MAJALAH MAKNEWS NUSANTARA

Page 1

Daftar Isi

Dari Dapur Kami 01

Maincourse

Gudeg 13

Dessert

Kolak 15

Manuk Nom 17

Pempek Jadi Makanan Terenak Keempat di Dunia 05 Mi Populer Dari Aceh 09 Ayam Betutu Khas Gilimanuk 11
MakNews Es Dawet Ireng 19 Tumpeng dan Cerita di Baliknya 21 Snack Jajajan Tradisional Khas Nusantara 23 Resep Resep Semur Daging Betawi 25 Ragam Resep Soto Nusantara 27 Resep Nastar Lumer 29 Tips & Trick Memilih Daging Untuk Olahan Rendang 31 Memilih Ikan Segar 32 Rekomendasi The Joglo Garden Resto dengan Atmosfer Jogja 33 Menjelajahi Kuliner Legendari Betawi di Setu Babakan 35 Tradisional Ragam Rempah Dalam Hidangan Nusantara 37 Event Food & Drink Expo 39 Asal Usul

EDISI SPESIAL BULAN AGUSTUS

MakNews
MakNews 03

SUSUNAN REDAKSI

Pimpinan Redaksi

Vivi Nurma Lestari

Dosen Pembimbing

Nurul Akmalia, S.I.Kom., M.Med.Kom.

Redaktur Pelaksana

Alisya Maharani Putri

Sayyida Salma Hudhoibi

Reporter

Febri Angaeni

Elisdawati Hanika Putri

Hanifa Azuhra

Difani Anjayani

Shabilah Aulia Zahra

Fotografer

Amatu Syukur Naimah

Layouter

Novia Rahmi

Fathia Nurul Hilma

Pada Majalah MakNews edisi

ke-8 ini akan mengangkat isu tentang ragam kuliner yang ada di Nusantara, topik ini diambil karena begitu kaya

ragam kuliner Nusantara yang belum kita gali dapat kita

jelajah dan nikmati ceritanya

bersama mulai dari asal

bahan bakunya, bumbu dan rempahnya, penyajiannya, cara pengolahannya, simbol atau pemaknaannya semua itu memiliki variasi yang berbeda di tiap daerahnya.

04

Sebuah Nilai Dalam Rasa Sebuah Nilai Dalam Rasa

Dari sekian banyak unsur-unsur yang hidup dalam masyarakat, makanan merupakan salah satu unsur penyokong kebutuhan hidup manusia. Makanan menjadi salah satu produk yang dihasilkan dari sebuah budaya, wujud dari kebudayaan manusia baik proses pengolahan bahan-bahan mentah menjadi sebuah hidangan maupun perwujudannya seperti cara penyajian, pengkonsumsiannya sampai menjadi tradisi. Hal ini mungkin terjadi karena adanya hubungan kait-mengait dengan berbagai aspek yang ada dalam kehidupan sosial dan dengan berbagai kebudayaan yang ada dalam masyarakat tersebut.

Di Indonesia makanan tidak hanya dinilai sebagai sebuah pemenuhan kebutuhan hidup. Namun, lebih dari itu. Setiap unsurnya memiliki pemaknaan dan nilai yang tak biasa. Tidak hanya sekedar memenuhi tuntutan perut, makanan juga dianggap menjadi simbol budaya dalam sebuah tradisi, yang dinilai sebagai wujud syukur kepada sang pemcipta dan juga menemani dalam setiap cerita.

Bubur atau masyarakat Jawa biasa menyebutnya jenang merah putih misalnya bagi masyarakat Jawa pemaknaan bubur merah putih merupakan simbol untuk menolak bala atau menghindarkan manusia dari kesialan dan keburukan, oleh sebab itu Masyarakan Jawa percaya dengan menghidangkan olahan tersebut di berbagai acara seperti acara kelahiran, ulang tahun, pernikahan, musim panen menjadi simbol permohonan atau doa kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat yang diterima. Secara dimensi sosial, membagikan bubur merah putih juga bisa meningkatkan silaturahmi ke para tetangga dan saling berbagi kebahagiaan serta doa untuk saling menjaga diri.

Warna merah dan putih juga konon diyakini sebagai lambang keberanian dan kesucian. Merah sebagai simbol keberanian dan putih sebagai simbol kesucian. Dalam acara kelahiran bayi atau pemberian nama, bubur ini menyimbolkan harapan agar anak nantinya tumbuh menjadi pribadi yang berani dan selalu

bertindak di jalan yang suci (benar dan baik). Ada juga mitologi Jawa yang menyebutkan bahwa bubur putih merupakan simbol bibit dari ayah dan bubur merah merupakan simbol bibit dari ibu. Saat disatukan dalam satu wadah, maka ada simbol penyatuan dan hadirnya manusia baru.

Warna merah dan putih juga konon diyakini sebagai lambang keberanian dan kesucian. Merah sebagai simbol keberanian dan putih sebagai simbol kesucian. Dalam acara kelahiran bayi atau pemberian nama, bubur ini menyimbolkan harapan agar anak nantinya tumbuh menjadi pribadi yang berani dan selalu bertindak di jalan yang suci (benar dan baik). Ada juga mitologi Jawa yang menyebutkan bahwa bubur putih merupakan simbol bibit dari ayah dan bubur merah merupakan simbol bibit dari ibu. Saat disatukan dalam satu wadah, maka ada simbol penyatuan dan hadirnya manusia baru.

Menarik contoh lain, pemaknaan terhadap babi guling yang selalu ada disetiap acara dan upacara adat Bali misalnya. Keindahan alam bali memang sudah tidak diragukan lagi, selain memiliki keindahan alam Pulau Bali juga menyimpan kreatifitas budaya yang telah tercipta dari nenek moyang masyarakat Bali. Perpaduan antara agama Hindu dan adat istiadat banyak menghasilkan karya budaya yang unik, hidup, dan sarat dengan nilai budaya. Kepaduan adat-budaya ini dapat dengan mudah kita temukan di setiap kabupaten, kecamatan, dan desa-desa di Bali. Di antara produk budaya hasil perpaduan adat-budaya tersebut adalah makanan tradisional yang masih dengan mudah ditemukan di masyarakatnya. Tidak hanya itu, berbagai kudapan Nusantara hadir dengan variasi berbeda ditiap wilayahnya.

Salah satu makanan tradisional yang khas dari Bali adalah be guling (babi guling) yang kini menjadi ikon kuliner Provinsi Bali, be guling biasa digunakan oleh masyarakat bali dalam ritual upacara yajna pada hari-hari yang dipandang sebagai hari suci. Dalam ritual ini be guling dimaknai sebagai permohonan keselamatan kepada Sanghyang Sangkara atau dewa

penguasa kesuburan semua tumbuhan dan pepohonan atas tanaman agar dapat berbunga, berbuah, dan berdaun lebat sebagai sumber kehidupan. Selain dalam ritual upacara yajna be guling juga digunakan sebagai sarana upacara Usabha Posyan (kurban pebalik sumpah) dalam ritual Bhatara Turun Kabeh di Pura Besakih pada bulan Desember dan digunakan pula dalam upacara tiga bulanan seorang bayi. Hal tersebut dapat menyimpulkan bahwa penggunaan hidangan babi guling memiliki keterkaitan erat dengan unsur keagamaan sebagai sarana persembahan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, tradisi tersebut telah dilestarikan turun menurun sejak zaman nenek moyang mereka.

Contoh yang ditarik tersebut menandakan bahwa makanan tradisional Indonesia banyak memiliki nilai filosofi di dalamnya, baik dari muasal pembuatan maupun makna dan sifatnya berasal dari hasil alam, diperuntukkan bagi keberlangsungan alam, dan kembali lagi pada alam.

Pada dasarnya makanan tradisional merupakan salah satu unsur budaya yang berkedudukan cukup sentral, karena makanan berhubungan dengan pembiasaan tubuh, khususnya lidah. Lidah yang sudah dibudayakan secara Jawa, akan memiliki kecenderungan cita rasa berbeda dengan daerah

lainnya, misalnya dengan cita rasa orang Batak. Dalam hal ini bisa dikatakan, makanan tradisional merupakan salah satu unsur identitas dasar (Lono Simatupang, 2008).

Dari sudut pandang ini, dapat terlihat bahwa keberagaman makanan lahir bukan semata dari segi bahan, pengolahan, serta penyajiannya yang berbeda-beda dan bervariasi. Proses pembudayaan cita rasa makanan itu turut membentuk keberagaman. Jika di Pulau Jawa saja dapat melahirkan cita rasa masakannya yang beragam, maka apabila satu pulau Nusantara disebutkan tentu saja tidak akan selesai karena begitu kaya ragam makanan yang dihasilkan. Namun, tentu saja setiap daerah dapat di cirikan dengan ke khasannya. Misalnya saja di Jawa Barat ciri masakannya kebanyakan sedikit pedas dan asam. Untuk Jawa Tengah memiliki kekhasan masakan manis dan tidak terlalu pedas. Sedangkan untuk wilayah Jawa Timur kecenderungan masakannya lebih dominan rasa asin dan pedas.

Dari sini nampak relevansi kemunculan makanan sebagai identitas. Dalam merepresentasikan kekhasannya, seringkali terwacanakan sebuah daerah menampilkan jenis makanan yang dianggap sebagai khas, unik, dan diyakini berada di daerah itu saja.

06
Penjual kue di pasar Tradisional
Photo by: MielPhotos2008

PEMPEK JADI MAKANAN TERENAK KEEMPAT DI DUNIA

Olahan ikan Nusantara pempek masuk Top 10 Best Seafood In The World, menempati peringkat keempat hidangan laut terbaik menurut Taste Atlas dengan skor 4,7. Sebelum menggunakan ikan tenggiri sebagai bahan utama ternyata dahulu olahan ikan asal Palembang ini menggunakan ikan belida yang sekarang berstatus sebagai hewan dilindungi.

Kuliner Nusantara memang terkenal dengan cita rasa yang kaya. Sudah menjadi hal yang umum jikalau makanan Indonesia masuk sebagai salah satu daftar makanan terenak di dunia. Sebab, perpaduan cita rasa yang kaya dari berbagai rempah-rempah lokal membuat setiap sajian selalu dibalut dengan bumbu yang bisa menggugah selera siapa saja yang menikmatinya. Bahkan oleh warga mancanegara sekalipun.

