
12 minute read
Sastra dan Seni
from Tabloid Edisi 78
Resmi Dilantik, Pengurus Genta Andalas Siap Tunjukkan Prestasi Terbaik P engurus Unit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) Genta Andalas Unand terpilih, resmi dilantik oleh Pembina UKPM Genta Andalas Rembarandt di Ruang Studio PKM lantai 2, Rabu (19/2/2020).
Dalam kata sambutannya, Rembrandt mengatakan bahwa ia memiliki keinginan membuat stasiun televisi untuk UKPM Genta Andalas.
Advertisement
Rangkaian kegiatan dimulai khidmat dengan pembacaan Al-qur-an dan berakhir dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Genta Andalas SK Nomor 7/I/WR.3/KPT/2020.
Rahmat Fiqri selaku Pemimpin Umum UKPM Genta Andalas terpilih menyampaikan bahwa seluruh pengurus inti dan pengurus pelaksana yang sudah dipilih dapat saling bekerja sama dan tetap kuat dalam situasi apapun. Rahmat juga menambahkan, tunjukkan hasil yang lebih baik kedepannya. semoga dapat mencapai dan memberikan hasil yang terbaik untuk UKPM Genta Andalas,” ujarnya.
“Progresif dalam Berkarya untuk Merangkul Cita” adalah tema yang diusung dalam pelantikan pengurus UKPM Genta Andalas periode 2019/2020. Menurut Rahmat makna dari tema tersebut adalah peningkatan prestasi yang akan ditoreh pada kepengurusan kali ini, semua hal tersebut harus dapat diraih.
Salah satu tamu undangan dari SKK Ganto UNP Ahmad Fadillah B, berharap UKPM Genta Andalas lebih baik lagi, semakin kompak, dan lebih bersemangat agar tetap konsisten hingga akhir kepengurusan nantinya.
“Semoga UKPM Genta Andalas bisa untuk terus meningkatkan eksistensinya dalam bidang pemberitaan, dan namanya lebih berjaya lagi,” tambah Ahmad. T iwi “Pengurus periode tahun ini
Membangun bisnis adalah sebuah impian untuk semua orang, tetapi kebanyakan orang bingung bagaimana untuk memulainya. Koperasi Mahasiswa (Kopma) Universitas Andalas (Unand) mengadakan seminar dan talkshow internasional di Auditorium Unand untuk mengedukasi masyarakat dalam melakukan bisnis, Minggu (23/2/ 2020).
Acara ini bertujuan untuk memotivasi masyarakat umum bagaimana membangun mental dalam berbisnis serta menjaga dan merawat usaha yang telah kita capai secara baik dan benar. “Disini kami ingin memberikan sebuah pengetahuan kepada Masyarakat umum bagaimana menumbuhkan mental dalam bisnis, dan juga memberikan sebuah motivasi terkait dengan usaha yang akan dibangun,” kata Ketua Pelaksana Sultan Bima Sahti. Acara seminar dan talkshow ini merupakan bagian dari rangkaian acara Kopma Unand atau lebih dikenal dengan Event Kopma Unand. Kegiatan ini dihadiri oleh pemateri dari Brunei Darussalam, dan juga para entrepreneur dari indonesia. Dalam acara ini Kopma Unand mengusung tema Building a Business Mentality for Milenial Generation yang diikuti sebanyak 4000 peserta yang telah terdaftar.
Ketua Kopma Unand Ihsanul Fikri berharap dengan adanya acara ini, masyarakat terkhususnya mahasiswa dapat memulai bisnisnya dengan ide-ide yang dimiliki masing-masing. “Kita berharap dengan jiwa bisnis dan ide yang kita memiliki kita bisa memulai bisnis kita tanpa ragu. Jika ragu kita tidak akan bisa membuat sebuah bisnis yang kita inginkan,” katanya
Dina Faiha salah satu peserta seminar dan talkshow tersebut memberikan pesan positifnya terhadap acara yang telah dilaksanakan. “Acaranya menarik kita dalam berwirausaha, dan pematerinya mahir dalam menarik perhatian peserta, sehingga apa yang disampaikannya mudah dimengerti,” tutur Dina. Anggi, Hafiz Membangun Mental Kunci Utama Mulai Berbisnis
Di bawah koordinasi BEM KM Fakultas Peternakan (Faterna) Universitas Andalas (Unand), mahasiswa Faterna adakan Lesehan Bersama Pimpinan. Dalam kegiatan ini mahasiswa mengeluhkan kegiatan praktikum yang sudah tidak berjalan dengan semestinya. Mereka menanyakan kejelasan praktikum yang sampai saat ini tidak ada perkembangan, terutama pada praktikum ternak perah. Praktikum ternak perah tidak berjalan karena Faterna tidak memiliki ternak perah. Mahasiswa yang ingin melakukan praktikum hanya menggunakan alat sederhana yang terbuat dari sarung tangan karet yang berisi air untuk simulasi melakukan pemerahan.
