Pelindung
Prof. Dr. drh. Siti Isrina O.S.
Penasihat
drh. Agung Budiyanto, M.P.,
Ph.D.
Ketua BEM
Relo Ridhoullah Chantha B.
Penanggung Jawab
Annisa Putri Utami
Pimpinan Umum
Dianita Ermilasari
Pimpinan Redaksi
Siwi Meylina Rahmi
Pimpinan Usaha
Theodorik Dwi Kantjono
Sekretaris
Ratna Elysia Ikhani
Anindita Noviana P.
Bendahara
Stifani Khamidah
Annisa Putri Utami
RED AKSI
Reporter
Ratna Elysia Ikhani
Stifani Khamidah
Zyahwa Aan Rizqi R.
Putri Sarah Adrianto
Theodorik Dwi Kantjono
Daffa Zuhdi Sartonie
Raisya Yuniar Irmanda
Stella Ariestha Tyas Angela
Editor
Nurfaaiza Nakhwa Aaqila
Nurul Fitriani
Angelica Meita Aurelia
Dianita Ermilasari
Ilustrator
Nurul Fitriani
Bernadeta Harly Hapsari
Layouter
Siwi Meylina Rahmi
Raisya Yuniar Irmanda
Pracetak
Nurfaaiza Nakhwa Aaqila
Sirkulasi-arsip
Annisa Putri Utami
Oya?
Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan untuk waktu dan kesempatan yang diberikan sehingga penerbitan Buletin Veteriner 2021 dapat berjalan lancar tanpa suatu hambatan. Tahun ini kami menerbitkan buletin ini dengan tema “Peralihan OfflineOnline”. Artikel di dalam buletin ini memuat peristiwa yang terjadi di saat masa pandemi Covid-19 serta mahasiswa FKH UGM dan kehidupan kampus dua alam (offline-online) mereka. Kami berharap artikel-artikel tentang peristiwa peralihan offline-online dapat memenuhi kebutuhan pembaca. Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada penulis, kontributor serta narasumber atas segala kerja keras dan kerja samanya selama pembuatan dan penyusunan artikel berlangsung.
Selamat membaca!
Daftar Isi: Hipofocus
06 Sudah Setahun Online, Siapkah FKH UGM Offline?
12 Fenomena Maba 2 Angkatan
14 Genose: Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaanya
18 Peran Dokter Hewan dalam Pembuatan Vaksin (BEM X BPPM)
22 Persepsi Publik dalam Pembelajaran Daring
26 Klinik Kayu Manis Terapkan Protokol Kesehatan di Masa Pandemi COVID-19
30 Exerciseduringpandemic: Sarana Tingkatkan Imun Tubuh
Style
Bettertell
36 Protea
32 Mereka Nyata
Classic
Buzz
| Hipofocus 6 Sudah Setahun Online, Siapkah FKH UGM Offline?
Tak terasa sudah kurang lebih satu tahun mahasiswa FKH UGM menjalankan kegiatan perkuliahan secara daring dari rumah
masing-masing akibat pandemi COVID-19 yang masih berlangsung. Selama kurun waktu tersebut, berbagai tantangan baru saat beradaptasi telah dihadapi mahasiswa. Contohnya, rasa jenuh dan suntuk yang kerap menghampiri mahasiswa selama belajar dari rumah. Selain itu, atmosfer rumah membuat sulit untuk fokus dalam menimba ilmu. Oleh karena itu, banyak yang berharap dapat kembali ke kondisi normal, yang mana aktivitas dilakukan secara langsung dan saling bertatap muka.
Akhirnya, setelah lama berkutat dengan laptop dan jaringan internet yang seringkali terkendala, kabar gembira pun hadir untuk mahasiswa karena pemerintah memperbolehkan dan menargetkan perguruan tinggi untuk melaksanakan
perkuliahan secara tatap muka pada tahun ajaran 2021/2022 yang dimulai pada Juni 2021. Di antara sekian kampus, UGM adalah salah satu perguruan tinggi yang siap tatap muka semester ganjil 2021/2022 mendatang. Tentunya, Fakultas tercinta kita, Kedokteran Hewan, pun juga akan mengikuti ketetapan UGM untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka.
Kabar tersebut terdengar begitu melegakan bagi mahasiswa yang selama ini kesulitan saat belajar daring. Namun, peralihan menuju luring ini juga membawa sedikit kekhawatiran, mengingat pandemi yang belum usai. Oleh karena itu, kesiapan FKH UGM dalam menerapkan sistem
Hipofocus | 7
Sumber : Dokumen Pribadi
pembelajaran luring pun dipertanyakan. Melalui kesempatan ini, kami mewawancarai drh. Agung Budiyanto, MP., Ph.D. selaku wakil dekan bidang kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Hewan UGM untuk mendapatkan jawaban tersebut.
Kapan rencana mulai dilakukannya pembelajaran tatap muka di FKH UGM?
Rencananya, pembelajaran tatap muka dimulai saat semester 3 bagi angkatan 2020. Insya Allah pada bulan Juli, sudah mulai dievaluasi dan disiapkan. Harapan kami, semester depan sudah luring, tetapi blended (bauran) sehingga tetap ada beberapa pembatasan. Saya ingin luring disegerakan bagi angkatan 2020 karena nanti sudah ada adik tingkatnya, yakni angkatan 2021. Untuk sistemnya, akan dicoba untuk ditelaah lebih lanjut supaya aman.
Apa saja syarat yang diperlukan mahasiswa untuk masuk kuliah luring?
Aturan utamanya cukup standar, yakni mahasiswa yang masuk kampus harus bebas dari COVID-19. Untuk persyaratannya, ada 2 jenis keterangan bebas COVID-19 berdasarkan jenis tesnya. Yang pertama, adalah rapid test antibodi. Mahasiswa diperbolehkan
menggunakan keterangan bebas
COVID-19 berdasarkan hasil tes ini, tetapi khusus mahasiswa dari luar provinsi DIY diharuskan untuk isolasi mandiri selama 14 hari sebelum masuk kampus. Nanti akan dimintai surat pernyataan bahwa sudah isolasi mandiri yang telah ditandatangani dengan materai. Yang kedua adalah rapid test antigen. Apabila mahasiswa luar daerah memiliki surat keterangan bebas COVID-19 berdasarkan hasil tes ini, mereka tidak perlu isolasi mandiri. Kecuali, jika mereka balik ke kampung halaman, maka harus tes antigen lagi.
Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan cara kerja rapid test antibodi dan rapid test antigen. Cara kerja rapid test antibodi adalah dengan mengambil darah untuk sampel pemeriksaan. Lama waktu deteksi ada tidaknya antibodi adalah 5—10 menit. Sedangkan cara kerja rapid test antigen adalahmenggunakan sampel berupa lendir dari dalam hidung maupun tenggorokan dengan metode usap (swab). Dan hasilnya keluar dalam waktu 15—30 menit. Rapid test antigen dikatakan lebih akurat dan spesifik dibandingkan rapid test antibodi karena mengidentifikasi virus dalam sekresi hidung dantenggorokan.
| Hipofocus 8
Selain surat keterangan bebas COVID-19, mahasiswa juga perlu menyertakan surat pernyataan yang berisi kesediaan mengikuti sistem luring tanpa paksaan dan tidak akan menuntut pihak manapun apabila terjadi hal terkait dengan luring tersebut. Jadi, sistem luring masih tentatif bagi mahasiswa yang sakit atau belum diperbolehkan oleh orang tua. Mereka diperbolehkan tidak ikut luring dulu karena fasilitas daring tetap ada.
Apa saja protokol kesehatan
beserta fasilitas sistem bauran yang telah dipersiapkan di FKH UGM?
Fasilitas kesehatan lengkap. Saat akan memasuki kompleks kampus, mahasiswa harus sudah terdaftar terlebih dahulu sebelum diperbolehkan masuk. Pintu masuk yang dibuka hanya satu, yakni pintu lobi. Di dalam lobi telah tersedia berbagai sarana dan prasarana kesehatan, seperti fasilitas cuci tangan, hand sanitizer, tes temperatur oleh satpam, serta bilik desinfektan. Selain itu, yang melewati pintu masuk akan diberikan kalung tanda pass sehingga bagi yang tidak memiliki kalung tersebut akan segera diingatkan oleh satpam untuk keluar gedung.
Fasilitas lainnya yang disediakan, yakni penggunaan kelas-kelas paralel. Misalnya, dalam satu angkatan ada
200 orang, maka akan dibuat 4 paralel sehingga setiap kelas berisi 50 orang. Ruangan yang digunakan adalah kelas-kelas besar, seperti ruang 301, ruang 101, dan ruang auditorium. Selain itu, satu ruangan besar yang ada di UP2KH juga akan dimanfaatkan untuk kelas paralel.
Lalu, terkait dengan tenaga pendidik, dosen yang bisa mengajar secara luring tentunya lebih sedikit daripada saat sebelum pandemi karena sebagian dosen merupakan kelompok komorbid dengan umur di atas 50 tahun. Apabila jumlah dosen tidak mencukupi untuk mengajar dalam sistem kelas paralel, terpaksa akan dibuat sistem shift. Contohnya, shift ganjil-genap, dimana yang ganjil masuk luring secara full seminggu dan yang genap secara daring, kemudian bergantian tiap minggunya.