Sebelumnya, tentu kita sudah tidak asing lagi dengan bagaimana nikmatnya rendang yang bisa menempati puncak makanan terenak di dunia versi CNN selama delapan tahun berturut-turut.

Kemudian disusul sate dan bubur ayam yang telah lebih dulu masuk ke dalam daftar makanan terenak di dunia versi TasteAtlas, kali ini pengakuan mengenai kenikmatan kuliner Nusantara datang dari sajian khas Palembang,

yaitu Pempek. Makanan ini menjadi salah satu daftar hidangan seafood terenak menurut TasteAtlas.

TasteAtlas sendiri merupakan salah satu situs penyedia informasi terkait dengan kuliner yang ada di seluruh dunia atau food travel guide. Yang mana, situs ini juga kerap membuat daftar makanan terenak di dunia yang diperbarui dalam jangka waktu tertentu. Daftar makanan ini juga memiliki kategorinya tersendiri. Untuk pempek, kategorinya adalah “Best Rated Seafood Dishes in the World”.

Tanggal 05 Maret 2023 TasteAtlas melalui akun twiternya @TasteAtlas mempublikasikan hasil penilaiannya terhadap makanan olahan seafood di dunia. Seratus nomor daftar peringkat ia tampilkan dengan menjadikan makanan asal Kota Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia sebagai pemegang posisi keempat dengan skor 4,7 dalam deret daftar tersebut. Hal tersebut menjadikan pempek lebih unggul dari maguro nigiri shushi dan otoro nigiri shushi asal Jepang yang menduduki posisi keenam dan ketujuh. Sementara untuk tiga makanan yang mengalahkan pempek antara lain ceviche mixto dari Peru, gambas al ajillo dari Spanyol, dan amêijoas à bulhão pato dari Portugal. Secara berurutan, makanan-makanan tersebut berada di posisi ketiga, kedua, dan pertama.

Maincourse
07
Penyajian Pempek Kapal Selam dan Lenjer Dalam Satu Mangkuk

Pempek adalah makanan yang terbuat dari daging ikan yang digiling lembut kemudian dicampur tepung kanji atau tepung sagu, serta komposisi beberapa bahan lain seperti telur ayam, bawang putih yang dihaluskan, penyedap rasa, dan garam. Pempek sendiri mulai dijajakan pada tahun 1880-an, khususnya di kawasan keraton di Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang. Dahulu penjual pempek biasa memikul satu keranjang penuh pempek sambil berjalan kaki berkeliling menjajakan dagangannya.

Pada awalnya pempek dibuat dari daging ikan belida. Namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida (hingga ditetapkan sebagai spesies yang dilindungi pada tahun 2021), ikan tersebut lalu diganti dengan ikan gabus yang harganya lebih murah, tetapi dengan rasa yang tetap gurih.

Pada perkembangan selanjutnya, beberapa jenis ikan sungai lainnya juga dapat digunakan, misalnya ikan putak, toman, dan kehung. Dipakai juga jenis ikan laut seperti tenggiri, kakap merah, parang-parang, ekor kuning, dan ikan sebelah. Bahkan ada juga yang menggunakan ikan sarden, ikan lele serta ikan tuna putih.

Dalam penyajiannya, pempek digoreng hingga kuning kecoklatan dan disajikan dengan kuah khas berwarna coklat tua yang disebut cuko. Kuah cuko memiliki rasa asam, manis, dan pedas, komposisi rasa tersebut berasal dari asam jawa,

gula merah, ebi (udang kering), bawang putih dan cabai yang dimasak jadi satu.

Bagi masyarakat asli Palembang dan sekitaran Sumatra lainnya, cuko dari dulu dibuat pedas untuk menambah nafsu makan. Namun, seiring masuknya pendatang dari luar Pulau Sumatra maka saat ini banyak ditemukan cuko dengan rasa manis bagi yang tidak menyukai pedas. Pelengkap yang lain untuk menyantap makanan khas ini adalah mentimun segar yang diiris dadu, ebi, dan juga mie kuning. Kenyal dan lembutnya pempek dengan rasa gurih dari ikan diiringi dengan hirupan kuah cuko yang asam manis segar membuat rasanya benar-benar berpadu sempurna.

Jenis pempek yang terkenal adalah pempek kapal selam, yaitu pempek yang diisi dengan telur ayam dan digoreng dalam minyak panas. Ada juga jenis yang lain seperti pempek lenjer yang berbentuk lenjer atau lonjong, pempek bulat atau terkenal dengan nama ada'an, pempek kulit ikan, pempek pistel berisi irisan pepaya muda rebus yang sudah ditumis dan dibumbui, pempek telur kecil, dan pempek keriting.

Di kota Palembang, cara makan pempek yang benar adalah dengan mengunakan mangkuk kecil sebagai tempat cukonya lalu di makan pempeknya setelah itu pempek dicocol dan cukonya diseruput untuk menambah rasanya nikmatnya.

Maincourse
08
Pempek Palembang Photo by: Tuty Farida

Mi Populer dari Aceh

Mi Aceh adalah makan populer yang banyak digemari lidah masyarakat Indonesia. Makanan ini memiliki cita rasa rempah yang kaya, tak heran jika sebarannya luas di berbagai kota hingga tembus luar negara.

Mi aceh adalah masakan mi pedas khas nusantara yang brasal dari Aceh yang letaknya di ujung utara pulau Sumatra dan merupakan provinsi paling barat Indonesia. Mie kuning tebal dengan irisan daging sapi, daging kambing atau makanan laut (udang dan cumi) disajikan dalam sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Mi aceh biasanya ditaburi dengan bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun, dan jeruk nipis. Mie Aceh biasanya disajikan dalam tiga bentuk yaitu mie kuah, mie goreng basah, dan mie goreng kering.

Mie Aceh sendiri ada dua jenis, yaitu Mi Aceh Goreng (bentuknya kering dan digoreng) serta Mi Aceh kuah (bentuknya seperti sup) yang dilengkapi dengan irisan bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah,

ketimun, dan jeruk nipis.

Mi aceh adalah masakan daerah yang sudah menyebar di Indonesia, banyak warung makan aceh yang menjual mi Aceh dan menjadi favorit bagi masyakat Indonesia. Jika dilihat dari sejarahnya, kuliner Aceh tidak lepas pengaruh dari masakan India, sementara mie sendiri berasal dari resep masakan China atau Tiongkok. Penyajian dengan menggunakan daging kambing atau sapi pasti tidak lepas dari pengaruh nilai-nilai Islam di Aceh yang sangat kuat, sedangkan penambahan makanan lau seperti cumi dan udang karena Aceh terletak di geografis yang dikelilingi oleh lautan seperti Selat Malaka, Laut Andama, dan Samudera Hindia juga dari cara hidup

masyarakat Aceh yang bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, dan nelayan.

Saat ini, mie Aceh telah menjadi salah satu makanan khas Aceh yang mudah ditemukan di berbagai kota di Indonesia bahkan di negara sekitar Indonesia seperti Malaysia, Singapura dan Australia.

Dalam satu porsi, mie aceh memiliki beragam rasa, dari mulai manis, asam, dan asin. Bumbu-bumbunya yang diracik dengan bahan cabai bermutu tinggi, bawang putih, kemiri, ketumbar, merica, jahe, dan rempah-rempah lainnya kemudian digiling halus sehingga berwarna merah.

Proses memasak mi Aceh
Maincourse 10
Sajian mi Aceh seafood

Ayam Betutu Khas Gilimanuk

Bali atau sering dikenal dengan sebutan

Pulau Dewata merupakan salah satu pulau di Indonesia dengan kunjungan

wisata paling banyak baik dari dalam

maupun luar negeri. Hal tersebut

disebabkan karena kebudayaan warga

Bali yang masih kental, ditambah dengan

tempat wisata yang sangat menakjubkan.

Tak berhenti sampai di situ, makanan Bali juga memiliki cita rasa yang sangat khas.

Salah satunya seperti ayam betutu khas Gilimanuk.

Ayam betutu merupakan salah satu kuliner Bali yang sangat terkenal sampai ke mancanegara karena bumbu dan rempah-rempahnya yang khas. Apalagi, dengan cara memasaknya yang unik membuat ayam betutu Bali menjadi salah satu menu primadona pilihan para wisatawan ketika berkunjung ke Pulau Dewata.

Betutu adalah makanan tradisional daerah Bali yang bahan mentahnya berupa karkas utuh bebek atau ayam. Kata betutu sendiri berasal dari kata tunu yang berarti bakar, dan ‘be’

yang berarti daging. Berdasarkan asal katanya, Betutu berarti daging bakar. Sehingga arti kata betutu merupakan proses pengolahan daging hingga menjadi masakan yang lezat. Ayam yang telah berisi bumbunini kemudian ditutup dengan gerabah dan dibakar dengan sekam, uap panas dari bakaran sekam inilah yang akan mematangkan daging ayam betutu.

Ciri khas dari ayam betutu Bali adalah kaya akan bumbu dan rempah yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan ayam betutu memiliki rasa yang sangat khas dan bumbunya meresap sampai ke dalam daging. Pada umumnya terdapat bumbu yang digunakan untuk membuat ayam betutu adalah bumbu wewangenan dan bumbu genep. Untuk bumbu wewangenan di dalamnya terdiri dari ketumbar, kemiri, menyan, jangu, bangle, merica hitam, merica putih, cengkih, pala, tabia bun, dan kulit jeruk purut.

Kemudian, untuk bumbu genep terdiri dari rempah-rempah berupa kunyit, lengkuas, jahe, laos, cabai rawit, bawang merah, kencur, kemiri, bawang putih, serai, gula merah, daun

Photo by: MielPhotos2008
Maincourse 11
Plating ayam betutu beserta kondimen pelengkapnya

limau, daun salam, dan minyak kelapa. Ternyata, nama hidangan ayam betutu Bali karena kata “betutu” dalam bahasa Bali bermakna campuran rempah-rempah tertentu yang beraneka ragam.

