SENI RUPA
Pameran Seni Instalasi Leang-Leang Spirit
Sepuluh Perupa maim
Layout Lokasi Pameran Besar Seni Instalasi “spirit leang-Leang“ (Foto Dokumentasi MAIM).
P
ameran Besar Seni Instalasi akan diselenggarahkan Perkumpulan Perupa gerakan Inisiatif Seni Rupa Makassar, atau Makassar Initiative Art Movement (MAIM). Kegiatan tersebut berlangsung 12 s/d 19 November 2021 di Benteng Fort Roterdam. Semula kegiatan ini diadakan di Taman Purbakala Leang-Leang Maros, karena masa epidemi wabah COVID -19 dengan sehgala pembatasan yang di atur pemerintah, maka dialihkan ke Fort Roerdam dengan sistem daring, meskipun kemungkinannya terbuka untuk umum. Sepuluh perupa yang berpameran masing-masing: Muhammad Suyudi (Muasal), Goenawan Monoharto (TO - aku ada sebab KAU berkata), Jenry Pasassan (Penjaga?), Rempa (Memory), Faisal Syarif (Resilence), Achmad Fauzi (Flying to the Moon), Ahmad Anzul (Energi: “Home #5), Amrullah Syam (Kadera: Tudang), Haroen P. Mas’ud (Perjalanan Transformasi), Budi Haryawan (Jalan Menuju Kepunahan: Berliku dan Mengadiksi). Heru Hikayat dan Yogapertawayan serta asisten kurator Syamsuddin Simau. Catatan Kurator menyebutkan antara lain, karya seni tidak cukup dilihat sebagai benda jadi yang hadir dengan kualitas estetik dan artistiknya semata, sebuah karya seni lahir dari pergulatan yang panjang sedari proses ide hingga proses perwujudan dari sang perupa. Proses itu sejatinya begitu komplek dan menarik jika dimaknai sebagai bagian dari perjalanan yang menghantarkan kelahiran sebuah karya. Terlebih lagi karya-karya yang dibuat dengan konsep kolaboratif melibatkan pihak-pihak lain seperti perempuan dan 11 | Macca No. 3/ November 2021
bahkan kaum disabilitas. Konsep inilah yang tengah dipersiapkan oleh para perupa Makassar yang tergabung dalam wadah Perkumpulan Perupa yang tergabung dalam gerakan Inisiatif Seni Rupa Makassar, atau Makassar Initiative Art Movement (MAIM). Mereka mendeklarasikan dirinya sebagai sebuah gerakan (movement) para perupa yang akan menampilkan wajah baru seni rupa kontemporer Makassar. Tidak salah juga kalau kemudian gerakan ini dapat diproyeksikan sebagai sebuah gerakan yang cukup mutahir bagi kebangkitan seni rupa Indonesia bagian Timur. Sudah saatnya perupa daerah Timur seperti Makassar mulai secara intensif merancang sebuah gerakan seni rupa dengan dibarengi pengelolaan even yang direncanakan dengan target jangka menengah dan jangka panjang. Seperti gerakan di dalam MAIM memang sedang mengarahkan diri mereka ke tujuan tersebut. Dapat dilihat nanti dalam pameran awal sebagai bagian dari Pre Even MAIM yang akan dilaksanakan sejak tahun 2019, 2020 dan tengah mempersiapkan keberlanjutnya pada even utama tahun 2021 ini. Program ini mengangkat tema nilai warisan seni lukis dinding dari Leang-leang. Lukisan dinding gua ini merupakan warisan budaya dunia yang menunjukkan tingkat peradaban manusia sejak ribuan tahun lalu. Inilah spirit yang akan diangkat menjadi projek alih kreasi ke dalam bentuk inpretasi karya seni rupa yang memanfaatkan berbagai medium. [] (Mono)
