

PARAPROFILE

FKM UI, Kadept OSR KMBUI, BEM UI hingga sekarang menjadi Ketua Umum KMBUI, kehidupan kepanitiaan dan organisasinya terlalu banyak untuk dijabarkan satu persatu. Banyak pengalaman yang sudah dilalui begitupun banyak pembelajaran yang telah dipetik. Tidak perlu ditanyakan lagi apakah dalam masanya ia pernah merasakan lelah, karena jawabannya sudah pasti iya. atas kegiatan-kegiatan yang sedang dijalani adalah hal yang wajar, justru itu adalah hak yang dimiliki setiap orang untuk beristirahat sejenak. Cara mengatasi lelah pada diri masingmasing orang berbeda-beda, Stephen sendiri biasanya beristirahat dengan tidur atau berbincang dengan orang lain untuk dapat mengisi energinya kembali. Katanya, “demot tuh ga salah, down juga ga salah, yang salah itu kalau terlalu berlarut-larut. Sampai hilang dua minggu, misalnya. Kita juga harus ada titik dimana kita bangkit lagi dan hanya diri kita sendiri yang tau caranya.�

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

85


PARAPROFILE

Hal yang penting adalah jangan meninggalkan tanggung jawab, kalau memang butuh istirahat jangan lupa untuk mengabari ke rekan sejawat. Hal sekecil itu justru dimulai dari diri sendiri. Just do your best, lakukan yang terbaik dimanapun dan kapanpun. Lelah, istirahat sejenak, evaluasi diri, berenergi dan kembali lagi.

“Dream big, star t small, grow fast� Miliki mimpi yang besar, mulai melangkah, mau sekecil apapun langkah awal itu yang penting sudah ada kemauan, niscaya bisa tumbuh cepat menuju ke mimpi tersebut. Petikan kalimat lain yang terucap Stephen ketika ditanya apa harapannya untuk 10 tahun ke depan. Mungkin, yang ia katakan masih terdengar awam untuk masyarakat umum, seper ti ingin melancarkan karirnya, melanjutkan kuliah pascasarjana dan harapan-harapan lain. Namun dari sudut pandang yang berbeda Stephen mengatakan ia berharap bisa terus menjadi mata air bagi orang di sekitarnya. Ia pernah mendengar dari salah seorang tokoh, bahwa kehidupan sebagai manusia hanya vacation, rumah kita yang sesungguhnya adalah alam penderitaan. Berawal dari ucapan itu, ia sadar bahwa hidup tidak hanya datang ke dunia lalu pulang ke neraka. Sebisa mungkin harus bisa bermanfaat untuk orang lain, mulai dari pikiran sampai tenaga. 86

PARAMITA ESPERER - LIII/53


mimpi, goals, target depan. Dunia terus terus berjalan dan berproses supaya ga

PARAPROFILE

Jangan lupa juga untuk memiliki atau apapun itu harapan untuk masa berputar dan berubah, manusia pun bergerak. Tanamkan mindset untuk terus hanya berdiam (stuck) di situ-situ aja.

Laboratorium Kecil Kehidupan Kembali lagi, penting untuk memiliki mimpi dan penting pula untuk meraihnya. Awali mimpi itu dari langkah sekecil apapun. Jangan takut melangkah selama kuliah. Anggap kuliah itu sebagai tempat “membuat kesalahan�. Ikuti organisasi atau kepanitiaan yang bisa dijadikan wadah untuk berkembang. Jangan takut untuk berbuat salah, karena hal itu wajar dilakukan oleh setiap manusia. Yang terpenting adalah kita mau belajar dari kesalahan yang kita perbuat dan nantinya kesalahan itu akan berbalik berguna untuk masa depan. Sadari pula, bahwa kita hidup tidak sendiri. Sadari dan coba untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Tak perlu muluk, mulai langkah kecil itu dari lingkup universitas, karena nantinya laboratorium kecil kehidupan ini akan sangat berguna di masa depan. (SWA/VIN)

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

87


PARAFICTION

La Dernière Performance Oleh Jaysen (FIB 2020)

88

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARAFICTION

GymnopĂŠdie No. 1. Jari-jemariku berdansa, mengikuti ritme, mengikuti arus musik melankolis itu. Ruangan di sekitarku senyap. Bisikan-bisikan dan suara sayup isak-isak yang bisa kudengar lenyap bersama dengan udara dan melodi yang mengisi ruangan ini. Lagu yang dikomposisi Erik Satie ini merupakan favoritnya. Suasana ini tidak asing bagiku. Aku ingat, ketika melodi ini menembus dinding ruanganku suatu malam. Larut, ketika dirinya memainkan lagu tersebut di piano dalam ruang tamu. Piano sama yang diperkenalkannya padaku, yang aku mainkan setiap harinya. Aku sempat mendengar banyak suara-suara yang berbicara dengannya. Kebanyakan dari mereka mengenalku dan mema nggilku “la fille piano,â€? sang gadis piano. Aku ingat, ketika mendengar julukan itu, aku akan tersenyum. Aku juga bisa merasakan‌ senyuman hangat darinya, dan dari para pengunjung.

Namun, tidak ada yang tersenyum sekarang. Mereka hanya dapat bungkam, dan yang bisa kulakukan saat ini, hanya memainkan lagu favoritnya. Tanpa satu pun melodi yang ketinggalan. Tanpa sedetik tempo pun yang sesat. Hawa dingin yang menemani pertunjukanku hari ini juga tidak asing, meskipun aku terbiasa dengan kehangatan setiap kali aku memainkan piano dalam ruanganku. Namun, hawa dingin ini berbeda dengan kedinginan yang kurasakan ketika bermain pertama kali di depan banyak orang. Kegugupan dan tremor mengitari sekujur badanku, sampai p ada jari-jariku, sebelum dan setelah pertunjukan. Untungnya, latihan tiada akhir, yang dipimpinnya dengan sabar, berbuah saat itu. Konser piano-ku yang pertama sukses. Aku dihadapi dengan gemuruh tepuk ESPERER - LIII/53 PARAMITA

89


PARAFICTION

tangan dari para audiensi. Tangis haru dan senyumanku tidak dapat kutahan pada saat itu, dan saat aku bertemu lagi dengannya di balik layar, ketika aku memeluknya erat, aku dapat merasakan, bahwa dirinya juga merasakan hal yang sama denganku saat itu. N a m u n, s a a t i n i h a n y a tangisan kesedihan yang ingin k e lu a r. A k u h a r u s k u a t , s a m p a i p e r t u n juk a n i n i b e r a k h ir, d e m i dirinya, demi memorinya, demi segala hal yang telah diberikannya kepadaku. D ir i n y a s u d a h m e r a w a t k u s e j a k k e l a h ir a n k u. K e l a h ir a n k u y a n g m e n g a k h ir i n y a w a d a r i Ib u n d a . Ib u n d a y a n g t i d a k p e r n a h k ul i h a t , t i d a k p e r n a h k u d e n g a r. A k u m u l a i m e r a s a k a n b i b ir k u bergetar, tetapi jari-jariku sudah memiliki kehendak mereka s e n d ir i. M e r e k a ju g a i n g i n menyelesaikan pertunjukan i n i, m e m b u a t b a n g g a p a r a p e n gu n ju n g y a n g m e lu a n g k a n waktu untuk menghadiri, membuat bangga dirinya. Memperlihatkan k e p a d a d u n i a h a s il d a r i j a m jam yang dihabiskan untuk m e m p e l a j a r i, m e l a t i h, d a n menyempurnakan karya ini, agar d a p a t m e n y e n a n gk a n t e l i n g a para pendengar.

90

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARAFICTION

J a r i - j a r i k u b e r d a n s a d e n g a n g e m u l a i, m e n g g ir i n g m e l o d i s a m p a i p a d a a k h ir l a gu. Teruslah berdansa… mengikuti irama… mengikuti nada-nada, setiap kunci yang kamu mainkan adalah sekeping jiwamu yang k a m u b a g i k a n k e p a d a p e n d e n g a r m u . Jik a saja kalimatnya itu dapat dimaknakan secara harfiah, melainkan sekadar kiasan, jangankan j i w a , s e lur u h n y a w a k u r e l a k u s e r a h k a n k e p a d a n y a m e l a lu i m u s ik y a n g k u m a i n k a n p a d a m a l a m i t u. A k u i n g a t , m o m e n d e m i momen, terekam sempurna dalam ingatanku. Aku sedang memainkan piano malam itu, seperti biasa. Menunggu dirinya pulang dari kerjanya, seperti biasa. Aku ingat… Yang kumainkan sebelum dirinya pulang adalah Comptine d’’Un Autre Été. Salah satu karya favoritku, tetapi aku berhenti memainkannya saat aku mendengar pintu depan terbuka, itu tidak seperti biasanya; biasanya aku akan tetap memainkan tanpa mempedulikan apapun. Aku berhenti… karena malam itu malam yang tidak biasa. Malam itu malam yang spesial. Hari ulang tahunnya. Setiap malam dirinya keluar untuk bekerja, aku menyisihkan waktu untuk latihan memainkan lagu favoritnya. Lagu yang belum pernah aku mainkan untuknya, yang belum pernah didengarkannya dari jari-jariku. Kejutan ini sudah kusiapkan berbulan-bulan. Hatiku berdetak seperti saat konser pertamaku, tetapi tremor saat itu tidak dingin meskipun sedang bersalju di luar. Tremor ini hangat. Malam itu, aku hendak memainkan piano kepada seseorang yang sudah merawatku, mengantarku ke dunia musik, yang m enjadi karir profesional-

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

91


PARAFICTION

ku, dan senantiasa menemaniku pada setiap tahap perjalanan hidupku. Hadiah ulang tahun dariku untuknya. Aku mendengarkan langkahlangkahnya mendekati ruangan tamu, yang man a terletak piano serta diriku yang telah men ghentikan bermain piano sementara. “Mengapa berhenti?” tanyanya, keletihan yang tidak dapat disembunyikannya terdengar jelas. Aku dapat mendengar dirinya duduk di kursi panjang di belakangku, menghela dan men arik napas yang dalam. “Aku… mau memainkan sesuatu untukmu…” aku bergumam, tetapi aku dapat merasakan kehangatan dari senyumnya. Dia dapat mendengarku. “Begitu…” dan aku dapat menden garkan badannya bersandar, derik kayu terdengar jelas. Istirahatlah… biarkan aku memainkan lagu ini… lagu favoritmu, yang telah kamu mainkan di bawah cahaya bulan, lagi dan lagi… Aku mulai memainkan Gymnopédie No. 1, jari-jariku masih bergetar pada nota-nota pertama. Namun, seiring jalannya irama, aku tidak lagi merasa takut. Apakah dirimu dapat men dengarkannya? Jiwaku… yang berterima kasih kepada dirimu. Setelah lagu selesai, aku hanya men dengar keheningan. Itu tidak seperti bias anya. Biasanya dirinya akan menepuk tangan lemah, meraba kepalaku, bahkan jika ada yang salah dalam pertunjukan, dirinya akan mengarahkanku, mengajariku cara-cara untuk meningkatkan performa-ku. Namun, yang bisa kudengar hanya hening. 92

PARAMITA ESPERER - LIII/53


“Papa…? Papa…?”