Ayam betutu merupakan jenis lauk pauk yang dibuat dari daging ayam yang telah dibersihkan, kemudian dibalurkan bumbu khas Bali yang dikenal dengan "base genep" di seluruh permukaan daging ayam dan sebagian lagi dimasukkan ke dalam rongga abdomennya. Daging ayam yang telah dibumbui kemudian direbus atau langsung dibakar hingga menghasilkan aroma yang khas. Aroma yang muncul disebabkan karena adanya pemanasan yang menyebabkan air dan lemak daging ikut menguap. Semakin banyak uap yang dihasilkan, semakin kuat dan enak aromanya.

Racikan bumbu base genep khas Bali tersebut yang membuat ayam betutu makin terasa lezat dan pedas.

Menurut tradisi Bali, Ayam betutu biasanya disajikan pada saat upacara adat seperti odalan (upacara pemujaan para Dewa), otonan (hari kelahiran bagi umat Hindu), maupun perkawinan masyarakat Bali. Dan beragam acara hari raya seperti nyepi, galungan, kuningan.

Dikutip dari beritanusra.com, sejarawan kuliner Fadly Rahman menjelaskan adanya pengaruh budaya masa Majapahit dengan kuliner khas Bali. Ayam betutu sangat pekat asal muasalnya dengan wilayah Gianyar, Ubud, kemudian menyebar ke kawasan Gilimanuk dan

Jembrana. Hidangan ayam khas Bali tersebut kemudian meluas ke berbagai kota dan menjadi salah satu kuliner favorit turis asing. Tak mengherankan jika cita rasa ayam betutu kini terkenal sampai ke mancanegara.

Selain itu, betutu digunakan sebagai sajian pada upacara keagamaan dan upacara adat serta sebagai hidangan dan dijual. Konsumennya tidak hanya masyarakat Bali, tetapi juga tamu mancanegara yang datang ke Bali, khususnya pada tempat-tempat tertentu seperti di hotel dan rumah makan atau restoran.

Salah satu rumah makan ayam betutu yang cukup terkenal adalah rumah makan ayam bebek betutu Ibu Ray, rumah makan ini merupakan rumah makan yang pada awalnya hanya sebuah usaha rumahan berbasis pesanan yang dikembangkan oleh Ibu Ray sejak 1975 melalui pemasaran mulut kemulut. Hingga kini ia pun berhasil membangun sebuah rumah makan karena semakin banyaknya pesanan yang masuk pembuatan ayam betutu dialihkan untuk lebih modern menggunakan oven namun rasanya yang masih otentik dan enak membuat usaha beliau semakin laris saat ini.

Pada suatu kesempatan warung tersebut di datangi oleh Chef Juna untuk konten dokumenter YouTube Kisarasa pada saat itu Bu Ray bersama sang menantu yang berstatus sebagai teman kecil Chef Juna memperlihatkan cara memasak ayam betutu secara tradisional kepada Chef Juna dan tanpa disangka vidio tersebut pun berhasil menarik perhatian dan telah ditonton oleh lebih dari 1.4 juta orang.

Plang warung makan Ibu Ray
Maincourse 12
Chef Juna, Ibu Ray, Tjok Gek sedang membuat ayam betutu

GUDEG KELEZATAN TRADISIONAL YOGYAKARTA

GUDEG KELEZATAN TRADISIONAL YOGYAKARTA

Indonesia, negara dengan keanekaragaman budaya dan kuliner yang kaya, menawarkan berbagai makanan lezat dari berbagai daerah. Salah satu hidangan yang patut dicoba adalah gudeg, makanan khas yang berasal dari Yogyakarta. Dengan cita rasa manis dan rempah yang khas, gudeg telah menjadi favorit di antara penduduk setempat dan wisatawan yang berkunjung ke kota ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kelezatan tradisional gudeg dan menyingkap keunikan makanan yang satu ini.

Gudeg adalah hidangan tradisional Jawa yang pertama kali muncul di keraton Mataram pada abad ke-18. Dipercaya bahwa gudeg pertama kali disajikan sebagai hidangan istimewa untuk para bangsawan dan keluarga kerajaan. Namun, seiring berjalannya waktu, gudeg pun menjadi hidangan yang populer di kalangan masyarakat umum.

Gudeg terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan menggunakan berbagai rempah-rempah, seperti serai, daun salam, kelapa, bawang merah, bawang putih, dan gula

aren. Proses memasak gudeg memakan waktu yang cukup lama, biasanya membutuhkan waktu hingga 12 jam untuk menghasilkan cita rasa yang sempurna. Nangka muda yang dimasak dengan rempah-rempah ini menjadi lembut dan berubah warna menjadi cokelat keunguan yang khas.

Ada beberapa jenis gudeg yang dapat ditemukan di Yogyakarta, termasuk gudeg basah dan gudeg kering. Gudeg basah memiliki kuah yang kental dan biasanya disajikan dengan nasi, ayam, telur, dan sambal goreng krecek (kemiri). Sementara itu, gudeg kering memiliki kuah yang lebih sedikit atau bahkan tidak ada kuah sama sekali. Gudeg kering sering disajikan dengan nasi, ayam, telur, dan kerupuk.

Gudeg biasanya disajikan dengan nasi putih hangat, telur rebus, ayam kampung yang dimasak dengan bumbu khusus, serta sambal goreng krecek yang memberikan cita rasa gurih dan sedikit pedas. Beberapa pelengkap tambahan yang sering disajikan bersama gudeg adalah tempe goreng, tahu goreng, dan

Maincourese
13
Photo by: MielPhotos2008

kerupuk. Salah satu daya tarik utama gudeg adalah rasa manis yang khas dan rempah-rempah yang menggoda.

Proses memasak yang lama dan penggunaan rempah-rempah tradisional memberikan gudeg cita rasa yang unik dan lezat. Kombinasi nangka muda yang lembut dengan bumbu yang meresap memberikan tekstur dan rasa yang istimewa.

Selain itu, gudeg juga memiliki keunikan dalam cara penyajiannya.

Biasanya, gudeg dimasak menggunakan tungku tradisional yang disebut "kayu kurang", yang menggunakan arang sebagai sumber panas. Proses memasak dengan menggunakan kayu kurang ini memberikan aroma khas dan membuat gudeg menjadi lebih istimewa.

Gudeg adalah hidangan tradisional yang tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Yogyakarta. Dengan rasa manis yang khas, rempah-rempah yang lezat, dan cara penyajian yang unik, gudeg telah menjadi salah satu ikon kuliner Yogyakarta. Ketika Anda berada di kota ini, jangan lupa mencicipi kelezatan tradisional gudeg dan merasakan sentuhan budaya yang terkandung dalam makanan yang satu ini.

Di Yogyakarta, terdapat beberapa tempat yang terkenal dengan gudeg mereka yang lezat dan menjadi favorit para pengunjung. Berikut adalah beberapa tempat yang dikenal dengan gudeg terbaik di Jogja:

Gudeg Yu Djum merupakan salah satu warung gudeg yang paling terkenal di Yogyakarta. Warung ini telah berdiri sejak tahun 1958 dan terkenal dengan gudeg basahnya yang lezat. Gudeg Yu Djum menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi dan proses memasak yang tradisional, menghasilkan gudeg dengan rasa yang autentik dan tekstur yang lembut.

Gudeg Pawon warung gudeg yang terkenal dengan konsep "gudeg dalam periuk". Gudeg Pawon memasak gudeg dalam jumlah yang besar menggunakan periuk besar yang diletakkan di atas tungku kayu. Hal ini memberikan sentuhan unik pada gudeg mereka. Tempatnya sederhana, tetapi gudegnya sangat lezat dan populer di kalangan wisatawan dan penduduk setempat.

Gudeg Bu Tjitro merupakan salah satu warung gudeg legendaris di Yogyakarta. Warung ini sudah berdiri sejak tahun 1925 dan memiliki cita rasa yang khas. Gudeg Bu Tjitro menggunakan bahan-bahan segar dan bumbu-bumbu tradisional yang menjadikan gudeg mereka begitu istimewa. Tempatnya juga memiliki suasana yang nyaman dan tradisional.

Gudeg Wijilan, terletak di Jalan Wijilan, warung gudeg ini terkenal dengan gudeg keringnya yang lezat. Gudeg Wijilan menggunakan bumbu yang kaya dan rempah-rempah yang memberikan cita rasa yang khas pada gudegnya. Tempat ini sering dikunjungi oleh para wisatawan untuk mencicipi kelezatan gudeg kering yang terkenal.

Ini hanya beberapa contoh tempat yang terkenal dengan gudeg mereka di Yogyakarta. Namun, ada banyak warung gudeg lainnya yang juga menawarkan kelezatan dan keunikan makanan ini. Jadi, jangan ragu untuk menjelajahi dan mencicipi berbagai varian gudeg yang ada di Jogja saat Anda berkunjung ke sana.

Photo by: MielPhotos2008 Nasi
14
Gudeg campur

Kolak Hidangan Penutup

Khas Nusantara

Foto Oleh: nunung.nooraisyah

Dessert

Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya dan kuliner. Salah satu makanan penutup khas yang sangat populer dan menggugah selera di Indonesia adalah kolak. Kolak adalah hidangan manis yang terbuat dari campuran buah-buahan dan santan yang kental. Rasanya yang lezat dan aroma rempah yang khas membuat kolak menjadi favorit banyak orang, terutama saat bulan Ramadan atau perayaan-perayaan tertentu.

Kolak biasanya disajikan hangat, meskipun ada juga variasi yang bisa dinikmati dalam keadaan dingin. Hidangan ini memiliki berbagai varian, tergantung pada daerah di Indonesia. Beberapa jenis buah yang sering digunakan dalam kolak antara lain pisang, ubi, labu kuning, biji salak, dan kolang-kaling (mutiara dari buah aren). Buah-buahan tersebut biasanya dipotong kecil-kecil atau diiris tipis-tipis sesuai selera.

Kolak pertama kali disajikan hanya dengan menggunakan bahan-bahan yang sederhana, seperti pisang dan gula merah, namun seiring berjalannya waktu, variasi bahan-bahan dan cara penyajiannya semakin berkembang.

