4 minute read

Galeri

PNS Unand Terjerat Kasus Narkoba

Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Unand tertangkap dalam perkara tindak pidana penyalahgunaan narkotika golongan 1 bukan tanaman di Pool Bus Kampus Unand. Penangkapan terjadi pada selasa, 18 Februari 2020 sekitar pukul 19.30 WIB. Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Pauh, Kompol Hamidi saat press realease di Polsek Pauh, Senin, (24/2/2020).

Advertisement

Tersangka yang diketahui berinisial JSM (49) diamankan bersama barang bukti berupa 1 buah tas yang berisi 122,01 gram yang diduga merupakan sabu-sabu . Sabusabu tersebut terbagi atas 1 bungkus paket besar, 1 bungkus paket menengah, empat bungkus paket sedang, dan 1 bungkus paket kecil sisa pakai yang terbungkus plastik warna bening.

Barang bukti lain seperti 1 set alat isap sabu, 1 buah handphone warna putih, 1 unit timbangan digital warna hitam, sepuluh buah kompeng, 3 buah pyrex, pipet gelas yang baru, 3 buah pipet yang bengkok, 2 buah jarum, 5 buah tutup minuman botol sedang yang terpasang pipet Aqua, 4 buah macis, 1 bungkus plastik klep ukuran besar, dan 1 bungkus plastik klep ukuran kecil turut diamankan pihak kepolisian Pauh, Kota Padang, Sumatra Barat. Foto : Yova

KONFIRMASI ONFIRMASI ONFIRMASI : Kompol Hamidi menunjukkan barang bukti saat press realease di Polsek Pauh, Senin, (24/2/2020). Kompol Hamidi menjelaskan kronologi penangkapan, “Kita dapat informasi bahwa tersangka menuju ke arah kampus dan anggota kita sudah di lapangan, begitu melihat tersangka dibuntuti dan kita lakukan upaya paksa penangkapan.”

Berdasarkan keterangan dari Kompol Hamidi narkotika jenis sabu tersebut tidak diedarkan di lingkungan Unand. “Informasi yang kita terima, barang tidak diedarkan di lingkungan kampus tetapi dilempar ke daerah lain. Barang berasal dari Pekanbaru, “ katanya.

Pelaku dikenakan Pasal 114 Ayat 2 dan Pasal 112 Ayat 2 UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal 6 tahun dan paling lama 20 tahun penjara.

Berdasarkan pengakuannya, tersangka telah menjadi bandar narkoba selama 2 tahun dan menggunakan uang hasil perdagangan barang haram tersebut untuk orang-orang yang kurang mampu. “Jika ada yang kurang mampu dibantu, sebagian juga untuk saya, dan juga saya gunakan untuk dipinjamkan kepada yang membutuhkan,” ungkapnya.

Hingga berita ini diturunkan, pelaku masih diamankan di Polsek Pauh Kota Padang Sumatra Barat.  Icha, Y ova

Bisnis perlu dianggap sebagai anak, ada dua hal yang perlu diketahui dalam berusaha, yaitu kelebihan diri dan sesuatu yang dibutuhkan orang banyak. Karena tidak semua orang mengetahui kelebihan yang diberikan Tuhan kepada mereka sejak lahir. Hal tersebut disampaikan oleh Entrepreneur asal Brunei Darrussalam Addie Humaizie.

“Kelebihan yang dimaksud adalah sesuatu yang menurutmu mudah dan susah menurut orang lain, lalu dari kelebihanmu tersebut jadikan itu sebagai bisnismu. Jadi hal yang perlu diketahui sebelum berusaha, yaitu mencari kelebihan diri, tahu sesuatu yang dibutuhkan orang banyak serta jangan pernah membatasi doa,” kata Addie di Auditorium Universitas Andalas (Unand), Minggu (23/3/2020).

