
3 minute read
KARYA PERUPA MUDA Masuk Galeri Nasional

Muhammad Suyudi
Advertisement
Inner Core
Eksistensi kain sutra di Sulawesi Selatan khususnya di kabupaten Wajo selalu menarik untuk diangkat sebagai wacana dalam kekaryaan. Hal ini dikarenakan keberadaannya pada masyarkat yang masih terus terjaga. Tak terkecuali bagi seorang perupa muda yakni Muhammad Suyudi yang beberapa kali menampilkan karyanya baik lokal maupun nasional, dalam berkarya ia mengangkat eksistensi kain sutra Sengkang. Hal itu tak lepas karena kabupaten Wajo adalah tanah kelahirannya, dan sejak kecil banyak berinteraksi dengan penenun-penenun kain sarung sutera tradisional. Tak terkecuali pada Art Exhibition Rally Rupa #3 dengan tema “INNER” yang dilaksanakan oleh Makassar Art Initiative Movement, Yudi menampilkan karyanya yang berjudul “INNER CORE”. Inner Core adalah karya yang bercerita tentang eksistensi tenun sutra yang memiliki peran tak sebatas sebagai pakaian (sandang) semata pada budaya Bugis-Makassar. Namun lebih dari pada itu, Sutra merupakan proses pembentukan ”inti dari dalam” dan upaya pembentukan karaker bagi sebuah anak manusia. Pada zaman dahulu, kegiatan menenun bukan
sebatas kegiatan memproduksi kain tapi merupakan bentuk pendidikan, penjagaan dan cara nenek moyang menjunjung tinggi nilai harga diri seorang perempuan sebagai ibu manusia. Sosok wanita bugis hanya dapat dilihat ketika daun jendela rumahnya terbuka. Tempat ia setiap harinya menenun lembaran benang menjadi sebuah kain yang nantinya akan ia kenakan ataupun untuk di jual guna memenuhi kebutuhannya. Kegiatan menenun ini biasanya dilakukan guna menunggu musim panen ataupun musim tanam tiba dan perantara antara kedua musim itu biasannya disebut sebagai musim nikah. Karena pada anatara dua musim itulah pemuda mampu secara mental dan finansial. Ketika seorang pemuda menginginkan seorang wanita maka untuk melihatnya sang pria harus bersabar dan menanti daun jendela terbuka. Meski pada adegan tersebut sang pria hanya melihat dahi seorang perempuan (karena pengaruh desain rumah panggung) namun tak akan mengurangi nilai kecantikan wanita tersebut dimata pria. Itu terjadi karena sang wanita telah memilik “Inner Core” atau inti dari dalam. Karya berjudul “INNER CORE” ini tersaji dengan menggunakan media Acrylic yang tergambar secara abstrak figuratif diatas dua lapis kain sutra. Pada lapisan pertama terdapat tulisan huruf Lontara yang menuliskan syair tentang keperkasaan wanita. Sedangkan pada lapisan kedua terdapat kain sutra putih yang menyimbolkan kesucian dan menggambarkan secara abstrak hiasan kepala mempelai wanita yang apabila diperhatikan mirip matahari terbit yang menyimbolakn cahaya harapan dan kehidupan. Pada tanggal 18 November 2021, karya ini juga akan dipamerkan pada PAMERAN SENI RUPA NUSANTARA 2021 di Galeri Nasional Indonesia di Jakarta. Pameran besar yang mengusung tema “Terra (In)cognita” ini menampilakan 26 karya dari 23 seniman yang terdiri dari 7 seniman undangan 16 hasil seleksi dari 786 karya oleh 708 seniman se-Indonesia.
Yudi Sutra?
Muhammad Suyudi lahir di Lajokka, 24 September1989. Seorang Dosen LB Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar. Mulai tertarik pada dunia seni rupa sejak duduk di bangku sekolah. Berawal dari kegemaran menggambar tattoo pada tubuh teman-temanya. Dia melanjutkan studi di Pendidikan Seni Rupa pada Universitas Negeri Makassar dan memperoleh gelar Sarjana dan Magister. Saat kuliah banyak berinteraksi dengan seniman Makassar. Tahun 2011 resmi bergabung sebagai anggota Makassar Art Galleri dan banyak belajar pada pelukis realis Budi Haryawan dan Mike Turusy. Pada tahun 2012 mengikuti pameran Galeri Nasional bertajuk “Narasi Zaman”. Sepanjang tahun 2014 terlibat aktif pada kegiatan pameran seni rupa rumahan (station) yang dianggap sebagai momentum kebangkitan seni rupa makassar tahun 2014. Mengikuti Group dan Solo Exhibition “BINNE” 2015, selanjutnya pada pameran Seleksi Galnas dengan tema “ALUR” 2016,Pameran Seni Rupa Nusantara (REST AREA) 2017,dan pada tahun 2019 terlibat pameran Sulawesi Parasanganta di Bentara Budaya Jakarta. Selama pandemi Covid 19, Yudi dan teman-temannya di MAIM berinisiatif menyelenggarakan pameran di Makassar seperti Rally Art #1 (Leang-Leang Art Spirit), Rally Art#2 (Artmosphere), Rally Art #3 (Inner) dan beberapa pameran lainnya.[]

Judul : Pikiran Limbah Media : Acrylic on Canvas Tahun : 2019 Ukuran : 100 X 65 cm