
6 minute read
Gambar 31 Visualisasi Prescrptive dan Performance Sistem Prasarana dan Utilitas bagian 2
Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau
PRESCRIPTIVE
Advertisement
Sistem ruang terbuka public
1. Kawasan Bukit Jiwo seluas 3 Ha merupakam ruang terbuka umum pada kawasan perancangan dan menjadi kawasan konservasi. 2. Pada zona Makam Suan Pandanaran terdapat taman aktif dan ruang terbuka hijau seluas 146 m2. 3. Taman aktif pada zona Makam Wuragil dan Masjid Gholo seluas 150 m2 dapat digunakan bagi pengunjung maupun masyarakat setempat. 4. Terdapat ruang terbuka selebar 3 m sebagai sempadan sungai. 5. Pada kawasan permukiman terdapat taman lingkungan yang dapat dijangkau bagi penghuni. 6. Taman dilengkapi dengan elemen – elemen penunjang berupa ruang untuk bersantai (gazebo) dan padasan terbuat dari gerabah untuk cuci tangan. 7. Pada kawasan wisata Sedang Maerakoco terdapat ruang terbuka berupa open theater untuk tempat pertunjukan terkait sejarah Sunan Pandanaran.


Taman pada Zona Masjid Golo PRESCRIPTIVE
1. Street furniture seperti kursi taman, lampu jalan dan tempat sampah diletakkan di tepi jalan setapak pada ruang terbuka aktif. 2. Taman dapat dilengkapi dengan tanaman peneduh .
Open theater
Gambar 24 Visualisasi Prescriptive Sistem Ruang Terbuka Publik Sumber: Kelompok B 21
Padasan Gerabah Cuci Tangan


Sistem Ruang Terbuka dan Tata
PRESCRIPTIVE
Sistem pepohonan dan tata hijau
1. Vegetasi jalan kolektor berupa tanaman palm dengan jarak 20 meter antar tanaman 2. Vegetasi jalan lokal berupa tanaman sejenis Ketapang kencana dengan jarak antar tanaman 7 meter 3. Vegetasi pada zona hunian umum dan homestay berupa pohon trembesi atau tabebuia sebagai peredam kebisingan 4. Taman ditanami tanaman pisang kipas, cemara, trembesi, dan tabebuya yang berfungsi untuk memberi kesan estetika dan peneduh 5. Bunga kenikir sebagai vegetasi khas Kecamatan Bayat (Bunga Kenikir) di tanam ditiap taman dalam zona kawasan.
PRESCRIPTIVE Sistem ruang terbuka private
Ruang terbuka pribadi yang dimiliki setiap homestay dan setiap rumah di kawasan perancangan adalah minimal 40% dari luas kavling.
PERFORMANCE
Tanaman yang digunakan sebaiknya tanaman untuk komponen estetika

Vegetasi peredam kebisingan

Vegetasi pembatas dan pengarah Gambar 25 Visualisasi Prescriptive Tata Hijau
Sumber: Kelompok B 21
Vegetasi Penghias dan Peneduh
Bunga Kenikir
Sistem Sirkulasi dan Jalur
PRESCRIPTIVE
Sistem Jaringan Jalan dan Pergerakan
Hirarki Jalan 1. Jalan kolektor menjadi jalan utama
Desa Paseban yang memiliki lebar 8 meter dan terbagi menjadi dua jalur tanpa pembatas. 2. Jalan lokal menjadi jalan utama kawasan yang memiliki lebar 7 meter terbagi menjadi dua lajur. Jalan lingkungan memiliki lebar jalan 5 meter Ketinggian trotoar setinggi 30 mm Pola jaringan jalan organic mengikuti kontur
PERFORMANCE

Penggunaan bahan yang digunakan dalam pembangunan jalan kolektor dapat menggunakan beton dan untuk jenis jalan lain dapat menggunakan paving blok agar dapat menyerap air hujan. Pola jalan berupa grid, cul-de-sac, loop dan pada daerah datar.






Jalan Kolektor
Gambar 26 Visualisasi Prescriptive dan Performance Sistem Jaringan Jalan dan Pergerakan Sumber: Kelompok B 21
Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung
PRESCRIPTIVE
Sistem Sirkulasi Kendaraan Umum dan Pribadi
1. Kendaraan pribadi yang diperbolehkan masuk dalam zona maksimal kendaraan roda 4, kecuali kendaraan service. 2. Kendaraan umum pada kawsan wisata berupa shuttle bus dan tersedia shelter atau parkir untuk shuttle bus dalam kawasan dan ojek untuk menunjang aktivitas wisata pengunjung berusia lanjut. 3. Kendaraan ojek hanya dipergunakan untuk pergerakan dari dan menuju
Kompleks Makam Sunan
Pandanaran.

halte shuttle bus Parkir zona makam


Sistem Pergerakan Transit
1. Halte shuttle bus dan pos ojek sebagai transit poin. 2. Luas halte shuttle bus minimal 8 m2.
PERFORMANCE
Halte bus dan pos ojek dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, seperti kursi tunggu dan lampu.

