Tabloid Edisi 78

Page 1


EDITORIAL Laboratorium Unand Perlu Perhatian Tabloid Genta Andalas diterbitkan oleh: Unit Kegiatan P ers Mahasiswa Pers Genta Andalas dengan SK No.373/ XIII/Unand-2001 Pelindung: Prof. Dr. Yuliandri, SH.,MH Penasehat: Ir. Insannul Kamil, Ph.D, IPM, ASEAN, Eng. Pembina: Dr. Rembrandt, S.H., M.Pd Dewan Redaksi: Annisa Radhiani, Mis Fransiska Dewi, Suci Addina Islamy, Endrik Ahmad Iqbal, Gefi Zulmiatilannur, Rizqi Aatikah Rambe, Qudwatun Nisaa, Vivi Oktaviani, Zurriati Fadilla, Rani Aprianti, Fajar Suci, Nurul Fatimah, Yashirli Mulyadi, Nisa Ulfikriah, Yudellia Wira Permata Pemimpin Umum: Rahmat Fiqri Sekretaris Umum: Nadya Satya Dilova Bendahara Umum: Indah Ariesta Gusra Pemimpin R edaksi: Redaksi: Linda Susanti Pemimpin P erusahaan Perusahaan erusahaan: Tiwi Veronika Pemimpin P Prr oduksi: Gifra Sentia Pemimpin Litbang: Anggi Putri Rizkya Redaktur P elaksana: Pelaksana: Suhada Tri Marneli Redaktur: Efi Fadhillah Rahmadina Firdaus Marketing dan Promosi: Icha Putri Sirkulasi: Dian Fitri Yova Layouter: Hafiz Al-Ma’Arij Ilustrator: Geliz Luh Titisari Videografer: Fildzatil Arifa PSDM: Nurul ‘Ain Event Organizer: Nurul Anisa Azwir Anggota: Ade, Agung, Aldo, Anjas, Danil, Ilham RF, Indah, Iqbal, Ivo, Laila, Nindi, Pitnia, Pratiwi, Melati, Renal, Sukma. Dicetak oleh: PT adang Graindo Mediatama PT.. P Padang (Isi di luar tanggungjawab percetakan)

L

aboratorium menjadi salah satu aspek penting dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa, termasuk dalam bidang penelitian. Sarana prasarana yang baik serta kelengkapan alat-alat laboratorium tentunya sangat mempengaruhi kinerja mahasiswa dalam melakukan praktikum maupun penelitian. Dengan alat yang lengkap dan mumpuni maka kelancaran kegiatan praktikum dan penelitian akan terjamin. Lain halnya jika peralatan di laboratorium kurang atau tidak layak pakai, hal tersebut akan berimbas pada output kegiatan mahasiswa. Laboratorim bisa dikatakan tidak terawat, dilihat dari banyaknya kerusakan alat yang ada. Belum lagi kekurangan atal dan bahan disaat akan melaksanakan kegiatan, baik praktikum bagi mahasiswa awal, atau penelitian oleh mahasiswa akhir. Beberapa laboratorium masih memerlukan banyak pembaharuan, seperti alat laboratorium yang saat ini sudah termakan usia karena belum pernah diganti. Kekurangan alat laboratorium selalu menjadi pembahasan rutin di setiap tahunnya. Seolah-olah petinggi universitas tutup telinga dan tutup mata dengan persoalan yang ada. Keterbatasan alat laboratorium membuat kegiatan praktikum mahasiswa terkendala, bahkan ada yang harus menumpang di laboratorium lain untuk melaksanakan kegiatan praktikum dikarenakan minimnya alat yang ada. Tidak hanya itu, kegiatan penelitian mahasiswa akhir juga sering terganggu karena harus mengalah dengan mahasiswa tahun awal yang melaksanakan praktikum. Pengadaan dan perbaikan telah dilakukan, namun masih belum mampu menyentuh laboratorium secara

menyeluruh. Terdapat kesenjangan antara fakultas satu dengan yang lainnya. Seperti yang tampak pada Fakultas Teknik, kelengkapan alat dan kondisi laboratoriumnya sudah cukup mamuaskan. Berbeda dengan laboratorium yang ada di Fakultas Peternakan, bahkan untuk melakukan penelitian, mahasiswanya harus menumpang ke fakultas sebelah. Sikap saling lempar tanggung jawab terjadi antara pihak fakultas dan universitas. Fakultas menginginkan bantuan dan dukungan lebih dari universitas, baik dalam segi kelengkapan alat maupun perawatan dan pelayanan. Sementara itu, universitas justru memberikan wewenang penuh kepada fakultas untuk mengaturnya sendiri. Tidak bisa dipungkri, peningkatan sarana dan prasarana membutuhkan dana yang cukup besar agar seluruh kebutuhan bisa terpenuhi. Universitas selalu ‘berlindung’ dibalik keterbatasan dana, namun setelah UKT mahasiswa mandiri dinaikkan belum tampak peningkatan yang signifikan. Unand menerapkan skala prioritas dalam memberikan bantuan kepada fakultas. Laboratorium yang produktif akan didahulukan dibandingkan laboratorium lainnya. Hal ini sekaligus sebagai upaya untuk fakultas mencapai taraf internasional. Di tengah-tengah gencarnya Unand untuk menjadi kampus bertaraf internasional, pemerataan fasilitas hendaknya menjadi perhatian bersama, sebab keberhasilan akan muncul karena harmonisasi segala aspek yang ada. Adanya skala prioritas ini ditakutkan justru menjadi bumerang tersendiri bagi universitas, karena ‘mengistimewakan’ fakultas yang produktif saja. Akan timbul kecemburuan sosial diantara fakultas lainnya.

P

uji syukur senantiasa terucap kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia-Nya kami segenap kru Genta Andalas bisa kembali menghadirkan informasi kepada pembaca dalam tabloid Genta Andalas edisi Januari-Februari 2020. Shalawat beriring salam selalu tercurah kepada Rasulullah SAW sebagai suri tauladan dan penerang jalan seluruh umatnya. Lega, syukur, dan bangga kami rasakan setelah mampu menyelesaikan tabloid pertama di tahun 2020 ini. Berbagai halangan dan rintangan mewarnai perjalanan panjang kami dalam menyelesaikan tabloid edisi LXXVIII ini sehingga bisa sampai ke tangan pembaca. Di tengah padatnya jadwal perkuliahan, segenap kru Genta Andalas tetap mencurahkan tenaga, waktu, dan pikiran untuk menyelesaikan tabloid ini. Tanpa kenal lelah kami terus berburu informasi terkini dan menyajikan berita yang aktual dan faktual serta mempersembahkan karya terbaik tabloid mahasiswa Genta Andalas kepada seluruh pembaca. Pada edisi kali ini kami menghadirkan laporan utama mengenai kondisi laboratorium Universitas Andalas

Jendela .......................... 3 Laporan Utama ............. 4 Sorotan Kampus ........... 6 Feature .......................... 7 Laporan Khusus ............ 8 Survei ............................ 9 Liputan ......................... 10 Galeri ........................... 12 Rehat ............................ 13 Aspirasi ........................ 14 Aneka Ragam .............. 16 Teknologi ..................... 17 Aktivis .......................... 18

Salam Redaksi Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Dapur ............................ 2

(Unand) yang masih perlu pembenahan, baik dari segi alat, bahan, maupun perawatannya. Selanjutnya, pada laporan khusus kami menyuguhkan peraturan baru Unand terhadap BSS yang disamakan dengan aturan dari Kemenristekdikti, yaitu menghitung masa cuti sebagai masa kuliah mahasiswanya. Sedangkan pada rubrik sorotan kampus kami menghadirkan informasi mengenai kebijakan Badan Eksekutif Mahasiwa dalam membuat aturan tentang Bintang Aktivis Kampus. Tidak hanya itu, khasanah budaya, aneka ragam, aspirasi, aktivis, wawasan, resensi, dan sosok kembali kami kemas dengan sajian menarik dan informatif. Kami juga menambahkan kritik sastra sebagai pelengkap rubrik sastra dan seni. Tak ketinggalan kami juga menghadirkan jawaban pesanmu dan surat pembaca untuk menjawab berbagai keluhan mahasiswa. Semoga tabloid ini dapat memenuhi rasa keingintahuan dan kebutuhan informasi seputar kampus bagi pembaca, sehingga mampu mewujudkan eksistensi kami sebagai pers kampus. Kritik dan saran solutif kami harapkan dari pembaca agar karya kami dapat semakin baik dan menarik ke depannya. Akhir kata, selamat membaca. Hidup mahasiswa!

Khasanah Budaya ........ 19 Sastra dan Seni ............ 20 Wawasan ..................... 22 Resensi.......................... 23 Sosok ........................... 24

Sosok Edisi LXXVIII


BUTUH PEMBENAHAN : Laboratorium Unand masih perlu penambahan alat dan bahan praktikum.

HEMM.png

Pesanmu

Kerusakan Keran Air WC PKM

Sosialisasi UKM di Asrama Unand

Assalamualaikum Wr. Wb. Saya salah seorang mahasiswi dari Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, dari yang saya lihat keran air di WC perempuan lantai 2 PKM sudah tidak layak lagi. Dari empat keran yang ada, tidak satupun yang berfungsi dengan baik, bahkan ada yang disumbat menggunakan plastik. Mengapa belum ada perbaikan untuk kasus ini? Terima kasih.

Assalamualaikum Wr. Wb. Saya salah satu mahasiswi dari jurusan Ilmu Komunikasi, saya salah satu anggota dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Saat melakukan sosialisasi kepada mahasiswa yang tinggal di Asrama Unand kami mengalami kesulitan untuk mendapatkan izin untuk melakukan sosialisasi di sana. Adakah solusi dari kemahasiswaan untuk hal ini? Karena setiap UKM memerlukan generasi penerus untuk organisasinya.

Jawaban: Permasalahan seperti ini silakan didokumentasikan dan serahkan kepada bagian umum, sehingga dapat menurunkan pekerja agar keran itu dapat diperbaiki segera. Jika terjadi kerusakan baik itu di PKM ataupun di gedung kuliah, silakan difoto dan beritahu bagian umum agar dapat segera diatasi. Informasi yang cepat sampai maka akan cepat kami atasi mengenai kerusakan tersebut. Setelah kami mendapatkan informasinya, tim perbaikan akan segera turun atau paling lambat dalam waktu satu hari, kecuali di hari libur. Arpentius, ST ., MM ST., (Kabag Evaluasi dan Kerjasama Universitas Andalas)

Jawaban: Kalau ada mahasiswa dari UKM yang mau bersosialisasi ke asrama, dari pihak kemahasiswaan bisa membantunya yang terpenting adalah bagaimana komunikasinya. Saya harapkan dari setiap UKM itu bisa menciptakan acara-acara yang menarik dan mengundang mereka dalam acara itu baik sebagai peserta maupun sebagai tamu dalam acara itu sehingga anak-anak asrama tertarik dengan kegiatan yang dilakukan. Untuk itu saya menyampaikan kepada para pembina UKM supaya mahasiswa UKM itu bisa merekayasa kegiatan itu sedemikian rupa dan menarik. Jangan menarik dengan cara yang sama saja setiap tahun. Drs. Y usdial, MM Yusdial, (Kabag Kemahasiswaan)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Perbaikan Jalan di Gerbang Unand Assalamualaikum Wr. Wb. Saya salah seorang Mahasiswi Unand dari Jurusan Ilmu Komunikasi. Menurut saya, jalan dari gerbang utama butuh perbaikan secepatnya karena sangat bergelombang dan bisa mengakibatkan kecelakaan. Mengapa jalan bundaran rektorat yang diperbaiki terlebih dahulu padahal jalan dari gerbang utama lebih membutuhkan perbaikan? Terima kasih. Jawaban: Sebenarnya anggaran jalan itu sudah ada sejak tahun 2018, tetapi kesepakatan dengan Pekerjaan Umum (PU) kurang cocok dengan teknisi yang ada di Unand. Kendaraan yang lewat di jalan itu adalah truk-truk besar. PU bersikeras agar ketebalan sampai pada batas 16 cm, sedangkan kita menginginkan ketebalannya 25 cm. Setelah melalui beberapa rapat, ditinggalkanlah jalan itu dan jalan di bundaran rektorat diperbaiki terlebih dahulu. PU telah mengatakan jalan itu akan diperbaiki dengan anggaran baru. Arpentius, ST ., MM ST., (Kabag Evaluasi dan Kerjasama Universitas Andalas)

Ota Da Tagen Tagen Mak Itam Tagen Mak Itam Tagen Mak Itam

: Mak, tau ndak anak Unand tu nyo acok pai ka labor? : Pasti ka sinannyo pai latihan ngebor se nyo kan? : Kok pai ngebor lo, Mak? : Kan iyo mah, “Labor” latihan ngebor. : Patuiklah model tu labor kini, Mak. Makin dibor makin sorrr. : Antah lo lah Tagen, lah sooram se.

Redaksi Genta Andalas menerima tulisan berupa : esai, opini, feature, cerpen, puisi, khasanah budaya, dan bentuk tulisan kritis lainnya. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah isi. T ulisan disertai Tulisan foto dan biodata penulis. T ulisan dapat dikirim kke e Tulisan redaksi@gentaandalas.com


Menilik Kondisi Laboratorium Unand yang Perlu Pembenahan

M

ahasiswa Sains dan Teknologi (Saintek) sangat sarat kaitan perkuliahannya dengan kegiatan praktikum di laboratorium untuk lebih memahami teori yang ditransfer dosen pada mahasiswa. Keberadaan laboratorium dapat meningkatkan pemahaman, pun dapat menjadi latihan dasar untuk bekal penelitian mahasiswa menuju sarjana nanti. Mahasiswa yang berkuliah di jurusan saintek, tentu mengidam-ngidamkan tempat belajar yang nyaman dan mampu melakukan praktik teori yang mereka pelajari, itu berlaku untuk semua kampus di Indonesia, tak terkecuali Universitas Andalas (Unand). Unand sudah berdiri sejak 23 Desember tahun 1955 dan diresmikan oleh Wakil Presiden Indonesia pertama yang memang berasal dari ranah Minang yakni Moh Hatta pada 13 September 1996. Sejak saat itu dimulailah kisah perjalanan Unand menjadi kampus terbaik di luar Pulau Jawa. Menjadi kampus terbaik tentu tak serta merta hanya dinilai dari eloknya penelitian dan jejak alumni Unand, segala yang terikat atas nama Unand adalah bagian yang menjadi tolak ukur kenapa kampus dengan sebutan kampus ranger mendapat kedudukan kampus yang termasuk terbaik di luar Jawa. Wajah Unand sering kali disandingkan dengan kampus lain yang konon katanya lebih menarik dari kampus Unand, sementara Unand hanya bermodal bangunan klasik bergaya modern. Entah bagaimana isinya menjadi teka teki sebagian orang. Dilansir dari majalah Tempo, Unand menduduki posisi ke 14 dan menjadi posisi pertama kampus terbaik di luar Pulau Jawa berdasarkan kapasitas alumni yang diserap oleh dunia usaha. Dalam portal Unand.ac.id dibubuhkan Unand sudah memiliki 15 fakultas sejak tahun 2012 yang diantaranya baru saja diresmikan yaitu Fakultas Kedokteran gigi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keperawatan, dan Fakultas Teknologi Informasi. Dari 15 Fakultas tersebut 11 diantaranya adalah fakultas Saintek dan sisanya adalah fakultas Sosial Humaniora. Fasilitas Labor Unand terbatas Sudah 64 tahun Unand berdiri sejak diresmikan oleh Wakil Presiden Indonesia, bangunan kokoh yang didominasi oleh Fakultas Saintek, kini berangsur lusuh satu persatu, namun Unand terus berupaya memperbaiki dan

merenovasi yang sudah usang, meski tak semuanya dapat diatasi. Seperti keadaan laboratorium di masing-masing fakultas yang sudah mulai menua dimakan usia, lantai labor di setiap fakultas saintek saat melihatnya seakan menceritakan bagaimana perjuangannya mengabdi hingga melahirkan puluhan ribu alumni Unand. Keadaan pintu-pintu yang sudah menjadi tempat tinggal rayap sangat kalah dengan pintu modern yang mengandalkan kaca dengan bingkai aluminium atau kayu dengan bahan terbaik di zaman kini. Saat memasuki ruangan labor terpampang jelas cat dinding yang tak lagi secerah dulu memagut ruangan labor yang isinya pun ikut menua dengan bangunan labor. Besibesi dari mikroskop cahaya yang sudah berkarat, beberapa alat yang sudah tak lagi memiliki badan yang utuh atau memang alat yang tak pernah dijamah lagi dan rusak seiring bergelutnya dengan waktu, bahkan pergantian penanggung jawab labor tak dapat merubah raut ceria dari ruangan dan labor yang sudah usang tadi. Hal ini tentu menjadi kendala yang menjadi kawan cerita bagi mahasiswa Unand, tentang bagaimana kisah mereka yang terkadang hanya menatap asisten mengerjakan contoh cara kerja alat atau tentang waktu yang membuat mereka harus bersabar bergantian menggunakan alat laboratorium yang katanya biayanya cukup mahal sehingga sangat dilarang untuk merusak barang. Kegiatan praktikum di laboratorium Unand tetap berjalan meski dengan berbagai keterbatasan alat. Khairunnisa Fidany, mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) harus rela menjadi penonton dari sekian banyak praktikum yang ia lakukan, lantaran praktikum yang dilaksanakan harus dikerjakan secara berkelompok. Bukan karena tak mau mencoba, itu hanyalah tentang alat yang harus digunakan secara bersama-sama saat praktikum. Keadaan itu, sering kali membuat Nisa salah fokus antara harus bergantian menggunakan atau hanya mewakili satu orang dari kelompok mereka. Menurut Nisa, ketersediaan dan kelayakan alat untuk praktikum selayaknya menjadi perhatian yang perlu ditingkatkan, karena praktikum tidak hanya dilaksanakan sekali dua kali. Selain itu, laboratorium tidak menyediakan seluruh keperluan untuk kegiatan praktikum, ada beberapa bahan yang perlu dibeli secara pribadi. “Alat-

Foto : Ariesta L AB ORA TORIUM : Salah satu ruangan laboratorium di Fakultas ABORA ORATORIUM Peternakan.

Foto : ’Ain

“Unand punya kkebijak ebijak an untuk mendor ong sebanyakebijakan mendorong banyaknya akreditasi internasional, jikalau akreditasi internasional maka semua prosesnya berstandar internasional juga. Sudah disampaikan dalam rapat, siapa yang mau A UN-QA mak a merek a yang didahuluk an.” maka mereka didahulukan.” AUN-QA Mansyurdin -Wakil R ektor I UnandRektor alatnya banyak, tapi tidak berfungsi,” kata Nisa. Hal yang sama juga dirasakan oleh Asisten Laboratorium (Aslab) Mikrobiologi FMIPA Zakia Nur Halima. Ia menyebutkan peralatan yang dimiliki labor kuantitasnya masih kurang, sehingga penggunaan alat laboratorium harus digunakan secara bersama antara mahasiswa penelitian dan praktikan. Ketika disaat yang bersamaan, mahasiswa penelitian lebih diutamakan daripada praktikan. Padahal diposisi yang sama praktikan juga butuh alat untuk melaksanakan praktikum. Cara mengatasi situasi itu, maka aslab akan mencarikan solusi dengan meminjam alat ke laboratorium lain agar praktikum tetap berjalan. Keresahan Zakia, juga dirasakan mahasiswa tahun akhir Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan (Faterna) Erlanda mengutarakan keresahannya dengan alat labor yang masih sangat kurang. Hal yang tidak kalah menyedihkan, kata Erlanda, ketika alat yang digunakan untuk praktikum tidak dimiliki laboratorium Faterna, maka mahasiswa peternakan harus pergi ke Fakultas Pertanian (Faperta) untuk meminjam dan menggunakan alat. Tidak sampai di sana saja, ketika tidak bisa dilakukan di Faperta, maka mereka harus pergi ke Bandar Buat, di sana mereka akan meminjam alat untuk melakukan penimbangan. Keterbatasan alat juga dirasakan oleh Aslab Ternak Potong Faterna Silmi Rahima, ia mengatakan kalau untuk saat ini laboratorium sangat minim peralatan dan bahan. Kebanyakan peralatan praktikum yang ada di laboratorium memang sangat kurang mengimbangi para praktikan yang akan melakukan praktikum. Banyaknya peralatan yang rusak juga mempengaruhi pelaksanaan praktikum. “Peralatan kebanyakan memang banyak yang tidak bisa digunakan, banyak yang kurang dan memang tidak memadai untuk jumlah praktikan yang banyak,” kata Silmi. Saat melakukan praktikum tidak hanya peralatan yang perlu diperhatikan,

tapi juga diperlukan bahan untuk menunjang agar praktikum tersebut tetap berjalan lancar. Bahan yang merupakan unsur penting dalam praktikum juga masih sangat kurang. Jika bahan praktikum itu kurang, maka untuk menanggulanginya harus dibeli menggunakan uang laboratorium. Pengunaan uang ini dikarenakan belum turunnya dana dari pihak fakultas, meskipun sebelumnya sudah dibuat pelaporan untuk kekurangan bahan praktikum dan rusaknya peralatan yang ada di labor. Pada salah satu kegiatan praktikum ternak potong Faterna tidak disediakan daging untuk praktikumnya, jikapun disediakan hanyalah daging yang telah lama. Sehingga asisten harus membeli daging yang baru dengan uang sendiri agar praktikum tetap berjalan. “Kalau pun ada itu paling menggunakan daging yang lama, tapi untuk uji organoleptik tidak mungkin kita pakai daging yang lama, kasihan nanti praktikannya,” tambah Silmi. Keadaan ini berbeda dengan labor Sistem Tenaga Distribusi Elektrik (STDE) Mohamad Hanif Hakim mengatakan sarana prasarana yang ada cukup baik. Alat-alat praktik labor STDE lengkap dan semuanya layak pakai. Meskipun tetap saja ada barang laboratorium yang rusak, namun itu dapat ditanggulangi. “Biasanya akan diusahakan untuk diperbaiki oleh asisten, namun bila tidak bisa diperbaiki barang yang rusak akan dilaporkan ke jurusan,” kata Hanif. Mahasiswa jurusan Teknik Elektro angkatan 2016, Eka Maryani mengatakan bahwa di Jurusan Teknik Elektro alat-alat praktikum dikoordinasi oleh kepala laboratorium, untuk kemudian ditindaklanjuti ke jurusan. Menurut Eka banyak hal yang perlu dibenahi, mulai dari asisten yang harus punya banyak ilmu kalau sistem praktikum ingin dibenahi. Persiapan praktikum seperti alat, koordinasi dosen juga perlu dibenahi. “Tapi disamping itu, sistem praktikum di teknik sudah tertata rapi,” katanya. Sementara ada Laboratorium