Untuk saat ini, shift tersebut hanya diberlakukan bagi angkatan 2020 dan 2021. Untuk perkiraan apakah semua mahasiswa dapat masuk bersamaan, masih dipikirkan kembali karena perkiraan jumlah 4 angkatan mahasiswa FKH UGM adalah 800 orang, belum termasuk mahasiswa koas, S2, dan S3. Jika dijumlahkan total semua mahasiswa, akan ada 1000-an orang. Oleh karena itu, tentu tidak memungkinkan apabila semua mahasiswa masuk luring.
Hipofocus | 9
Apakah ada rencana tes screening menggunakan
GeNose di FKH UGM?
Ada rencananya, tetapi masih melihat situasi dan kondisi, serta memperhitungkan waktu. Karena GeNose yang tersedia di FKH UGM hanya satu, sedangkan civitas akademikanya cukup banyak.
Selain itu, GeNose tidak bisa dipakai secara standar, hanya bisa digunakan dalam screening insidental di bandara dan stasiun sehingga
GeNose tidak dapat menjamin bebas COVID-19. Oleh karena itu, saya lebih memilih penggunaan surat keterangan bebas COVID-19. Saya kurang setuju bila mahasiswa lebih memilih test screening menggunakan GeNose daripada surat keterangan bebas COVID-19.
Hal itu karena GeNose cukup rentan dengan bau tajam sehingga mudah terjadi error. Pernah terjadi sebelumnya, dimana GeNose error saat digunakan dalam ruang berAC yang diberi pewangi. Jadi, dikhawatirkan GeNose akan kesulitan mengidentifikasi saat ada mahasiswa yang menggunakan parfum dengan wangi menyengat, mahasiswa yang habis merokok atau makan permen.
Dengan demikian, untuk saat ini belumbisa menggunakan GeNose dan hanya mengutamakan keterangan bebas COVID-19 bagi mahasiswa
yang ikut luring. Namun, apabila UGM mewajibkan penggunaan GeNose, insya Allah GeNose-nya sudah siap disertai dengan tim screening FKH UGM yang terlatih.
Apakah ada vaksinasi khusus untuk civitas akademika?
Alhamdulillah, vaksinasi pertama untuk dosen dan tenaga pendidik sudah selesai. Bahkan, untuk beberapa pimpinan seperti saya, kepala departemen, dan kepala prodi, sudah disertai dengan vaksinasi untuk sekeluarga.
Untuk vaksinasi keduanya akan diselenggarakan pada tanggal 18 April 2021. Semoga vaksinasi ini dapat meningkatkan keamanan walaupun tidak 100% melindungi. Sementara itu, vaksinasi untuk mahasiswa belum ada karena jumlah vaksin yang dimiliki pemerintah belum cukup untuk mahasiswa. Harapan kami, vaksinasi untuk mahasiswa akan diusahakan bila nanti vaksinnya sudah cukup agar lebih aman sehingga semua sehat.
Apakah ada aturan khusus terkait kegiatan belajar mengajar secara luring di FKH UGM?
Tidak ada. KBM-nya normal saja. Kami hanya menyesuaikan daring dan luring saja. Namun, jika aturan yang
dimaksud adalah jam KBM yang harus
| Hipofocus 10
menyesuaikan, mungkin iya. Dulu, sempat diberlakukan batasan waktu 3 jam bagi mahasiswa untuk berada di kampus. Untuk aturan seperti itu masih sulit diterapkan, karena saya tahu kalau 3 jam tidak akan cukup untuk beraktivitas di kampus. Masih ada kegiatan lain bagi mahasiswa selain belajar, seperti mengobrol, ataupun sekadar ke kantin.
Jadi, untuk saat ini, aturan khusus yang diperhatikan hanya itu, tetapi belum dibicarakan lebih lanjut karena masih menunggu aturan dari UGM. Kami hanya akan menerjemahkan aturan yang bersifat teknis. Aturan lainnya seperti masalah ujian, presensi, dan sebagainya tidak ada perbedaan dibandingkan setahun sebelumnya.
Untuk persyaratan mahasiswa yang diperbolehkan tidak mengikuti
KBM secara luring ada 3, yaitu karena sakit, kemalangan/musibah, dan menjadi delegasi yang mewakili institusi.
Khusus daring, ada satu tambahan, yakni karena kendala jaringan. Selain
itu, saat luring, mahasiswa diwajibkan masuk sebanyak 70%. Namun, khusus daring, tidak diwajibkan karena
berbagai masalah yang kerap kali
ditemui, seperti kendala jaringan, suara, dan sebagainya.
Dari semua yang telah
disampaikan oleh drh. Agung
Budiyanto selaku Wakil Dekan bidang
Kemahasiswaan, tampaknya FKH
UGM telah siap untuk menerapkan
pembelajaran tatap muka, tentunya
dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Mulai dari sistem pembelajaran dengan kelas paralel, hingga fasilitas kesehatan pun telah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Sistem perkuliahan akan dilaksanakan dengan sistem blended learning atau pembelajaran bauran, yaitu penggabungan antara kuliah daring dan luring mengingat adanya pembatasan jumlah mahasiswa yang mengikuti luring.
Untuk saat ini, pembelajaran tatap muka khusus ditargetkan untuk mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 yang belum sama sekali merasakan perkuliahan di kampus secara langsung sehingga angkatan atas masih harus belajar melalui daring.
Namun, apabila kondisi membaik, pihak universitas dan fakultas akan mengusahakan pembelajaran luring bagi seluruh mahasiswa. Semoga pandemi ini segera berakhir agar kita semua bisa melanjutkan kehidupan kuliah secara luring sepenuhnya.
(Ratna, Sarah)
Hipofocus | 11
Maba 2 Angkatan
“Toilet di sebelah mana, Kak?”
“Gak tau, Dek. Mending kita cari bareng-bareng.”
Beginilah kira-kira interaksi angkatan 20 dan 21 saat luring pertama kali.
Tahun 2020 merupakan tahun yang tak terduga. Banyak peristiwa yang tibatiba terjadi tanpa disangka. Misalnya
virus Covid-19 yang ternyata menjadi wabah besar di Indonesia. Kasus
Covid-19 pertama di Indonesia
diumumkan pada tanggal 2 Maret 2020. Kehidupan masyarakat yang awalnya berjalan lancar dan normal menjadi tersendat bahkan sampai
terhenti karena kemunculan Covid-19.
Covid-19 telah mempengaruhi
kehidupan berbagai lapisan
masyarakat, tak terkecuali kehidupan di dunia perkuliahan. Agenda perkuliahan semester ganjil pada tahun 2020 yang telah disusun dengan apik harus
mengalami sedikit perubahan karena
Covid-19 yang mulai merajalela di Indonesia. Fakultas Kedokteran Hewan di Universitas Gadjah Mada bahkan
memutuskan untuk melaksanakan perkuliahan secara daring sejak bulan April 2020.
Perkuliahan secara daring adalah hal baru di FKH UGM. Berbagai pihak
harus beradaptasi dengan kebiasaan baru ini dan berteman akrab dengan aplikasi online meeting. Figita, salah satu mahasiswa FKH UGM angkatan 2019, menuturkan bahwa pada awal kuliah daring kuota internet miliknya tidak memadai sehingga ia harus mencari tempat yang menyediakan Wi-Fi. Selain itu, Figita menjelaskan bahwa program kerja yang telah dirancang UKM-UKM harus mundur dari waktu yang telah ditentukan.
Kuliah daring ini tidak dilakukan selama satu atau dua bulan saja. Penerimaan mahasiswa baru pun dilaksanakan secara daring. Hanya yang berkepentingan saja yang diperkenankan memasuki wilayah kampus.
Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) pada tahun 2020 menjadi berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Semua sesi yang biasanya dilaksanakan secara langsung di gedung kampus harus dirancang ulang sedemikian rupa agar dapat dilaksanakan secara
| Hipofocus 12
Fenomena
daring. PPSMB Fakultas Kedokteran
Hewan atau dikenal dengan PPSMB
Vetebrae sebagai sarana pengenalan
lingkungan kampus FKH UGM
juga dilaksanakan secara daring.
Mahasiswa baru yang belum pernah
mengunjungi kampus harus mengenali
lingkungan kampusnya hanya melalui
layar komputer di rumah masingmasing secara virtual.
Perkuliahan daring masih terus berlanjut hingga Mei 2021. Peningkatan kasus positif virus Covid-19 membuat banyak pihak was-was untuk segera
menyelenggarakan perkuliahan luring.
Angkatan 2020 yang sedari awal menjalani perkuliahan daring sangat mendambakan untuk segera pergi ke kampus dan merasakan dunia perkuliahan secara nyata, tetapi di lain sisi mereka masih khawatir akan penyebaran virus Covid-19.
Belum sempat merasakan kuliah luring, angkatan 2020 akan segera
menjadi kakak tingkat bagi angkatan
2021 yang akan bergabung menjadi
Gadjah Mada Muda. Berdasarkan
kuisioner yang telah kami sebar, 17 dari 21 responden angkatan 2020
merasa belum siap untuk menjadi
kakak tingkat karena belum begitu
mengenal kehidupan nyata dunia perkuliahan dan bahkan belum pernah
menginjakkan kaki di kampus FKH
UGM. Tidak sedikit dari mereka yang mengharapkan pengenalan lingkungan kampus untuk kedua kalinya secara luring.
