
2 minute read
Tampil Unik di Festival Internasional Toraja
tradisi Toraja yang unik, klasik seperti Ma’dandan, Ma’daga, Ma’pelle, Karombi, Tomina, Ondo Samalele, Ma’lambuk, Ma’nimbong, membuat haru generasi sekarang melihat seni budaya nenek moyang yang bila tidak dipelihara dan dirawat akan punah. Tak kalah uniknya adalah penampilan dari Sanggar SIRAJUDDIN sebagai bagian dari Festival Internasional Toraja, yakni Tari Pepe’ Pepe’ Baine. dari Kabupaten Gowa. Meski ada penampil “lain” dari Kabupaten GOWA, justru makin membuat Festival tersebut “bergisi” dengan kemasan yang spektakuler di tengah sejuknya malam pedesaan Malakiri Toraja Utara. Terdengar riuh teriakan “Meol li” dari penonton. Ini jawaban bahwa Pandemi Covid-19 tidak memadamkan lampu panggung seni budaya di Indonesia.[]
Pepe’ Pepe’ Baine
Advertisement
Tampil Unik di Festival Internasional Toraja
Tari Pepe’ Pepe’ Baine bagian dari pengembangan gerak dari notasi gerak siratang yang menggunakan api yakni properti Kanjoli (obor) yang menyala. Tarian ini bermakna, cerminan bagaimana membersihkan diri dari hal-hal yang buruk di dalam batin dan pikiran. Selain itu juga tarian Pepe’ pepe’ Baine juga jadi simbol penyebaran agama Islam di Sulawesi Selatan, karena di dalam tarian ini, para penari bergerak seraya berdoa kepada Allah SWT agar dihindarkan dari keburukan dan didekatkan dengan Sang Pencipta. Iringan musik bernuansa Islami yang mengandung unsur dakwah berbahasa Makassar, turut menjadi doa agar keselamatan senantiasa menyertai. Penari terdiri dari lima) orang penari wanita dan musik dimainkan lima orang laki-laki. Koreografer dari tarian ini adalah Dian Siradjuddin puteri dari mendiang Maestro Sinrilik, Alm. H. Siradjuddin Bantang. Sanggar Siradjuddin Gowa telah membawa tari Pepe’ Pepe’ Baine ini sampai ke daratan Eropa. Tari Pepe’ Pepe’ Baine sebagai penampil di panggung Toraja International Festival (TIF) 2021 ini,
Tari Pepe’ Pepe’ Baine. (Foto: Sanggar Sirajuddin).
persembahan dari Sanggar Siradjuddin merupakan satu satunya penampil dari luar Toraja. Mengingat Toraja Internasional Festival (TIF) diselenggarakan dalam suasana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Rombongan Sanggar Sirajuddin yang bermarkas di Sungguminasa - Gowa, menempuh jarak sekitar 336 Km ke Toraja Utrara di tempat pertunjukan. Permintaan penyelenggarah mesti seluruh personil wajib sudah vaksin dan melakukan Swab Antigen di Puskesmas Rante Pangli Toraja. “Alhamdulillah seluruh peserta dari Sanggar Sirajuddin dinyatakan negativ Covid 19, “ kata Dian sebagai pemimpin rombongan. Tari Pepe’ Pepe’ Baine berhasil menjadi Gong yang memukau di panggung TIF 2021. membuat penonton terpukau oleh atraksi api dari mulut bibir penari jelita yang menyembur ke langit, Toraja berlatar Rumah Tongkonan yang klasik. Dan atraksi para penari yang membakar Bapak Bupati Toraja Utara dan tidak terbakar, turut mengundang decak kagum seraya menyerukan “Meolli” yang merupakan teriakan khas Suku Toraja.[]