Apresiasi
Memahami Masa Depan dengan Menjiwai Kebudayaan
ya Mewariskan Kebudayaan Nusantara: Tulis Alusan
EDISI VII/TAHUN 2023
UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA
Follow us :
lpmapresiasi_unisri pers.apresiasi@gmail.com
lpmapresiasi.com
www.issuu.com/lpmapresiasi
Pelindung Prof. Dr. Ir. Sutardi, MappSc. Penanggung Jawab Dr. Sutoyo, M.Pd. Pembina Fransiska
Yona Elvina, S.I.Kom. Pimpinan Umum Dian Wahyuni Sekretaris Umum Artamevia Noverika Milyawan Bendahara Umum Alfina Rusliana Pimpinan Redaksi Sinta Rahmalia Kepala Redaktur
Hesti Prihartini Staf Redaktur Fisterina Wardani Kepala Online Media Mini Aprilia Staf Online
Media Naomi Yeniken Kepala Desain dan Ilustrasi Bintoro Dewa Setyawan Staf Desain dan Ilustrasi Aida Rahmawati Kepala Reporter Rahmatika Putri Supuasari Pimpinan Penelitian dan Pengembangan Jorgy Cahya Ardinata Kepala Penelitian Fajar Indra Jaya Staf Penelitian Laila
Nilasari, Duma Dian Agi Pradani Kepala Pengembangan Faiza Intan Nurrohmah Staf Pengembangan Wulan Ayu Azhari Pimpinan Jaringan Kerja Hasan Ales Sandro Kepala Jaringan Kerja
Internal Funnyscha Yunanda Putri Staf Jaringan Kerja Internal Devina Wijayanti Kepala Jaringan Kerja Eksternal Funnyscha Yunanda Putri Staf Jaringan Kerja Eksternal Vena Ardhaneswara
Alamat Redaksi
Universitas Slamet Riyadi, Jalan Sumpah Pemuda, Nomor 18, Joglo, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah
TIM MAJALAH APRESIASI EDISI VII 2023
Pimpinan Redaksi
Sinta Rahmalia
Redaktur Pelaksana
Rahmatika Putri Supuasari
Sekertaris
Faiza Intan Nurrohmah
Pinkan Marisca Harist
Reporter
Aisyah Juniar Salma
Anisa Nur Fitriani
Arina Khifata A’yun
Dinda Anjar Kinanti Diyah Ayu Putri Wulandari
Mini Aprilia
Muhammad Rafi Majid
Zahra Audi Rachmawati
Produksi
Laila Nilasari
Editor
Hesti Prihartini
Heni Delia Putri Widiastuti
Fisterina Wardani
Rega Firmansyah
Layouter
Aida Rahmawati Dwi Kencana
Bekti Rahmawati
Ilustrator
Bintoro Dewa Setyawan
Samuel Adita Kristiyono
Fotografer
Wulan Ayu Azhari
Marwan Fuad Hidayat
Daftar Isi............................................................
Salam Redaksi..................................................
Editorial..............................................................
Laporan Utama................................................
Eksistensi Batik Tulis ditengah
Kemajuan Zaman
Upaya Mewariskan Kebudayaan
Nusantara : Batik Tulis Alusan
Artikel.................................................................
- Solo Batik Carnival
- Suro dan Segala Keunikannya
Opini....................................................................
Membentuk Kesiapan Karier yang
Komprehensif Bagi Mahasiswa
dalam Program Merdeka Belajar
Krisis Kepercayaan Terhadap Oknum
Pejabat Negara dalam Penegakan Hukum
Sosok...................................................................
Yayasan Kakak Pendorong Kampung Bebas Asap
Gedung Djoeang: Pemanfaatan Tempat
Bersejarah untuk Tempat Wisata
Komunitas.........................................................
Peran Pers Terhadap Budaya Batik
Agenda................................................................
Selingan..............................................................
Hujan di Awal Februari
Pada Malam yang Panjang
Tempat Pulang
Resensi...............................................................
Apresiasi VII 2023 | 1 DAFTAR ISI
Rokok di
Surakarta
Wawancara........................................................
Kota
Potret..................................................................
Teka Teki Silang.............................................. Komik................................................................. Ideas.................................................................... Tak Kenal Maka Tak Sayang 1 2 3 5 11 18 22 24 28 31 33 35 39 40 41 42
Novel “Arah Langkah” karya Fiersa Besari
Hidahlia Shayla
Febriana Saputri
Deska Putri A.
----
Semua
orang dalam perjalanan hidupnya pasti menginginkan pencapaian demi menciptakan inovasi baru. Demikian juga dengan organisasi, mereka ingin mencapai tujuan berupa produk dan prestasi sebagai bukti bahwa organisasi tersebut telah aktif berproses untuk mencapai visi dan misi. Pencapaian dan pengakuan ini menjadi sumber semangat bagi LPM Apresiasi untuk terus bergerak dan memotivasi dalam setiap tahap perjalanan mereka.
Untuk memenuhi keinginan masyarakat yang haus akan informasi dan memperoleh fakta-fakta terbaru di lapangan, kami hadirkan Edisi VII dari Majalah Apresiasi sebagai sarana untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut. Isu yang berkaitan dengan Kebudayaan batik menjadi fokus utama dalam majalah ini. kebudayaan batik yang kaya akan sejarah dan nilai-nilai budaya. Batik, yang merupakan warisan budaya Indonesia, telah menjadi bagian dari identitas dan kebanggaan bangsa. Dalam kolom ini, kita akan mengeksplorasi berbagai aspek yang terkait dengan keindahan, keunikan, dan pentingnya batik bagi masyarakat Indonesia dan dunia.
Dalam dunia batik, setiap motif memiliki kisah dan makna yang dalam. Semoga dengan membaca majalah ini, pembaca dapat lebih mengenal dan mencintai keindahan seni tradisional Indonesia ini. Kami berharap semoga Majalah Kebudayaan Batik senantiasa menjadi sarana yang efektif dalam memperkenalkan kebudayaan Indonesia, khususnya kebudayaan batik, dan menjadi jembatan untuk memperkuat rasa cinta dan kecintaan kita terhadap warisan budaya Indonesia. Terima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi dalam penyusunan majalah ini. Salam hangat dan hormat kami sampaikan kepada seluruh pembaca majalah ini, yang memperhatikan dan memberikan apresiasi pada kami.
Salam Budaya!
“Batik tidak hanya sekedar pakaian, tapi juga merepresentasikan kearifan lokal Indonesia yang kaya dan luar biasa.” - Dian Pelangi
2 | Apresiasi VII 2023
Salam Redaksi
Batik, Tetap Eksis Meski Zaman Semakin Maju
Oleh: Sinta Rahmalia
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini.
Secara Etimologi, kata “batik” berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu “mbah”, yang bermakna “eyang atau leluhur” dan “melitik” yang bermakna “menulis”. Batik merupakan salah satu cara pembuatan bahan pakaian, selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai waxresist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak 2 Oktober, 2009.
Walaupun kata “batik” berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tenik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilanka pada abad ke-6 atau ke-7. Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (arkeolog Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuno membuat batik.
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya para penjajah. Warnawarna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacaraupacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing. Pada awalnya baju batik kerap dikenakan pada acara-acara resmi untuk menggantikan jas. Tetapi dalam perkembangannya pada masa Orde Baru baju batik juga dipakai sebagai pakaian resmi siswa sekolah dan pegawai negeri (batik Korpri) yang menggunakan seragam batik pada hari Jumat. Perkembangan selanjutnya batik mulai bergeser menjadi pakaian sehari-hari terutama digunakan oleh kaum wanita. Pegawai swasta biasanya memakai batik pada hari kamis atau jumat. Banyak teknik yang digunakan untuk menciptakan karya atau motif batik, beberapa diantaranya adalah batik cap dan batik tulis. 2 teknik tersebut tentu memiliki hasil yang berbeda, mulai dari segi motif sampai ke harga jual. Batik tulis adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan. Sedangkan batik cap adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan cap (biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
Editorial Apresiasi VII 2023 | 3
Saat ini, batik adalah bagian yang tidak populer di kalangan remaja. Mereka hanya menggunakan batik ketika pergi sekolah, itupun hanya pada hari-hari tertentu. Remaja belum menyadari pentingnya melestarikan batik. Hal ini mungkin di karenakan, rasa memiliki kebudayaan masih kurang di kalangan remaja. Untuk menggunakan batik bagi kalangan remaja, merupakan hal yang sangat asing apalagi untuk mengenal cara pembuatannya. Di berbagai daerah, sentrasentra pembuatan batik kekurangan pengrajin batik. Seperti kita ketahui, pengrajin batik biasanya dari kalangan orang tua. Kurangnya kesadaran remaja untuk melestarikan batik, membuat remaja enggan untuk menjadi pengrajin batik sedangkan banyak turis tertarik akan kebudayaan batik.
Namun, meskipun banyak dari kalangan remaja yang tidak menyukai batik. Sampai saat ini batik masih terus eksis. Terutama bagi para pecinta batik tulis, meskipun harga beli nya sangat tinggi, bagi pecinta batik, tentu tidak masalah jika harus mengeluarkan uang dalam jumlah banyak untuk membeli batik tulis, karena hasil yang didapat juga memuaskan. Batik tulis dinilai memiliki nilai seni lebih tinggi ketimbang dua jenis batik lainnya. Itu karena semua proses pembuatan batik tulis dikerjakan secara manual sehingga
memerlukan keterampilan dan kesabaran. Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk membuat batik tulis juga cukup lama. Satu lembar kain biasanya dapat diselesaikan dalam waktu satu bulan.
Untuk batik cap sendiri tentu juga memiliki keunggulan sendiri sehingga tak jarang juga masyarakat lebih memilih batik cap daripada batik tulis. Keunggulan batik cap sendiri diantaranya, Kualitas warna yang ada pada kain cap batik hampir tidak jauh berbeda dengan batik tulis. Oleh karena itu, warna pada permukaan kain tidak mudah luntur. Meski begitu, Anda tetap perlu menjaganya dengan baik, agar warna tidak memudar. Kemudian jika dibandingkan dengan batik tulis, bentuk motif batik cap akan terlihat lebih rapi. Apalagi, proses pencetakan motif dilakukan menggunakan alat. Salah satu keunggulan lainnya adalah batik cap dijual dengan harga yang lebih terjangkau, sehingga pasaran nya lebih luas mulai dari kelas bawah hingga kelas atas.
Jadi, meskipun kini masih banyak remaja yang kurang berminat dengan karya batik, namun batik tetap eksis dan terus berkembang karena setiap karya batik memiliki keunggulan nya masing-masing sehingga para peminat batik pun terus berdatangan.
Editorial 4 | Apresiasi VII 2023
Laporan Utama
Eksistensi Batik Tulis ditengah Kemajuan Zaman
Oleh: Sinta Rahmalia
Batik
tulis merupakan salah satu jenis batik yang proses pembuatannya dilakukan secara manual menggunakan tangan. Cara membuatnya yaitu menerakan lilin memakai alat bantu canting pada kain yang sudah ada coraknya. Untuk membuat satu kain batik tulis ini dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran ekstra karena jika melakukan kesalahan sedikit saja dapat memengaruhi hasil akhirnya. Inilah yang menjadi alasan kenapa harga batik tulis jauh lebih mahal dibanding batik lainnya.
Dengan kemajuan teknologi saat ini dan karena adanya kesulitan dalam proses pembuatan batik tulis tersebut, kini pengrajin batik tulis semakin berkurang. Banyak pengusaha kain batik yang berubah arah, dari yang awalnya memproduksi batik dengan tekhnik manual yaitu tekhnik tulis, kini menjadi menggunakan tekhnik cap ataupun dengan printing.
Batik cap sendiri merupakan batik yang dibuat menggunakan cap atau stempel bermotif batik. Biasanya, cap ini terbuat dari tembaga dan kerap dijadikan sebagai pengganti fungsi canting sehingga dapat mempercepat proses pembuatan. Sedangkan batik printing, dibuat dengan cara dicetak menggunakan mesin modern. Biasanya, sebelum melalui tahap pembatikan terlebih dahulu dibuat motif atau pola. Kemudian, motif tersebut dibuatkan cetakan lalu alat cetaknya ditempelkan pada kain katun bermotif dan diberi pewarna.
Adapun beberapa perbedaaan antara Batik
Tulis, Batik Cap, dan Printing yang dapat dilihat secara langsung, diantaranya
• Dari segi aroma, batik tulis dan batik cap tidak memiliki aroma yang menyengat karena terbuat dari lilin (malam). Sedangkan, batik printing beraroma bahan kimia tekstil.
• Motif dari batik tulis dan batik cap biasanya tembus sampai ke belakang sehingga bagian luar dan dalam batik ada motifnya. Sementara, pada batik printing hanya di luarnya saja.
• Batik printing umumnya memiliki pola atau motif yang lebih rapi dibanding batik tulis dan batik cap karena dibuat menggunakan mesin. Meski motif dari batik tulis dan batik cap ini tidak serapi batik printing tapi disitulah nilai seninya.