Foto : Linda

Foto : Linda

“Unand mengontrol cara mereka memberi barang dan mengarahkannya. Dana itu diatur sekian persen untuk barang, sekian persen untuk pemeliharaan, honor tenaga kkerjanya.” erjanya.” Amperra W arman Warman o P erencanaan, P engembangan, dan Biro Perencanaan, Pengembangan, -Kepala Bir Kerjasama-

komputer yang berfungsi untuk pemograman, kondisinya berbeda dengan labor-labor lainya. Laboratorium komputer ini baru saja selesai direnovasi pada awal semester genap dan kondisi semua alat-alat laboratorium layak pakai. Terlihat begitu kontras dengan laboratorium fakultas lainnya. Berdasarkan ungkapan dari mahasiswa dari jurusan yang berbeda, Wakil Rektor (WR) I Mansyurdin menanggapi hal tersebut saat diwawancarai oleh kru Genta Andalas di ruangannya, Selasa (11/2/2020). Mansyurdin menjelaskan keterbatasan alat laboratorium disebabkan dana yang tidak memadai untuk melengkapi kebutuhan akan peralatan laboratorium. Dana yang tersedia sedikit, sementara Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang dibayarkan oleh mahasiswa tergolong kecil serta tidak adanya bantuan dana dari pusat. Untuk menangani hal ini Unand memakai skala prioritas. “Jika semuanya akan dibenahi maka dana yang ada tidak akan cukup untuk memfasilitasinya,” kata Mansyurdin. WR II Wirsma Arif Harahap mengatakan jika Unand tidak sepenuhnya mampu mendanai seluruh kebutuhan laboratorium di fakultas. Perlu adanya bantuan dari fakultas untuk mencari dana tambahan, baik dari alumni, orang tua mahasiswa, maupun pihak lainnya. “Dana bantuan dari orangtua mahasiswa yang ingin mendonasikan, tapi tidak wajib,” kata Wirsma di ruangannya, Jumat (21/2/2020). Untuk mengadakan barang di laboratorium ada dua dana yang didapatkan oleh universitas, yaitu dari pemerintah dan UKT mahasiswa. Pengadaan barang untuk laboratorium sendiri, perlu dilakukan konsultasi dengan Dekan, selanjutnya dilaporkan ke bagian keuangan. Pembaharuan Alat T idak Merata Tidak Unand sudah melakukan beberapa upaya dalam memenuhi kebutuhan labor, sayangnya hal itu tidak dapat dilakukan serta merta. Perlu pendanaan yang lebih dan masing-masing fakultas juga harus serius menanggapi situasi laboratorium. Kondisi FMIPA misalnya, beberapa alat bahkan ada

yang dibawa dari kampus lama Unand saat masih berlokasi di Air Tawar sekitar tahun 1990-an. Alat yang berasal dari Air Tawar inilah yang diutak-atik oleh dosen sehingga dapat digunakan kembali dalam aktivitas praktikum. Hal ini disampaikan oleh Dekan FMIPA Safni saat ditemui kru Genta Andalas, Selasa (25/2/2020). Kebutuhan labor akan peralatan untuk praktikum bukanlah hal yang bisa disediakan dalam jumlah yang sedikit, peralatan yang disediakan haruslah disesuaikan dengan jumlah praktikum dan kebutuhan labor itu sendiri. Seperti halnya yang terjadi pada tahun 2019 lalu beberapa laboratorium telah mendapat penambahan alat, namun hal itu belum mencukupi kebutuhan yang diperlukan laboratorium. Salah satu laboratorium yang telah mendapat penambahan alat adalah laboratorium teknologi benih, seperti oven, timbangan, kulkas, dan lainnya sudah tersedia di laboratorium. “Walaupun sudah ada penambahan tapi masih kurang dalam menunjang praktikum dan penelitian,” jelas Ahli Teknis Laboratorium Teknologi Benih Hartilida, Jumat (21/2/2020). Laboratorium lain yang telah ditambah alatnya adalah laboratorium dasar, sebanyak 10 mikroskop telah disalurkan oleh pihak rektorat. Namun, jika dibandingkan dengan jumlah praktikan yang banyak masih tergolong kurang. Di lain sisi perlu ada pembenahan dan perbaikan untuk alat-alat yang rusak. Tentu saja praktikum tidak akan berjalan dengan lancar jika peralatan yang digunakan telah rusak. Kepala Laboratorium Biologi Laboratorium Dasar Feskhaharny Alamsjah mengatakan mikroskop seringkali mengalami kerusakan, baik karena kesalahan mahasiswa maupun karena termakan usia. Selain itu ruang steril untuk pengembangan jamur yang dibutuhkan oleh umumnya mahasiswa saintek tidak ada di laoratorium biologi. “Kalau bisa kita ada laminar air flow dan tempat steril untuk pembiakan jamur,” katanya saat ditemui di Laboratorium Dasar, Selasa (11/2/2020). Selain peralatan dan bahan, teknisi laboratorium sangat diperlukan dalam

manajemen perawatan alat-alat di laboratorium, karena tidak semua mahasiswa paham dan mengerti cara pengoperasian alat-alat di laboratorium. Menurut Erlanda, teknisi yang tersedia untuk setiap laboratorium saat ini masih sangat minim, perlu adanya penambahan untuk membantu mahasiswa dalam kegiatan di laboratorium. “Masih ada mahasiswa yang tidak mengerti penggunaan alat tersebut, jadi saat dipakai karena tidak tahu cara penggunaannya jadi rusak,” kata Erlanda. Hal serupa juga disampaikan oleh Safni, ia berharap agar ke depannya Unand dapat menutupi kekurangan analis, sehingga tidak ada lagi analis yang memegang banyak laboratorium, melainkan hanya satu laboratorium saja. Sementara dari segi ketersediaan alat, hendaknya hal tersebut menjadi pikiran bersama, tidak bertumpu hanya pada satu fakultas aja. Meskipun fakultas memiliki wewenang otonom untuk mengadakan alat-alat yang rusak maupun yang tidak lengkap karena sudah diberikan dana sebesar 70 persen dari 100 persen dari dana yang ada pada universitas. Namun peran dari pihak universitas atau rektorat juga diperlukan dalam hal ini, karena fakultas tidak bisa berdiri sendiri dalam mengerjakan pengadaan alat yang biayanya tidaklah murah. “Karena kalau bisa ditingkatkan dengan baik, manfaatnya juga dapat dirasakan mahasiswa,” katanya. Lebih lanjut Safni mengatakan untuk mencapai akreditasi internasional seperti yang dicita-citakan Unand maka fasilitas laboratorium harus menjadi prioritas oleh petinggi Unand, karena salah satu syarat yang harus dipenuhi fakultas adalah alat-alat dasar dalam pelaksanaan praktikum. Kualitas dan ketersediaan alat ikut menentukan kelayakan untuk go internasional. “Ada beberapa alat yang tidak lengkap dan rusak, itu harus dibenahi karena merupakan salah satu syarat dalam akreditasi internasional,” katanya. UK T Naik T idak Menjamin F asilitas UKT Tidak Fasilitas Membaik Kondisi laboratorium yang terus menjadi sorotan membuat Unand harus mencari jalan agar segala kekurangan yang ada bisa terpenuhi. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menaikkan biaya perkuliahan bagi mahasiswa mandiri. Kenaikan ini dimaksudkan untuk meningkatkan sarana dan prasarana yang ada, tidak terkecuali peralatan laboratorium. Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unand periode 2015-2019 Syafwardi. “Kita beli alat-alat labor tentukan harganya tidak sama setiap tahunnya, jadi kenaikan yang ada bersifat menyesuaikan sesuai kebutuhan,” ungkapnya pada 9 Juli 2019 lalu. Sangat disayangkan, setelah kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT), sejumlah laboratorium di Unand masih dalam status mengkhawatirkan. Bahkan ada yang belum mendapat pembaharuan alat. Nada kekecewaan ini disampaikan oleh Nisa, dalam melaksanakan praktikum mahasiswa diharuskan membeli bahan praktikum secara pribadi. Seharusnya bahan praktikum telah disediakan oleh laboratorium, apalagi UKT untuk mahasiswa baru tahun 2019 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. “Faktanya dengan naiknya UKT ini tidak memenuhi kelengkapan labor,” katanya. Mengenai hal ini Zakia tidak menampik jika dalam pelaksanaan praktikum mahasiswa diminta mengeluarkan uang untuk melengkapi bahan yang akan digunakan. “Memang ada beberapa alat yang di dalam pembelian dibebankan kepada mahasiswa seperti testube, cawan petri, dan alat-alat kecil lainnya,” tuturnya. Unand mengontrol segala hal

mengenai peralatan labor, semua yang dilakukan haruslah diketahui Unand dan harus mendapat izin dari Unand. “Kalaupun mereka memungut biaya, biaya itu masuk ke dalam rekening rektor dan keluarnya untuk keperluan mereka juga,” jelas Kepala Biro Perencanaan, Pengembangan dan Kerjasama Amperra Warman di ruangannya, Jumat (7/2/2020). Pihak yang berurusan langsung dengan laboratorium adalah kepala laboratorium. Hubungan dengan rektorat biasanya berupa perbaikan serta pengadaan alat. Sedangkan untuk laboratorium yang ada di fakultas merupakan wewenang penuh dari fakultas dan dananya dikelola oleh fakultas itu sendiri. Mansyurdin mengatakan perbaikan dan pengadaan barang-barang di laboratorium tergantung kepada dana yang dimiliki oleh fakultas yang bersangkutan, namun proses pengadaannya tetap melalui universitas. Adapun untuk oto : Lindayang prosedur perbaikan Flaboratorium diajukan ke rektorat dilakukan oleh kepala laboratorium dengan mengajukan surat kepada rektorat dan akan dimasukkan ke dalam anggaran rektorat, untuk kemudian ditindaklanjuti. Aturan perbaikan serta pengadaan barang laboratorium tertuang dalam Peraturan Presiden No 6 tahun 2018 bahwasannya pengadaan itu ada lembaga yang akan menanganinya. Unit Lembaga Pengadaaan (ULP), merupakan perpanjangan dari Lembaga Kebijakan Pengadaan barang Pemerintah (LKPP) pusat. Cabangnya di setiap unit organisasi lembaga ada satu. Prioritask an Laboratorium F ak ultas rioritaskan Fak akultas yang Produktif Skala prioritas merupakan hal utama yang diperhatikan dalam pembagian dana. Dalam menangani hal ini Unand memprioritaskan bagi fakultas yang mau maju untuk akreditasi internasional. Pihak rektorat mampu memfasilitasi dua sampai tiga prodi dalam setahun untuk prodi yang mau akreditasi internasional. Bagi fakultas yang mau maju AUN-QA maka untuk sarana dan prasarana laboratorium dan proses pembelajarannya bidang satu akan mengadakan. “Unand punya kebijakan untuk mendorong sebanyak-banyaknya akreditasi internasional, jikalau akreditasi internasional maka semua prosesnya berstandar internasional juga. Sudah disampaikan dalam rapat, siapa yang mau AUN-QA maka mereka yang didahulukan,” papar Mansyurdin. Dengan kata lain Unand akan memberikan perhatian lebih kepada fakultas yang berkeinginan untuk go internasional, serta memilki laboratorium yang produktif dan memiliki program. “Laboratorium lain yang tidak mempunyai program, tidak ada anggaran untuk itu,” kata Mansyurdin. Laboratorium menjadi penunjang bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu atau teori yang didapatkannya selama pembelajaran saat kuliah. Diperlukan sarana dan prasarana yang mumpuni agar tercapainya mahasiswa yang berkualitas. Saat ini, laboratorium Unand belum layak sepenuhnya dalam memfasilitasi kebutuhan mahasiswanya. Kendala dana masih menjadi alasan utama para petinggi universitas saat ditagih janjinya untuk melengkapi sarana dan prasarana. Di beberapa fakultas, laboratoriumnya memang telah diperbaiki dan peralatannya pun sudah mencukupi, namun di fakultas lainnya masih sangat diperlukan perhatian lebih dalam pembenahan. Sehingga pemerataan kelengkapan peralatan labor sesuai kebutuhan praktikum perlu masih menjadi PR besar yang harus diperhatikan oleh Linda, Suhada, Ariesta, Unand. ‘Ain, Aat, T iwi, Gifra, Y ova, A cha, Tiwi, Yova, Acha, Geliz


M

omen wisuda menjadi salah satu perayaan yang berharga bagi mahasiswa yang mampu menamatkan perkuliahannya. Dalam euforia kelulusan, juga ada penghargaan yang didapatkan oleh mahasiswa yang berprestasi serta aktif berorganisasi. Salah satu penghargaan yang paling banyak diharapkan oleh mahasiswa adalah Bintang Aktivis Kampus (BAK). BAK merupakan inisiatif dari Badan Eksekutif Mahasiwa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Andalas (Unand) yang mengajukan program tersebut pada tahun 2008 kepada pihak rektorat. Di tahun-tahun awal, BEM tidak membatasi durasi kuliah (semester) calon penerima BAK, namun pada masa kepresidenan Ismail Zainudin, durasi kuliah calon penerima mulai dibatasi menjadi 10 semester. Menteri PSDM periode 2018/2019 M. Ismail Syahputra mengatakan jika BAK dengan 10 semester merupakan permintaan dari mantan Wakil Rektor (WR) III yang dijabat oleh Hermansah. Kebijakan tersebut berlaku pada masa jabatannya dari periode wisuda II hingga IV tahun 2019. Beberapa mahasiswa yang mendaftar yang lulus di atas 10 semester tidak lulus menjadi BAK. “Awalnya BAK tidak 10 semester, karena bersifat fleksibel maka dijadikan 10 semester dan merupakan permintaan dari bapak Hermansah yang menyatakan bahwa tidak mencontohkan aktivis yang baik apabila lebih dari 10 semester,” jelasnya. Konsistensi BEM dalam membuat kebijakan menjadi pertanyaan besar di kalangan mahasiswa. Mereka beranggapan jika BAK bisa berubah sewaktu-waktu sesuai kebutuhan dari BEM itu sendiri. Pada kepengurusan BEM KM Kabinet Puisi Karya saat ini, kebijakan BAK 10 semester diganti menjadi 11 semester. Presiden Mahasiswa (Presma) Kabinet Puisi Karya Abdul Afif mengatakan perubahan yang ada sudah dimusyawarahkan bersama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) lainnya. Berdasarkan konsolidasi yang dilaksanakan BEM dan UKM yang ada di Unand, timbul kata sepakat untuk menambah batas studi calon mahasiswa BAK menjadi 11 semester. “BEM selalu melakukan konsolidasi, begitupun dengan keputusan saat ini adalah hasil

Transparansi Kebijakan Syarat BAK Unand kesepakatan beberapa UKM,” kata Afif. Sebulan sebelum wisuda I dilaksanakan, beberapa UKM menyampaikan keluhan mengenai kebijakan BAK dalam konsolidasi. BEM KM Unand bertindak sebagai wadah agar UKM yang ada di Unand bisa menyampaikan keluh kesahnya. Mahasiswa dari beberapa UKM meminta penambahan durasi kuliah untuk BAK. Dalam konsolidasi tersebut disepakati bahwa kebijakan BAK maksimal 10 semester menjadi 11 semester dan IPK minimal menjadi 2,75. Menteri Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) Kabinet Puisi Karya Apriadi mengatakan bahwa siapapun akan BEM perjuangkan dengan kebijakan 11 semester ini, walaupun mereka yang nantinya kompre pada bulan Februari, “(Mereka) masih bisa mendaftar BAK di Unand,” jelasnya. Itikad baik BEM tidak serta merta mendapat respon positif bagi mahasiswa, tidak adanya transparansi dari pihak BEM KM Unand dalam melakukan penilaian terhadap BAK menghadirkan rumor dari kalangan aktivis-aktivis lain yang beranggapan jika BAK hanya menguntungkan pihak BEM. Anggapan tersebut semakin kuat ketika mantan Presma periode 2017/2018 Faizil Putra keluar sebagai BAK pada wisuda I tahun 2020 dengan menamatkan masa perkuliahan selama 11 semester lebih. Selain itu, dua orang pihak BEM KM Unand lainnya juga keluar sebagai mahasiswa BAK meskipun lulus lebih dari 10 semester. Berkaitan dengan terpilihnya Faizil sebagai BAK Unand pada wisuda I yang notabenenya sudah berada di semester 12, Apriadi selaku menteri PSDM BEM KM Unand periode 2019/2020 pun angkat bicara. “Faizil sudah menyelesaikan perkuliahannya di semester 11. Ia melakukan seminar hasil pada tanggal 7 Januari dan kompre pada 27 Januari,” katanya. Lebih lanjut Apriadi menjelaskan bahwa untuk perhitungan 11 semester tersebut adalah lima tahun enam bulan, dan pada bulan januari 2020 masih terhitung lima tahun lima bulan, dan itu tidak menjadi masalah jika Faizil kompre di bulan Januari ataupun Februari yang

Foto : Nadya

“Jangan mendefinisik an bintang aktivis sebagai mendefinisikan aktivis yang unggul dibidangnya saja, kkarena arena aktivis melek at pada status mahasiswa yang tugas melekat utamanya adalah belajar ,” belajar,” Insannul Kamil ektor III Unand-Wakil R Rektor terhitung menjadi lima tahun enam bulan atau 11 semester. “Faizil tidak lagi membayar UKT karena dia sudah tidak melakukan perkuliahan lagi, namun hanya menunggu kompre pada bulan Januari tersebut dan pada bulan Januari itu dia tidak berstatus mahasiswa lagi,” lanjutnya. Pernyataan Apriadi tersebut didukung dengan surat edaran rektor nomor B/4/UN16.R/WA.00.00/2020. Dijelaskan dalam surat tersebut bahwa mahasiswa yang dijadwalkan lulus pada 1529 Januari 2020 tidak perlu membayar UKT berdasarkan poin 3. Kebijakan ini berlaku hanya pada wisuda I yang dilaksanakan pada 22 Januari 2020. Sedangkan untuk wisuda selanjutnya akan digunakan sistem kuota. “Dalam wisuda-wisuda selanjutnya, surat edaran ini bisa jadi sudah tidak berlaku, karena penggunaan sistem kuota, sehingga mahasiswa yang telah lulus dapat mendaftarkan diri untuk wisuda selama kuota belum cukup,” kata Asrul Ikhya selaku Kasubag Akademik Unand, Selasa (25/2/ 2020). Wakil Rektor III saat ini, Insannul Kamil mengungkapkan bahwa ia belum mengeluarkan regulasi mengenai syarat BAK ini. Ia berasumsi bahwa sebaiknya penerima BAK adalah mahasiswa yang lulus maksimal 10 semester. Menurut Insannul Kamil, BAK diperuntukkan bagi mahasiswa dengan prestasi pada akademik maupun non akademik. Mahasiswa yang hanya mampu di salah satu kelas maka tidak bisa disebut sebagai aktivis kampus. Karena para aktivis tersebut memiliki korelasi dengan akademiknya. “Jangan mendefinisikan bintang aktivis sebagai aktivis yang unggul dibidangnya saja, karena aktivis melekat pada status mahasiswa yang tugas utamanya adalah belajar,” ungkapnya.

Meskipun demikian, Insannul menghargai keputusan dari BEM dalam penambahan batas lulus calon mahasiswa BAK. Menurutnya BEM memiliki perhitungan mengenai ini dan tidak sembarangan memutuskan para BAK. Menurut Trisna Ayu Wandira salah satu alumni UKM PIKA yang memperoleh BAK diwisuda kemarin mengatakan untuk sistem BAK yang hanya boleh sampai 10 semester ini bagus, karena dengan begitu para aktivis yang ada di setiap organisasi ini jadi lebih termotivasi lagi untuk cepat menyelesaikan kuliahnya. Ia berpendapat bahwa jika pihak BEM mengadakan konsolidasi dan sudah disepakati untuk BAK boleh lebih dari 10 semester, sebaiknya dipublikasikan lagi agar tidak terjadi kesalah pahaman. “Kalau memang di awal sudah disepakati, seharusnya dilampirkan kembali informasinya supaya lebih transparan Kalau sudah ribut seperti ini wajar semua pihak bertanya-tanya bagaimana sistem penilaian dari BAK itu sendiri,” ungkap Trisna. Untuk permasalahan mantan Presma, Trisna mengatakan semua itu dikembalikan lagi kepada Menteri PSDM BEM KM Unand, karena itu kebijakan yang dibuat, “Jika memang ada yang diubah harus dipublikasikan supaya orang tidak salah paham, kalau untuk mantan presmanya itu sebenarnya dia tidak salah, tapi mungkin tim penyeleksinya. Bagaimana mereka memilih Bang Faizil untuk jadi BAK itu mungkin sudah ada di penilaian mereka, kan kita tidak tahu pertimbangannya bagaimana,” tutur Trisna. Abdis Salam Ketua UKM PHP Unand tidak mempermasalahkan mengenai perubahan kebijakan BEM tersebut. Bersambung ke halaman 14..


Asia Farm Pekanbaru, Hay Day di Dunia Nyata Oleh : Icha Putri*

T

ahukah anda permainan mobile bernama ‘Hay Day’ yang sempat populer beberapa tahun belakang? Jika Anda gamers sejati, pasti tahu tentang game bertemakan pertanian dan peternakan ala kampung Eropa ini. Sekarang game tersebut direfleksikan dalam tempat wisata bernama Asia Farm. Terletak di Jalan Badak Ujung, Kelurahan Sail, Kecamatan Tanayan Raya, Kota Pekanbaru, tempat wisata ini menjelma menjadi primadona di tengah masyarakat Riau. Keunikan konsep yang ditawarkan menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk berwisata di waktu libur atau sekedar menghilangkan kejenuhan ditengah padatnya aktivitas sehari-hari. Resmi dibuka pada tanggal 21 April 2019 lalu, taman rekreasi ini bisa dikunjungi pada pukul 10.00 hingga 18.00 WIB. Dibutuhkan waktu 30 hingga 35 menit dari pusat kota untuk mencapai tempat ini. Untuk tiket masuk, Anda cukup meronggoh kocek sebesar Rp25.000/ orang dan gratis untuk anak-anak dengan syarat tinggi di bawah 70 cm. Berbekal tiket tersebut, Anda dapat mengunjungi setiap spot yang ada, ditambah dengan soft drink gratis yang disediakan pengelola. Sesuai dengan namanya, Asia Farm menawarkan konsep wisata pertanian. Anda akan dimanjakan oleh berbagai tanaman seperti markisa yang tumbuh menjalar di sepanjang lorong jalan menuju spot menarik yang ada. Berbagai macam tanaman pertanian seperti jagung, padi, dan buah ditanam di lahan yang sangat luas. Taman bunga yang berada di antara bangunan Asia Farm menyempurnakan keindahan pemandangan. Konsep wisata terbuka dengan tetap mempertahankan keasrian lingkungan sekitar, akan membawa anda ke dunia fantasi ala game Hay Day. Jika merasa lelah selama perjalanan, Anda bisa menyewa sepeda. Anda juga tak perlu khawatir saat hujan ataupun panas, karena di sana juga disediakan sewa payung dengan harga yang terjangkau. Setiap bangunan, alat pertanian dan peternakan, tumbuhan, hewan, dan ornamen yang ada di Asia Farm ini memang dibuat sama persis seperti yang ada di game Hay Day. Mengusung konsep wisata edukasi, pengunjung terutama anak-

anak tidak hanya berwisata tapi juga mendapatkan edukasi dari pengalaman yang didapat. Seperti pengalaman memberi makan hewan, mengenal jenis-jenis tanaman dan hewan ternak, dan ditambah dengan informasi edukasi dari papan penjelasan yang ada di setiap spot yang disediakan. Jondrizal pengunjung asal Pekanbaru

burung-burung bersayap cantik. Anda diperbolehkan masuk untuk melihat secara dekat burung-burung tersebut. Terdapat spot foto nan unik bagai gembok cinta mini yang bertengger di atas pepohonan yang ada di dalam rumah burung tersebut. Selesai berkunjung di rumah burung, Anda dapat beralih ke Dairy, yaitu rumah tempat

Foto : Icha BERJ AL AN : Pengunjung sedang berjalan mengunjungi spot yang ada di Asia Farm BERJAL ALAN Pekanbaru, Riau. mengungkapkan bahwa keberadaan Asia Farm di tengah kota Pekanbaru merupakan suatu hal yang istimewa sebagai tempat wisata. “Asia Farm memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk bermain dan berwisata sambil belajar. Mereka bisa mengenal hewan secara langsung,” katanya. Ada 33 lebih spot wisata yang dapat Anda kunjungi. Beberapa diantaranya ada Farm House, Silo (tempat menyimpan hasil pertanian), pabrik pakan, helper house, Rumah Jam ala Jerman, Asia Barn (bioskop mini yang menayangkan film edukasi untuk anak-anak), dan waterpark yang segera akan dibuka. Disamping itu, juga terdapat rumah burung bak sangkar raksasa. Di dalamnya terdapat pohonpohon besar yang menjadi tempat tinggal

pengolahan berbagai produk susu yang difungsikan sebagai museum edukasi tentang susu. Untuk masuk ke sana gratis dan Anda dapat membeli produk olahan susu seperti yogurt. Tidak hanya nuansa Eropa yang disuguhkan, di sini Anda bisa merasakan keindahan kampung samurai versi mini. Disambut dengan replika pintu kuil ala Fushimi Inari Shrine dan minka (rumah tradisional Jepang) lengkap dengan kolam dan air terjunnya yang juga mini, anda akan merasakan suasana hangat pedesaan dari Negeri Sakura tersebut. Anda juga dapat menyewa kimono, pakaian tradisional Jepang dan baju tradisional Belanda untuk berfoto. Namun anda harus merogoh kocek Rp50.000/baju. Puas berfoto di

kampung Jepang, Anda dapat beralih mengunjungi Rumah hobbit sebagai bangunan ikonik dari negara New Zealand. Rumah hobbit ini akan mengingatkan Anda pada film ‘The Lord of the Rings’ yang populer di awal tahun 2000-an. Lelah mengunjungi beberapa spot wisata Asia Farm, Anda bisa melepas lelah di roadside shop layaknya foodstreet ala Venesia. Anda bisa menikmati berbagai makanan dari beberapa brand terkenal. juga ada kuliner khas Indonesia seperti sate, ayam penyek, pempek, gorengan, siomay, dan minuman bisa Anda dapatkan dengan harga yang terjangkau. Asia Farm memiliki Kincir Angin berukuran besar ala Negeri Belanda, Anda diperbolehkan masuk dan naik ke atas bangunan tersebut. Tentunya menjadi objek bagi yang hobi berswafoto dengan nuansa negeri Belanda. Spot terakhir yang bisa Anda hampiri adalah hutan kelinci, terdapat banyak rumah kelinci yang tersebar di beberapa titik. Sebelum meninggalkan tempat wisata Asia Farm ini, Anda harus mampir di toko souvenir untuk membeli kenang-kenangan yang nantinya akan dibawa pulang. Harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau. Disetiap sisi yang ada selalu menarik untuk dijadikan spot foto. Disepanjang perjalanan, Anda dapat menikmati rasanya berwisata ke beberapa negara dalam satu waktu. Suasana kampung Eropa semakin terasa karena di setiap spot yang ada diiringi lantunan musik khas masing-masing negara. Bangunan bercorak Eropa dipadukan dengan wisata bernuansa pedesaan menghasilkan pemandangan yang apik untuk dinikmati. Konsep wisata edukasi bertani dan beternak yang disuguhkan, akan memberikan pengalaman tersendiri bagi Anda . Anda akan merasa berada di dunia fantasi yang dapat me-refresh pikiran Anda setelah lelah dengan aktivitas perkuliahan. Jika anda ingin berlibur sambil hunting foto dengan spot yang instagenik, maka pastikan Asia Farm masuk ke dalam daftar liburan Anda .

*P enulis merupak an Mahasiswa *Penulis merupakan Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fak ultas Kesehatan Masyarak at akultas Masyarakat Universitas Andalas

Kelenteng See Hin Kiong Gambarkan Toleransi di Kota Padang

K

ota Padang mempunyai sejarah panjang di masa lalu. Dulunya kota ini merupakan daerah perantauan masyarakat Minangkabau dari dataran tinggi (darek). Tempat pertama yang dijadikan permukiman berada di aliran Batang Arau. Kehidupan masyarakat semakin berkembang seiring masuknya kapal-kapal dagang dari kawasan Asia dan Eropa. Beberapa waktu lalu, saya sempat menelusuri daerah yang menjadi sentral kehidupan masyarakat Padang dulunya, keberagaman dan kebudayaan terhampar dengan eloknya. Bisa kita temui bangunanbangunan tua peninggalan bangsa kolonial, masih berdiri kokoh di sekitaran aliran sungai ini, beberapa tampak tidak terawat. Salah satu yang menarik perhatian saya saat menelusuri setiap lekuk kawasan Kota Tua ini adalah bangunan kelenteng yang berdiri dengan megahnya. Hal ini menunjukkan bahwa nilai toleransi masyarakat Padang begitu tinggi, karena tidak jauh dari sana, juga berdiri sebuah masjid tua. Saya menyempatkan diri singgah sebentar di Kelenteng See Hin Kiong. Bukan untuk beribadah karena saya seorang Muslim, tapi tidak ada salahnyakan

Oleh : Linda Susanti*

Foto : Linda TU A : See Hin Kiong, Kelenteng tertua di Kota Padang. TUA jika saya melihat dan mengetahui apa saja yang ada di tempat peribadatan saudara kita yang berdarah Tionghoa ini. Kelenteng See Hin Kiong terletak di Jalan Kelenteng, Kelurahan Kampung

Pondok, Kecamatan Padang Barat. Berada di Kampung Pondok membuat saya merasa seolah berada di Negeri Tirai Bambu. Nuansa Tionghoa sangat terasa dengan adanya hiasan-hiasan khas China, seperti

patung-patung naga, lilin-lilin besar, dan lampion. Terlebih saat itu adalah perayaan Imlek, suasana Kelenteng tertua di Kota Padang ini jadi lebih meriah. Melewati pintu utama kelenteng, saya disambut dengan bangunan khas China yang dominan berwarna merah, membuat cuaca terik siang hari terasa semakin panas. Di halaman Kelenteng terdapat beberapa patung khas China, serta sebuah monumen yang bertuliskan tanggal pengerjaan bangunan kelenteng setelah bangunan aslinya rusak diguncang gempa tahun 2009 silam. Dalam sejarahnya, Kelenteng See Hin Kiong ini diprakarsai dan didirikan Kapten Lie Goan Hoat dan Letnan Lie Soen Mo Serta Letnan Lie Lian It pada 1893 dan selesai dibangun pada 1897. Dengan dana kurang lebih Rp 5 miliar, akhirnya kelenteng See Hin Kiong dibangun kembali tepat di seberang jalan kelenteng lama. Pembangunan ini dimulai pada tahun 2010, turut melibatkan seorang aristek China dengan tetap mempertahankan arsitektur yang sama dengan sebelumnya. Kelenteng yang asli kini dijadikan sebagai museum, Bersambung ke halaman 19..


P

Unand Terapkan BSS Sesuai Ketentuan Kemenristekdikti

erkuliahan merupakan masa dimana seseorang dituntut untuk mandiri dengan kehidupan dan pilihannya. Walaupun demikian, kampus mempunyai aturan yang mengatur mengenai teknis dalam perkuliahan. Seperti halnya mengenai status aktif mahasiswa dengan masa studi yang saling berkaitan. Status mahasiswa dalam lingkungan kampus ada dua yaitu mahasiswa aktif dan mahasiswa yang tidak aktif. Mahasiswa yang aktif yaitu mahasiswa yang membayar uang kuliah dan melakukan kegiatan akademik. Mahasiswa yang tidak aktif adalah mahasiswa yang mengambil Berhenti Studi Sementara (BSS). Semua mahasiswa memiliki hak untuk BSS atau cuti kuliah, mahasiswa yang BSS akan diberi izin jika melampirkan alasan yang jelas untuk pengajuan BSS. Setiap mahasiswa diizinkan maksimal mengambil BSS selama dua semester yang artinya itu hanya satu tahun masa studi yang dibolehkan tidak aktif. Mahasiswa yang ingin melakukan BSS harus mengajukan surat permohonan tertulis yang diketahui orangtua kepada rektor dengan melampirkan bukti pendukung dan menjelaskan alasan melakukan BSS. Peraturan mengenai BSS tidak hanya ada ditingkat kampus, melainkan juga dikeluarkan oleh pusat yaitu Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

P engaruh P eraturan B erhadap Peraturan BSS S T Terhadap Mahasiswa Peraturan mengenai BSS telah diatur oleh Kemenristekdikti Republik Indonesia dalam peraturan Nomor 41 Tahun 2015. Di dalamnya dijelaskan bahwa BSS tetap akan dihitung sebagai masa studi mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa harus menyelesaikan studinya sesuai batas maksimal masa studi yang ditentukan yaitu selama tujuh tahun walaupun pernah menjalani BSS. Sebelumnya Universitas Andalas (Unand) tidak menerapkan aturan dari Dikti mengenai BSS, sehingga mahasiswa yang BSS tidak dihitung masa kuliahnya. Hal ini akhirnya berdampak pada nomor ijazah mahasiswa yang dikeluarkan oleh pusat berdasarkan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT). Ketika mahasiswa menjalani BSS, maka pusat tetap akan menghitungnya sebagai masa kuliah, sehingga pusat tidak akan mengeluarkan nomor ijazah mahasiswa yang BSS melewati batas waktu studi. “Peraturan mengenai BSS harus disinkronkan dengan peraturan yang dikeluarkan oleh pusat. Sehingga sejak April 2019 lalu Unand menjalankan peraturan tersebut berdasarkan peraturan Rektor Nomor 1 tahun 2019,” tegas Wakil Rektor (WR) I Unand, Mansyurdin saat diwawancarai di ruangannya, Selasa (11/2/2020). Hal serupa disampaikan oleh Wakil Dekan (WD) I Fakultas Kesehatan Masyarakat Unand Azrimaidaliza, Kemenristekdikti memberi kebijakan kepada mahasiswa untuk tamat paling lama tujuh tahun. Jika ada mahasiswa yang tamat di atas waktu yang telah ditentukan, maka

mahasiswa tersebut lulus hanya dengan ijazah dari Unand, dengan kata lain tanpa ijazah nasional dari Kemenristekdikti. “Jika terdapat mahasiswa yang melebihi masa kuliah enam tahun dan ia pernah mengambil BSS, maka tentu menimbulkan permasalahan, yang akan dirugikan adalah mahasiswa itu sendiri,” katanya. WD I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik (FISIP) Aidinil Zetra ikut membuka suara, katanya permasalahan mengenai

satu usaha Rektor Unand untuk mengantisipasi masa studi mahasiswa yang terlalu panjang,” tutur Aidinil, Senin (21/2/ 2020). Lebih lanjut Aidinil juga menjelaskan bahwa sistem BSS yang baru tidak ada pengaruhnya pada fakultas, ia menekankan bahwa kebijakan baru ini justru akan membuat mahasiswa menjadi lebih bijak lagi dalam memutuskan untuk BSS. FISIP telah memberlakukan kebijakan

Foto : ’Ain

“P eraturan mengenai B onk an “Peraturan BSSS harus disinkr disinkronk onkan dengan peraturan yang dik eluark an oleh dikeluark eluarkan pusat. Sehingga sejak April 2019 lalu Unand menjalank an peraturan tersebut berdasark an menjalankan berdasarkan peraturan R ektor Nomor 1 tahun 2019,” Rektor Mansyurdin -Wakil R ektor I UnandRektor nomor ijazah ini pernah dialami oleh FISIP pada Wisuda I 2020 lalu. Aidinil memberi contoh dari 97 mahasiswa FISIP yang diwisuda, beberapa diantaranya berasal dari angkatan 2012 yang pernah melakukan BSS. Hal tersebut menyebabkan wisudawan lulus tanpa ijazah nasional dari Kemenristekdikti. Kebijakan teknis mengenai peraturan BSS semuanya dikembalikan kepada kampus masing-masing dalam pelaksanaannya, sehingga untuk aturan lebih lanjut hanya diketahui oleh kampus yang bersangkutan. “Kemenristekdikti hanya menetapkan masa studi mahasiswa paling lama tujuh tahun, sedangkan adanya

“P ada pr ogram B arang ini kkurangnya urangnya “Pada program BSSS sek sekarang informasi terk ait dengan pr ogram terbarunya. terkait program Saya sama sek ali tidak mengetahui kkalau alau sekali pr ogram B arang dihitung sebagai masa program BSSS sek sekarang kuliah,” Desri Rahma Dhani -Mahasiswa Jurusan Ilmu P olitikPolitik-

kebijakan baru tersebut merupakan salah

baru Rektor Unand mulai tahun ini, walaupun SK yang baru belum resmi dikeluarkan. Selain tidak mendapatkan nomor ijazah nasional, akibat lain yang akan diterima mahasiswa jika dia seorang mahasiswa bidikmisi adalah diputus beasiswa bidikmisinya, seperti yang terjadi di Fakultas Keperawatan (Fkep). Hal ini disampaikan oleh Kasubag Kemahasiswaan FKep Boy Indra Permata. “BSS ini tidak berlaku untuk mahasiswa bidikmisi, karena mahasiswa bidikmisi sendiri punya target untuk lulus empat tahun ditambah pendidikan profesi selama satu tahun. Hal itu pernah dialami salah satu mahasiswa bidikmisi angkatan 2015 yang mengajukan BSS dan akhirnya harus memutus beasiswa bidikmisinya,” jelas Boy. Lebih lanjut Boy memaparkan bahwa FKep tidak mewajibkan mahasiswa S1 untuk lanjut ke pendidikan profesi, tapi fakultas sangat menyayangkan mahasiswa yang tidak lanjut. Terkait aturan baru BSS ini, akan ada biaya yang harus mahasiswa bayarkan saat mengambil BSS. WD I Fakultas Peternakan Mirzah menuturkan mahasiswa nantinya akan tetap membayar UKT sebesar 20 persen dari total UKT tiap semesternya.

Pembayaran dilakukan saat akan mendaftar ulang semester berikutnya. “Bagi yang BSS nantinya akan tetap membayar UKT sebesar 20 persen. Namun, hal ini masih dalam perencanaan dan menunggu peraturan rektor selanjutnya mengenai BSS dan teknisnya yang baru,” tambah Mirzah. Sebab Mahasiswa Ambil BSS Mahasiswa yang ingin cuti kuliah tidak akan langsung diizinkan untuk BSS, kecuali dengan melampirkan alasan yang jelas atau jika yang bersangkutan tidak melakukan pendaftaran ulang. Di FH banyak mahasiswa yang memilih BSS, kendala mahasiswa biasanya karena faktor ekonomi yang membuat mahasiswa tidak mampu membayar uang kuliah. Biasanya pihak fakultas akan mencarikan solusi dana bagi mahasiswa tersebut. “Jika sudah tidak ada cara lagi, maka fakultas akan menyarankan untuk BSS, karena dia akan terbebas dari uang kuliah,” kata WD I FH Ferdi. Hal serupa juga disampaikan oleh Boy, rata-rata mahasiswa mengajukan BSS dengan alasan terkendala biaya pendidikan. Dimana UKT untuk mahasiswa jalur mandiri sebesar 12 juta per semester dan 7,5 juta untuk lanjut ke pendidikan profesi. Meskipun demikian, untuk program BSS FKep termasuk fakultas yang paling sedikit mahasiswa BSS-nya. Hal ini karena adanya saran lulus dari FKep untuk melanjutkan pendidikan profesi. Pada tahun ini, mahasiswa yang mengajukan BSS hanya sebanyak empat orang mahasiswa dari angkatan 2017 dari pada tahun sebelumnya yang berjumlah sepuluh orang. Kebijakan baru BSS merupakan bentuk antisipasi pihak Unand kepada mahasiswa yang ingin mengajukan BSS. “Adanya kebijakan baru menurunkan keinginan mahasiswa untuk melakukan BSS,” jelas Boy. Salah seorang Mahasiswa Jurusan Peternakan Muhammad Wafi Ardan yang pernah mengambil BSS pada tahun ajaran 2018-2019 beralasan ingin fokus membuka usaha coffee shop. Pada tahun berikutnya ia kembali melanjutkan perkuliahannya dengan tetap bekerja sambilan. Mengatasi hal ini, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Imrizal, menjelaskan bahwa jika ada mahasiswa BSS karena tidak mampu membayar UKT maka dari pihak Unand berupaya untuk memberikan diskon dan membuat surat perjanjian, meskipun sebenarnya UKT Unand sudah tergolong yang paling rendah. “Sebenarnya tidak perlu lagi diberikan diskon karena biaya kuliah di unand adalah yang paling murah,” jelas Imrizal di ruangannya, Jumat (7/2/2020). Peraturan B BSSS Kurang Sosialisasi Kebijakan BSS yang dihitung sebagai masa kuliah ini sebenarnya bukanlah suatu masalah, namun dengan kurangnya sosialisasi membuat civitas akademika Unand ‘buta’ akan peraturan tersebut. Adanya kebijakan baru mengenai BSS tidak sampai secara menyeluruh kepada mahasiswa, sehingga ada mahasiswa yang belum tahu mengenai aturan baru ini. Bahkan tidak hanya mahasiswa yang luput dari sosialisasi tersebut, salah seorang staf rektorat baru mengetahui kebijakan tersebut sesaat setelah kru Genta Andalas melakukan wawancara dengan Imrizal. Azrimaidaliza memaparkan bahwa peraturan baru mengenai BSS kurang sosialisasi dan membingungkan. Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan, seperti status mahasiswa yang telah melewati masa kuliah enam tahun dan kejelasan ijazah Bersambung ke halaman 17...


Polling Laporan Utama Genta Andalas Edisi LXXVII

B

erdasarkan Keputusan Rektor Unand, Nomor 2114/UN.16R/XIV/KPT 2019 tentang Penetapan Tarif Biaya Pendidikan dan Pengembangan Institusi (PI) mahasiswa jalur mandiri Unand tahun 2019, tampak biaya pendidikan yang begitu signifikan. Sebagai contoh, salah satunya terjadi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), biaya pendidikan mahasiswa jalur mandiri meningkat 83,3%, dari Rp 3.000.000 menjadi Rp 5.500.000. Dilansir dari website gentaandalas.com, Wakil Rektor I Unand periode 2015-2019, Dachriyanus mengatakan bahwa salah satu penyebab naiknya UKT Mandiri selain inflasi adalah untuk meningkatkan pelayanan dan fasilitas kampus. Senada dengan itu, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unand periode 2015-2019, Syafwardi

mengungkapkan naiknya biaya pendidikan juga disebabkan oleh penyesuaian harga alat-alat labor yang tidak sama setiap tahunnya. Di latar belakangi hal itulah, Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Unand melakukan survei terkait kondisi laboratorium menggunakan metode random sampling dengan jumlah responden 300 orang. Salah satu tujuan dari kenaikan UKT Mahasiswa jalur mandiri untuk memperbaiki kualitas laboratorium. Namun, kenaikan UKT Mandiri yang dimaksudkan untuk meningkatkan sarana dan prasarana kampus tidak menjamin perbaikan yang merata. Beberapa laboratorium di Unand masih dalam status mengkhawatirkan dan diantaranya bahkan belum mendapat pembaharuan alat.

Minimnya dana fakultas menjadi kenadala fakultas untuk melakukan pembaharuan fasilitas laboraturium. Dari 15 fakultas di Unand ada dua fakultas yang tidak memiliki ruang laboratorium yaitu Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum. Sedangkan terkait kondisi laboratorium di mulai dari awal tahun 2020, sebanyak 13,33% responden beranggapan bahwa laboratorium fakultasnya sudah memadai, dilihat dari adanya perbaikan fasilitas. Sebanyak 54,67% mengatakan laboratorium fakultasnya cukup memadai berdasarkan masih tersedianya peralatan laboratorium lama yang masih bisa digunakan. Namun sebanyak 26,00% berasumsi bahwa laboratorium fakultasnya tidak memadai dikarenakan adanya peralatan labor yang kurang layak untuk digunakan.

Adapun jika dilihat dari sisi pembaharuan peralatan laboratorium fakultas mulai awal tahun 2020, sebanyak 29,33% responden mengakui labor fakultasnya sudah mengadakan pembaharuan peralatan. Terbukti dengan bertambahnya peralatan labor sehingga memudahkan proses pembelajaran praktikum. Di samping itu, 23,33% masih dalam proses pembaharuan peralatan, salah satunya seperti renovasi dan penambahan gedung laboratorium. Akan tetapi, sebanyak 46,00% mengungkapkan belum adanya pembaharuan peralatan labor yang terlihat, menurut mereka beberapa peralatan labor sudah tua dan belum diganti atau diperbaiki.

1. Apakah anda mengetahui bahwa UK T Mandiri mahasiswa UKT Unand angkatan tahun 2019 mengalami kenaikan ?

2. Apak ah F ak ultas anda Apakah Fak akultas memilki ruang laboratorium ?

3. Apakah kondisi laboratorium di F ak ultas anda memiiki Fak akultas fasilitas yang memadai mulai tahun 2020 ?

4. Setelah memasuki tahun 2020, apakah ada pembaharuan peralatan laboratorium di fakultas anda ?

Sumber : Litbang Genta Andalas Grafis : Produksi

Lingkungan Toxic dalam Dunia Perkuliahan

S

ebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Namun, lingkungan masyarakat tidak selalu berdampak positif bagi setiap individu, ada juga lingkungan yang memberikan dampak buruk terhadap individu dan sekitarnya, hal tersebut dinamakan dengan toxic environment. Kata toxic diambil dari bahasa inggris yang bermakna racun. Salah satu dosen sosiologi Universitas Andalas, Drs, Rinaldi Ekaputra M.Si,. menyebutkan bahwa lingkungan menjadi faktor paling kuat penyebab toxic. Diantara perilaku yang ditimbulkan toxic dalam dunia perkuliahan menurut Rinaldi yaitu, orang-orang yang kerap mengutamakan ego diri, mem- Bully teman, malas dalam kuliah, tidak disiplin. Rinaldi juga mengungkapkan bahwa toxic ini dapat diubah yaitu dengan menjauhi lingkungan yang berdampak buruk dan mencari lingkungan yang lebih positif.

Berlandas dari latar belakang tersebut, Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Universitas Andalas melakukan survei terkait lingkungan toxic dalam dunia perkuliahan menggunakan metode random sampling dengan jumlah responden 300 orang. Hasil survei menunjukkan 74,00% responden mengatakan telah mengetahui tentang toxic. Umumnya mereka mengetahui melalui internet dan pelajaran di kuliah. Namun, 22,00% responden mengaku belum pernah mengenal kata toxic, banyak dari mereka merasa belum memperluas bacaan mereka. Terkait dengan lingkungan toxic di dunia perkuliahan, sebanyak 55,33% responden merasa pernah berada pada lingkungan tersebut. Hal itu diakui karena sering menjumpai lingkungan yang membuat diri mereka tidak nyaman, seperti lingkungan teman-teman yang malas kuliah, teman

yang suka berfoya-foya, dan lainnya. Namun, sebanyak 42,67% responden merasa belum pernah berada pada lingkungan toxic di dunia perkuliahan, selama proses perkuliahan mereka merasa selalu berada dalam lingkungan yang baik. Pendapat responden menyimpulkan bahwa suatu lingkungan dapat dikatakan sebagai lingkungan toxic apabila lingkungan tersebut sudah tidak membuat nyaman seseorang, terkadang bahkan melenceng dari norma dan nilai-nilai sosial serta memberikan dampak negatif bagi orang yang berada di dalam dan sekitarnya. Mengenai tindakan jika sudah berada dalam lingkungan toxic, sebanyak 55,33% responden berpendapat bahwa lebih baik untuk segera menghindari atau meninggalkan lingkungan tersebut agar tidak semakin terjerumus dengan lingkungan yang menimbulkan efek negatif bagi diri mereka. Sedangkan 32,67% responden merasa harus mampu merubah lingkungan

toxic tersebut menjadi lingkungan yang lebih baik, mereka merasa memiliki tanggung jawab atas kebaikan di lingkungan dan teman-teman mereka. Namun 7, 33% responden lainnya merasa bahwa diam adalah solusi bagi mereka jika sudah masuk ke dalam lingkungan toxic , mereka umumnya berpendapat bahwa lingkungan tidak bisa disalahkan, semua tergantung pada penjagaan diri individu. Dilihat dari pengaruh lingkungan toxic terhadap nilai akademik mahasiswa, sebanyak 79,33% responden mengatakan bahwa lingkungan toxic berpengaruh terhadap nilai akademik mahasiswa. Sedangkan 19,33% responden mengatakan bahwa lingkungan toxic tidak ada kaitannya dengan nilai akademik perkuliahan.

1. Apakah anda sudah mengetahui tentang toxic sebelumnya ?

2. Apakah anda pernah merasa berada dalam lingkungan toxic pada dunia perkuliahan ?

3. Apa yang anda lakukan jika anda sudah berada dalam lingungan toxic ?

4. Menurut anda, apakah lingkungan toxic dalam dunia perkuliahan dapat berpengaruh pada nilai akademik mahasiswa ?

Sumber : Litbang Genta Andalas Grafis : Produksi


PNS Unand Terjerat Kasus Narkoba

S

eorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Unand tertangkap dalam perkara tindak pidana penyalahgunaan narkotika golongan 1 bukan tanaman di Pool Bus Kampus Unand. Penangkapan terjadi pada selasa, 18 Februari 2020 sekitar pukul 19.30 WIB. Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Pauh, Kompol Hamidi saat press realease di Polsek Pauh, Senin, (24/2/2020). Tersangka yang diketahui berinisial JSM (49) diamankan bersama barang bukti berupa 1 buah tas yang berisi 122,01 gram yang diduga merupakan sabu-sabu . Sabusabu tersebut terbagi atas 1 bungkus paket besar, 1 bungkus paket menengah, empat bungkus paket sedang, dan 1 bungkus paket kecil sisa pakai yang terbungkus plastik warna bening. Barang bukti lain seperti 1 set alat isap sabu, 1 buah handphone warna putih, 1 unit timbangan digital warna hitam, sepuluh buah kompeng, 3 buah pyrex, pipet gelas yang baru, 3 buah pipet yang bengkok, 2 buah jarum, 5 buah tutup minuman botol sedang yang terpasang pipet Aqua, 4 buah macis, 1 bungkus plastik klep ukuran besar, dan 1 bungkus plastik klep ukuran kecil turut diamankan pihak kepolisian Pauh, Kota Padang, Sumatra Barat.

B

Foto : Y ova Yova KONFIRMASI : Kompol Hamidi menunjukkan barang bukti saat press realease di Polsek Pauh, Senin, (24/2/2020).

Kompol Hamidi menjelaskan kronologi penangkapan, “Kita dapat informasi bahwa tersangka menuju ke arah kampus dan anggota kita sudah di lapangan, begitu melihat tersangka dibuntuti dan kita lakukan upaya paksa penangkapan.” Berdasarkan keterangan dari Kompol Hamidi narkotika jenis sabu tersebut tidak diedarkan di lingkungan Unand. “Informasi yang kita terima, barang tidak diedarkan di lingkungan kampus tetapi dilempar ke daerah lain. Barang berasal dari Pekanbaru, “ katanya. Pelaku dikenakan Pasal 114 Ayat 2 dan Pasal 112 Ayat 2 UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal 6 tahun dan paling lama 20 tahun penjara. Berdasarkan pengakuannya, tersangka telah menjadi bandar narkoba selama 2 tahun dan menggunakan uang hasil perdagangan barang haram tersebut untuk orang-orang yang kurang mampu. “Jika ada yang kurang mampu dibantu, sebagian juga untuk saya, dan juga saya gunakan untuk dipinjamkan kepada yang membutuhkan,” ungkapnya. Hingga berita ini diturunkan, pelaku masih diamankan di Polsek Pauh Icha, Y ova Kota Padang Sumatra Barat. Yova

Addie Humaizie : Temukan Kelebihan Diri untuk Tunjang Kesuksesan Usaha

isnis perlu dianggap sebagai anak, ada dua hal yang perlu diketahui dalam berusaha, yaitu kelebihan diri dan sesuatu yang dibutuhkan orang banyak. Karena tidak semua orang mengetahui kelebihan yang diberikan Tuhan kepada mereka sejak lahir. Hal tersebut disampaikan oleh Entrepreneur asal Brunei Darrussalam Addie Humaizie. “Kelebihan yang dimaksud adalah sesuatu yang menurutmu mudah dan susah menurut orang lain, lalu dari kelebihanmu tersebut jadikan itu sebagai bisnismu. Jadi hal yang perlu diketahui sebelum berusaha, yaitu mencari kelebihan diri, tahu sesuatu yang dibutuhkan orang banyak serta jangan pernah membatasi doa,” kata Addie di Auditorium Universitas Andalas (Unand), Minggu (23/3/2020). Selain tiga catatan penting sebelum berusaha, Addie juga meninggalkan kiat berbisnis tanpa modal, yaitu dengan membuat proposal dan mencari investor untuk membantu membangun usaha. Sama halnya dengan Addie, Penulis buku dan Creativepreneur Ulfa Atika dan Ratri Angraini juga menyampaikan bahwa

Foto : Hafiz BICARA : Entrepreneur asal Brunei Darrussalam, Addie Humaizie saat menyampaikan materi seminar di Auditorium Universitas Andalas, Minggu (23/3/2020). banyak orang yang mau sukses tapi tidak banyak yang mau usaha.