“Di bidang akademik sih cukup tau, tapi aku kurang mengenal kampus jadi ngerasa nggak pantes aja buat ditanyain adek tingkat,” tutur Siwi, mahasiswa angkatan 2020. Senada dengan yang diungkapkan Siwi, Andinda juga merasa akan sulit menjadi kakak tingkat bagi Gadjah
Mada Muda kelak karena belum mengenali lingkungan kampus.
Menanggapi hal tersebut, Rina sebagai anggota BEM FKH UGM divisi
Adkesma (Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa) menjelaskan bahwa divisi
Adkesma memiliki sebuah program
kerja bernama Ask Kes. Program ini merupakan sarana bagi mahasiswa FKH UGM untuk menanyakan segala
sesuatu seputar tema tertentu yang dipilih oleh divisi Adkesma. “Setiap Jumat mengadakan QnA di quertioner box. Nah itu biasanya ada tuh tema untuk maba. Jadi disitulah maba bebas untuk tanya seputar kampus, matkul, dosen, dan lain-lain,” terang Rina.
Semoga kasus covid-19 dapat segera terselesaikan dengan berbagai macam upaya dan kerja sama yang
dilakukan oleh pemerintah beserta
masyarakat. Harapannya juga kampus
FKH UGM dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman ketika nanti
perkuliahan kembali dilaksanakan secara luring. Tentunya kita tidak boleh abai dalam melaksanakan protokol kesehatan ketika kuliah luring terselenggara. Stay safe everyone! (Angel, Theo, Zyahwa)
Hipofocus | 13
Virus COVID-19 telah menjangkit Indonesia selama satu tahun lebih. Selama periode ini, sudah banyak ahli yang berlomba-lomba menemukan alat atau obat yang berfungsi untuk mendeteksi dan mengobati COVID-19. Salah satu penemuan yang baru-baru ini mendapatkan izin edar adalah GeNose C19. GeNose C19 merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mendeteksi adanya virus COVID-19 melalui embusan napas. Sebelum adanya pandemi, GeNose C19 telah digunakan untuk mendeteksi zat berbahaya dalam makanan. Selama pandemi, GeNose C19 bertransformasi menjadi alat deteksi dini virus.
Cara Kerja GeNose C19
Sesuai yang dipaparkan salah satu Tim Pengembang GeNose, Dian Kesumapramudya Nurputra dalam laman resmi UGM, cara kerja dari GeNose adalah dengan mengidentifikasi virus corona melalui deteksi Volatile Organic Compound (VOC). VOC terbentuk lantaran adanya deteksi virus COVID-19 yang keluar bersama napas. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengembuskan napasnya pada kantung yang telah disediakan, lalu kantung akan diidentifikasi dengan kit GeNose C19. Sensor dalam kit GeNose C19 akan bekerja mendeteksi VOC. Data yang diperoleh akan diolah
14 | Classic
GeNose: Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaanya
Genose
GeNose merupakan alat
deteksi dini virus COVID-19
melalui embusan napas
telah mengantongi izin edar
dari Kementerian Kesehatan
RI (Kemenkes RI). GeNose
dikembangkan oleh para ahli dari
Universitas Gadjah Mada (UGM).
hingga memunculkan hasil. Dalam waktu kurang dari 2 menit, GeNose bisa mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif COVID-19.
Produk GeNose ini diklaim memiliki tingkat akurasi sebesar 93-95% dengan tingkat sensitivitas 89-92%, spesifitas 95-96%, dengan positive predictive value (PPV) 87-88% dan negative predictive value (NPV) 97%. Nilai sensitivitas, spesifitas, PPV, dan NPV diperoleh melalui uji klinis/diagnostik 3 tahap yang melibatkan subjek dari rawat inap (tahap 1), rawat jalan (tahap 2, pasien terduga COVID-19 atau kontak erat), dan skrining bebas (tahap 3, pasien tanpa gejala) dengan dibandingkan langsung terhadap pemeriksaan tes swab berbasis RT-PCR.
Kelebihan dari produk GeNose ini adalah hasil cepat diketahui, tidak perlu reagen serta bahan kimia lainnya, dapat terhubung ke cloud system (IoT) sehingga dapat diakses
15 Classic |
Sumber : Website UGM
terjangkau.
Dalam penggunaan GeNose harus diperhatikan beberapa hal, salah satunya adalah lokasi. Drh. Agung Budiyanto selaku Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan dalam wawancaranya mengatakan bahwa Fakultas Kedokteran Hewan
mempunyai satu GeNose C19 yang saat dicoba di ruangan berAC GeNose tersebut menjadi eror. Hal tersebut menunjukkan bahwa lokasi sangat penting untuk diperhatikan. Dalam website resmi GeNose dijelaskan bahwa GeNose
memerlukan ruangan khusus untuk dapat mencapai hasil yang maksimal dan akurat karena GeNose C19 ini sangat sensitif terhadap kondisi udara lingkungan. Penempatan produk
ruangan terbuka atau di ruangan dengan sistem sirkulasi udara adekuat dimana terdapat aliran udara konstan mengalir.
Selain lokasi, terdapat juga persyaratan bagi yang ingin melakukan pengecekan. Persyaratan tersebut yaitu tidak boleh mengonsumsi makanan, merokok, atau mengonsumsi makanan/ minuman yang berbau khas dalam waktu 30 menit sampai dengan 1 jam sebelum pengambilan sampel napas. Syarat tersebut dilakukan agar data yang dihasilkan dalam pengecekan benar-benar akurat karena GeNose ini sangat sensitif terhadap bau yang tajam. Adanya sedikit bau tajam akan memengaruhi hasil pembacaannya.
16 | Classic
Sumber : Website UGM
Selain hal-hal di atas, hal lain yang menarik untuk diperhatikan adalah plastik bekas yang digunakan untuk meletakkan sampel napas. Plastik tersebut akan menjadi limbah yang jumlahnya tidak sedikit. Pihak UGM dalam laman resminya menyarankan agar pihak pengguna GeNose C19 berkoordinasi dengan instansi kesehatan dalam upaya pengelolaan limbah biohazard ini.
GeNose C19 merupakan inovasi karya anak bangsa yang harus diapresiasi. Dengan adanya GeNose, skrining menjadi lebih mudah dan murah. Namun, GeNose ini juga masih harus dipantau dan dikembangkan agar menjadi lebih baik juga optimal. (Fani)
Referensi
Cara Kerja GeNose, Alat Deteksi Covid-19 Buatan UGM yang dapat Izin Edar. (26 Desember 2020). Mipa.ugm.ac.id. Diakses tanggal 22 April 2021, dari https://mipa.ugm. ac.id/2020/12/cara-kerja-genose-alatdeteksi-covid-19-buatan-ugm-yangdapat-izin-edar/.
Ditpui. FAQ GENOSE C19. (14 Januari 2021). Ditpui.ugm.ac.id. Diakses tanggal 23 April 2021, dari https://ditpui.ugm.ac.id/faq/.
17 Classic |
Sumber : pikiran-rakyat.com
Sumber : pikiran-rakyat.com
Peran Dokter Hewan dalam Pembuatan Vaksin
KASTRAT BEM FKH UGM X BPPM
Dokter Hewan dan Vaksin
Dokter hewan tidak hanya memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan hewan peliharaan, tetapi juga mampu untuk mengendalikan
bahkan mengatasi wabah pandemi yang disebabkan oleh hewan itu sendiri. Kondisi lingkungan alam yang tidak menentu dan kurangnya kesadaran akan kesehatan, sering kali menimbulkan wabah penyakit khususnya yang berasal dari hewan kepada manusia (zoonosis). Untuk itu, Dokter Hewan memiliki peranan strategis dalam memberantas
sekaligus mengendalikan penyakit zoonosis, agar tidak kembali mewabah.
Salah satunya peran dokter hewan
sebagai vaksinator. Vaksinator, pada era bimas (bimbingan massal), tidak
ketinggalan dalam menggerakkan
masyarakat. Pemerintah pun
berkeinginan untuk membebaskan Indonesia dari berbagai penyakit menular, seperti wabah penyakit hewan (Sitepoe, 2008).
18 | Classic
Mantri hewan dapat menyuntik hewan dan bertindak pula sebagai vaksinator. Tapi untuk memenuhi kebutuhan akan vaksinator, sesuai kewenangannya, dokter hewan dapat melatih beberapa orang untuk melakukan vaksinasi atas berbagai jenis penyakit pada ayam, babi, sapi, domba, dan kambing. Yang dimaksud dengan melakukan vaksinasi termasuk cara menyuntik, pengetahuan tentang anatomi berbagai jenis hewan yang akan divaksinasi, pengetahuan tentang jenis-jenis vaksin (bagaimana cara menggunakannya; ada beberapa jenis vaksin yang harus dilarutkan dahulu sebelum digunakan, ada yang harus dicampur dengan minyak sehingga baru diserap dalam selang waktu tertentu, dan bagaimana cara pemberiannya; melalui mulut atau suntikan). Berkat partisipasi para vaksinator di Indonesia, menurut ketetapan OIE, pada 1994 Indonesia terbebas dari penyakit mulut dan kuku (FMD/Foot and Mouth Disease).