Proses pembuatan kolak dimulai dengan merebus buah-buahan dalam santan yang telah diberi gula dan rempah-rempah. Rempah-rempah yang umum digunakan antara lain kayu manis, daun pandan, dan biji salak. Perpaduan antara santan yang kental, gula yang manis, dan aroma rempah membuat kolak memiliki cita rasa yang khas dan menggugah selera. Selain itu, beberapa variasi kolak juga bisa ditambahkan dengan biji-bijian seperti ketan atau kacang hijau yang telah direbus.

Kolak memiliki banyak variasi regional di Indonesia. Misalnya, kolak pisang yang terkenal di Jawa menggunakan pisang matang yang lembut sebagai bahan utamanya. Kolak ubi atau kolak biji salak menggunakan ubi atau biji salak sebagai bahan utama dan memberikan tekstur yang unik. Kolak labu kuning memiliki cita rasa yang manis dan lembut, sering disajikan pada bulan Ramadan sebagai hidangan berbuka puasa.

Hidangan ini tidak

hanya menggugah

selera, tetapi juga

memberikan rasa

kehangatan dan kebersamaan

ketika dinikmati

bersama keluarga dan teman-teman.

Dessert 16

Manuk Nom Makanan Penutup Khas Yogyakarta

Dalam sejarah, makanan selalu menjadi lambang kemewahan dan kekuasaan. Di berbagai negara, termasuk di Nusantara, makanan penutup khusus sering dihidangkan untuk para raja dan bangsawan sebagai simbol kemewahan dan prestise. Salah satu makanan penutup yang terkenal di kalangan raja dan bangsawan Jawa pada masa lalu adalah Manuk Nom

Manuk Nom, yang dalam bahasa Jawa diartikan sebagai 'Si Burung Muda'. Hidangan penutup ini sudah ada sejak era Sri Sultan Hamengkubuono ke-VII yakni pada tahun 1890an yang diberi nama manuk nom yang dalam bahasa indonesia berarti burung muda. Pada masa Sri Sultan Hemengku Buwono VII (1877-1921), Beliau menikmati hidangan ini sebagai dessert. Namun, uniknya di era Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (1921-1939) disajikan sebagai hidangan pembuka.

Manuk nom sendiri merupakan hidangan berbahan dasar telor, susu, dan tapai ketan ijo. Penamaan manuk nom sendiri terinspirasi dari tekstur karena burung yang baru menetas dari telur memiliki tekstur yang lembut

seperti burung muda yang sedang mengepakkan sayapnya.

Selain sebagai makanan penutup, Manuknom juga memiliki nilai simbolis yang kuat. Bentuknya yang menyerupai burung melambangkan kebebasan, keanggunan, dan kekuatan. Dalam konteks kerajaan, makanan ini juga melambangkan keberlimpahan dan kekayaan yang dimiliki oleh

Manuk Nom merupakan wujud simbol kekayaan dan keberlimpahan, yang secara tradisional disajikan dalam acara-acara kerajaan atau perayaan istimewa. Jika dahulu

Manuk Nom menjadi makanan spesial dan khusus yang hanya

dapat dinikmati oleh para raja di Keraton Yogyakarta. Namun saat makanan tersebut bisa dicicipi di restoran-restoran sekitar kraton salah satunya seperti restoran Bale Raos dan juga dapat membuat sendiri melalui resep yang telah

dibagikan dari buku Warisan

Kuliner Kraton Yogyakarta yang di tulis oleh Ibu BRAy Nuraida

Joyokusumo Manuknom dianggap sebagai makanan penutup yang sangat berharga dan dihargai di kalangan para raja dan bangsawan

Jawa pada masa lalu. Proses pembuatannya yang rumit, menggunakan bahan-bahan yang langka dan mahal, serta dihidangkan hanya pada acara-acara khusus menjadikannya sebagai hidangan istimewa dan mewah.

17
Sri Sultan Hamenkubuono ke-7 Bale Raos

Si Hitam Lembut Dawet Ireng Dawet Ireng

Hampir semua daerah di Pulau Jawa mungkin sudah mengenal kudapan yang satu ini, es dawet memang sudah menjadi minuman yang legendaris dari wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Eksistensinya yang kini sudah merebak ke mana-mana membuat dawet kini dikenal masyarakat luas.

Es dawet adalah salah satu kuliner asal Indonesia yang cukup populer karena sangat cocok dinikmati di iklim Indonesia yang tropis ini. Es dawet juga dikenal sebagai salah satu minuman yang dibuat dari bahan-bahan alami tanpa pengawet sehingga sangat aman untuk dikonsumsi. Sajian ini memang cukup mudah ditemui di pinggir jalan.

Tidak hanya satu namun terdapat beberapa jenis

dawet dari masing-masing daerah berbeda yang memiliki ciri khas tersendiri tiap daerahnya. Misalnya saja dawet Jabung dari Ponorogo dawet ini digadang-gadang menjadi pencetus pertama asal mula minuman dawet di Nusantara, ciri khasnya ia memiliki warna bening karena tidak diberi tambahan pewarna apapun pada adonan dawetnya.

Ada juga dawet ayu Banjarnegara yang memiliki ciri khas wangi pandan karena untuk pewarna dawetnya menggunakan daun pandan selain itu pula pada penjualnya berciri khas terdapat dua tokoh wajang di gerobaknya yakni Semar dan Gareng.

Kemudia ada es dawet grandul ketan. Es dawet ini berasal dari Kota Pleret, Blitar. Es dawet ini biasanya disajikan dengan tambahan toping bubur sumsum yang dicampur dengan grandul.

Asal Usul
19
Photo By: MielPhotos2008

Grandul sendiri merupakan bola-bola yang terbuat dari tepung ketan dan gula aren dengan tekstur kenyal dan cita rasa manis legit. Di daerah lain, grandul juga sering disebut dengan candil.

Selanjutnya ada es dawet Semarang yang memiliki ciri khas disajikan dengan daging buah durian utuh, hal ini tentu menarik para pecinta durian. Dan ada pula es dawet telasih dari Solo yang disajikan dengan bubur sumsum, tape ketan dan biji selasih.

Walau tidak setenar temannya yang lain, dawet Ireng tetap memiliki persona tersendiri bagi penggemarnya. Kudapan manis dan gurih ini sangat cocok menjadi penghilang dahaga disaat cuaca siang hari yang panas.

Ireng Ireng

Dawet Ireng sendiri berasal dari Purworejo Jawa Tengah, jika sedang berkunjung ke Purworejo rasanya kurang afdol bila tidak menikmati semangkuk sajian ini. Untuk mendapatkan rasa validasi yang autentik dari dawet ireng bisa menyambangi warung Dawet Ireng Jembut Kecabut. Ya, namanya agak nyeleneh memang frasa tersebut terasa ambigu dan terkesan jorok. Namun, sebetulnya itu hanyalah sebuah singkatan yang menerangkan lokasi warung dawet ireng tersebut. Jembut diambil dari singkatan Jembatan Butuh sedangkan kecabut diambil dari singkatan Kecamatan Butuh, jadi Dawet Ireng Jembut Kecabut merupakan Dawet Ireng yang berlokasi di Jembatan Butuh Kecamatan Butuh Purworejo, Jawa Tengah.

Dawet Jembut Kecabut sendiri merupakan pelopor dawet ireng yang sudah diteruskan hingga ke generasi ke-3 yang kini di pegang oleh Bapak Wagiman. Mengutip dari detikfood.com asal mula dari dawet ireng sendiri dipelopori oleh Mbah Ahmad Dansri pada tahun 1950 an mulanya minuman ini beliau buat untuk para petani ketika musim panen tiba. Beliau menjajakan dagangannya dengan berkeliling dari sawah ke sawah. setelah Mbah Ahmad Dansri meninggal usaha ini pun tetap dilestarikan oleh anaknya Nawon hingga sampai pada generasi ketiga yakni Pak Wagiman. Kini dawet tidak lagi dijajakan dengan berkeliling namun di sebuah warung sederhana yang tempatnya berada persis disebelah timur dekat Jembatan Butuh. Sampai saat ini jajanan tersebut masih menjadi jajanan yang selalu di cari ketika sedang bertandang ke

Purworejo, warungnya pun selalu ramai pembeli baik masyarakat sekitar maupun orang-orang bermobil yang sedang berkunjung.

Tidak seperti dulu, saat ini dawet ireng sudah tersohor di Purworejo bahkan hingga keluar Jawa Tengah. Kini sudah banyak orang yang menjual minuman tersebut. Jika kita masuk ke gerbang perbatasan Kebumen dan Purworejo maka akan langsung di sambut oleh para penjaja dawet ireng yang kini menjadi makanan khas dari Purworejo Jawa Tengah. Selain itu mulai bermunculan juga francise dan pedagang yang menjual dawet ireng di kota-kota besar Pulau Jawa seperti Kota Jakarta.

Walau dari bentuk dan tampilannya yang digadang gadang mirip dengan cendol, pada kenyataannya dawet sendiri memiliki bentuk yang lebih halus-halus. Selain itu dari bahan dasarnya pun dawet berbeda dengan cendol. Jika dawet menggunakan tepung beras maka cendol menggunakan tepung hunkwe sebagai bahan dasarnya. Itu sebabnya dawet memiliki tekstur yang halus dan lembut dibanding dengan cendol yang lebih kenyal.

Untuk warna hitam pada dawet ireng sendiri didapatkan dari pewarna alami yang berasal dari oman padi yang dijadikan arang kemudian ditumbuk hingga halus dan disaring hingga menjadi tepung. Hal tersebut yang menjadikannya berbeda dari dawet ayu banjarnegara yang memakai ekstrak daun suji atau daun pandan untuk pewarna hijaunya. Oleh sebab itu dinamai dawet ireng yang dalam bahasa Jawa berarti hitam.

Asal Usul
20
Photo By: MielPhotos2008

Tumpeng dan Cerita Di Baliknya

Tumpeng umumnya

dikaitkan dengan makanan acara tasyakuran di Indonesia. Oleh sebab itu makanan ini selalu menjadi ikon pembuka yang tersaji baik dalam acara pembukaan, slametan, ulang tahun, maupun acara besar lainnya.