Namun, meskipun kini batik tulis sudah jarang ditemui, masih terdapat pula rumah rumah produksi yang masih mempertahankan tekhnik tulis ini. Salah satunya adalah Batik Tulis Alusan, Rizkyridho, sebuah rumah produksi batik tulis yang berlokasi di Matesih, Karanganyar. Sukatmi, pemilik Batik Tulis Alusan Rizkyridho, menyampaikan bahwa Batik Tulis saat ini masih menjadi primadona bagi para penggemar batik tulis, utamanya adalah batik tulis alusan.
“Masih banyak penggemarnya, apalagi produksi kita adalah batik tulis alusan, alhamdulillah pelanggan saya selalu puas dengan hasil batik yang kami buat ini,” ujar Sukatmi
Sukatmi mengatakan, meski saat ini ia juga memproduksi batik dengan tekhnik cap dan printing, namun penghasilan yang didapat tidaklah sebesar produksi batik tulis. Karena satu lembar kain batik bisa dihargai dengan harga yang tidak bisa dibilang murah, mengingat target batik tulis sendiri adalah menengah keatas. Penggemar batik tulis sendiri juga bisa dibilang tidak biasa, Sukatmi mengatakan bahwa pelanggan nya biasanya berasal dari luar kota bahkan terkadang ia juga menerima pesanan dari liat negeri.
Laporan Utama 6 | Apresiasi VII 2023
“Wah, banyak sekali pelanggan nya. Disini juga ada batik cap dan batik printing, tapi memang pelanggan kebanyakan cari yang batik tulis, banyak dari luar kota dan ada beberapa dari luar negeri,” ungkap Sukatmi
Selain penghasilan yang besar, Sukatmi mengatakan bahwa ia tidak akan meninggalkan tekhnik batik tulis dari runah produksi nya karena tekhnik tersebut sudah menjadi ciri khas dari usaha yang dibangunnya.
“Bukan karena hasil uangnya saja sebenarnya, tapi alasan kami masih bertahan dengan batik tulis sampai saat ini adalah kami masih ingin mempertahankan ciri khas rumah produksi kami, yaitu batik tulis alusan,” jelas Sukatmi
Tidak hanya melakukan jual beli kaij batik, Sukatmi juga membuka pelatihan membatik bagi siswa/i Sekolah Dasar (SD) untuk wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Biasanya, Sukatmi diundang sebagai mentor ke SD yang akan mengadakan
pembelajaran membatik atau siswa/i akan
datang ke rumah produksi milih Sukatmi untuk malkukan pelatihan membatik.
“Kami juga menyediakan pelatihan untuk anak anak SD, biasanya saya dipanggil kesana, atau jika memungkinkan biasanya dari pihak SD yang akan datang kesini, kami juga memiliki ruangan khusus yang biasanya digunakan untuk pelatihan,” jelas Sukatmi
Sukatmi menambahkan, hal tersebut dilakukannya untuk membantu memelestarikan tekhnik batik tulis yang kini semakin berkurang. Ia berharap dengan adanya pelatihan tersebut, akan lahir pemuda pemudi yang mau meneruskan usahanya dalam melestarikan batik tulis dengan terus mempertahankan keberadaannya.
“Sebenarnya ya agar batik tulis, khususnya batik tukis alusan ini akan terus ada, sekarang kan sudah jarang ada orang yang mau memproduksi dengan tekhnik ini, semoga nanti anak anak ini ketika dewasa menjadi penerus kami, jadi anak cucu kita juga bisa mempelajari dan memahami bagaimana proses pembuatan batik tulis,” jelas Sukatmi.
Laporan Utama Apresiasi VII 2023 | 7
Foto: Marwan/LPM Apresiasi
Laporan Utama
Upaya Mewariskan Kebudayaan Nusantara : Batik Tulis Alusan
Oleh: Rahmatika Putri Supuasari
Batikadalah warisan budaya Indonesia yang sangat kaya dan memiliki nilai yang tinggi. Di dalam batik terkandung nilai-nilai filosofis, sejarah, serta keindahan motif dan warnanya yang tak tertandingi. Namun, sayangnya popularitas batik terus menurun seiring dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, upaya untuk melestarikan dan menyebarluaskan budaya batik perlu terus dilakukan. Salah satu upaya tersebut dapat ditemukan di Batik Tulis Alusan.
Batik Tulis Alusan merupakan salah satu pelopor dalam upaya pelestarian budaya batik tradisional di Indonesia. Terletak di Desa
Kadiresan, Matesih, Jawa Tengah, Batik Tulis Alusan tengah berupaya untuk menyebarluaskan budaya batik tersebut kepada masyarakat luas. Dalam wawancara dengan Sukatmi, salah satu pengrajin batik tulis di Batik Tulis Alusan, beliau mengungkapkan berbagai upaya yang dilakukan
oleh Batik Tulis Alusan untuk menyebarluaskan budaya batik tradisional.
Sebuah rumah batik yang berlokasi di Matesih, tengah gencar-gencarnya melakukan upaya untuk menyebarluaskan budaya batik di kalangan masyarakat. Hal ini dilakukan oleh pemilik Batik Tulis Alusan, Rizkyridho, yang ingin memperkenalkan keindahan dan keunikan batik tulis khas Indonesia kepada masyarakat luas.
Dalam wawancara dengan Sukatmi
Pemilik Batik Tulis Alusan Rizkyridho, beliau menyampaikan bahwa Batik Tulis Alusan tidak hanya berfokus pada produksi batik, namun juga berusaha untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan budaya batik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan berbagai kegiatan sosial dan edukatif, seperti pelatihan dalam pembuatan batik.
“Produksi batik bukan satu-satunya tujuan dari Batik Tulis Alusan Rizkyridho. Kami juga berusaha untuk memberi tahu orang tentang pentingnya melestarikan budaya batik. Salah satu usaha kami adalah dengan mengadakan berbagai kegiatan sosial dan edukatif, seperti kursus pembuatan batik,” ujar Sukatmi
Tidak hanya pelatihan saja tetapi Pemilik
Batik Alusan Rizkyridho juga mengikuti
pameran batik tulis yang diselnggarakan oleh Bank Indonesia, hal ini juga menjadi salah satu
upaya penyebaran luasan budaya batik tulis yang dilakukan oleh Batik Tulis Alusan. Pameran ini memberikan kesempatan bagi para pengunjung untuk melihat langsung karya-karya batik tulis yang telah dihasilkan oleh para pengrajin batik tulis dari Batik Tulis Alusan. Para pengunjung juga dapat berdiskusi dan bertanya langsung kepada para pengrajin batik tulis mengenai teknik dan filosofi di balik pembuatan batik tulis tersebut.
Beliau juga menambahkan bahwa, batik tulis memiliki beberapa ciri khas, seperti aroma khas, tinta batiknya tembus hingga ke belakang, motif yang tidak monoton, bagian akhir pola selalu lebih tebal, dan lain-lain Selain itu, pembuatan batik tulis membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi karena setiap titik dalam motif berpengaruh pada hasil akhirnya, batik tulis juga memiliki beragam motif yang menarik dan indah.
Selain itu, Batik Tulis Alusan juga berusaha untuk melestarikan motif-motif batik tradisional yang mulai dilupakan. Mereka menggali kembali motif-motif tersebut dan menghidupkannya kembali dengan cara membuat batik tulis. Sebagai hasilnya, Batik Tulis Alusan memiliki berbagai macam motif batik yang unik dan berbeda dari yang lain.
Beliau juga menjelaskan bahwa Batik Tulis Alusan tidak hanya memproduksi batik tulis dengan motif tradisional, tetapi juga menciptakan motif-motif baru yang menggabungkan unsurunsur modern. Hal ini dilakukan untuk menarik minat generasi muda terhadap budaya batik.
Foto: Marwan/LPM Apresiasi
Apresiasi VII 2023 | 9 Laporan Utama
“Untuk menarik perhatian generasi muda terhadap budaya batik, batik tulis Alusan tidak hanya membuat batik tulis dengan motif tradisional tetapi juga membuat motif baru yang menggabungkan elemen modern,” ujar Sukatmi Dengan segala upaya yang dilakukan, Batik Tulis Alusan terus berkomitmen untuk memperkenalkan budaya batik dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan budaya ini. Semoga upaya ini dapat memperkuat kecintaan masyarakat Indonesia terhadap budaya batik, dan melestarikannya untuk generasi-generasi mendatang.Batik Tulis Alusan juga telah memperluas jangkauannya melalui media sosial. Mereka memiliki akun Instagram yang aktif, di mana mereka memposting foto dan video tentang proses pembuatan batik, desain terbaru, dan koleksi terbaru mereka. Hal ini memberikan kesempatan bagi penggemar batik untuk tetap terhubung dengan Batik Tulis Alusan dan selalu mendapatkan informasi terbaru tentang produk mereka.
Ketika mengenakan ukiran batik saja kita akan terlihat menawan.
Lalu, apalagi yang membuatmu ragu untuk mengenakannya?
Dalam kesempatan wawancara ini, beliau juga menegaskan bahwa budaya batik tulis sangat penting untuk dilestarikan karena merupakan warisan budaya yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Batik tulis bukan hanya sekadar kain berwarna-warni, tetapi juga mempunyai filosofi yang sangat dalam, mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang tercermin dalam motifmotifnya.
Batik Tulis Alusan adalah upaya yang berharga untuk melestarikan warisan budaya Indonesia. Dengan mendukung pembuatan Batik Tulis Alusan, kita dapat membantu melestarikan teknik pembuatan batik tradisional dan mendukung masyarakat setempat. Dalam hal ini, Batik Tulis Alusan mempunyai peran yang sangat penting dalam melestarikan budaya batik tulis. Dengan berbagai upaya penyebaran luasan budaya batik tulis yang dilakukan oleh Batik Tulis Alusan, diharapkan budaya batik tulis dapat terus dijaga kelestariannya dan semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan internasional.
Laporan Utama 10 | Apresiasi VII 2023
Foto: Marwan/LPM Apresiasi
Foto: Seto Hidayat
SOLO BATIK CARNIVAL
Oleh: Arthamevia N
Batik
adalah salah satu warisan budaya yang selalu mengalami perkembangan seiiring berkembangnya zaman. Terutama pada zaman modern ini batik mulai dimodifikasi ke dalam berbagai rupa dan bentuk serta motif yang berkembang sesuai tren masyarakat. Hal tersebut memampukan batik untuk diolah tidak hanya sebagai pakaian batik biasa namun dapat dikemas, bahkan dijadikan ajang pelestarian batik melalui event budaya seperti Solo Batik Carnival.
Solo Batik Carnival (SBC) merupakan acara tahunan yang diadakan pemerintahan Kota Surakarta (Solo) dengan menggunakan batik untuk bahan utama pembuatan kostum. Awal acara ini dilaksanakan sejak Juni 2008 yang berlokasi di jalan Slamet Riyadi mulai dari Purwosari hingga ke Balaikota Solo. Para peserta Solo Batik Carnival ini membuat kostum dengan berbagai macam tema serta mengenakan kostum tersebut dan berjalan di atas catwalk yang berada di jalan Slamet Riyadi.
Kerajinan batik sebagai fokus utama pada acara ini sehingga dapat menjadikan momen untuk memperkenalkan budaya dan tradisi yang menjadi ciri khas dari Kota Solo. Setiap tahunnya acara ini mengusung tema yang memiliki makna khusus sehingga menjadi tantangan tersendiri untuk menciptakan kostum yang istimewa. Dalam pembuatan kostumnya tidaklah sembarangan karena diperlukan perencanaan yang matang agar filosofinya dapat diaplikasikan dengan baik pada kostum Solo Batik Carnival.
Solo Batik Carnival ini diadakan karena berdasarkan dari latar belakang Kota Solo yang di mana identik dengan batik sehingga memiliki julukan sebagai Kota Batik. Selain itu, batik telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Terdapat dua daerah yang memang dimodifikasi secara khusus dan dijadikan sebagai pusat batik, yaitu
Kampung Batik Kauman dan Kampung Batik Laweyan. Secara tidak langsung membuat warga yang tinggal pada dua daerah tersebut perekonomiannya bergantung pada hasil penjualan kerajinan batik.
Pertama kali Solo Batik Carnival dilaksanakan pada tanggal 13 April 2008 yang dibuka oleh Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu. Saat itu diawali oleh kelompok Jember Fashion Carnaval yang berjumlah 52 orang kemudian disusul para peserta dari Kota Solo berjumlah 247 orang yang terdiri dari mahasiswa, pelajar, dosen, seniman, ibu rumah tangga, hingga anak-anak. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kostum tidak hanya batik saja, namun juga memakai terpal, jaring, kertas karton, keeping CD, gelas plastik, balon tiup, hingga bulu ayam sesuai kreativitas masing-masing peserta yang mendesain kostumnya.
Solo Batik Carnival yang kedua digelar pada 28 Juni 2009 dengan tema “Topeng” dan diikuti sekitar 300 peserta. Terdapat tiga jenis topeng tradisional yang dipakai, yaitu Panji, Kelana, dan Gecul. Panji melambangkan raja atau ratu. Kelana melambangkan kesatria atau raksasa. Gecul melambangkan Punakawan atau hamba sahaya.
