BEPERGIAN KE LUAR NEGERI MELALUI VIRTUAL REALITY Di zaman yang serba modern ini, para senior dan anak muda selalu ingin mencoba jalan-jalan ke luar negeri ke negara-negara yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya. Mereka tidak pernah berkesempatan karena banyaknya masalah, misalnya biaya transportasi yang mahal. Pada hari Senin, 9 Mei 2022, Kami memberikan kesempatan kepada mereka untuk mewujudkan impian mereka bepergian ke luar negeri melalui penggunaan Virtual Reality (VR). Virtual Reality adalah lingkungan yang dibuat oleh komputer dengan pemandangan dan objek yang tampak nyata, membuat pengguna merasa tenggelam dalam lingkungan mereka. Dalam Proyek CSII kami, kami mengumpulkan 7 senior dan 8 pemuda untuk mencoba Virtual Reality. Untuk peserta senior yaitu Bapak Mustika (77), Ibu Ratnawati (68), Bapak Yudiana (77), Bapak Suartika (63), Ibu Rusmini (71), Bapak Suarta (65) dan Bapak Suyatno (67). Untuk peserta remaja, mereka adalah Winangun (20), Dika (19), Gedik (19), Sila (20), Galang (19), Gilang (19), Adi (19) dan Nova (19). Hampir semua peserta kami tidak pernah bepergian ke luar negeri sepanjang hidup mereka.
Di
Virtual
Reality,
kami
telah
menyiapkan
aplikasi
bernama
Wander
yang
memungkinkan mereka merasakan pengalaman bepergian ke luar negeri ke negaranegara yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya. Peserta senior pertama kami, Pak Mustika sudah pernah bepergian ke luar negeri sekali ke Beijing, China. Dia ingin merasakan Beijing lagi melalui penggunaan VR. Dia menikmati pengalaman itu dan tersenyum setelah menggunakan VR. Seperti Pak Mustika, hampir setiap peserta senior kami menyukai pengalaman bepergian ke luar negeri melalui VR. Para senior lainnya pergi ke berbagai negara seperti, London, Hong Kong, Singapura, Prancis dan mengunjungi lokasi terkenal seperti, Menara Eiffel, dan The Big Ben. Ketika ditanya tentang apa pendapat mereka tentang VR dan The Youth, Pak Suartika menjawab bahwa kaum muda harus bersyukur memiliki teknologi seperti VR karena seperti semua senior lainnya, mereka mengalami kehidupan yang berbeda dari kaum muda. Dulu, mereka yang bepergian ke luar negeri sudah kesulitan karena biaya transportasi dan masalah ekonomi. Di situlah VR masuk untuk menyelesaikan masalah tersebut. Meskipun VR mewujudkan impian mereka, Bu Rusmini mengatakan bahwa VR dan teknologi
lainnya harus digunakan dengan bijak oleh kaum muda agar dapat
bermanfaat dan memberikan dampak yang aman bagi kehidupan kita sehari-hari.
47