PARAFICTION

Je me demande 1 … Apakah Papa mendengarkan pertunjukanku sampai tuntas, sebelum beliau mengambil napas terakhirnya? Ya, au cas où 2 , aku harus memainkan lagu tersebut sekarang. Tidak boleh lengah. Tidak boleh gemetar. Seakan seluruh jiwaku dikerahkan demi lagu ini, demi menembuskan melodi ini ke surga sekalipun. Est-ce que vous pouvez l’’entendre, Papa? 3 “Dan yang akan memb awakan eulogi pada hari ini…” suara lelaki yang da lam dan murung hendak mengumumkan, tetapi aku menghentikannya, mengangkat tanganku untuk memotong ucapannya. Aku tidak biasanya seperti ini, tetapi ini adalah hari yang tidak biasa. Maka, izinkanlah aku untuk menjadi tidak seperti biasanya, hanya sementara saja. Aku meraba mikrofon di depanku, menguji coba suaranya. Aku menar ik napas yang dalam. “Izinkan aku untuk memperkenalkan diriku sendiri,” meskipun aku yakin, kebanyakan, jika tidak semua, orang dalam ruangan ini sudah

1 2 3

Aku penasaran Untuk berjaga-jaga Bisakah kamu mendengarnya, Papa? ESPERER - LIII/53 PARAMITA

93


PARAFICTION

men genal siapa aku, “aku adalah anak tunggal dari pria yang telah meninggalkan dunia ini kemarin malam,” kata-kata yang kuucapkan mencekikku, tetapi aku harus melanjutkan, aku tidak boleh memperlihatkan kelemahan. “Kelu argaku memberitahuku bahwa beliau meninggal dengan tenang, dengan senyuman di mukanya. Sayangnya, aku tidak dapat melihat senyuman itu. Aku bahkan tidak tahu bagaimana raut muka pria yang kupanggil ‘Papa’ selama hidupku.” Suaraku retak. Tidak. Tidak boleh. “Namun, meskipun begitu, selama hidupku, Papa selalu ada di sana. Papa telah membagikan separuh jiwanya melalui musik, dan aku ingin meneruskan harta pustaka tiada tara ini kepada seluruh dunia. Harta pusaka yang membawa seorang gadis tunanetra sampai pada mimpinya, yang dianggap tidak mun gkin oleh banyak orang. Izinkanlah aku memperkenalkan diriku, sebagai harta pusaka terakhir dari Papa kepada dunia. Je suis… Espérance. 4 ” (SWA/SAL)

4

94

Aku adalah… Espérance (harapan)

PARAMITA ESPERER - LIII/53


KMBUI INSIDE

UI Berbagi 2020: Merajut Persaudaraan dengan Berdana Oleh Paramita FT 2019

“Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu.� -Gus Dur

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

95


KMBUI INSIDE

Pada tanggal 8 November 2020, telah dilaksanakan UI Berbagi 2020. UI Berbagi merupakan sebuah program kerja yang diinisiasi oleh Depar temen Pengembangan Sosial KMBUI. Program kerja ini merupakan program kerja kolaborasi antara lima UKM Kerohanian se-UI yang meliputi KMBUI, SALAM UI, KMHD UI, KMKUI, dan POUI. Dengan semangat persaudaraan, mahasiswa dari kelima UKM Kerohanian ini bersatu dalam kepanitiaan UI Berbagi untuk bersama-sama menerapkan nilai keagamaan yang universal: Berbagi. Tahun ini, UI Berbagi berfokus untuk membantu masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya sekaligus mengedukasi masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat, ser ta pencegahan penularan Covid-19. Fokus ini berakar dari masalah yang timbul di masyarakat, di mana pandemi COVID-19 di Indonesia membuat banyak masyarakat mengalami kesulitan dalam segala aspek, tidak terkecuali dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seper ti pangan. Banyak masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan, mengalami PHK, dan bahkan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangannya sehari-hari. Selain itu, masih banyak masyarakat yang belum menger ti cara menjaga kesehatan dengan baik di tengah pandemi ini. Melihat kondisi pandemi ini, UI Berbagi berfokus untuk membantu masyarakat yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya sekaligus memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Rangkaian acara UI Berbagi terbagi atas preevent dan main-event. Pre-event UI Berbagi 2020 dilaksanakan dalam bentuk Charity Webinar yang mendatangkan narasumber dari berbagai bidang untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka dalam bidangnya masing-masing. Kegiatan ini tidak hanya ber tujuan untuk menggalang dana, tetapi juga mewadahi mahasiswa untuk membuka wawasannya terhadap pengembangan diri dan kehidupan pasca kampus. Topik yang dibahas dalam Charity Webinar ini beragam, mulai dari manajemen waktu, beasiswa pengembangan diri, networking, literasi keuangan, hingga dunia kepenulisan kreatif.

96

PARAMITA ESPERER - LIII/53


KMBUI INSIDE Donasi yang terkumpul dari Charity Webinar, yaitu donasi dari SALAM UI dan donasi pribadi adalah sebesar Rp8.087.234,00. Donasi yang terkumpul dialokasikan untuk pelaksanaan main-event UI Berbagi berupa penyuluhan kesehatan yang berkolaborasi dengan Badan Koordinasi KMB FKUI, ser ta pembagian paket sembako kepada 50 keluarga di Kampung Pemulung Kemiri Muka, Beji, Depok. Main-event UI Berbagi dilaksanakan sesuai dengan protokol pencegahan penularan COVID-19. Untuk menerapkan protokol ini, masyarakat di Kampung Pemulung dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dengan satu kelompoknya terdapat delapan orang warga dan dua orang relawan yang saling menjaga jarak dan menggunakan masker. Para relawan kemudian menjelaskan tentang perilaku hidup bersih dan sehat ser ta pencegahan penularan COVID-19. Setelah melakukan penyuluhan, setiap kelompok secara bergiliran berbaris dengan ter tib untuk mengambil paket sembako. Meskipun terdapat kendala hujan yang mengakibatkan mundurnya waktu acara ini selama 1,5 jam, keter tiban masyarakat dalam mengikuti penyuluhan dan pembagian sembako ser ta pematuhan protokol kesehatan membuat acara ini berlangsung dengan lancar. (ANG/SWA) ESPERER - LIII/53 PARAMITA

97


PARATRAVEL

4

SITUS AGAMA BUDDHA YANG WAJIB DIKUNJUNGI Oleh Swastika Tiosara Padma FIB -2018

98

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARATRAVEL 1. Taman Lumbini, Nepal Te nt u n y a t e m a n - t e m a n t i d a k a s i n g d e n g a n Taman Lumbini yang merupakan tempat kelahiran Pa n g e ra n S i d d h a r t a . Te m p a t y a n g p a l i n g p e nt i n g d a l a m t a m a n i n i a d a l a h M a y a d e v i Te m p l e y a n g merupakan tempat Ratu Mayadevi melahirkan Pangeran Siddharta. Lokasi persis Pangeran Siddharta l a h i r d it a n d a i d e n g a n b a tu . D i s e b e l a h M a y a d e v i Temple terdapat Kolam Suci Pushkarini dan Taman S u c i . Ka m u d a p a t m e n i k m a t i p e m a n d a n g a n k o la m teratai dan bendera warna-warni yang dipasang di sekitaran pohon di taman tersebut.

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

99


PARATRAVEL 2. Bodh Gaya, Bihar Bodh Gaya merupakan tempat Pangeran Siddhar ta mencapai penerangan sempurna menjadi Buddha. Bodh Gaya yang berada di dekat Sungai Neranjana ini dulunya dikenal dengan Uruvela. Di dalam kompleks Bodh Gaya ini terdapat Vihara Mahabodhi. Kalian bisa melihat patung Buddha yang sangat besar di tempat ini. Nuansa tempat ini pun sangat bagus.

100

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARATRAVEL 3. Sarnath, Uttar Pradesh Sarnath adalah tempat Buddha Gotama membabarkan Dhamma untuk per tama kalinya di hadapan 5 petapa. Di tempat inilah dibangun Stupa Chaukhandi. Kalian mungkin asing dengan nama ini karena nama yang sering kita dengar dalam Riwayat Sang Buddha adalah Taman Rusa Isipatana. Kalian juga dapat berkunjung ke tempat Pilar Asoka berada.