Solo Batik Carnival yang ketiga diselenggarakan pada tanggal 23 Juni 2010 dengan tema “Sekar Jagat” dan diikuti kurang lebih 300 peserta. Pada Solo Batik Carnival yang keempat berbeda dari edisi sebelumnya karena pelaksanaanya pada malam hari yang diterangi lampu di sepuluh titik sepanjang jalan Slamet Riyadi, tanggal 25 Juni 2011. Acara tersebut diikuti sekitar 325 peserta dan ditonton oleh puluhan ribu orang. Solo Batik Carnival yang keempat ini mengusung tema “Keajaiban Legenda”, dibagi menjadi empat kelompok, yaitu Andhe-Andhe Lumut, Rara Jongrang, Ratu Pantai Selatan, dan Ratu Kencana Wungu.
Artikel 12 | Apresiasi VII 2023
Solo Batik Carnival kelima diadakan 30 Juni 2012 dengan tema “Metamorfosa”, yang diaman menekankan pada penciptaan kreasi kostum dengan konsep daur ulang, tetapi tetap menggunakan motif batik sebagai dasarnya. Edisi SBC keenam dilaksanakan 29 Juni 2013 yang bertema “Earth to Earth”, memiliki subtema Memayuhayuning Bawono yang diartikan kehidupan manusia tidak lepas dari elemen dasar, yaitu api, air, angin, dan tanah. Diikuti sekitar 143 peserta.
Edisi Solo Batik Carnival ketujuh mengusung tema “The Majestic Treasure” yang di mana maksud dari harta karun tersebut ialah batik. Peserta yang mengikuti kurang lebih 725 orang terdiri dari peserta berkostum SBC, prajurit, penari, serta peserta tamu berasal dari Kalimantan Timur.
Pada edisi kedelapan tanggal 13 Juni 2015
bertemakan “Papat Kiblat Lima Pancer”. Papat Kiblat ialah menggambarkan empat penjuru mata angin, selain itu Lima Pancer merupakan pusat kelima yaitu diri manusia sendiri. Acara ini diikuti 600 orang peserta.
Edisi Solo Batik Carnival kesembilan pada tanggal 24 Juli 2016 dengan tema “Mestika Jawa Dwipa” berartikan mestika dari pulau Jawa yang di mana mempresentasikan keris, gamelan, lampu dan candi. SBC kesepuluh mengusung tema “Astamurti Kawijayan” artinya Kemuliaan Budaya Jawa. Pada edisi ini memunculkan kembali tema-tema kostum sebelumnya, yaitu Sekar Jagat, Ratu Pantai Selatan, Mustika Jawa Dwipa, Wayang, Topeng dan Jatayu (defile baru). Untuk edisi kesebelas ini bertema “Ika Pramarta” diambil dari bahasa Sanskerta dengan menampilkan delapan devile yang mewakili delapan provinsi di Indonesia, yaitu Sumatra, Kalimantan, Irian, Bali, Nusa Tenggara, Jawa dan DKI Jakarta. Solo Batik Carnival ke duabelas diikuti sebelas delegasi negara Asia Tenggara yang terdiri dari Indonesia, Filipina, Malaysia, Myanmar, Brunei Darussalam, Laos, Vietnam, Kamboja, Timor Leste, Thailand dan Singapura. Acara ini diselenggarakan tanggal 27 Juli 2019. Dengan diikuti dari 11 delegasi negara maka akan heboh dan meriah.
Artikel Apresiasi VII 2023 | 13
Foto: Agung/IndonesiaKaya
SURO DAN SEGALA KEUNIKANNYA
Oleh: Alfina Rusliana
Bulan suro merupakan bulan yang
berasal dari istilah suro yang telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia khususnya
Jawa, berasal dari ‘asyura (bahasa Arab) yang berarti kesepuluh (maksudnya tanggal 10 bulan suro). Istilah itu kemudian dijadikan sebagai bulan permulaan hitungan dalam takwim jawa. Sementara itu dalam Islam, istilah suro sebagaimana yang telah dipahami oleh mayoritas masyarakat Islam, adalah bulan Muharam. Muharam adalah bulan yang telah lama dikenal sejak pra Islam.
Kemudian di zaman Nabi hingga Umar Ibnu Khattab di resmikan sebagai penanggalan tetap Islam.
Banyaknya mitos yang beredar di bulan suro ini pun juga masih menjadi tolak ukur warga jawa. Beberapa mitos bulan Suro yang sangat dipercaya oleh masyarakat Jawa di nusantara:
nasib buruk bagi pengantin, kepercayaan muncul sejak zaman Hindu Mataram.
Menunda pindah rumah
Masyarakat Jawa sangat mempercayai bahwa ada yang disebut hari baik dan ada pula hari burul. Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, hari-hari di bulan Suro bukanlah hari baik sehingga tidak dianjurkan melakukan pindahan rumah. Siapapun yang menentang aturan ini akan mengalami kesialan dan ketidakharmonisan dalam rumah tangga. Bulan Muharram disebut bulan haram memiliki keutamaan yang terkandung di dalamnya.Selain itu, kepercayaan masyarakat khususnya orang jawa mengatakan ada beberapa pantangan yang harus dihindari, salah satunya membangun rumah.Menurut mitos yang beredar, hari-hari di bulan Muharram atau Suro tidak baik untuk membangun rumah atau pindah rumah.
Dilarang mengadakan pesta hajatan
Tidak boleh mengadakan pernikahan
Dalam adat budaya dan tradisi masyrakat Jawa sangat melarang orang tua menikahkan anakanaknya di bulan Suro. Menurut kepercayaan mengadakan pernikahan di bulan Suro hanya akan mendatangkan kesialan kepada pihak keluarga. Sebagian mengatakan bahwa kepercayaan ini hanyalah sebuah mitos yang tak berdasar. Beberapa beranggapan bahwa mengadakan pernikahan di bula n Suro akan menyaingi ritual keraton yang akan dirasa sepi. Sebagian masyarakat Jawa percaya, menikah di bulan Suro bisa mendatangkan
Bulan Suro dianggap sebagai bulan yang buruk sehingga sangat dianjurkan untuk mengadakan berbagai pesta hajatan seperti pernikahan, sunatan, dan lainnya. Namun kepercayaan ini oleh sebagian masyarakat Jawa dianggap sebagai mitos belaka. Alasannya sama, beberapa beranggapan mengadakan pesta hajatan di bulan Suro hanya akan menyaingi ritual-ritual di keraton yang dirasa akan sepi.
Berdiam diri di rumah
Tepat pada saat malam satu Suro, sangat dilarang untuk keluar rumah atau melakukan aktivitas di luar rumah. Masyarakat Jawa sangat percaya bahwa keluar rumah di malam satu Suro akan mendatangkan musibah dan hal buruk dalam hidup.Larangan ini sangat ditekankan untuk tidak dilanggar pada hari 1 Suro. Hal tersebut dilakukan karena pada malam 1 suro pintu gerbang gaib sedang terbuka, sehingga tempat yang paling aman
Foto: Kalingga Fadhil Ghazali
Artikel 14 | Apresiasi VII 2023
untuk berlindung adalah rumah. Selain itu, dengan cara berdiam di rumah merupakan sebagai bentuk penghormatan terhadap para leluhur yang datang ke rumah anggota keluarganya yang masih hidup.
turun temurun di desa setempat. Pihaknya berupaya untuk melestarikan tradisi tersebut.
Masyarakat Gunungkidul memaknai
Rasulan sebagai hari raya ketiga selain Idul Fitri dan Idul Adha. Jadi, even budaya ini mirip dengan tradisi lebaran, di mana seseorang datang ke tempat kerabatnya untuk bersilaturrahmi dan menikmati hindangan spesial yang disediakan oleh tuan rumah. Oleh karena itu, pada hari “H” pelaksanaan
Foto: Tepas Tandha Yekti
Tapa Bisu
Tapa Bisu merupakan salah satu ritual masyarakat Jawa berupa mengelilingi benteng
Keraton Yogyakarta dengan tidak berbicara, makan, minum, bahkan merokok sekalipun sangat dilarang saat menjalankan ritual ini.
Biasanya Tapa Bisu dilakukan pada tanggal satu Suro oleh para abdi dalem keraton.
Dimana puluhan warga Dusun Dawe, desa Mojoroto, kecamatan Mojogedang, Karanganyar, gelar acara ritual tradisi bersih dusun yang dipertahankan turun-temurun.
Lokasi acara bersih di dusun digelar di sendang Bejen, Jumat (16/8) siang.Pantauan RMOLJateng, sejumlah warga Dusun Dawe, Desa Mojoroto, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar, terlihat membawa gunungan kecil yang berisi sayur-mayur dan jodang (tempat berisi makanan) yang dipanggul.
Rombongan masyarakat yang berbusana khas
Jawa baik pria dan wanita berjalan sekitar 500 meter menuju lokasi acara bersih dusun yang
berlokasi di sendang desa yang oleh sebagian
masyarakat disebut Petilasan Raden Mas Said.
Kepada RMOLJateng disela acara bersih dusun, Kepala desa Mojoroto, Ngatman, sampaikan acara bersih dusun ini merupakan tradisi
Rasulan ini, setiap keluarga biasanya membuat makanan spesial untuk tamu-tamu mereka. Dengan demikian, keberadaan tradisi Rasulan ini menjadi salah satu wadah bagi masyarakat Gunungkidul untuk memupuk semangat kekeluargaan dan mempererat tali persaudaraan antarwarga.
Tradisi Rasulan yang digelar setiap tahun oleh masyarakat Dusun Sumberalit, Desa Sedayu, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, merupakan ungkapan syukur atas hasil panen para petani. Sekaligus berharap, hasilnya tak berkurang dan warga terhindar musibah.
Tradisi Rasulan mempunyai dua makna yaitu gerakan bersih yang dilakukan gotongroyong dan persembahan terhadap leluhur, serta ibu pertiwi yang memberikan hasil panen. Falsafah Jawa mengajarkan manusia hidup menyatu dengan alam.Generasi muda menjadi isu krusial di Dusun Sumberalit. Tak sampai sepuluh orang yang mengecap pendidikan tinggi di dusunnya. Rata-rata berpendikan menengah atas, selanjutnya bekerja, merantau.Festival ini hanya nama kegiatan. Mengambil momen saat rasulan, tujuannya memberdayakan generasi muda Dusun Sumberalit agar memaksimalkan potensi desa yang ada dan menjaga lingkungan.
Penanaman pohon dilakukan warga
Sumberalit, Desa Sedayu, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, di kawasan pilang guna menjaga serapan air.
Artikel Apresiasi VII 2023 | 15
Menelusuri Keunikan Upacara Adat Karanganyar: Tradisi yang
Masih Tetap Dijaga Hingga Kini
Oleh: Alfina Rusliana
Daerah di jawa tengah yang masih
terkenal dalam melestarikan adat di bulan
sura terutama adat rasulan dengan berbagai
kebidayaan yang berbeda adalah Kabupaten
Karanganyar. Dimana di kabupaten ini tiap daerah memiliki adat yang berbeda dalam melaksanakan ritual rasulan. Berikut merupakan beberapa adat di daerah
Kabupaten Karanganyar :
Upacara Adat Mondosiyoar Belakang
Salah satu desa yang masyarakatnya tetap menjaga dan melestarikan upacara bersih desa sehingga menjadi budaya tradisi yang harus dipertahankan adalah Desa
Pancot Kalurahan Blumbang Kecamatan
Tawangmangu. Budaya bersih desa di Pancot Blumbang Tawangmangu ini dinamakan
Mondhosiyo, yaitu upacara sedekah bumi yang dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan bersih desa. Upacara bersih desa ini diselenggarakan dalam beberapa hari, dan pada puncak upacara dipentaskan kesenian lokal. Nama upacara tradisional bersih desa Mondhosiyo ini erat hubungannya dengan pakuwon yang dianut masyarakat Jawa pada saat itu, terutama pada cerita Prabu Watugunung dan Dewi Sinta. Hal ini dikarenakan keduanya melahirkan anak yang jumlahnya 28 orang yang kemudian menjadi nama wuku-wuku di tanah Jawa.
Upacara Adat Dhukutan
Satu lagi upacara bersih desa yang sampai saat ini masih dilestarikan. Lain di Pancot lain lagi di Nglurah meskipun samasama di Kecamatan Tawangmangu dan samasama dalam menyelenggarakan upacara bersih desa. Upacara ini lebih dikenal dengan upacara Dhukutan. Upacara Dhukutan dilaksanakan setiap hari Selasa Kliwon Wuku Dhukut pada kalender Jawa.
Upacara Adat Wahyu Kliyu.
Wahyu Kliyu adalah upacara adat selamatan berupa sedekah apem. Apem yang diselenggarakan oleh masyarakat Dusun Kendhal, Desa Jatipuro setahun sekali pada bulan Muharam (Sura) tepatnya pada malam bulan purnama tanggal 15 Sura (Kalender Jawa)
Upacara Adat Suran Jomboleka.
Sejarah Arya Kusuma Jomboleka, di Dusun Talpitu Desa Ngemplak Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar terdapat makam Arya Kusuma Jomboleko yang masih keturunan Prabu Brawijaya V raja Majapahit terakhir. Belum banyak yang mengetahui akan keberadaan makam tersebut. Bahkan sejarah adanya makam tersebut juga belum banyak diketahui oleh masyarakat di Kabupaten Karanganyar. Upacara Adat Pasar Kumandang.
