Majalah MACCA Edisi nomor 2 Oktober 2021

Page 24

Proses

Photography Sandwich Pallumara Goenawan Monoharto Seniman fotografi. Tinggal di Makassar

Maestro tari Pakarena, Dr. Nurlina Syahrir, M.Hum. (Foto: Goenawan Monoharto).

K

onsep modern dari roti lapis atau ‘sandwich’ dalam bahasa Inggris pertama kali ditulis di jurnal Edward Gibbon, mengacu pada penyebutan “potongan daging dingin” sebagai ’Sandwich’. Adalah John Montagu, 4th Earl of Sandwich, seorang aristokrat Inggris yang memerintahkan pelayannya untuk membawakan daging pesanannya yang diselipkan di antara dua potong roti, dan yang lainnya mulai memesan dengan berkata sama: ‘Sandwich!’ Pada awal abad ke-20, saat roti menjadi makanan pokok di Amerika, roti lapis menjadi makanan populer dan popularitas yang terus meningkat. (Disarikan dari wikipedia). Kemudian saya coba mengelaborasi panganan dari bahan roti tawar dengan ikan (masak) Pallumara. Saya suka Pallumara ikan Mairo (teri) atau ikan anak Layang (sarden). Racikan yang enak, asyik dan menarik dicicipi. Kemudian saya memperkenalkan pada sahabat-sahabat seniman bahwa kuliner di Makassar begitu bervariasi, juga dapat direkayasa. Di masa millineal racikan apa saja nyaris SAH. Soal enak tidaknya tergantung selera. Sebagaimana Raja Salomo pernah menuliskan bahwa tak ada yang baru 22 | Macca No. 2/Oktober 2021

di muka bumi ini. Yang ada hanya ada pengulanganpengulangan penuh rekayasa sehingga disebut ‘baru’. Baru, apakah ini disebut penciptaan kuliner baru? Bukan ihwal tersebut substansi yang ingin saya sampaikan, tetapi sebuah konsep fotografi ala saya, Ya, saya tidak berbicara tentang kuliner Makassar, namun mencoba menukik ke kedalaman pameran foto Refocusing Pakarena yang melibatkan koreografer/seniman tari/ akademisi Dr. Nurlina Syahrir, M.Hum. Pada beberapa karya beliau, saya ikuti dan terlibat memotret. Meski pun tidak memotret seluruhnya sebagai dokumentasi. Tahun 1990-an, saya memotret Passion of Pakarena dan Akkarena ri Benteng Pannyua. Hasil dari pengambilan foto tersebut disimpulkan bahwa perlu ada karya fotografi dengan pendekatan ‘baru’ dalam Pakarena, hanya saja waktu itu saya belum tahu bentuknya. Saya kemudian membuat konsep pendekatan semacam layer baru dalam proses penciptaan fotografi- saya sebut Sandwich Pallumara, menyelipkan Pakarena pada karya foto-foto saya Secara jujur saya sampaikan bahwa pengenalan saya dengan Nurlina Syahrir sudah dimulai sejak beliau remaja siswa di kelas 1 jurusan tari SMKI Makassar di Benteng Fort Rotterdam. Ia salah satu primadona di SMKI penari Pakarena. Setelah menyelesaikan S2 di UGM dan doktoralnya di ISI Yogyakarta ia lebih konsen pada tari Pakarena. Sesuatu yang bukan mengada-ada ketika Yayasan Sulappa Eppa (Dr. H. Ajiep Padindang, SE., MM.) menganugerahkan penghargaan tertinggi pada Nurlina Syahrir sebagai Maestro (Anrong Guru) Pakarena (2015) dan Basri Baharuddin Sila sebagai Maestro pemusik tradisional. Balik pada karya fotografi, sebagai seniman fotografi saya mengelaborasi bentuk karya saya yang akan ditampilkan pada pameran Refocusing


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.