dilakukan secara simultan sebagai perwujudan dari upaya pencegahan korupsi secara terintegrasi, yaitu pendekatan perilaku dan sistem hingga budaya. Menurut
Undang-undang
Nomor
31
tahun
1999
tentang
Pemberantasan Tidak Pidana Korupsi terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi, yaitu kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan, dan gratifikasi. Kesadaran antikorupsi yang telah mencapai puncak tertinggi akan menyentuh spiritual accountability, apalagi ketika menyadari bahwa dampak korupsi itu tidak sekedar kerugian keuangan negara, namun ada kaitannya dengan kerusakan kehidupan. Nilai-nilai dasar antikorupsi adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. Tunas integritas merupakan terjemahan dari konsep yang berprinsip bahwa manusia sebagai faktor kunci perubahan, dan pendekatan yang seutuhnya terkait manusia sebagai makhluk dengan aspek jasmani dan rohani, serta makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan lingkungannya, maka pembangunan integritas perlu dimulai dari upaya membangun integritas individu yang selaras dengan integritas organisasi dan bangsa. Para tunas integritas diharapkan dapat menjalankan peran strategis dalam organisasi berupa : a.
menjadi jembatan masa depan kesuksesan organisasi, mereka menjadi kumpulan orang yang selalu terdepan untuk memastikan tujuan organisasi tercapai,
b.
membangun sistem integritas, berpartisipasi aktif dalam pembangunan sistem
integritas
hingga
semua
peluang
korupsi
dan
berbagai
penyimpangan lainnya dapat ditutupi, dan c.
mempengaruhi orang lain, khususnya mitra kerja untuk berintegritas tinggi
D. Kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
1.
Manajemen ASN Pegawai ASN adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat
13