Dalam diskusi tersebut Dekan Faterna Unand, James Hellyward mengatakan bahwa sapi perah akan secepatnya dibeli setelah sapi potong di Faterna sudah terjual. Namun yang menjadi permasalahannya, untuk menjual ternak potong tersebut belum diizinkan, sehingga Sempat Vakum, BEM KM Faterna Kembali Gelar Lesehan Bersama Pimpinan
pembelian ternak perah terkendala. “Untuk tuntutan mahasiswa akan kita diskusikan bersama pimpinan fakultas terlebih dahulu, terutama menyusun skala prioritas. Permasalahan praktikum ini akan menjadi prioritas yang akan diselesaikan,” jelas James saat diwawancarai di Plaza Peternakan, Rabu (26/2/2020).
Gubernur BEM KM Faterna Unand Dafik Naskar memaparkan bahwa agenda ini merupakan agenda rutin, namun sudah dua tahun vakum. Agenda ini akan kembali terlaksana sebelum pimpinan baru terpilih. “Kita harapkan agenda ini akan terus berjalan sebelum pimpinan fakultas yang baru terpilih, sekaligus menuntut janji dari pimpinan yang sekarang,” ujar Dafik.
James mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa ini, ia berharap agar agenda seperti ini terus berjalan. “Kegiatan ini sangat bagus, kami berterimakasih kepada mahasiswa, ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi kami sebagai pimpinan,” tuturnya. Aat
Kapal perjuangan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Andalas (Unand) telah resmi berlayar setelah diadakannya sidang pengesahan proker (SP2) BEM KM Unand oleh Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) KM Unand pada Minggu, (23/02/2020).
Berbeda dari tahun sebelumnya, struktur kepengurusan BEM KM Unand periode 2019/2020 menghadirkan sistem baru yakni dengan adanya Menteri Koordinator (Menko) yang membawahi beberapa kementerian. Abdul Afif, selaku Presiden Mahasiswa Unand menyampaikan bahwa struktur kepengurusan BEM kali ini diadopsi dari sistem pemerintahan RI.
“Fokus utama struktur BEM KM sekarang mengalami perubahan yakni dengan adanya Menteri Koordinator (Menko) yang dapat dikatakan sistem baru. Di mana sistem ini mengadopsi dari sistem pemerintahan Republik Indonesia, Menko merupakan gambaran fokus kita. Ada dua bagian yakni bagian internal untuk pelayanan dan pengabdian, dan bagian ekternal sebagai pergerakan,” jelas Afif.
Berkaca pada pengalaman kepengurusan BEM sebelumnya, isu-isu yang diangkatkan sering tumpang tindih antara nasional dan daerah. Hal itulah yang mendasari BEM KM Unand memfokuskan yang terbagi menjadi dua.
“Tujuan dibaginya Menko adalah dikarenakan banyaknya masalah di Sumatera Barat seperti Pilkada, angkot, Trans Padang, dan isu daerah lainnya. Kemudian dari kebijakan kampus, kami mengawal 10 janji rektor dan ada PTN-BH juga. Tujuan dipisahnya pergerakan dan pelayanannya agar gerakannya terrarah dan dapat memberikan solusi untuk Unand ke depan,” katanya.
Arif mengatakan terdapat lima kementrian yang berada di bawah Menko bagian internal, yaitu Kementerian Pokesma, Kementerian PSDM, Kementerian Sosmas, Kementrian Mitbis, dan Kemendagri. Sementara untuk Menko bagian Eksternal, Afif memaparkan bahwa juga terdapat lima kementerian di bawahnya, yakni Kemenlu, Kementerian Kebijakan Daerah, Kementerian Kebijakan Nasional, Kementerian Kebijakan Kampus, dan Kementerian Perempuan dan Anak.