Tumpeng atau nasi tumpeng adalah makanan upacara adat masyarakat

Jawa, Bali, Madura dan Sunda yang penyajian nasinya dibentuk kerucut dan ditata bersama dengan lauk-pauknya. Olahan nasi yang dipakai umumnya berupa nasi

kuning, nasi putih biasa, atau nasi uduk. Cara penyajian nasi ini khas

Jawa atau masyarakat

Betawi keturunan Jawa dan biasanya dibuat pada saat kenduri atau perayaan suatu kejadian penting. Meskipun demikian, masyarakat Indonesia sudah mengenal kegiatan ini secara umum.

Nasi tumpeng

biasanya terdiri dari komposisi lauk seperti urap (sayuran yang direbus dan dicampur dengan kelapa parut yang dibumbui), serundeng, ayam bakar, ayam goreng, tempe kering, telur pindang, telur dadar yang diiris, dan teri

kacang. Tumpeng biasa disajikan di atas tampah (wadah berbentuk bundar tradisional yang terbuat dari anyaman bambu) yang telah dialasi daun pisang.

Masyarakat di pulau Jawa, Bali dan Madura memiliki kebiasaan membuat tumpeng untuk kenduri atau merayakan suatu peristiwa penting, seperti perayaan kelahiran atau ulang tahun serta berbagai acara syukuran lainnya. Meskipun demikian kini hampir seluruh rakyat Indonesia mengenal tumpeng. Falsafah tumpeng berkait erat dengan kondisi geografis Indonesia, terutama pulau Jawa, yang dipenuhi jajaran gunung berapi. Tumpeng berasal dari tradisi purba masyarakat Indonesia yang memuliakan gunung sebagai tempat bersemayam para hyang, atau arwah leluhur (nenek moyang). Hal tersebut sebagai tanda penghormatan bahwa ada leluhur yang mendiami gunung-gunung tersebut. Setelah masyarakat Jawa menganut dan dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu, nasi yang dicetak berbentuk kerucut dimaksudkan untuk meniru bentuk gunung suci Mahameru, tempat bersemayam dewa-dewi.

Kemudian setelah agama Islam masuk ke Indonesia, sajian tumpeng menjadi sajian yang kita kenal saat ini. Tumpeng disajikan untuk perayaan istimewa dan ritual. Tumpeng identik dengan nasi kuning, juga memiliki

21 Asal Usul
Edisi Spesial Sampul Photo by: MielPhotos2008

simbol tertentu. Dalam kepercayaan masyarakat di Indonesia, nasi tumpeng merupakan lambang dari perayaan atau selebrasi. Warna nasi tumpeng yang kuning melambangkan keagungan dan simbol sesaji atau penghormatan kepada Yang Mahakuasa. Kemudian bentuk kerucut pada nasi tumpeng memiliki makna yang berhubungan dengan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Rasa syukur tersebut diungkapkan atas berkah yang melimpah dalam kehidupan sehari-hari.

Nasi tumpeng juga

memiliki makna pengharapan untuk diberikan umur yang panjang. Oleh karena itu hidangan ini sering disajikan saat perayaan ulang tahun, hajatan, hari kemerdekaan, dan lain sebagainya. Meskipun tradisi tumpeng telah ada jauh sebelum masuknya Islam ke pulau Jawa, tradisi tumpeng pada perkembangannya diadopsi dan dikaitkan dengan filosofi Islam Jawa, dan dianggap sebagai pesan leluhur mengenai permohonan kepada Yang Maha Kuasa.

Tumpeng

merupakan bagian penting dalam perayaan kenduri tradisional. Kenduri merupakan bentuk upacara adat dengan cara berkumpul bersama untuk mengutarakan doa pada sang pencipta. Perayaan atau kenduri adalah wujud rasa syukur dan terima kasih kepada Yang

Maha Kuasa atas melimpahnya hasil panen dan berkah lainnya. Karena memiliki nilai rasa syukur dan perayaan, hingga kini tumpeng sering kali berfungsi menjadi kue ulang tahun dalam perayaan pesta ulang tahun.

Dalam kenduri, syukuran, atau slametan, setelah pembacaan doa, tradisi tak tertulis menganjurkan pucuk tumpeng dipotong dan diberikan kepada orang yang paling penting, paling terhormat, paling dimuliakan, atau yang paling dituakan di antara orang-orang yang hadir. Ini dimaksudkan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang tersebut. Kemudian semua orang yang hadir diundang untuk bersama-sama menikmati tumpeng tersebut. Dengan tumpeng masyarakat menunjukkan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan sekaligus merayakan kebersamaan dan kerukunan.

Acara yang melibatkan nasi tumpeng disebut secara awam sebagai 'tumpengan'. Di Yogyakarta misalnya, berkembang tradisi 'tumpengan' pada malam sebelum tanggal 17 Agustus, Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, untuk mendoakan keselamatan negara.

22 Asal Usul

Jajanan Tradisional Khas

Nusantara adalah sebutan untuk wilayah Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau, dan setiap daerah di Nusantara memiliki kekayaan budaya dan kuliner yang beragam, termasuk jajanan

Lemper merupakan salah satu jenis jajanan pasar yang populer hampir di seluruh Indonesia. Lemper berbahan dasar dari beras ketan. Beras ketan dimasak dengan santan. Setelah matang diberi isi tumisan ayam atau abon. Ketan yang sudah diisi kemudian dibungkus menggunakan daun pisang.

Jajanan satu ini banyak menjadi pilihan kudapan yang cukup mengenyangkan karena terbuat dari beras ketan.

Bakwan merupakan jenis jajan pasar yang biasanya berbentuk pipih atau cekung seperti mangkok, terdiri dari adonan tepung, berisi sayuran seperti kol, wortel, dan tauge. Kudapan ini biasanya disantap sebagai cemilan bersama dengan cabai rawit atau cocolan saus dan sambal kacang. Setiap daerah memiliki variasi penyebutan, bahan dan cara penyajiannya yang berbeda. Misalnya saja di Jawa Barat bakwan disebut bala-bala, di Surabaya disebut ote-ote, dan pia-pia di Pati Jawa Tengah.

23
Snack
Lemper BAKWAN Photo by: MielPhotos2008

Kue cara bikang merupakan kue tradisional yang berbahan dasar tepung beras. Kue cara bikang bisa dijumpai di pasar tradisional. Kue cara bikang berbentuk seperti bunga merekah dan diberi warna. Rasanya manis dan memiliki tekstur lembut dan berserat.

Gemblong adalah salah satu kue basah tradisional yang banyak ditemukan dalam jajanan pasar. Kue ini terbuat dari adonan tepung beras ketan putih yang diuleni hingga kalis dan dibentuk bulat seperti bola. Terkadang Gemblong juga menggunakan tepung beras ketan hitam sehingga adonannya bewarna ungu kehitaman. Setelah diuleni adonan kemudian dibentuk bulat dan digoreng, setelah dingin gemblong akan dilapisi dengan larutan gula aren.

Lepet merupakan kuliner khas yang terbuat dari beras ketan ditambah dengan kelapa muda parut dan sedikit garam. Kemudian dibungkus daun kelapa muda atau janur dan direbus hingga matang. Lepet mirip lemper dan lontong, meskipun perbedaannya teksturnya lebih liat dan lengket.

CARABIKANG CARABIKANG

Kue cara bikang termasuk kue basah yang cara pembuatannya melewati proses pemanggangan dalam cetakan khusus kue cara bikang.

Lupis adalah makanan tradisional yang terbuat dari ketan yang dimasak dan dilapisi dengan kelapa parut serta disiram dengan kuah gula merah. Makanan ini biasanya berbentuk segi empat atau segitiga.

Klepon atau kelepon, adalah sejenis kue tradisional dari Jawa yang termasuk ke dalam kelompok jajanan pasar. Klepon dikenal pula di wilayah Sumatra, Sulawesi, dan Malaysia serta pada masyarakat Betawi. Kue ini terbuat dari tepung beras ketan yang umumnya diberi pewarna hijau melalui penggunaan daun pandan atau daun suji. Adonan klepon dibentuk seperti bola-bola kecil dan diberi isian berupa gula merah lalu direbus dalam air mendidih. Klepon yang sudah masak lalu dibaluri parutan kelapa.

24 Snack GEMBLONG
Photo by: Ika Rahma LEPET Photo by: Ary Pragawan

Semur Daging Betawi

Berbeda dari semur daging

kebanyakan yang

menggunakan bahan dasar

daging sapi pada semur

daging Betawi

menggunakan daging

kerbau. Daging kerbau

dipilih sebab memiliki serat

yang lebih kasar sehingga

tekstur daging menjadi

lebih kenyal dibanding daging sapi.

Bahan:

1 Kilogram daging kerbau bagian sengkel (atas betis atau paha)

6 siung bawang merah, iris tipis kemudian

goreng untuk taburan

1 batang serai

3 lembar daun salam

6 butir cengkeh

¾ butir pala

1 ruas jari kayu manis

¼ sendok the jintan

1 ruas jari lengguas, memarkan

½ bulatan gula merah, sisir

Kecap

Garam secukupnya

Air secukupnya

Minyak secukupnya

Resep
25
Photo By: gkrphoto

Bumbu Halus:

6 siung bawang merah

5 siung bawang putih

½ sendok makan lada putih kasar

1 ruas jari jahe

1 ruas jari kunyit

6 buah kemiri

½ sendok teh ketumbar kasar

Cara Membuat:

Potong daging kerbau yang telah dicuci bersih dengan potongan pipih lebar dan ketebalan kurang lebih 2 cm. Ukuran dapat disesuaikan dengan selera, potongan yang lebih tipis akan membuat daging menjadi lebih cepat matang.

Lumuri daging yang telah dipotong dengan bumbu halus di dalam wadah atau bisa juga langsung di dalam wajan˗ tempat yang digunakan untuk memasak daging˗ kemudian remas-remas daging hingga bumbu meresap. Pastikan semua permukaan daging terlumuri dengan bumbu dengan merata.

