
5 minute read
Kota Lama Warisan Budaya Kolonial
KOTA LAMA – Demi memperkenalkan Kota Lama sebagai destinasi wisata, GenPI (Gerakan Pesona Indonesia) Jawa Tengah bagian karesidenan Kedungsepur menggelar Bersukaria Tour, kemarin.
Menurut Koordinator GenPI Kedungsapur Sofyan R, kegiatan ini bertujuan memperkenalkan destinasi wisata sekaligus keberadaan komunitas ini. Pihaknya mengajak warga dan masyarakat peduli tempat wisata untuk berjalan mengelilingi kawasan.
Advertisement
“Kegiatan ini diikuti kurang lebih 20 orang peserta dari berbagai kalangan dan usia,” terangnya.

MENARIK: Peserta Bersukaria Tourberfoto di depan salah satu spot paling menarik di Kota Lama dimana pernah dijadikan syuting film Ayat-Ayat Cinta. n Foto: Nurul Wakhid-Ks di garasi mendapati sepeda motor Honda Beat milik Nita rekan kosnya yang juga tidak ada. “Ternyata motor Nita juga hilang,” ungkapnya. Temuan itu langsung dikabarkan kepada Nita yang saat itu sedang pulang kampung. Kabar tersebut tentu saja membuat Nita kaget. Dia tidak menyangka sepeda motor yang diparkirkan di ga-
Dijelaskan, Kota Lama merupakan salah satu warisan budaya kolonial yang masih megah dan baik terawat hingga saat ini. karenanya, pihaknya sangat mendukung langkah Pemkot Semarang untuk menjadikanKota Lama sebagai kota warisan budaya yang diakui Unesco pada 2020 mendatang.
Ditambahkan, pariwisata tiap daerah harus terus ditingkatkan dalam hal promosi maupun pelayanannya. Memperkenalkan Kota Lama Semarang menjadi salah satu upaya GenPI JaTeng Kedungsepur untuk mengangkat kawasan ini sebagai salah satu spot wisata andalan Kota Semarang.
Dimas Suryo, founder Bersukaria Tourmengakui pihaknya mengajak warga dan pengunjung untuk melihat dari dekat keindahan kawasan ini. Di sana banyak terdapat bangunan-bangunan bersejarah seperti Gereja Blenduk, Gedung Jiwasraya, Gedung Marba, dan Monodhuis n Keunikan “Menyusuri gang-gang kecil yang ada di Kota Lama Semarang juga menjadi keunikan acara walking tour ini. Peserta dapat melihat langsung kawasan mana saja yang

Bersambung ke hlm 19 kol 3
Hari Pertama Sekolah Disambut Gending Kebo Giro
Banyak cara yang dilakukan pihak sekolah untuk menyambut para siswa dan orang tua siswa di Hari Pertama Masuk Sekolah (HPMS) di tahun ajaran baru 2017/2018. Salah satunya di Sekolah SMP Negeri 23 Mijen Semarang dalam menyambut HPMS tahun ini pihak sekolah menyelenggarakan kegiatan yang unik. Yakni menyambut para siswa dan orang tua siswa dengan iringan musik gending Kebo Giro.
GENDING Kebo Giro yang merupakan adat Jawa dalam penyambutan para tamu ini dimainkan para siswa-siswi SMP N 23 Semarang. Bahkan tidak ketinggalan para guru dan kepala sekolah memakai pakaian adat Jawa berdiri di depan pintu masuk menyambut para siswa dan orang tua siswa. Kepala Sekolah SMPN 23, Nining Sulistyaningsih menyampaikan, kemeriahan penyambutan HPMS dengan adat Jawa ini merupakan tanda syukur sekolah menerima dalam Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB).
“Jadi Dinas Pendidikan itu memiliki tugas yang paling besar yaitu PPDB dan puncaknya HPMS.
