Majalah MACCA Edisi 4, Desember 2021

Page 26

S ajak -S ajak Entjik Amin

PERANG MENGKASAR Tersebutlah perkataan anak Mangkasar telah kembali suruhan di kuffar lalu bertitah Sultan yang besar menyuruh membaiki senjata dan pagar Segala Datu dan Enci’ dan Tuan apa bicara datu’ sekalian baik masuk anak perempuan supaya kita boleh melawan Akan sembah sekalian hulubalang-hulubalang tuanku jangan berhati mamang jika gempar malam dan siang tutup segala pintu gerbang

Bertitah pula duli makhota baiklah kita atur meriam di atas kota baiklah ingat sekalian kita si kuffar ini sangatlah dusta

Setelah dilihat Kapitan Jepara Kornelis Sipalman sangat sengsara beraturlah kapal dan kura-kura menembakkan meriam dengan bicara Dipasangnya pula meriam bersama Anggara kenalah kapal dan kura-kura Welanda dan Bugis berkira-kira dengan Kapitan Jongkor ia berbicara Setelah hari sudah petang ditembakkan meriam dengan nama si kembang apinya nyala amat cemerlang lalulah mati beberapa orang Undurlah kapal ke laut dalam serta memasang sekalian meriam dibakarnya bangkai beberapa ayam ada yang makan ada yang diam Sultan pun segera memberi salin akan yang menembakkan baju dan kain menyukakan hati sekalian yang miskin supaya jangan bekerja yang lain.

Siang dan malam gelap gempita mengatur meriam di atas kota setengah membaiki sekalian senjata dengan ingat sekalian rata Segala yang duduk di luar kota terlalu sabur berangkat harta ada yang diam ada yang berkata seorang pun tidak berduka cita

Syair Perang Mengkasar, sebuah karya sastra masa lampau.

Kapitan Amiral hatinya sabar

bernama Entjik Amin. Dalam tulisan Anton Lucas, “Makna

menahan meriam raja Mangkasar sedikitpun tidak gusar diiisi meriam disuruhnya mutar kira-kira sejam sudah ditembak barulah Welanda membalas pula bahannya gemuruh seperti debak kenalah kota leguh dan leguh Sangat marah kafir yang dusta menembak menuju istana dan kota pelurunya datang melata-lata seorang pun tidak kena anggota 24 | Macca No. 4/ Desember 2021

Syair ini sering disinrilikan pada hajatan pernikahan. RRI Nus. IV juga mengudarakan oleh Pasinrili.

Syair Perang Mengkasar sebuah kisah sejarah. Penulis syair seorang Melayu, pegawai Raja Gowa Sultan Hasanuddin Sejarah di dalam Sastra Indonesia Sebelum dan Sesudah

Revolusi” menilai Perang Makassar tidak nampak dalam syair

Perang Mengkasar. Karena hal tersebut sama dengan penuli­ san sejarah pada Abad pertengahan di Eropa.

Kapitan Jongkor yang disebut dalam syair adalah Captain

Joncker yang membantu Belanda dan Kornilis si Palman yang dimak­sud adalah Admiral (Laksamana) Cornelis Janszoon Speelman, ungkap Anton Lucas di diskusi sastra tengah Desember 1985 di Dewan Kesenian Makassar,

Kisah Perang Mengkasar pernah dipentaskan oleh Rahman Arge, di Benteng Somba Opu tahun 1990-an lalu. Bentuk

ungkapannya menjadi lain memang, karena dia­ngkat sebagai pertunjukan teater. Para pemainnya aktor dan aktris teater yang ada di Makassar berjumlah ratusan orang.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Majalah MACCA Edisi 4, Desember 2021 by de la macca - Issuu