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

101


PARATRAVEL

4. Kushinagar, Uttar Pradesh Siapa yang ngga tahu tempat ini? Tempat ini merupakan tempat dewa-dewa dan makhluk hidup lainnya bersedih karena Buddha telah parinibbana. Di tempat ini, kalian bisa melihat stupa yang dibangun oleh Raja Asoka sebagai tanda tempat parinibbana Buddha Gotama. Di dalamnya, terdapat patung Buddha dalam posisi terakhirnya saat parinibbana.

Nah, itulah dia 4 destinasi wisata yang merupakan saksi bisu 4 kejadian penting dalam hidup Guru Agung kita, Buddha Gotama. Bisa banget nih teman-teman mengunjungi tempat-tempat bersejarah ini sesudah pandemi berakhir! (ANG/VIN)

102

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARACOMIC

Espérer: Hope Ole h: Karen Elliora (FT 2020)

Never lose hope, tomorrow could be the day you’ve been waiting for ESPERER - LIII/53 PARAMITA

103


KMBUI INSIDE

WEBINAR RNDxBAKOR KMBUI 2020

Ole h Andreas (FK 2017) dan Jason (FMIPA 2018) Pada 19 September 2020, telah terlaksana sebuah webinar dengan topik “ How to be Productive in A Healthy Way �. Kegiatan berlangsung menggunakan platform zoom dengan durasi sekitar 2 jam, dimulai pukul 19.00 hingga 21.00 WIB dan dihadiri oleh 44 peserta mahasiswa KMBUI. Webinar kolaborasi antara departemen RnD dan Badan Koordinasi KMBUI mengusung tema yang diadaptasi dari kombinasi konsep antara produktivitas dan kesehatan mental menjadi toxic productivity yang disesuaikan dengan kondisi selama pandemi.

Angie Michaela (Psikologi 2012) dan Shierlen Octavia (Psikologi 2015) berperan dalam menyampaikan materi dan informasi sebagai pembicara dalam webinar RnDxBaKor. Konten yang dibawakan bertujuan untuk memberikan beberapa masukan, konsep, dan kiat-kiat untuk menjadi produktif dengan lebih efektif dan efisien, disebabkan banyak pengaruh yang melibatkan perasaan ataupun selfworth. Hal ini sangat erat kaitannya dengan kesehatan mental dan dampak yang ditimbulkan dari toxic productivity cukup beragam hingga mampu merusak hubungan dengan orang lain. Selain itu, tips yang diberikan juga bervariasi dan merefleksikan pandangan Buddhisme untuk selalu melatih kesadaran, mendorong kebermaknaan dalam produktivitas, dan perencanaan menggunakan teknik Pomodoro. Intisari dari beberapa cara untuk terhindar dari toxic productivity adalah menjaga keseimbangan antara perasaan dan tanggung jawab dalam bekerja. Setelah isi materi selesai dipaparkan, moderator yang bertugas membawa alur acara membuka sesi tanya jawab (QnA) yang dimulai pada pukul 20.00 WIB. Kegiatan tanya jawab berlangsung responsif dan objektif karena membuka kesempatan bagi peserta untuk mendapat insight yang lebih mendalam dan spesifik. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama untuk mengabadikan momen kegiatan. Pemberian sertifikat kepada para pembicara dilakukan secara personal oleh pengurus acara. Diharapkan melalui webinar RnDxBaKor KMBUI, para peserta mampu menghindari hal-hal yang memicu toxic productivity dan mengimplementasikan produktivitas serta selaras dengan ajaran Buddha Dhamma.

104

PARAMITA ESPERER - LIII/53


KMBUI INSIDE ESPERER - LIII/53 PARAMITA

105


PARATECHNO

Teknologi sebagai Secercah Harapan Oleh Vinda Olyfia (FIB 2020)

Pandemi COVID19 telah memukul habis harapan banyak orang, banyak sekali orang yang kehilangan pekerjaan, usaha mulai merugi, kondisi fisik yang melemah, gejala kecemasan dan depresi mulai menggerogoti tubuh dan jiwa mereka. Namun, perlu diketahui bahwa di era modern ini, adanya teknologi canggih yang selalu berkembang dapat membantu kita dalam membangun sebuah harapan yang cukup memungkinkan untuk bangkit di situasi pandemi. 106

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARATECHNO

Kata Teknologi Informasi dan Komunikasi mungkin sudah sangat sering kita dengar di keseharian kita ini. Sebelum berlanjut lebih jauh, mari kita mengetahui apa itu teknologi informasi dan komunikasi. Menurut KBBI, teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Sedangkan informasi adalah pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu dan komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan. Secara keseluruhan, Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah sarana pemberitahuan dan penerimaan sebuah kabar atau berita yang diperlukan untuk keberlangsungan hidup umat manusia. Menurut data yang dipaparkan oleh Hootsuite, pengguna internet di Indonesia berjumlah 4,540 milyar dan pengguna media sosial aktif berjumlah 3,800 milyar. Teknologi informasi dan komunikasi yang sering kita jumpai dan paling sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari adalah Media Sosial. Tanpa kita sadari, media sosial menjadi wadah penampung harapan kita. Seringkali orang mengatakan media sosial sebagai tempat yang membawa dampak negatif, padahal nyatanya tidak seper ti itu. Masih banyak sekali manfaat positif yang dapat kita rasakan dari media sosial ini. ESPERER - LIII/53 PARAMITA

107


PARATECHNO 1. Humanity Project atau Proyek Kemanusiaan Media sosial dapat digunakan untuk berbagai tujuan mulia seper ti kegiatan kesejahteraan sosial dan promosi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Tidak hanya itu, media sosial juga membantu mengubah cara hidup seseorang, menciptakan kesadaran, dan membantu seseorang menemukan berbagai inovasi yang membantu mereka meningkatkan kehidupan mereka sendiri. 108

PARAMITA ESPERER - LIII/53

Media sosial berperan penting dalam sebuah pergerakan kemanusiaan. Peran tersebut meliputi fungsi promosi kegiatan dan penggalangan dana (fundraising). Media sosial dijadikan sebagai salah satu “Senjata Kebaikan� di tengah pandemi ini. B a n y a k n y a p e n g g a l a n g a n dana yang bersifat kemanusiaan, seper ti penggalangan dana untuk orang sakit, orang yang tidak mampu, korban bencana alam, menyalurkan bantuan kepada tenaga medis, dan masih banyak lagi. Informasi beser ta berita dapat tersebar dengan cepat. Dengan adanya penggalangan dana ini, orang menaruh harapan agar dapat ber tahan di kondisi seper ti pandemi ini.


PARATECHNO 2. Media Membangun Bisnis Di media sosial banyak sekali bisnis-bisnis yang dijual secara online dan sangat berkembang, baik itu bisnis secara makro maupun mikro. Media sosial menawarkan banyak keuntungan bagi pemilik bisnis karena memungkinkan untuk menjangkau pelanggan mereka dan mendapatkan perhatian lebih banyak orang. Selain itu, komunikasi yang digunakan antara penjual dan pembeli adalah komunikasi dua arah yang praktis. Melalui media sosial, merek yang kita buat dapat lebih terkenal dan memudahkan kita untuk mengajak influencer dalam bekerja sama ser ta mengajak berkolaborasi dengan merek lain. Disini tanpa kita sadari membangun sebuah bisnis merupakan harapan seseorang dan tentunya terdapat tujuan untuk sukses. Kita dapat mempromosikan bisnis secara gratis dan praktis, para pengguna media sosial juga sangat banyak dan sangat aktif. Tidak hanya itu, kita dapat menjangkau ke segala usia dan demografi sehingga banyak sekali informasi yang dapat dibagikan melalui bisnis kita. ESPERER - LIII/53 PARAMITA

109


PARATECHNO 3. Komunikasi Media sosial mencakup percakapan, komunitas, dan berhubungan dengan orang lain. Sosial media bukan hanya saluran berita atau alat penjualan dan pemasaran. Media sosial juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang mana anda tidak hanya mendengar apa yang orang lain katakan, tetapi juga memungkinkan untuk merespons. Di masa pandemi ini komunikasi sangat berperan penting, mengingat kita dianjurkan untuk #StayAtHome dan bekerja dari rumah sehingga sangat tidak memungkinkan untuk berkumpul bersama dengan teman maupun sanak keluarga dan melakukan aktivitas di luar rumah. Nah, adanya media sosial ini sangat diperlukan untuk membangun relasi dan komunikasi. Bukan hanya untuk tujuan membangun relasi tetapi dengan adanya komunikasi dapat mempermudah kita untuk ber temu dengan orang-orang yang kita cintai dengan hanya melalui layar ponsel. 110

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARATECHNO 4. Memperbaiki hari-harimu Emosi yang diungkapkan secara online mempengaruhi suasana hatimu. Ini tidak hanya membantu meredakan isolasi sosial tetapi juga membuka jalur komunikasi baru dan menawarkan dukungan yang sangat dibutuhkan. Cara ini memungkinkan orang untuk berbagi pemikiran beser ta pendapat mereka tanpa mengungkapkan identitas, selain itu mereka dapat mengekspresikan dan mengembangkan bakat pada diri sendiri. Di saat kita merasa kesepian, sedih atau bosan. Menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial mungkin merupakan sebuah cara yang tepat untuk mengalihkan diri dari perasaan yang mengganjal atau untuk menenangkan suasana hati kita. Cara ini cukup efektif karena di media sosial seper ti You Tube, tiktok, instagram kita bisa mengakses banyak sekali video yang cukup menghibur dan mengembalikan suasana hati kita menjadi lebih baik.