Bersambung ke hlm 19 kol 1 n Foto: Shodiqin-Ks rasi kos hilang. “Kaget saat dapat kabar kalau motor saya hilang. Padahal motor saya kunci setang,” ujarnya. Sebelum lapor polisi, keduanya mengaku sudah berusaha melakukan pencarian. Namun upaya dua wanita tersebut tak membuahkan hasil. Hingga saat ini kasus dugaan pencurian tersebut masih dalam penelusuran Satreskrim Polrestabes Semarang. n SMnetwork/K44-Ks
MEMAINKAN: Para siswa memainkan iringan gending Kebo Giro untuk menyambut siswa baru di SMP N 23 Semarang, Senin, (17/7).
Manfaat Yoga
AKTIVITAS sehari-hari Vera Saraswati ini sebagai pelatih Yoga di studio D Ading Yoga & Pilates Jalan Karangrejo II No.1 Telaga Bodas Jatingaleh. Sebagai pelatih Yoga, juga seringkali menyempatkan untuk melakukan Yoga di rumahnya sendiri atau di studio. Menurutnya, Yoga memiliki banyak manfaat kesehatan dalam tubuh dan tetap dalam kondisi kesehatan senantiasa prima. Yoga, di antaranya, juga bisa untuk menambah kesehatan kecantikan bahkan, bisa untuk ketenangan jiwa.
“Saya, selain melatih di studio, juga hampir setiap hari menyem patkan untuk bisa mela kukan Yoga. Manfaat Yoga banyak, tergantung kemauan dari peserBersambung ke hlm 19 kol 1
SIMPANGLIMA ■ Pengelolaan BRT Belum Sinergi
Dialog Kebangsaan
IKATAN Alumni Unnes bekerja sama dengan Kelompok Diskusi Wartawan (KDW) Provinsi Jawa Tengah, akan menyelenggarakan Dialog Kebangsaan
‘’Revitalisasi dan Reaktualisasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara’’, Selasa (18/7) di Gedung Prof Wuryanto (Auditorium Unnes), Selasa (18/7) pukul 09.00 WIB. Dialog akan menghadirkan Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman, Ketua Umum IKA Unnes Dr Drs Budiyanto, dan pembicara utama Dr Muhammad Sobary.■ bgy-die
Shaggydog di Citra Grand
GRUP musik Shaggydog dan Tony Q Rastafara akan tampil di Citra Grand, Sabtu (22/7) mulai pukul 17.00 WIB. Menurut penyelenggara Andi Sportax, even digelar gratis bagi warga, sekaligus sebagai ajang berkumpul komunitas sepeda motor antik di Semarang.■ bgy-die
Arak-Arakan Sam Poo
ARAK-ARAKAN Sam Poo kembali digelar pada 21 dan 22 Juli mendatang. Pada 21 Juli, ada kegiatan sembahyangan agung, pesta seni, pameran, bazaar dan kuliner. Semantara 22 Juli, arak-arak Sam Poo dari Klenteng Tay Kak Sie menuju Klenteng Sam Poo Kong melintasi Jalan Pemuda.■ bgy-die
Bagi pembaca di Kota Semarang yang akan mengadakan kegiatan di sekitar lingkungan maupun organisasi, bisa mengirimkan agenda kegiatan tersebut melalui email: simpanglima@koran wawasan.com. (Red)
■
Perkara Penipuan
Rias Disidang Lagi
KRAPYAK - Marthika Triana alias Rias (33), mantan PNS di Bagian Informasi Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Semarang, kembali disidang atas kasus penipuan. Tahun 2015 lalu, Rias telah disidang dan dipidana dua tahun penjara, atas kasus serupa dengan korban sekitar 40 orang, dengan kerugian sekitar Rp 1,25 miliar.
“Berkas perkara Marthika Triana telah diajukan kejaksaan ke pengadilan Rabu 12 Juli lalu, dan terdaftar nomor 506/Pid.B/2017/PN Smg. Selanjutnya akan dijadwalkan sidang perdananya,” kata Noerma R Soejatiningsih, Panitera Muda Pidana pada Pengadilan Negeri (PN) Semarang kepada Koran Pagi Wawasan, Senin (17/7).
Farida, Jaksa Penuntut Umum Kejari Semarang yang menangani perkaranya menjelaskan, Rias disidang atas penipuan dengan korban lain. Penipuan terjadi akhir 2014 silam di kantor BPPT Balai Kota, Jalan Pemuda No. 148.
“Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum. Dengan tipu muslihat maupun rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan sesuatu barang,” jelas Farida dalam berkas perkaranya.
Bermula saat Sri Sulistyowati alias Lies bersama Dwi Wati Mufahadini ngrobrol tentang tabungan koperasi di PDAM, yang bunganya sekitar 20 persen. Rias yang mendengar, ikut bicara dan mengajak keduanya menabung di tabungan BPR DPR RI. “Dalam tempo satu bulan bunganya besar, dan apabila menabung di atas Rp 100 juga, disebut bisa mendapat bunga 60 persen,” ungkapnya.
Kepada korban, Rias menjamin aman dan siap bertanggung jawab, dan tidak akan kabur. Percaya omongan pelaku, korban Sri menyerahkan uang secara bertahap, yang totalnya Rp 740 juta.
Namun saat korban akan mengambil uang tabungannya, tersangka Rias tak bisa memberikan. “Tersangka dijerat Pasal 378 KUHP Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP. Atau kedua dijerat Pasal 372 KUHP Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP,” imbuh Farida.
Ratusan orang diduga menjadi korban penipuan Rias. Sebelumnya diungkapkan Sukma Anggraeni, seorang korban, PNS di salah satu instansi Pemkot Semarang itu mengakui, masih banyak korban lain yang belum melapor ke kepolisian. “Belum semua korban melapor. Masih banyak korban lainnya. Kasus kemarin (yang telah divonis) hanya dilaporkan 40 korban dengan kerugian sekitar Rp 1,259 miliar,” kata Sukma, yang mengaku kehilangan uang Rp 307 juta atas kasus itu.
Diungkapkannya, sejumlah korban Rias merupakan PNS di Dinas Tata Kota (DTK) BPPT, Satpol PP Kota Semarang serta masyarakat umum.■ rdi-die
Pemilik Wisma Boxi SK
Dituntut Setahun Penjara
KRAPYAK - Terdakwa perkara prostitusi terhadap anak di bawah umur yang dipekerjakan sebagai Pemandu Karaoke (PK) dan penari telanjang di Kompleks Lokalisasi Sunan Kuning (SK) Semarang, Sri Wahyuni alias Memeh, dituntut pidana setahun penjara.
Jaksa Penuntut Umum Kejari Semarang yang menyidangkannya menilai, pemilik karaoke Wisma Boxi bersalah melakukan tindak pidana eksploitasi secara ekonomi terhadap anak. Hal itu sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 76 i UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak sebagaimana dalam dakwaan.
‘’Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Sri Wahyuni alias Memeh dengan pidana penjara setahun dikurangi selama dalam tahanan dan denda sebesar Rp 50 juta subsidair dua bulan kurungan,’’ kata Slamet Margono, jaksa Kejati Jateng yang menangani perkaranya kepada wartawan, Senin (17/7).
Tuntutan dijatuhkan jaksa dengan majelis hakim selaku pemeriksa perkara Memeh nomor 351/Pid. Sus/2017/PN Smg. Atas tuntutan itu, Memeh mengajukan pledoi atau pembelaannya.
Kasus prostitusi meyeret Memeh pada 2 Maret lalu di Jalan Argorejo VII RT 03/04 Kel. Kalibanteng Kecamatan Semarang Barat. Memeh membuka bisnis Karaoke, Wisma Boxi dan mulai buka operasional jam 13.00 sampai 24.00. “Sedangkan pemandu karaoke mulai masuk kerja jam 15.00 sampai tutup jam 24.00,” kata jaksa dalam dakwaannya.
Memeh mempekerjakan operator, Dedy Mashuti alias Jum, merangkap kasir bergaji Rp 5.000 per jam dari setiap transaksi tamu. Memeh juga menyediakan mess bagi operator dan PK.
Memeh diketahui mempekerjakan PK, dan di antaranya masih di bawah umur, yaitu saksi Dika Vidana alias Dika (17), Linda Rofiana (17). Sebagai PK, keduanya diberi upah Rp 40 ribu per jam saat menemani tamu.■ rdi-die