5 minute read

20 Urban Farming Peluang Ekonomi Rakyat Adang Kosma Wijaya

20

URBAN FARMING PELUANG EKONOMI RAKYAT

Advertisement

Adang Kosma Wijaya

Sekretaris DPKLTS Ketua Yayasan YPKLTS

Urban farming adalah suatu istilah di bidang budidaya pertanian yang meliputi peternakan, perikanan, dan termasuk pertanian itu sendiri dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat urban di perkotaan. Urban farming atau pertanian urban yaitu satu kegiatan pertanian yg digerakan oleh masyarakat perkotaan dengan memanfaatkan lahan yang semakin sempit sehingga tidak ada ruang untuk kgiatan pertanian tradisional, oleh sebab itu urban farming memberikan solusi melalui praktek budidaya, pemrosesan, dan distribusi bahan pangan di/atau sekitar perkotaan.

Model budidaya pertanian yang bisa dilakukan seperti penanaman jenis tanaman holtikultura, yaitu tanaman tanaman yang dapat diproduk dalam hitungan mingguan sampai dengan dua tiga bulan, hasilnya sudah dapat dipanen, begitu juga budidaya perairan, khususnya budidaya ikan lele, dan pilihannya adalah ikan lele Belanda (Dutch Strain).

Urban farming diyakini sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat perkotaan, serta sebuah solusi cerdas bagi masyarakat urban yang sulit mencari pekerjaan atau yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), maka urban farming sekaligus

Bunga Rampai - 20 TAHUN DPKLTS - 10 September 2021 123

mengatasi pengangguran perkotaan yang sering menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat di kota-kota besar.

Teknologi C-RAS untuk Lele Belanda

Budidaya ikan lele Belanda sangat menjanjikan untuk kesejahteraan masyarakat perkotaan dan sekitarnya. Kelebihan budidaya ikan lele Belanda dibanding lele lokal adalah: (1) tingkat pertumbuhan, lele Belanda memiliki perkembangan yang jauh lebih cepat dibanding lele lokal, (2) tingkat padat tebar, lele Belanda memiliki kepadatan tebar 3.500 ekor/meter kubik, lebih padat dibanding lele lokal, (3) tekstur daging, lele Belanda memiliki protein, albumin, dan omega-3 lebih banyak dibanding dengan lele lokal.

Mengapa ikan lele Belanda menjadi pilihan sebagai budidaya pertanian? Jawabannya adalah karena budidaya ikan ini memiliki nilai yang sangat ekonomis dibanding hewan daging lainnya. Dengan mengeluarkan 1 kg pakan untuk ikan lele Belanda dapat menghasilkan 1 kg daging, tentu hal ini sangat hemat bila dibanding dengan daging hewan ternak lain yang memerlukan 8 -9 kg pakan untuk menghasilkan 1 kg daging.

Teknologi budidaya ikan lele Belanda sangat ramah lingkungan dan berkelanjutan, yaitu menggunakan teknologi C-RAS yaitu Closed Recirculating Aquaculture System, yang sangat terkenal di Belanda yang dilakukan oleh Perusahaan Fish Techknowledge, yaitu perusahaan budidaya ikan di Appingendam, Negeri Belanda. Perusahaan ini berkomitmen terhadap kelanjutan ekologi, social, dan ekonomi dalam produksi pangan dimasa depan.

Masyarakat pertanian perkotaan atau urban farming ini melakukan pemanfaatan lahan sekecil apapun agar lahan tersebut bermanfaat dan menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi tinggi, misalnya lahan tidur yang tidak terpakai di sekitar rumah dan bisa dimanfaatkan. Untuk melakukan budidaya ikan lele Belanda dibutuhkan minimal luas lahan 3 meter x 3 meter bisa dimanfaatkan untuk meletakkan beberapa unit instalasi yang terbuat dari fiber glass bentuk persegi panjang dengan ketinggian minimal 1(satu) meter berikut kelengkapan lainnya dengan menggunakan teknologi C-RAS, sehingga mampu menghasilkan nilai komersial berupa budidaya ikan lele Belanda di sekitar rumah. Di samping itu hasil panen dapat meningkatkan gizi dan protein bagi

124 Bunga Rampai - 20 TAHUN DPKLTS - 10 September 2021

keluarga, dan mudah-mudahan bisa bermanfaat juga bagi masyarakat warga kota dari kelebihan yang dibutuhkan oleh keluarga.