Maka dari itu peran dokter hewan dalam pembuatan vaksin sangatlah penting apalagi dalam pencegahan wabah penyakit hewan yang bisa menular ke manusia (zoonosis), seperti rabies, antraks, leptospirosis, juga flu burung. Secara aktif, seorang dokter hewan akan memberikan
19 Classic |
Sumber : bbc.com
vaksin. Selain itu, dokter hewan memainkan peranan dalam proses pengembangbiakan hewan dan lain sebagainya.
Dokter Hewan dan Vaksin Covid-19
Wabah Covid-19 telah menyebar lebih dari 200 negara dan menjadi perhatian kesehatan di seluruh dunia. SARS-CoV-2 adalah virus
penyebab Covid-19 berasal dari keluarga coronaviridae. Covid-19 disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus
atau disingkat SARS-CoV-2 yang
menyerang saluran SARS-CoV-2
merupakan virus RNA rantai positif yang termasuk Betacoronavirus (BetaCoV). Selain SARS-CoV-2, terdapat beberapa virus lainnya yang termasuk ke dalam Betacoronavirus
yaitu SARS-CoV dan MERS-CoV. Ketiganya merupakan zoonosis yang berkaitan dengan saluran pernafasan.
WHO telah menetapkan Covid-19
sebagai darurat kesehatan global, melihat situasi seperti ini, salah satu cara yang sangat memungkinkan
untuk mencegah semakin luasnya
penyebaran pandemi ini adalah
dengan pengembangan pembuatan vaksin. Pengembangan vaksin yang
aman dan efektif untuk mengendalikan pandemi ini sangat penting karena
diharapkan dapat menghambat
penyebarannya dan mencegah
terulangnya kembali di masa depan
(Sari dan Sriwidodo, 2020).
Dokter hewan sebagai profesi mulia yang bergerak di balik layar dalam memenuhi kesejahteraan manusia, sesuai dengan semboyan yang dijunjung “Manusya Mriga Satwa Sewaka” yang memiliki arti mensejahterakan manusia melalui kesehatan hewan. Berbagai bidang yang digeluti oleh dokter hewan, semua tidak terlepas kaitannya dengan manusia baik dalam pemenuhan protein hewani hingga penyakit yang terjadi pada manusia. Manusia, hewan dan lingkungan saling berkaitan satu sama lain dalam tatanan ekosistem (Munawaroh, 2020).
Keterlibatan dokter hewan tentu diperlukan selama penanganan Covid-19, baik dalam upaya pencegahan hingga upaya pengobatan. Dokter hewan dapat berperan dalam melakukan surveilans dan monitoring penyakit yang berasal dari hewan, melakukan penelitian terhadap karakteristik penyakit tertentu dan kemungkinan penularan yang terjadi sebagai bentuk upaya pencegahan, berperan dalam penemuan obat ataupun vaksin, berperan dalam menentukan kebijakan pemerintahan terkait
kesehatan hewan serta kaitannya dengan manusia, berperan dalam keamanan serta kelayakan produk asal hewan selama krisis pandemik terjadi ataupun di luar dari itu.
20 | Classic
Meskipun peran tersebut tidak langsung berhadapan dengan manusia, namun tetap berkontribusi dalam kesejahteraan manusia, yang membedakan ialah melalui hewan.
Karena kesehatan hewan juga
berdampak dalam kesehatan manusia (Munawaroh, 2020).
Pernyataan di atas menyebutkan dokter hewan berperan dalam
penemuan obat ataupun vaksin
karena dalam proses produksi mengikutsertakan langkah penting yang diperlukan sebelum vaksin
dibawa ke uji klinik atau yang disebut
dengan studi praklinis. Pada penelitian
tahap awal ini, vaksin Covid-19 akan
disuntikkan ke hewan percobaan di laboratorium untuk mengetahui efektivitas dan keamanannya. Pada
penelitian inilah peran dokter hewan
dibutuhkan karena selama riset
tersebut akan dikaji apakah vaksin
layak digunakan atau memiliki efek
samping tertentu. Selain itu, dokter hewan juga memiliki peranan yang tampak sederhana namun cukup sulit dalam pelaksanaannya, yaitu membantu melakukan edukasi ke masyarakat tentang vaksinasi
Covid-19, penyakit zoonosis, tetap menerapkan protokol kesehatan meskipun sudah divaksin, dan lain sebagainya untuk mencegah
kejadian buruk lainnya (Adrian, 2020; Munawaroh, 2020).
Referensi
Adrian, K. (2020). Mengetahui Tahap Pembuatan Vaksin COVID-19. Alodokter. Dapat diakses di: https:// www.alodokter.com/mengetahuitahap-pembuatan-vaksin-covid-19.
Pemerintah Provinsi Bengkulu (2020). Gubernur Bengkulu: Dokter Hewan
Punya Peran Strategis di Masa
Pandemi – PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU. bengkuluprov.go.id. Available at: https://bengkuluprov. go.id/gubernur-bengkulu-dokterhewan-punya-peran-strategis-dimasa-pandemi.
Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (2020). Peran Dokter Hewan Selama Penanganan Pandemi Covid 19. portal.pdhi.or.id. Dapat diakses di: http://portal.pdhi.or.id/perandokter-hewan-selama-penangananpandemi-covid-19.
Sari, I. P., & Sriwidodo. 2020. Perkembangan Teknologi Terkini dalam Mempercepat Produksi Vaksin Covid-19. Majalah Farmasetika, Volume 5 (5), pp. 204-217.
Sitepoe, M. (2008). Corat-Coret Anak Desa Berprofesi Ganda. Jakarta: Gramedia.
21 Classic |
Persepsi Publik dalam Pembelajaran Daring
COVID-19 pertama kali dilaporkan secara resmi oleh China kepada World Health Organization pada bulan
Desember 2019. Semenjak saat itu, pandemi varian baru Virus Corona ini terus membeludak dan menyebar ke berbagai negara di berbagai benua.
Bukan pertama kalinya menyebar, Virus Corona juga pernah beberapa kali menyebabkan penyebaran
penyakit di masa lawas dengan alias SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle-East Respiratory Syndrome).
Indonesia, sebagai negara dengan populasi tinggi dan sebenua
dengan negara asal COVID-19, tentu tak bisa lepas dari infeksi viral virus ini. Indonesia pertama kali mengonfirmasi
COVID-19 pada Senin, 2 Maret 2020 lalu, 13 bulan sejak artikel ini ditulis.
Pada saat itu, Presiden Jokowi mengumumkan secara resmi dua orang wanita pertama yang terjangkit virus tersebut.
Walaupun penyakit yang disebabkan oleh varian baru Virus
Corona ini tidak perlu dikhawatirkan oleh mayoritas orang, penyebaran yang berlebihan ditakutkan akan mengancam banyak nyawa orangorang yang tergolong kurang mampu
dalam hal imunitas diri seperti kaum lansia. Oleh karena itu, Indonesia melancarkan berbagai upaya rencana pencegahan penyebaran dan pemutusan rantai infeksi, seperti beberapa di antaranya adalah PSBB serta propaganda terbuka mengurangi kerumunan dan penggencaran sanitasi tangan, yang kini dilabeli dengan kehidupan new normal.
Berbagai sektor kehidupan di Indonesia turut terpengaruhi oleh tata cara hidup new normal ini, yang menyebabkan berbagai aktivitas dilakukan di rumah masingmasing dan tempat-tempat umum diregulasi atau ditutup total agar tak menimbulkan kerumunan. Tak terlepas dari pengaruh tersebut adalah sektor pendidikan. Kini sekolah-sekolah di Indonesia menjalankan proses belajar-mengajarnya secara daring atau online, yang mana para guru dan murid-murid tidak berinteraksi langsung di dalam kelas, melainkan dibatasi oleh layar-layar elektronik yang menghubungkan mereka dari
sekolah dan rumah masing-masing. Tata cara belajar ini memberikan sebuah pengalaman baru bagi kedua pihak karena guru harus beradaptasi dalam hal mengajarkan
22 | Buzz
STATUS Responden Kuisioner KEPUTUSAN Akhir Responden
ilmu dan meningkatkan antusiasme siswa dengan hanya bermodalkan kamera dan internet, dan siswa harus beradaptasi untuk memahami pelajaran melalui e-meeting tanpa seruangan dengan guru ataupun kolega mereka.
Kehidupan pendidikan yang baru ini tentunya menyebabkan beberapa hal positif dan negatif, serta tentunya kontroversi. Untuk meluruskan persepsi masyarakat mengenai cara belajar online ini, penulis menyebarkan sebuah angket terbuka yang diisi oleh total 99 responden dengan komposisi 72,7% mahasiswa dan 27,3% orang tua peserta didik
di Indonesia. Di dalam angket ini, penulis meminta pandangan mereka mengenai efek-efek serta alasanalasan dilaksanakannya pendidikan online, dan apakah sebaiknya pendidikan pada semester berikutnya dilaksanakan secara offline saja.