“Seseorang bisa sukses karena gagal, ia menjadikan gagal sebagai proses

belajarnya dalam membangun usaha,” kata Ratri. Addie Humaizie hadir sebagai pembicara dalam seminar dan talk show yang bertema Building A Bussines Menthality For Millenial Generation yang diselenggarakan oleh Koperasi Mahasiswa (Kopma) Unand. Acara ini juga menghadirkan CEO Kampung Inggris Randy Pratama, Content Creator Jonan, serta penulis buku dan Creativepreneur, Ratri Angraini dan Ulfa Atika. Rahmat Zikri, salah satu peserta seminar menyampaikan bahwa materi seminar sangat menarik dan membangun, namun Rahmat juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap acara yang kurang kondusif karena adanya kesalahan teknis. “Materi seminar sangat bagus dan membangun, saya tertarik dengan pembahasannya, namun harapan saya agar kedepannya panitia acara dapat memperhatikan hal-hal kecil yang menghambat jalannya acara,” ungkap Hafiz, Anggi Rahmat.

Unand Hapuskan Program Student Mobility

W

akil Rektor IV Hefrizal Handra menyampaikan bahwa Universitas Andalas (Unand) menghapus program Student Mobility kepada mahasiswa karena dianggap tidak berpengaruh terhadap penilaian Unand dikancah Internasional. “Kegiatan Student Mobility akan diganti dengan program Creadit Earning (CE) bagi mahasiswa semester empat dan enam,” kata Hefrizal di Ruang Seminar Gedung I, Jumat (21/2/2020). Untuk program CE kegiatan seleksi pertama akan dilakukan oleh prodi untuk menyeleksi sebanyak dua orang untuk mewakili fakultas. Fakultas harus memberi pengarahan kepada mahasiswa dalam p e n e n t u a n L e t e r of Acceptance (LoA) agar mahasiswa terpilih dapat diarahkan kepada universitas yang telah memiliki MoU dengan Unand sehingga biaya uang kuliah nanti dapat lebih ringan.

Foto : Efi SEMINAR : Penyampaian materi oleh salah seorang mahasiswa Creadit Earning 2019 saat menghadiri Talk Show Andalas Student Go Abroad di Ruang Seminar Gedung I, Jumat (21/2/2020).

“Karena nanti harus ada perjanjian mata kuliah apa yang bisa diambil di luar negeri untuk bisa masuk ke dalam transkrip nilai mahasiswa,” jelas Head Office Internasional Office Of Universitas Andalas Donny Eros. Lebih lanjut Donny memaparkan mahasiswa terpilih harus melakukan konsultasi dengan prodi untuk mengetahui prodi di luar negeri yang akan mengampu CE selama tiga bulan atau lebih. Setelah mendapat LOA nama mahasiswa akan dikirimkan ke fakultas. Prioritasnya adalah Universitas di Asia Tenggara tetapi tidak menutup kemungkinan mahasiswa bisa CE ke Eropa, Amerika, Australia, Alaska, dan lainnya. Hefrizal dan Donny hadir dalam Talk Show Andalas Student Go Abroad yang diselenggarakan di Ruang Seminar Gedung I. Talk Show ini juga mengundang lima orang mahasiswa CE luar ‘Ain, Efi negeri.


Indonesia Darurat Perpecahan, Gatot : Satukan Perbedaan

S

ebagai bangsa yang terdiri atas keberagaman, Indonesia rentan untuk dipecah belah. Upaya yang dilakukan tidak lagi menggunakan kekuatan militer secara terang-terangan melainkan war u n t u k menggunakan proxy menaklukan negara lain. Proxy war merupakan upaya pecah belah dengan memanfaatkan pihak ketiga, seperti negara lain, lembaga ormas, atau yang lainnya. “Perang proksi dapat masuk ke dalam suatu negara melalui budaya, ekonomi, atau juga melalui propaganda dan provokasi melalui media sosial,” kata Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Gatot Eddy Pramono di Convention Hall Universitas Andalas, Jumat (14/2/2020). Selain itu, Gatot juga memaparkan jika nilai demokrasi sedang mengalami kemerosotan. Demokrasi yang ideal seharusnya didominasi oleh masyarakat yang berada pada kelas menengah, sementara Indonesia masih didominasi oleh kelas bawah. “Jika mayoritas masyaraka t low class, ditambah dengan demokrasi yang

Foto : Hafiz MENJEL ASK AN : Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Gatot Eddy Pramono MENJELASK ASKAN saat menjadi pemateri dalam Kuliah Umum di Convention Hall Universitas Andalas, Jumat (14/2/2020).

kurang dewasa, maka akan dapat memicu tindakan anarkisme. Karena kebebasan berdemokrasi digunakan sebebas-bebasnya dan akhirnya bisa disalahgunakan,” jelas Gatot. Demokrasi sebagai check and balance, meningkatkan supremasi hukum, HAM, serta pembatas antara hak dan kewajiban. Seperti memperhatikan hak-hak orang lain, norma atau aturan yang berlaku, serta aspek lainnya. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan juga menjadi masalah tersendiri bagi sebuah negara jika tidak disikapi dengan baik, begitu pun dengan globalisasi. Globalisasi melahirkan nilai-nilai baru yang tidak ada batas, jika tidak mampu menyaringnya dengan baik maka akan berbahaya. “Kesatuan dan persatuan bangsa akan baik jikalau kita menyatukan perbedaan-perbedaan antara kita bersama,” pungkas Gatot saat menjadi pemateri dalam Kuliah Umum bertajuk Persatuan Bangsa Geliz, Hafiz Untuk Indonesia Maju.

Sistem Wisuda Baru, Wisuda I Gunakan Sistem Lama

U

nand ubah ketetapan mengenai waktu pelaksanaan wisuda. Hal ini diputuskan berdasarkan hasil rapat pimpinan Unand dan fakultas tentang prosesi wisuda pada tanggal 23 dan 30 januari 2020 lalu. Waktu pelaksanaan wisuda tidak berdasarkan kalender akademik sebagaimana sebelumnya, empat kali setahun melainkan berdasarkan kuota wisudawan 1000-1200 orang saat wisuda. “Waktu pelaksanaan wisuda tidak lagi berdasarkan kalender akademik tapi berdasarkan kuota. Jika berdasarkan kalender akademik maka semuanya mendesak, seperti mahasiswa mendesak pembimbing, penelitian mendesak dan lain sebagainya,” jelas Wakil Rektor I Mansyurdin di Rektorat Unand pada Selasa (11/2/2020). Pelaksanaan wisuda Diploma 3, Sarjana, Profesi, Spesialis, Magister dan Doktor digabung dalam satu hari pada hari Sabtu (maksimal pada pukul 12.00 wib). Prosesi

Foto : ‘‘Ain Ain WISUD A : Wakil Rektor I saat diwawancarai terkait sistem baru wisuda WISUDA

wisuda yang baru menggunakan pola wisuda Profesi, Spesialis, Magister, dan Doktor yang dimodifikasi. Pelaksanaan wisuda pertama tahun 2020 tetap menggunakan pola sebelumnya karena jumlah wisudawan sudah mencapai sekitar 1600 orang. “Karena keputusan ini baru dikeluarkan, orang yang mendaftar sudah 1600 orang. Maka wisuda satu besok masih sama,” tambah Mansyurdin. Jika kuota sudah penuh dalam waktu satu setengah bulan, wisuda akan dilaksanakan dan tidak akan lama menunggu. Sehingga suasana akademik tidak ada istilah desak-mendesak lagi. Mahasiswi Ilmu Politik, Vivi setuju dengan adanya keputusan ini karena jika wisuda terjadwalkan pada kalender akademik maka akan susah jika terjadi keterlambatan dan menunggu sesuai kalender akademik. Tetapi, dengan ketetapan yang baru maka wisuda bisa kapanpun disesuaikan dengan jumlah ‘Ain mahasiswanya.

Wacana Penertiban Angkot di kawasan Unand

T

ahun ini, pihak Unand berencana untuk menertibkan rute angkutan kota (angkot) yang beroperasi di kawasan Unand. Pasalnya, angkot dapat saja menimbulkan masalah ketertiban kampus jika tidak ditangani serius dengan penertiban rute operasi. Hal ini disampaikan oleh Arpentius, Kabag Umum Unand saat diwawancarai oleh kru Genta Andalas, Sabtu (8/2/2020). Jika wacana ini terlaksana, ke depannya angkot tidak diperbolehkan melalui Jalur Dalam Kampus dan harus beroperasi sesuai rute yang ditentukan. Sama halnya dengan rute bus Unand, rute angkot pun akan diperlakukan sama yaitu melewati Jalur Lingkar Luar Unand. “Rencana, akan dipasang palang di beberapa titik (pertemuan jalur luar dan jalur dalam), sehingga angkot tidak lagi

Foto : Geliz MENUNGGU : Angkot masuk dan menunggu penumpang di Jalur Lingkar Dalam Unand (depan Gedung D), Sabtu (8/2/2020)

melewati jalur tengah, atau mengambil sembarang jalan,” kata Arpentius. Seorang mahasiswa, Ayu yang sering berkuliah di Gedung F dan E kurang setuju dengan wacana yang diajukan tersebut. Mengingat jarak dari jalur luar ke gedung F dan E sangat jauh. Padahal tujuan memakai angkot agar jarak yang ditempuh dengan berjalan kaki semakin dekat. Hal tersebut sudah diperkirakan oleh pihak Unand. Namun wacana ini diharapkan sebagai salah satu langkah menjaga ketertiban dan kenyamanan kampus agar tidak terjadi lagi gangguan dari pihak luar. “ WR II akan pergi ke Dinas Perhubungan untuk membicarakan ini, karena pengoperasian angkot di Unand ini belum ada perizinannya,” tutur Arpentius. Acha, Geliz


Suasana Tempat Penampungan Sampah Akhir Kota Padang

Foto : Anggi LINT AS : Sebuah truk melintasi jalan menuju tempat penampungan LINTAS sampah akhir Kota Padang di Balai Gadang, Kec. Koto Tangah, Kota Padang, Jumat (24/1/2020).

Foto : Anggi SIAGA : Seorang bapak bersiaga untuk membuka pintu bak truk sampah yang ingin diturunkan, Jumat (24/1/2020).

Foto : Anggi PILIH : Beberapa pemulung terlihat memilih sampah untuk dimanfaatkan kembali, Jumat (24/1/2020).

Foto : Anggi KERUK : Alat berat Bulldoser mengeruk sampah dari truk sampah,, Jumat (24/1/2020).

Foto : Anggi MAKAN : Beberapa ekor ternak sedang mencari makan ditumpukan sampah, Jumat (24/1/2020).

Foto : Anggi GIRING : Anak bermotor menggiring ternak keluar tempat penampungan sampah. Jumat (24/1/2020).


Nasi Sek, Hidangan Murah dan Nikmat Khas Pariaman

S

umatra Barat dikenal dengan berbagai macam kuliner yang memiliki rasa yang khas dan kaya akan rempah-rempah. Berbagai wilayah di Sumatra Barat memiliki beragam kuliner khas daerahnya masingmasing, seperti Nasi Kapau Bukitinggi, Batiah Payakumbuh, dan masih banyak lagi lainnya. Begitu juga dengan Kota Pariaman. Kota yang terkenal dengan tradisi tabuiknya ini terletak 65 km dari Ibu Kota Sumatra Barat. Di sepanjang tepian Pantai Pariaman, terdapat berbagai macam hiburan, spot foto instagramable, dan tak terkecuali kulinernya yang sangat beragam. Berbicara tentang kuliner, kota yang terkenal dengan sala lauaknya ini memang tidak pernah mengecewakan. Gulai kepala ikan menjadi salah satu yang paling dicari di Pariaman. Tidak lupa juga gorengan makanan laut, seperti udang, kepiting, cumi-cumi, dan lainnya. Selain banyaknya makanan yang disajikan, harga yang ditawarkan pun tidak akan merogoh kocek yang mahal. Salah satunya, nasi sek. Sekilas dari nama yang ambigu ini, banyak yang bertanya-tanya apa itu nasi sek. Nasi sek ini mulanya merupakan kepanjangan dari “nasi saratuih kanyang” atau dalam bahasa Indonesianya nasi seratus kenyang. Nasi sek ini terkenal dengan nama yang khas dan harga yang murah. Konon katanya, nasi sek ini muncul di Kota Pariaman pada tahun 1980-an. Diperkenalkan pertama kali oleh Bupati Pariaman saat itu Anas Malik. Kian majunya perkembangan zaman, harga nasi sek pun tidak 100 rupiah lagi. Kini nasi sek dibandrol dengan harga sepuluh sampai lima belas ribu rupiah dan dengan harga terpisah sesuai dengan lauk yang dipesan. Selain harganya yang sudah berubah, kepanjangan nasi sek pun juga sudah berganti menjadi “nasi sepuluh ribu enak kenyang”. Nasi sek ini tidak akan ditemui selain di pantai Kota Pariaman tepatnya

Oleh : Fildzatil Arifa* Pantai Gandoriah. Pengunjung pantai biasanya akan menikmati nasi sek di tepi Pantai Gandoriah dengan disuguhi

pun tentunya tidak kalah enak dengan nasi padang atau nasi ampera yang biasa dijual di sekitarnya.

Foto : Rifa KHAS : Nasi sek, makanan khas Pariaman yang mudah dijumpai di sepanjang Pantai Gandoriah pemandangan pantai yang indah. Pedagang akan menyajikan nasi sek di piring yang berisi 10-15 buah, lalu disajikan lauk pauk khas Sumatra Barat di dalam beberapa piring kecil dan tidak lupa gorengan makanan laut khas Pariaman. “Biasanya kami akan menyajikan nasi sek dalam piring sebanyak 15 buah dan beberapa lauk pauk, pengunjung nanti bebas memilih berapa nasi dan lauk yg mereka ingin,” ujar Epi salah seorang pedagang nasi sek di tepi Pantai Gandoriah. Nasi sek biasanya akan dihidangkan dengan lauk pauk khas Pariaman tentunya, seperti jengkol, gulai ikan, rendang, dan tidak lupa tentunya makanan-makanan laut khas tepi Pantai Pariaman, seperti udang, kepiting, cumicumi, dan sala lauak. Rasa yang ditawarkan

Sekilas nasi sek ini mirip dengan nasi kucing yang terkenal di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Hal ini dikarenakan ukurannya yang sama-sama kecil dan dibungkus dengan daun pisang. Bedanya, nasi kucing dihidangkan di angkringan dan dengan lauk seperti tempe, tahu, ikan, dan sambal. Sedangkan nasi sek dibungkus oleh daun pisang yang berbentuk segitiga dan kadang dibuat seperti kerucut. Nasi sek yang sebenarnya merupakan nasi putih biasa dengan bungkusan yang khas dan harga yang terjangkau ini tidak akan kita temui di kotakota lain di Sumatra Barat. “Nasi sek ini sebenarnya sama dengan nasi putih biasa, hanya saja dikemas dengan daun pisang yang membuatnya wangi dan menambah selera makan, selain itu nasi ini dibungkus

kecil-kecil dan pembeli bebas mengambil berapa bungkus yang mereka mau,” tambah Epi. Menu ini pun menjadi salah satu hidangan andalan promosi pemerintah Kota Pariaman untuk mempromosikan wisatanya. Untuk menikmati hidangan nasi sek ini kita wajib mengunjungi Kota Pariaman tepatnya Pantai Gandoriah. Di sepanjang tepi pantai Gandoriah, akan banyak tersedia pondok lesehan nasi sek yang menghadap ke laut. Untuk menikmati nasi sek ini, biasanya akan dihidangkan dengan gaya lesehan khas orang Minang di tepi pantai dan makan menggunakan tangan. Menikmati hidangan nasi sek di siang hari akan menjadi agenda wajib beberapa wisatawan yang datang ke Pantai Gandoriah Pariaman. Hal itu pun akan lebih lengkap bila ditemani dengan segarnya air kelapa muda yang akan menemani rasa lapar. Selain nasi sek, pedagang nasi sek biasanya juga menyediakan es kelapa muda yang segar untuk melengkapi nikmatnya duduk di tepi pantai. Tidak hanya es kelapa muda, minuman lain juga ikut tersedia seperti teh es dan minuman lain yang menyegarkan. Jadi, selain menikmati keindahan Pantai Pariaman dan enaknya hidangan laut yang berjejeran di tepi Pantai Gandoriah. Nasi sek merupakan salah satu hidangan wajib yang harus dicicipi saat berkunjung ke Pariaman.

*P enulis merupak an *Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Ilmu Keperawatan FFak ak ultas akultas Keperawatan Universitas Andalas

*P enulis merupak an Mahasiswa *Penulis merupakan Jurusan lmu Keperawatan Fak ultas Keperawatan akultas Universitas Andalas


Gaya Kekuasaan Politik Patrimonial Oleh : Tamrin Kiram*

T

erdapat dua gaya kekuasaan di Indonesia, diantaranya bergerak secara sentrifugal dan bergerak secara sentripetal. Gaya kekuasaan sentrifugal adalah bentuk penggunaan kekuasaan yang menjauhi pusat kehidupan politik, sedangkan gaya kekuasaan sentripetal justru mendekati kekuasaan politik. Perbedaan kedua gaya tersebut dipengaruhi oleh bentuk persepsi masyarakat tentang pengertian kekuasaan itu sendiri, serta cara untuk berhubungan dengan kekuasaan tersebut. Kedua pertanyaan ini merupakan wilayah filsafat atau pemikiran politik, kajian kedua bidang ilmu ini adalah untuk menjelaskan hakikat sesuatu serta bagaimana manusia berinetraksi dengan sesuatu tersebut. Pertanyaan tentang apa merupakan bidang kajian filsafat teoritis, sedangkan pertanyaan tentang bagaimana merupakan wilayah kajian bidang filsafat praktis. Kedua bidang kajian ini melengkapi satu sama lainnya, manusia berinteraksi jika terdapat kejelasan obyek yang menjadi sarana interaksi tersebut. Praktek kekuasan politik di Indonesia lebih banyak dilakukan melalui gaya sentripetal daripada gaya sentrifugal, orientasi kekuasaan politik yang terpusat pada kewenangan presiden lebih banyak mempengaruhi bentuk relasi kewenangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Bentuk gaya kekuasaan politik ini merupakan implikasi dari negara kesatuan yang menempatkan kewenangan utama berada di pemerintah pusat, sedangkan sisa kewenangan diserahkan kepada pemerintah daerah. Artinya, aturan-aturan hukum yang tidak dibuat o l e h pemerintah pusat menjadi kewenangan pemerintah daerah. D i samping faktor pelaksanaan bentuk negara kesatuan, terdapat faktor lain berupa konsep kekuasaan tradisional yang tidak mengalami perubahan dalam pelaksanaaan bentuk pemerintahan. Dalam hal ini, terdapat perbedaan antara bentuk negara, bentuk ...sambungan dari halaman 6 Menurutnya yang dilihat dari seorang aktivis bukanlah dari seberapa cepat seorang mahasiswa menamatkan masa studinya. Melainkan torehan kontribusi yang telah dilakukan selama menjadi mahasiswa. Transparansi persyaratan administrasi seleksi BAK justru menjadi sorotan bagi Abdis, ia menilai bahwa pihak BEM KM Unand kurang transparan dan kurang adil dalam menentukan persyaratan BAK. Meskipun pihak BEM telah melakukan konsolidasi sebelum penetapan

pemerintah dan sistem pemerintahan. Bentuk negara digunakan untuk membedakan antara negara kesatuan dengan negara federal, bentuk pemerintahan dibedakan antara bentuk republik dengan bentuk kerajaan, sedangkan sistem peerintahan dibedakan antara sistem presidensial dengan sistem parlementer. Meskipun sudah terdapat kesepakatan tentang republik sebagai bentuk negara dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 10 Juli 1945, tetapi praktek bentuk kerajaan tidak pernah hilang dari masyarakat Indonesia. Setidaknya, hal tersebut dapat dijelaskan dari bentuk munculnya kerajaan lama yang diperbarui saat ini, seperti Sunda Empire sebagai bentuk pengembalian kebesaran Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat, klaim pewarisan Kerajaan Mulawarman di Kalimantan Timur, pewarisan Kerajaan Majapahit oleh Kerajaan Agung Sejagat di Purwerojo, serta klaim pendirian kerajaan baru lainnya di Tangerang dan Bali. Orientasi kerajaan dapat dijelaskan dalam bentuk kekuasaan yang dimaknai oleh masyarakat Indonesia. Pertama, kekuasaan tersebut bersifat konkrit, wujud kekuasaan

penambahan masa studi BAK, namun transparansi penilaian lainnya masih kurang cukup. Melihat sejumlah UKM di Unand yang memiliki konsentrasi dibidang yang berbeda-beda, sehingga jika persyaratan BAK disamakan hal tersebut dirasa kurang adil. Seperti salah satu poin penilaian BAK berupa kegiatan untuk terjun ke masyarakat, sedangkan ada beberapa UKM yang tidak bergerak pada hal tersebut. “Adanya penilaian untuk terjun langsung ke masyarakat. Sedangkan UKM saya lebih terkonsentrasi pada berpikir dan bernalar, tidak ada ikut lomba yang mendapatkan juara ini itu,” tambahnya.

dapat dilihat dalam bentuk yang bisa dilihat. Kedua, jumlah kekuasaan tersebut terbatas, permainan kekuasaan adalah seperti zerosum game (jika ada yang menang, maka ada yang kalah). Ketiga, sumber kekuasaan berasal dari salah satu sumber serta memancar ke daerah lingkaran sekitarnya. Semakin jauh jarak dari pusat kekuasaan akan semakin sedikit jumlah kekuasaan yang dimiliki. Keempat , penggunaan kekuasaan tidak dipertanyakan secara moralitas. Kekuasaan merupakan dasar pembentukan moral masyarakat bukan sebaliknya. Pemaknaan bentuk kekuasaan yang konkrit, berjumlah terbatas, berasal dari satu sumber dan tidak bisa dinilai secara moral ini tidak hanya dalam bentuk filsafat teoritis, tetapi juga dalam bentuk filsafat praktis yang membentuk berbagai kerajaan baru di Indonesia. Meskipun pihak yang mendukung kerajaaan sebagai bentuk negara hanya lima suara, kalah suara dibandingkan dengan pihak yang memilih republik sebanyak 55 suara pada sidang PPKI 9 Juli 1945, namun gaya kekuasaan tidak mengalami perubahan menjadi sentrifugal. Beberapa bentuk gaya kekuasaan sentrifugal diantaranya, pertama , kekuasaan bersifat abstrak. Wujud kekuasaan tidak bisa dilihat tetapi hanya bisa dirasakan dalam pola interaksi manusia. Pola interaksi manusia bisa menjelaskan hubungan kekuasaan dari cara mempengaruhi atau dipengaruhi untuk berbuat atau tidak b e r b u a t sesuatu sejalan d e n g a n keinginan orang lain. K e d u a , kekuasaan berjumlah tidak terbatas serta bisa diperoleh dari sumber lain di luar kehidupan politik. Ketiga, kekuasaan berasal dari banyak sumber tidak hanya berasal dari elit politik, tetapi bisa dari luar lingkaran sistem politik serta bisa mendorong orang lain untuk melakukan gaya sentrifugal menjauhi pusat kekuasaan politik. Keempat, praktek kekuasaan dibangun atas dasar Perasaan adanya ketidakadilan karena adanya kepentingan internal BEM mengenai BAK telah tercium oleh beberapa kalangan mahasiswa PKM Unand pada masa kepemimpinan Ismail Zainudin yang saat itu akan dibuat hak istimewa berupa Wapres BEM KM akan menjadi BAK (otomatis) sama seperti presma dan ketua UKM lainnya. Berdasarkan ancang-ancang kebijakan saat itu, UKM Unand melakukan diskusi bersama BEM KM Unand. Karena hal tersebut mendapat penolakan, kebijakan tersebut tidak jadi disahkan. Terlepas dari permasalahan Faizil, BEM KM Unand selayaknya lebih gencar dalam menyebarluaskan informasi. Belum

Dok. Pribadi moral, melahirkan kekuasaan politik bukan sebaliknya. Gaya kekuasaan sentrifugal disebut juga sebagai bentuk kekuasaan modern, tetapi gaya tersebut tidak muncul seiring berdirinya lembaga politik modern. Praktek gaya kekuasaaan sentripetal tidak hanya melahirkan hubungan ketergantungan relasi politik antara pemilik kekuasaan dengan tuna kekuasaan, namun juga melahirkan sisi patrimonial dan neo-patrimonial dalam sistem politik. Hierarki tegar dalam gaya kekuasaan sentripetal menciptakan pola hubungan patronase dalam politik. Terdapat patron sebagai pusat pemilikan sumber kekuasaaan, baik kekuasaan simbolik maupun kekuasaan lainnya dalam bentuk modal sosial, ekonomi dan budaya serta klien yang menjadi sasaran distribusi sumber kekuasaan tersebut. Hubungan patron dengan klien dalam pola patronase politik difasilitasi oleh adanya penghubung (broker). Hubungan kesetiaan politik yang diberikan oleh klien kepada patron dipengaruhi oleh ketersediaan sumber kekuasaan yang ada. Patronase politik tidak hanya menjadi pola hubungan partai politik, tetapi juga menjadi pola hubungan antara partai politik dengan pemerintah. Meskipun terdapat pelanggaran Pasal 55 UU No. 14 Tahun 2008 tentang kebohongan publik yang dilakukan oleh pendiri berbagai “kerajaan lama” serta modus kepentingan ekonomi lainnya, tetapi berbagai kasus berdirinya “kerajaan lama” ini berjalan seiring dengan kasus terjadinya mega korupsi di berbagai BUMN dalam “kerajaan karu”. Meskipun terdapat perbedaan antara lembaga politik yang dibangun oleh masing-masing “kerajaan”, tetapi terdapat persamaan bentuk gaya kekuasaan sentripetal yang menghubungkan patron, klien dan medium penghubung (broker) di dalamnya .