Pasar Kumandang diselenggarakan dalam rangka mengisi bulan Suro (penanggalan Jawa). Sudah menjadi kegiatan rutin/tradisi oranng Jawa pada bulan Suro dianggap sebagai bulan untuk melakukan tirakat. Banyak permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk mencari berkah, kesehatan, keberhasilan baik dibidang pertanian maupun perdagangan dan atau kesuksesan. Bulan untuk perenungan dengan apa yang telah dilakukan. Bulan untuk bebenah diri.
Pasar Kumandang yang ada di Tawangmangu adalah suatu kegiatan ritual do’a bersama yang dilakukan oleh para pedagang pasar tradisional pada hari Minggu Paing bulan Suro (penanggalan Jawa) setiap tahunnya, dimulai dari pukul 08.00 sampai selesai biasanya sore hari. Kegiatan ini diselenggarakan/dipusatkan di pasar tradisional atau pasar wisata. Pada saat dilaksanakan kegiatan Pasar Kumandang itu praktis semua pedagang berhenti dari kegiatan jual beli.
Artikel
16 | Apresiasi VII 2023
Upacara Adat Purnamasidi
Bulan Sura merupakan bulan penuh tirakat dan upacara slamatan. Wilujengan
Purnama Sidi di laksanakan bertepatan pada saat bulan purnama, merupakan ucapan
syukur akan keagungan Tuhan Yang Maha Kuasa yang diwujudkan dalam upacara jawa.
Wilujengan biasa di adakan pada malam hari di Candi Sukuh maupun Candi Ceto yang di ikuti oleh para tokoh spiritual, tokoh budaya, pametri budaya dan masyarakat di sekitar Lereng Lawu.
Upacara Adat Tutup Suro.
Upacara Tutup Sura merupakan ucapan syukur dari rangkaian kegiatan selama satu bulan. Kegiatan ini dilaksanakan di Candi Sukuh dengan diikuti oleh tokoh budaya, pametri budaya dan masyarakat sekitar lereng lawu. Selain diisi dengan lantunan tembang –tembang macapat juga di meriahkan dengan kesenian rakyat.
Upacara Adat Mahesa Lawung / Sesaji Nagari
Sesaji Rajawedha atau Wilujengan
Nagari Mahesa Lawung (Penanaman
Kepala Kerbau sebagai sesaji) Di Hutan
Krendhawahana Gondangrejo. Sebenarnya yang dikatakan wilujengan nagari Rajawedha, seperti yang disebutkan dalam Surat Pustaka
Raja dan Wita Radyo dari Paheman Sasana
Pustaka Karaton Surakarta Hadiningrat, telah dilaksanakan sejak jaman dahulu kala dengan
nama Sesaji Rajawedha. Para Raja-raja di Jawa semua melaksanakan Wilujengan Rajawedha, artinya wilujengan sodakohan dari Para Raja tiap awal tahun, untuk melaksanakan upacara do’a keselamatan Negara beserta isinya.
Upacara Adat Bersih Desa Dalungan.
Dalungan sebenarnya adalah nama sebuah desa di Kecamatan Kebakkramat.
Tepatnya Desa Dalungan, kelurahan Macanan
Kecamatan Kebakkramat Kabupaten
Karanganyar. Desa Dalungan mempunyai
suatu kegiatan upacara bersih desa, yang akhirnya membudaya dan tetap dilestarikan sebagai suatu tradisi masyarakat, dan akhirnya kegiatan bersih desa itu disebut Dalungan.
Mubeng Gunung Lawu.
Tradisi mubeng Gunung dilakukan masyarakat disekitar wilayah Tawangmangu dan Ngargoyoso secara turun temurun, dengan berjalan kaki mengelilingi Gunung Lawu. Di laksanakan pada hari kesepuluh dan limabelas penaggalan Jawa pada bulan Sura. Mereka percaya dengan melakukan ritual ini keinginan dan usahanya akan berkat dari Tuhan Yang Maha Esa.
Labuhan Gunung Lawu.
Labuhan berasal dari kata labuh yang artinya sama dengan larung, yaitu membuang sesuatu ke dalam air (sungai atau laut). Upacara labuhan dalam hal ini berarti memberi sesaji kepada roh halus yang berkuasa di suatu tempat. Asal mula upacara labuhan pada awal masa pemerintahannya Panembahan Senopati mencoba mencari dukungan moril untuk memperkuat kedudukannya. Dukungan itu diperoleh dari Kanjeng Ratu Kidul yaitu makhluk halus penguasa laut selatan (Samudra Indonesia).
Upacara Adat Cembengan (Giling Tebu).
Grebeg Giling merupakan upacara tradisi sebelum dimulainya Giling tebu. Grebeg Giling yang lebih dikenal di daerah dengan sebutan Cembengan bisa dikatakan sebagai pesta rakyat dengan penyelenggaranya adalah Pabrik Gula.“Cembengan” PG Tasik
Madu Berbeda dengan PG Semboro Jember
Jawa Timur dan PG Jatibarang, Brebes, Jawa
Tengah, PG Tasikmadu, Karanganyar Jawa
Tengah, menyebut prosesi awal “pesta kebun
tebu” ini dengan istilah Cembengan. Upacara
Cembengan semula hanya merupakan upacara ritual yang dilakukan oleh para pekerja di dalam PG untuk meminta keselamatan dan hasil produksi yang baik.
Artikel Apresiasi VII 2023 | 17
MEMBENTUK KESIAPAN KARIER YANG KOMPREHENSIF
BAGI MAHASISWA DALAM PROGRAM MERDEKA BELAJAR
Oleh: Funnyscha
memang menjadi kekuatan untuk meraih masa depan yang cerah bagi mereka yang mau belajar dan membuka peluang untuk mengeksplor pengalaman baru. Namun, tidak bagi orang-orang yang bermalas-malasan dan memandang eksplor diri itu tidak penting. Program MBKM ini menjadi suatu kesempatan baik bagi mereka yang mau belajar dan ingin terjun langsung ke lapangan. Kesempatan ini diberikan tidak semata untuk pengetahuan tentang kurikulum yang ada di perguruan tinggi namun juga memberikan pengalaman baru tentang keahlian, potensi dan bakat yang ada dalam diri mahasiswa.
Pendidikan
Inilah yang menjadi persoalan dan tantangan Universitas.
Dengan adanya budaya mahasiswa yang sering Over thinking dan serba eksis membuat perubahan jauh lebih mudah menerima hoaks di berbagai sistem informasi ataupun berbagai sumber. Keunikan menerima, memperoleh dan mencerna perubahan kini menjadi dorongan mahasiswa untuk meningkatkan skill mahasiswa dalam menjadi Agen Of change. Lalu bagaimana hubungan program MBKM dengan kesiapan karir mahasiswa?
Mengapa harus mahasiswa yang menjalankan program dari Mendikbudristek tersebut?
Alasannya karena kita tahu bahwa mahasiswa adalah calon-calon yang siap terjun langsung ke lapangan dengan keterampilan dan kemampuan yang dimiliki atau didapatkan selama proses menjadi seorang mahasiswa. Dimasa sekarang, mahasiswa menjadi harapan bangsa sebagai Agen Of Change (Agen Perubahan), dimana mahasiswa dapat menjadi penggerak perubahan kearah yang lebih baik.
Bagaimana cara menjadi penggerak perubahan?
Melalui ide gagasan, bakat atau keterampilan yang dimiliki. Maka dari itu, perlu adanya pengembangan skill sekaligus menambah wawasan baru serta membekali diri untuk kesiapan terjun langsung ke dunia karir. Pada saat sosialisasi program yang dilakukan oleh dosen, banyak sekali keluh kesah dan ketakutan karena logika dan cara berpikir yang tersesat. Oleh sebab itu, banyak mahasiswa yang berfikir MBKM itu menyulitkan bagi diri sendiri. Logikanya hanya sebatas lulus dengan cepat dan mendapatkan ijazah.
“Kebutuhan dunia industri terhadap permintaan tenaga kerja yang kompeten dibidangnya”.
Hal ini dilihat seiring dengan lambannya penurunan angka pengangguran. Semakin banyak angka pengangguran maka, semakin tinggi tingkat kemiskinan yang ada di masyarakat. Terus bagaimana cara mengurangi angka pengangguran yang tinggi serta kemiskinan yang ada? Seiring dengan perubahan zaman dan permintaan industri yang ada sekarang 4.0 sudah menuntut kita untuk mempunyai skill yang sesuai dengan permintaan industry masyarakat.
Menurutnya, melihat situasi sekarang walaupun masih dikatakan belum sempurna tetapi suasana pertemanan dengan teman di kelas berbeda dan nanti mahasiswa akan diberikan materi-materi mengenai kebudayaan yang berbeda, materi kebhinekaan, dan lain sebagainya. Yang terpenting kebhinekaannya tetap terpelihara dalam Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini.
Jadi, tidak terlihat apakah itu perguruan tinggi swasta, apakah itu perguruan tinggi besar maupun perguruan tinggi kecil semuanya akan sama.
Opini 18 | Apresiasi VII 2023
Program ini merupakan program kolaboratif antara para mitra dari perusahaan, organisasi, institusi pemerintahan atau startup dan kemendikbudristek yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa tingkatakhir atau mulai semester 5 untuk dapat menyelami, merasakan dunia kerja yang sesungguhnya. Model pembelajaran yang sesuai dengan revolusi industri 4.0 memberikan peluang fleksibelitas yang luas bagi mahasiswa untuk bisa menyiapkam dirinya memasuki profesi yang bersama-sama kita ciptakan dengan dunia kerja, yaitu sesuai dengan prinsip operasionalnya.
“Tujuan pendidikan adalah untuk menghasilkan insan yang merdeka dan berbudaya. Insan merdeka yang nomor satu adalah mandiri, berdikari, tidak bergantung pada orang lain, dan mampu untuk merancang dan menentukan masa depannya sendiri. Itulah yang diterjemahkan dengan konteks kekinian di era revolusi industri 4.0 ini.”
Ki Hajar Dewantara
Apakah juga termasuk era hilangnya sopan santun?
Dalam kondisi sekarang ada faktor
eksternal yang terealisasikan secara realita
kebudayaan yang terus berubah karena
banyaknya budaya barat yang masuk dan mempersulit mempertahankan sopan santun
dimanapun dan kapanpun. Bahkan juga ada
yang tidak sopan terhadap orang yang lebih
tua dengan caranya, ketika memanggil tidak
menyebut nama melainkan dengan sebutan
kasar misalnya “woi, coy, bro, bray, dst”. Ada
lagi dengan budaya era perubahan ini, anak
muda jaman sekarang menirukan gaya budaya
barat yang memang kurang cocok untuk di
contoh. Pengetahuan sopan santun yang memang kurang dari orang tua dan tidaknya memperhatikan etika melainkan hanya untuk menyandang trend yang ada.
Berdasarkan kondisi tersebut, terlihat mutu pendidikan di Indonesia masih jauh dari harapan. Dunia pendidikan sebagai suatu sub sistem kehidupan masyarakat. Perlu menyikapi dengan terbuka berbagai karakteristik yang ada dalam dunia pendidikan maupun yang terjadi dalam kehidupan, sebagai upaya mengintegrasikan agar dapat mencapai suatu kondisi pendidikan yang tidak tertinggal dengan perubahan yang terjadi di masyarakat sebagai akibat akumulasi perubahan.
Perubahan-perubahan yang terjadi untuk menghadapi industri 4.0. Pendidik meyakini bahwa segala tuntutan dalam dunia pendidikan yang merupakan suatu keharusan untuk selalu dicermati perubahan-perubahan yang terjadi. Lalu apa peran pendidik yang membedakan dari gawai cerdas di genggaman mereka? Melalui gawai itu tanpak lebih efektif. Benarkah sepenuhnya demikian? Bagaimanapun ternyata peran guru dan dosen sepenuhnya tidak bisa digantikan dengan teknologi. Karena, guru dan dosen bukan sekedar sumber ilmu pengetahuan melainkan, menjadi contoh dan teladan yang mentransfer adab dan tata nilai.
Hal yang perlu direfleksikan adalah penting dalam hidup untuk mempunyai rasa tanggung jawab, kedisiplinan, empati kepada orang lain, jujur, kerja keras, saling menghormati, mencintai sesama manusia, kesederhanaan, keikhlasan dan lain-lain yang tidak bisa ditemukan bahkan dalam gawai yang smart sekalipun. Hal itu hanya didapat dari keteladanan dan pembiasaan karakter.
Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Layaknya sebuah
perkampungan kecil yang sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi dan budaya.
Opini Apresiasi VII 2023 | 19
Krisis Kepercayaan Terhadap Oknum Pejabat Negara
dalam Penegakan Hukum
Oleh: Jorgi Cahya
Hukum yang menjadi semboyan sekarang semakin amburadul karena adanya oknum yang berkeliaran dalam negara ini, penegak hukum berperan sangat penting dalam mengembalikan citra keterpercayaan masyarakat terhadap sebuah pemerintahan.
Kasus oknum penegak hukum yang sampai hari ini masih menjadi perbincangan hangat di media nasional, penegakan hukum di Indonesia merupakan permasalahan yang cukup serius, banyak orang merasa bahwa hukum di negeri ini tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Dalam hal ini, seharusnya penegakan hukum tidak pandang pilih dan harus memberikan rasa keadilan bagi semua masyarakat.
Penegakan hukum harusnya bisa bertanggung jawab, memberikan kepastian kepada setiap masyarakat, tidak memihak, dan tidak mudah di intervensi. Dengan dapat dikatakan bahwa hukum berfungsi sebagai mekanisme untuk melakukan integrasi terhadap berbagai kepentingan masyarakat baik saat terjadi konflik atau tidak terjadi konflik, bahkan setelah terjadi konflik dalam kehidupan bermasyarakat.
Masalah utama dalam penegakan hukum di Indonesia bukanlah pada produk sistem hukumnya, melainkan pada kualitas manusia yang menjalankan hukum (oknum). Dengan seperti ini peranan manusia dalam menajalankan hukum (penegak hukum) memiliki tempat yang strategis. Masalah transparansi penegakan hukum sangat berkaitan dengan kinerja badan-badan hukum atau lembaga pengak hukum yang ada. Lemahnya mentalitas penegak hukum di Indonesia mengakibatkan penegakan hukum tidak berjalan dengan mekanismenya.
Sistematis tawar-menawar dan suapmenyuap dalam proses penanganan kasus
hukum adalah bagian mekanisme klasik yang tertata rapi. Biasanya yang ingin beperkara perlu menyiapkan amplop-amplop bermata uang non-asing maupun asing sesuai dengan
pesanan pendakwa pasal-pasal siluman dan pengambil keputusan akhir atau yang biasanya disebut dengan tangan kanan Tuhan di dunia. Ketidakpastian dan kekacauan hukum ini menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap proses penegakan dalam lingukungan penegak hukum. Bukankah ini berbanding terbalik penegak hukum namun menegakkan hukum sesuai pesanan?
Realitas penegakan keadilan ini sangat memengaruhi kehidupan masyarakat yang meliputi kehidupan sosial, ekonomi, politik, keamanan, dan kesejahteraan rakyat. Jika seperti ini apakah Pancasila masih bisa diterapkan? Jika banyak oknum yang memainkan pegangan dan pedoman hidup bersama dalam sebuah negara berpredikat hukum.
Fenomena yang terjadi bisa dilihat dari tindakan penghinaan terhadap oknum (jasa dan hakim) dan lembaga penegak keadilan di ruangan sidang pengadilan masih berlangsung. Nikita Mirzani tiba-tiba mengamuk di ruang sidang (19/12/2022), Pemukulan hakim sunarso di pengadilan negeri jakarta pusat (18/7/2019), pelemparan hakim di sikka (4/7/2022), dan masuknya sejumlah oknum anggota brimob ke dalam ruang sidang kasus kanjuruhan (2023), lalu terjadinya putusan pengadilan terhadap jaksa pinangki akan kasus pencucian uang dan suap-menyuap dilingkup penegakan hukum dengan hasil putusan yang sangat ringan (14/6/2021), dari semua itu bisa diilustrasikan akan kekecewaan masyrakat akan penegakan keadilan.
Apakah penegakan keadilan seperti ini terus? Apakah Menkopolhukam berbicara akan kasus yang terjadi baru penegakan keadilan berjalan dengan transparan? Situasi ini, terjadi tampak dari sikap Kemenko Polhukam yang dengan terang-terangan mencetuskan pendapatnya sebelum vonis atas kasus hukum Ferdy Sambo dan kasus terbaru Mario lewat media sosial.
Opini 20 | Apresiasi VII 2023
Campur tangan (kepedulian) atas seorang menteri dalam konteks ini tentu berdampak kepada pertimbangan dan pengambilan vonis yuridis yang adil atas kasus yang sedang ditangani.
Dalam kondisi ini, patut dipertanyakan keintregritasan seorang hakim dalam menghadapi sebuah intervensi sebelum vonis? Keadaan semacam ini yang banyak mengundak beberapa pihak untuk memperjualbelikan hukum, KKN itu nyata adanya! Belum muncul data yang akurat tentang berapa para oknum yang dilingkup pejabat kekuasaan yang menjadi ATM penegak hukum. Kasus-kasus mereka sengaja dipelihara dan dirawat oleh oknum polisi, jaksa, dan hakim supaya “tabungan” ini dapat mereka gunakan sewaktu-waktu oleh para pembuat fatwa dakwaan.
Kepercayaan sosial masyarakat akan bangkit terutama melalui transparansi penerapan hukum positif di Indonesia. Transparansi ini akan sangat memengaruhi sikap dan pandangan warga masyarakat sipil serta mengembalikan sikap kepercayaan terhadap penegak hukum. Selama ini penerapan hukum kita masih diselimuti kerahasiaan antara oknum polisi, jaksa, hakim, tersangka, dan pengacara. Kapan masyarakat dapat bisa langsung menyaksikan penanganan kasus hukum yang sungguh transparan, objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan dengan hati nurani yang benar dan sehat.
Lalu, bagaimana cara memperbaiki masalah penegakan hukum di Indonesia?
Yang pertama, yaitu bagaimana sikap serta tindakan dari para sarjana hukum untuk lebih memperluas pemahaman atau menganalisis permasalahan yang terjadi saat ini. Dalam hal ini dibutuhkan pemikiran dan pandangan yang kritis akan makna atau suatu arti penting penegakan hukum yang sebenarnya. Selain itu, juga dibutuhkan ilmu-ilmu sosial yang mendukung dalam mengidentifikasikan suatu persoalan hukum yang terjadi saat ini dalam masyarakat agar dalam pembuatan hukum ke depannya menjadikan sebuah kegagalan yang terjadi di masalalu sebagai sebuah
pembelajaran. Dalam persoalan ini juga perlu
adanya kesadaran dalam pelaksanaan hukum serta kaadilan tanpa memandang suku, ras,
serta agama seperti yang terkandung di dalam pasal 27 ayat 1 yang berbunyi “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
Kemudian yang kedua, cara menyelesaikan berbagai permasalahan terkait hal tersebut, yaitu bagaimana tindakan para aparat penegak hukum mulai dari polisi, hakim, jaksa, serta pengacara dalam setiap menangani sebuah perkara atau kasus hukum yang dilandasi dengan nilai-nilai kejujuran, sadar akan keadilan, serta melakukan prosesproses hukum secara transparan dan sesuai dengan undang-undang negara kita.
Hukum seharusnya tidak ditegakkan dalam bentuknya yang paling kaku atau arogan. Tetapi harus berdasarkan rasa keadilan yang tinggi, tidak hanya mengikuti hukum dalam konteks perundang-undangan hitam putih semata. Karena hukum yang ditegakkan hanya berdasarkan konteks hitam putih belaka hanya akan menghasilkan keputusan yang kontroversial dan tidak memenuhi rasa keadilan yang sebenarnya. Penegakan hukum menjadi sangat penting untuk ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga dapat menciptakan keharmonisan, keadilan, ketentraman, dan keamanan dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara.
Upaya penegakan hukum yang ketiga, yaitu menyiapkan program jangka panjang yang perlu dilakukan, yaitu penerapan pendidikan karakter di setiap jenjang pendidikan. Dan juga perlu memberikan penghargaan kepada hakim atau jaksa yang telah melakukan tugasnya dengan baik dan berprestasi untuk memberikan trobosan dalam penegakan hukum yang ada di Indonesia. Dengan adanya pengembangan karakter pada setiap jenjang pendidikan serta memberikan penghargaan kepada para penegak hukum yang berprestasi diharapkan nantinya generasi penerus bangsa tidak salah langkah dalam mengambil keputusan, serta hakim dan jaksa juga diharapkan dapat meberikan trobosan yang bermanfaat bagi penegakan hukum di Indonesia yang lebih baik lagi kedepannya.
Opini Apresiasi VII 2023 | 21
Yayasan Kakak Pendorong Kampung Bebas Rokok di Kota Surakarta
Oleh: Dinda Anjar Kinanti, Diyah Ayu Putri Wulandari, Febriana Saputri
Kampung Bebas Asap Rokok (KBAR)
diinisiasi oleh Dinas Kesehatan terkait dengan Gerakan Masyarakat (Germas) sekitar tahun 2017 hingga 2018. Melalui Germas, banyak ditemukan masyarakat yang masih merokok sembarangan. Mulai dari merokok di dalam rumah hingga di dekat anakanak. Dari situlah muncul ide untuk membuat
Kampung Bebas Asap Rokok (KBAR). Dengan KBAR ini, diharapkan para perokok tidak merokok sembarangan lagi, melainkan dapat merokok pada tempat yang sudah ditentukan.
Seiring berjalannya waktu Yayasan
Kakak mulai ikut serta mendampingi program tersebut. Pada mulanya, KBAR mulai diterapkan pada 8 kampung di Solo sebagai percontohan kampung-kampung lainnya.
Kampung-kampung tersebut adalah RW
9 Kelurahan Mojosongo, RW 19 Kelurahan
Mojosongo, RW 7 Kelurahan Pucang
Sawit, RW 9 Kelurahan Karangasem, RW 3
Kelurahan Mangkubumen, RW 13 Kelurahan
Sondakan, RW 2 Kelurahan Tegalharjo, dan
RW 6 Kelurahan Tegalharjo. Akhirnya, KAKAK
mempunyai indikator bernama Indikator
Bebas Asap Rokok. Di mana Indikator KBAR ini mulai diterapkan sejak tahun 2021. Setiap
KBAR memiliki struktur kepengurusan masing-masing. Mulai dari Ketua, Wakil Ketua, Seksi Humas, Seksi Program,dan lain sebagainya.
KBAR tidak serta-merta melarang orang untuk merokok. Program ini menyediakan tempat tersendiri bagi masyarakat yang ingin merokok, namanya Saung Rokok. Saung Rokok dapat didirikan sendiri maupun berada di Pos Ronda. Asalkan, saung tersebut memuat syarat-syarat sebagai berikut: (1) jauh dari pemukiman; (2) terbuka; (3) terdapat papan aturan-aturan; serta (4) terdapat posterpostet edukasi. Program KBAR juga tidak melarang warung-warung untuk menjual rokok. Hanya saja, ada beberapa kampung yang menerapkan aturan untuk tidak menjual pada anak-anak.
KBAR menuai pro dan kontra. Masyarakat yang setuju adalah masyarakat yang peduli akan kesehatan anak-anak dan lingkungan yang bersih. Sedangkan masyarakat yang tidak setuju datang dari para perokok yang merasa kesulitan untuk merokok. Mereka merasa bahwa KBAR ini membatasi kebebasan mereka untuk merokok.
Sosok 22 | Apresiasi VII 2023
Dokumentasi wawancara bersama pengurus Yayasan Kakak (10/03/2023) Foto: Diyah Ayu WulandariLPM Apresiasi
KBAR menuai pro dan kontra. Masyarakat yang setuju adalah masyarakat yang peduli akan kesehatan anak-anak dan lingkungan yang bersih. Sedangkan masyarakat yang tidak setuju datang dari para perokok yang merasa kesulitan untuk merokok. Mereka merasa bahwa KBAR ini membatasi kebebasan mereka untuk merokok.
Kini, sudah ada 94 kampung yang menandatangani deklarasi KBAR. Deklarasi tersebut dihadiri oleh Camat, Lurah, Kepala Puskesmas lalu ditandatangani bersama. Isi Deklarasi tersebut antara lain; tidak boleh merokok dalam rumah, tidak boleh merokok selama pertemuan, tidak boleh membuang puntung rokok sembarangan, dan lain sebagainya. Berbagai sanksi diterapkan jika ada yang melanggar. Mulai dari denda dan juga sanksi sosial. Sanksi sosial ini biasanya masih sebatas mengingatkan dan mengedukasi.
Berbagai tantangan dihadapi oleh Yayasan Kakak dalam menjalankan program
KBAR tersebut. Kepatuhan masih menjadi tantangan yang utama. Tingkat kepatuhan
untuk tidak merokok di dalam rumah dinilai belum maksimal. Selain itu, belum semua kampung di Solo adalah Kampung Bebas Asap Rokok. Ada salah satu kampung yang justru RW-nya sendiri menentang dan ada beberapa kampung yang memang belum bersedia. Sehingga, mereka masih kesulitan untuk menciptakan lingkungan yang bersih tanpa asap rokok. Sampai sekarang asap rokok masih menjadi penyumbang tertinggi faktor stunting pada anak. “Harapannya karena salah satu penyumbang stunting itu adalah asap rokok. Harapannya adalah semua kampung di Kota Solo ini menjadi kampung bebas asap rokok, karena dengan kampung bebas asap rokok kita bisa menekan angka stunting, angka perokok anak, angka orang yang mempunyai penyakit tidak menular itu menjadi hal yang penting kita bisa menekan angka-angka itu dengan adanya kampung bebas asap rokok”, ujar Noor Hidayah selaku pengurus Yayasan Kakak.
Sosok Apresiasi VII 2023 | 23
“ Dalam rangka memberikan perlindungan bagi masyarakat dari dampak rokok yang dapat membahayakan kesehatan manusia serta memberikan jaminan perolehan lingkungan udara yang bersih dan sehat bagi masyarakat, kami menghadirkan Kawasan Bebas Asap Rokok.
“
- Noor Hidayah
GEDUNG DJOEANG
Pemanfaatan Tempat Bersejarah untuk Tempat Wisata
Oleh: Aisyah Juniar Salma, Hidahlia Shayla Deska Putri Adhitya, Mini Aprilia
Kapan Gedung Djoeang direnovasi dan apa tujuan gedung ini direnovasi?