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

111


PARATECHNO

5. Membantu dalam kesehatan mental Lagi-lagi berkaitan dengan pandemi ini, dampak dari pandemi COVID-19 sangat mempengaruhi seluruh lapisan masyarakat dan mengubah kehidupan masyarakat ramai secara drastis. Sekolah dan Universitas tutup, ujian sekolah dan rencana pun batal, ser ta sulit bersosialisasi dengan teman dan keluarga secara leluasa. Hidup dalam keadaan seper ti ini bisa menjadi tantangan yang berat bagi semua orang baik untuk kesejahteraan sosial, fisik dan mental mereka sendiri. Menurut Keith Hampton, seorang profesor media dan informasi di Michigan State University mengatakan bahwa teknologi komunikasi dan platform media sosial sangat memudahkan untuk memelihara hubungan dan mengakses informasi kesehatan, selain itu media sosial dapat meningkatkan kesehatan mental dan menangkal depresi ser ta kecemasan. Kita bisa mengakses banyak sekali layanan atau hotline kesehatan mental yang bersedia membantu dalam 24 jam. Banyak sekali pengguna yang menggunakan layanan kesehatan mental ini dan pastinya ada harapan untuk bisa sembuh kembali. Masalah kesehatan mental memang bukan hal yang mudah, tetapi dengan adanya usaha dan keinginan kita untuk mencoba mengatasinya niscaya akan berhasil. 112

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARATECHNO

Saya yakin mungkin di antara pembaca yang membaca tulisan ini, saat ini kita semua berada dalam kondisi yang sama, kondisi yang mengharapkan agar pandemi ini dapat segera berakhir, sehingga kita dapat menjalankan semua aktivitas biasa dengan lancar tanpa adanya rasa takut. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi di abad 21 ini, merupakan sebuah berkah yang dapat membantu kita untuk menggapai harapan yang kita harapkan dan ingatlah gunakan teknologi dengan bijak sehingga kita bisa mendapat manfaat yang sesungguhnya. Semoga hari-hari kalian selalu menyenangkan dan berwarna! Referensi: https://www.helpguide.org/articl es/menta l-hea lth/socia l-mediaand-menta l-hea lth. https://curatti.com/socia l-media-positive-effects/ https://dance4life.com/covidyouth-guide/ https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/10/194000969/ pengertian-teknologi-informasi-dan-komunikasi-tik-dancontohnya https://teknoia.com/data-internet-di-indonesia-danperilakunya-880c7bc7cd19

(SAL/SWA)

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

113


PARAJOURNAL

KMBUI JOURNAL Week and Play

Public relation in action: Kathina Puja KMBD

Comparative study (UGM) 23 Agustus 2020

Volunteer empowerment (Pattidana) 114

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARAJOURNAL

Pelatihan artikel 19 September 2020

Pelatihan desain 10 Oktober 2020

VISA Episode 2 18 Juli 2020

SIWALI 17 Oktober 2020

Pelita Kemanusiaan 24 Oktober 2020 ESPERER - LIII/53 PARAMITA

115


PARAJOURNAL

KMBUI Peduli (Hari Anti Bullying) 4 Mei 2020

KBM 1 10 Mei 2020

Team Building with Foster Siblings 16 Agustus 2020

Foster siblings on KMBUI: Kunjungan Dhamma 15 Oktober 2020

116

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARAJOURNAL

Meet and Greet 16 Februari 2020

Piket 28 November 2020

Meditation workshop 23 Oktober 2020

Run for KMB 13 September 2020

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

117


PARAJOURNAL

MSG (Monday Starter, Guys) 28 September 2020

Olimpiade KMBUI

Events: Cheesecake 7 Agustus 2020

Events: Eksplorasi Caketum 1 11 November 2020 118

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARAJOURNAL

KMBUI FEST 11 Oktober 2020

PPMB KMBUI: Family gathering 11 Oktober 2020

Desa Binaan KMBUI: Workshop kopi 5 s.d. 8 September 2020

KMBUI NG 4 ESPERER - LIII/53 PARAMITA

119


KMBUI INSIDE

SIWALI 2020

Oleh Nelson Julio (FT 2019)

Sharing with Alumni Sharing with Alumni Sharing with Alumni Sharing with Alumni Sharing with Alumni

120

PARAMITA ESPERER - LIII/53


KMBUI INSIDE

Sharing with Alumni (SIWALI) merupakan program kerja terobosan Departemen Hubungan Alumni dan Lintas Organisasi (HALO) KMBUI XXVIII yang diadakan untuk meningkatkan interaksi dan menjaga hubungan yang erat antara anggota aktif KMBUI dengan alumni, menjadi wadah bagi alumni untuk berbagi pengalaman dan skills-nya kepada anggota aktif KMBUI serta sebagai wadah bagi anggota aktif KMBUI untuk membangun relasi dan belajar melalui para alumni KMBUI. Sharing with Alumni (SIWALI) tahun ini membawakan tema “Paving the Path Towards Success”. Tema ini diangkat karena kami percaya bahwa setiap dari kita tentu saja ingin mencapai sukses sesuai dengan definisi diri kita masing-masing. Namun, perjalanan dalam menggapai kesuksesan tersebut tentu tidaklah mudah. Akan ada banyak kebingungan, rintangan serta tantangan yang akan kita temui dalam perjalanan tersebut. Oleh karena itu, SIWALI hadir untuk menjembatani keinginan anggota aktif KMBUI untuk dapat bercermin dan belajar dari pengalaman alumni-alumni KMBUI. Meskipun awalnya SIWALI direncanakan untuk diadakan secara offline, pandemi Covid-19 yang masih melanda memaksa kami untuk mengadakan SIWALI secara online. Akan tetapi, perubahan bentuk kegiatan ini justru membawa beberapa pengaruh positif. Salah satunya, kami dapat mengundang pembicara dan mentor yang berada jauh dari lingkungan UI (misalnya alumni yang bertempat tinggal di Seoul, Sydney, Arab Saudi, dan lain-lain). Rangkaian acara SIWALI yang diadakan pada tanggal 17 Oktober 2020 terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi webinar dan sesi mentoring. Sesi webinar diisi oleh tiga alumni KMBUI yang berasal dari tiga dekade yang berbeda. Sementara itu, pada sesi mentoring terdapat 14 alumni KMBUI yang merepresentasikan 8 bidang. Sesi webinar diadakan melalui Live YouTube UKM KMBUI dengan mengundang Ko Gunawan Susanto (FT 1996 - Country General Manager at Amazon Web Services Indonesia) yang membawakan topik “The Most Crucial Skill for Elevating Your Life”, Ci Jennifer Heryanto (FT 2006 - CEO at SKK Jewels, Founder of The Wisemen & Company) yang membawakan topik “Cultivating and Maintaining Your Grit on Your Road to Success”, Ko Adiputra Khomas (FT 2010 - Packaging Development Manager – West Factories and All Export Countries at Danone) yang membawakan topik “Defining Your Success, Redefining Your Failure” serta Ko Edwin Lawisan (Fasilkom 2016) sebagai moderator. ESPERER - LIII/53 PARAMITA

121


KMBUI INSIDE

Work Hard Make it Happen

Setelah sesi webinar, dilanjutkan dengan sesi mentoring yang diadakan melalui platform Zoom. Sesi mentoring diisi oleh 14 mentor yang merupakan alumni KMBUI dan diikuti oleh sekitar 168 peserta. Mentormentor yang mengisi sesi mentoring SIWALI, antara lain: • Ko Theja Salim (FMIPA 2003 - Analyst - Database Analytics and Data Mining National Sales Management at PT. Bank Panin Tbk), • Ci Shula Zuleika (FKG 2006 - Healthcare - Dentist Specialist: Periodontist), • Ci Khanti Paramita (FEB 2007 - Finance - Senior Manager at PT. Sarana Multi Infrastruktur), • Ko Eric Tanoto (FT 2009 - Engineering - Senior Project Engineer at Schlumberger), • Ko Anthony Leong (FISIP 2010 - Entrepreneur - CEO at Menara Digital), • Ci Melya Leonita (FF 2011 - Healthcare - M.Sc in Pharmaceutical Formulation and Entrepreneurship), • Ko Nicholas Giovanni (FT 2012 - Marketing & Sales - Key Account Manager at P&G), • Ko Hokiman Kurniawan (FMIPA 2013 - Entrepreneur - CEO at Bahasa.ai), • Ci Teresa Pranyoto (Fasilkom 2013 - IT Sector - Software Engineer at Google), • Ko Osel Sakadewa (FT 2014 - Marketing & Sales - Data, Insights, Analytics Lead at Ayoconnect), • Ko Kiendy Sunarto (FT 2014 - Engineering - Plt. Assistant Manager Railway Engineering LRT Jakarta Phase 2), • Ci Velika Wijaya (FPsi 2014 - Psychology - Corporate Recruitment Business Partner), • Ko Yoeventinus Putra (FEB 2015 - Finance - Audit Associate at KPMG Indonesia), dan • Ko Kristianto (Fasilkom 2016 - IT Sector - Test Engineer at Tokopedia). 122

PARAMITA ESPERER - LIII/53


KMBUI INSIDE

Dalam sesi mentoring ini, para peserta dapat berinteraksi secara langsung dengan para mentor serta mendapatkan berbagai informasi mengenai karir yang berkaitan dengan bidang tersebut, pengalaman profesional, dan juga tips & trick untuk dapat terjun dalam bidang tersebut. Antusiasme para peserta dalam mengikuti sesi mentoring SIWALI membuat waktu terasa berjalan begitu cepat. Sekitar satu jam lima belas menit telah dilewati dengan memperoleh begitu banyak ilmu dan insights dari para mentor. Sesuai dengan tagline SIWALI tahun ini, “Valuable Insights, Exceptional Network”, para peserta dapat membagikan insights yang didapatkan dalam mentoring SIWALI dengan mengikuti “SIWALI’s Instagram Story Contest”. Akhir kata, saya mewakili segenap pengurus HALO ingin mengucapkan terima kasih kepada para alumni KMBUI yang telah bersedia untuk meluangkan waktu dan membagikan ilmu kepada kami semua. Keberhasilan webinar dan mentoring SIWALI tahun ini tentunya tidak lepas dari peran alumni-alumni KMBUI serta usaha dan kerja keras dari para pengurus HALO dalam mempersiapkan dan mengeksekusi acara ini dengan maksimal. Tidak lupa juga, acara ini juga dapat berjalan dengan lancar berkat peran aktif para peserta dalam mengikuti setiap rangkaian acara. Semoga kita semua dapat memetik manfaat, ilmu serta pelajaran yang berharga melalui SIWALI tahun ini dan semoga kita dapat berada selangkah lebih dekat menuju sukses yang kita impikan. (VIN/ANG)

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

123


PARATANYA

A ?P R

? A

N T Y A A ? ? 124

PARAMITA ESPERER - LIII/53


Q

&

PARATANYA

1. Halo, Namo Buddhaya, Bhante. Setiap kali saya berbuat baik, tanpa sadar pikiran “yes, dapet karma baik� muncul dipikiran saya. Padahal saya mengerjakan atau melakukan hal baik tersebut tanpa pikiran hal seper ti itu sebelumnya. Namun, setelah melakukannya, sering banget hal seper ti itu terlintas di benak saya. Apakah hal ini baik, Bhante? Terima kasih, Bhante. Sangat baik. Namun, selalu ingatkan diri sendiri bahwa sudah berbuat karma baik, sebab akibat dari perbuatan baik akan membawa kebahagian.