*P enulis merupak an Dosen *Penulis merupakan ultas Ilmu Sosial dan Ilmu Fak akultas PolitikUniversitas Andalas meratanya informasi yang ada membuat kampus sedikit “panas” akan kebijakan baru ini. Seorang mahasiswa bernama Hadi (bukan nama sebenarnya) merasa transparansi BEM dalam membuat keputusan ini sangat kurang. “Harusnya BEM dapat memastikan bahwa semua KM Unand telah terjangkau oleh informasi persyaratan BAK agar tidak terjadi kesalahpahaman nantinya,” tuturnya. Hadi berharap dalam memutuskan kebijakan mengenai KM Unand BEM harus lebih transparan sehingga tidak memudarkan kepercayaan masyarakat Gifra, Efi, Unand kepada BEM. Ariesta, Aat, Rahma, Nadya,


Menjadi Generasi Cerdas Pada Era Siber Oleh : Yetri Ermi Yenti*

Dok. Pribadi

K

emajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berlangsung hampir di semua bidang kehidupan, merupakan bukti peradaban dunia yang semakin maju. Teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah perilaku masyarakat dan peradaban secara global. Seiring berjalannnya waktu, terbentuk suatu teknologi yang tidak terlepas dari peranan generasi. Setiap generasi tentu memiliki pola pikir dan karakter yang berbeda sesuai dengan jiwa zaman dan paradigma itu sendiri. Setidaknya ada lima generasi dalam kurun waktu 100 tahun terakhir. Pertama adalah genarasi baby boomers (lahir dalam rentang waktu 1960-an) generasi ini lahir ketika perang telah berakhir sehingga perlu penataan ulang dalam kehidupan dan adat istiadat masih dipegang teguh, lebih suka berkomunikasi secara langsung dibandingkan melalui telepon atau email. Generasi kedua adalah generasi X (tahun kelahiran 1961-1980) dalam bidang teknologi generasi ini mulai mengenal komputer sehingga mereka cenderung berpikir inovatif untuk mempermudah kehidupan manusia. Ketiga, generasi Y millennial (tahun kelahiran 1981-1994) di era ini generasi Y sudah ditawarkan berbagai kecanggihan fitur internet membuat mereka mampu mengakses informasi secara cepat,

sehingga memiliki pengetahuan dan penguasaan IPTEK yang baik. Keempat adalah generasi Z (tahun kelahiran 19952010) generasi ini adalah peralihan dari generasi Y dimana teknologi sedang berkembang. Pola pikir masih cenderung ingin serba instan dan sangat bergantung pada teknologi dan mementingkan popularitas melalui media sosial yang digunakan. Kelima, generasi Alpha (tahun kelahiran 2010-sekarang) Mereka telahir dengan teknologi yang sudah bekembang pesat. Diusia yang dini mereka sudah akrab dengan smartphone dan kecanggihan teknologi yang ada. Selain itu, mayoritas mereka terlahir dari keluarga generasi Y sehingga dapat dikatakan tindakan yang diambil oleh generasi Y mempengaruhi perkembangan anak-anak generasi Alpha. Pengguna internet di Indonesia tercatat mengalami peningkatan di tahun 2018 lalu. Berdasarkan hasil studi polling Indonesia yang bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah pengguna internet di negeri ini adalah 10,12 persen, sedangkan selama periode Maret 2019 dari total 264 juta penduduk Indonesia, ada sebanyak 171,17 juta jiwa atau sekitar 64,8 persen yang berselancar di internet. Dari seluruh pengguna internet di Indonesia diketahui mayoritas yang mengakses dunia maya adalah masyarakat dengan rentang usia 15 hingga 19 tahun. Hal itu tentu menjadi perhatian, di lain sisi realitas intelektual mayoritas generasi Y belum mampu mengimbanginya dengan budaya internet yang cerdas. Budaya internet atau yang sering disebut dengan cyberculture adalah budaya yang muncul dari penggunaan komputer untuk bisnis, komunikasi dan hiburan. Melalui Penggunaan internet yang besar dan semakin berkembang menjadi fenomena yang kompleks. Fenomena tersebut mencakup masalah identitas, privasi, pembentuk jaringan, hubungan antar manusia, komputer, dan dunia maya. Dalam dunia maya terdapat cyber space atau semesta digital dimana setiap detik ribuan data ter -upload . Pada kenyataannya dapat dikontruksikan sesuka

hati, sesuai tujuan, misi dan ideologi yang diinginkan. Jean Baudrillard, seorang filsuf postmodern menyatakan saat ini muncul perilaku pencabulan informasi (obosity of information), yaitu setiap orang bisa dengan mudah mengetahui seluruh ruang rahasia orang lain dan kemudian memanfaatkannya untuk aksi kejahatan yang lebih dikenal dengan sebutan kejahatan siber (cyber crime). Budaya internet yang terus berkembang tidak terlepas dengan munculnya kejahatan internet. Pada dasarnya, kejahatan internet mengacu pada aktivitas kejahatan siber merupakan salah satu bentuk masalah hukum di ruang siber. Bentuk modusnya bermacam-macam seperti penipuan dibidang finansial, transaksi online, bahkan pencurian data. Tidak hanya itu, kejahatan siber juga menyerang unit-unit vital negara secara efektif dan masif tentu semua masalah ini harus ditangani dengan baik. Patut diapresiasi, para penegak hukum di Indonesia menyadari potensi terjadinya kejahatan siber semakin meningkat dari waktu ke waktu. Adanya Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik dan dengan dibentuknya Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menjadi payung penegakan hukum pada kejahatan siber (cyberlaw enforcement). Pemerintah juga diharapkan meregulasi platform dan layanan digital dengan rancangan undang undang yang lebih ketat. Tidak hanya negara, harus ada kesadaran literasi dalam dunia digital bagi netizen khususnya yang berkaitan dengan identitas digital. Karena identitas digital harus membuat kita berhati-hati dengan rekam jejak dunia digital. Langkah preventif yang dapat kita lakukan sebagai netizen yang pintar, yang pertama adalah safe, tidak pernah memberikan informasi pribadi (nama lengkap, alamat email, nomor telepon, alamat rumah, gambar, nama sekolah) kepada siapa pun yang ditemui saat atau ketika online. Kedua, materials tidak mengakses situs web, atau materi yang tidak pantas. Ketiga, tidak menerima email, file, atau pesan dari orang

yang tidak dikenal. Keempat, tidak semua informasi yang dibaca itu adalah benar, maka periksa terlebih dahulu informasi sebelum mempercayainya. Kelima, lindungi diri dengan membuat kata sandi yang tepat. Pastikan sandi aman, panjang, dan kompleks. Keenam , melacak pola radikalisme dan berpikir dahulu sebelum klik. Adanya keseriusan berbagai pihak menjadi pondasi utama dalam perlindungan data. Jangan sampai siber membawa dampak kerugian karena kelengahan kita menjawab tantangan zaman.

*P enulis merupak an *Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Ilmu Sejarah FFak ak ultas Ilmu Budaya akultas Universitas Andalas

Ekspansi Wanita dalam Media

S

eringkali secara sadar atau tidak, saat ini dunia perempuan sudah dicampurtangani oleh pesatnya perkembangan media. Media merupakan penyalur berbagai macam akses informasi maupun komunikasi. Dalam penyebaran informasi itu, perempuan sering dijadikan sebagai objek baik dalam pamflet, iklan, film maupun media massa lainnya. Nah , perlu kita ketahui bahwasanya “perempuan” dijadikan sebagai daya tarik utama dalam sebuah iklan. Banyak iklan menempatkan perempuan sebagai objek utama yang digunakan untuk memikat konsumen agar mau membeli dan menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan. Seperti dalam iklan sabun, parfum bahkan rokok pun selalu menempatkan perempuan sebagai posisi utama. Banyak cara yang dilakukan media dalam menjadikan perempuan sebagai pusat perhatian. Perempuan dalam iklan terlebih dahulu dipoles sedemikian rupa baik dari bentuk tubuhnya, mimik wajah, suara dan bagaimana si perempuan ini bertingkah laku. Singkatnya, iklan sudah menjadikan perempuan sebagai objek seksualitas maupun sensualitas yang dianggap sebagai

Oleh : Reza Ardila*

hiburan yang menyegarkan bagi siapapun yang menikmati iklan tersebut. Perempuan menjadi “santapan” yang empuk bagi “mangsanya” dan seringkali “disalahgunakan” oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Pelaku media yang demikian itu secara tidak langsung mengeksploitasi bagian-bagian yang ada pada tubuh perempuan. Banyak manipulasi yang dilakukan agar perempuan yang menjadi objek lebih menarik dan sesuai untuk dijadikan model iklan. Perempuan dengan kulit putih mulus, biasanya diekspos bagian tertentu dari tubuhnya sehingga menghasilkan unsur sensualitas. Orangorang yang tidak bijak pun mengamini hal tersebut sebagai sebuah realitas yang telah terekonstruksi. Kemudian timbul suatu pertanyaan, bagaimana orang itu bisa menerima dan terkonstruksi oleh media? Seperti yang telah kita ketahui bahwasanya pada zaman sekarang ini kita tidak bisa terlepas dari yang namanya media. Media sudah menjadi bagian dari setiap inci kehidupan modern dan memiliki kedudukan besar dalam memenuhi kebutuhan kita.

Agar iklan bisa diterima masyarakat, maka dipaparkanlah iklan itu terus-menerus sehingga secara tidak langsung terkonstruksilah suatu realitas dimana realitas yang terbentuk merupakan imajinasi seorang copywriter dan visualiser yang dituangkannya lewat kotak hitam atau yang kita sebut sebagai televisi. Padahal sebenarnya iklan dengan segala yang ditampilkannya itu hanya ada pada iklan tersebut. Akibatnya muncul berbagai macam realitas, salah satunya ialah standar kecantikan seorang perempuan itu sebagaimana yang ditampilkan oleh media yakni berkulit putih mulus dan menampakkan bagian-bagian tubuh tertentu. Karena keleluasaan media informasi saat ini, iklan bertebaran diberbagai lini media yang artinya iklan tidak sesuai lagi peruntukannya. Iklan sabun mandi wanita misalnya sering ditayangkan di televisi yang tentu saja tidak hanya dikonsumsi oleh wanita tapi juga laki-laki. Dengan pemaparan yang terus menerus, tentu konstruksi itu juga akan tertanam sebagai realita yang wajar oleh kaum lakilaki. Dari berbagai fenoma yang bisa

Dok. Pribadi kita temukan, iklan ini menjadikan citra perempuan sebagai keuntungan komersial bagi pelaku media. Perempuan dimanfaatkan dalam aspek strategi pemasarannya sebagai alat yang ampuh untuk memancing daya tarik para Bersambung ke halaman 19...


Konsultasi

Kelompok ‘Ilusi’ Wajar Saja Terjadi di era modern ini? Lalu, bagaimana kerajaan-kerajaan tersebut dapat memiliki pengikut dengan jumlah yang terbilang banyak? Bagaimana cara mencegah diri agar tidak mudah terpedaya dari munculnya kelompok yang tidak jelas? (Efi Fadhillah)

Dok. Pribadi Rani Armalita S.P si, MA S.Psi, Dosen P sik ologi Sosial F ak ultas Psik sikologi Fak akultas Kedokteran Universitas Andalas

D

ewasa ini masyarakat Indonesia banyak dihebohkan dengan kemunculan kerajaan-kerajaan ‘ilusi’ yaitu kerajaan palsu yang mengaku memiliki kekuasaan atas dunia hingga dapat melunasi hutang Indonesia. Mulai dari kerajaan Keraton Agung Sejagat di Jawa Tengah, Sunda Empire di Jawa Barat, Indonesia Mercusuar Dunia di Sumatra Barat dan lain sebagainya. Kerajaan-kerajaan ilusi tersebut bahkan ada yang telah memiliki pengikut hingga ratusan orang. Namun, pada akhirnya satu per satu dari kerajaan tersebut terungkap sebagai kerajaan palsu, bahkan beberapa petinggi dari kerajaan tersebut telah diamankan oleh pihak berwajib. Menilik pada kejadian tersebut, apakah wajar kemunculan sebuah kerajaan

Jawaban: Jika dilihat secara umum, munculnya kerajaan-kerajaan tersebut dapat dikatakan sebagai hal yang wajar terjadi dan termasuk kedalam fenomena sosial. Namun, yang membuat kemunculannya dianggap tidak lazim adalah karena pergerakannya dianggap melanggar norma yang telah dipercayai masyarakat sebelumnya. Indonesia sendiri merupakan suatu negara dengan sistem pemerintahan yang telah tertata. Apabila kemudian muncul suatu sistem baru yang bertentangan dengan sistem yang telah ada, maka hal tersebut akan dianggap menjadi sesuatu yang menggaggu. Perseptif sekumpulan orang yang membentuk kelompok adalah selalu merasa bahwa kelompok yang diikutinya bukanlah sebuah kesalahan, namun kembali lagi ketika berada dilingkungan masyarakat akan ada perseptif lain dari masyarakat. Apabila dikaitkan dengan kajian psikologi klinis, yang terkait dengan analisis gangguan-gangguan. Ketika ada seseorang yang mengakui dirinya sebagai raja atau ratu, hal tersebut bisa saja terjadi karena memang ada orang yang diakui sebagai pemimpin dunia, tetapi ketika keadaan yang terjadi tidak sesuai dengan keadaan saat ini, maka hal tersebut akan dikatakan tidak wajar (irrasional), karena di Indonesia

sendiri telah memiliki pemimpin yang disebut sebagai presiden. Hal tersebut mungkin akan dianggap wajar apabila sedang terjadi peperangan disuatu daerah dan salah seorang yang terkuat mendeklarasikan diri sebagai raja dan akan dipercaya oleh pengikutnya. Manusia memiliki tiga motivasi dalam hidupnya, yaitu motivasi untuk berinteraksi dengan orang lain (afiliasi/ berinteraksi sosial), motivasi berprestasi (untuk mencapai target dalam hidup), dan motivasi untuk memiliki kekuatan atau power. Adanya deklarasi pemimpin sebagai raja atau ratu didalam suatu kerajaan kemungkinan besar didasari pada motivasi yang ketiga yaitu motivasi untuk memiliki kekuatan. Motivasi tersebut memang wajar dengan alasan untuk menjaga harga diri manusia, namun tetap memiliki batasan, apakah motivasi yang dimiliki seseorang untuk memiliki kekuatan tersebut masih normal atau abnormal sehingga akan memunculkan motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu yang rasional dan akan diterima masyarakat atau sebaliknya irrasional yang tidak diterima masyarakat. Orang-orang yang bertindak secara irrasional atau melakukan sesuatu diluar normal yang terjadi karena adanya gangguan-gangguan, sehingga memiliki keyakinan yang irrasional dikenal dengan istilah waham. Dalam keadaan waham, seseorang tidak sadar akan tindakannya dan berdelusi, orang tersebut hanya meyakini bahwa apa yang dilakukan adalah benar. Namun, jika dilihat tanpa adanya gangguan, bisa saja suatu kelompok tersebut memerlukan adanya tindakan proklamasi pemimpin berupa raja/ratu, maka untuk

mendapat pengakuan dari masyarakat akhirnya tindakan tersebut dilakukan dengan tujuannya untuk mencapai target utama dari berdirinya sebuah kelompok tersebut. Pengikut kerajaan-kerajaan ‘ilusi’ didominasi oleh orang tua, hal tersebut berkemungkinan karena raja yang mengajak anggota untuk bergabung juga sudah paruh baya, sehingga kesamaan usia dapat membuat manusia berada dalam satu frekuensi pemikiran yang sama. Namun, ketika gambaran kelompoknya adalah milenial pasti anggotanya juga kaum milenial. Cara pencegahan yang baik dalam situasi ini adalah dengan melakukan diskusi public. Kerajaan tersebut bermunculan ketika adanya polarisasi kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan dalam pemerintahan, sehingga masyarakat dibagi atas beberapa kepercayaan, seperti adanya masyarakat yang tidak percaya dengan kepemimpinan di Indonesia dan sebaliknya. Maka, dengan adanya diskusi publik akan mampu menjawab keraguan dari masyarakat yang tidak percaya sehingga masyarakat tidak ragu lagi dan percaya sepenuhnya pada aturan yang telah dibuat oleh negara. Diskusi publik yang ada saat ini hanya sampai pada beberapa siaran berita televisi, untuk dapat mencakup semua kalangan masyarakat diskusi pubik dapat dilakukan dengan kelompok yang kecil seperti di kampus sehingga tidak akan mudah tersebar berita hoaks dan menimbulkan ketidakpercayaan dimasyarakat.

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Bukan Aktivis Kampus

Oleh : Icha Putri

1

2

3

4

5

6


Basmi Hama Burung dengan Penghalau Burung Otomatis Oleh : Indah Ariesta Gusra*

B

agi petani, burung menjadi salah satu ancaman saat menjelang musim panen padi atau sering disebut juga dengan masak susu. Petani seringkali dibuat kesal dengan hama yang satu ini. Hama burung merupakan salah satu hama utama pada tanaman padi yang hingga kini belum ditemukan cara pengendalian yang efisien. Pada umumnya, pengendalian yang dilakukan oleh petani terhadap serangan hama burung ini adalah secara manual atau tradisional, dimana para petani memasang paranet pada lahan persawahannya atau menggunakan tali yang terlebih dahulu dipasang dengan bendabenda yang mengeluarkan bunyi ketika digerakkan. Tali kemudian dipasang mengelilingi lahan persawahan tersebut, namun cara ini tidak begitu efektif digunakan. Hama burung tetap memakan padi tersebut karena pergerakannya yang terlalu cepat sehingga terkadang tidak terlihat oleh para petani. Aktivitas yang seperti ini biasanya sangat menyita waktu bagi petani. Menggerakkan tali dengan cara manual dengan banyaknya populasi burung yang beterbangan di sawah, membuat para petani harus rela duduk seharian di sawah demi mengawasi padi mereka agar tidak dimakan hama. Hal ini justru merugikan petani, karena untuk menghalau hama burung di sawah seharian membuat mereka tidak bisa melakukan aktivitas yang lainnya. Keluhan yang dialami para petani membuat Dosen Fakultas Pertanian Universitas Andalas (Unand) Eka Candra Lina bersama dosen Fakultas Teknik Zaini merasa prihatin. Mereka berinisiatif untuk membantu para petani ini dengan membuatkan sebuah alat pembasmi hama burung otomatis. “Keluhan untuk pembasmian hama ini sebenarnya sudah sangat sering kita dengar dari para petani saat kami melakukan survey lapangan, jadi keluhan petani ini yang memotivasi kami untuk menciptakan alat ini,” ujar Eka. Menurut Eka, jika petani masih menggunakan metode lama seperti menghalau burung dengan menggunakan jaring, berapa banyak jaring yang harus dipasang di sekitaran sawah. Sedangkan untuk hal tersebut petani juga harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Eka bersama Zaini mulai merancang alat pembasmi hama burung otomatis ini di bulan September 2019. Tidak hanya dikerjakan oleh Eka dan Zaini, para

...sambungan dari halaman 8 nasional bagi mahasiswa tersebut. Sangat diperlukan sosialiasi terhadap peraturan yang baru dibuat oleh Unand. Ferdi pun menuturkan bahwa peraturan rektor mengenai BSS telah lama ada, tetapi sosialisasi yang kurang membuat civitas akademika Unand tidak mengetahui tentang hal tersebut, termasuk pimpinan Unand. Ferdi berharap peraturan tersebut lebih disosialisasikan kepada mahasiswa dan dosen. “Orang tua mahasiswa sebaiknya juga tahu mengenai aturan-aturan tersebut agar tidak terjadi permasalahan tentang hal ini,” jelas Ferdi di ruangannya, Selasa (11/ 2/2020). Keluhan serupa juga datang dari kalangan mahasiswa. Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Desri Rahma Dhani menyatakan bahwa program baru yang diterapkan oleh pihak kampus sangat kurang sosialisasi. Begitu juga dengan peraturan BSS yang baru, masih kurang adanya informasi lebih. “Pada program BSS sekarang ini kurangnya

dosen Universitas Andalas ini juga dibantu oleh beberapa orang mahasiswa dari jurusan Teknik Elektro Rahmat dan mahasiswa Fakultas Pertanian Neneng dan Ovi. Kegiatan perancangan alat pembasmi hama burung otomatis ini masih di bawah tanggung jawab Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unand. Eka menjelaskan teknologi pembasmi hama burung otomatis ini merupakan perancangan alat elektronika berbasis mikrokontroler meliputi dua aspek, yaitu hardware dan software. Untuk aspek hardware dibutuhkan kemampuan perakitan sensor, mikrokontroler dan penggerak motor lengan. Sedangkan aspek software meliputi skill pemograman pada mikroprosesor agar data dari sensor dapat diproses dan mengirimkan perintah ke motor. Untuk aspek hardware , pada sistem monitoring berbasis mikroprosesor terdapat Arduino Mini sebagai otak yang mampu menerima dan mengolah data dari sensor dan mengirimkan perintah ke motor penggerak. Sensor PIR sebagai alat pendeteksi keberadaan burung di sawah, driver motor penggerak sebagai lengan untuk menggerakkan tali yang terhubung di persawahan, serta panel surya dan inverter sebagai suplai energi sistem. Data yang diberikan oleh sensor PIR digunakan untuk bergerak dan mematikan motor untuk menggerakkan tali penghalau burung pengganggu. Eka juga menjelaskan sensor yang digunakan pada sistem ini akan diletakkan pada titik-titik tertentu pada bidang sawah dengan kabel penghubung yang dihubungkan dengan mikrokontroler. Mikrokontroler akan diletakkan di sekitar panel surya agar tidak terlalu jauh dengan suplai energi. Motor listrik yang terhubung dengan mikrokontroler akan diikat dengan tiang dan diletakkan pada suatu titik yang dapat menarik tali-tali penghalau agar dapat digerakkan secara keseluruhan. Implementasi software meliputi proses akuisisi dan pengolahan data dari sensor dan pengaturan sensitivitas sensor oleh mikroprosesor dan mengirimkan perintah apakah motor akan bergerak atau diam. Software yang digunakan dalam uji coba tersebut adalah Arduino IDE sebagai pemograman mikroprosesor. Alat yang dirancang oleh Eka dan kawan-kawan ini sudah dipatenkan oleh pihak Unand, namun untuk produksi alat ini pihak Unand masih belum bisa

memenuhi permintaan tersebut. “Unand saat ini hanya bisa sebagai prototype atau sebagai penyalur ide untuk alat ini, karena Unand tidak mempunyai perusahaan yang akan memproduksi alat ini secara lanjut. Maka alat ini akan ditawarkan pembuatan produksi lanjutannya kepada perusahaanperusahaan dibidang peralatan pertanian,” ungkap Eka. Meskipun yang akan memproduksi dari pihak luar, Unand tetap akan mendapatkan royalti dan lisensi atas nama alat tersebut. Pembuatan alat pembasmi hama burung otomatis ini memakan waktu selama tiga bulan. Seluruh peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat alat ini ditanggung oleh pihak Unand dengan menghabiskan dana sebesar enam juta rupiah untuk satu alat. Eka mengatakan, untuk pembuatan alat ini menelan biaya yang cukup besar, apalagi jika dipasarkan kepada petani. Namun untuk satu alat ini bisa digunakan oleh tiga orang petani, jadi petani bisa lebih meninimalisir biaya yang dikeluarkan jika membeli alat ini perorangan. Eka menjelaskan untuk alat ini sudah dilakukan penyuluhan dan workshop di salingka kampus Unand. Dalam penyelenggaraan workshop ini pun para petani sangat antusias dengan alat ini. Bahkan banyak petani yang berminat dan ingin sekali memiliki alat tersebut, karena alat ini sangat membantu meringankan pekerjaan para petani dalam menghalau hama burung. Selain itu, dengan sistem alat yang otomatis petani dapat melakukan berbagai aktivitas lainnya tanpa harus menunggu di sawah seharian hanya untuk menghalau hama burung. Selain untuk pembasmi hama burung otomatis, para petani juga meminta bantuan kepada Eka dan tim untuk dibuatkan juga alat untuk pembasmi tikus dan pembasmi hama lainnya. Ini disebabkan karena hama yang memakan padi mereka bukan burung saja, tetapi juga tikus. “Waktu workshop kan petani ini sudah melihat bagaimana cara kerja alat pembasmi hama ini, jadi karena alat ini sangat membantu mereka minta dibuatkan lagi alat untuk pembasmi hama tikus,” kata Eka. Kedua hama ini selalu menjadi masalah utama bagi petani menjelang musim panen tiba, hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh bagi tingkat produksi dan

informasi terkait dengan program terbarunya. Saya sama sekali tidak mengetahui kalau program BSS sekarang dihitung sebagai masa kuliah,” jelas Desri. Desri juga memaparkan bahwa sosialisasi mengenai aturan baru BSS yang kurang gencar akan membingungkan mahasiswa. Seorang mahasiswa seharusnya diberikan penjelasan lebih lengkap terhadap program BSS apalagi bagi mahasiswa yang banyak memiliki permasalahan dan ingin sekali mengambil cuti sementara, sehingga tidak ada peraturan yang dibuat merugikan mahasiswanya sendiri.

