
7 minute read
Artikel Khusus PARAMITA
“Perubahan dapat terjadi dengan drastis, bagaikan pandemi yang memutarbalikkan dunia yang kita telah ketahui bertahun-tahun. Perubahan seperti itu biasanya sulit diabaikan, tetapi perubahan dapat juga terjadi secara subtil. Perubahan subtil terjadi tanpa kita sadari, jadi ini adalah undangan sekaligus latihan, mari kita refleksikan dan melakukan introspeksi diri. Apakah ada perubahan dalam badan ataupun batin diri kita masing-masing yang perlahan membentuk diri kita sekarang? Kira-kira, apakah ada pengalaman tertentu yang memulai dan mendukung perubahan tersebut sehingga menjadi pola pikir, disposisi, dan/atau kepribadian kita pada masa kini?”
PERUBAHAN
Advertisement
ARTIKEL PARAMITA
Dalam hidup ini, seringkali menuntut kita untuk melakukan perubahan dalam waktu singkat sebagai rangka beradaptasi dengan kondisi yang sedang kita alami. Sebagai contoh, untuk dapat bergabung dalam satu circle pertemanan, kita harus bisa menyesuaikan minat kita dengan kelompok tersebut. Berdasarkan pengalaman saya, saat kali pertama tinggal seorang diri dalam waktu yang lama merupakan masa-masa yang cukup sulit serta menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda, di mana kita harus melakukan sesuatunya serba sendiri. Pada masamasa ini terjadi perubahan yang cukup drastis dalam diri saya. Tuntutan kondisi menjadikan saya sebagai pribadi yang lebih mandiri dan bertanggung jawab. Pengalaman tersebut jugalah yang menjadi batu loncatan bagi saya hingga dapat menjadi versi diri saya yang terbaik saat ini. – Ronald Grant
Perubahan itu pasti. semua orang pasti mengalami perubahan baik itu perubahan fisik maupun karakter. Ketika SMA, aku menghadapi banyak sekali orang baru. Diriku yang awalnya seringkali emosi pada hal-hal yang tidak kusukai, mulai belajar bagaimana caranya mengontrol emosi. Banyak sekali teman lama yang mengatakan bahwa saya berubah banyak sejak masuk ke SMA. – Yiu Cen
Hal ini baru aku sadari ketika melihat foto kelasku ketika masih duduk di bangku SD. Kala itu, aku masih menggunakan kacamata setiap hari. Dalam foto pun, entah apa yang terjadi sebelum itu, aku duduk di posisi depan karena paling pendek, dan kedua lutut berposisi di dagu. Aku terlihat sangat, sangat suram dan muram. Kembali ke masa kini, meskipun aku masih pendek dibandingkan teman-temanku yang lainnya, aku memiliki lebih banyak alasan untuk senyum dan tertawa. Anak di dalam foto itu seakan merupakan orang lain dengan kepribadian yang berbeda sama sekali dari yang aku punya sekarang. Dalam kurun waktu lebih dari satu dekade, aku tidak pernah sadar bahwa aku sedang berubah, dan telah berubah dari pribadiku yang dulu. Mungkin saat ini juga, aku sedang mengalami perubahan yang hanya akan aku sadari beberapa tahun atau dekade kemudian. Pelan, tetapi pasti. – Jaysen Ekajuve Thiadi
Kehidupan di dunia itu bersifat sementara, begitu juga dengan diri kita sebagai manusia. Terkadang, ada orang yang menuntut kita untuk berubah sesuai keinginan mereka. Bahkan, ada orang yang justru malah kaget dengan perubahan kita yang disertai ketidakinginan mereka terhadap perubahan kita. Pilihan yang meliputi apakah kita harus mengikuti saran orang terdekat untuk berubah akan melibatkan perubahan pada akhirnya. Hal tersebut mampu membentuk diri kita secara batin yang sekarang. Begitu juga dengan fisik. Setiap