5 minute read

19 Sampah Kota dan Pertanian Rumah Tangga Supardiyono Sobirin

19

SAMPAH KOTA DAN PERTANIAN RUMAH TANGGA

Advertisement

Supardiyono Sobirin

Koordinator Dewan Pakar DPKLTS

Alangkah indahnya rumah anda, bersih dan tanaman sayurannya subur. Sebuah pepatah tua mengatakan di mana ada kemauan, di situ ada jalan, sebuah pepatah tua namun sangat menginspirasi, dan kalau kita benar-benar melakukannya, hasilnya memang sangat memuaskan. Bisa jadi anda turut menghijaukan kota anda, menjadi sejuk, dan menyegarkan. Dengan konsep utopia zero waste, yaitu tidak membuang sampah ke luar rumah, anda bisa turut menjaga lingkungan, sekaligus anda mendapatkan kompos buatan sendiri untuk pertanian rumah tangga anda. Jangan khawatir kalau anda tidak memiliki halaman luas atau bahkan tidak memiliki halaman sama sekali, tanaman sayuran bisa ditanam dalam kaleng-kaleng bekas, dan digantung di depan atau di samping rumah.

Sampah merupakan masalah klasik masyarakat perkotaan yang sulit sekali diselesaikan secara tuntas. Hampir semua warga kota mengandalkan kepada petugas kebersihan kota yang semakin kedodoran dalam menangani sampah perkotaan. Sayangnya budaya kota yang sangat konsumtif telah membuat kebanyakan warga kota tidak berfikir secara kreatif mengolah sampahnya sendiri.

Bunga Rampai - 20 TAHUN DPKLTS - 10 September 2021 119

Tahukah anda berapa produksi sampah Kota Bandung. Rata-rata total volume sampah bisa mencapai 7.500 m3 dalam satu hari, beratnya bisa mencapai 3.000 ton! Sampah setiap hari sebanyak itu setara dengan berat gajah dewasa 2.000 ekor. Lembaran sampah plastiknya bisa menutupi 200 lapangan sepak bola. Sampah kertasnya bila dibuat dari bubur kertas sama dengan menebang pohon 500 batang setiap hari. Bisa dibayangkan kerusakan lingkungan yang kita hadapi. Sampah dibiarkan menjadi penyakit dan banjir cileuncang, tapi kalau sampah diolah akan menjadi berkah.

Sampah Kota Bandung rata-rata terdiri dari bahan organik 65% dan bahan anorganik 35%. Kalau kita bersedia mengolah sampah organik mulai dari rumah kita masing-masing menjadi kompos, maka banyak sekali manfaatnya. Pertama mengurangi sebagian besar sampah perkotaan, kedua menghasilkan kompos yang bisa dimanfaatkan sendiri untuk pertanian rumah tangga, atau bahkan bisa dijual.

Ngangon Runtah Jeung Kalakay

Membuat kompos dari sampah rumah tangga sangatlah mudah, tidak perlu teori yang muluk-muluk. Ada banyak cara dalam membuat kompos, tinggal dipilih oleh kita cara mana yang kita sukai. Ada cara pengomposan anaerob, yaitu dengan memasukkan sampah organik ke dalam lubang yang digali di tanah, kalau dulu namanya lubang kalakay, kemudian di tutup rapat. Ada cara pengomposan aerob, yaitu dimasukkan ke dalam wadah yang berlubang-lubang, bisa dari keranjang bambu, atau bahkan bisa menggunakan karung yang diberi lubang-lubang secukupnya.

Untuk mempercepat proses pengomposan, bisa dibantu dengan menyemprotkan cairan mikro organisme lokal atau sering disebut MOL. Cairan MOL ini bisa dibuat sendiri, dan sangat mudah. Banyak cara membuat MOL, salah satu caranya adalah sebagai berikut: siapkan bahan-bahan berupa bonggol pisang bagian bawah yang ada akarnya ditumbuk halus seberat 1 kilogram, gula 1 kilogram bisa gula merah atau gula pasir, tarasi 1/4 kilogram, air kelapa 10 gelas minum.

Semua bahan dicampurkan menjadi satu, kemudian campuran bahan tersebut dimasukkan dan tong plastik dan ditambahkan air sebanyak 40 liter. Aduk-aduk supaya rata dan lanjut tong ditutup dengan tutup yang diberi lubang-lubang, agar mikro organismenya bisa bernafas.