Beberapa program unggulan yang akan dilaksanakan BEM KM Unand untuk satu periode kedepan seperti Aplikasi Pengaduan Layanan (Apel), untuk Dagri (Dalam Negri) kita ada harmonisasi, untuk Sosmas (Sosial Masyarakat) ada Sosiopreneure, dari PSDM ada PGLB, dari Mitbis (Mitra dan Bisnis) ada Panda (Pekan Andalas). Yova, Icha pergerakan dengan mengadakan Menko Dua Menko Fokuskan Kinerja BEM KM Unand
@nadyasatyadilova @nadyasatyadilova : selamat menjalani kuliah unand rangers dan selamat menikmati kopi yang sedikit pahitttttttt:*
@castle_egg1 @castle_egg1 : Kamu laper... Pengen ngemil.... Tapi malas keluar rumaahh atau kost... Anda berada di tempat yang tepat Kuyyy kuyyy kuyyyy Beli jajanan di castle egg... Mengenyangkan.... Jika anda magerann, kami siap mengantar alamat (khusus sekitaran UNAND) (wa: 082389268941)
@fikri7562 @fikri7562 : Salam Untuk @Caang2020 semoga dapat mejalankan tugas nya sebaik mungkin dan juga selalu sehat dalam menjalankan aktivitas, jangan sampai lelah. Mumpung ada yang perhatian :v
Iklan Baris
@agcho :@agcho : @agcho : Semangat untuk yang selalu bertugas. Keringat akan terbayar lepas, ini janji ku pada ibu dan ayah ku. Semoga mereka sehat selalu
@a.rizkya : @a.rizkya : Selamat buat Alika Aisyah yg sudah lahir di muka bumi ini ya.. hehe semoga kamu menjadi anak yg solehah aamiin..
@effadhill_ :@effadhill_ : @effadhill_ : Salam untuk suhada semoga dapet pacar, semoga selalu bahagia ya
@bblue. : @bblue. : Semangaat dan jangan pernah menyerah. Kamu kuat, bantingan dan benturan hanyalah masalah kecil yang bisa dihadapi. @lindasusanti_7 @lindasusanti_7 : Semangat menjalani hidup. Masalah yang datang jadikan tempaan yang membentuk pribadi semakin kuat.
@Hafizz_almrij@Hafizz_almrij @Hafizz_almrij : Udah aja, yang penting sudah terisi :v, Follow My Twitter @Almrij_Hafiz
@dian_yova :@dian_yova : @dian_yova : mau sedikit kata2 aja. ingat!! hasil tidak menghianati proses... Wkwk manggaje
@kucingunand :@kucingunand : @kucingunand : Bagi followers ig @kucingunand maupun yg belum follow, sekarang lagi open member group wa kucing unand loh. Dm @kucingunand utk selengkapnya ya @Ifdaoktiamirza.@Ifdaoktiamirza. @Ifdaoktiamirza. : Teruntuk temantemanku tersayang, pengurus 2019/2020 Genta Andalas. Kalian hebat,kuat, aku bangga sama kalian. Semangat terus di Genta, gali terus potensi kalian
@ichaputri7737 @ichaputri7737 @ichaputri7737 : Salam buat Hafiz yang sering menghilang sekali dua bulan. Salam juga buat Pemred yang terlihat cantik ketika marah, jangan lupa bahagia ya.
@gifraa.s @gifraa.s @gifraa.s : semangat untuk diri sendiri, kita, dan keluarga kita. Eaa, keep semangat ya TEAM.
