Laporan Akhir Studio Perancangan dan Pembangunan Kota

Page 149

Bagi hasil menurut terminologi asing dikenal dengan profit sharing. Profit sharing dalam ekonomi diartikan pembagian laba. Dengan demikian, bagi hasil merupakan sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara pemilik dana dan pengelola dana. Dalam pembangunan, sudah sewajarnya terdapat keterlibatan stakeholder. Keterlibatan stakeholder kemudian dapat mendukung proses pembangunan melalui investasi dana terhadap proyek yang akan dibangun. Tentunya, stakeholder tidak serta – merta memperoleh keuntungan penuh, melainkan harus membagi hasil dengan pemilik lahan sehingga ada hubungan timbal balik antara penyedia lahan (masyarakat) dan investor (stakeholder).

Menurut Stand Akuntasi Pemerintah (SAP), aset adalah sumberdaya yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan/atau sosial yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah, dan dapat diukur dalam satuan uang, termasuk di dalamnya sumberdaya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber – sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam hal ini, beberapa aset yang terdapat di kawasan perancangan adalah lahan yang digunakan untuk rumah masyarakat serta lahan yang digunakan untuk obyek wisata, seperti Makam Sunan Pandanaran dan Masjid Golo. Status kepemilikan aset yang ada di kawasan perancangan jelas, karena pemilik lahan adalah masyarakat dan pemerintah setempat, sehingga memudahkan dalam proses pembangunan dan kerjasama dengan stakeholder terkait.

Untuk mendukung proses pembangunan, keterlibatan stakeholder tentu dibutuhkan. Dalam hal ini, keterlibatan stakeholder dapat dilihat dari investasi yang dilakukan serta kepemilikan asset sebagai salah satu produk dalam proses perencanaan. Privatisasi / swastanisasi asset kemudian perlu dilakukan agar dapat memberikan timbal balik terhadap keterlibatan stakeholder. Kebijakan privatisasi merupakan salah satu kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mengalihkan Sebagian atau keseluruhan asset yang dimiliki negara kepada pihak swasta. Beberapa kasus Swastanisasi asset di Kawasan perancangan terlihat di beberapa obyek, salah satunya adalah asset permukiman. Asset permukiman terdiri dari beberapa lahan, termasuk lahan yang digunakan masyarakat untuk membangun rumah. Dalam hal ini, pihak swasta kemudian akan mengambil alih Sebagian lahan untuk dikembangkan sebagai penginapan yang kemudian akan menghasilkan keuntungan, yang sesuai dengan konsep BOO sebagai konsep manajemen pengelolaan di Kawasan perancangan.

Di sisi lain, ada beberapa asset yang tidak dapat dialih tangankan, karena memang merupakan tanggungjawab dari pemerintah setempat. Beberapa contohnya adalah obyek wisata yang terdapat di Kawasan perancangan, seperti Makam Sunan Pandanaran dan Masjid Golo. Kedua asset ini merupakan obyek wisata utama di Kawasan perancangan, dan juga merupakan asset pemerintah setempat. Sehingga untuk keterlibatan stakeholder hanya sebatas dalam proses pembangunan, dan yang mengelola tetap masyarakat setempat sebagai tanggungjawab atas kepemilikan asset tersebut, sesuai dengan konsep PPCP sebagai konsep manajemen pengelolaan di Kawasan perancangan.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook

Articles inside

Tabel 22. Analisis Pengaruh Stakeholder Rencana Zona Sendang Maerakoco

3min
pages 149-150

Tabel 39 Analisis Kelayakan Finansial PPCP

2min
pages 182-183

Tabel 44 Benefit Sosial Ekonomi PPCP

3min
pages 196-198

Gambar 36 Cash Flow dan Payback Period BOO

1min
page 190

Tabel 13. Analisis Stakeholder Eksisting Zona Makam Sunan Pandanaran

1min
page 144

Tabel 10. Justifikasi Konsep PPCP

4min
pages 136-138

Gambar 32. Peta Tahapan Pembangunan Kawasan Perancangan Desa Paseban berdasarkan Zoning

1min
page 130

Gambar 24 Visualisasi Prescrptive Sistem Ruang Terbuka Publik

1min
page 116

Gambar 31 Visualisasi Prescrptive dan Performance Sistem Prasarana dan Utilitas bagian 2

6min
pages 123-129

Gambar 28 Visualisasi Prescrptive dan Performance Sistem Sirkulasi Pejalan Kaki dan Sepeda

1min
pages 120-121

Gambar 26 Visualisasi Prescrptive dan Performance Sistem Jaringan Jalan dan Pergerakan

1min
page 118

Gambar 25 Visualisasi Prescrptive Tata Hijau

1min
page 117

Gambar 22 Visualisasi Prescrptive GSB Intensitas Pemanfaatan Lahan

1min
pages 114-115

Gambar 20 Visualisasi Prescrptive KDB Intensitas Pemanfaatan Lahan

1min
page 112

Gambar 18 Visualisasi Struktur Peruntukan Lahan Mikro

1min
page 110

Gambar 13. Rute Integrasi Wisata Peninggalan Sunan Pandanaran

2min
pages 27-29

Gambar 12. Penggunaan Ruang Kawasan Makam Sunan Giri saat Haul Sunan

2min
pages 24-26

Tabel 1. Analisis Skoring Justifikasi

1min
page 16

Tabel 6. Proyeksi Jumlah Wisatawan

1min
page 32

Tabel 7. Kebutuhan Ruang

2min
pages 33-36

Tabel 4. Karakteristik Aktivitas

1min
pages 30-31

Gambar 9. Bagan Penentuan Isu Perancangan

2min
pages 19-22

Gambar 1 Peta Administrasi Kabupaten Klaten

1min
page 5
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Laporan Akhir Studio Perancangan dan Pembangunan Kota by Fathiyyah Nur Andina - Issuu