Gedung Djoeang mulai direnovasi pada tahun 2018. Tujuan utamanya adalah karna gedung ini termasuk salah satu cagar budaya tempat bersejarah, sehingga harus dilestarikan dan dirawat. Lalu setelah direnovasi, gedung ini dialih fungsikan sebagai tempat wisata dan dikelola oleh pihak swasta, di bawah naungan Manajemen BTC, nama pihak pengelolanya adalah PT. Andalan Propertindo.
Bagaimana upaya dalam pemeliharaan dan perawatan Gedung Djoeang ini?
Pemeliharaan dan perawatan Gedung Djoeang ini selalu dilakukan. Namun, untuk penggantian kami harus izin dulu ke kantor dinas cagar budaya, karena penggantian itu seperti mengubah bentuk bangunan. Jadi, harus ada izin terlebih dahulu dan biaya untuk pemeliharaan disponsori oleh pihak pengelola.
Dahulu saat awal dibuka pengunjung masuk kawasan gedung masih gratis, mengapa sekarang harus bayar dengan membeli es krim dahulu?
Gedung Djoeang dikelola oleh pihak swasta. Dalam pengelolaannya pasti mengeluarkan banyak biaya, sehingga mereka butuh income biaya lagi, istilahnya agar ada timbal balik. Kalau dahulu itu sebenarnya bukan gratis tapi memang Gedung Djoeang saat itu belum resmi dikelola oleh pihak swasta, saat itu tahap renovasi belum selesai sehingga pengunjung masih dibebaskan.
Apakah hotel di dalam juga termasuk kawasan Gedung Djoeang?
Hotel di dalam bukan termasuk kawasan Gedung Djoeang hotel tersebut masuknya ke kawasan BTC, tetapi masih satu pengelola dengan Gedung Djoeang.
Wawancara 28 | Apresiasi VII 2023
Foto oleh: Mini Aprilia/LPMApresiasi
Adakah keluhan yang disampaikan oleh pengunjung dan bagaimana tanggapan pihak pengelola?
Keluhan yang sering disampaikan yaitu seperti pelayanan lumayan lama. Hal ini karena faktor pengunjung yang banyak sehingga menyebabkan antre. Namun, pihak pengelola sudah berupaya untuk memberikan pelayanan semaksimal mungkin.
Hal unik apa yang membuat Gedung Djoeang dibuka untuk wisata?
Gedung Djoeang memiliki keunikan yang membuatnya dijadikan tempat wisata.
Bangunan Gedung Djoeang terbilang sangat klasik dan unik karena bangunan ini sudah lama dan masih asli. Hal ini bisa dilihat dari adanya jendela yang masih asli bawaan tidak diubah. Aula di Gedung Djoeang bisa disewa untuk resepsi, rapat, dan acara lainnya.
Apa dampak yang didapat setelah Gedung Djoeang dibuka sebagai tempat wisata?
Adanya Gedung Djoeang ini memberikan dampak positif untuk Kota Solo. Karena, banyak orang luar kota yang datang ke Solo dan menjadikan gedung ini menjadi objek wisatanya. Bahkan, sepertinya Gedung
Djoeang ini termasuk salah satu ikon Kota Solo yang paling terkenal.
Bagaimana Gedung Djoeang dapat membantu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang sejarah perjuangan Indonesia?
Di tembok ruang tengah Gedung Djoeang sudah dipajang keterangan tentang sejarah serangan tiga hari Solo yang bermula dari sini. Gedung ini dahulu dijadikan tempat untuk perencanaan serangan dan merupakan markas besar prajurit Brigadir Jenderal TNI
Ignatius Slamet Riyadi. Jadi, gedung ini erat sekali hubungannya dengan perjuangan
masyarakat Solo pada zaman dahulu. Dahulu gedung ini juga pernah dijadikan kantor Brigif
6. Jadi, Brigif 6 yang ada di Palur itu merupakan cikal bakal yang berasal dari Gedung Djoeang.
Sehingga, hal itulah yang menjadi alasan Gedung Djoeang menjadi tempat yang menjadi salah satu tonggak sejarah perjuangan.
Foto oleh: Mini Aprilia/LPM Apresiasi
Bagaimana peran masyarakat dan pemerintah dalam memperkenalkan Gedung Djoeang sebagai tempat wisata?
Peran masyarakat, dinas pemerintah kota, dinas pariwisata selama ini baikbaik saja. Bahkan waktu itu pernah dinas pariwisata se-Solo raya bertujuan ingin mengangkat daerah pariwisata yang ada di Solo raya dan sekitarnya yang salah satunya adalah Gedung Djoeang dijadikan sebagai destinasi wisata baru yang wajib dikunjungi saat bermain ke Solo.
Apa saja tantangan yang dihadapi dalam membangun Gedung Djoeang dan bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?
Kalau untuk tantangan pasti banyak, apalagi ini gedung tua yang dimana untuk biaya perawatannya pasti mahal. Untuk itu jalan keluar dari kami adalah membatasi akses pengunjung, seperti gedung yang bagian atas itu kami kosongkan tidak untuk pengunjung, di sana masih rawan karena lantainya masih kayu. Nah, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, termasuk untuk menghindari perawatannya yang memerlukan biaya tidak sedikit, maka tidak kami buka untuk pengunjung atau umum. Jadi ya seperti itu cara kami mengatasinya.
Wawancara Apresiasi VII 2023 | 29
Bagaimana upaya promosi dalam memperkenalkan Gedung Djoeang?
Promosi yang dilakukan untuk memperkenalkan Gedung Djoeang yaitu bisa dilakukan dengan membuat promosi melalui media sosial. Seperti instagram kami yang bernama @gedungdjoeang45solo dan akun gelato kami yaitu @gelatokusolo
Bagaimana keterlibatan masyarakat lokal dalam mengelola Gedung Djoeang untuk keberlanjutan pariwisata?
Penanggung jawab utama dari pengelolaan Gedung Djoeang adalah pihak pengelola, yaitu pihak swasta. Jadi, masyarakat sekitar hanya mendukung saja misalnya seperti dukungan dari pihak kelurahan setempat.
Pengunjung paling jauh itu datang dari daerah mana?
Pengunjung yang datang berasal dari beberapa bagian daerah Indonesia, entah itu karena kebetulan dia kuliah di sini atau memang ingin sekedar berkunjung saja karena kebetulan sedang ada di Solo. Gedung Djoeang biasanya ramai saat weekend dan malam hari.
Sebagai pengunjung bagaimana tanggapannya terhadap Gedung Djoeang ini?
Kesan dibukanya wisata Gedung Djoeang ini sangat bagus dan menarik, karena bangunannya unik dan cukup klasik. Jadi, gedung ini cocok buat spot foto yang kece. Saat malam hari, Gedung Djoeang ini terlihat sangat bagus karena ada banyak lampu yang unik, cocok buat tempat nongkrong serta berfoto.
Adakah saran dan masukan?
Saran dan masukan yang diberikan yaitu Gedung Djoeang ini bisa lebih dikembangkan lagi agar Gedung Djoeang semakin menarik dan memiliki banyak spot foto. Bisa juga ditambah beberapa tenda-tenda agar suasana siang hari tampak sejuk dan tidak terlalu panas.
Tempatnya bagaimana?
Gedung Djoeang memiliki kondisi tempat yang bagus, unik, dan klasik. Tempat ini cocok digunakan anak zaman sekarang. Misalnya, berfoto untuk memenuhi kebutuhan sosial media karena tempat ini memiliki keindahan tersendiri.
Apakah harga tiketnya sudah sesuai dengan fasilitas?
Harga tiket yang diberikan sesuai kantong pelajar dan kalangan umum. Tiket masuk tersebut berupa membeli 1 item gelato per orang, jadi bisa digunakan sebagai camilan dingin.
Harapan untuk Gedung Djoeang di masa depan?
Di masa mendatang, Gedung Djoeang diharapkan untuk bisa lebih berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas. Dimana ketenaran dan popularitasnya tidak hanya di sekitar Solo, tetapi juga dikenal dikancah nasional maupun internasional. Sehingga bisa memajukan pariwisata Kota Solo.
Wawancara 30 | Apresiasi VII 2023
Foto: Mini Aprilia/LPM Apresiasi
Peran Pers Terhadap Budaya Batik
Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang belakangan ini mulai berkuramg eksistensinya, sedangkan peran media dalam pengembangan dan pelestarian batik masih sangat terbatas, beberapa media yang ada di Solo hanya mengangkat masalah batik pada event atau jika ada isu tertentu, hal tersebut cukup membuktikan jika pers masih kurang diperhatikan dalam budaya salah satunya batik, padahal banyak hal menarik dari batik, tidak cuma memberitakan tentang model batik saja, tetapi pers seharusnya juga
menyoroti hal dibalik industri batik mulai dari regenerasi pembatik yang macet atau tidak berjalan dengan baik dan kurang dihargai, padahal ketika hasil batik yang dibuat oleh
seniman batik bisa dijual dengan harga yang cukup tinggi, sedangkan mereka sebagai
seniman batik malah mendapat upah yang bisa dibilang kurang layak.
Solo sendiri dikenal sebagai salah
satu pusat batik selain Pekalongan, namun di pasar kita akan sering menjumpai batik cap yang dianggap bisa mematikan industri batik tulis, hal ini menjadi pro dan kontra
ketika batik cap mulai menjamur dan batik
tulis mulai terlupakan, “ini menjadi ironi di mana kita ingin mengenalkan batik ke banyak
masyarakat melalui batik cap yang harganya
terjangkau, tetapi di lain sisi kita mematikan industri batik tulis”, Ujar Chrisna selaku Jurnalis dari AJI Solo.
Di Solo sendiri media sekarang kurang memperhatikan eksistensi industri batik, sebenarnya banyak hal yang bisa diliput seperti bagaimana perkembangan industri tersebut atau pengembangan kawasannya, kampung batik ada salah satu kawasan sebagai cagar budaya yang sebenarnya bisa diangkat isu yang ada di sana, dalam periode ini gibran memiliki 16 program prioritas dan tidak ada satupun yang menyentuh kampung batik, hal tersebut sangat disayangkan karena potensi batik kita yang cukup besar namun belum tersentuh.
Pers sendiri sebenarnya bisa mengangkat isu batik melalui seniman batik yang sebenarnya mereka akan memiliki banyak cerita, bisa dimulai dari cerita pembatik sepuh yang menghidupi keluarganya melalui karya batiknya, di Sragen juga ada salah satu pemuda yang peduli dengan batik dan mengembangkan batik di daerahnya, namun iklim pers sendiri masih belum berarah ke masalah batik, mereka lebih berfokus kepada pembangunan yang ada di Solo.
Mungkin kurangnya minat dari media di Solo dalam meliput tentang batik dikarenakan banyaknya jenis dan filosofi dari batik tersebut
Oleh: Arina Khifata A’yun, Muhammad Rafi Majid, Zahra Audi Rachmawati
Komunitas Apresiasi VII 2023 | 31
Foto: Koleksi Aji Solo
misal di Taman Pracima Pura Mangkunegaran ada salah satu jenis batik yang dilarang
digunakan di sana karena alasan tertentu jadi media harus mencari informasi dahulu agar bisa mengetahui sedikit informasi tentang hal yang akan diwawancara, batik sendiri
memiliki banyak filosofi yang meliputi dari kita lahir sampai kita meninggal, hal tersebut bisa dijadikan pers sebagai materi liputan yang mengedukasi masyarakat.
Anak muda sekarang banyak yang
lebih memilih menggunakan pakaian casual yang tidak ada sedikitpun motif batiknya, seharusnya influencer bisa memperkenalkan penggunaan batik melalui akun mereka yang mana akan memengaruhi banyak orang, namun hal tersebut kembali lagi ke pribadi setiap orang yang menerima pesan tersebut, pemerintah pun juga sudah melakukan upaya dengan memberi peraturan jika setiap hari jumat harus menggunakan batik, namu apakah hal tersebut akan membuat orang berpikir
tentang industri batik dan isu yang ada di dalamya atau hanya sekadar menggunakan batik sebagai bentuk taat peraturan saja, padahal isu dibalik industri batik juga harus diperhatikan seperti upah pembatik yang dibayar murah, masalah tersebut sebenarnya masalah rumit yang tidak bisa diatasi oleh satu dua orang ataupun pers, ketika industri batik sudah berkembang menjadi lebih besar mereka akan lebih berfokus membikin batik yang lebih efisien.
Media sosial sebenarnya bisa menjadi jembatan agar masyarakat lebih peduli terhadap batik, bisa dengan mengunggah motif-motif batik, filosofi dibalik motif tersebut, dan masih banyak lagi hal yang bisa diunggah untuk membagikan informasi di media sosial, dibandingkan majalah atau buku, sosial media lebih diutamakan untuk membagikan informasi yang ringan dan mudah diterima masyarakat dan ketika masyarakat mulai tertarik dengan sisi lain dari dunia batik mereka bisa beralih ke majalah, buku, ataupun hasil liputan yang disediakan oleh media.