Mamosok, Kegiatan Mencari Ikan dari Kuantan Singingi Oleh : Gifra Sentia* *Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian Takultas Teknologieknologi Pertanian Universitas Andalasertanian Universitas Andalas M encari ikan adalah salah satu kegiatan yang lazim dilakukan oleh masyarakat yang bertempat tinggal di tepian danau ataupun sungai. Guna memenuhi kebutuhan keluarga, aktivitas mencari ikan dengan cara tradisional masih saja dilakukan untuk menambah suplai makanan sehari-hari selain dari pekerjaan pokok. Aktivitas mencari ikan ini beragam caranya, ada dengan cara menjaring, yaitu bambu melingkar yang dipasang rajut jaring di sekelilingnya dan diberi gagang, tombak berbentuk senjata yang ujungnya runcing, manjalo dengan cara menebarkan jaring, dan mamosok yang menggunakan bilah bambu. Hal yang sama dilakukan oleh warga masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi yang masih membudayakan aktivitas mencari ikan ini dengan cara tradisonal yaitu mamosok. Mamosok adalah salah satu aktivitas mencari ikan yang dilakukan oleh kaum hawa baik di pinggir sungai ataupun danau. Mamosok menggunakan dua batang bambu yang dilengkungkan sehingga membentuk persegi dengan ukuran tertentu. Kemudian, bambu tersebut dikaitkan kepada sebilah bambu sebagai pegangan atau gagang pada saat mengangkatnya. Sedangkan, pada ujung keempat sisi bilah bambu yang dilengkungkan tersebut dipasang jaring sesuai dengan ukuran bilah bambunya. Ukuran dari alat tradisional ini juga bervariasi, bergantung kepada ukuran ikan yang akan ditangkap. Jika ingin menangkap ikan lebih besar maka hendak menggunakan alat dengan jaring yang lebih besar, dan jika menggunakan jaring yang kecil, maka ikan yang akan terbawa adalah ikan dengan jenis kecil. Cara menggunakannya yaitu dengan cara memasukkan jaring-jaringnya ke dalam air hingga permukaan, kemudian ditunggu hingga 2-3 menit kemudian bambu tersebut diangkat.
Kegiatan mamosok ini masih dibudayakan oleh masyarakat Kuantan Singingi yang dilakukan pada saat musim kering (pada saat danau dikeringkan) dan pada saat musim kemarau. Mengingat kondisi air yang menyusut sehingga memudahkan ibu-ibu untuk melakukan mamosok . Mamosok ini lebih sering dilakukan di danau dari pada di sungai, karena kondisi airnya yang lebih tenang. Namun tidak hanya terpaku di pinggiran sungai ataupun danau, ada juga beberapa masyarakat yang mencari ikan tersebut hingga ke tengah danau dengan menggunakan perahu.
Kegiatan mencari ikan dengan metode mamosok di Kabupaten Kuantan Singingi ini memang biasanya dilakukan oleh kaum ibu-ibu namun tidak terlalu signifikan. Sedangkan, kaum bapak-bapak biasanya mencari ikan dengan cara manjalo. Walaupun menggunakan peralatan yang sangat tradisional kegiatan mamosok ini masih saja dilakukan. Penggunaanya yang sudah tak banyak dijumpai, tak membuat budaya ini hilang, buktinya masih ada beberapa masyarakat Singingi yang mencari ikan dengan cara mamosok, walaupun penggunaannya tidak sebanyak zaman dahulunya.
...sambungan dari halaman 7
sementara kelenteng yang dibangun dengan memakan waktu tiga tahun ini digunakan untuk beribadah.
Lampion-lampion menggantung di halaman dan sekitar kelenteng, memperkuat nuansa Negeri Tirai Bambu di tengah masyarakat Minang. Ditambah ukiran dan ornamen khas dataran China yang menghiasi dinding, membuat saya semakin mengagumi betapa kayanya negeri ini dengan keberagamannya. Sayangnya pengunjung hanya diperbolehkan menikmati suasana di bagian luar kelenteng, sedangkan bagian dalam diperuntukkan khusus untuk beribadah.
Saat ini, Kelenteng See Hin Kiong bukan sekedar tempat peribadatan
...sambungan dari halaman 15
konsumen akan produk yang ditawarkan. Perempuan dengan segala aspek yang ada pada dirinya bukan lagi menjadi suatu hal yang tabu untuk dibicarakan. Pasalnya, citra seksualitas yang ditampilkan oleh iklan televisi merupakan kehidupan panggung belaka yang dianggap tabu, dan akan menarik apabila suatu iklan berani untuk mengeksposnya dalam suatu alat komunikasi yang bisa dilihat oleh siapapun dan kapanpun.