Mussalem. Mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian ini menyatakan peraturan rektor tersebut akan sangat merugikan mahasiswa. Hal ini akan menyebabkan mahasiswa yang BSS ketika melanjutkan kuliah kembali, maka dia hanya bisa mengambil sebanyak 13 SKS. “Artinya mahasiswa akan terbebani lebih banyak untuk mengejar mata kuliah yang di bawah semester saat ia mengambil BSS dan ditambah dengan 13 SKS tersebut,” kata Nico. Senada dengan Nico, Wafi juga mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan baru rektor mengenai BSS. “Beberapa teman saya yang melakukan BSS misalnya dengan alasan kekurangan biaya untuk membayar UKT, sedang mengikuti tes kepegawaian, atau karena sakit parah. Saya pikir Unand perlu untuk mengkaji ulang kebijakan baru ini,” ungkapnya. Meskipun ada pihak yang menyayangkan aturan ini, salah seorang Mahasiswa Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Sarah Gusteriko justru memandang dari sisi positifnya. Selaku mahasiswa yang pernah mengambil BSS

Tanggapan Mahasiswa T Terhadap erhadap Aturan Baru BSS Adanya aturan baru tentunya menuai pro dan kontra, terutama di kalangan mahasiswa. Ada yang setuju dengan kebijakan tersebut karena dapat membantu mahasiswa untuk menyelesaikan perkuliahan dengan tepat waktu. Namun nada keberatan juga ada karena dinilai merugikan mahasiswa. Salah seorang mahasiswa yang tidak setuju dengan kabijakan ini adalah Nico

Dok. Pribadi Foto : Ariesta Alat Penghalau Burung Otomatis hasil yang didapatkan oleh para petani. Hama juga bisa menimbulkan kerugian besar jika tidak segera dituntaskan. Permintaan dari para petani inilah yang menjadi pemicu semangat bagi Eka dan timnya untuk merancang alat pembasmi hama tersebut. Walaupun untuk saat ini mereka baru bisa menyelesaikan alat untuk pembasmi burung otomatis, namun tidak menutup kemungkinan untuk mereka mampu merancang kembali alat untuk pembasmi hama lainnya. Menurut Zaini, alat pembasmi hama burung ini masih bisa dimodifikasi lagi menjadi alat pembasmi hama tikus otomatis, dan ini tidak akan memakan biaya yang lebih untuk memodifikasi alat tersebut. Dengan adanya alat ini Eka dan tim berharap para petani yang merasa letih dan lelah akibat menunggu untuk menghalau burung seharian di sawah, dapat dikurangi bebannya dan dapat melakukan aktivitas lain selain menghalau burung ini. Dengan bantuan alat ini juga dapat membantu meningkatkan hasil produksi tanaman padi milik para petani tersebut.

*P enulis merupak an *Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Ilmu Peternak an FFak ak ultas eternakan akultas Peternak an eternakan Universitas Andalas Sarah mengatakan bahwa ia setuju dengan adanya kebijakan baru mengenai BSS dikarenakan mahasiswa dapat menyelesaikan masa kuliahnya tepat waktu. “Aturan baru ini akan membuat mahasiswa tidak lalai dalam menyelesaikan perkuliahannya, serta mendesak mahasiswa untuk dapat menyelesaikan perkuliahan tepat waktu,” ujarnya saat diwawancarai kru Genta Andalas, Jumat (21/2/2020). Kebijjkan BSS dibuat untuk membantu mahasiswa dalam malaksanakan kuliahnya jika ada kendala, baik itu karena sakit ataupun karena belum adanya uang untuk membayarkan UKT. Peraturan baru BSS mengantisipasi adanya mahasiswa yang tidak memiliki ijazah nasional, selain itu kebijakan BSS yang baru juga membantu dalam ketepatan mahasiswa dalam melaksanakan kuliah sesuai masa studi. Walaupun demikian, sosialisasi sangat dibutuhkan agar tidak adanya kesalahpahaman terhadap aturan baru yang Suhada, Rifa, Anggi, dikeluarkan. Icha, Hafiz, ‘‘Ain, Ain, R ahma Rahma


Resmi Dilantik, Pengurus Genta Andalas Siap Tunjukkan Prestasi Terbaik

P

engurus Unit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) Genta Andalas Unand terpilih, resmi dilantik oleh Pembina UKPM Genta Andalas Rembarandt di Ruang Studio PKM lantai 2, Rabu (19/2/2020). Dalam kata sambutannya, Rembrandt mengatakan bahwa ia memiliki keinginan membuat stasiun televisi untuk UKPM Genta Andalas. Rangkaian kegiatan dimulai khidmat dengan pembacaan Al-qur-an dan berakhir dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Genta Andalas SK Nomor 7/I/WR.3/KPT/2020. Rahmat Fiqri selaku Pemimpin Umum UKPM Genta Andalas terpilih menyampaikan bahwa seluruh pengurus inti dan pengurus pelaksana yang sudah dipilih dapat saling bekerja sama dan tetap kuat dalam situasi apapun. Rahmat juga menambahkan, tunjukkan hasil yang lebih baik kedepannya. “Pengurus periode tahun ini

semoga dapat mencapai dan memberikan hasil yang terbaik untuk UKPM Genta Andalas,” ujarnya. “Progresif dalam Berkarya untuk Merangkul Cita” adalah tema yang diusung dalam pelantikan pengurus UKPM Genta Andalas periode 2019/2020. Menurut Rahmat makna dari tema tersebut adalah peningkatan prestasi yang akan ditoreh pada kepengurusan kali ini, semua hal tersebut harus dapat diraih. Salah satu tamu undangan dari SKK Ganto UNP Ahmad Fadillah B, berharap UKPM Genta Andalas lebih baik lagi, semakin kompak, dan lebih bersemangat agar tetap konsisten hingga akhir kepengurusan nantinya. “Semoga UKPM Genta Andalas bisa untuk terus meningkatkan eksistensinya dalam bidang pemberitaan, dan namanya lebih berjaya lagi,” tambah Ahmad. Tiwi

Membangun Mental Kunci Utama Mulai Berbisnis

M

embangun bisnis adalah sebuah impian untuk semua orang, tetapi kebanyakan orang bingung bagaimana untuk memulainya. Koperasi Mahasiswa (Kopma) Universitas Andalas (Unand) mengadakan seminar dan talkshow internasional di Auditorium Unand untuk mengedukasi masyarakat dalam melakukan bisnis, Minggu (23/2/ 2020). Acara ini bertujuan untuk memotivasi masyarakat umum bagaimana membangun mental dalam berbisnis serta menjaga dan merawat usaha yang telah kita capai secara baik dan benar. “Disini kami ingin memberikan sebuah pengetahuan kepada Masyarakat umum bagaimana menumbuhkan mental dalam bisnis, dan juga memberikan sebuah motivasi terkait dengan usaha yang akan dibangun,” kata Ketua Pelaksana Sultan Bima Sahti. Acara seminar dan talkshow ini merupakan bagian dari rangkaian acara Kopma Unand atau lebih dikenal dengan Event Kopma Unand. Kegiatan ini dihadiri

oleh pemateri dari Brunei Darussalam, dan juga para entrepreneur dari indonesia. Dalam acara ini Kopma Unand mengusung tema Building a Business Mentality for Milenial Generation yang diikuti sebanyak 4000 peserta yang telah terdaftar. Ketua Kopma Unand Ihsanul Fikri berharap dengan adanya acara ini, masyarakat terkhususnya mahasiswa dapat memulai bisnisnya dengan ide-ide yang dimiliki masing-masing. “Kita berharap dengan jiwa bisnis dan ide yang kita memiliki kita bisa memulai bisnis kita tanpa ragu. Jika ragu kita tidak akan bisa membuat sebuah bisnis yang kita inginkan,” katanya Dina Faiha salah satu peserta seminar dan talkshow tersebut memberikan pesan positifnya terhadap acara yang telah dilaksanakan. “Acaranya menarik kita dalam berwirausaha, dan pematerinya mahir dalam menarik perhatian peserta, sehingga apa yang disampaikannya mudah Anggi, Hafiz dimengerti,” tutur Dina.

Berita lebih lengkap silahkan kunjungi portal berita www.gentaandalas.com

Sempat Vakum, BEM KM Faterna Kembali Gelar Lesehan Bersama Pimpinan

D

i bawah koordinasi BEM KM Fakultas Peternakan (Faterna) Universitas Andalas (Unand), mahasiswa Faterna adakan Lesehan Bersama Pimpinan. Dalam kegiatan ini mahasiswa mengeluhkan kegiatan praktikum yang sudah tidak berjalan dengan semestinya. Mereka menanyakan kejelasan praktikum yang sampai saat ini tidak ada perkembangan, terutama pada praktikum ternak perah. Praktikum ternak perah tidak berjalan karena Faterna tidak memiliki ternak perah. Mahasiswa yang ingin melakukan praktikum hanya menggunakan alat sederhana yang terbuat dari sarung tangan karet yang berisi air untuk simulasi melakukan pemerahan. Dalam diskusi tersebut Dekan Faterna Unand, James Hellyward mengatakan bahwa sapi perah akan secepatnya dibeli setelah sapi potong di Faterna sudah terjual. Namun yang menjadi permasalahannya, untuk menjual ternak potong tersebut belum diizinkan, sehingga

K

pembelian ternak perah terkendala. “Untuk tuntutan mahasiswa akan kita diskusikan bersama pimpinan fakultas terlebih dahulu, terutama menyusun skala prioritas. Permasalahan praktikum ini akan menjadi prioritas yang akan diselesaikan,” jelas James saat diwawancarai di Plaza Peternakan, Rabu (26/2/2020). Gubernur BEM KM Faterna Unand Dafik Naskar memaparkan bahwa agenda ini merupakan agenda rutin, namun sudah dua tahun vakum. Agenda ini akan kembali terlaksana sebelum pimpinan baru terpilih. “Kita harapkan agenda ini akan terus berjalan sebelum pimpinan fakultas yang baru terpilih, sekaligus menuntut janji dari pimpinan yang sekarang,” ujar Dafik. James mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa ini, ia berharap agar agenda seperti ini terus berjalan. “Kegiatan ini sangat bagus, kami berterimakasih kepada mahasiswa, ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi kami sebagai pimpinan,” tuturnya. Aat

Dua Menko Fokuskan Kinerja BEM KM Unand

apal perjuangan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Andalas (Unand) telah resmi berlayar setelah diadakannya sidang pengesahan proker (SP2) BEM KM Unand oleh Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) KM Unand pada Minggu, (23/02/2020). Berbeda dari tahun sebelumnya, struktur kepengurusan BEM KM Unand periode 2019/2020 menghadirkan sistem baru yakni dengan adanya Menteri Koordinator (Menko) yang membawahi beberapa kementerian. Abdul Afif, selaku Presiden Mahasiswa Unand menyampaikan bahwa struktur kepengurusan BEM kali ini diadopsi dari sistem pemerintahan RI. “Fokus utama struktur BEM KM sekarang mengalami perubahan yakni dengan adanya Menteri Koordinator (Menko) yang dapat dikatakan sistem baru. Di mana sistem ini mengadopsi dari sistem pemerintahan Republik Indonesia, Menko merupakan gambaran fokus kita. Ada dua bagian yakni bagian internal untuk pelayanan dan pengabdian, dan bagian ekternal sebagai pergerakan,” jelas Afif. Berkaca pada pengalaman kepengurusan BEM sebelumnya, isu-isu yang diangkatkan sering tumpang tindih antara nasional dan daerah. Hal itulah yang mendasari BEM KM Unand memfokuskan pergerakan dengan mengadakan Menko

yang terbagi menjadi dua. “Tujuan dibaginya Menko adalah dikarenakan banyaknya masalah di Sumatera Barat seperti Pilkada, angkot, Trans Padang, dan isu daerah lainnya. Kemudian dari kebijakan kampus, kami mengawal 10 janji rektor dan ada PTN-BH juga. Tujuan dipisahnya pergerakan dan pelayanannya agar gerakannya terrarah dan dapat memberikan solusi untuk Unand ke depan,” katanya. Arif mengatakan terdapat lima kementrian yang berada di bawah Menko bagian internal, yaitu Kementerian Pokesma, Kementerian PSDM, Kementerian Sosmas, Kementrian Mitbis, dan Kemendagri. Sementara untuk Menko bagian Eksternal, Afif memaparkan bahwa juga terdapat lima kementerian di bawahnya, yakni Kemenlu, Kementerian Kebijakan Daerah, Kementerian Kebijakan Nasional, Kementerian Kebijakan Kampus, dan Kementerian Perempuan dan Anak. Beberapa program unggulan yang akan dilaksanakan BEM KM Unand untuk satu periode kedepan seperti Aplikasi Pengaduan Layanan (Apel), untuk Dagri (Dalam Negri) kita ada harmonisasi, untuk Sosmas (Sosial Masyarakat) ada Sosiopreneure, dari PSDM ada PGLB, dari Mitbis (Mitra dan Bisnis) ada Panda (Pekan Y ova, Icha Andalas). Yova,

Iklan Baris @nadyasatyadilova : selamat menjalani kuliah unand rangers dan selamat menikmati kopi yang sedikit pahitttttttt:* @castle_egg1 : Kamu laper... Pengen ngemil.... Tapi malas keluar rumaahh atau kost... Anda berada di tempat yang tepat Kuyyy kuyyy kuyyyy Beli jajanan di castle egg... Mengenyangkan.... Jika anda magerann, kami siap mengantar alamat (khusus sekitaran UNAND) (wa: 082389268941) @fikri7562 : Salam Untuk @Caang2020 semoga dapat mejalankan tugas nya sebaik mungkin dan juga selalu sehat dalam menjalankan aktivitas, jangan sampai lelah. Mumpung ada yang perhatian :v

@agcho : Semangat untuk yang selalu bertugas. Keringat akan terbayar lepas, ini janji ku pada ibu dan ayah ku. Semoga mereka sehat selalu

@lindasusanti_7 : Semangat menjalani hidup. Masalah yang datang jadikan tempaan yang membentuk pribadi semakin kuat.

@a.rizkya : Selamat buat Alika Aisyah yg sudah lahir di muka bumi ini ya.. hehe semoga kamu menjadi anak yg solehah aamiin..

@Hafizz_almrij : Udah aja, yang penting sudah terisi :v, Follow My Twitter @Almrij_Hafiz

@effadhill_ : Salam untuk suhada semoga dapet pacar, semoga selalu bahagia ya @bblue. : Semangaat dan jangan pernah menyerah. Kamu kuat, bantingan dan benturan hanyalah masalah kecil yang bisa dihadapi.

@dian_yova : mau sedikit kata2 aja. ingat!! hasil tidak menghianati proses... Wkwk manggaje @kucingunand : Bagi followers ig @kucingunand maupun yg belum follow, sekarang lagi open member group wa kucing unand loh. Dm @kucingunand utk selengkapnya ya

@Ifdaoktiamirza. : Teruntuk temantemanku tersayang, pengurus 2019/2020 Genta Andalas. Kalian hebat,kuat, aku bangga sama kalian. Semangat terus di Genta, gali terus potensi kalian @ichaputri7737 : Salam buat Hafiz yang sering menghilang sekali dua bulan. Salam juga buat Pemred yang terlihat cantik ketika marah, jangan lupa bahagia ya. @gifraa.s : semangat untuk diri sendiri, kita, dan keluarga kita. Eaa, keep semangat ya TEAM. @fildzatilarifa : Salam untuk uda teknik yang ada disana. Semoga ada pertemuan kedua, wkwk


Mamosok, Kegiatan Mencari Ikan dari Kuantan Singingi Oleh : Gifra Sentia*

M

encari ikan adalah salah satu kegiatan yang lazim dilakukan oleh masyarakat yang bertempat tinggal di tepian danau ataupun sungai. Guna memenuhi kebutuhan keluarga, aktivitas mencari ikan dengan cara tradisional masih saja dilakukan untuk menambah suplai makanan sehari-hari selain dari pekerjaan pokok. Aktivitas mencari ikan ini beragam caranya, ada dengan cara menjaring, yaitu bambu melingkar yang dipasang rajut jaring di sekelilingnya dan diberi gagang, tombak berbentuk senjata yang ujungnya runcing, manjalo dengan cara menebarkan jaring , dan mamosok yang menggunakan b i l a h bambu. Hal

yang sama dilakukan oleh warga masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi yang masih membudayakan aktivitas mencari ikan ini dengan cara tradisonal yaitu mamosok. Mamosok adalah salah satu aktivitas mencari ikan yang dilakukan oleh kaum hawa baik di pinggir sungai ataupun danau. Mamosok menggunakan dua batang

bambu yang dilengkungkan sehingga membentuk persegi dengan ukuran tertentu. Kemudian, bambu tersebut dikaitkan kepada sebilah bambu sebagai pegangan atau gagang pada saat mengangkatnya. Sedangkan, pada ujung keempat sisi bilah bambu yang dilengkungkan tersebut dipasang jaring sesuai dengan ukuran bilah bambunya. Ukuran dari alat tradisional ini juga bervariasi, bergantung kepada ukuran ikan yang akan ditangkap. Jika ingin menangkap ikan lebih besar maka hendak menggunakan alat dengan jaring yang lebih besar, dan jika menggunakan jaring yang kecil, maka ikan yang akan terbawa adalah ikan dengan jenis kecil. Cara menggunakannya

y a i t u dengan cara memasukkan jaring-jaringnya ke dalam air hingga permukaan, kemudian ditunggu ...sambungan dari halaman 7 sementara kelenteng yang dibangun dengan memakan waktu tiga tahun ini digunakan untuk beribadah. Lampion-lampion menggantung di halaman dan sekitar kelenteng, memperkuat nuansa Negeri Tirai Bambu di tengah masyarakat Minang. Ditambah ukiran dan ornamen khas dataran China yang menghiasi dinding, membuat saya semakin mengagumi betapa kayanya negeri ini dengan keberagamannya. Sayangnya pengunjung hanya diperbolehkan menikmati suasana di bagian luar kelenteng, sedangkan bagian dalam diperuntukkan khusus untuk beribadah. Saat ini, Kelenteng See Hin Kiong bukan sekedar tempat peribadatan ...sambungan dari halaman 15 konsumen akan produk yang ditawarkan. Perempuan dengan segala aspek yang ada pada dirinya bukan lagi menjadi suatu hal yang tabu untuk dibicarakan. Pasalnya, citra seksualitas yang ditampilkan oleh iklan televisi merupakan kehidupan panggung belaka yang dianggap tabu, dan akan menarik apabila suatu iklan berani untuk mengeksposnya dalam suatu alat komunikasi yang bisa dilihat oleh siapapun dan kapanpun. Dalam konteks ini, tentu bukan

hingga 2-3 menit kemudian bambu tersebut diangkat. Kegiatan mamosok ini masih dibudayakan oleh masyarakat Kuantan Singingi yang dilakukan pada saat musim kering (pada saat danau dikeringkan) dan pada saat musim kemarau. Mengingat kondisi air yang menyusut sehingga memudahkan ibu-ibu untuk melakukan mamosok . Mamosok ini lebih sering dilakukan di danau dari pada di sungai, karena kondisi airnya yang lebih tenang. Namun tidak hanya terpaku di pinggiran sungai ataupun danau, ada juga beberapa masyarakat yang mencari ikan tersebut hingga ke tengah danau dengan menggunakan perahu. Kegiatan mencari ikan dengan metode mamosok di Kabupaten Kuantan Singingi ini memang biasanya dilakukan oleh kaum ibu-ibu namun tidak terlalu signifikan. Sedangkan, kaum bapak-bapak biasanya mencari ikan dengan cara manjalo . Walaupun menggunakan peralatan yang sangat tradisional kegiatan mamosok ini masih saja dilakukan. Penggunaanya yang sudah tak banyak dijumpai, tak membuat budaya ini hilang, buktinya masih ada beberapa masyarakat Singingi yang mencari ikan dengan cara mamosok, walaupun penggunaannya tidak sebanyak zaman dahulunya.

*P enulis merupak an *Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan T eknik Teknik Pertanian T ak ultas T eknologi Tak akultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas

masyarakat keturunan Tionghoa. Banyak umat Islam dan penganut agama lainnya yang mengunjungi tempat ini. Baik untuk menikmati kekayaan budaya yang ada atau sekedar mencari spot foto yang menawan. Semakin sore kawasan kelenteng semakin ramai, masyarakat Tionghoa tampak berlalu lalang. Saling melempar senyum kepada siapapun yang dijumpai, tak terkecuali kepada masyarakat muslim yang berwisata ke sana. Beberapa dengan sukarela mengajak pengunjung muslim bercengkrama, menjelaskan sejarah, dan apa saja kegiatan yang ada di kelenteng ini. Seolah tidak ada pembatas terhadap keyakinan dan agama yang dianut. Keserasian tampak jelas di sini, dua agama menyatu dalam lingkup solidaritas. Saya melanjutkan perjalanan meninggalkan Kelenteng See Hin Kiong dengan kemeriahan Imleknya, menuju

sebuah masjid tua berarsitektur ala India, bermata sipit yang ikut berpartisipasi. Foto: Masjid Muhammadan. Mesjid tua yang Wita Masyarakat muslim keturunan India-pun diapit oleh rumah warga ini hanya berjarak sebagai penyelenggara tidak merasa beberapa puluh meter dari Kelenteng See keberatan. Hal ini menunjukkan nilai Hin Kiong. Konon, masjid ini didirikan oleh solidaritas yang tinggi antar masyarakatnya. pedagang asal Gujarat ratusan tahun silam. Perjalanan kali ini terasa berkesan. Apalagi kalau bukan karena perdagangan, Saya tidak hanya mendapatkan hiburan menghasilkan akulturasi budaya yang pelepas penat karena rutinitas harian, namun menawan. Corak India akan sangat kentara juga menemukan sebuah pembelajaran. terutama pada bagian depan dan Meskipun memiliki latar belakang tak sama, dindingnya. Warna hijau dan putih keyakinan berbeda, masyarakat tetap hidup berkolaborasi menciptakan kesan damai saat damai berdampingan. Menjadi berada di sini. kebahagiaan tersendiri lahir di negeri yang Bertepatan dengan Imlek tahun ini, menghargai perbedaan dan menjunjung Masjid Muhammadan juga merayakan tinggi persaudaraan ini. Festival Serak Gulo yang diperingati setiap *P enulis merupak an Mahasiswa *Penulis merupakan tanggal 1 Jumadil Akhir. Tidak ada Jurusan Ilmu Kesehatan perselisihan atau pertentangan antara Masyarak at FFak ak ultas Kesehatan Masyarakat akultas keduanya, yang ada hanyalah rasa saling Masyarakat menghargai. Saat puncak perayaan Serak Gulo, dapat ditemukan orang-orang Universitas Andalas

hanya dampak positif yang diterima berupa pemasaran yang laku, namun juga dampak negatif dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satunya ialah terciptanya ketidakadilan gender yang sering merugikan kaum perempuan. Lakilaki yang terpapar oleh iklan yang mengandung citra seksualitas kerap juga meresahkan karena mudahnya dia melecehkan perempuan. Terkadang si perempuan sendiri yang secara sadar atau tidak telah meniru bagaimana perempuan yang ditampilkan dalam iklan di media tersebut. Baik mulai dari cara berpakaian, cara berbicara, gaya hidup yang terkadang tidak sesuai dengan budaya kita sebagai

orang timur. Sehingga ketika perempuan ini mengalami pelecahan, tidak heran laki-laki hanya menyalahkan si perempuan itu dengan alasan perempuan itu yang salah. Tidak hanya pada permasalahan pelecehan, tetapi juga merambat pada permasalahan rendah diri atau kurang percaya diri. Ketika perempuan berpatokan pada standar kecantikan yang ditampilkan media, namun tidak sesuai dengan kenyataan atau dia tidak bisa meraih standar tersebut, biasanya perempuan ini akan minder dan merasa kurang percaya diri serta merasa rendah diri ketika melihat perempuan lain yang sesuai dengan standar kecantikan tersebut.

Media memiliki kedudukan yang penting dan strategis, sehingga baik itu iklan dan segala macam yang ditampilkan media menjadi satu bagian dari media tersebut. Untuk itu, kita sebagai penikmat media tentu harus dapat memilah apa yang baik dan buruk dan bijaklah dalam mengkonsumsi media.