Panaskan secukupnya minyak di wajan dengan api kecil. Kemudian masukkan daging yang telah dibumbui tadi dan juga bahan lain seperti: serai, daun salam, cengkeh, pala, kayu manis, jintan, dan lengkuas. Aduk-aduk sebentar kemudian tambahkan air kedalam wajan sampai daging terendam.

Setelah daging setengah matang tambahkan gula Jawa yang telah disisir, kecap dan garam secukupnya, setelah itu koreksi rasa sesuai lidah.

Masak semur daging kerbau dengan api sedang selama 1,5 sampai 2 jam hingga air surut dan daging empuk. Sesekali anda dapat mengaduknya agar bumbu meresap lebih merata.

Setelah matang taburkan dengan bawang goreng yang telah dibuat sebelumnya.

Semur daging kerbau khas Betawi pun siap disajikan di atas meja makan.

26
1 2
3 4 5 6 7
Resep
Photo By: dulezidar

Nastar

Untuk isian. Masak nanas parut, cengkih, dan gula hingga airnya habis, tambahkan mentega dan margarin ketika selai hampir matang. Masak hingga mengental dan airnya kering. Buat adonan nastar. Kocok mentega, margarin, dan gula halus. Mengkocoknya bisa menggunak wisk atau jika ingin menggunakan mixer bisa dikocok sebentar saja tidak perlu sampai terlalu mengembang agar ketika dipanggang adonan tidak gampang pecah.

Tambahkan kuning telur aduk rata.

Masukkan tepung terigu, maizena, dan susu bubuk.

Tambahkan keju parut. Keju disini bersifat opsional jika ingin memiliki cita rasa keju yang strong bisa menggunakan keju parut yang lebih banyak dari takaran dan apabila tidak ingin menggunakan keju bisa skip bahan ini.

Aduk hingga semua bahan tercampur rata, lalu uleni dengan baik hingga adonan bisa dibentuk.

Ambil kurang lebih 5 gr adonan, pipihkan.

Isi dengan selai nanas, tutup lalu bentuk bulat.

Panggang dengan suhu 140 derajat selama 30-35 menit menggunakan api atas bawah

Setelah 30 menit keluarkan nastar dari oven kemudian oles permukaan nastar dengan campuran kuning telur, susu cair, dan minyak.

Panggang lagi selama 10-15 menit.

Nastar siap disajikan.

Bahan adonan nastar:

250-280 gr tepung terigu all purpose / sedang

100 gr maizena

125 gr mentega wijsman

125 gr margarin

110 gr susu bubuk

110 gr gula halus

2 butir kuning telur

75 gr keju parut

Bahan selai

nanas:

750 gr nanas parut

150 gr gula pasir

5 buah cengkih

1 sdm mentega wijsman

1 sdm margarin

Bahan olesan nastar:

3 butir kuning telur

2 sdm susu cair

1 sdm minyak goreng

1. 2. 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Resep Nastar Lumer Ala Chef Devina Hermawan
Resep 27
Photo By: Ratih Bagusdiani

Resep Soto Ayam Resep Soto Ayam

Bahan-bahan:

1 ekor ayam

200 gram kol (iris tipis)

200 gram taoge (bersihkan dan kukus hingga matang)

2 buah tomat (bagi menjadi 6 bagian)

50 gram soun (rendam dengan air panas)

3 butir telur ayam (rebus hingga matang, iris menjadi 4 bagian)

2 liter air

50 gram bawang goreng

3 lembar daun jeruk

2 batang serai

2 lembar daun salam

1 batang daun bawang (iris halus)

25 gram lengkuas

2 sdm minyak goreng

2 cm kunyit

4 buah kemiri

15 gram jahe

3 buah bawang merah

2 siung bawang putih

1 sdt merica

2 sdm garam

1 buah jeruk nipis (bagi menjadi 8 bagian)

Cara membuat:

Haluskan kunyit, kemiri, jahe, bawang merah, dan bawang putih. Tambahkan merica dan garam.

Tumis bumbu yang sudah dihaluskan. Kemudian masukkan daun jeruk, daun salam, serai, dan lengkuas. Tumis hingga harum.

Siapkan panci untuk merebus air. Rebus air hingga mendidih. Setelah itu, masukkan bumbu yang sudah ditumis ke dalam panci.

Masukkan ayam yang sudah dibersihkan ke dalam kuah soto yang sedang direbus. Rebus hingga ayam matang.

Keluarkan ayam dari dalam kuah, pisahkan daging ayam dengan tulangnya. Sisihkan daging ayam dan masukkan kembali tulang ayam ke dalam kuah.

Masukkan daun bawang yang sudah diiris halus ke dalam kuah.

Goreng ayam yang sudah direbus hingga kecokelatan, setelah itu suwir ayam kecil-kecil.

Siapkan wadah bersih berupa mangkuk untuk menyajikan soto.

Soto ayam bisa dihidangkan dengan nasi, kol yang sudah diiris, taoge, soun, irisan tomat, dan telur.

Soto ayam merupakan kuliner yang banyak ditemukan di berbagai daerah. Bahan-bahannya pun terbilang mudah ditemukan. Berikut resepnya.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Resep
29
Photo By: ferlystockfoto

Soto Betawi dikenal memiliki kuah yang kental dan gurih. Selain itu, soto Betawi juga kerap menggunakan jeroan sebagai bahan utamanya.

Bahan-bahan:

500 gram jeroan (usus, paru, dan babat)

500 gram daging sapi

2 buah kentang (kupas, dibelah menjadi

4 bagian, dan digoreng)

2 batang serai (memarkan)

3 lembar daun salam

3 lembar daun jeruk

1 liter santan (kekentalan: sedang)

2 sdm air jeruk limau

2 sdm bawang goreng

1 batang daun bawang (iris halus)

1 buah tomat (potong menjadi 8 bagian)

1 sdm daun seledri (rajang halus)

1 batang kayu manis

1 sdt garam

1 sdm gula minyak goreng secukupnya

Bahan Bumbu Halus:

3 siung bawang putih

7 buah bawang merah

3 butir kemiri

2 sdt jintan

2 sdt lada

3 sdt ketumbar

Cara membuat:

1. Cuci bersih jeroan, rebus hingga empuk, lalu sisihkan.

2. Rebus santan dengan api kecil hingga mendidih. Masukkan jeroan, daging sapi, dan rebus lagi hingga matang.

3. Tumis bumbu yang telah dihaluskan hingga harum dan matang. Masukkan serai, daun salam, daun jeruk, dan kayu manis.

4. Setelah bumbu benar-benar harum dan matang, masukkan jeroan, daging, garam, dan gula ke dalam rebusan.

5. Jeroan dan daging diangkat. Potong-potong sesuai selera. Kemudian goreng, sisihkan dulu.

6. Potongan kentang goreng, jeroan, daging, daun bawang, daun seledri, dan air jeruk limau diletakkan di dasar mangkok. Kemudian tuangkan kuah soto di atasnya.

7. Taburkan bawang goreng dan emping melinjo. Soto Betawi siap dihidangkan.

Resep
30
Photo By: Ika Rahma

Tips

Tips Memilih Daging

Untuk Olahan Rendang

Masakan yang nikmat berasal dari pemilihan bahan baku yang tepat. Pemilihan bahan daging perlu diperhatikan agar rendang yang dihasilkan memiliki tekstur yang sempurna.

Memilih daging adalah salah satu proses terpenting yang perlu diperhatikan dalam memasak rendang. Ada beberapa upaya yang perlu dilakukan agar daging sapi yang dipilih tidak mengecewakan.

Seperti dikutip dari suara.com Corporate Executive Chef Prasanthi Hotels and Resorts Bahran mengatakan daging sapi terbaik bukan berasal dari sapi tua, seperti yang sudah beranak. Ini bisa dilihat dari pori-pori daging tersebut yang cenderung kecil dan tidak besar.

Rendang merupakan olahan daging khas Nusantara yang memerlukan waktu cukup lama dalam pengolahannya. Oleh karena itu perlu diketahui tips memilih daging rendanh yang tepat agar saat dimasak rasa dan nutrisinya tetap terjaga.

pilihlah daging yang masih segar

cara pertama memilih daging sapi untuk olahan rendang yang harus dilakukan adalah memastikkan bahwa daging yang dibeli adalah daging segar. Daging yang masih berkualitas baik adalah daging yang masih berwarna kemerahan dan tampak segar, hindari membeli daging yang berwarna pucat atau kotor. Oleh sebab itu lebih baik kita membeli langsung bahan daging tersebut bisa ke pasar tradisional ataupun swalayan modern.

Pilih daging yang memiliki tekstur kenyal

Cara memilih daging yang memiliki tekstur kenyal sebenarnya praktis yakni cukup dirasakan tekstur

daging tersebut dengan menyentuhnya pastikan daging bertekstur kenyal dan tidak keras.

Pilihlah daging sapi bagian paha

Setiap bagian daging sapi memiliki fungsi olahan yang berbeda beda ketepatan dalam memilih bagian daging menjadi salah satu kuncinya. Untuk rendang bagian sapi yang digunakan adalah bagian paha, bagian paha dipilih karena tidak menyimpan lemak terlalu banyak dan tidak mudah hancur saat dimasak. Seperti yang kita ketahui rendang sendiri merupakan olahan yang harus dimasak dalam waktu yang sangat lama. Oleh sebab itu daging yang dipilih pun harus yang tidak mudah hancur.

Potongan dagingnya jangan terlalu tebal

Ketika kita membeli daging, biasanya penjual akan memotongkan dagingnya sesuai dengan ukuran yang diperlukan untuk rendang. Tetapi, apabila hendak memotongnya dirumah maka potong sedikit tebal dan agak miring mengikuti serat dagingnya. Ketika dimasak, daging akan menyusut karena proses masak yang cukup lama. Jangan potong terlalu kecil nanti akan membuat daging mudah hancur ketika dimasak.

Warna Daging

Semakin merah warnanya maka semakin segar pula dagingnya. Bisa juga memilih daging yang merah kecoklatan. Warna tersebut bukan berarti dagingnya sudah tidak segar lagi, melainkan sudah melewati proses pembekuan maupun telah terpapar oleh suhu ruangan lebih dari 30 menit.