Parkir zona homestay Gambar 27 Visualisasi Prescriptive dan Performance Sistem Sirkulasi Kendaraan Umum dan Pribadi
Sumber: Kelompok B 21
PRESCRIPTIVE Sistem Parkir
1. Sistem parkir menggunakan tipe off street
2. Kantong parkir disediakan di zona homestay dan zona makam sunan pandanaran , serta zona makam wuragil. 3. Parkir komunal pada kawasan wisata minimal seluas 2.500 m2.
PERFORMANCE
1. Standar parkir yang dianjurkan adalah 90 derajat dan 45 derajat. 2. Jenis pengeras pada kantung parkir tersusun dari paving blok dan rumput agar dapat menyerap air
Terdapat jalur servis sepanjang sempadan sungai sebagai jalur inspeksi dengan lebar minimal 3m.
PERFORMANCE
Disepanjang jalur inspeksi terdapat jalur hijau.
Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung
PRESCRIPTIVE
Sistem Sirkulasi Pejalan Kaki dan Sepeda
1. Terdapat jalur pejalan kaki disisi kanan dan kiri ruas jalan yang ada dimana lebarnya 1,5 m pada sisi jalan lokal dan 0,7 pada sisi jalanlingkungan. 2. Jalur pejalan kaki berupa tangga disediakan untuk menuju obyek wisata makam dan dilengkapi dengan kursi untuk istirahat. 3. Terdapat jalur pejalaan kaki berupa river walk disepanjang sempadan
Sungai Dengkeng.
PERFORMANCE
Pada permukiman industri gerabah diberikan jalur khusus untuk pejalan kaki dan diberikan penanda seperti patung-patung gerabah yang menandakan jalan masuk kawasan gerabah.


Gambar 28 Visualisasi Prescriptive dan Performance Sistem Sirkulasi Pejalan Kaki dan Sepeda Sumber: Kelompok B 21

Jalur pejalan kaki di jalan lingkungan
Tata Kualitas Lingkungan
PRESCRIPTIVE
Image
Makam Sunan Pandanaran sebagai landmark (identitias) Kawasan perancangan Pada jalur pejalan kaki dari pintu masuk Kawasan menuju situs Makam Sunan Pandanaran diletakkan bola –bola yang dilukis kalimat asmaul husna
Signage
Terdapat tiang penanda yang mengarahkan ke situs Makam Sunan Pandanaran Pada jalur pejalan kaki menuju situs Makam makam pangeran wuragil diletakkan patung– patung terbuat dari tanah liat. Terdapat tiang penanda (dengan tambahan font arab) yang mengarahkan ke situs makam pangeran wuragil Kawasan Sendang Maerokoco diberi patung gerabah di sepanajng jalur pejalan kaki sebagai identitas kawasan.
Sreet Futniture
Vegetasi
Vegetasi khas Kecamatan Bayat(Bunga Kenikir) di tanam ditiap taman dalam zona Kawasan


Gambar 29 Visualisasi Prescriptive dan Performance Tata Kualitas Lingkungan
Sumber: Kelompok B 21
PERFORMANCE
1. Tiap zona terdapat minimal 5 buah
Padasan (tempayan yang diberi lubang pancuran) untuk mencuci tangan 2. Tiang Penanda dapat terbuat dari kayu dengan warna asli kayu, sehingga terlihat unsur naturalnya, dapat didesain menyerupai bentuk gapura/makam/ gerabah untuk memberikan kesan budaya. Kalimat pada taing penanda dapat dituliskan dengan font arab 3. Lampu penerangan jalan menggunakan tenaga solarcell diletakkan setiap 10 meter
Sistem Prasarana dan Utilitas
PRESCRIPTIVE Jaringan Persampahan
1. Sistem persampahan pada zona perumahan dan homestay menggunakan system pengolahan sampah 3R (Recude,
Reuse, Recycle) 2. TPS 3R sebanyak 2 unit dengan volume 300m3 3. Waktu pengambilan sampah pada tiap rumah tangga dilakukan setiap 2 hari sekali 4. Mobil pengangkut sampah beroperasi pada pukul 08.0010.00 WIB 5. Sepanjang pedestrian ways jalan kolektor terdapat tempat sampah dengan jarak antar tempat sampah sejauh 30 meter
Jaringan Drainase
1. Saluran drainase hanya diperuntukan sebagai tempat penampungan limpasan air hujan, bukan limbah domestik atau lainnya. 2. Jaringan drainase mengiktui pola jalan yang mengalir mengarah pada lokasi terendah
Sistem Jaringan Kebakaran
Kran pemadam kebakaran diletakkan pada setiap 100 meter dan dengan jarak ke tepi jalan minimal 300 meter



Gambar 30 Visualisasi Prescriptive dan Performance Sistem Prasarana dan Utilitas bagian 1 Sumber: Kelompok B 21