*P enulis merupak an *Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunik asi FFak ak ultas Ilmu Komunikasi akultas Sosial dan Ilmu P olitik Politik Universitas Andalas

Berita lebih lengk ap silak an kkunjungi unjungi portal berita gentaandalas.com lengkap silakan Redaksi Genta Andalas menerima tulisan berupa : esai, opini, feature, cerpen, puisi, khasanah budaya, dan bentuk tulisan kritis lainnya. R edaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah isi. Redaksi Tulisan disertai foto dan biodata penulis. T ulisan dapat dikirim kke e redaksi@gentaandalas.com Tulisan


Ada Keajaiban Jika Bersungguh-sungguh Oleh : Tiwi Veronika*

A

ku terhening di tengah malam dengan cahaya bulan yang sempat menyinari atap rumahku yang bolong. Dalam hening aku bermimpi menjadi seorang penguasa kerajaan. Di sana aku memiliki banyak pelayan sekaligus seorang pangeran yang teramat tampan. Apakah ini sebuah keajaiban atau jawabaan dari pertanyaan-pertanyaan aku selama ini? Aku tak tahu yang pasti ada sebuah kebahagiaan yang sempat kurasakan. Senang memang senang, namun semua itu hanya khayalan yang terbawa angan. Aku hidup di tengah keterbatasan dan tidak punya apa-apa. Semenjak kecil aku hanya diasuh oleh seorang nenek yang sudah tua renta. Orang lain memanggilnya Miyam. Orang yang setia menemaniku, yang selalu ada ketika aku butuh, yang selalu menyemangatiku hingga aku tetap bisa bertahan hidup sampai sekarang. Ya seperti itulah nenek, yang sering aku panggil dengan sebutan inyiak. Ibuku meninggal saat ia melahirkanku ke dunia ini. Sedangkan bapak aku tidak tahu entah dimana keberadaannya saat ini. Bagiku sosok inyiak adalah orang yang luar biasa, paling kuat, dan motivator hebat bagiku. Meskipun ia bukan orang yang berpendidikan, tapi banyak hal yang aku pelajari dari dia. Mulai dari agama, cara berkomunikasi, sopan santun, dan masih banyak lagi. Tinggal di sebuah rumah kayu di tengah hutan yang dikelilingi semak belukar dengan atap yang bolong, begitupun dengan dindingnya yang terbuat dari bambu. Tidur pun hanya di atas lantai yang beralaskan daun pisang. Untuk mencari air minum dan masak pun aku harus menempuh perjalanan hingga 8 km

jauhnya, yang lebih parahnya lagi air itu pun sudah dikotori oleh tangantangan jahat yang tidak pernah mensyukuri nikmat. Mau gimana lagi? aku terpaksa tetap memakai air yang sudah dibilang tidak layak sama sekali untuk dikonsumsi oleh manusia. Mencari makanan untuk dimakan pun aku harus mencarinya ke hutan. Aku tidak peduli, boleh dimakan atau tidak, yang penting perutku terisi. Namun kondisi rumahku semakin parah semenjak terjadinya angin topan dua tahun silam yang sempat menimpa tempat

tinggal kami. Sehingga keadaanya sudah dibilang tidak layak lagi untuk ditempati. Apa daya? aku dan inyiak tidak punya tempat tinggal selain itu, dan kami pun tetap bertahan hidup hingga sampai sekarang. Meskipun begitu, kami tetap mensyukuri dan menerima keadaan yang terjadi. Tidak ada yang harus ditangisi dan tidak ada yang harus diratapi. Memang sudah cobaan dari Yang Maha Kuasa dan kami pun harus menerimanya dengan lapang dada. Hal yang membuatku bersedih hanyalah ketika inyiak sedang sakit dan terbaring tak berdaya. Tidak tahu apa yang harus aku lakukan disaat itu terjadi. Bayangkan saja kami hanya berdua di dalam hutan, tidak ada siapa-siapa. Sepi, namun tidak terasa sebab terdengar suara jangkrik yang saling menyahut satu sama lain dari dalam rumah, dan masih banyak lagi suara binatang lainnya. Aku sering duduk terdiam disebelah tempat tidur inyiak. Berharap inyiak bisa lekas sembuh, dan aku rindu berbagi cerita dengan dia. Waktu itu, langit begitu cerah. Matahari belum berada di tengah, itu artinya masih ada waktu sholat dhuha. Inyiak sering bilang kepadaku agar sering melaksanakan sholat dhuha biar rezeki kita dimudahkan oleh Yang Maha kuasa. Setelah melihat kondisi langit, aku bergegas menuju sungai untuk mengambil wudu. Selesai sholat aku berdoa agar dipermudah rezekiku dan inyiak dan semoga Allah segera mengangkat penyakit inyiak sehingga ia bisa sehat kembali dan aku pun tidak sedih lagi. Ternyata Allah menunjukkan kekuasaan-Nya

kepadaku tiba-tiba saja sehabis sholat inyiak memanggil namaku dan aku pun bersyukur kepada Allah karena telah mengabulkan doaku. Sebelumnya inyiak hanya terbaring lemah di atas kasur, tidak mau makan dan tidak mau berbicara. Tuhan telah menunjukkan keajaibannya kepada keluargaku dan sekarang inyiak telah bisa menggerakkan tubuhnya kembali. Kekuatan dari inyiak yang membuatku bisa semangat kembali. Inyiak

kembali sehat adalah kebahagiaan terbesar bagiku. Kebahagian itu yang membuat aku tetap bertahan hidup di tengah hutan bersama dengan inyiak. Segala sesuatu hanya kepada inyiak aku ceritakan tentang lika-liku hidup ini. Aku tidak mengeluh lahir dengan situasi dan kondisi seperti ini, yaa walaupun sesekali terlintas sedikit keluhan. Yang namanya manusia tidak akan bisa mensyukuri nikmat Tuhan sepenuhnya. Tapi, yang lebih aku sesali hanya belum bisa membuat inyiak bahagia dan tinggal di tempat yang layak dihuni. Seandainya aku bisa merubah keadaan ini menjadi sebuah kehidupan yang tertera didalam ingatanku maka aku mungkin menjadi orang yang paling bahagia di dunia ini. Mendapatkan sesuatu yang diinginkan serta bisa tinggal di tempat yang tidak jauh dari sumber air dan makanan. Ketika suatu saat inyiak sakit lagi aku tidak akan susah mencari obat atau pun meminta bantuan kepada orang lain. Kekurangan harta bukanlah menjadi penghambat dalam menjalani hidup ini, dengan adanya inyiak aku bisa lebih kuat. Bahkan aku dan inyiak menjalani kehidupan yang susah ini dengan senang hati dan bahagia walaupun kami hanya berdua tinggal di tengah hutan. Kami sudah cukup lama tinggal di dalam hutan dan disana menjadi tempat pengaduan hidup kami selama belasan tahun. Tanpa adanya hutan ini mungkin kami tidak tahu entah ke mana kami harus bernaung. Dahulunya inyiak adalah orang yang sangat lincah dalam hal mencari makan dan kayu bakar. Namun sekarang tak lagi sama, inyiak mulai sakit-sakitan karena faktor usianya yang sudah tua. Sekarang giliranku yang menjadi tulang punggung. Meski kadang letih, namun semangatku selalu muncul ketika melihat senyuman manis dari wajah inyiak. Aku bahkan merasa khawatir jika inyiak terlalu lama ditinggal sendirian. Pada suatu hari aku didatangi oleh seseorang anak muda dan dia memberi aku pemahaman tenang bagaimana caranya menjadi orang kaya. Seiring perjalanan waktu, aku mencoba untuk memperbaiki rumah yang telah rusak dengan kayu yang ku dapatkan dari hutan. Menggunakan alat seadanya saja, perlahan-lahan setiap sisi rumah ku perbaiki. Kayu yang sudah tidak terpakai lagi tidak ku buang begitu saja. Pada akhirnya dalam jangka waktu yang lama Alhamdulillah rumah sudah selesai diperbaiki dan Insyaallah sudah aman untuk ditempati. Memanfaatkan kayu yang ada, aku berusaha membuatkan tempat tidur yang nyaman untuk inyiak beristirahat. Hanya saja kayu tersebut diatasi dengan dedaunan kering, yang kadang kala bisa saja membuat inyiak gatal-gatal. Tapi, aku berpikir kondisi ini akan lebih baik. Tak hanya sampai di sana. Niat yang cukup kuat untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Aku terus berusaha melakukan sesuatu yang baru. Beruntung tinggal di dalam hutan. Akan banyak hal yang bisa dimanfaatkan tanpa diperebutkan dan dipermasalahkan. Tanah yang ada disekitar rumah digali untuk dijadikan lahan pertanian. Setelah itu, kutanam padi dan sayur. Hasilnya digunakan untuk keperluan makan sehari hari, sehinggs aku pun merasa tidak kesulitan untuk mendapatkan makanan. Di saat aku menyuapi inyiak makan siang, tiba-tiba saja terdengar suara kokok ayam dari luar. Kemudian masuk ke dalam rumah ku, lalu bertelur. “Nak, sepertinya ini adalah rezeki yang diberikan tuhan. Alangkah baiknya ayam ini kita pelihara, “ ujar nenek kepadaku. Ucapan

inyiak ada benarnya. Bermula dari itu, bergegas aku keluar rumah untuk membuatkan kandang ayam tersebut. Kebutuhan gizi kami sangat terpenuhi dengan kehadiran ayam hutan itu. “Kukuruyuk” suara ayam pagi itu membangunkanku. “Nak, mari kita ke sungai. Sholat subuh nanti habis waktunya,” tiba-tiba saja terdengar sahutan inyiak dari luar. “Iya nyiak, bentar nyiak. Aku, aku...,” jawabku dalam kondisi masih ngantuk. “Ayo, cepat!” sahut inyiak lagi. Dalam kondisi mata tertutup menuju ke arah sungai untuk mengambil air wudhu. Biasanya setelah melaksanakan Sholat Subuh, inyiak tidak mengizinkan aku untuk tidur lagi. Sebab kata inyiak kalau kita tidur lagi nanti rezekinya hilang. Makanya sehabis itu aku dan inyiak selalu melakukan kegiatan apapun, entah itu menyapu, cari kayu, ambil air dari sungai sehingga sehabis Sholat Subuh rasa ngantuk itu bisa hilang. Wah, apalagi aktivitas kami ditambah dengan adanya ternak ayam dan menanam sayuran. Pasti setiap pagi akan lebih semangat lagi. Dua tahun sudah kami bertani dan beternak ayam, hasil didapatkan sangat melimpah, sayang kalau tidak dijual. Tidak tega rasanya meninggalkan inyiak seorang diri di rumah. Tapi mau bagaimana lagi, kami hanya tinggal berdua di sana. Menempuh perjalanan sejauh 10 kg sambil membawa beberapa ekor ayam dan telur untuk dijual, akhirnya aku sampai di perkampungan rakyat. Uang yang aku dapatkan digunakan untuk membeli obat inyiak dan beberapa helai pakaian. Beberapa kali sudah aku menjual telur dan ayam dan sangat diminati oleh orang-orang diperkampungan itu. Hingga membuat mereka berlangganan. Usaha aku dan inyiak sukses. Aku sangat bahagia dan Alhamdulillah inyiak bisa kembali sembuh dari penyakitnya. Tidak puas sampai disitu, lagi-lagi aku mengembangkan usaha beternak ikan. Memanfaatkan air sungai yang mengalir didekat rumah dengan cara membuat galian disamping rumah sebesar 5x5 meter dan hasilnya juga cukup memuaskan. Pepatah memang benar “Siapa yang bersungguh-sungguh maka ia pasti bisa” Tuhan tidak pernah sia-sia memberikan cobaan pada setiap hambanya. Yeah, pada akhirnya aku bisa membangun rumah didekat perkampungan rakyat. Namun, aku tetap melanjutkan usaha yang ada. Semua khayalan dan impianku terwujud sudah. Aku dan inyiak merasa bersyukur dan lebih bahagia. Tinggal ditempat mewah dan penuh keramaian. Penghasilan yang cukup menjanjikan untuk masa depan. Aku membuktikan bahwa keterbatasan pendidikan dan biaya tidak membuat seseorang tidak mampu sukses. Sukses hanya pada diri orang-orang yang benar menginginkannya. Apapun keadaan kita, maka belum keadaan yang sebenarnya terjadi. Seperti sebuah permainan ular tangga. Tingginya angka yang kita peroleh kapan saja bisa membuat kita jatuh dan kembali berada diposisi terbawah. Begitu juga sebaliknya, perolehan angka yang rendah belum tentu akan membuat kita selalu berada di bawah. Kata dari inyiak yang selalu aku pegang adalah “Apapun kondisinya jangan panik, tenang, dan begeraklah dengan cepat.”

*P enulis merupak an *Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Ilmu Peternak an FFak ak ultas eternakan akultas Peternak an eternakan Universitas Andalas


Ulasan Cerpen “Pasti Ada Keajaiban bagi Orang yang Bersungguh-Sungguh” Karya Tiwi Veronika

M

enulis cerpen bukan menulis kisah. Sebagai pembuka, cerpen harus diberi judul yang menarik karena judul merupakan hal pertama yang akan dibaca oleh pembaca. Tokoh-tokoh dalam cerpen harus diberi karakter. Peristiwa dalam cerpen mesti memiliki konflik. Konflik tersebut tidak datar saja, tetapi berpuncak pada klimaks. Dalam cerpen juga mesti ada suspense, kejutan yang dapat menyengat pembaca. Sementara didalam kisah tidak seperti itu adanya. Kisah pada intinya adalah cerita tentang kejadian atau peristiwa dalam kehidupan seseorang seperti apa adanya. Dengan demikian, cerpen sesungguhnya adalah kisah yang direncanakan, diarahkan, dibuatkan konfliknya. Cerpen adalah kisah yang dikelola dengan baik oleh penulisnya. Bukan kisah apa adanya. Penulis cerpen mesti mahir, bukan hanya soal teknik bercerita, melainkan juga menguasai teknik berbahasa tulis. Ingat, cerpen sebagai karya tulis terikat oleh tata bahasa tulis. Bahasa tulis tidak sama dengan bahasa lisan. Dalam bahasa tulis ada ramburambu yang harus dipatuhi. Paling sederhananya adalah ejaan. Selain itu, penulis cerpen mesti punya pengetahuan tentang apa yang dikisahkannya. Penulis mesti tahu (kalau perlu dengan riset) mengenai tokohtokohnya dan latar ceritanya. Jika ia dokter, bagaimana sesungguhnya dokter itu, bagaimana cara bicaranya, bagaimana penampilannya, bagaimana lingkungannya, dan sebagainya. Jika ia seorang yang miskin dengan latar desa, penulis cerpen mesti punya pengetahuan mengenai kemiskinan dan desa. Aspek penting lain yang harus diperhatikan penulis cerpen adalah logika. Logika cerita harus logis. Seseorang yang miskin, tinggal di rumah tanpa lantai, hanya beralaskan daun pisang, rasanya perlu

Oleh : Ronidin*

dipertanyakan kelogisannya. Bukankah daun pisang itu dingin, mudah sobek ketika diduduki, di tengahnya ada tulang daun yang tidak nyaman ketika dijadikan alas tidur, kalau daun pisang yang dimaksud sudah kering atau dikeringkan, itu bukan lagi daun pisang. Tetapi orang Minang menyebutnya karisiak. Hal seperti ini mesti diperhatikan penulis cerpen. Seorang miskin yang tinggal di pinggir hutan, tiba-tiba tinggal di tempat mewah dan penuh keramaian tanpa alasan yang jelas adalah sesuatu yang tidak logis. Kata “mewah dan penuh keramaian” yang diacu bukan tempat untuk menunjukkan perkampungan, tetapi lebih pada kawasan elit milik orang-orang kaya di kota metropolitan. Begitulah, ketidaklogisan dalam cerpen bisa terjadi karena penulis kurang pengetahunan tentang objek yang dipilih. Lalu, ketidaklogisan juga karena salah memilih kata (diksi). Diksi yang salah mengacaukan maksud. Ketika membaca cerpen “Pasti Ada Keajaiban bagi Orang yang BersungguhSungguh” karya Tiwi Veronika, saya seperti tidak membaca judul cerpen. Judul ini kurang menarik untuk judul cerpen. Judul cerpen ini seperti petuah saja, man jadda wa jadda, ‘siapa yang bersungguh-sungguh akan mendapat’. Tidak ada kejutan pada judul. Ketika membaca judul seperti ini, apalagi diikuti oleh paragraf pembuka yang kurang meyakinkan, maka pembaca akan berhenti membaca dan mengalihkan bacaannya ke hal lain. Karena itu, judul amat penting untuk meyakinkan pembaca. Baru setelah itu cerpen dimulai dengan kalimat pembuka yang menggugah minat pembaca untuk meneruskan bacaannya. Kemudian, ketika membaca cerpen Tiwi Veronika ini, saya juga belum melihat karakter tokoh. Tokohnya digarap dengan biasa saja. Tokoh Aku dihadirkan sebagai sosok miskin menghadapi berbagai peristiwa dalam hidupnya. Hanya saja

peristiwa-peristiwa itu datar saja. Nyaris tanpa konflik. Jika membaca judul lalu membaca beberapa kalimat di awal, kita sudah akan tahu endingnya. Peristiwa-peristiwa yang dialami oleh Aku seperti kematian ibu di waktu kecil, aku diasuh oleh nenek, rumah yang rusak ketika dilanda angin topan, nenek/ inyiak sakit, inyiak sembuh, aku semangat kembali, aku menjadi tulang punggung, aku memperbaiki rumah, aku mendengar kokok ayam, aku bertani dan beternak ayam serta ikan, aku membangun rumah di perkampungan, dan peristiwa lainnya digarap Tiwi biasa saja. Tidak tergarap maksimal konflik yang dihadapi oleh tokoh Aku. Misalnya, ketika neneknya sakit, apa konflik yang dihadapi Aku. Dalam cerpen ini tidak dipaparkan kecuali hanya berupa narasi yang menggambarkan keadaan aku pada saat itu. Lalu tiba-tiba inyiak bisa sembuh begitu saja. Aku tidak berbuat apa-apa selain hanya berdoa. Memang doa akan dikabulkan Tuhan bagi umatnya yang memohon, tetapi secepat itukah? Tidak mungkin “simsalabim” saja. Kalau digarap dengan baik, dalam peristiwa ini Tiwi bisa menghadirkan bagaimana usaha/perjuangan tokoh Aku menyembuhkan neneknya. Yang terjadi, apa dan bagaimana tindakan tokoh aku ketika menghadapi masalah seperti itu belum digarap Tiwi secara maksimal. Begitu pula ketika memperbaiki rumah, bertani, dan sebagainya Tiwi hanya bernarasi saja. Hanya berkisah. Kemudian, kisah-kisah yang dihadirkan Tiwi dalam cerpennya ini terlalu banyak pula. Akibatnya, peristiwa yang dibangun berhimpitan antara yang satu dengan yang lainnya. Peristiwa satu belum selesai dipaparkan atau belum digarap dengan baik, namun telah muncul peristiwa yang lain.

Oleh : S yahrul Roni Syahrul

Gelap semakin kelam Ruang ilusi muncul dari layar imaji Menampilkan sebuah deretan imajinasi Terpampang jelas mimpi-mimpi yang ingin didaki Ia membawaku terbang di alam mimpi Kujelajahi alam fana ini Dengan sesuatu yang tak pernah kusadari Pergi

Kutersadar bahwa alam tadi Hanyalah bunga mimpi Kuingin kembali Tapi tak tahu bagaimana cara kembali

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Oleh : Hafiz Al-Ma’Arij

Ingin kukendalikan alam fana ini Aku jelajahi dengan kontrol diri Tapi apalah daya diriku ini Tak dapat mengendalikan mimpi sendiri

*P enulis merupak an Dosen *Penulis merupakan Sastra Indonesia FFak ak akultas ultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Hargai Aku

Ruang Mimpi

tak terhenti datang tak terhenti

Cerpen biasanya hanya fokus pada satu peristiwa. Peristiwa itu benar-benar digarap dengan maksimal sehingga menjadi cerpen yang berkarakter. Peristiwa yang banyak seperti disebut di atas, bisa digarap untuk sebuah novel yang panjang. Untuk cerpen, Tiwi misalnya bisa fokus menggarap satu masalah saja. Umpamanya, ketika Aku yang masih muda harus merawat inyiak yang sudah tua. dalam hal ini, Tiwi bisa fokus menggarap bagaimana konflik batin yang harus dihadapi Aku dalam kondisi seperti itu. Seorang anak muda yang hanya seorang diri, jauh dari lingkungan masyarakat umum. Cerpen dengan banyak peristiwa membuatnya menjadi tidak fokus. Peristiwa yang banyak tidak akan tergarap maksimal. Jadi, bisa dipastikan tidak akan muncul suspense. Tidak akan ada kejutan bagi pembaca. Cerpen berjalan datar seperti kisah. Selain itu, ketika membaca cerpen “Pasti Ada Keajaiban bagi Orang yang Bersungguh-Sungguh” karya Tiwi Veronika ini saya benar-benar terganggu dengan bahasa Tiwi yang jelek, sama rata saja antara sawah dengan pematang. Nampaknya Tiwi harus lebih banyak menulis. Bahasa tulis tidak seperti bahasa lisan. Dengan banyak menulis, Tiwi akan terbiasa menggunakan bahasa tulis yang diikat oleh proses tata bahasa. Terlepas dari kekurangankekurangan cerpen ini, usaha Tiwi untuk menulis di zaman serba instan dan zaman layar HP seperti saat ini, perlu diapresiasi. Selamat kepada Tiwi. Jangan berhenti. Jangan seperti pohon pisang: sekali berbuah, setelah itu mati.

Aku tak pernah meminta baju bagus Aku tak pernah meminta kendaraan mewah Aku tak pernah meminta jajan banyak Yang kuminta hanyalah agar kalian hadir Hadir melihatku tumbuh dewasa dengan kasih dan sayang kalian Aku tak pernah meminta mainan mahal Ataupun smartphone canggih Yang kuminta hanyalah tolong dihargai Hargai aku sebagai darah daging kalian Hargai aku sebagai buah hati kalian Kumohon pada kalian tolong redam semua emosi Jangan lagi ada barang yg terlempar Tak tahukah kalian itu menyisakan trauma untukku Lupakah kalian kalau kalian saling mencintai Pernah bersumpah untuk saling menjaga Berhentilah menjadikan aku korban keegoisan kalian


Air Putih Seribu Manfaat

S

ebagai makhluk hidup tentunya membutuhkan makanan dan minuman, terutama pada manusia. Sebanyak 70 persen dari tubuh manusia berbentuk cairan, oleh karena itu manusia membutuhkan supply air yang tinggi untuk dapat memenuhi kebutuhan cairan yang ada di dalam tubuhnya. Banyak minuman yang memiliki manfaat untuk kesehatan, seperti teh hijau dan jus dan yang memiliki manfaat untuk kesehatan. Namun, ada juga minuman lainnya yang bisa menyebabkan permasalahan, seperti minuman berenergi yang banyak diproduksi di pasaran. Sejumlah minuman berenergi bila dikonsumsi dalam jumlah banyak bisa membuat detak jantung tidak beraturan dan membuat peminumnya selalu merasa cemas. Tidak banyak yang menyadari, air putih yang kelihatannya sederhana justru memberikan manfaat yang luar biasa. Air mineral sangat penting dan bermanfaat bagi manusia. Berdasarkan hasil riset dari Universitas Negeri Yogyakarta, tubuh manusia membutuhkan air untuk dikonsumsi sebanyak satu sampai dua setengah liter atau setara dengan 6 sampai 8 gelas setiap harinya. Untuk mendeteksi apakah Anda sudah cukup

minum air putih atau belum, Anda hanya perlu melihat warna air seni. Cara ini sesuai dengan hasil penelitian dari Universitas Connecticut yang dilakukan Douglas Kasa. Dia mengatakan, Jika air seni berwarna kuning muda seperti cairan lemon, artinya Anda memiliki kandungan air yang cukup dalam tubuh. Namun, jika warnanya keruh dan lebih gelap, berarti anda harus perbanyak lagi minum untuk mencegah dehidrasi. Syarat-syarat air minum yang baik dikonsumsi adalah air yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak mengandung bakteri patogen yang dapat menganggu kesehatan. Air minum juga tidak boleh mengandung zat kimia yang dapat memengaruhi fungsi tubuh. Berikut ini manfaat yang bisa didapatkan oleh tubuh jika mengonsumsi air putih secara baik dan teratur.

lain sebagainya.