Memiliki serat yang halus

Perhatikan juga serat saat membeli daging sapi. Pastikan daging memiliki serat yang halus dan lemak yang berwarna kekuningan.

& Trick
31
Photo By: gilaxia

Ikan berkualitas rendah memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan ikan segar. Pemilihan ikan yang segar sangat diperlukan agar makanan yang akan dibuat terjamin rasanya.

Mata

Mata ikan yang segar tampak terang dan jernih dengan warna hitam di bagian tengahnya. Permukaannya pun terasa menonjol dan kenyal saat diraba. Sebaliknya, mata ikan yang yang sudah tidak segar tampak mengerut dan keruh. Bagian mata yang seharusnya berwarna putih kekuningan juga berubah warna menjadi kemerahan.

Insang

Angkatlah penutup insang pada sisi kepala ikan. Ikan yang baru ditangkap memiliki insang berwarna merah yang tampak bersih dan segar. Semakin merah warna insang, maka semakin baik kualitanya. Insang berwarna kecokelatan atau keabuan dengan bagian insang yang tampak terpisah satu sama lain menandakan bahwa kualitas ikan telah menurun.

Kulit dan sisik

Salah satu cara mudah memilih ikan segar adalah dengan mengamati warna kulit dan sisiknya. Kulit ikan berkualitas baik tampak mengilat dengan warna yang terang. Sisiknya pun masih menempel dengan kuat pada badan ikan dan tidak mudah

Tips Memilih Ikan Segar

lepas saat ditarik. Sementara itu, ikan berkualitas rendah memiliki kulit dan sisik yang tampak kusam. Saat dipegang, sisiknya juga mudah terlepas.

Daging ikan

Daging ikan yang segar tampak jernih dengan warna translusen yang cerah. Beberapa jenis ikan memiliki warna daging putih terang, tapi ada pula jenis ikan yang memiliki warna berbeda. Apa pun jenis ikan yang Anda pilih, pastikan bahwa warnanya cerah dan tidak kusam.

Ikan segar memiliki tekstur yang lembut, tapi cukup kenyal sehingga dapat kembali ke bentuknya semula setelah ditekan. Seluruh dagingnya juga menempel kuat pada tulang. Berbeda dengan ikan segar, daging ikan yang kualitasnya menurun berwarna kusam. Teksturnya pun berubah menjadi lebih lunak.

Bau

Ikan berkualitas baik memiliki bau khas yang segar dan ringan. Bau yang menguar dari ikan segar tidak mengganggu penciuman ataupun terasa aneh. Sebaliknya, bau amis yang menyengat menandakan bahwa ikan tidak lagi segar. Ikan tersebut juga telah dibiarkan terlalu lama dalam suhu ruang dan telah mulai mengalami pembusukan.

Photo By: ValentynVolkov 32
Tips & Trick

The Joglo Garden merupakan resto yang menawarkan sajian hidangan khas nusantara. Resto ini memadukan adat tradisional Jawa dengan atmosfer alami dan unik yang membuat suasana bersantap menjadi sangat nyaman.

The Joglo Garden

Resto Dengan Atmosfer Jogja

Rekomendasi

The Joglo Garden adalah sebuah restoran yang memadukan unsur alam yang indah. Dengan kombinasi antara keindahan alam dan arsitektur tradisional Jawa, tempat ini menjadi pilihan yang sempurna bagi para pecinta kuliner yang ingin menikmati hidangan lezat sambil menikmati suasana yang tenang.

Restoran The Joglo Garden terletak di Jatiraden Kec. Jatisampurna Kota Bekasi Jawa Barat lokasi ini merupakan lokasi strategis di dekat Jakarta, Depok, dan Bekasi, sehingga mudah diakses dari seluruh area sekitarnya.

Keunikan dari restoran ini terletak pada bangunannya yang menggunakan gaya arsitektur tradisional Jawa, yaitu joglo. Joglo merupakan salah satu bentuk rumah tradisional Jawa yang memiliki atap tinggi dan ruangan yang luas. Resto ini menghadirkan bangunan inti berupa rumah Joglo kokoh yang berbahan dasar kayu jati seolah menegaskan kultur kejawaan yang sangat kuat. Arsitekturnya telah dipugar dengan sangat baik untuk menjaga keaslian gaya arsitektur tradisionalnya, sehingga pengunjung dapat merasakan lintas suasana atmosfer budaya Jawa yang kental.

Saat memasuki restoran The Joglo Garden, para pengunjung akan disambut dengan suasana yang hangat dan ramah. Ketika masuk kita langsung bisa menemukan parkiran yang cukup luas kemudian untuk masuk ke area tempat makan kita akan disambut oleh dua gapura ukiran Jogja dengan backdrop tulisan I Love The Joglo Garden.

Dengan perpaduan desain interior yang elegan dan sentuhan tradisional, tempat ini menciptakan ruang yang nyaman untuk makan bersama keluarga, teman, atau bahkan acara khusus seperti pernikahan atau pertemuan bisnis.

Selain menjadi tujuan yang bagus untuk bersantap makanan bersama keluarga di Cibubur, The Joglo Garden juga menawarkan kebun binatang mini untuk tamasya keluarga yang lebih besar, serta tempat pernikahan outdoor, ruang kumpul keluarga, dan tempat pertemuan untuk acara perusahaan dan pesta pribadi.

Dalam area restoran ini terdapat beberapa section diantaranya restoran, cafe, mini zoo, hingga wahana bermain anak. Untuk mini zoo, terdapat berbagai hewan disini mulai dari kuda, monyet, rusa, angsa, burung, ular , kelinci, marmut, hingga ikan dan kura-kura.

Untuk menu yang ditawarkan adalah makanan khas Indonesia seperti sop iga, sop buntut, gurami bakar, sate, udang , cumi, ayam dan aneka camilan. Harga menu di sini cukup terjangkau, dibanderol mulai Rp13 ribu hingga Rp99 ribu. Harga yang ditawarkan sebanding dengan makanan dan pengalaman seru yang didapat. Anda juga bisa menikmati menu rekomendasi dari The Joglo Garden yakni sop iga bakar madu dengan harga Rp81.000, bebek goreng krispi seharga Rp51. 000, untuk snack kamu bisa memesan bakwan jagung dengan harga Rp25. 000 dan colenak Rp27. 000. Terakhir untuk rekomendasi minuman kamu bisa es teler keju dengan harga Rp29. 000 dan sedang jahe merah dengan harga Rp16. 000.

Keterangan Foto:

1 2 3 4 5 Rekomendasi
1. Soto Betawi yang kental dan gurih. 2. Area Outdoor resto, bersantap di saung. 3. Prasmanan VIP room meet. 4. Area mini zoo dan wahana bermain.
34
5. Menu Gurame sambal mangga.

Menjelajahi Kuliner Legendaris Betawi di Setu Babakan Menjelajahi Kuliner Legendaris Betawi di Setu Babakan

Setu Babakan, wilayah kental sarat Betawi yang sudah menjadi cagar budaya. Tempat rekreasi ramah keluarga mulai dari museum, pertunjukan, hingga kuliner legendaris Betawi semua ada.

Berbicara soal kuliner Nusantara memang tidak akan ada habisnya. Walau semakin kemari kian banyak serapan budaya luar yang membuat kita menjadi sangat mudah mencicipi hidangan negara-negara asing. Namun, tentu saja sebagai warga asli Indonesia lidah kita terbiasa dengan makanan Nusantara yang bercita rasa 'rich'. Hampir semua masakan Nusantara memiliki cita rasa lezat dan menggugah selera, tiap daerah memiliki keunikan dan ciri khas dari rasa makanan mereka. Banyaknya jenis dan variasi dari tiap makanan daerah dari Nusantara membuat kita tidak akan bosan dan kehabisan menu makanan untuk dicicipi.

Salah satu kuliner Nusantara yang dapat dengan mudah kita temui di Jakarta adalah kuliner khas Betawi. Suku Betawi sendiri merupakan suku yang mendiami sebagian besar wilayah di Kota Jakarta

salah satunya di wilayah Jakarta Selatan, Jagakarsa. Di sana terdapat komplek perkampungan yang kini sudah dijadikan sebagai kawasan cagar budaya.

Setu Babakan atau bisa pula disebut Situ Babakan adalah suatu cagar budaya yang terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Situ atau setu sendiri berarti 'danau' dalam bahasa Sunda, sedangkan babakan berarti 'kampung baru' dan memang di desa Setu Babakan diapit oleh dua buah danau.

Pada tahun 2004 daerah Setu Babakan resmi dijadikan sebagai Pusat Perkampungan Betawi bersamaan dengan HUT DKI Jakarta yang ke-474 dikarenakan masih banyaknya perkampungan Betawi asli di daerah ini. Daerah cagar budaya ini meliputi 165 hektare, terdiri dari Kebun Rakyat, Perkampungan masyarakat Betawi serta kedua danau yang mengapit perkampungan ini.

Di Setu Babakan juga terdapat museum kebudayaan Betawi di zona A yang terdiri dari dua

35
Rekomendasi

Legendaris Babakan Legendaris Babakan

lantai. Museum ini menampilkan koleksi benda-benda tempo dulu maupun replika yang pernah digunakan masyarakan Betawi. Selain itu diperlihatkan pula benda-benda antik, alat musik, perabot rumah tangga, transportasi seperti sepeda ontel, serta lukisan tokoh budayawan Betawi. Museum ini buka dari pukul 09.00 hingga 15.00 WIB.

"Ya, bukanya dari jam sembilan kalau untuk tutupnya dikit lagi juga tutup (pukul 15.00 WIB)." Papar Mpo Ida selaku penjaga resepsionis Museum Situ Babakan.

Selain bagian dalam museum yang memamerkan budaya betawi

terdapat pula bagian luar museum yang terdiri dari amphiteater dan deretan rumah adat dari Suku Betawi seperti rumah kebaya dan rumah panggung.

