informasi itu dia baca sejak akhir 80-90an lewat bukubuku yang ditulis futurolog sosial, Alvin Toffler, tentang “Kejutan Masa Depan”, “Kejutan dan Gelombang”, serta “Gelombang Ketiga”. Di era digital ini orang mengakses dan mengkonsumi informasi atau berita melalui media baru. Orang perlahan-lahan tak lagi mendengar radio melalui pesawat radio, tetapi melalui aplikasi, seperti RRI Play Go, milik Lembaga Penyiaran Publik RRI. Begitu pula dengan televisi, bisa disaksikan melalui YouTube, atau akun-akun medsos lainnya. Digambarkan, ada banyak saluran informasi yang tersedia karena kita punya multimedia, multiplatform, dan multichannel. Penduduk Indonesia, berjumlah hampir 275 juta jiwa, pengguna internetnya di awal 2021, mencapai 202,6 juta orang. Sedangkan pemakai smartphone ada sebanyak 160,27 juta atau berada diurutan empat di dunia setelah Tiongkok, India, dan AS. Secara subyektif, kata Rusdin, mantan Ketua KPID Sulawesi Selatan itu, dia biasa membaca media-media online yang juga bagian dari grup media mainstrem. Selain itu, media yang punya ciri dan karakter kuat, media yang memberi perspektif dan wawasan, serta media yang bisa jadi referensi dan kaya data. Juga media yang ramah anak, tidak bias gender, yang mengusung nilai-nilai humanisme, dan edukatif. Kegiatan ini diadakan secara hybrid, yakni secara tatap muka dan daring. Hadir Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan, Amson Padolo. Ada juga pembicara dari Mabes Polri, PT PLN Indonesia, AMSI, dan korporasi yang merupakan bagian dari stakehokder media online. [] (Ahmadi Haruna).
Musisi Mandar Andi Zulkifli Atjo Dapat Penghargaan
J
angankan berencana, mengimpikan pun tak pernah terlintas dibenak, karya seni di bidang musik bakal menuai sebuah penghargaan dari pemerintah untuk Dr. H. Andi Zulkifli Atjo, SH, MH. Setelah 35 tahun menggeluti dan berkarya di blantika dunia musik, musisi Mandar (penyanyi dan pecipta lagu) Bung Kifli Atjo mendapat peghargaan dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, 32 | Macca No. 3/ November 2021
Penghargaan tersebut, diserahkan langsung Kadispora Sulbar H. Muhammad Hamzih di Hotel Istana Wonomulyo Kab.Polewali Mandar (Polman), 24 Oktober 2021. Selain itu dua seniman musik lainnya pun mendapat penghargaan serupa, Muh. Irbad Kaimuddin, artis penyanyi daerah Mandar, juga anggota DPRD Provinsi Sulbar serta musisi atau arranger Mamat GS. “Saya salut dan bangga melihat karya lagulagu daerah Mandar yang diciptakan Andi Zulkifli Atjo. Prestasi ini patut dicontoh dan dikembangkan oleh generasi muda di Sulbar. Berkarir puluhan tahun di dunia musik, itu tidak gampang. Apa kita tidak bangga, seorang putra Mandar, dengan kesibukan dan aktivitasnya sebagai Hakim, Ini inspiratif, sebuah prestasi yang luar biasa. Sama dengan karir yang diretas seniman lainnya Irbad dan Mamat,” kata kadis. “Secara pribadi, saya berterima kasih kepada Kepala Dinas dan jajarannya, yang memberi perhatian dan mengkurasi hingga memberikan penghargaan atas karya-karya lagu daerah yang saya buat. Jika berhitung waktu, 35 tahun lebih itu bukan waktu yang singkat. Dan sampai saat ini, album yang sudah saya rilis sekitar 50-an atau isinya mencapai 400-an lagu. Bagi saya, bermusik sebuah mata rantai yang sulit terpisahkan dengan profesi sebagai PNS (Hakim). Artinya, meski jalur atau tautan ini berbeda tapi bisa menyatu dan saya menikmatinya,” kata Andi Zulkifli, malam itu didampingi isterinya Hj. Nurhani Nurdin Tati, S.Pd. [] (Ahmadi Haruna).
