
1 minute read
Gambar 2.2. Bagan analisis isu
from Pengembangan Sistem Pengkajian E-Resep Pasien Rawat Inap Pada Simrs Di Instalasi Farmasi RS Paru
Gambar 2.2. Bagan analisis isu
3. Penyebab Isu Penyebab dari isu tersebut adalah belum adanya koordinasi formal antara Instalasi Farmasi dan Instalasi SIRS untuk menyelesaikan permasalahan dan kekurangan yang ada seperti yang telah disebutkan di atas. Dalam hal ini, Instalasi Farmasi sebagai user perlu menyampaikan kepada Instalasi SIRS apa saja hal yang belum optimal dalam pelaksanaan eresep yang telah diterapkan sehingga dapat dilakukan pengembangan oleh programmer Instalasi SIRS. Diharapkan setelah dilakukan pengembangan ini, secara administrasi resep dapat terisi dengan lengkap, waktu pelayanan bisa lebih cepat, mudah dalam menelusur histori pelayanan, serta tidak terjadi konfirmasi berulang, medication error, dan kesalahan pengkajian resep.
Advertisement
4. DampakIsu a. Resep tidak terisi lengkap sehingga keterangan pada etiket obat untuk informasi pasien setelah di rumah juga tidak lengkap b. Bertambahnya waktu tunggu pelayanan resep karena petugas farmasi melengkapi keterangan pada etiket secara manual c. Sulit untuk menelusur histori pelayanan karena nama apoteker penelaah tidak tercantum d. Berpotensi terjadinya medication error karena kurangnya keterangan yang tertera pada print outresep yang dapat menyebabkan pasien gagal menerima terapi e. Terjadi konfirmasi berulang dari apoteker kepada dokter karena belum sinkronnya data resep yang masuk ke Instalasi Farmasi dengan sistem yang ada di dokter f. Terjadi kesalahan pengkajian karena data retur tidak masuk ke riwayat terapi pasien sehingga pasien berpotensi dirugikan apabila pasien dinyatakan belum berhak menerima suatu terapi dan menimbulkan Drug Related Problems (DRPs)
5. Gagasan Penyelesaian Isu Gagasan penyelesaian isu yang penyusun rekomendasikan adalah dengan melakukan “Pengembangan Sistem Pengkajian E-Resep Pasien Rawat
Inap pada SIMRS di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
Bandung Tahun 2021”. Adapun kegiatannya adalah sebagai berikut. 1. Melakukan rapat persiapan pengembangan sistem pengkajian e-resep pasien rawat inap 2. Melakukan pengembangan sistem pengkajian e-resep pasien rawat inap dengan berkoordinasi dengan Instalasi SIRS 3. Melakukan uji coba terhadap hasil pengembangan sistem pengkajian eresep pasien rawat inap 4. Meminta pengesahan hasil pengembangan sistem pengkajian e-resep pasien rawat inap kepada Kepala Instalasi Farmasi 5. Melakukan sosialisasi hasil pengembangan sistem pengkajian e-resep pasien rawat inap kepada seluruh apoteker di Instalasi Farmasi