13
POLITIK EKOLOGI DALAM PERSPEKTIF PERKOTAAN Rahmat Jabbaril
Sahabat DPKLTS Seniman, Pelukis, Pejuang Kampung Kreatif
P
ertimbangan pemajuan peradaban umat manusia, akan diukur dari
wajah kota sebagai representasi indentitas berpikirnya. Sepertinya pergerakan berpikir yang menyematkan langkah-langkah dari tindakan manusia itu, menunjukan ruang kolektif sebagai: ruang komunikasi, ruang ekspresi dan ruang saling memberi. Namun pada perkembangannya ruang kolektif (ruang publik) itu menjadi ruang kekuasaan bagi sekelompok orang. Jadi siapapun yang “berkuasa” di kota itu, dialah yang akan mengatur sistem komunikasi, sistem ekspresi yang dibungkus oleh sistem politik, yaitu politik kekuasaan kapitalistik yang menjadikan struktur alat untuk mengubah kesadaran sesama umat manusia melalui kebijakan yang seolah sebagai representasi demokrasi atau rasa kewargaan.
Dalam konteks itu, kita bisa merasakan dampak dari kebijakan yang mengutamakan kepentingan kekuasaan atas kelompok tertentu, dan memungkinkan menggunakan alat pemerintah (representasi kepublikan) sebagai tangan besinya. Politik kekuasaan kapitalistik tersebut bertentangan dengan pemahaman politik-ekologi.
Bunga Rampai - 20 TAHUN DPKLTS - 10 September 2021 81