Mayoritas dari responden (58,6%) setuju dengan pelaksanaan pendidikan online saat ini. Mereka setuju bahwa kesehatan mahasiswa dan orang-orang di sekitarnya merupakan kepentingan yang harus diutamakan. Pelaksanaan kuliah secara online walaupun dengan berbagai kekurangannya, dapat mencegah terjadinya gelombang
23 Buzz |
pandemi berikutnya, mengingat mahasiswa berasal dari berbagai penjuru nusantara. Para responden juga memperhatikan pentingnya kondisi ekonomi Indonesia saat ini, yang mana banyak keluarga di Indonesia yang sedang terpuruk dalam hal finansial akibat berkurangnya lapangan kerja ataupun keberhasilan bisnis mereka. Pembelajaran online dapat menghilangkan berbagai biaya yang seharusnya dikeluarkan oleh para orang tua untuk mendukung kehidupan rantau anak mereka, seperti biaya sewa kos dan uang
bulanan mereka. Argumen favorit lainnya yang disetujui oleh para responden adalah anggapan bahwa Indonesia dan masyarakatnya itu sendiri belum siap secara material, fisikal, dan mental untuk menjalankan kuliah offline secara aman dan efektif. Mereka yakin bahwa alokasi biaya dan tenaga yang diperlukan untuk memulai pembelajaran offline sebaiknya disalurkan kepada bansos dan penyebaran vaksin agar pandemi itu sendiri dapat segera berakhir. Selain itu, juga banyak dari orang tua yang menyukai waktu lebih para mahasiswa di lingkungan keluarga mereka sendiri, memberikan waktu tambahan bagi mereka untuk mempererat hubungan di masa-masa usia remaja yang krusial.
Namun mayoritas bukan berarti benar. Penulis dan para responden perlu menekankan berbagai aspek
pentingnya pembelajaran offline yang apabila tidak dapat dilaksanakan, harus segera diusahakan agar dapat dijalankan sedini mungkin. Melalui angket ini, dapat dilihat keluh kesah para mahasiswa yang merasa dirugikan dengan ketidakdapatan mereka untuk menggunakan fasilitas yang seharusnya dapat mereka manfaatkan. Selain itu, hampir seluruh responden setuju bahwa terdapat banyak materi pembelajaran yang sangat memerlukan interaksi dan praktik langsung untuk dapat dipahami sepenuhnya. Responden juga sepihak dengan kenyataan bahwa pelaksanaan kuliah online dirasa imbalance karena kurang meratanya fasilitas perangkat dan sinyal di tiap daerah.
Penulis juga melakukan wawancara kepada seorang aktivis Forum Anak di Kota Pontianak dan sekaligus mahasiswi di Universitas Tanjungpura, Lady Cleophila Mardhathillah. Menurutnya, masih terdapat banyak problema pada pelaksanaan kuliah online saat ini. Satu di antara problema tersebut adalah kurang bermaknanya pengorbanan kuliah secara daring agar para mahasiswa dapat menjaga jarak. Masih terdapat banyak kasus mahasiswa malah nongkrong di berbagai warung, kafe, dan tempat-tempat umum lainnya yang menyediakan sinyal wifi. Hal ini tentunya menyia-nyiakan
24 | Buzz
penjagaan jarak sebagai alasan utama dilaksanakannya kuliah online tersebut. Menurut pengalamannya, terdapat cukup banyak orang tua yang walaupun menurut angket senang dengan waktu lebih bagi mereka untuk bercengkrama dengan anaknya, sebenarnya juga
kebingungan mengontrol aktivitas mereka di dalam dan luar rumah, yang sering keluyuran dan bermain gawai. Karena itu, menurutnya, sebaiknya tingkat pendidikan yang luas seperti universitas, sebaiknya tetap dilaksanakan online hingga waktu yang memungkinkan untuk menghindari arus penyebaran dari satu daerah ke daerah lainnya, tetapi dalam waktu yang sama setiap pihak harus taat kepada berbagai protokol kesehatan yang ada agar pembelajaran daring tidak sia-sia dan pembelajaran luring dapat segera dilaksanakan.
Hal yang ditekan olehnya adalah, kebijakan apapun yang diambil harus konsekuen dengan keputusannya. Terlepas dari mana yang salah dan mana yang benar, sebaiknya diambil pilihan yang lebih rasional dan bertanggung jawab, dan apabila memang perkuliahan online lebih rasional untuk saat ini, hendaknya dilakukan dengan penuh tanggung jawab baik dari pihak pelaksana ataupun peserta. Jangan sampai pengorbanan pelaksanaan
kuliah online ini sia-sia hanya karena kelalaian dan kemalasan. Dan apabila akhirnya kuliah offline dilaksanakan karena desakan beberapa pihak, hendaknya juga dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dari segi kesadaran protokol dan fasilitas kesehatan.
Hendaknya artikel ini dapat meningkatkan kesadaran kita bersama mengenai betapa pentingnya keputusan pelaksanaan pendidikan di semester berikutnya, betapa besarnya dampak yang terjadi pada kehidupan mahasiswa dan keluarganya, serta betapa krusialnya bagi setiap pihak untuk bertanggung jawab dengan apapun keputusan yang diambil. Benar atau salah, semuanya tidak akan ada maknanya apabila dianggap remeh, disepelekan, atau bahkan diabaikan. Apapun yang terjadi, semuanya tindakan harus diambil dengan alasan yang masuk akal, diterima dengan lapang dada, dan dijalankan dengan tanggung jawab. (Zuhdi)
25 Buzz |
Terapkan Protokol Kesehatan di Masa Pandemi COVID-19
Halo, Pet Lovers! Di masa pandemi COVID-19 ini, bagaimana ya sistem pemeliharaan dan perawatan hewan di klinik? Apakah sama atau sangat jauh berbeda dengan saat sebelum pandemi? Yuk, simak artikel di bawah ini untuk mengetahui lebih banyak informasi seputar pemeliharaan dan perawatan hewan peliharaan di klinik selama masa pandemi.
Pada kesempatan kali ini, kami diberi kesempatan untuk mewawancarai
dokter hewan praktisi yang bernama drh. Mega Nala Sukma, yang biasa dipanggil drh. Mega. Beliau bekerja di Klinik Hewan Kayu Manis yang beralamat di Jalan Gambiran No. 52 di Yogyakarta. Berikut penjelasan tentang Klinik Hewan Kayu Manis.
Klinik Hewan Kayu Manis menyediakan pelayanan untuk anjing, kucing, unggas, dan satwa eksotis. Jenis spesies yang dibawa ke klinik
pada saat pandemi dan sebelum pandemi cenderung tidak ada
26 | Style
perbedaan. Penyakit yang ditemukan pada pasien juga tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan karena tidak dijumpai penyakit tertentu.
Jam operasional biasa Klinik
Hewan Kayu Manis selama 24 jam, tetapi ketika awal pandemi sekitar bulan
Maret-April 2020, jam operasional dikurangi menjadi 14 jam saja. Klinik ini
buka mulai pukul 08.00 dan tutup pukul
22.00 WIB. Di klinik ini menyediakan
layanan rawat inap, sehingga walaupun
dalam masa pandemi seperti ini, tetap
ada staf yang stay untuk mengawasi dan memantau setiap perkembangan pasien.
Meskipun terdapat layanan rawat inap, klien masih tidak diperkenankan untuk membesuk atau mengunjungi pasien. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kerumunan dan membatasi interaksi. Sebagai ganti jam kunjung pasien, Klinik Hewan
Kayu Manis memberi kabar kepada klien melalui WhatsApp untuk informasi perkembangan pasien yang berupa data, foto, dan video pasien.
Setelah berjalan sekitar 4-5 bulan dengan jam operasional 14 jam, Klinik Hewan Kayu Manis melakukan evaluasi. Kemudian, diperoleh kesepakatan untuk menjalankan jam operasional selama 24 jam. Hanya saja ada beberapa sistem yang menyesuaikan dengan adanya pandemi ini. Misalnya, adanya beberapa peraturan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan. Pasien yang akan diperiksa di Klinik Hewan Kayu Manis boleh langsung dibawa ke klinik tanpa perlu membuat janji terlebih dahulu. Hal ini masih sama dengan alur pemeriksaan saat sebelum adanya pandemi.
Jumlah klien atau pasien saat awal pandemi mengalami penurunan dan dampaknya cukup berpengaruh pada pendapatan klinik. Terdapat faktor yang memengaruhi penurunan tersebut, yaitu orang-orang lebih memprioritaskan
27 Style |
Sumber : Dokumen Pribadi
kehidupan mereka dibanding dengan hewan peliharaannya. Seiring berjalannya waktu, kondisi klinik sedikit demi sedikit mulai membaik, sehingga jumlah klien mulai bertambah.
Pada masa pandemi ini, Klinik Hewan Kayu Manis tidak lupa untuk tetap menyediakan sarana dan prasarana yang dapat mencegah penyebaran virus COVID-19. Tersedia tempat cuci tangan di luar klinik yang disertai dengan sabun. Klinik ini juga membuat peraturan kepada klien bahwa untuk pemeriksaan hewan hanya diperbolehkan maksimal satu orang yang masuk ke ruangan. Selain itu, tempat duduk di dalam ruangan juga diberi jarak antara satu dengan yang lain supaya protokol kesehatan tetap terlaksana.
Di klinik ini belum tersedia thermogun (alat pengecekan suhu), tetapi mereka menyediakan handsinitizer dan masker untuk klien yang lupa atau tidak memakai masker ketika berkunjung ke klinik. Selain itu, untuk menjaga kebersihan klinik, dilakukan disinfeksi ruangan dengan dipel atau disemprot sebanyak dua kali sehari, saat pagi dan sore. Cairan desinfektan yang digunakan yaitu TH4, chlorin, dan sebagainya.