Batik sudah go Internasional dan diakui
sebagai warisan budaya, jadi sebenarnya promosi yang dilakukan terkait batik sudah tidak kurang dan di luar negeri pun batik juga banyak dipakai, namun hal itu balik lagi ke masyarakat kita yang lebih memilih menggunakan pakaian casual, satu hal yang sedang menjamur belakangan ini adalah thrifting yang bisa merusak industri batik, salah satu pengusaha batik juga pernah menuturkan kalau thrifting tersebut bisa merusak industri pakaian lokal tidak hanya batik saja, padahal hal tersebut merupakan tidakan ilegal atau tidak melalui jalur resmi, mungkin pengusaha batik bisa melakukan inovasi agar batik sendiri lebih dikenal lagi oleh masuarakat yang mana peran pemuda pemudi sangat dibutuhkan di situ.
Mungkin pers bisa membantu meningkatkan eksistensi atau daya tarik batik dengan cara meningkatkan intensitas liputan tentang batik atau pers bisa memberikan satu program yang berkelanjutan membahas tentang batik, bukan hanya membahas batik ketika hari batik ataupun ketika ada masalah tentang batik baru dibahas, hal tersebut tidak salah namun jika kita ingin meningkatkan eksistensi batik tersebut dengan cara meningkatkan intensitas agar masyarakat lebih mengetahui tentang batik.
Pesan dari AJI Solo untuk anak muda kita, sebagai anak muda yang masih banyak penasaran dan rasa ingin tahu yang besar kita harus menambah literasi tentang batik, tidak harus menggunakan batik setiap hari, tetapi pemahaman kita tentang batik sendiri lebih penting sehingga kita bisa menjaga warisan budaya tidak hanya secara fisik, tetapi juga dari pola pikir kita, itu yang harus digagas oleh anak muda kita, atau juga bisa membuat diskusi tentang batik agar banyak orang yang mengetahui kalau batik masih banyak digagas oleh orang, jika dilihat dengan 10-20 tahun yang lalu anak muda sekarang sudah lebih peduli terhadap batik jika dilihat zaman dahulu mungkin anak muda akan memandang batik sebagai pakaian yang kuno akan tetapi sekarang batik sudah mulai diterima oleh anak muda.
Komunitas 32 | Apresiasi VII 2023
AGENDA LPM APRESIASI
Di klat
Sabtu, 15 Okt ober 2022
“Tuangkan Jiwa Jurnalis Dalam Kreasi
Bersama LPM Apresiasi”
Kunjungan Media
Jum’at, 25 November 2022
“Menyusuri Peran Jurnalitik di Indonesia”
Sabtu,
ilad 16
M
2023
Journalist
In a Creation ” Upgrading
D esember 2022
First Adventure
Apresiasi”
Sabtu, 13 Mei
“
: Journey Your Feeling
17-18
“Our
With LPM
Pelatihan Jurnalistik
3 Desember 2022
Hujan di Awal Februari
Karya Happy Annisa Nurhapsari
Pendek kukenang rinai hujan ini
Berbalut kabut harap ilahi
Nafasnya ringan, terukir pada kulit awan
Dan setiap rintikannya, mendoakan kebaikan
Aku tidak ingin tenggelam dalam rasa
Namun hujan di awal Februari, memaksa
Lama tak kuhirup serpihan cinta
Meski selalu kusabda setiap purnama
Hujan di awal Februari mencintaiku
Pada setiap dosa dan mimpi-mimpiku
Dan bahkan pada setiap harapan di ujung kuku
Yang tak pernah pergi meski lama berlalu
Itu sebabnya aku tak pernah berhenti
Memintal doa agar hati hidup abadi
Karena itulah dinding ini luruh mencintai
Sebab semua pintaku pada hujan di awal Februari
Foto: Pixabay
Pada Malam yang Panjang
Karya: Happy Annisa Nurhapsari
Pada malam yang panjang aku terbangun dari tidur yang singkat
Dentuman melodi masih terdengar kuat di ujung telinga
Tapi tak ada yang tak terlelap, kecuali aku
Udara sejuk tapi kain katun melindungiku dari teriakan angin
Sekumpulan orang seperti sedang bergosip tanpa humor
Hatiku was-was pada ketidakpastian yang melekat di dasar sendi
Isi kepalaku terbentur pada kenangan yang tak ingin kuingat lama
Pada malam yang panjang jemariku tidak bisa berhenti menulis kata
Mataku perlahan mulai mencintai lumut di dinding bata
Awan bersembunyi di balik punggung purnama yang pucat
Dan ragaku menangisi hal yang tidak berguna
Pada malam yang panjang jiwaku sedingin air sungai
Tanganku berusaha meraih gugusan bintang
Rusukku merasakan kesendirian, kepedihan
Dan aku tak tahu harus bagaimana
Foto: Pixabay
Tempat Pulang
Oleh: Hesti Prihartini
kedua orang dewasa itu
“Hah, lihat! Bahkan ketika kamu hamil dengan orang lain pun, aku rela membantu membesarkan anakmu itu!” Ucap seorang pria paruh baya sambil tersenyum miring kepada wanita di depannya
“Mas, stop! Tega kamu! Di depan Cia mengatakan hal itu” Wanita paruh baya yang ada di depan Cia mulai menitikkan air matanya “Terserah, sekarang aku mau kita CERAI!”
Angin kencang berembus dari arah
berlawanan, rincikan hujan yang diberikan semesta kali ini mewakili suatu rasa. Seorang gadis berjalan pelan dipinggir jalan sambil menundukkan pandangan
“AKU GAKUAT TUHAN!!”
“KENAPA HIDUPKU KAYAK GINI? APA SALAHKU? SEBENARNYA DOSA APA YANG
AKU LAKUKAN DI MASALALU?” Teriak gadis itu, yang tak lain bernama Cia.
‘tinnn tinnn’
Cia menengok ke depan, hampir saja dia tertabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Namun, kali ini Tuhan menyelamatkannya
“Woi, kalau jalan hati-hati!” Ujar seorang laki-laki yang ada di dalam mobil kepada Cia. Cia tak menggubris sama sekali, dia kembali melanjutkan perjalanannya sambil menundukkan pandangan. Kehadiran mobil yang hampir menabraknya tadi membuat Cia teringat dengan kejadian beberapa jam lalu. ***
Flashback
Cia membuka pintu selebar mungkin dengan senyum mungil di pipinya, berharap hari ini menjadi hari paling membahagiakannya.
Tetapi, kenyataan sangat berbeda dengan yang diharapkkan
‘Plak’
“TAMPAR MAS, TAMPAR AKU LAGI!” Teriak seorang wanita paruh baya yang menatap tajam ke arah suaminya
“Papa..mama..” Lirih Cia yang menyadarkan
‘Deg’ hati Cia begitu nyeri melihat pertengkaran kedua orang tuanya, ditambah lagi dia mengetahui bahwa dia adalah anak yang tidak pernah diharapkan oleh orang tuanya. Cia langsung berlari meninggalkan halaman rumahnya yang megah. Dia bingung harus melarikan diri kemana. Hanya satu yang diingatnya, yaitu rumah kekasihnya. Cia berdiri menatap rumah megah milik Rio sekarang, namun pandangannya beralih ke sebuah mobil warna merah yang sangat ia kenal. Cia berjalan mendekat ke arah mobil itu
“Ri..Rio Ber.. Berlin” Ucap Cia terbatabata. Tubuh Cia menengang menyaksikan pemandangan di depannya.
Dua orang yang saling berciuman tadi langsung menghentikan aksinya karena mendengar suara Cia
“Cia, Cia kamu ngapain di sini?” Rio kaget melihat kehadiran Cia
Hati Cia begitu rapuh, baru saja dia menyaksikan kisah percintaan kedua orang tuanya yang hampir selesai, dan sekarang dia melihat sahabat dan kekasihnya berciuman. “Brengsek! Seharusnya aku yang tanya sama kamu. Apa yang kalian berdua lakukan?” Cia menatap tak percaya kepada kedua sejoli itu
Berlin dan Rio segera keluar dari mobil
“Cia, ini ngga seperti yang kamu lihat! Kita ngga ngapa-ngapain” Rio memegang lengan Cia dan berusaha menjelaskan kepada Cia
bahwa tidak ada yang terjadi di antara Berlin dan Rio
“Berlin, kenapa kamu tega sama aku? Kamu sahabat yang aku percaya selama ini” Cia menepis kasar tangan Rio, menahan tangis.
Cerpen Apresiasi VII 2023 | 37
“Kenapa, kamu kaget?” Berlin mulai mendekat ke arah Cia
“Kamu sendiri yang sudah menghancurkan semuanya Cia. Kamu harusnya sadar, Akuu yang dari dulu suka sama Rio tapi justru kamu yang jadian sama dia. Dan aku harus pura-pura baik-baik aja gitu?” Berlin berkacak pinggang menatap sinis kepada Cia.
“Dan kamu seharusnya juga sadar! Kalau kamu itu ngga pantas bersanding sama Rio.” Lanjut
Hujan semakin deras dan suasana sore ini begitu sepi. Hati Cia benar-benar rapuh. Dunia begitu kejam, banyak sekali pertanyaan di dalam benaknya. Kenapa Tuhan begitu mempercayakan pundak Cia untuk menampung semuanya sendirian. Hampa, sunyi, dan senyap. Hidup yang selalu dikelilingi ketakutan menghadapi esok hari. Bagaimana nasib Cia selanjutnya? Rumah yang seharusnya menjadi tempat pulang, ternyata tidak lagi ramah. Sahabat yang menjadi tempat keluh kesah, ternyata menusuk di belakang. Kekasih yang dipercaya, ternyata mengkhianatinya. Cia menangis sejadijadinya, hampir menyerah dan putus asa. ‘Dimana tempat pulang, hiks lucu ya. Cia benarbenar menjadi cialan jika dipelesetkan. Tuhan, aku capek, aku manusia dan aku juga ingin merasakan cinta yang tulus dari makhluk-Mu’ batin Cia, lalu dia mendudukkan diri dipinggir jalan sambil menekuk lutut
‘hiks hiks’
Setelah beberapa saat, Cia merasakan hujan berhenti mengguyurnya. Dia perlahan membuka matanya, di depannya terdapat seseorang pria yang sangat tampan dengan kemeja setengah lengannya. Cia mendongak, menatap siapakah pria itu
“Cia..” Ujar lelaki itu
‘Deg’ hati Cia bergemuruh mendengar suara pria itu. Sosok yang selama ini dia rindukan, bertahun-tahun penantian.
“Ken..” Cia bangkit dari duduknya dan langsung memeluk Kenzi yang sontak membuat payung yang dibawa Ken terjatuh
Kenzi, sahabat kecil Cia yang menghilang selama 5 tahun terakhir kini berada di depannya
“Ken, bawa aku pergi dari sini, aku gamau
di sini lagi, rasanya sakit Ken... aku...aku mau nyerah aja!” Lirih Cia dipelukan Ken
Sejenak, Kenzi melepaskan pelukan Cia dan beralih menggenggam tangan CIA.
“Cia... seberat apa pun masalah yang kamu alami. Ingat, kamu harus bertahan. Tidak ada yang benar-benar nyata Ci, semua ini fana. Semua bisa meninggalkan kita kapan saja, bahkan sesuka hati mereka. Biarkan takdir menjalankan tugasnya, kalau kamu ikhlas. Semesta akan memberikan yang terbaik untukmu.”
“Cia... banyak hal di dunia ini yang berada di luar kendalimu termasuk cinta, harta, takhta, keluarga dan itu bukan berada di kendalimu. Tapi kamu mempunyai kendali atas dirimu sendiri dan pikiranmu. Kita gabisa memaksa sesuatu untuk selalu bersama kita. Dan aku harap kamu bisa berdamai dengan kenyataan itu.” Lanjut Kenzi. Setelah mendengar kalimat yang diucapkan Kenzi, Cia langsung memeluknya erat kembali
“Ken, bahkan setelah aku mengabaikanmu berulang kali. Kamu masih tetap sama. Semua orang boleh pergi, asal kamu jangan hiks”
‘Aku mencintaimu seluas langit, aku mencintaimu sedalam samudera, aku mencintai seluruh duniamu. Menghilang selama 5 tahun terakhir untuk melupakanmu, semuanya berakhir sia-sia Cia. Karena nyatanya, ada banyak hal yang ingin aku lalui bersamamu.‘ batin Kenzi lalu dia kembali membalas pelukan Cia dengan penuh kasih sayang.
‘aku ga butuh banyak orang. Aku cuma butuh satu, satu tempat pulang yang selalu menemaniku, menyayangiku, dan memperlakukan aku dengan baik. Tapi, kamu juga manusia. Dan ga sepantasnya aku berharap itu semua ke kamu’ Batin Cia meringis mengingat bahwa Kenzi juga bisa meninggalkan nya kapan saja. Kenyataan bahwa setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya harus diterima damai oleh Cia. Sejenak, ia melupakan kenyataan itu dan mulai menikmati kisahnya kembali bersama Kenzi. Kali ini Cia menyadari bahwa sesuatu yang hilang akan tergantikan dengan yang baik. Semesta seakan mendukung kisah dramatis mereka, hujan yang sebelumnya terlihat seperti badai kini mulai reda dan menenangkan.