kita merayakan ulang tahun, kita juga mengalami perubahan secara perlahan. Ada waktu di mana kesadaran memukul kita bahwa waktu terus berjalan begitu cepat. Salah satu contohnya adalah kita tidak menyangka bahwa diri kita sudah dewasa, padahal kita masih merasa diri kita itu masih anak kecil dengan badan yang mungil beberapa bulan lalu. Salah satu perubahan yang terjadi dari pengalaman saya adalah bagaimana saya menjalani kewajiban saya menjadi mahasiswa pada pertama kalinya. Sebuah tantangan mampu mendorong saya untuk beradaptasi baik secara mental maupun fisik. Secara mental, ada rasa kaget terhadap lingkungan yang begitu berbeda daripada sebelumnya, seperti culture shock. Namun, saat menjalaninya untuk terus berfokus dalam bertahan hidup, saya mulai terbiasa untuk menjalankan kehidupan kuliah dengan baik-baik saja tanpa kendala. Selama perjalanan di kuliah, saya mulai percaya bahwa perubahan yang diawali dengan pengalaman buruk mampu berubah menjadi pengalaman yang baik. Perubahan tersebut mampu membuat saya berpikir bahwa suatu pengalaman tidak seburuk yang saya pikirkan. Saat saya melihat ke belakang saat ini, saya menyadari bahwa pengembangan diri saya selama ini menjadi lebih baik secara kepribadian dan pola pikir. – Felicia

ARTIKEL PARAMITA
Satu pertanyaan yang terus melintas dalam kepala kita. Seringkali kita melewatkan banyak kesempatan karena kita merasa belum siap ataupun belum mampu. Kita tidak siap dengan adanya perubahan. Sewaktu kita duduk di jenjang SMP, kita tidak siap menjadi anak SMA. Sewaktu kita duduk di jenjang SMA, kita tidak siap berkuliah dan seterusnya. Ini merupakan satu hal yang sangat wajar. Namun, satu hal yang harus kita sadari, perubahan bukan tentang seberapa lama kita butuh waktu untuk menyiapkan diri, melainkan tentang mindset kita terhadap perubahan tersebut. Jika berkaca pada pengalaman saya sendiri, saya tidak pernah siap akan perubahan, tidak pernah siap mengalami kehilangan seseorang yang disayangi, dan tidak pernah siap menjadi dewasa sebelum waktunya. Sayangnya, perubahan itu datang bukan hanya sebelum kita siap, bahkan juga sebelum kita menyadari kehadirannya. Namun demikian, perubahan yang mendadak tersebut jugalah yang membuat kita berkembang bahkan sampai melampaui batas-batas diri kita yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. – Helena Wijayanti
Perubahan sering terjadi secara perlahan, tanpa kita sadari sebagai suatu proses yang alamiah dalam kehidupan kita. Meski begitu, perubahan juga sering terasa menakutkan; perubahan memaksa kita untuk keluar dari zona nyaman dan beradaptasi pada hal-hal yang tidak familier. Namun, di lain sisi, perubahan juga menjadi kesempatan untuk pengembangan dan pe-realisasi-an potensi diri apabila dimanfaatkan dengan benar. Saya sendiri juga kerap merasakan rasa inersia akibat ketakutan atas perubahan tersebut. Seumur hidup saya telah hidup dalam lingkungan fisik dan norma-norma sosial yang sama, yang mengakibatkan saya sulit beradaptasi kala masuk ke lingkungan baru di universitas. Namun, ketika saya mencoba membuka diri terhadap teman dan pengalaman baru, saya menemukan bahwa pandangan dan pengalaman saya berkembang secara luas, dan saya juga menemukan banyak kesempatan untuk belajar dan mengeksplorasi diri. Maka dari itu, saya sangat mendorong pembaca untuk menghilangkan rasa inersia dalam zona nyaman. – Juni Fransisca Onggani Winata
Badan fisik dan batin seseorang akan selalu mengalami perubahan. Perubahan badan disebabkan oleh bertambahnya usia ataupun perubahan kebiasaan dan gaya hidup, sedangkan batin mengalami perubahan saat orang tersebut mendalami ajaran agama atau mengembangkan norma dan pandangan hidup yang dimilikinya. Saya menemukan bahwa salah satu faktor terbesar yang menimbulkan perubahan pada kepribadian seseorang adalah orang lain yang berada di sekitar orang tersebut. Saya menyadari hal ini ketika saya mendengarkan teman SMA saya menceritakan mengenai pengalamannya sebagai pengurus OSIS. Waktu SMA, saya tidak berminat mengikuti organisasi atau kepanitiaan apapun, tetapi setelah mendengarkan cerita dari teman saya mengenai manfaat yang diperoleh dari mengikuti organisasi, saya menjadi termotivasi untuk mencoba hal baru di kuliah, yaitu mengikuti organisasi kemahasiswaan. Faktor lain yang menimbulkan perubahan pada kepribadian seseorang adalah motivasi orang itu sendiri. Apabila seseorang bertemu dengan orang malas, tidak berarti dia juga akan menjadi malas. Jika dia memiliki tekad untuk menolak pengaruh yang jelek, dia tidak akan mencontohi perilaku yang jelek. Meskipun seseorang dikelilingi oleh orang-orang yang berkepribadian baik, dia tidak akan mencontohi perilaku baik mereka jika dia tidak memiliki keinginan untuk membuat diri menjadi lebih baik. – Nathanawan Tepsuwan
Saya pahami bahwa apa pun yang terjadi, life must go on. Entah kita mengambil kesempatan, membuat kesalahan, mencapai kesuksesan, maupun hanya berdiam diri, kehidupan tetap berjalan. Hal-hal tersebut tentunya menyebabkan perubahan-perubahan dalam diri kita masing-masing.
Dengan banyaknya hal yang informatif yang dapat kita terima di masa modern ini, saya semakin menyadari betapa pentingnya untuk membuka diri dan open-minded dalam banyak hal dengan tetap berpikir kritis dan menyaring dampak baik dan buruk untuk kehidupan sehari-hari. Dengan pola pikir yang semakin dewasa, sabar, bijaksana, dan berpikir positif, pun kita dapat memberikan banyak perubahan yang baik untuk diri kita sendiri maupun sekitar. And I'll keep trying to be the best version of me. :] – Sharon Felicia Davidson
Kehidupan yang dinamis ini secara cepat atau lambat akan mengubah kita, entah ke arah baik atau buruk.
ARTIKEL PARAMITA
Perubahan terjadi setiap saat. Tidak ada satu pun yang kekal abadi. Pengalaman, lingkungan, teman, keluarga, semuanya merupakan faktor-faktor yang secara kita tidak sadari membentuk kita yang saat ini. Pola pikir kita pun secara tidak langsung juga terpengaruhi oleh keadaan di sekitar kita.
Perubahan subtil sebenarnya dapat kita sadari. Namun, seringkali kita memilih untuk mengabaikannya. Seperti air yang menetes perlahan sebenarnya kita sadari. Namun, ketika kita tidak hiraukan beberapa lama maka akan muncul genangan air. Di saat itu, barulah kita benar-benar menyadari apa yang telah berubah. Perubahan kadang-kadang dapat terjadi secara baik maupun buruk. Namun, kita harus selalu memiliki prinsip hidup yang dipegang. Seringkali, orang-orang melupakan jati dirinya setelah sekian lama terpengaruhi oleh lingkungan sekitar. Hal itu membuat seseorang kehilangan arah hidup. Oleh karena itu, kita sebagai penentu nasib harus memegang setir dan mengontrol sendiri perubahan dan dampaknya terhadap kita. – Vincent