Majalah MACCA Edisi nomor 2 Oktober 2021

Page 29

BAHASA DAN DEMOKRATISASI PUISI M. Arifin Zaidin Universitas Terbuka. Tinggal di Makassar Aco Karumpa Unismuh. Tinggal di Makassar

K

etika kita menginterpretasi sebuah karya sastra, maka pikiran kita akan berpikir tentang bahasa retorika, bahasa kiasan, dan unsur-unsur pembangun karya sastra puisi padahal karya sastra puisi tidak akan pernah tercipta jika tidak dibangun melalui sintaksis, morfologi, fonologi, dan aspek semantik. Itulah sebabnya tulisan hasil penelitian ini menjadi penting untuk ditulis dan dibaca. Puisi soneta “Senja” mempunyai romantika persahabatan dengan manusia dan lingkungannya yang diuntai dengan unsur-unsur pembangun puisi, yakni

unsur-unsur intrinsik. Hal ini menjadi penting diungkapkan agar penikmat sastra atau pembaca dapat memahami bagaimana seorang penyair Sanusi Pane mengekspresikan puisi soneta “Senja” dalam bentuk ekspresi tulisan. Salah bukti persahabatan dengan alam dan lingkungan sekitarnya dalam pengungkapan “Malam turun perlahanlahan// Damai sentosa hening tenang, // Sunyi senyap alam sekarang,// Pengungkapan puisi soneta “Senja” merupakan salah satu bentuk keingintahuan fungsi sastranya melalui analisis struktur kebahasaan yang melekat pada soneta “Senja” dan analisis ini masih kurang dilakukan oleh para peneliti susastra. Nilai-nilai karakter yang tersirat dalam puisi soneta “Senja” menjadi penting untuk dikaji karena nilai-nilai karakter sudah merupakan tatanan kehidupan yang harus diimplementasikan dalam kehidupan yang dijalini manusia. Kesadaran akan manfaat nilai-nilai karakter yang baik yang ada dalam diri sendiri akan terdorong untuk menyukai dan mencintai nilai-nilai karakter yang kemudian dengan kesadaran sendiri akan mengaplikasikannya dengan baik dan terus-menerus dalam kehidupan. Kata Dalam “Senja”. 56 kata dalam puisi soneta “Senja”, kemudian ke-56 kata tersebut diidentifikasi jenis kata apa yang digunakan oleh Sanusi Pane. 56 kata yang digunakan

27 | Macca No. 2/Oktober 2021

Sastrawan Sanusi Pane (foto: dok)

untuk menggerakkan atau menyalurkan gagasan yang akan disampaikan kepada orang. Tiap kata memiliki jiwa dan setiap anggota masyarakat harus memiliki jiwa untuk menggerakkan orang lain dari kata-kata yang digunakannya, keterangan, dan kata sambung. Unsur sintaksis dalam subkata dasar, kata berimbuhan, kata ulang berimbuhan, kata depan, kata keterangan, dan kata sambung puisi soneta “Senja” karya Sanusi Pane dapat kita lihat kata-kata //malam// termenung//perlahan-lahan//di kebun// seperti//karena//. Frasa Dalam “Senja” Frasa adalah kelompok kata yang tidak melebihi batas fungsi. Artinya, frasa tidak menduduki fungsi subjek, predikat, objek, keterangan (SPOK). Penggunaan frasa dalam puisi soneta “Senja”, dapat kita lihat pada frasa//Malam turun//Damai sentosa// Hening tenang// Sunyi senyap//Suara angina//


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.