Selain tiga catatan penting sebelum berusaha, Addie juga meninggalkan kiat berbisnis tanpa modal, yaitu dengan membuat proposal dan mencari investor untuk membantu membangun usaha. Sama halnya dengan Addie, Penulis buku dan Creativepreneur Ulfa Atika dan Ratri Angraini juga menyampaikan bahwa banyak orang yang mau sukses tapi tidak banyak yang mau usaha. “Seseorang bisa sukses karena gagal, ia menjadikan gagal sebagai proses belajarnya dalam membangun usaha,” kata Ratri.

Addie Humaizie hadir sebagai pembicara dalam seminar dan talk show yang bertema Building A Bussines Menthality For Millenial Generation yang diselenggarakan oleh Koperasi Mahasiswa (Kopma) Unand. Acara ini juga menghadirkan CEO Kampung Inggris Randy Pratama, Content Creator Jonan, serta penulis buku dan Creativepreneur, Ratri Angraini dan Ulfa Atika.

Rahmat Zikri, salah satu peserta seminar menyampaikan bahwa materi seminar sangat menarik dan membangun, namun Rahmat juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap acara yang kurang kondusif karena adanya kesalahan teknis. “Materi seminar sangat bagus dan membangun, saya tertarik dengan pembahasannya, namun harapan saya agar kedepannya panitia acara dapat memperhatikan hal-hal kecil yang menghambat jalannya acara,” ungkap Rahmat.  Hafiz, AnggiHafiz, Anggi BICARA BICARA : Entrepreneur asal Brunei Darrussalam, Addie Humaizie saat menyampaikan materi seminar di Auditorium Universitas Andalas, Minggu (23/3/2020). Addie Humaizie : Temukan Kelebihan Diri untuk Tunjang Kesuksesan Usaha Foto : Hafiz

Unand Hapuskan Program Student Mobility

Wakil Rektor IV Hefrizal Handra menyampaikan bahwa Universitas Andalas (Unand) menghapus program Student Mobility kepada mahasiswa karena dianggap tidak berpengaruh terhadap penilaian Unand dikancah Internasional. “Kegiatan Student Mobility akan diganti dengan program Creadit Earning (CE) bagi mahasiswa semester empat dan enam,” kata Hefrizal di Ruang Seminar Gedung I, Jumat (21/2/2020).

Untuk program CE kegiatan seleksi pertama akan dilakukan oleh prodi untuk menyeleksi sebanyak dua orang untuk mewakili fakultas. Fakultas harus memberi pengarahan kepada mahasiswa dalam penentuan Leter of Acceptance (LoA) agar mahasiswa terpilih dapat diarahkan kepada universitas yang telah memiliki MoU dengan Unand sehingga biaya uang kuliah nanti dapat lebih ringan. Foto : Efioto : Efi

SEMINAR SEMINAR SEMINAR : Penyampaian materi oleh salah seorang mahasiswa Creadit Earning 2019 saat menghadiri Talk Show Andalas Student Go Abroad di Ruang Seminar Gedung I, Jumat (21/2/2020). “Karena nanti harus ada perjanjian mata kuliah apa yang bisa diambil di luar negeri untuk bisa masuk ke dalam transkrip nilai mahasiswa,” jelas Head Office Internasional Office Of Universitas Andalas Donny Eros.

Lebih lanjut Donny memaparkan mahasiswa terpilih harus melakukan konsultasi dengan prodi untuk mengetahui prodi di luar negeri yang akan mengampu CE selama tiga bulan atau lebih. Setelah mendapat LOA nama mahasiswa akan dikirimkan ke fakultas. Prioritasnya adalah Universitas di Asia Tenggara tetapi tidak menutup kemungkinan mahasiswa bisa CE ke Eropa, Amerika, Australia, Alaska, dan lainnya.

Hefrizal dan Donny hadir dalam Talk Show Andalas Student Go Abroad yang diselenggarakan di Ruang Seminar Gedung I. Talk Show ini juga mengundang lima orang mahasiswa CE luar negeri.  ‘Ain, EfiAin, Efi

This article is from: