dibantu oleh Darwis, S.Pd. Kepala UPT SD Inp. 6/75 Hulo, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah Kecamatan Kahu. Kegiatan itu bertujuan meningkatkan literasi menulis dan membaca huruf Lontara, menjadi upaya Dipakalebbiri, Dipakaraja dan Mappalisu Sumange Budaya Adat Istiadat Atto Riolong Tanah Bugis. Dengan menerapkan Pappaseng dan Pappangaja yang ada tertulis dalam aksara Lontara yang mengandung Filosofi Sulapa Eppa, khususnya di Bone, maka diharapkan akan menunjang pembentukan karakter siswa dan generasi muda," kata H. Salahuddin. Jamal, S.Pd. guru SD Inpres. 3/77 Masago seorang peserta kegiatan merasa senang. "Dengan kegiatan ini kami mendapatkan pengetahuan dalam pengembangan Budaya Bugis melalui Bahasa Daerah, katanya.". St. Ainil Maksurah, S.Pd. pemateri, tampil mendongeng dengan menggunakan bahasa Bugis. [] (Yuddin, S.Pd.).
H. Munir, S.Ag., M.Ag. (Kepala SMPN 6):
Pengaruh Global Generasi Mencemaskan
P
engaruh global dengan konsentrasi IT, tak bisa disangkali telah menyerang penduduk dunia, barometernya bisa dilihat dari perkembangan populasi pengguna perangkat teknologi HEADPONE ( HP) terus melonjak hingga 30O persen dalam setahun. Ditanah air pengguna HP dengan jenjang usia 6 tahun keatas di perkirakan 130 juta penduduk yang paham dan memiliki perangkat HP. Jumlah ini tentunya cukup mencengangkan jika kita mencoba mentilik pertumbuhan ekonomi yang sejak terjadinya pandemi covid 19 tidak stabil. Artinya pertumbuhan ekonomi tidak berbanding lurus dengan jumlah dan selera penduduk untuk punya headpone. Perkembangan zaman disertai laju pertumbuhan teknologi telah melahirkan apa yang disebut era digital. Sehingga hari ini informasi berada diujung jari. Cukup dengan satu klik, informasi akan muncur dilayar 37 | Macca No. 3/ November 2021
didepan mata kita.Lantas apa imbasnya terhadap dunia pendidikan, terkhusus untuk jenjang pendidikan Sekolah dasar dan sekolah menengah pertama ( SMP) ? menurut H. Munir, S.Ag, M.Ag.kepala sekolah SMP negeri 6 Makassar, pesatnya laju teknologi tak bisa tertahankan karena pengaruh globalisasi, meski dampaknya untuk dunia pendidikan terutama generasi muda jenjang SD dan SMP sangat mencemaskan, " pengaruh Hp buat anak didik sangat mencemaskan untuk perkembangan generasi kita kedepan dan perlu ada pemikiran dari para intelektual kita untuk rumusan mengatasinya " ujarnya. Ia menilai dikondisi kini, anak didik tak lagi mengasah nalarnya, tak lagi punya analisa akan materi, tugas dan soal mata pelajaran yang dihadapinya, mereka tak mau ribet maunya instan dan langsung ketemu Mr.Geogle- selesai. Inilah yang kejadian akan anak didik kita hari ini . Soal kreativitas, akselerasi belajar dan Inovasi - inovasi para guru nyaris tak tergubris akibat Lebih parah lagi setengah tahun ini, semua proses belajar berlangsung secara Daring - virtual, dimana lebih memudahkan anak didik mengerjakan tugas-tugas dibantu dengan aplikasi, artinya tidak jernih lagi dari hasil pikirannya, " Ya, mudah- mudahan dalam waktu tak lama lagi pandemi segera diangkat oleh Alllah SWT .Sehingga kita rumuskan formula baru untuk mengatasi PBM yang bisa meminimalkan cara- cara yang kurang mendidik siswa untuk hasil belajar yang baik " tandas H. Munir mantan kepsek 30 dan SMP 16 Makassar. Di ahkir perbincangan, Ia menyarankan agar orang tua lebih meningkatkan kontribusinya melakukan pengawasan terhadap anak didiknya, diluar jam sekolah, khususnya pengawasan psikososial - lingkungan yang tidak sedikit sahamnya mengantar anak didik terkerangkeng dengan teknologi. [] (Ahmadi Haruna).
MARI GALAKKAN BUDAYA BELI BUKU