1. Melancarkan encernaan Pencernaan Sistem P Mengonsumsi air putih secara rutin dapat melancarkan s i s t e m pencernaan, sehingga kita dapat terhindar d a r i masalahm a s a l a h pencernaan seperti sembelit, maag, dan

2.Mencegah P enyakit Str ok e Penyakit Strok oke Penyakit stroke dapat dicegah dengan mengonsumsi air putih secara teratur. Ini dikarenakan air putih dapat membantu dalam memperkuat otot dan ligamen serta dapat memperlancar sistem peredaran darah dan sistem pernapasan. Air putih hangat membuat pembuluh darah melebar, hal itu akan mengakibatkan meningkatnya sirkulasi darah dan oksigenisasi jaringan, sehingga dapat mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa nyeri dan juga menenangkan pikiran. 3. Membantu Menurunkan Berat Badan Bagi yang sedang dalam program diet, terapi air putih bisa menjadi salah satu pilihan yang dapat dicoba. Caranya yaitu dengan mengonsumsi air putih hangat sebelum makan, sehingga akan memberikan efek kenyang, dengan demikian hal tersebut akan mengurangi jumlah makanan yang masuk. Menguruskan badan dengan menggunakan terapi konsumsi air putih membutuhkan waktu yang cukup panjang, sehingga harus konsisten dalam menjalankannya. 4. Sebagai Anti Racun Air putih dapat menghilangkan toxic di dalam tubuh yang akan lebih cepat keluar melalui urine. Salah satunya yaitu memperlambat tumbuhnya zat-zat penyebab kanker yang ada dalam tubuh. Selain itu air putih juga dapat mencegah penyakit rematik, batu ginjal, hati, jantung, dan lain sebagainya. 5. Untuk Merawat Kecantikan Selain mencegah penyakit, air putih juga berfungsi untuk merawat kecantikan. Banyak metode yang dapat digunakan untuk merawat kecantikan, namun tidak banyak orang mengetahuinya. Ketika kita kekurangan air putih tubuh akan menyerap kandungan air yang ada di dalam kulit sehingga kulit kita menjadi kering. Dengan meningkatkan konsumsi air putih

kulit menjadi lembab dan juga melindungi kulit bagian luar. Mahasiswa biasanya menyepelekan kebiasaan minum air putih, dikarenakan kesibukan perkuliahan dan kegiataan sebagainya, namun berbeda dengan Rayhan Ocdita Mahasiswa Peternakan Universitas Andalas yang membiasakan dirinya mengonsumsi air putih. Dia berpendapat bahwa dengan mengonsumsi air putih dapat membuat badan menjadi segar, dan air putih juga dapat mengganti ion-ion tubuh kita yang sudah hilang karena banyaknya aktifitas. “Kebetulan ibu saya seorang perawat, beliau menyuruh saya untuk mengonsumsi air putih sebanyak banyaknya baik itu dalam cuaca kemarau ataupun hujan,� ujarnya Meskipun air putih memiliki banyak manfaat namun mengonsumsinya secara berlebihan tidaklah dianjurkan karena memiliki efek buruk bagi kesehatan. Dikemukakan oleh Dr. Samuel Utoro, seorang Spesialis Gizi dari Rumah Sakit Siloam bahwa khasiat air putih akan dirasa jika dikonsumsi secara bertahap, bukan secara berlebihan atau sekaligus. Itu dikarenakan air akan diserap ke saluran pencernaan dan masuk ke pembuluh darah, hingga akhirnya bisa menyebabkan volume darah jadi bertambah. Akibatnya, beban kerja jantung dan ginjal meningkat. Jantung seolah didesak untuk memompa darah lebih cepat, pun ginjal dipaksa mengeluarkan cairan lebih cepat. Untuk itu, perlu diketahui cara mengonsumsi air dengan kebutuhan agar khasiatnya bisa dirasakan. Dia menganjurkan agar kita terbiasa mengonsumsi air sebelum merasa haus, setelah bangun tidur, dan sebelum atau setelah sarapan. Kita juga patut memerhatikan tentang cara minum segelas (berukuran sedang) air putih dengan tiga tegukan seperti sabda Rasulullah SAW. Aat

Aneka Ragam Manfaat Yang Terkandung Dalam Biji Durian

D

urian merupakan salah satu buah yang memiliki banyak penggemar di Asia Tenggara. Rasanya sangat khas dengan tekstur lembut seperti mentega, memang sering dijadikan sebagai olahan makanan maupun minuman. Saat menyantap buah dengan nama latin Durio zibethinus ini, banyak orang mungkin membuang bijinya karena menganggap bijinya tidak bermanfaat. Padahal menurut penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Pharmacological and Pharmaceutical Sciences, biji durian mengandung nutrisi yang tak kalah menakjubkan seperti dagingnya. Berikut ini beberapa manfaat buah durian bagi kesehatan.

ahli biji durian bisa dijadikan sebagai pengganti makanan karena bisa mensupply kebutuhan energi seseorang. 3. Baik untuk kesehatan tulang Biji durian dapat menguatkan tulang manusia. Hal ini disebabkan karena kalsium yang terkandung di dalamnya mencapai 17 mg. Dengan tulang yang sehat dan kuat, membuat anda lebih nyaman untuk bergerak. Tidak perlu menunggu hingga osteoporosis, penguatan tulang bisa anda lakukan sedari

1. Mengatasi masalah pencernaan Biji durian mengandung serat yang baik untuk mengatasi masalah pencernaan dan sembelit. Kandungan serat ini kabarnya akan bekerja dengan makanan probiotik yang berkontribusi dalam menjaga sistem pencernaan. 2. Bisa dijadikan sebagai sumber energi dan tenaga Selain mengandung serat, biji durian juga mengandung sari pati yang tinggi. Pati merupakan karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar, dan tidak berbau. Senyawa ini juga diklasifikasikan sebagai energi tinggi, yang bisa membuat perut lebih lama terisi daripada jenis karbohidrat lain. Karena mengandung sari pati yang tinggi inilah, menurut beberapa

dini dan dengan beragam cara yang menyehatkan. Salah satunya, dengan mengkonsumsi olahan biji durian. 4. Gigi menjadi lebih sehat Kalsium tidak hanya berguna untuk menjaga kesehatan tulang saja, tetapi juga bermanfaat dalam hal penguatan gigi. Apabila anda sering mengalami sakit gigi

ataupun penyakit lainnya yang erat kaitannya dengan gigi dan gusi, maka disarankan untuk mengolah biji durian menjadi makanan dan mengkonsumsinya. Tak perlu berlebihan, makan dalam porsi yang cukup plus imbangi dengan sikat gigi secara teratur. 5. Mengandung minyak esensial yang baik Biji durian juga mengandung banyak lemak yang baik u n t u k kesehatan. Kandungan lemak yang ada d i

dalam biji durian ini sama baiknya dengan minyak ikan. Sehingga, menurut para ahli kandungan lemak yang ada di dalam biji durian tersebut disarankan untuk dimanfaatkan oleh pasien dengan masalah kolesterol jahat. 6. Menguatkan otot dan menjaga daya tahan tubuh Biji durian juga mengandung

protein yang cukup sehingga bermanfaat dalam menambah energi, menguatkan otot, dan menjaga daya tahan tubuh. Meskipun mengandung segudang manfaat, namun jangan pernah mengonsumsi biji durian ini dalam kondisi mentah. Hal ini dikarenakan biji durian yang masih mentah mengandung asam lemak siklopropena, yang merupakan racun berbahaya bagi tubuh. Untuk bisa mendapatkan beragam manfaat dari biji durian, pastikan biji durian diolah terlebih dahulu seperti merebusnya, menjadikannya sebagai bubuk atau tepung. 7. P enunjang Diet Penunjang Manfaat biji durian selanjutnya dapat menunjang diet yang anda lakukan. Biji buah berduri ini mengandung diet kompleks yang berkhasiat meningkatkan energi di dalam tubuh. Para peneliti mempercaya bahwa biji durian mengandung lemak yang dapat menggantikan peran nasi, namun masih dalam takaran wajar. Meskipun memiliki banyak manfaat, perlu anda ketahui, memakan biji durian secara langsung dan sama sekali di masak adalah sesuatu tidak boleh dilakukan. Pasalnya pada biji durian mentah tanpa dimasak mengandung asam lemak siklopropena. Asam lemak tersebut mengandung racun yang berbahaya bagi tubuh kita sendiri. Jadi, jika kamu ingin merasakan manfaat biji durian untuk kesehatan tubuh secara maksimal maka jangan lupa dimasak terlebih dahulu walaupun hanya sekedar direbus saja. Laila (diolah dari berbagai sumber)


Rahasia Ayah yang Membungkam Kebahagiaan

S

etiap orang lahir di lingkup keluarga yang sudah digariskan takdirnya masing-masing. Cerita inilah yang dikemas dalam film secara utuh dengan judul Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI). Film NKCTHI merupakan film yang menceritakan kehidupan keluarga dengan setiap kebahagiaan yang hadir namun menyimpan rahasia besar di balik itu semua. Film yang disutradarai Angga Dwimas Sasongko ini diadaptasi dari novel karya Marcella FP. Novel dengan judul yang sama tersebut menampilkan pesan-pesan unik dan memikat pembaca mengenai pengalaman kehidupan. NKCTHI bercerita mengenai keluarga yang nampaknya bahagia dengan dua orang tua beserta tiga orang anaknya. Tokoh utama diperankan oleh Rachel Amanda dengan nama Awan sebagai si bungsu yang selalu dimanja. Rio Dewanto memerankan karakter Angkasa sebagai kakak yang patut melindungi adik-adiknya.

Selain itu, film ini juga diperankan oleh Sheila Dara Aisha yang ditunjuk untuk memerankan karakter Aurora yang penuh dengan aura anak yang tersisihkan. Sosok yang menjadi perhatian bagi penulis dalam film ini adalah tokoh sang ayah yang diperankan oleh Donny Damara. Menjadi seorang ayah yang mengatur kehidupan keluarga sambil menyimpan rahasia bertahun-tahun sehingga menimbulkan konflik. Ayah memegang kendali dalam aturan di dalam keluarga yang membuat anggota keluarga resah di dalamnya. Meskipun begitu, sosok ayah di dalam film ini secara langsung memperlihatkan bahwa adanya perbedaan kasih sayang terhadap setiap anaknya. Hal inilah yang tiba-tiba memunculkan sikap cemburu sosial oleh anak yang merasa terlantarkan. Sang ibu yang diperankan oleh Susan Bachtiar hanya bisa diam dan mengikut seperti yang diinginkan suaminya. Penokohan yang sangat apik

dari setiap tokoh membuat penonton merasakan emosi yang meledak-ledak di setiap adegan. Angga Dwimas Sangsoko mengemas film ini dengan berbagai cerita yang diperankan oleh satu keluarga dengan banyak permasalahan yang muncul diamdiam akibat rahasia besar oleh sang Ayah. Cerita ini sama dengan film keluarga lainnya yang penuh dengan banyak drama. Namun, emosi yang diciptakan di setiap alur cerita membawa penonton merasakan setiap permasalahan yang diperankan oleh para aktor dan aktris dalam NKCTHI. NKCTHI ini merupakan film perdana dari Sutradara Angga Dwimas Sasongko yang mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Film ini bisa disaksikan dari anak umur 13 tahun ke atas. Alur cerita film NKCTHI dibuat dengan alur maju mundur. Setiap adegan yang ada di masa lalu dan masa sekarang digarap dengan kesatuan yang padat sehingga menyambung satu sama lainnya. Namun, alur tersebut membuat penulis kebingungan pada awalnya sekaligus. Kekurangan yang muncul dalam film ini berupa akhir cerita yang menggantung

sehingga masih menimbulkan pertanyaan lagi bagi penonton. Musik yang mengiringi film ini seperti lagu yang berjudul Secukupnya dari Hindia sangat pas dengan adegan yang ada dalam film. Film ini cocok untuk ditonton oleh seluruh kalangan, karena memuat pesan-pesan yang penting dalam kehidupan keluarga. Sangat banyak pesan moral yang didapat dari film ini. adalah rahasia yang disembunyikan dapat merusak kepercayaan seseorang seperti yang dilakukan oleh sang ayah. Orang tua tidak harus selalu mengekang keinginan anak, karena akan membuat mereka menjadi lebih tertekan. Keluarga yang terlihat baik-baik saja pasti selalu punya masalah. Dalam keluarga, kita pun harus keluar dari zona nyaman agar kita tahu bagaimana kehidupan yang sebenarnya dan berani menghadapi tantangannya. Kehidupan yang kita jalani tidak selalu berpatok pada diri kita sendiri, orang lain juga tokoh utama di hidupnya sendiri dan memiliki peranannya sendiri. Selamat menonton.

Identitas Film Judul Rilis Sutradara Produksi Genre Durasi Resensiator

: : : : : : :

Nanti Kita Cerita T Tentang entang Hari Ini 2 Januari 2019 Angga Dwimas Sasongko Visinema Pictures F amily Family amily,, Drama 121 menit Nadya Satya Dilova

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Jangan Sepenuhnya Percaya, Mudah Saja untuk Ingkar

B

oy Candra merupakan seorang penulis yang banyak disukai remaja. Bagaimana tidak, karya dari pria berdarah Minang ini sangatlah memukau dan sangat cocok untuk kaula muda, terutama tentang barisan sajak yang dituliskannya. Tidak hanya di media sosial, karyanya juga diterbitkan dalam bentuk buku berupa sajak-sajak puisi hingga novel. “Bila aku bukan rumah, masihkah kita satu arah?” Seperti itulah sajak yang tertoreh di cover buku Ingkar ini. Singkat tapi penuh dengan makna. Menceritakan kisah cinta yang berakhir dengan tak terduga. Tidak hanya itu, di novel ini juga diceritakan perjuangan remaja dalam mewujudkan cita-cita dengan keadaan ekonomi orang tua yang menengah ke bawah. Beruntung ia memiliki orang tua dan sahabat yang selalu menyemangatinya. Novel ini berlatar di daerah Solok, Sumatra Barat. Livka sang tokoh utama di novel ini merupakan perempuan pemberani dan menyayangi orang tuanya. Livka berasal dari keluarga yang sederhana, namun ia tak pernah merasa rendah diri

akan keadaan tersebut. Ia anak yang optimis dan percaya diri. Hidup dengan ekonomi yang sulit, membuat Livka tidak patah semangat. Ia tetap memiliki cita-cita yang tinggi untuk sekolah ke pulau Jawa yang terkenal dengan kampus-kampus besarnya. Seharusnya memang seperti itu, tidak perlu merasa minder dengan tinggal di desa atau jauh dari pusat kota. Setiap manusia memiliki hak yang sama untuk bercita-cita dan mewujudkan cita-cita tersebut. Tinggal di keluarga yang serba biasa, Livka harus lebih lagi belajar, agar semua harapan dan cita-citanya tercapai serta membanggakan orang tuanya, lalu dengan keterbatasan tersebut apa Livka bisa lulus dan kuliah di Jawa? Selain rajin dan optimis, Livka juga gadis yang pemberani. Ketika menjadi siswa baru di SMA, ia dengan beraninya menentang dan melawan geng Agung yang saat itu merupakan geng paling ditakuti di sekolah, apalagi bagi anak perempuan di SMA itu. Tapi Livka tidak peduli, baginya semua siswa memiliki hak dan kewajiban yang sama di sekolah

Identitas Buku Judul Penulis Penerbit Tahun Terbit Jumlah Halaman Resensiator

: Ingkar : Boy Candra : Katadepan : Januari 2020 : 350 halaman : Suhada Tri Marneli

tersebut, tidak ada yang namanya senioritas. Tokoh sentral lainnya di dalam novel ini adalah Agung. Agung sebenarnya anak yang baik, namun di sekolah ia menjadi anak yang jahat dan menyebalkan. Ia terpaksa melakukannya agar tidak dicap sebagai anak cupu. Setelah mengenal Livka, tabiat buruk Agung perlahan berubah, apalagi kedua orang tuanya juga turut andil membimbingnya. Namun tidak seperti yang dibayangkan, meskipun Agung telah berubah, penilaian orang lain tidak serta merta berubah. Mereka masih menganggap Agung sebagai orang yang jahat. Merasa iba, Livka terus membantu dan menemani Agung, ia percaya Agung mampu menjadi laki-laki yang lebih baik. Kedekatan Livka dan Agung mendapat tentangan dari orang tua Livka. Ayah Agung ternyata seorang tengkulak licik yang pernah menipu Ayah Livka. Membuat keluarganya mengalami kerugian besar, sehingga mengalami kesulitan ekonomi. Sekarang, demi memenuhi kebutuhan hidupnya ayah Livka harus berkuras di kebun dari pagi hingga sore. Latar waktu dalam novel ini sedikit membingungkan. Kita seolah berada di zaman sekarang, namun keadaan saat tokohnya SMA terkesan berada di keadaan yang jauh dari teknologi modern. Meskipun demikian, penggambaran tempat terkesan sangat nyata. Terlebih bagi pembaca yang mengenal atau berasal dari Sumatra Barat, seperti saat berada di kebun teh dan danau di Sumatra Barat. Boy Candra mampu membuat cerita yang sederhana ini menjadi sangat menarik. Hal ini dapat dilihat di setiap awal dan akhir bab umumnya diberi kutipan yang indah. Tak hanya sajak biasa, semua sajak itu menggambarkan bagaimana isi dari bab

tersebut. “Untuk memperbaiki benang kusut tak bisa hanya dengan tersenyum” salah satu dari banyak kutipan sajak yang ada dalam novel Ingkar. Bermakna bahwa segala permasalahan yang kita timbulkan haruslah kita perbaiki dan uraikan satu persatu hingga selesai, tidak bisa hanya dengan tersenyum atau lari dari masalah tersebut. Novel ini lumayan membosankan saat dibaca pertama kali. Tidak hanya itu, persoalan yang dihadapi juga tak terlalu menarik. Namun saat dipertengahan cerita, novel ini semakin menarik dengan persoalan kisah cinta khas remaja SMA dan membuat pembaca terkejut dengan akhir ceritanya. Selamat membaca.


P

Musrizal : Sukses Datang Dari Keyakinan Terhadap Apa Yang Diusahakan

ernah mendengar cerita katak tuli yang terus memanjat menuju puncak walau teman-teman dibawahnya berteriak menghinakan dan meragukannya? Hal tersebut bukanlah dongeng pengantar tidur semata, terbukti dengan sebuah kisah nyata perjalanan hidup Musrizal, owner Ilham Fried Chicken untuk mencapai kesuksesannya sekarang ini. Berawal dari tahun 2005 ketika Musrizal yang akrab dipanggil Al memulai kehidupan rumah tangganya. Tentu saja tugas mencari nafkah diletakkan pada pundak kepala keluarga, dengan kata lain Al harus mempunyai penghasilan untuk menghidupi keluarga kecilnya. Mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan, terlebih latar belakang Al yang berasal dari kampung. Di tahun tersebut, fried chicken tidak termasuk daftar makanan yang akrab di telinga masyarakat apalagi jika sampai dijadikan usaha. Mungkin sebagian masyarakat hanya mengenali KFC dan CFC sebagai merek penjual ayam goreng kekinian melalui televisi. Berangkat dari pemikiran bahwa semua masyarakat pasti menyukai ayam, Al memulai bisnis fried chicken atau ayam gorengnya dengan gerobak biasa. Dari sekian banyak masyarakat Kota Padang, dirinya termasuk orang pertama yang memulai bisnis fried chicken di sekitaran Kota Padang. Memulai langkah awal memang hal tersulit yang harus dilaluinya, tak sedikit juga dari kalangan masyarakat yang menertawakan usaha fried chicken Al tersebut. Salah satu penyebabnya karena modifikasi ayam goreng seperti itu menjadi suatu hal yang tabu di lidah sebagian orang. Bahkan ditahun awal buka, dagangannya hanya terjual 10 ekor ayam saja. Dapat

dibayangkan bagaimana persepsi masyarakat terhadap usaha Al memang benar adanya. Hari demi hari berlalu dengan cepat, tahun pun berganti. Roda kehidupan Al yang semula berada di bawah mulai bergerak ke atas. Keyakinan kuat terhadap apa yang ia jalani sekarang akan sukses, terus menjadi motivasi Al untuk tidak beralih ke usaha lain. Walau berbisnis di bidang lain terlihat menggiurkan dan lebih mudah. Lain halnya ketika kebanyakan manusia mengalami sesuatu yang kurang beruntung lalu ia berpaling ke peruntungan lain dan menyerah akan pilihan pertamanya. Doa yang terus-menerus dipanjatkan Al kepada Tuhan yang Maha kuasa juga menjadi senjatanya menaklukan keterpurukan yang ia rasakan. Berharap dengan doa tersebut pundaknya dapat dikuatkan untuk terus bertahan. Lalu pepatah bahwa tiada usaha yang mengkhianati hasil pun terwujud, usaha Ilham Fried Chicken perlahan mulai sukses. Dengan sistem manajemen dan marketing yang baik, Ilham Fried Chicken mampu bertahan hingga lewat satu dekade. Hingga saat ini Ilham Fried Chicken telah membuka lebih dari empat cabang yang tersebar di Kota Padang. Siapa sangka Al dahulunya bukanlah sarjana ekonomi atau S3 bagian kemarketingan, bahkan mengecap kehidupan SMA pun ia belum pernah. Sejak umur lima tahun, anak kedua dari sepuluh bersaudara ini menetap bersama keluarga pamannya di Sawahlunto. Pamannya yang ketika itu menjadi pengurus SD dimana Al bersekolah, membesarkannya hingga Al merasa cukup dewasa untuk mencari jalannya sendiri. Di saat Al membantu pamannya untuk menyapu ruang kelas SD,

l

ia tersadar bahwa hidupnya harus berubah. Tidak bisa dengan hanya menadahkan tangan terus kepada keluarga pamannya. Ketika kelas 1 MTsN, Al memutuskan merantau jauh ke tanah Jawa, tepatnya di Jakarta. Tidak bertahan lama di Jakarta, Al mencoba mencari peruntungan di negeri minyak, Riau. Lebih tepatnya di daerah Dumai, sebagai karyawan salah satu kios penjual ayam goreng seperti yang ia geluti sekarang. Tidak masalah bagi Al, di umur yang tergolong masih muda, ketika teman-teman sebayanya masih memusingkan nilai-nilai di atas kertas, namun ia sudah merantau jauh ke negeri seberang. Bekerja di perantauan dengan penghasilan yang hanya cukup untuk makan dan tempat tinggal tidak membuat Al patah semangat. Pengalaman sembilan tahun bekerja di kios ayam goreng milik orang lain, mendorong Al untuk terus belajar agar suatu saat bisa menjadi pemilik salah satu kios ayam goreng. Bekerja untuk orang lain seolah menjadi cambuk bagi Al untuk terus belajar dan meraih impiannya. Bertahun-tahun menjadi karyawan, Al memberanikan diri untuk memulai usahanya sendiri ketika pulang ke Sumatra Barat. Bermodalkan keyakinan yang kuat dan kerja keras ia memulai usahanya dari bawah. Lima tahun lamanya ia berjualan dengan gerobak tidak menjadikan semangatnya luntur. Setelah berusaha keras, akhirnya pada tahun 2010 ia berhasil membuka kios pertamanya di kawasan Bandar Buat. Usaha ayam goreng yang dirintisnya dikenal dengan nama Ilham Fried Chicken. Diberi nama Ilham sesuai dengan nama anak pertamanya, berharap rezeki anak pertama akan mendatangkan berkah nantinya. Benar saja, perkataannya menjadi doa yang terkabul. Berbekal kegigihan dan keyakinan Al berhasil merintis bisnisnya dari nol. Kebanyakan pemuda saat ini merasa gamang ketika harus terjun kedunia bisnis dan memulai semuanya dari nol. Berbeda dengan mereka, Al memilih untuk keluar dari zona nyaman. Kegigihan dan keyakinannya sangat diuji ketika memulai usahanya. Pahit, manis, asam, getirnya kehidupan sudah menjadi penghias cerita sukses Al yang akan indah untuk diceritakan kepada anak cucunya nanti. Merintis usaha dari awal bukanlah hal yang mudah, namun juga tak sulit ketika seseorang mau berusaha dan mempunyai keinginan yang kuat. Al bukanlah pribadi yang luar biasa, ia hanya manusia biasa seperti halnya kita. Tetapi dengan kerendahan hatinya ia berkata kalau ini bukan apa-apa, ia masih harus terus belajar walau sudah berada di puncak. Tak tanggung-tanggung meski memulai usahanya dari bawah, kini bisnis ayam goreng Al telah menghasilkan omset

Foto: Y ova Yova belasan juta rupiah per harinya. Di balik kesuksesan yang telah diraihnya, Al telah menjalani proses panjang dan penuh rintangan serta jalan yang tidak mulus yang harus ditempuh untuk mencapai kesuksesannya. Tidak berhenti berinvestasi untuk masa mudanya, Al kini berpikir maju ke depan. Memikirkan ketika masa tua nanti disaat fisik tak lagi bugar dan psikis tak lagi tajam. Belajar dari beberapa orang sukses yang diusia senja terpaksa hidup melarat karena tidak mempersiapkannya ketika masa muda dahulu. Al tidak menginginkan hal tersebut terjadi. Ia ingin berinvestasi lebih, bukan hanya di bisnis ayam goreng. Dua tahun belakangan Al mempunyai kebun sawit seluas 10 hektar di daerah Solok Selatan, tempat orang tuanya menetap sekarang. Sementara di Padang ia memiliki 16 kolam tambak ikan patin. Hal unik yang perlu digaris bawahi, makanan ikan patin Al berasal dari komponen limbah usaha fried chicken-nya. Secara tidak langsung, Al menerapkan fungsi penjagaan lingkungan dari limbah dan fungsi memanfaatkan limbah dengan baik. Komponen limbah tersebut diolah sehingga membentuk pelet yang siap dimakan ikan patin. Hal ini ia pelajari secara otodidak dengan belajar dari internet. Meskipun ia hanya memegang ijazah SD, bukan berarti Al tidak mau belajar. Baginya belajar bisa dimana saja dan kepada siapa saja. “Ilmu itu mahal dan tidak bisa dinilai dengan uang, jadi belajar itu perlu sampai kapan pun,� katanya. Prinsip yang dipegang oleh Al sehingga bisa sukses adalah berani bertindak dan yakin dengan apa yang sudah dimulai karena kebanyakan orang yang gagal selalu berhenti ditengah jalan dalam mengerjakan sesuatu. Acha, Yova

Biodata Nama : Musrizal TTL : Solok, 26 juni 1978 Asal : Sulit Air abupaten Solok Air,, K Kabupaten Agama : Islam Istri : Nurhaidah Jumlah Anak : 5 : P engusaha Pek erjaan ekerjaan Pengusaha Riwayat P endidik an : SD N 03 Sawah Lunto Pendidik endidikan Aset yg dimiliki emilik ilham fried chick en dengan 6 Pemilik chicken : - P cabang di P adang, Padang, - Mempunyai 19 petak kolam ikan patin di P adang, Padang, - Mempunyai 10 hektar kebun sawit di Solok Selatan


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.