Teknologi C-RAS tidakah terlalu sulit untuk dipraktikkan, bahkan bilamana perlu bisa dimodifikasi sesuai situasi, kondisi, dan bahanbahan yang tersedia.

Pertama: Mekanisme C-RAS perlu memperhatikan hal pokok, yaitu (1) limbah pakan dari ikan lele Belanda melalui pemadatan bisa dijadikan pupuk, (2) berfungsi sebagai biofiltrasi, air dialirkan ke filter berikutnya dengan menggunakan bio filter dengan menambah bakteri untuk meningkatkan kualitas air, (3) untuk pengendalian gas terlarut, (4) perlu perhatian bahwa gas yang paling berbahaya di dalam air adalah amoniak yang harus dibuang, dan oksigen yang ditambahkan melalui proses aerasi, kemudian air kembali ke kolam dalam keadaan bermutu baik.

Kedua: Ada 4 (empat) persyaratan penting yang dibutuhkan dalam pembesaran ikan dengan Methode C-RAS, yaitu (1) sistem praktik teknologi C-RAS harus benar, ini sangat ideal untuk mengontrol parameter air yang dapat menjamin ikan dalam kondisi hidup yang optimal untuk menghasilkan ikan yang sehat, (2) benih yang bagus menggunakan benih dari jalur genetik yang untuk meningkatkan pertumbuhan dan produk akhir ikan saat dipanen, (3) pembesaran yang sukses, tidak dapat berjalan dengan baik tanpa management yang baik dan staf yang terlatih dan terampil, (4) yang tidak kalah penting adalah rasa humanisme dari para pelaku budidaya ikan lele Belanda ini, sehingga para pekerja merasa enjoy dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari.

Ketiga: Keunggulan teknologi C-RAS antara lain (1) lingkungan yang sepenuhnya terkontrol untuk kehidupan ikan, (2) penggunaan lahan, air, dan energi yang efisien, (4) strategi pemberian pakan yang tepat akan mempercepat pertumbuhan dan panen yang optimal.

Kombinasi Hidroponik

Melalui urban farming atau pertanian urban diharapkan masyarakat perkotaan dapat berinovasi dan berkreasi melalui pemanfaatan lahan yang tidak luas, dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, maka akan berdampak positif, warga perkotaan

Bunga Rampai - 20 TAHUN DPKLTS - 10 September 2021 125

menjadi sejahtera, wilayah perkotaan menjadi makmur, dan lingkungan perkotaan menjadi lestari. Budidaya pertanian bisa sesuai dengan pilihan warga sendiri. Bisa saja budidaya ikan lele Belanda ini dikombinasikan dengan budidaya tanaman sayuran semusim dengan metode hidroponik yang bisa dipanen dalam waktu singkat dalam hitungan minggu sampai 2-3 bulan. Teknologi hidroponik bisa dikembangkan secara horisontal untuk lahan yang luas, atau vertikal bila lahannya sempit. Teknologi hidroponik ini menjanjikan hasil panen yang optimal dengan menggunakan instalasi sederhana yang terbuat dari paralon yang dialiri air secara sirkulasi dari kolam ikan lele Belanda, dan pemberian beri pupuk yang mengandung unsur-unsur untuk pertumbuhan tanaman tersebut secara tepat.

Suatu hal yang tidak kalah penting dari kegiatan urban farming ini adalah dampak sosial dan budaya, serta hubungan silaturahmi antar warga masyarakat perkotaan di sekitar keberadaan budidaya tersebut. Selain membawa dampak positif dengan menciptakan peluang pekerjaan bagi warga lain yang membutuhkan, tentunya dengan sistem manajemen yang baik, yang saling menguntungkan, maka warga perkotaan akan meningkat kesejahteraannya. Konsep manajemen urban farming adalah bukan sistem kapitalisme yang mengekasploitasi pekerja dengan upah rendah, yang sebaliknya membuat para pemodal kapitalis menikmati keuntungan berlimpah. Sesungguhnyalah sistem kapitalisme ini memang tidak sesuai dengan haluan Pancasila, terutama sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, dan sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.***

126 Bunga Rampai - 20 TAHUN DPKLTS - 10 September 2021