Pesan-pesan dari drh. Mega bagi Pet Lovers dalam pemeliharaan hewan adalah untuk lebih memperhatikan pola pemeliharaan hewan terutama dalam
28 | Style
Sumber : Dokumen Pribadi
hal kebersihan hewan, lingkungan, dan kita sebagai owner. Memelihara hewan
juga harus mau menjaga komitmen
untuk merawatnya dengan baik.
Drh. Mega juga memberikan
pesan kepada para calon dokter hewan
untuk mempelajari materi dengan baik
apapun pekerjaan dan profesinya.
Pekerjaan memang perlu dilakukan
dengan sepenuh hati. Dengan itu, akan timbul rasa cinta pada profesi
sehingga akan siap dalam menghadapi tantangan apapun di suatu saat nanti. Jadi, semuanya kembali pada diri
kita masing-masing, sudah yakin atau belum, apa yang kita lakukan itu memang kita sukai atau tidak. (Manda dan Happy)
29 Style |
drh. Mega Nala Sukma
Sumber : Dokumen Pribadi
Exerciseduring pandemic: Sarana Tingkatkan
Imun Tubuh
Pandemi Covid-19 masih belum selesai. Kegiatan akademik masih dilakukan secara daring. Agar dapat menjalani kegiatan akademik secara optimal, diperlukan kesehatan tubuh yang mumpuni. Selain makan makanan bergizi serta istirahat yang cukup, ada kegiatan menarik yang dapat dilakukan untuk menambah imun tubuh. Kegiatan tersebut berupa olahraga. Olahraga merupakan istilah yang kerap kali terdengar di telinga kita. Definisi dari olahraga adalah seluruh kegiatan atau aktivitas fisik yang dilakukan dengan menggerakkan bagian tubuh baik untuk kesehatan ataupun hiburan. Olahraga dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh secara jasmani serta dapat merangsang timbulnya hormon endorfin yang dapat menghilangkan stress. Ada juga beberapa orang yang melakukan olahraga karena sedang melakukan diet, menjaga bentuk tubuh, ataupun rutin melakukan olahraga untuk mengikuti kompetisi. Umumnya olahraga dilakukan di luar rumah seperti jogging, berenang dan bersepeda. Namun, sampai sekarang pandemi Covid-19 masih tak kunjung mereda membuat kita harus melakukan apapun dari rumah. Lalu bagaimana bisa berolahraga apabila dibatasi untuk berada diluar rumah? Tenang guys, meskipun dibatasi, kita tetap bisa melakukan olahraga. Olahraga yang dapat kita lakukan
30 | Style
Sumber : Bruno Nascimento di Unsplash
adalah olahraga dari rumah atau bisa disebut exercise during pandemic.
Berdasarkan kuisioner yang telah kami sebar ke 50 responden, hasil kuesioner menunjukkan sekitar 28,6% responden melakukan olahraga secara rutin sebelum pandemi
sedangkan sekitar 35,7% responden jarang melakukan olahraga selama pandemi. Padahal olahraga di masa pandemi ini cukup berpengaruh
untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh. Untuk beberapa orang yang sudah giat berolahraga
sebelum pandemi, tetapi selama
pandemi malah menjadi kurang rajin berolahraga, maka yang dirasakan adalah badannya mudah pegal, lemah dan kurang bersemangat. Hal tersebut dikarenakan badan yang biasanya digunakan untuk banyak
beraktivitas menjadi lebih banyak
digunakan untuk beristirahat atau kurang melakukan kegiatan olahraga.
Berikut kami sajikan beberapa alternatif exercise during pandemic yang dapat dilakukan di masa pandemi. Yang pertama dengan
melakukan workout Workout bisa
tanpa alat seperti stretching atau
dengan alat seperti angkat barbel.
Menonton video workout dari Youtube
juga dapat menambah referensi kegiatan workout seperti video dari
channel Chloe Ting. Channel tersebut
rutin mengunggah video workout yang
mudah untuk diikuti bagi pemula yang
ingin membentuk tubuh yang lebih
atletis atau menjaga bentuk tubuhnya. Kedua dengan melakukan senam irama. Senam irama sangat mudah dan menyenangkan jika dilakukan di rumah. Kita hanya membutuhkan ruangan yang kosong dan speaker untuk menyalakan musik kemudian mengikuti irama musik. Sudah banyak tersedia jenis musik di Youtube mulai dari senam kesehatan jasmani, zumba hingga k-pop yang sudah memberikan koreografi yang simple dan asik agar bisa dijadikan alternatif musik untuk senam irama.
Ketiga dengan melakukan jogging sekitar rumah. Jogging sekitar rumah dapat menyegarkan mata dan otak yang penat melihat laptop selama kegiatan akademik. Jogging dapat dilakukan selama 30 menit mengelilingi kompleks rumah atau pergi ke taman terdekat. Agar jogging lebih seru, dapat sembari mendengarkan lagu dari handphone.
Itulah beberapa alternatif exercise during pandemic yang dapat dilakukan di rumah untuk menjaga kesehatan tubuh. Bagaimana temanteman mudah sekali bukan menjaga
kesehatan tubuh selama pandemi?
Kalian juga bisa mengikuti contohcontoh olahraga di atas untuk dapat dijadikan referensi. Menurut kalian apakah ada olahraga yang lebih menarik untuk dilakukan selama pandemi? (Theo, Zyahwa)
31 Style |
Flavoreeves
Mereka Nyata
Flavoreeves
32 | Bettertell
Ilustrator : Nurul Fitriani
Ruangan persegi dengan dominan warna putih ini sangat membuatku muak. Sudah tepat 1 tahun, setiap minggu aku selalu dibawa paksa kemari. Keluargaku bilang aku tidak waras, temanku bilang aku aneh, dan orang-orang di tempat ini bilang aku sakit. Hey! Aku masih belajar, aku masih bisa berpikir, aku masih bisa menjalani hidupku sendiri, bisa-bisanya divonis terkena penyakit. Aku tuh cuma sedikit berbeda. Aku bisa melihat hal yang
tidak bisa dilihat orang lain. Pertamanya aku takut banget sih, tapi lama-kelamaan ya biasa aja sih. Hantu? Bukan. Manusia?
Juga bukan. Mereka yang bisa kulihat ini menamakan diri mereka ‘Gallusama’.
Aneh kan? Aku juga pertama mendengar mereka memperkenalkan diri juga tidak menyangka. Kalau divisualisasikan sih bentuk Gallusama itu campuran antara ayam dan manusia. Gallusama mengaku bahwa mereka merupakan dewa-dewa dari para ayam terdahulu. Bentar-bentar, apa jangan-jangan ‘Gallus’ dari nama latin ayam terus ‘Sama’ dari bahasa jepang ‘Kami-sama’ yang artinya Tuhan?
Jadi Tuhannya ayam? Emmmm okey.
Aku pertama kali bisa melihat
Gallusama sekitar 1 tahun yang lalu, saat aku masih merupakan anak semester pertama. Saat itu ada praktikum yang mengharuskan angkatan kami
mengunjungi peternakan, salah satunya peternakan ayam. Saat jam bebas aku
berkeliling berdua dengan temanku ke sisi belakang peternakan yang merupakan tempat DOC (Day Old Chick) atau bibit ayam. Saat itu karena kami harus membuat
laporan, kami berdua akhirnya memfotofoto situasi dan anak-anak ayam. Saat sudah waktunya kami berkumpul kembali, kami buru-buru berlari, aku tanpa sengaja menginjak seekor anak ayam yang ternyata berada diluar kandang (aku tidak paham kenapa anak ayam ini bisa berada diluar kandang). Ku lihat keadaan anak ayam itu, eh tidak gerak, kepalanya terkulai lemas. Temanku sudah kabur duluan. Akhirnya dengan tergesa ku kubur anak ayam itu di tanah dekat kandang dan aku segera kembali ke titik kumpul. Malamnya lewat mimpi sekumpulan ayam datang menghampiriku dan memutar kembali kejadian di peternakan tadi, tapi dengan format yang sangat menyeramkan. Itu adalah mimpi terburuk yang pernah kualami. Namun, berkat mimpi itu aku jadi tidak bisa tidur dan bisa menyelesaikan laporan praktikumku dalam semalam. Setelah hari itu, Gallusama mulai muncul menampakkan diri bahkan di siang bolong. Di kost, kampus, warteg, ditempat apa saja yang sering ku kunjungi. Sebenarnya, aku akan mengabaikan Gallusama saja jika mereka hanya menampakkan diri. Tapi kurang ajarnya Gallusama bisa bicara dan selalu membisikkan hal-hal yang absurd dengan suara nyaring seperti “Pangeran mati, tanggung jawab” dan “Ikut kami”. Saat praktikum, aku sampai ditandai oleh aslab karena selalu melamun dan berbisikbisik sendiri, saat kelas aku juga tidak fokus. Gallusama juga memerintah halhal kepadaku yang jika tidak kuturuti, intensitas mengganggu mereka semakin
33 Bettertell |
sering. Jangan makan ayam, carikan cacing tanah, jangan berteman dengan
anak yang makan ayam, setiap pagi
berkokoklah 3 kali, dan hal-hal absurd lain yang entah kenapa sangat persuasif. Sejak saat itu aku merasa teman-teman ku mulai menjauhiku dan memandangku sebelah mata. Komunitas? Hemmm aku sudah
keluar. Gallusama setiap hari melarang dan menyuruhku ini itu membuat aku
jadi sibuk, sehingga aku memutuskan
untuk keluar dari semua UKM. Aku jadi
tidak punya teman. Satu-satunya teman bicaraku adalah Gallusama. Pernah
suatu hari karena aku merasa sangat
kesepian, aku hampir saja mengikuti
ajakan Gallusama yang menyuruhku
untuk terbang bersama mereka dari
lantai 2 kost ku. Namun, aku sadar
bahwa ayam tidak bisa terbang tinggi, jadi kutolak secara halus permintaan itu.
