
3 minute read
KEDAI KOPI HAI HONG
Kedai Kopi Hai Hong di jalan Pelita Makassar (Foto: Goenawan Monoharto
Hai Hong, kedai kopi ini sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Sampai sekarang masih bertahan di lokasi awalnya, perempatan jalan Serui - Bonerate, Kecamatan Wajo, Kota Makassar. Lokasinya di kawasan pecinaan, pemukiman etnis Tionghoa yang sangat strategis, dekat pelabuhan Sukarno-Hatta dan Balai Kota Makassar. Outletnya mudah ditemukan lantaran berada di belakang Gedung Kesenian Sociteit de Harmonie dan Polrestabes Makassar. Hai Hong merupakan satu dari sejumlah warkop lawas di kota Anging Mammiri. Dibangun pertama kali oleh Tham Yo Hai, ayah dari Than Njap Ing generasi ke dua yang mengelola warkop tersebut. Hai Hong terbuktin mampu bertahan hingga era milenial saat ini. Pelanggannya hafal, setiap hari buka dari pukul 06.30 hingga 18.30 WITA. Selalu ramai pengunjung. Than Njap Ing (71) dan istrinya Mok Su Djoat (70) mengelola warung kopi itu setelah ayahnya Tham Yo Hai wafat pada Tahun 1991. Tham Yo Hai dulu tinggal di Jalan Lembeh, sekira satu kilometer dari lokasi warkop Hai Hong sekarang. Pada saat Perang Dunia II dekat rumahnya sempat meledak bom tentara Jepang, itu yang memaksa keluarganya memboyong kedelapan anaknya menyingkir ke Pakatto, Gowa. Mengungsi ke Pakkatto, hingga presiden pertama RI Soekarno-Hatta mengumandangkan teks Proklamasi Kemerdekaan Tahun 1945. Tahun 1946. Setahun pasca kemerdekaan situasi mulai aman. Tham Yo Hai kembali ke Makassar, tinggal di Jalan Serui. Membangun bangun usaha warkop sebagaimana warga Tionghoa lainnya. Tham Yo Hai adalah sosok pria yang gigih dalam merintis usaha. Mulanya jualan kopi dan barang-barang campuran, meski jumlahnya terbatas. Sepeninggal Tham Yo Hai, anaknya Than Njap Ing berimprovisasi dengan menyesuaikan kopi jualannya dengan permintaan konsumen. Kalau awalnya hanya menjual kopi hitam biasa maka tahun 1999 mulai
Advertisement
menjual makanan lainnya. Kopinya disesuaikan dengan permintaan pelanggan, misalnya apakah sang pelanggan minta dicampur susu, dicampur jahe, atau lainnya. Sejak usia Than Njap Ing memasuki 71 tahun, ia tidak lagi mengurusi usaha warung kopi warisan mendiang ayahnya. Than Njap Ing lebih banyak menghabiskan waktu dengan istri dan cucu-cucunya. Sambil sesekali memantau perkembangan usaha yang ia turunkan ke putri sulungnya Fonny di tahun 2005. Di tangan Fonny, generasi ketiga ini, usaha warkop legendaris itu terus berkembang di tengah pesatnya usaha warkop dan cafe di Makassar. Bulan Februari 2018 tampilan warkop direhab agar nampak lebih modern dibanding bangunan lamanya. Warkop Hai Hong mempekerjakan 10 karyawan dengan waktu pelayanan mulai pukul 06.30 pagi hingga 8.30 sore. Meski demikian, bangunan rumah toko berlantai empat berlapis tegel cokelat itu tidak meninggalkan ciri khas bangunan lamanya. Seperti di atas lantai dasar, terdapat ornamen berbentuk segi delapan menyerupai pagoda dan bingkai gambar bertuliskan huruf Cina yang menempel di beberapa sudut dinding. Pengunjungnya dapat mencapi 100-an perhari, didominasi kalangan usia 30 hingga 60 tahun. Paling ramai di pagi hariMereka yang datang merupakan kalangan pegawai kantoran, pengusaha, mereka yang pulang berolahraga dan beberapa kalangan usia lanjut. Sebagai tempat ngopi favorit Hai Hong banyak dikunjungi kalangan pejabat. Saat Ilham Arif Sirajuddin menjabat Walikota, sering ngopi di warkop ini. Demikian pula dengan Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Gubernur Sulawesi Selatan. Tak ubahnya Mohammad Ramdhan Pomanto, Walikota Makassar juga beberapa kali mampir, ngopi. Tumbuh pesatnya usaha warkop dan cafe di kota Makassar membuat iklim persaingan penjaja kopi kian ketat. Karenanya tetap dibutuhkan inovasi dengan menyesuaikan perubahan minat komsumen, agar tetap dapat survive. Intinya harus tekun, disiplin dan Fokus. Agar pelanggan tidak beralih ke warkop lain maka perlu memberikan pelayanan yang memuaskan. Selain itu kualitas kopi makanan harus terjaga, kebersihan juga merupakan hal penting diperhatikan. Warkop kopi Hai Hong terbukti terus berkembang terbukti karena pada tahun 2016 dibuka cabang yang berlokasi di Jalan Pelita Raya, Makassar. Cabang Hai Hong ini dikelola Adsin adik Fonny. Menu kopi dan makananya relatif sama rasanya dengan di Hai Hong di Jl Serui. Kopi yang disuguhkan di Warkop Hai Hong jenis Arabica Robusta. Aromanya cukup khas. Mulai kopi hitam, kopi susu, serta tambahan lain seperti madu, jahe, dan gula merah. Pengunjung bisa memilih, porsi besar atau kecil. Selain itu, warkop yang berusia tujuh dekade ini juga menyajikan aneka jus, teh dan makanan tradisional yang relatif lengkap. Harganya terbilang cukup terjangkau, tergantung menu yang anda pesan. Jika ingin menu lain disini cukup banyak varian yang tesedia. Bangunan kedai tetap mempertahankan warna arsitektur klasik, tentu dengan modifikasi ruang yang pas, tanpa meninggalkan nuansa kenangan masa, itu menjadi daya tarik tersendiri. (Yudhistira Sukatanya) []