2. Bagaimana pandangan Buddhis terhadap Tuhan?

A

Q

Ajaran Buddha tidak membicarakan/ membahas mengenai Tuhan karena lebih menitikberatkan ke dalam diri sendiri atau karma (perbuatan).

3. Bagaimana pandangan Buddhis terhadap dosa? Apakah kita berdosa?

A

Dosa ar tinya kebencian yang merupakan bagian dari kilesa (lobha, dosa, moha). Kita masih memiliki dosa, oleh sebab itu kita belajar Dhamma untuk melenyapkan dosa.

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

125


PARATANYA

Q

4. Bagaimana asal-usul bumi dan manusia diciptakan menurut Buddhisme? Asal-usul bumi dan manusia diciptakan berada di Agganna Sutta.

A

5. Selamat pagi/siang/sore/malam Bhante, Namo Buddhaya. Per tama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatannya untuk ber tanya, Bhante. Sebenarnya per tanyaan ini mungkin cukup sederhana, tetapi hal ini yang menjadi permasalahan yang cukup sulit untuk saya atasi. Per tanyaannya adalah bagaimana caranya agar kita memiliki motivasi atau tekad yang bisa terus dijaga, secara saya sering sekali kehilangan motivasi dalam kehidupan saya, seper ti motivasi dalam praktek meditasi rutin, disiplin, dan belajar. Adakah tips untuk bisa terus menjaga motivasi kita ini, Bhante? Sekali lagi terima kasih Bhante atas kesempatannya. Tipsnya ber tekad dan kuatkan tekadnya tanpa digoyahkan oleh nafsu keinginan yang muncul, yang mengarah pada kegagalan tekad kita. Contohnya, saat meditasi saya ber tekad selama 30 menit apapun yang terjadi saya tidak akan bangun dari meditasi ini... Boleh dicoba.

126

PARAMITA ESPERER - LIII/53

A

&


PARATANYA

6. Namo Buddhaya Bhante, saya ingin ber tanya bagaimana seharusnya kita bersikap sebagai umat Buddha terhadap apa yang orang lain bicarakan atau ter tawakan tentang masa depan kita? Terima kasih Bhante. Berdiam diri dan berkata pada diri sendiri bahwa saya lebih yakin apa kata Sang Buddha kalau masa depan itu tidak pasti, kenapa saya harus marah atas kebodohan orang itu? Hanya kita yang bisa mengetahui dari apa yang hari ini kita perbuat, jadi untuk apa kita ikut khawatir tentang apa kata orang dan apa yang orang lain ter tawakan.

&

A

7. Namo Buddhaya Bhante, saya ingin ber tanya menurut Bhante, bagaimana kaitan pandemi yang terjadi sekarang ini dengan Dhamma, ajaran Sang Buddha? Apakah terdapat sutta yang menuliskan tentang terjadinya pandemi atau wabah penyakit selain Bojjhanga Paritta? Terima kasih Bhante.

&

Ada di Ratana Sutta. Latar belakang sutta ini adalah terjadinya wabah di daerah Vesali pada zaman Buddha Gotama.

8. Namo Buddhaya Bhante, saya ingin ber tanya bagaimana cara yang tepat agar dapat memiliki batin yang seimbang jika dikaitkan dengan kondisi pandemi saat ini? Terima kasih Bhante. Jaga kesehatan, jaga keimunan, dan paling penting jaga pikiran dengan menyadari kesadaran diri.

Q

(SAL/JAY) ESPERER - LIII/53 PARAMITA

127


PARASPECTIVE 128

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARASPECTIVE

Memasuki Ta hun Baru

Oleh Angelina Arfiany FIB 2019

Tidak terasa sebentar lagi tahun akan berganti. Tahun 2020 yang terasa sangat lambat berlalu karena banyaknya masalah dan rintangan yang terjadi, tiba-tiba saja sudah mencapai penghujungnya. Kita akan memasuki tahun 2021. Bagaimana hari-hari yang telah kita lalui setahun ini? Apakah kita sudah siap menyambut tahun baru? Bicara mengenai tahun baru, tentu saja kita tidak luput dari budaya saling bertukar ucapan selamat tahun baru. Selain itu, banyak juga yang menetapkan tujuan yang ingin dicapai di tahun baru. Hal ini bermakna bahwa kita ‘berharap’ untuk dapat mencapai suatu ‘harapan’. Pertanyaannya, bolehkah umat Buddha ‘berharap’? Adakah ‘harapan’ dalam agama Buddha? Secara harfiah, harapan dalam Bahasa Pali disebut Ä€sÄ, yang berarti wish, desire, hope, atau longing dalam Bahasa Inggris. Salah satu contoh bentuk harapan dalam agama Buddha terdapat pada kisah Sumedha yang berbudi luhur. Suatu hari, Buddha Dipankara dikabarkan akan mendatangi daerah tempat Sumedha berdiam. Sumedha pun bertugas membersihkan jalan yang akan dilalui oleh Sang Buddha. Tidak hanya membersihkan jalan, namun ia juga merebahkan badannya sebagai pijakan Buddha karena ternyata ada jalan yang tergenang air. Pada saat itulah, ia berharap agar ia pun juga bisa menjadi Buddha seperti Buddha Dipankara supaya ia dapat mengajarkan Dhamma kepada umat manusia. Sang Buddha Dipankara yang memiliki kekuatan batin pun melihat harapan dari Sumedha dan yakin bahwa pada suatu waktu ia akan menjadi Buddha. Dan benar saja, setelah melalui berbagai kelahiran, Sumedha dapat mencapai penerangan sempurna sebagai Buddha Gotama.

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

129


PARASPECTIVE

Selain itu, Ven. Nyanatiloka Mahathera menyatakan: “Sesungguhnya agama Buddha adalah ajaran yang memberikan harapan, penghiburan dan kebahagiaan, sekalipun untuk mereka yang paling tidak beruntung. Suatu ajaran yang menawarkan harapan kesempurnaan dan kedamaian, tidak melalui keyakinan membuta atau doa, penyiksaan diri atau upacara semata, tetapi dengan melaksanakan secara sungguh-sungguh Jalan Mulia Berunsur Delapan.� Jika melihat kisah dari Sumedha dan perkataan dari Ven. Nyanatiloka Mahathera mengenai agama Buddha, dapat disimpulkan bahwa kita semua dapat mengharapkan apa pun itu dengan mudah. Namun, tahukah kita bahwa harapan hanya merupakan langkah pertama mencapai Chanda? Chanda merupakan keinginan tulus untuk berbuat atau mendapatkan sesuatu yang dapat berupa keinginan mencapai Nibbana, menjadi siswa utama, raja, menjalankan sila atau berbuat kebajikan. Tentu harapan dan keinginan hanya dapat tercapai jika disertai dengan viriya (semangat berusaha). Jadi, wajar jika di kehidupan kita ini, kita sering berharap akan sesuatu. Begitu pula halnya dengan apa yang akan kita harapkan ketika menyambut tahun baru nanti. Untuk mengetahui lebih lanjut seperti apa harapan personal umat Buddha, pada 23 Oktober-10 November 2020 lalu, Departemen PARAMITA KMBUI telah melakukan survei online berupa borang kepada 105 orang anggota aktif KMBUI. Survei ini dilakukan untuk melihat sudah seberapa tahukah kita mengenai konsep berharap dan harapan ini. Apakah pendapat-pendapat mereka telah sesuai dengan pemaparan di atas?

130

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARASPECTIVE

Hasil Survei Survei dilakukan pada: 23 Oktober-10 November 2020 Jumlah responden: 105 anggota aktif KMBUI Disclaimer: Survei ini dilakukan hanya untuk mengetahui pendapat dari anggota aktif KMBUI semata dan tidak merepresentasikan pandangan umat Buddha secara umum di Indonesia.