Saat keluarga tau tentang situasi
tersebut kurang lebih 8 bulan setelah
kejadian itu, mereka langsung membawaku pulang ke rumah dan mengantarku ke psikolog dan psikiater. Sepertinya orangorang ini menerima ceritaku, mereka mendengarkanku dengan seksama dan selalu menanggapi antusias apa yang kuceritakan. Gallusama! ternyata ada yang
mengakui kamu ada. Namun, sepertinya aku salah. Setelah beberapa kali berkunjung, mereka mulai memberiku obat-obat dan terapi. Hey! Aku bukan orang sakit. Kenapa
kalian kasih aku obat. Obat-obat dan terapi ini sangat memuakkanku. Setiap saat harus
kuminum, hampir setiap hari aku harus
menceritakan keseharianku kepada orang-
orang berbaju putih ini. Sangat membuangbuang waktu dan privasiku terganggu. Ternyata sudah 1 tahun aku sudah
bersama Gallusama dan sudah 3 bulan aku meminum obat-obatan dan terapi, tapi semua itu tidak ada hasilnya. Aku tetap bisa melihat Gallusama dan kuyakin seterusnya akan seperti itu. Sebenarnya aku penasaran apa penyakit yang mereka voniskan kepadaku. Saat orang berbaju putih ini pergi menemui ibuku di luar ruangan, aku mulai membuka sebandel berkas yang selalu dia bawa bersamanya. Oh disitu tertulis biodata ku dan ternyata aku divonis- Eh?! Skizofrenia?!
Bukannya itu penyakit orang-orang halu tingkat dewa. Jadi mereka berpikir semua ceritaku tentang Gallusama itu haluan ku semata. Aku yang menderita karena Gallusama selama satu tahun ini mereka kira bayangan? Hahaha gila ya mereka. Gallusama itu nyata, tapi kalian saja yang tidak bisa lihat. Tak bisa disangkal bahwa informasi itu mengguncang pikiranku. Jam 10 malam aku masih terjaga memikirkan kemungkinan-kemungkinan. Apa janganjangan Gallusama benar-benar khayalanku saja sebagai bentuk kecemasanku setelah membunuh anak ayam? Tapi itu tidak mungkin. Gallusama terlalu nyata untuk khayalanku saja. Gallusama bisa memerintah aku, buat apa aku memerintah hal-hal yang menyulitkanku sendiri. Gallusama pernah membantuku juga saat praktikum embriologi ayam, berkat mereka aku tidak inhal. Gallusama juga menjelaskan keberadaan mereka secara rinci, kalau
34 | Bettertell
buatanku tidak mungkin aku bisa berpikir sejauh itu. Tapi sebenarnya jika Gallusama nyata, apa tujuan mereka menggangguku terus. Sepertinya aku harus bertanya. Gallusama menjelaskan bahwa anak ayam yang kubunuh sebenarnya adalah calon pangeran ke-1500 mereka. Seharusnya aku sudah dibunuh, tapi karena aku memakamkan pangeran mereka dengan sedikit lebih layak, mereka meringankan hukumannya. Gallusama sebenarnya akan berada di bumi sampai calon pangeran berikutnya muncul yaitu selang 2 tahun. Sampai saat itu mereka akan memperbudak aku. Saat aku mempertanyakan bagaimana kalau mereka sebenarnya tidak nyata, mereka dengan suara nyaring menjawab “Buktikan saja, terbang bersama kami”. Mereka yakin aku bisa terbang jika terbang bersama mereka hahaha. Tidak terasa sudah jam 12 malam, aku belum minum obat. Walaupun
aku menolak dibilang sakit tapi aku tidak mau orang tua ku khawatir, sehingga tetap kuminum obat-obat itu walaupun tidak teratur. Saat aku ingin mengambil air di dapur, aku melihat orangtua ku menangis. Ternyata biaya pengobatanku sangat mahal dan kemampuan keluarga
kami sudah mencapai batas akhir. Aku harus bilang bahwa aku tidak sakit, tapi aku butuh bukti bahwa Gallusama benarbenar nyata yang harus kutunjukkan
ke orang-orang berbaju putih itu agar
aku tidak disangka sakit dan keluarga
kami tidak perlu membayar pengobatan
yang tidak ada artinya ini. “Buktikan saja, terbang bersama kami” Gallusama
terus menerus mengatakan itu. Apa aku turuti saja?. Toh aku percaya mereka. Pagi buta sekitar jam 5 subuh, suasana sekitar rumah kami masih sepi. Aku pergi ke gedung serbaguna di dekat rumah kami yang 4 lantai tingginya. Bersama dengan Gallusama aku membawa tripod dan smartphone bersamaku. Aku harus mengabadikan momen ini agar orangorang percaya bahwa Gallusama itu ada dan mereka bisa membuat aku terbang. Ku setting tripod dan smartphone lalu kutekan rekam. Aku berjalan ke tepi gedung, merentangkan tanganku. Kututup mataku dan kurasakan Gallusama menopang tangan kanan-kiriku, lalu kami melompat dan terbang bersama. Aku membuka mataku dan Hey! Aku terbang hahahaha. Sudah kubilang Gallusama itu benar-benar ada. Tapi, dimana mereka? Kok aku bisa terbang sendiri. Tak lama, aku mendengar ada orang-orang berteriak. Apakah karena aku bisa terbang mereka berteriak? Kulihat kebawah dan ternyata banyak orang yang sedang melihat sesuatu. Aku penasaran dan terbang mendekat ke arah mereka. Setelah kulihat ternyata ada jasad orang dan-
35 Bettertell |
Hey! Itu aku!?
Protea Maizena
36 | Bettertell
Ilustrator : Nurul Fitriani
Minggu ketiga bulan Desember, kala pertama kita bertemu. Aku ingat seberapa canggung kita saat pertama bertemu. Bahkan, kita tak dapat saling menatap mata satu sama lain. Berjabat tangan saja rasanya membuatku berkeringat sebanyak satu ember.
Tanpa disadari, tiba-tiba kita sudah dekat sekali. Teman terbaikku adalah kau, dan teman terbaikmu adalah aku. Tak kusangka ternyata kita begitu cocok seperti potongan puzzle yang memang diciptakan untuk saling melengkapi.
Seiring berjalannya waktu, kenapa kita malah seperti dua orang tanpa hubungan yang jelas? Jelas-jelas kita saling melempar afeksi, tetapi kenapa kita masih di sini? Kenapa kita tidak lanjut saja?
“Kita terlalu sama dan berbeda,” katamu?
Aku benar-benar bingung sama dan berbeda seperti apa yang kau maksud. Aku benar-benar tidak paham. Kita sama-sama manusia, bukan?
Setiap kali melihatmu, aku merasakan sensasi yang sama. Manis, hangat, dan fuzzy . Terkadang aku juga dapat mencium wangi parfummu yang begitu menyejukkan. Suaramu yang merdu, matamu yang sering berkilat jahil, tawamu yang begitu renyah, aku suka semuanya.
Mungkin kau juga merasakan hal yang serupa terhadapku. Lalu, apa yang menahan kita menggapai kebahagiaan kita bersama? Kau adalah warna kuning di hidupku. Kebahagiaanku. Aku tahu kau selalu berusaha mendorongku
menjauh darimu karena menurutmu aku berhak mendapatkan yang lebih baik. Persetan dengan yang lebih baik. Aku hanya ingin bersamamu, kuningku. Hanya kau.
Awalnya, aku bersyukur kita tidak menjauh karena perbedaan pendapat yang kita miliki. Aku benarbenar takut kehilangan dirimu setelah mengungkapkan apa yang kurasakan dan aku juga senang kita memiliki perasaan yang sama. Aku lega sekali. Namun, mengapa aku merasa kita malah semakin canggung setelah kejadian yang melegakan itu, kuningku? Apakah perasaanku terlalu membebanimu? Atau aku terlalu mengekangmu? Kenapa kau menghindariku? Beri tahu aku, aku berjanji akan berubah.
Perlahan, kita semakin menjauh. Kau dengan duniamu, aku dengan duniaku. Aku paham mungkin dirimu perlu sedikit waktu untuk memikirkan hubungan kita. Tidak apa-apa. Aku yakin kita akan baik-baik saja.
Halo, kuningku. Sudah 4 bulan 4 hari kau tak menyapaku. Bahkan, sekadar membalas pesan pribadiku lewat media sosial saja enggan kau lakukan.