120 Bunga Rampai - 20 TAHUN DPKLTS - 10 September 2021

Tiap hari diaduk, dan setelah sekitar 1 (satu) minggu, maka MOL sudah dapat dimanfaatkan. Tanda bila MOL telah jadi, yaitu dengan baunya yang menyengat seperti alkohol.

Andaikan bahan-bahan kompos dari sampah organik di dalam komposter aerob atau anaerob disiram dengan cairan MOL yang telah diencerkan, dan tiap 3 hari bahan kompos tersebut diaduk-aduk supaya tercampur merata, maka proses pengomposan akan selesai dalam waktu paling lama 3 (tiga) minggu atau 1 (satu) bulan.

Kompos bisa kita panen, kemudian kita ayak agar butirannya homogen, dan langsung bisa kita manfaatkan. Bisa dijual, atau sebaiknya dimanfaatkan sendiri sebagai media pertanian rumah tangga.

Tiap Hari Panen Dari Pertanian Rumah Tangga

Sekarang ini pertanian rumah tangga biasa disebut urban farming telah populer dan banyak dilakukan oleh warga kota yang peduli lingkungan. Jenis tanaman tergantung selera kita, ada tomat, daun bawang, seledri, engkol, sawi, cabai merah, cengek, dan lain-lainnya. Bahkan padi juga bisa menjadi tanaman pertanian rumah tangga yang menarik. Wadah untuk pertanian rumah tangga bisa menggunakan pot, ember bekas, kaleng bekas, atau polybag. Kalau kita tidak memiliki lahan untuk menaruh wadah-wadah tersebut, bisa saja wadah-wadah tersebut digantungkan di kaso-kaso samping rumah.

Cara bertani pertanian rumah tangga juga tidak sulit. Pertama, siapkan wadah yang akan kita pakai untuk menanam tanaman. Wadah kita isi dengan media tanah yang dicampur dengan kompos buatan sendiri. Perbandingan antara tanah dan kompos bisa satu banding satu, yaitu satu bagian tanah ditambah satu bagian kompos, diaduk sampai rata. Pilih benih tanaman yang akan kita tanam, lalu disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian khusus, misalnya di keranjang bekas atau besek atau pipiti. Setelah tanaman tumbuh berkecambah, pilih yang bagus tumbuhnya, dan pindahkan ke wadah yang telah kita siapkan. Setiap 3 hari sekali tanaman kita siram secukupnya, dan dijaga atau dirambet bila ada rumput-rumput liar yang tumbuh.

MOL yang kita buat, bisa dimafaatkan sebagai pupuk cair, asal MOL diencerkan terlebih dahulu. Cara pengencerannya adalah 1 cangkir MOL diencerkan dengan 20 sampai 25 cangkir air, jadi tidak boleh pekat.

Bunga Rampai - 20 TAHUN DPKLTS - 10 September 2021 121

Cairan MOL encer tadi disiramkan pelan-pelan ke media tanah tanaman, sambil medianya diaduk-aduk pelan-pelan. Cairan MOL jangan disiramkan langsung ke daun atau batang tananam, karena tanaman bisa mati.

Tanaman-tanaman di pertanian rumah tangga kita bisa di panen setelah 2 (dua) atau 3 (tiga) bulan, atau bahkan ada yang 1 (satu) bulan. Dengan perawatan yang baik dan seksama, tanaman tomat dari bibit satu batang bisa menghasilkan lebih dari 100 buah tomat segar. Satu batang cabe merah bisa menghasilkan lebih dari 50 buah cabe yang merah dan segar. Cara panennya tidak sekaligus, tetapi bertahap tergantung buah yang matang, jadi bisa panen tiap hari.

Tanaman padi dalam pot atau ember juga sangat menarik, cara menanamnya dan merawatnya juga sama dengan tanaman yang lain. Upayakan pot atau ember yang dipakai ukuran diameter 50 cm dan tingginya paling kurang 50 cm sampai 75cm. Dengan perawatan yang seksama, padi yang ditanam dari satu benih bisa berkembang menjadi lebih dari 100 anakan. Dalam 3 bulan padi pot atau ember ini bisa di panen, dan bisa menghasilkan 1/2 kilogram gabah panen kering.

Mari kita mulai mengolah sampah dari rumah kita sendiri. Rumah menjadi bersih, indah, panen tanaman setiap hari, dan kitapun telah berperan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan di kota kita. Mangga prak, prung, der! ***

122 Bunga Rampai - 20 TAHUN DPKLTS - 10 September 2021