Berlin ***
Cerpen 38 | Apresiasi VII 2023
Novel “Arah Langkah” karya Fiersa Besari
Identitas Buku:
Judul : Arah Langkah
Penulis : Fiersa Besari
Penerbit : Mediakita
Tahun Terbit : 2018
Tebal Buku : iv + 300 halaman
Fiersa Besari atau sering disapa “Bung”, seorang lelaki kelahiran Bandung, 3 Maret. Mengawali karier sebagai musisi yang kemudian jatuh cinta pada dunia menulis. Selain itu, Bung juga aktif berkegiatan di alam terbuka . “Arah Langkah” merupakan buku ke-empat yang Bung rilis pada akhir bulan Mei 2018. Buku ini bercerita tentang perjalananya mengelilingi Indonesia.
Sinopsis:
Dengan niat dan tujuan yang berbeda, Bung dan kedua temannya mengelana menyusuri daerah-daerah di Indonesia. Lewat cara yang seru tetapi menantang, mereka tidak hanya menyaksikan langsung keindahan negeri ini, tetapi juga menghadapi pertarungan dengan kegelisahannya masing-masing.
Pertemuannya dengan Andini Anisa atau yang lebih akrab disapa “Prem”. Gadis tomboy yang juga gemar berpetualang dengan keinginan yang sama untuk mengelilingi Indonesia, akhirnya membawa mereka pada petualangan yang merubah hidup. Ada sosok Badui yang juga andil dalam perjalannya, Badui adalah kawan Prem.
Dengan latar belakang hidup Badui yang sudah terbiasa hidup di alam bebas dan berkeinginan mengelilingi Indonesia, Prem si tomboy yang sudah banyak mendaki gunung di negeri ini dan Bung yang dilatar belakangi oleh patah hati kala itu yang membuatnya keluar dari zona nyaman.
Buku ini membawa pembaca untuk lebih mengenal alam, tempat, dan tradisi masyarakat yang beragam. Bung juga bercerita tentang kisah cintanya dengan seorang gadis, mahasiswi Manajemen Bisnis bernama Mia. Hingga membawanya pada patah hati tersebut.
Arah Langkah seperti mengajak kita menelusuri setiap sudut Indonesia. Gunung, laut, pulau, dan keindahan lain yang akan membuat setiap pembacanya bersyukur atas nikmat Tuhan yang luar biasa untuk negeri ini. Tidak ada cerita romantis dalam buku ini, tetapi kita akan menemukan sisi lain dari kata romantis itu sendiri.
Resensi Apresiasi VII 2023 | 39
Teka-Teki Silang
MENDATAR
5. Majalah khusus memuat artikel dalam bidang ilmu tertentu
6. Majalah berita ternama di Indonesia
7. Majalah (Bahasa Inggris)
8. Salah satu tokoh kartun kelinci di Majalah Bobo
9. Gajah pink berbelalai sangat panjang yang ada di Majalah Bobo
MENURUN
1. Orang yang melukis gambar hias untuk majalah, buku, dsb
2. Majalah yang diterbitkan oleh suatu organisasi untuk para anggotanya
3. Nama majalah anak-anak dengan tokoh utama kelinci berwarna biru
4. Muka dari lembaran buku (majalah, surat kabar, dsb)
5. Jahitan buku (majalah dsb)
Teka Teki Silang 40 | Apresiasi VII 2023
Apresiasi VII 2023 | 41 Komik
Tak Kenal Maka Tak Sayang
Oleh: Dian Wahyuni
Menjelaskan tentang kebudayaan. Menurut saya, kebudayaan dapat diartikan sebagai suatu kebiasaan yang ada didalam masyarakat, bersifat turun temurun dari generasi ke generasi yang menjadi identitas bagi mereka yang menganut kebudayaan tersebut. Dilansir dari buku yang berjudul Pengantar Antropologi. Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks serta mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, asusila, hukum adat dan kebiasaan. Kebudayaan adalah perangkat yang rumit, dimana kebudayaan dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri. Saya dulu pernah berfikir bahwa kebudayan itu hanya tentang tarian tradisional dan baju adat yang ada disuatu daerah, namun sejauh ini saya bisa memahami bahwa ternyata kebudayaan tidak sekecil itu. Makna tentang kebudayaan dapat mencakup banyak hal, kebudayaan bisa berarti kebiasaan kita dalam berperilaku, bahasa kita dalam berbicara sehari-hari, cara kita berpakaian, adat istiadat yang sering kita lakukan dihari-hari tertentu, dan mungkin makna kebudayaan lebih luas daripada itu. Kebudayan bersifat mengikat, bahkan dengan adanya suatu kebudayaan dapat menentukan bagaimana kita berperilaku dalam sehari-hari.
Saya berpendapat bahwa kebudayaan terbentuk dari unsur-unsur yang rumit, seperti unsur agama, politik, adat istiadat,
bahasa, bangunan dan karya seni. Kebudayan adalah suatu pola hidup, dimana kebudayaan itu memiliki sifat yang kompleks dan luas. Aspek kebudayaan menentukan perilaku komunikatif, dimana unsur kebudayaan menyebar dalam berbagai macam kegiatan manusia. Contoh sederhana yang dapat saya ambil tentang kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari adalah saat kita berkomunikasi dengan orang lain, kita menggunakan bahasa yang sama setiap hari dan mungkin bahasa yang kita gunakan berbeda dari bahasa yang digunakan orang lain diluar daerah tempat tinggal kita. Selain itu, kita sering melihat perbedaan cara berpakaian orang disekitar kita, itu terjadi karena suatu kebudayaan yang telah ada. Citra kebudayaan bersifat memaksa, membekali setiap orang yang menganutnya dengan pedoman yang harus diterapkan dalam menjalani kehidupan. Menurut saya, kebudayaan juga dapat dikatakan sebagai suatu aturan yang harus kita taati dalam hidup bermasyarakat. Setiap perilaku kita, kebiassan kita, harus sesuai dengan kebudayaan yang memang telah ada dalam lingkungan masyarakat itu sendiri.
Kalian dapat membaca mengenai beragamnya kebudayaan di Indonesia, dalam buku yang berjudul Kebudayaan Nusantara oleh Edi Sedyawati. Dimana, Indonesia merupakan negara multikultural dengan keanekaragaman kebudayaannya. Indonesia merupakan negara kepulauan yang setiap
(Ilustrasi: id.depositphotos.com)
Ideas 42 | Apresiasi VII 2023
pulaunya memiliki ciri khas tersendiri
Seperti saya yang lahir dipulau jawa, disetiap daerahnya memiliki keunikan kebudayaan masing-masing, termasuk daerah tempat tinggal saya yaitu di Jawa Tengah.
Sejauh mana kamu mengenal kebudayaan yang ada disekitarmu?
Hal ini yang selalu saya tanyakan kepada diri sendiri, ketika saya menemukan keunikan baru yang ada dalam kebudayaan yang saya anut. Saya pikir, saya sudah begitu jauh memahami kebudayaan yang ada disekitar saya, ternyata pengetahuan saya belum seberapa. Jujur saja, saya dulu lebih tertarik dengan kebudayaan diluar daerah tempat tinggal saya. Dimana saya hanya melihat dalam sudut pandang yang sangat kecil, seperti bagusnya baju adat daerah lain, berbagai macam tarian tradisional daerah lain, tempat-tempat bersejarah yang saya kunjungi, hingga saya lupa bahwa daerah saya sendiri pun juga memiliki ciri khas dari kebudayaan nya sendiri. Dengan saya berkomuniksi menggunakan bahasa yang sama dengan masyarakat disekitar saya, mengikuti beberapa tradisi yang dilakukan, saya merasa bahwa saya sudah memahami kebudayaan saya sendiri. Ternyata saya salah, masih banyak tradisi-tradisi yang belum saya ketahui. Saya masih belum mampu berbahasa yang baik menggunakan bahasa khas dari tempat lahir saya, yaitu bahasa jawa. Saya belum membiasakan diri untuk melihat pertunjukan kesenian tradisional yang ada di daerah tempat tinggal saya dan saya belum sepenuhnya tau mengenai tradisi-tradisi yang berlaku secara turun-temurun disana. Hal ini karena saya tidak berniat untuk mencari tau lebih dalam lagi mengenai kebudayaan saya sendiri, selalu melihat pada budaya luar yang mungkin menurut saya lebih menarik.
Pada suatu ketika saya tersadar bahwa sebenarnya bukan kebudayaan saya yang tidak menarik untuk dipelajari dan dikenalkan kepada orang diluar sana, namun sebenarnya saya yang tidak terlalu mengenal kebudayaan sendiri dan lebih tertarik dengan kebudayaan luar. Mungkin bagi sebagian anak muda di masa sekarang menonton pertunjukan kesenian tradisional itu adalah hal yang tidak menarik, bahkan dirasa
membosankan. Seperti jika di Jawa Tengah, melihat pertunjukan wayang, ketoprak, tari gambyong, dan sebagainya, Sebagian anak muda akan lebih memilih untuk melihat konser musik luar. Bagaimana tidak? Dimasa sekarang adalah masa modernisasi yang mana banyak kebudayaan baru yang masuk ke dalam negeri dengan bebas dan menjadi sebuah kebiasaan serta kebudayaan baru didalam negeri. Tidak sedikit masyarakat di dalam negeri yang mengikuti perkembangan zaman, mencontoh kebudayaan luar karena dianggap lebih menarik, seperti gaya berpakaian, menggunakan bahasa luar saat berkomunikasi dengan orang lain, menyukai musik barat, dan sebagainya. Hal ini juga terjadi karena kemudahan kita dalam mengakses informasi dari dalam maupun luar negeri. Memang dimasa sekarang, kita telah memasuki era revolusi industri yang ditandai dengan perkembangan yang luar biasa pada bidang teknologi. Pada situasi ini memang diharuskan untuk belajar beberapa kebudayaan luar seperti bahasa asing, untuk menunjang keterampilan kita ketika mencari pekerjaan. Namun seharusnya kita bisa memilih kebudayaan apa saja yang harus kita contoh, dan kebudayaan apa saja yang seharusnya kita hindari.
Saya mulai bisa menyadari hal tersebut, dan memahami bahwa mengenal, mempelajari kebudayaan kita sendiri itu adalah hal yang penting. Saya mulai menerapkan hal ini ketika saya mulai mencari tau tentang banyaknya adat istiadat disekitar saya, dan mulai untuk menyukai kesenian tradisional yang dulu saya tidak menyukainya. Saya mewujudkannya dengan mulai menonton wayang orang, atau ketoprak, menonton pertunjukan tari tradisional gambyong saat menghadiri hajatan disekitar tempat tinggal, ikut meramaikan tradisi sadranan dan punggahan, dan mulai mencari tau mengenai bagaimana tata bahasa yang baik dalam bahasa jawa seperti bahasa jawa krama inggil, bahasa jawa ngoko alus, dan sebagainya. Saya juga lebih sering mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti candi, dan kraton. Sejak saya melakukan hal-hal tersebut, saya sadar bahwa sebenarnya kebudayaan yang ada disekitar saya itu menarik dan patut untuk
Ideas Apresiasi VII 2023 | 43
saya banggakan. Dengan saya lebih sering belajar mengenai kebudayaan saya sendiri, saya mendapatkan banyak pelajaran dan pesan moral yang belum saya dapat sebelumnya seperti dengan memahami kebudayaan jawa, perilaku saya menjadi lebih baik, karena kebudayaan jawa sangat mengajarkan untuk menjaga karakter yang baik dalam berperilaku, terutama dalam bab kesopanan. Seperti saat berbicara dengan orang yang lebih tua, cara berpakaian dan sebagainya.
Cara tersebut juga dapat kalian terapkan ketika kalian ingin lebih mengenal kebudayan kalian sendiri. Mulailah sedikit demi sedikit untuk mencari tau mengenai apa saja kebudayaan yang menarik disekitarmu. Karena jika bukan kita yang melestarikan kebudayaan tersebut lalu siapa lagi? kebudayaan sebagai identitas yang ada disetiap daerah, dan sudah semestinya harus selalu dijaga kelestariannya. Jangan sampai budaya yang sudah dipertahankan, dilestarikan oleh orangorang terdahulu dengan mudahnya dapat
tergeser dengan kebudayaan asing. Dengan adanya asimilasi kebudayaan di era sekarang ini, seharusnya tidak membuat kita lupa bahwa kita sendiri memiliki kebudayaan lokal yang patut dipertahankan dan dibanggakan. Seperti peribahasa yang sering kita dengar yaitu “Tak kenal, maka tak sayang” peribahasa ini dapat menggambarkan, apabila kita sendiri tidak mengenal kebudayaan yang ada disekitar kita, bagaimana kita bisa mencintai dan bangga terhadap kebudayaan kita sendiri? Oleh karena itu, mulailah untuk mengeksplorasi kebudayaan yang ada disekitamu, dan pahamilah bahwa sebenarnya bukan kebudayaan disekitar kita yang tidak menarik, namun sebenarnya kita sendirilah yang belum terlalu jauh dalam mengenal keberagaman kebudayaan lokal kita sendiri. Jika kita sudah jauh dalam mengenal kebudayaan kita sendiri, maka kita akan memahami bahwa sebenarnya kita memiliki kebudayaan yang menarik, dan tentunya patut untuk dibanggakan.
Dian Wahyuni
Pimpinan Umum LPM APRESIASI
Masa Jabatan 2022/2023
44 | Apresiasi VII 2023
Ideas
Alamat: Wonoharjo, RT 02/RW 03, Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar
Apresiasi Follow us www.issuu.com/lpmapresiasi