Majalah MACCA Edisi 4, Desember 2021

Page 13

K ota

SENI BUDAYA TAK TAMPAK DI MATA PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

Evaluasi Dinas Kebudayaan Kota Makassar

K

ritik keras terus bergulir terhadap perhatian pemerintah pada bidang kebudayaan dan Kesenian, pihak-pihak yang selama ini bergelut di dua dunia di atas, baik secara kelompok maupun individu menilai sangat lemah perhatian lembaga pemerintah akan pertumbuhan, pengembangan, pelestarian terlebih masalah partisipasi/bantuan akan kegiatan yang dilakukan. “Bosan berhubungan dengan lembaga. kami, entah sudah berapa kali melaksanakan kegiatan mereka tak punya respont. Makanya saat ini setiap kami lakukan kegiatan baik dalam materi pengembangan atau pelestarian budaya maupun penampilan kegiatan kesenian, tak lagi terkordinasi dengan pemerintah yang mengurus budaya dan kesenian. Percuma,” H. Muis, ketua kelompok seni di Kecamatan Tallo-Makassar. Di kecamatan Tallo, selain banyak sanggar seni dan kelompok kesenian tradisional juga hadir beberapa cagar budaya dan kuburan yang merupakan taman purbakala namun tampaknya juga kurang perhatian, dan peninggalan taman bersejarah ini tak perduli, “Kuburan yang ada di Tallo tidak bisa disangkal sebagai sumber daya budaya dan saya pikir ini bisa dilestarikan dengan serius untuk menggali misteri yang ada buat generasi milenial saat ini “ sebut dengan nada serius. Nada sumbang yang terus mengguyur pemerintah yang mengurus bidang kebudayaan juga datang dari tokoh masyarakat Ujung Tanah, Iksan yang juga dikenal sebagai pekerja LSM. Menurutnya, kelompok yang ada dan melakukan kegiatan secara rutin seperti sanggar seni tari, teater dan sastra umumnya jalan sendiri. “ Tak ada dukungan pihak pemerintah. Hadir saja dalam sebuah kegiatan

11 | Macca No. 4/ Desember 2021

bila diundang tak pernah hadir, dengan alasan sibuk dan sejumlah lagi alasannya. Sangat lucu jika lembaga pemerintah melakukan kegiatan untuk mereka sangat mengharapkan kedatangan sanggar-sanggar seni untuk memeriahkan acaranya. Idealnya personil lembaga kebudayaan dan kesenian perlu dievaluasi,“ tandas Iksan yang juga dikenal tokoh pemuda dikalangan Kampung Gusung- Sabutung Kecamatan Ujung Tanah. Kegiatan kesenian dan Budaya yang dilaksanakan pemerintah sangat bernuansa kepentingan semata, artinya tidak lebih hanya sebuah pencitraan untuk mempertahankan kekuasaannya akibatnya yang menikmati para mereka sendiri sementara kelompok seni dan para pekerja/pelestari budaya, hanya menempel dalam setiap kegiatan . “ Jangankan kelompok seni dan sanggar di kecamatan, kegiatan seniman-seniman kreatif yang bergabung di Dewan Kesenian Makassar (DKM) dan komunitas lainnya berjalan sendiri, tanpa melibatkan pemerintah. Saya sering hadir dalam setiap kegiatan pentas atau pagelan. Tidak sebarispun sambutan pemerintah dari Dinas kebudayaan kota Makassar,” ujar Iksan salah seorang pekerja seni yang pada HUT 414 Makassar telah menggelar Pesta Rakyat dengan memamerkan kue-kue tradisional dirangkaikan peringatan Maulid nabi Muhammad Saw. Dra. Nurbiyah M.Hum., dari Balai pelestarian cagar budaya berkata, tidak lemah perhatian pemerintah untuk hal kebudayaan yang mungkin perlu dievaluasi volume perhatiannya. Khusus untuk pelestarian cagar budaya, kami terus dan berusaha mengerling segala cagar budaya yang ada untuk menjaga kelestariannya. Bahkan sampai di pelosok


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.