Setelah puas melihat wilayah meseum keluar dari tempat tersebut kita dapat menemukan area wisata kuliner khas Betawi. Di sini kita bisa menikmati jajanan khas Betawi sembari duduk si sisi danau yang rindang oleh pohon. Di sepanjang jalan berjejer para penjaja kuliner Betawi yang memang kebanyakan dari mereka adalah masyarakat asli sekitar Perkampungan Setu Babakan, bahkan tak sedikit pula warga yang menjadikan pelataran rumahnya sebagai warung dagangan.

Banyak anak muda dan keluarga yang sekedar bersantai sembari menikmati jajan di sini. Menurut Mpok Sinta (salah satu penjual kerak telor) Tempat ini biasanya ramai pengunjung pada hari minggu.

“Hari minggu, biasanya kalau full nggak ada meja yang kosong satu pun.” Ujar Mpok Sinta.

Rata-rata pedagang disini merupakan pedagang tetap

yang sudah berjualan dari lama seperti Mpok Sinta yang sudah berjualan sejak beliau masih SMP dan kala itu harga seporsi kerak telor masih sepuluh ribu untuk yang ayam dan tiga belas ribu untuk telur bebek.

“Waktu itu masih ngedagangin punya orang, kalau sekarang udah punya sendiri.” Papar Mpok sinta.

Selain kerak telor jajan legendaris lainnya yang ada di Setu Babakan yakni toge goreng. Makanan yang terbuat dari campuran tauge, mie, dan tauco. Walaupun namanya tauge goreng namun makan ini tidak kering melainkan sedikit berkuah. Jajanan ini dibandrol dengan harga dua puluh ribu rupiah per porsinya.

Yang tidak kalah menarik disini juga terdapat penjual dodol yang pembuatan dodolnya langsung di tempat sehingga kita bisa melihat langsung proses pembuatan dodol menggunakan kuali besar.

Museum Betawi Setu Babakan Keterangan Foto: 1. Kerak telor.
1 2 Rekomendasi 36
2. Penjual dodol yang sedang membuat dodol.

Ragam Rempah dalam Hidangan Tradisional Nusantara

Hidangan tradisional nusantara memiliki beragam rempah yang begitu luas. Penggunaan rempahnya tidak hanya cabai bawang terdapat pula rempah-rempah pendukung lainnya membuat setiap hidangan nusantara menjadi super sedap rasanya.

Rempah-rempah dari Indonesia mempunyai aroma dan rasa cukup kuat. Jenis rempah Indonesia pun ternyata sangat banyak dan beraneka ragam. Rempah umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat pribumi untuk menjadi pengawet, pemberi rasa makanan, dan menjadi obat tradisional. Menariknya, tanaman rempah ini telah dikenal sejak dahulu sebagai komoditas asli Indonesia yang memiliki nilai jual tinggi. Oleh karena itu tidak heran setiap olahan masakan nusantara salalu memiliki ragam rasa yang kaya.

Cengkih – Syzygium aromaticum

Cengkih adalah bagian kuncup bunga dari pohon famili jambu-jambuan atau Myrtaceae. Cengkih masuk dalam jenis rempah Indonesia yang sejak dulu sangat diburu oleh negara barat. Cengkih merupakan rempah asli Indonesia yang banyak digunakan dalam masakana cengkeh biasa digunakan untuk masakan berkuah seperti gulai, semur, kari selain itu bisa digunakan sebagai bumbu masakan pedas dan bahan utama pembuatan rokok kretek.

Selain digunakan untuk olahan masakan nusantara cengkeh juga dapat digunakan pada kue seperti untuk membuat kue nastar dan umumnya juga digunakan untuk membuat seduhan minuman hangat tradisional seperti bandrek.

Kemiri – Aleurites moluccana

Kemiri adalah jenis tumbuhan yang bijinya sering dimanfaatkan untuk sumber minyak dan rempah-rempah. Jenis rempah Indonesia ini masih satu famili dengan singkong dan termasuk kastub-kastuban atau Euphorbiaceae.

Dalam masakan, kemiri berfungsi sebagai pengental kuah sekaligus membantu menguatkan aroma sedap dan rasa makanan. Penggunaan kemiri juga sering disandingkan dengan santan, fungsi kemiri adalah menjaga konsistensi santan agar tidak pecah ketik dipanaskan, karena kemiri memiliki sifat mengikat santan.

Untuk membantu mengeluarkan dan mendapatkan aroma sedap yang khas pada makanan, biji kemiri disangrai atau digoreng dulu sebelum dijadikan bumbu masakan. Setelah disangrai atau digoreng, kemiri akan mengeluarkan minyak yang beraroma sedap, dan inilah yang akan membantu memberi kelezatan pada makanan.

Kayu Manis – Cinnamon verum

Kayu manis adalah jenis rempah Indonesia dengan aroma khas, cita rasa pedas, dan manis. Tanaman yang tergolong dalam famili kamfer-kamferan atau Lauraceae ini sering digunakan untuk kuliner. Jenis rempah eksotis ini berasal dari kulit pohon kayu manis yang telah dikeringkan. Biasanya, kayu manis dijual dalam bentuk bubuk ataupun gulungan.kayu manis dapat menjadi rempah dalam beragam masakan Indonesia salah satunya rendang dan semur.

Kapulaga – Amomum compactum

Jenis rempah ini dihasilkan dari beberapa tanaman genus Amomum dan Elettaria yang termasuk

Tradisional 37
Photo By: AlexRaths

keluarga jahe-jahean atau Zingiberaceae. Kedua genus tanaman tersebut merupakan jenis tumbuhan endemik di beberapa negara Asia Tenggara dan Selatan, seperti Indonesia, Bangladesh, dan Nepal. Umumnya, kapulaga digunakan sebagai tambahan penyedap rasa pada makanan dan obat tradisional. Bijinya dikenal dalam bentuk polong kecil dengan penampang irisan segitiga berbentuk gelendong kumparan. Kulit luarnya cukup tipis dengan biji berwarna kehitaman berukuran kecil.

Ada banyak masakan Nusantara yang menggunakan kapulaga sebagai salah satu bumbunya. Misalnya, sup buntut, gulai, opor, dan martabak telur. Selain disajikan sebagai penyedap masakan, kalupaga juga bisa diracik sebagai bahan untuk minuman hangat pereda berbagai macam penyakit.

Pala – Myristica fragrans

Sesuai dengan nama latinnya, pala adalah pohon yang berasal dari keluarga Myristiceae yang tumbuh subur di beberapa daerah Indonesia, seperti Maluku dan Kepulauan Banda.

Sebelum dipasarkan kepada masyarakat, biji pala harus dijemur terlebih dulu hingga benar-benar kering, kemudian dipisahkan dari cangkang terluarnya (fuli). Pala merupakan jenis rempah yang kaya akan kandungan minyak atsiri, yaknik sekitar 7-14%. Minyak inilah yang sering digunakan sebagai campuran sabun ataupun parfum. Selain itu pala juga sering digunakan sebagai bahan penyedap makanan dan minuman, seperti sop buntut, rendang, manisan pala, dan soto Betawi.

Soto Betawi sendiri termasuk salah satu masakan khas Jakarta yang menggunakan olahan daging sapi juga berbagai jerohan sebagai tambahan toping soto. Untuk mengurangi aroma anyir dari daging dan jerohan inilah menggunakan rempah-rempah berjenis pala. Cita rasa pala inilah yang membuat soto betawi menjadi lebih harum dan lezat.

Lada – Piper nigrum

Lada dikenal pula dengan sebutan merica merupakan salah satu jenis tanaman dengan berbagai kandungan bahan kimia bermanfaat. Lada memiliki rasa sedikit pahit, pedas, dan bersifat anti-piretik atau mampu menurunkan demam.

Lada juga digunakan menambah cita rasa pedas oleh karena itu lada banyak digunakan untuk melezatkan masakan seperti daging, ikan, atau sayur mayur supaya lebih pedas.

Adas – Foeniculum vulgare

Sejak dahulu, adas telah dikenal sebagai salah satu jenis rempah Indonesia untuk bumbu masakan dan bahan pembuat obat. Adas memiliki cita rasa sedikit panas sehingga tak heran jika rempah ini juga dijadikan bahan utama pembuatan minyak telon.

Orang Indonesia banyak memanfaatkan adas sebagai bumbu dapur dan obat tradisional. Sangat cocok untuk memberikan aroma harum dan segar pada masakan seperti sup , gulai atau kari . Untuk mendapatkan aroma yang harum, sangrai biji adas kemudian haluskan bersama bumbu yang lain.

Kayu Manis Pala
Lada Kemiri Tradisional 38
Kapulaga
Event
Photo By: Infoevent

Indonesia FOOD & DRINK EXPO 2023 l KEMASAN MAKANAN & MINUMAN l FOOD & DRINK TECH pameran tentang, teknologi industri pemrosesan, pengemasan, otomatisasi, penanganan, dan pencetakan makanan & minuman. Pameran ini bertujuan memfasilitasi pertemuan para pemangku kepentingan, kegiatan promosi dan perluasan pemasaran industri makanan dan minuman dengan skala nasional dan internasional.

Pameran ini yang akan menampilkan berbagai cita rasa, tradisi, dan warisan kuliner Indonesia yang kaya. Dengan rangkaian pameran yang mengagumkan, demonstrasi menarik, dan pertunjukan budaya, pameran ini akan menjadi sebuah perayaan yang semarak mengenai budaya makanan dan minuman Indonesia.

FDE (FOOD & DRINK EXPO) 2023 l FOOD & DRINK PACK l FOOD & DRINK TECH akan menampilkan sejumlah kegiatan selain pameran, Pameran Makanan dan Minuman Indonesia 2023 juga akan mengadakan demonstrasi kuliner dan workshop menarik yang dipimpin oleh para koki ternama, pakar kuliner, dan mixologist. Selain menampilkan seni dan teknik di balik masakan Indonesia, sesi-sesi ini juga akan memberikan wawasan tentang sejarah kuliner Indonesia, signifikansi budayanya, dan tren yang berkembang. Pengunjung akan memiliki kesempatan untuk mempelajari metode memasak tradisional, mengeksplorasi interpretasi modern dari hidangan klasik, dan menemukan kombinasi rasa baru yang menggambarkan esensi sejati dari kuliner Indonesia.

40 Event
Photo By: AdrianHancu

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.