Kuperhatikan, kau punya teman baru yang sering kau unggah fotonya di sosial media. Apakah kau lupa padaku? Kuharap tidak. Yang perlu kau tahu, aku akan selalu menunggumu di sini.
Halo lagi, manis. Sudah hampir 3 bulan kita tak bertukar kabar. Akhirnya aku memberanikan diri untuk mengunjungimu lewat media sosial.
37 Bettertell |
“Halo, apa kabar?” kirimku.
Tak butuh waktu lama bagimu untuk membalas pesanku. Aku tahu kau itu orang yang benci mengabaikan pesan orang lain.
“Aku baik. Kau?” jawabmu dengan begitu… Dingin.
“Bolehkah aku menelponmu? Ada yang ingin kubicarakan.”
“Tentu.”
Seutas senyum langsung terpatri di wajahku tanpa sadar. Sebuah gestur kecil darimu bisa membuatku sesenang ini. Dengan senyum lebar di wajah, kutekan tombol bergambar telepon.
“Halo, sunshine.” ujarku untuk membuka obrolan yang sudah mati selama hampir tiga bulan lamanya.
“Halo juga.”
Sialan. Merdu sekali. Rasanya ada perasaan yang meledak di rongga dadaku ketika kau menyapaku balik. Rinduku rasanya sudah tak bisa kubendung lagi. Ya Tuhan, rasanya aku baru saja mengalami euforia terhebat sepanjang hidupku.
“Um.. Apa kau masih di sana?”
Ya ampun, aku terlalu hanyut dalam euforia sesaat.
“Ya. Masih. Kuliahmu bagaimana?” tanyaku. Sedikit berbasa-basi kurasa tidak apa-apa.
“Lancar.”
“Apa kau sakit? Tidak biasanya kau dingin seperti itu. Mau kubelikan bubur dan obat?”
“Tidak apa-apa. Hanya sedikit pusing. Biasa lah, lembur mengerjakan tugas.”
Lihat? Aku masih ingat kebiasaanmu yang itu. Kau jadi dingin dan galak ketika sakit. Kau juga benci menelan obat-obatan ketika sakit.
“Kubelikan bubur dan obat ya. Aku berangkat sekarang.” ujarku sambil menyambar kunci motorku di atas meja.
“Tidak usah!” sanggahmu dengan cepat.
“Kenapa? Kau tidak merepotkanku. Sama sekali tidak, sunshine.”
“Tetap merepotkan, sih. Tapi, itu bukan intinya. Tadi kau bilang, kau ingin membahas sesuatu denganku. Apa itu?”
Aku tahu kau sedang berusaha mengalihkan pembicaraan. Aku terlampau hafal dengan semua kebiasaanmu. Namun, aku akan membiarkannya kali ini.
“Ah, ya. Kau benar.” kutarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan kalimatku. “Aku ingin membahas tentang kita.”
“M-maksudmu apa?”
“Kita. Kau dan aku. Hubungan kita bagaimana?”
“K-kita teman.”
Kau terbata lagi, kuningku. Apakah kau benar-benar sakit? Aku khawatir.
“Hanya teman? Yakin? Dengan perasaan kita yang jelas-jelas saling membalas?”
Aku yakin kau sedang bingung dengan ekspresi wajahmu yang lucu di seberang sana.
“Halo, sunshine? Kau masih di sana?”
“Ya.”
“Jadi?” tanyaku lagi.
“Jadi apa?”
38 | Bettertell
Oke, aku mulai gemas dengan situasi tanpa kejelasan ini.
“Kita hanya teman?”
“Um… Ya?”
“Kau ragu, sunshine. Apa aku lebih dari temanmu?”
“Tidak. Kau, temanku.” ujarmu dengan penuh penekanan.
“Aku tahu kau ragu. Aku tahu aku bukan sekadar temanmu, aku lebih dari itu. Memangnya ada alasan apa sehingga kau menganggapku hanya sebatas temanmu?”
Sekarang giliran dirimu yang menarik napas dalam-dalam. Aku ingin tahu hal apa yang ingin kau ungkapkan sampai harus diawali dengan menarik napas-
“Aku punya pacar.” -dalam-dalam.
“Hahaha, pasti kau bercanda, ya? Lucu sekali, sih!”
“Tidak. Aku tahu kau sering melihat update-ku di sosial media. Yang sering kau lihat bersamaku, itu pacarku.”
Aku ingin menganggap bahwa dia sedang bercanda padaku. Namun, tak kutemukan setitik keraguan di dalam suaranya. Rasanya hatiku sedang hancur perlahan. Air mataku mulai turun perlahan.
“Kenapa kau lakukan ini padaku?
Jelas-jelas kita saling menyayangi, bahkan mencintai. Tapi, kenapa kau…”
“Maaf. Maafkan aku, sugar. Aku benar-benar minta maaf.”
Akhirnya dia memanggilku sugar. Kalau dia memanggilku sugar sebelum
pengakuannya, aku pasti sudah terbang ke langit ke tujuh. Namun, sekarang ia hanya memanggilku sugar untuk menenangkanku.
“Boleh aku mengambil tisu sebentar? Mataku sedikit berkeringat, hehe.”
Aku tak boleh terdengar seperti orang yang baru menangis. Kuningku harus tahu kalau aku orang yang kuat.
“Y-ya, tentu.” jawabmu dengan kikuk. Aku merasa seperti orang paling bodoh sedunia. Sudah jelas-jelas kuningku sering mengunggah fotonya bersama pacarnya. Mengapa aku tidak pernah mengira bahwa itu pacarnya? Mengapa aku tidak sadar dari cara bicaranya yang berbeda? Bahkan, sikapnya yang benci mengabaikan pesan orang lain juga tidak berlaku padaku selama hampir tiga bulan. Kenapa aku bodoh sekali?
Walaupun begitu, aku yakin kuningku masih punya perasaan yang sama denganku. Setidaknya aku harus memperjuangkan cintaku sampai akhir. Sambil berdehem, kuusap air mata yang menghiasi wajahku dengan tisu. Kuambil lagi ponselku, dan mulai berbicara lagi padanya.
“Halo, aku sudah selesai.”
“Kau baik-baik saja?” tanyanya. Aku tahu dia khawatir.
“Ya. Aku hanya ingin bertanya satu hal sebelum menutup telepon ini. Aku mohon padamu, jawab pertanyaanku dengan jujur. Aku berjanji tidak akan mengganggu hubunganmu dengan pacarmu.”
“Baik… Apa yang ingin kau
39 Bettertell |
tanyakan?”
“Apakah aku… Masih ada di hatimu? Apakah tempatku di hatimu, sudah diambil oleh pacarmu?”
“Ah, itu… Aku…”
“Tidak apa-apa. Katakan saja. Jawab aku, apakah sudah tidak ada lagi tempat bagiku di hatimu? Kalau iya, tidak apaapa.”
Aku berusaha untuk menahan air mataku, tetapi rasanya sulit sekali.
“K-kau selalu ada. Hatiku sela-lu milikmu.” jawabmu dengan terbata.
Kuningku, kau menangis?
“Lalu, kenapa kau menyakiti kita dengan hal ini?”
“Kita terlalu berbeda dan sama, sugar. Sulit bagi kita untuk bersama hingga akhir.”
Aku bisa mendengar suara sesenggukan kecilmu dari sini. Hatiku sakit sekali mendengarnya. Tolong, jangan menangis, manisku.
“Lalu… Apakah kau ingin aku pergi?”
Kuningku, cintaku, manisku, kalau kau ingin aku pergi, aku akan pergi. Aku sudah mempersiapkan diri untuk jawaban itu.
“T-tidak. Kau rumahku.” ujarmu sebelum tangismu pecah.
“Benarkah? Jangan katakan kau berbohong kepadaku, ini tidak lucu, sunshine.”
“Aku tidak sedang bercanda.”
“Kau yakin? Apakah kau tahu apa akibatnya apabila kau mengatakan hal itu? Sunshine, dengarkan aku. Kalau kau benar-benar tidak berbohong, aku tidak
akan pernah pergi darimu. Tidak akan pernah, sampai kau yang menyuruhku pergi. Kau yakin kau menginginkan itu?”
“Y-ya. Stay with me.”
Dan tangisku juga pecah. Terima kasih, Tuhan. Aku bahagia ternyata kuningku tidak membuangku.
“Pacarmu… Bagaimana?”
“Aku tak bisa semata-mata memutuskan hubungan dengannya, sugar. Maukah kau menungguku?”
“Tentu saja! Tapi, jika kau menemukan seseorang yang lebih baik dariku, aku mohon, beri tahu aku. Jangan mendiamkanku lagi. Aku tak suka.”
“Pasti.”
....
Terima kasih atas kesempatannya, kuningku. Aku tahu aku bodoh. Aku tahu hal yang sama akan terulang lagi. Namun, mau bagaimana lagi. Aku sudah candu padamu. Walaupun demikian, aku juga akan berusaha mempersiapkan diri agar aku tidak merasa sakit lagi ketika kau mengulangi tindakanmu itu. Aku bahagia sekali akhirnya kita bisa bersama, tetapi aku bahkan tak yakin hubungan ini sehat. Kuningku, aku berjanji akan berubah menjadi diriku yang lebih kuat dan berani. Mungkin, satu hari nanti, aku akan menjadi seseorang cukup berani untuk keluar dari hubungan ini. ....
40 | Bettertell