Dalam konteks ini, tentu bukan masyarakat keturunan Tionghoa. Banyak umat Islam dan penganut agama lainnya yang mengunjungi tempat ini. Baik untuk menikmati kekayaan budaya yang ada atau sekedar mencari spot foto yang menawan. Semakin sore kawasan kelenteng semakin ramai, masyarakat Tionghoa tampak berlalu lalang. Saling melempar senyum kepada siapapun yang dijumpai, tak terkecuali kepada masyarakat muslim yang berwisata ke sana. Beberapa dengan sukarela mengajak pengunjung muslim bercengkrama, menjelaskan sejarah, dan apa saja kegiatan yang ada di kelenteng ini. Seolah tidak ada pembatas terhadap keyakinan dan agama yang dianut. Keserasian tampak jelas di sini, dua agama menyatu dalam lingkup solidaritas.
Saya melanjutkan perjalanan meninggalkan Kelenteng See Hin Kiong dengan kemeriahan Imleknya, menuju Foto: Wita *Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarak at Fakultas Kesehatan MasyarakatMasyarakat Universitas Andalas Universitas Andalas sebuah masjid tua berarsitektur ala India, Masjid Muhammadan. Mesjid tua yang diapit oleh rumah warga ini hanya berjarak beberapa puluh meter dari Kelenteng See Hin Kiong. Konon, masjid ini didirikan oleh pedagang asal Gujarat ratusan tahun silam. Apalagi kalau bukan karena perdagangan, menghasilkan akulturasi budaya yang menawan. Corak India akan sangat kentara terutama pada bagian depan dan dindingnya. Warna hijau dan putih berkolaborasi menciptakan kesan damai saat berada di sini.
Bertepatan dengan Imlek tahun ini, Masjid Muhammadan juga merayakan Festival Serak Gulo yang diperingati setiap tanggal 1 Jumadil Akhir. Tidak ada perselisihan atau pertentangan antara keduanya, yang ada hanyalah rasa saling menghargai. Saat puncak perayaan Serak Gulo, dapat ditemukan orang-orang bermata sipit yang ikut berpartisipasi. Masyarakat muslim keturunan India-pun sebagai penyelenggara tidak merasa keberatan. Hal ini menunjukkan nilai solidaritas yang tinggi antar masyarakatnya. Perjalanan kali ini terasa berkesan. Saya tidak hanya mendapatkan hiburan pelepas penat karena rutinitas harian, namun juga menemukan sebuah pembelajaran. Meskipun memiliki latar belakang tak sama, keyakinan berbeda, masyarakat tetap hidup damai berdampingan. Menjadi kebahagiaan tersendiri lahir di negeri yang menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi persaudaraan ini.
hanya dampak positif yang diterima berupa pemasaran yang laku, namun juga dampak negatif dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satunya ialah terciptanya ketidakadilan gender yang sering merugikan kaum perempuan. Lakilaki yang terpapar oleh iklan yang mengandung citra seksualitas kerap juga meresahkan karena mudahnya dia melecehkan perempuan. Terkadang si perempuan sendiri yang secara sadar atau tidak telah meniru bagaimana perempuan yang ditampilkan dalam iklan di media tersebut. Baik mulai dari cara berpakaian, cara berbicara, gaya hidup yang terkadang tidak sesuai dengan budaya kita sebagai orang timur. Sehingga ketika perempuan ini mengalami pelecahan, tidak heran laki-laki hanya menyalahkan si perempuan itu dengan alasan perempuan itu yang salah. Tidak hanya pada permasalahan pelecehan, tetapi juga merambat pada permasalahan rendah diri atau kurang percaya diri. Ketika perempuan berpatokan pada standar kecantikan yang ditampilkan media, namun tidak sesuai dengan kenyataan atau dia tidak bisa meraih standar tersebut, biasanya perempuan ini akan minder dan merasa kurang percaya diri serta merasa rendah diri ketika melihat perempuan lain yang sesuai dengan standar kecantikan tersebut. Media memiliki kedudukan yang penting dan strategis, sehingga baik itu iklan dan segala macam yang ditampilkan media menjadi satu bagian dari media tersebut. Untuk itu, kita sebagai penikmat media tentu harus dapat memilah apa yang baik dan buruk dan bijaklah dalam mengkonsumsi media.
*Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas AndalasUniversitas Andalas
Redaksi Genta Andalas menerima tulisan berupa : esai, opini, feature, cerpen, puisi, khasanah budaya, dan bentuk tulisan kritis lainnya. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah isi.edaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah isi. Tulisan disertai foto dan biodata penulis. Tulisan dapat dikirim ke redaksi@gentaandalas.com