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

131


PARASPECTIVE 132

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARASPECTIVE

Referensi: http://ma gabudhi.or.id/cgi-s ys/suspendedpa ge.cgi (Diakses pada 20 Oktober 2020)

(YIU/SWA)

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

133


BPH

BPL

andrew (ft’17)

george john hong (ft’18)

Kepala Komisi Komunikasi dan Informasi

BPL

swastika tiosara padma (fib’18) Wakil Kepala Departemen PARAMITA

Kepala Departemen PARAMITA

BPL

madioti (ft’18) Wakil Kepala Departemen PARAMITA


LIII Staff

dharma natharina (fib’19)

fiona (ft’19) Staff Desain PARAMITA

Staff Desain PARAMITA

angelina arfiany (fib’19)

salsa sangha mitta (fkm’19)

Staff Artikel dan Jurnalistik PARAMITA

Staff Artikel dan Jurnalistik PARAMITA


helen luo (ft’19)

ronald grant (ft’19)

Staff Marketing PARAMITA

Staff Marketing PARAMITA

Sahabat Bidang

rizky eka purnama (ft’19) Sahabat Bidang PARAMITA


LIII Special thanks to: our beloved

Freelance

Jaysen Ekajuve Thiadi (fib’20) Freelance Artikel PARAMITA

Subadrika Dharmadewi (fisip’20) Freelance Artikel PARAMITA


Vinda Olyfia fib’20)

yiu cen (fib’20)

Freelance Artikel PARAMITA

Freelance Artikel PARAMITA

Alyssa Justina Wijaya (fisip’20)

Frodewin Grimbert (feb’20)

Freelance Marketing PARAMITA

Freelance Marketing PARAMITA


LIII putri aprilia (ft’20) Freelance Marketing PARAMITA

Caryn Hanuga (fasilkom’20) Freelance Desain PARAMITA

Henry prayoga (ft’20)

leonardo dillon (ft’20)

Freelance Desain PARAMITA

Freelance Desain PARAMITA


ARTIKEL PARAMITA

Menurut Kamu? Halo teman-teman, terima kasih sudah membaca Majalah PARAMITA Edisi Ke-53. Namun, pernah nggak terlintas di pikiran kalian atau bahkan kalian sudah pernah mencari dan tahu “apa arti dari judul edisi kali ini?”. Tentu saja, ada alasan yang membuat terpilihnya tema “Espérer”. Penasaran nggak? Yuk kita cari tahu lebih lanjut, apa kata mereka yang ada di balik Departemen PARAMITA! Harapan ialah matahari atau “sumber cahaya” dalam kehidupan, tanpanya hidup akan diliputi kegelapan dan tidak terarah. Harapan sebagai penggerak utama perubahan dan kehidupan. Selama napas masih dihembus, tak ada alasan apapun bagi seseorang untuk melepas harapan. Harapan dapat berubah, tapi tak boleh hilang. Andrew Harapan bagiku adalah terang dalam kegelapan. Setiap orang pasti memiliki masa-masa gelapnya sendiri yang biasanya menghantui hingga orang tersebut terpuruk. Di tengah keterpurukan tersebut, pasti dia akan menemukan secercah terang yang akan membimbing dan membantunya melewati rintangan tersebut. Itulah “harapan” yang menjadi dambaan semua orang. George John Hong Harapan bagiku adalah minyak dari pelita. Harapan kita harus selalu diperbaharui agar api semangat kehidupan terus menyala. Minyak ini juga dapat dibagikan kepada orang lain, ibarat satu pelita mampu menyalakan api sedunia. Harapan dibutuhkan bagai obsesi yang membuat semangat kita untuk hidup tetap ada. Madioti Harapan adalah apa yang membuatku masih bertahan untuk terus bekerja keras sampai saat ini. Pada dasarnya, harapan adalah dasar dari mimpi-mimpi yang kita miliki. Di saat aku ingin menyerah, harapanlah yang menyelamatkanku dari keinginan tersebut. Swastika Tiosara Padma Harapan adalah sesuatu yang didambakan, ekspektasi kita untuk mencapai atau memperoleh sesuatu. Harapan mendorong kita untuk terus berjuang dengan sekuat tenaga untuk meraihnya. Harapan adalah sesuatu yang membuat kita dapat bertahan dalam menghadapi segala penderitaan yang hadir dalam hidup ini. Dengan adanya harapan, hidup manusia menjadi lebih berarti. Fiona 140

PARAMITA ESPERER - LIII/53


ARTIKEL PARAMITA

Menurutku, harapan adalah salah satu tujuan hidup, jadi kita tidak bisa hidup tanpa harapan. Harapan ini seakan menjadi kunci bagi kita untuk terus berusaha dan tidak menyerah. Jika harapan itu telah kita dapatkan, salah satu tujuan hidup kita pun telah kita gapai. Dharma Natharina Harapan adalah suatu tujuan yang membantu kita semangat dan bangkit, walaupun saat sedang berada di posisi yang terburuk. Selama harapan itu masih ada, cobaan apa pun yang melanda kita, tidak akan membuat kita menyerah. Ronald Grant Harapan itu seperti sumber semangat hidup. Mungkin kedepannya akan ada masalah yang lebih berat atau jalan yang lebih terjal untuk ditemui. Stres, ketakutan, depresi bisa saja selalu hinggap pada diri setiap orang. Namun, harapan hadir layaknya lilin yang bisa menerangi lorong gelap untuk ditapaki. Salsa Sangha Mitta Harapan itu seperti salah satu sumber kehidupan kita, yaitu matahari. Matahari yang tidak kenal pagi maupun malam, selalu menyinari setiap saat. Terkadang karena sudah terbiasa melihatnya, kita lupa betapa pentingnya keberadaannya. Begitu pula dengan harapan, kita sering tidak menyadari bahwa ternyata sekecil apa pun harapan itu, jugalah suatu harapan yang sangat berarti jika kita benar-benar menghayatinya. Angelina Arfiany Harapan berarti adanya peluang suatu hal dapat terjadi. Terwujudnya sebuah harapan akan semakin mudah bila harapan itu sering terjadi di kehidupan sehari-hari kita dan sebaliknya. Harapan-harapan kita adalah petunjuk arah untuk mengambil jalan kehidupan kita. Semakin besar harapan kita maka semakin panjang dan rumit jalur yang akan ditempuh, kecuali keberuntungan kita sangat luar biasa. Maka dari itu berharaplah sebesar-besarnya, jangan hanya berekspektasi dan menerima segala hasilnya. Rizky Eka Purnama Kami yakin teman-teman pasti punya pengertian tersendiri terhadap hal yang disebut “harapan” dalam kehidupan ini. Jadi, menurut teman-teman, apa sih itu “Espérer”? (JAY/SWA) .

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

141


KMBUI INSIDE

Seuntai Mimpi Bersama Desa Binaan KMBUI

142

PARAMITA ESPERER - LIII/53


KMBUI INSIDE

Mimpi, harapan, cita-cita. Kata-kata yang pasti selalu digenggam dan didambakan setiap insan. Mudah untuk dituliskan dan diucapkan, namun tak mudah untuk diwujudkan. Tak mudah karena dibutuhkan perjuangan, pengorbanan, dan yang tak kalah penting, dukungan. Begitu banyak harapan besar yang digantungkan oleh masyarakat, namun pada akhirnya hanya berdebu, usang, dan hilang karena minimnya dukungan dan uluran tangan. Komisi Pengabdian Masyarakat KMBUI sebagai bagian dari mahasiswa yang merupakan agen perubahan masyarakat mewadahi anggota KMBUI untuk berkontribusi langsung membantu masyarakat yang memerlukan dukungan melalui program kerja Desa Binaan KMBUI. Program kerja ini dilaksanakan dalam bentuk community development, yaitu dengan melakukan pembinaan jangka panjang kepada suatu daerah yang memiliki potensi ser ta semangat untuk maju dan berkembang.

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

143


KMBUI INSIDE

Keberadaan sebuah dusun kecil di tengah pulau Jawa yang belum banyak dijamah massa menarik perhatian Desa Binaan KMBUI. Dusun yang memang tak besar, namun kaya akan potensi sumber daya alam, manusia, dan budayanya yang telah tumbuh kuat berakar. Dusun Krecek, demikianlah namanya. Dusun yang berada di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dengan mayoritas penduduk beragama Buddha dan berprofesi sebagai petani kopi ini telah lama mengantongi mimpi untuk menyejahterakan dan memajukan masyarakatnya ser ta dikenal luas sebagai dusun budaya. Namun, mimpi tersebut masih memerlukan tangan-tangan untuk dapat diwujudkan. Besarnya harapan dan semangat juang masyarakatnya, menggerakkan Desa Binaan KMBUI untuk turut membantu Dusun Krecek mewujudkan mimpinya Tahun 2020 ini menjadi tahun keempat dilaksanakannya program kerja Desa Binaan KMBUI. Namun, jauh berbeda dengan pelaksanaan tahuntahun sebelumnya yang dilakukan langsung pada tempatnya, Desa Binaan KMBUI 2020 dilaksanakan secara daring karena pandemi yang melanda. Dengan mengusung tema “Satukan Hati Merangkai Mimpi�, Desa Binaan KMBUI 2020 tak ingin menyerah begitu saja pada kondisi untuk membantu Dusun Krecek berbenah diri. Terdapat tiga fokus tujuan yang ingin dicapai oleh Desa Binaan KMBUI 2020, yaitu pemasaran kopi, ekonomi, dan sosial budaya. Memiliki sumber daya alam berupa kopi jenis robusta merupakan potensi pendapatan bagi Dusun Krecek. Sayangnya, kegiatan pemasaran kopi Krecek belum dilakukan secara maksimal. 144

PARAMITA ESPERER - LIII/53


KMBUI INSIDE Oleh karena itu, Desa Binaan KMBUI 2020 ingin memaksimalkan pemasaran kopi Krecek dengan mengenalkan dan memasok kopi Krecek ke beberapa coffee shop di Indonesia. Selain melalui pemaksimalan pemasaran kopi, Desa Binaan KMBUI 2020 juga ingin meningkatkan perekonomian warga Krecek dengan melakukan pemberdayaan sumber daya manusia, karena sejatinya sumber daya manusia merupakan kekayaan terbesar yang dimiliki oleh suatu daerah. Tak hanya sumber daya alam dan manusia, budaya Dusun Krecek yang masih sangat kental juga harus selalu dijaga oleh generasi penerusnya. Untuk itu, Desa Binaan KMBUI 2020 berupaya untuk menumbuhkembangkan rasa cinta generasi muda Dusun Krecek akan budaya Indonesia, khususnya budaya dusun mereka sendiri. ESPERER - LIII/53 PARAMITA

145


KMBUI INSIDE Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai program diupayakan meskipun dalam keterbatasan. Diawali dengan kegiatan Grand Opening yang dilaksanakan pada 26 September 2020 lalu, Desa Binaan KMBUI secara resmi membuka seluruh rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan. Selain diisi dengan berbagai permainan dan persembahan, Grand Opening Desa Binaan KMBUI 2020 ini turut menghadirkan seorang tamu spesial, yakni motivator nomor satu di Indonesia, Bapak Andrie Wongso untuk membawakan seminar motivasi dengan tema “Sekarang atau Tidak Selamanya: Membawa Perubahan dengan Semangat Buddha Dharma�. Seminar motivasi ini ditujukan untuk membangkitkan semangat warga Dusun Krecek dalam mencapai cita-cita membawa perubahan pada perkembangan dusunnya. Acara Grand Opening yang disiarkan secara langsung melalui saluran Youtube UKM KMBUI ini ditonton oleh warga Krecek secara bersama-sama. 146

PARAMITA ESPERER - LIII/53


KMBUI INSIDE Desa Binaan KMBUI 2020 memiliki lima rangkaian kegiatan utama, yaitu Pojok Donasi Literasi, Apa Kabar Krecek, pelatihan kewirausahaan, workshop kopi, dan sekolah minggu. Pojok Donasi Literasi merupakan dua kegiatan yang terdiri dari pembukaan donasi buku dan lomba literasi untuk Dusun Krecek yang dilaksanakan masingmasing pada 27 September-31 Oktober dan 1-31 Oktober 2020. Buku yang didonasikan akan digunakan sebagai bahan pembuatan pojok baca yang ber tujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat Krecek. Sementara lomba literasi yang diadakan dalam dua kategori, yaitu Ekspresi Puisi dan Cerpen dan mengangkat tema “Nyalakan Pelita Bangsa dengan Semangat Cinta Budaya” ber tujuan untuk menumbuhkembangkan rasa cinta generasi muda Dusun Krecek terhadap budaya Indonesia, khususnya budaya Krecek. Pelaksanaan kegiatan Pojok Donasi Literasi ini juga sekaligus untuk memperingati perayaan bulan bahasa di Indonesia yang jatuh pada setiap bulan Oktober. “Tak kenal, maka tak sayang”, begitulah bunyi salah satu pepatah lama. ESPERER - LIII/53 PARAMITA

147


ANUMODANA

Anumodana 1. Handy Natawijaya 2. Jordy Marcius 3. Kevin Chow 4. Ronald 5. Rizky Eka .P 6. Anonim

148

PARAMITA ESPERER - LIII/53


ANUMODANA

“Inilah lima hasil dari kemurahan hati: akan disukai dan menarik hati orang banyak, akan dikagumi oleh orang-orang baik, nama baiknya akan tersebar luas, tidak akan menyimpang dari tugasnya sebagai perumah-tangga, dan dengan hancurnya tubuh ketika mati, akan muncul ditempat yang baik, di alamalam surgawi.” ~ Aṅguttara 5.35

Nikāya

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

149


KMBUI INSIDE

Vesak KMBUI 2020: T he Great Budd ha’s Legacy Oleh Mario Ekaputta (Fasilkom 2018)

Vesak, VesÄ kha, Buddha Purnima, Buddha Jayanti, Vaisakha, Vaishakhi Purnima, dan Saka Dawa. Hari raya ini memiliki begitu banyak sebutan. Di Indonesia, kita menyebutnya hari raya Trisuci Waisak, hari yang memperingati kelahiran Pangeran Siddhar ta, Siddhar ta menjadi Buddha, dan Buddha mencapai Mahaparinibbana. Waisak merupakan hari raya yang dirayakan oleh seluruh umat Buddha di dunia dan telah diakui oleh berbagai negara. Di Universitas Indonesia, Waisak menjadi acara yang menandai terbentuknya KMBUI di tahun 1988 dan menjadi salah satu program kerja unggulan terbesar dari KMBUI setiap tahunnya. Tema pada perayaan Waisak KMBUI tahun 2020 adalah faithful atau bakti. Satu hal yang menarik dari perayaan Waisak KMBUI tahun ini adalah perubahan nama program kerja ini sendiri. Melihat perjuangan para pendahulu di tahun-tahun sebelumnya, tahun ini dengan mantapnya Waisak KMBUI berganti nama menjadi Vesak KMBUI.

150

PARAMITA ESPERER - LIII/53


Sayangnya, perayaan Waisak tahun ini berjalan begitu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tiga puluh dua tahun dilangsungkannya perayaan Waisak oleh KMBUI, ada dua kali dimana program kerja ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. Per tama adalah pada tahun 1998 ketika negeri ini sedang dilanda isu SARA, krisis moneter, dan kerusuhan massal. Kedua adalah tahun ini, tahun 2020, ketika seluruh dunia sedang dilanda pandemi covid-19. Hari Jumat, 13 Maret 2020, tepatnya pada Grand Launching IKM UI. Disitulah diumumkan mengenai sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan himbauan untuk seluruh UKM meninjau ulang semua program kerjanya. “Grand Launching serasa Grand Closing,” kata salah satu orang yang ada di acara tersebut. Semua ide menjadi sebuah konsep yang tak pernah dijalankan. Semua harapan menjadi sebuah mimpi yang tak pernah diwujudkan. Segala hal yang realistis menjadi idealis. Tahun 2020 telah menjadi tahun yang penuh tangis.

Semua program kerja berubah menjadi daring, termasuk Vesak KMBUI 2020. Kekecewaan besar menyelimuti seluruh instrumen Vesak KMBUI 2020. Semua orang mempunyai impian dan ambisi besar, begitu pula para panitia Vesak. Kepanitiaan ini telah diikuti oleh 91 orang. Awalnya, Vesak KMBUI 2020 direncanakan akan terintegrasi dengan berbagai depar temen di KMBUI, memiliki berbagai rangkaian pre-event dan main event meriah yang menanti pada tanggal 2 Mei 2020.

KMBUI INSIDE

Semua mungkin terlihat hanya seper ti perbedaan bahasa, tetapi sesungguhnya di balik perubahan nama ini, ada sebuah harapan besar pada masa depan. Harapan bahwa suatu hari perayaan Waisak KMBUI dapat menjadi sebuah program kerja ber taraf internasional. Vesak KMBUI 2020 diharapkan bisa menjadi sebuah fondasi dari impian besar yang akan diwujudkan penerus-penerus KMBUI di masa yang akan datang.

“Hidup ini tidaklah pasti. Hanya kematianlah yang pasti.” Inilah kutipan yang kerap kali diucapkan oleh berbagai guru besar agama Buddha. Tahun ini, kutipan ini begitu terasa untuk semua orang. Tak hanya Vesak, semua program kerja di KMBUI juga berubah dan dibatalkan. Sebagian besar program kerja dapat dimundurkan, tetapi tidak dengan Vesak KMBUI 2020 karena program kerja ini harus tetap memperingati hari raya Trisuci Waisak. Tantangan besar datang dan semua orang tidak bisa terus-menerus merenungi takdir yang tidak dapat diputar-balikkan lagi. Kembali kepada tema dan esensi dari perayaan Waisak KMBUI tahun ini. Bakti. Apakah kita bisa tetap berbakti kepada Buddha walau pada masa pandemi ini? Dapatkah program kerja Vesak KMBUI ini berjalan ditengah keterkejutan semua orang?

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

151


KMBUI INSIDE

Seper ti Pangeran Siddhar ta yang tidak pernah menyerah dalam perjuangannya untuk menjadi Buddha, tidak semudah itu juga bagi para panitia Vesak KMBUI 2020. Segenap panitia tidak menyerah pada visi misi mereka dalam menginspirasi banyak pemuda Buddhis dengan menyebarkan Dhamma dan melanjutkan warisan besar Buddha. “The Great Buddha’s Legacy.” Itulah tagline dari Vesak KMBUI tahun ini yang membakar semangat para panitia Vesak untuk terus melanjutkan program kerja ini. Diadakanlah dua webinar yang masing-masing diselenggarakan pada tanggal 25 April 2020 dan 2 Mei 2020. Webinar per tama pada tanggal 25 April mengangkat tema “Stay Healthy and Save The World” dengan mengundang Ko Andrew Prasettya Japri (Mahasiswa Berprestasi Utama Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia 2019) sebagai pembicara. Materi yang dibahas berkaitan dengan bagaimana kita menjaga kesehatan kita di tengah pandemi covid-19. Webinar kedua yang dilaksanakan pada tanggal 2 Mei mengangkat tema “Samma-Ajiva: How to Succeed in the Right Path” dengan mengundang Ci Metta Ratana (Founder of Mettaminigallery) sebagai pembicara. Materi pada webinar kedua inilah yang ditujukan untuk pemudapemudi Buddhis yang akan segera memulai hingga melanjutkan karirnya agar terus mempraktikkan Dhamma.

152

PARAMITA ESPERER - LIII/53

Setelah webinar, diadakan pula Vesak Online Competition yang merupakan transisi dari Vesak Competition yang semula ingin diadakan secara offline. Cabang yang dilombakan adalah menulis ar tikel, menggambar komik, fotografi, dan stand-up Dhamma (Dhammadesana). Antusiasme dari publik dibilang cukup baik. Perlombaan ini diikuti oleh lebih dari 30 peser ta dari berbagai usia dan asal daerah. Tak hanya itu, beberapa KMB di Indonesia juga mengimitasi online competition pada acara-acara Waisak mereka. Tak hanya acara-acara, Vesak KMBUI 2020 juga banyak membuat konten-konten kreatif mulai dari pencerdasan mengenai Ratana Sutta dan kisah Raja Asoka. Puncaknya dibuat sebuah video narasi mengenai hari raya Trisuci Waisak karya para pengurus inti Vesak KMBUI 2020. Video tersebut mendapat lebih dari 1500 views dari berbagai platform media sosial yang mempublikasikannya. Tak lupa juga, Vesak KMBUI 2020 bekerja sama dengan Buddhist Reborn sebagai media par tner.


KMBUI INSIDE Bagian terpenting dari cerita tentang Vesak KMBUI 2020 adalah penemuan akan makna Waisak sesungguhnya. Mungkin selama ber tahun-tahun, para panitia perayaan Waisak di KMBUI hanya memikirkan bagaimana membuat sebuah acara besar yang dihadiri oleh ratusan peser ta dan mengaitkannya dengan tema waisak yang diusung. Dengan menghabiskan banyak waktu merenung dan membuat ide baru dari titik awal, para panitia Vesak KMBUI 2020 menyadari bahwa Waisak bukanlah hanya tentang perayaan tahunan umat Buddha yang memperingati tiga peristiwa besar. Waisak adalah sebuah sejarah dunia, sebuah momen yang merepresentasikan Buddha. Waisak adalah warisan besar Buddha, sebuah tanda kemenangan ser ta kejayaan. Waisak adalah bagian dari setiap nafas dan hidup kita, kapanpun dan dimanapun. Warisan Buddha bukan hanya tentang Dhamma yang ia temukan, tetapi juga tentang kejayaan yang kita miliki. Setelah 2564 tahun, kita berada di sini karena pendahulu kita menurunkan warisan tersebut kepada kita. Kini adalah sebuah tanggung jawab bagi kita untuk terus menjaga kelestarian dan keagungan dari warisan besar Buddha sebagai tanda bakti kepada beliau. Mari menjadi bagian dari warisan besar ini. “We are par t of this legacy, The Great Buddha’s Legacy.� (SAL/SWA) ESPERER - LIII/53 PARAMITA

153


PARADHAMMA

Harapan: Pragmatisme yang Gagal Paham

Oleh Vandana Budhi (FT 2017)

154

PARAMITA ESPERER - LIII/53


Ternyata, pandemi COVID-19 berhasil menyatukan manusia dengan beragam sifat dan perilakunya untuk berharap agar pandemi ini selesai. Mungkin saat ini, harapan adalah kata yang paling sering manusia sebut dalam setiap doanya. Suku, agama, ras, jenis kelamin, dan ideologi tak lagi penting dibandingkan dengan berakhirnya pandemi. Harapan pun muncul bersamaan dengan banyaknya kabar mengenai beragam jenis vaksin yang sedang diuji coba. Seolaholah, kita telah mampu menginjakkan setengah kaki di pintu keluar bencana dunia ini.

PARADHAMMA

Tahun 2020 mungkin merupakan tahun terberat dalam beberapa dekade terakhir. Pandemi COVID-19 menghampiri siapapun tanpa pandang bulu. Dunia dikekang oleh ketakutan dan ketidakpastian. Walaupun banyak yang telah sembuh, namun grafik yang tertular dan yang meninggal terus naik. Perekonomian pun lumpuh, pengangguran terus bertambah, bahkan tak sedikit pula negara yang mengalami resesi.

Sejatinya meskipun tidak ada pandemi, kata harapan telah menjadi hak istimewa bagi semua orang. Semua orang bebas berharap, tanpa biaya, tanpa durasi, bahkan tanpa berusaha sekalipun. Harapan juga telah berevolusi menjadi kata wajib dalam setiap ucapan di semua kondisi. Memang tak ada yang salah, namun seiring dengan perkembangan zaman, kata harapan seringkali menimbulkan pengertian yang keliru. Harapan telah menjadi pembungkus ego dalam ekspektasi. Banyak yang berharap dan berekspektasi tinggi, baik dengan diiringi oleh usaha maksimal, seadanya, maupun tidak sama sekali. Tidak sedikit yang berhasil, tetapi lebih banyak lagi yang gagal dan melahirkan kekecewaan berulang. Kini, sulit rasanya untuk memahami apa itu harapan.

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

155


PARADHAMMA

Dari sudut pandang Buddhisme, selalu dikatakan bahwa semua yang terbentuk adalah hal yang berkondisi dan selalu berubah. Kemudian, semua yang selalu berubah adalah sumber penderitaan. Hal ini menjadi pengingat untuk kita semua agar tidak melekat kepada sesuatu. Lantas, apakah ketika kita berharap, maka kita menjadi melekat dan pasti menderita? Secara sadar atau tidak, kita menggunakan pikiran dalam setiap momen. Lalu, kita juga pasti berharap melalui pikiran. Dikatakan pula dalam Dhammapada bahwa pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, dan pikiran adalah pembentuk. Pikiran merupakan salah satu pintu dari hal yang disebut sebagai Kamma. Di dalam Panca Niyama, disebutkan mengenai dua hukum yang berhubungan dengan pikiran, yaitu Kamma Niyama dan Citta Niyama. Oleh sebab itu, secara tidak langsung ketika kita berharap hal-hal baik, terlebih lagi dengan motivasi baik, kita telah mempraktikkan Ajaran Sang Buddha. Oleh karena itu, hal tersebut diperbolehkan dan dianjurkan bukan?

156

PARAMITA ESPERER - LIII/53

Melihat premis tersebut, tentu saja tak ada yang salah, namun ternyata Dhamma tidak semudah kelihatannya. Mungkin kita sering mendengar perkataan bahwa ekspektasi tak sesuai dengan realita dan harapan tidak sejalan dengan kenyataan. Tatkala kita berekspektasi tinggi, maka merupakan sebuah kewajaran jika kita merasa sakit ketika kenyataannya berbeda. Rasa sakit inilah yang menjadi indikasi bahwa kita masih belum berpraktik Dhamma secara lengkap. Kita melupakan bahwa untung-rugi, terkenal-tak terkenal, dipuji-dihina, serta senang-sedih tidaklah dapat dihindari karena merupakan hal yang berkondisi. Kita menggadaikan keinginan kepada sesuatu yang abstrak, tetapi tak siap untuk menelan pahitnya kekalahan. Padahal sebagai seorang Buddhis, seharusnya kita bersikap pragmatis terhadap harapan. “Hope for the best, but prepare for the worst� adalah frasa yang cocok untuk menggambarkan hal ini. Bersikap optimis, tetapi selalu waspada. Berusaha dengan maksimal dan selalu fokus terhadap tujuan, namun tetap mempersiapkan tindakan yang harus dilakukan ketika gagal.


PARADHAMMA Setelah membaca hal tersebut, apakah secara otomatis kita telah sukses menerapkan Dhamma secara lengkap? Wah, sayang sekali, ternyata jawabannya lagi-lagi tidak. Mengapa? Mari kita bertanya kepada diri sendiri. Sewaktu gagal, atau minimal ketika apa yang kita harapkan tidak berjalan dengan maksimal, apakah kita tidak dapat menerimanya? Apakah kita merasa menderita karena memendam kekecewaan? Jika jawabannya tidak, maka selamat! Kita sudah selangkah lebih maju dalam mengikis keakuan yang umum dikenal sebagai ego. Jika jawabannya iya, maka jangan bersedih karena setidaknya kita sudah berinteraksi dengan ego dalam diri sendiri. Hal yang mengkhawatirkan justru ketika kita tidak memahami apa yang kita rasakan. Ketika kita tidak paham, ada dua kemungkinan, yaitu kita terlalu sering gagal sehingga akhirnya mati rasa atau kita terlalu bodoh sampai-sampai tidak dapat mengenali kondisi batin sendiri. Apabila kita berharap dengan motivasi baik, tidak terlarut dalam kekecewaan, dan mampu menerima kegagalan, maka kita telah berhasil untuk berharap dengan benar. Kita telah mampu menerapkan Dhamma untuk menciptakan harapan yang pragmatis, sebuah harapan yang sesungguhnya.

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

157


PARADHAMMA

Dari perspektif Buddhisme, sebenarnya harapan sering diasosiasikan dengan keinginan duniawi yang masih tercemar oleh keserakahan. kebencian, dan delusi. Sementara untuk hal-hal baik, terutama yang berhubungan dengan pencapaian spiritual, lebih sering menggunakan istilah aspirasi. Aspirasi (Chanda) adalah harapan yang lebih tinggi dan termasuk ke dalam 52 Cetasika. Jika kita mengambil contoh terkait keinginan untuk menjadi orang kaya. Harapan pada umumnya adalah keinginan untuk menjadi orang kaya agar dapat hidup dengan nyaman, sedangkan aspirasi adalah keinginan untuk menjadi kaya agar mampu membantu banyak orang dan mempermudah praktik Dhamma.

Sebagai penutup, memang harapan adalah hal biasa dalam kehidupan manusia, terlebih lagi dalam kondisi serba tak pasti seperti saat ini. Kita sebagai manusia bebas berharap, tetapi jelas banyak faktor yang menentukan. Kegagalan adalah sebuah kewajaran yang akan menjadi sebuah ketidakwajaran jika tidak diterima. Untuk itu, berusaha sekuat tenaga dan mempersiapkan rencana cadangan adalah satu-satunya cara untuk menciptakan harapan yang pragmatis. Dengan harapan pragmatis, terlebih lagi dengan motivasi yang benar, kita telah mampu mempraktikkan Dhamma. Bahkan, kita dapat meningkatkannya untuk menjadi aspirasi. So, apa harapanmu untuk tahun depan? (SWA/JAY)

158

PARAMITA ESPERER - LIII/53


PARADHAMMA

Referensi: https://pus taka.dh ammacitta.org/ebook/ umum/Ikhtisar20Ajaran20Buddh a.pdf https://sama ggi-ph a la.or.id/tipitaka/ dh ammapada/ https://www.kompasiana.com/ tjaturpiet/55e67 178f67a612112665741/hopefor-the-bes t-prepare-for-the-wors t https://www.wisdomlib.org/buddhism/book/ abhidh amma-in-dail y-life-ashin/d/doc3139. html

ESPERER - LIII/53 PARAMITA

159


160

PARAMITA ESPERER - LIII/53


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.