
2 minute read
Akses Buku Tanpa Batas
TEGALSARI - Pemerintah Provinsi Jateng melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinas Arpus) Provinsi Jawa Tengah meluncurkan perpustakaan digital iJateng.
Kegiatan itu dilaksanakan pagi ini pukul 09.00 WIB, Selasa (18/7) di Gedung Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, Jalan Sriwijaya No 29 A Semarang. Peluncuran tersebut akan dilaksanakan langsung oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Advertisement
■ Menyenangkan Dikatakan dia, membatik menjadi salah satu bagian yang menyenangkan dalam PLS agar siswa tidak jenuh dan berada di kelas terus. Sebelumnya, saat PLS siswa juga sudah diberikan pembekalan mengenai keamanan berkendaraan di hari pertama sekolah. Sosialisasi tersebut langsung diberikan oleh pihak Kepolisian. “Kita sudha beli alat untuk membatik, dan disiapkan untuk siswa. Selain membatik, siswa juga diajarkan dan disosialisasikan soal bahaya narkoba,” tandasnya. Dalam PLS di SMAN 3, Wiharto mengaku semuanya dikendalikan langsung oleh para guru. Hal itu sesuai dengan arahan Dinas Pendidikan Provinsi Jateng disingyangkronkan Permendikbut nomor 18 tahun 2016. ■ M9-Ks pendidikan tidak hanya beban sekolah tetapi juga orang tua dan masyarakat,” paparnya. Menurutnya, dalam melaksanakan pendidikan keluarga, sekolah merupakan tempat kedua. Dengan melibatkan para orang tua tentunya memiliki harapan sesuai visi sekolah yakni menjadikan siswa yang berkarakter, berprestasi dan berwawasan tinggi.
Salah satu orang tua siswa kelas VII Zaimmatun Nikmah menyampaikan, rasa bangga dalam HPMS ini disambut dengan penuh senyuman dan kebahagiaan pihak sekolah. Terlebih diikut sertakan dalam kegiatan upacara bersama para siswa.
“Kami sebagai orang tua ikut upacara bendera, merupakan sesuatu kebanggaan karena sudah berpuluh tahun tidak ikut upacara bendera. Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak sekolah yang mau melibatkan para orang tua dalam rangka penguatan karakter siswa. Semoga kolaborasi antara wali murid dan guru bisa menjalin kemitraan dan meningkatkan kualitas para siswa,” harap ibu wali murid Dieza Naqiba
Dhiya Ulyaq. ■ Shodiqin-Ks laki-laho dan perempuan. Kelompok laki-laki disebut yogi. Sedangkan kelompok perempuan disebut Yogini.

“Saya belajar Yoga sudah sejak tahun 2003. Lalu, fokus mengajar pada tahun 2004 hingga sampai sekarang ini. Setiap hari latihan disesuai dengan kebutuhan, sehingga tidak perlu latihan hingga sampai terkuras tenaga nya,” tambahnya. ■ bgy-Ks
Jembatan...... (Sambungan hlm 17)
Lihat saja, kata Nelwan, Banjir Kanal Barat. Pendangkalannya luar biasa. Pemkot Semarang juga tidak pernah melakukan pengerukan pendangkalan. BBWS Pemali Juwana juga tidak pernah melakukan pengerukan. Lalu tanggungjawab jawab siapa terhadap perawatan sungai tersebut. ■ bgy-Ks
Kepala Dinas Arpus Provinsi Jateng, M Masrofi mengatakan, iJateng menjadi media dalam mempercepat penyampaian informasi, baik peraturan, kebijakan pemerintah, dan sarana publikasi milik warga Jawa Tengah yang dapat dinikmati pula oleh warga, dari warga, untuk warga. Tak hanya itu, iJateng diklaim menjadi hal yang menyenangkan, dan mudah diakses tanpa dibatasi ruang dan waktu. Melalui iJateng, warga Jawa Tengah dapat saling berinteraksi dengan fitur-fitur media sosial yang terdapat di dalamnya.
“Program iJateng merupakan aplikasi Perpustakaan Digital (ePustaka) yang dilengkapi dengan reader untuk membaca eBook dan fitur-fitur media sosial, dikembangkan dalam beberapa sistem operasi sehingga bisa digunakan untuk berbagai pe rangkat komputer dan telepon pintar dengan cara online dan offline,” ungkap Masrofi melalui siaran persnya, kemarin. Menurutnya, konsep perpustakaan digital (iJateng) yakni menyatukan konten dan komunitas dalam sebuah aplikasi yang mudah dan menyenangkan. SElain itu, iJateng juga tumbuh bersama tanpa ketergantungan dengan pemerintah saja, tetapi mampu menggerakan komunitas untuk berperan aktif demi meningkatkan minat baca dan kecerdasan bangsa.
■ Penyediaan Ada pun fungsi iJateng yakni sebagai Public Service melalui penyediaan bahan bacaan digital yang ringan. Selanjutnya sebagai Cyber Society, yakni membangun interaksi antarmasyarakat melalui fitur media sosial dalam koridor keilmuan dan kesopanan di buku. Selain itu, sebagai Creativity Center yaitu media publikasi karya (buku) milik masyarakat yang dapat diawasi dan dinikmati oleh masyarakat (dari warga untuk warga). Kemudian, sebagai Information Center untuk mengatasi tingginya mobilitas arus informasi yang memerlukan media cepat dan mudah dalam penyampaian informasi, peraturan, kebijakan ke masyarakat yang dikelola sendiri.
“Aplikasi perpustakaan digital (iJateng) dilengkapi fitur sosial media yang bisa diakses melalui smartphone, tablet, laptop dan dekstop berbasis android, IOS, windows,” jelas mantan Kepala Satpol PP Provinsi Jawa Tengah tersebut. Dengan kemudahan tersebut, keterjangkauannya pun bisa diakses warga yang berada di pelosok desa.