Dr. Iis Masdiana (Pengawas SLB)
LITERASI PROGRAM POSITIF, IKUTI DENGAN IKHLAS
Dr. Iis Masdiana (Pengawas SLB)
K
ebijakan pemerintah terus digulirkan sebagai upaya untuk lebih mengoptimalkan hentakkan pencapaian mutu pendidikan, salah satunya adalah hadir nya sekolah penggerak. Sebagai orang pemerintah di bidang pendidikan hendaknya segera mengimplementasi dilapangan sebagai bentuk ketanggapan kita untuk mengsukseskannya segala program, tidak terkecuali yang berlavel literasi, demikianlah diungkapkan Iis Masdiana saat membuka kegiatan pelatihan Cipta baca puisi yang dilaksanakan SLB Negeri 1 Makassar. Pengawas SLB ini mengungkapkan pelatihan ini dapat disebut program yang positif. Para peserta diharapkan dapat mengikutinya dengan ikhlas dan sungguh sehingga nantinya bermanfaat buat diri sendiri dan siswa SLB. 36 | Macca No. 2/Oktober 2021
Kepala sekolah SLB Negeri 1 Makassar, Dr. A. Hamjan, S.Pd, M.Pd, melaporkan, jumlah peserta 30 guru. Kegiatan ini kata dia seharusnya dilaksanakan tahun 2019, namun tertunda karena pandemi Covid 19, “Saat ini pandemi telah melandai, Alhamdulillah program pun siap dilaksanakan meski tetap mengikuti protokol kesehatan” ungkap A. Hamjan yang mengaku akan memarathonkan segala program yang ada di SLB yang dipimpinnya, mengingat begitu sulit meraih label sekolah penggerak, tandasnya. Nara sumber pelatihan dari Dewan Kesenian Makassar Drs. Ahmadi Haruna dikenal sebagai pekerja jurnalistik senior di Sulsel dan redaktur Majalah Seni, Budaya, Literasi dan Pendidikan Macca. A. Joharniati, salah seorang peserta yang juga menjadi moderator pada acara pelatihan mengungkapkan, cukup antusias untuk mengikuti materi, karena cabang seni karya sastra untuk
Suasana Pelatihan Cipta Baca Puisi di SLB Negeri 1 Makassar. (foto: dok.)
Kepala sekolah SLB Negeri 1 Makassar, Dr. A. Hamjan, S.Pd, M.Pd,
pertama kalinya dilatihkan kepada guru SLB, dan menurut dia cukup mengasyikan sebab selain dituntun akan langkah langkah cipta puisi juga nara sumber memberikan contoh cara membaca puisi yang baik.” Alhamdulillah, kami berkesempatan mengikutinya bersama rekan - rekan lain “ jelas A.joharniati ,S.Pd. A. Joharnuati, yang dalam
kegiatan juga menyuguhkan karya puisi berjudul Corona dan tampil membacakan telah menyimpulkan hasil kegiatan, pelatihan, menurut dia cipta dan membaca puisi adalah dua kegiatan yang saling terintegrasi namun keduanya memiliki ranah yang berbeda, cipta puisi masuk dalam ranah menekankan inspirasi, penentuan tema, pemilihan diksi, rama irama dan gaya bahasa, sedangkan membaca puisi merupakan ranah pemeranan atau keaktoran yang menekankan aspek acting ,vokal, penjiwaan dan expresi tubuh dan wajah, tulisnya dalam kesimpulan yang dibacakan pada sesi penutupan. (Ahmadi Haruna). []
