3 minute read

Keluarga Harus Paham Tujuan Pendidikan

SEMARANG - Anak bertanya, bapak menjawab. Itulah situasi langka yang terjadi saat anak Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Muhammad Alam Ganjar, bertanya soal kenapa 162 siswa dicoret dalam sistem Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online kepada sang ayah

Alam menjadi salah satu siswa baru di SMAN 3 Semarang yang mengikuti rangkaian Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS), dan kebetulan dikunjungi Ganjar.

Advertisement

“Kenapa, ada yang dicoret. Seandainya itu terjadi, maka itu juga dilakukan oleh keluarga siswa. Padahal, keluarga adalah awal pertama anak mendapatkan pendidikan. Jadi, seberapa efektif pendidikan di sekolah ini,” tanya Alam kepada Ganjar di SMAN 3 Semarang Jalan Pemuda, Senin (17/7).

Melalui kesempatan itu, gubernur mengingatkan komitmen tujuan pendidikan. Keluarga sebagai garda terdepan semestinya menjadi contoh yang baik untuk membentuk karakter jujur dan tangguh pada anak.

Dalam kesempatan mengisi

PLS di SMAN 3 Semarang, Ganjar membeberkan ada 162 siswa se-Jawa Tengah yang terpaksa harus dicoret dari PPDB online SMA sederajat 2017. Mereka mengaku miskin, padahal berasal dari kalangan mampu. Hal itulah yang disayangkan Ganjar ketika mengawali sebuah pendidikan dengan ketidakjujuran.

“Jadi maaf ya kalau ada teman kalian yang saya coret. (Siswa yang dicoret) mungkin dia menggunakan syarat yang tidak benar. Maaf karena tidak memenuhi, tapi berusaha dipenuhi. Saya tidak berkehendak. Pendidikan harus diawali dengan kejujuran dan integritas yang tinggi,” ungkap mantan pimpinan Komisi II DPR RI itu.

■ Transparan Politikus PDI Perjuangan itu juga mengklaim PPDB SMA online sebagai salah satu sistim perekrutan siswa yang paling transparan, serentak dilaksanakan di Indonesia. Sistem tersebut mencegah adanya siswa yang tidak memenuhi syarat masuk di sekolah dengan cara yang tidak benar. Stigma kecurangan masuk sekolah titipan, kini bisa diawasi secara terbuka dan akuntabel.

“Di sekolah, mau pinter atau tidak pinter, semuanya samasama belajar. Sekarang ini pengginaan smartphone luar biasa, jika digunakan dengan tepat. Maka, siswa harus tahu bagaimana memanfaatkan teknologi dengan benar. Kalian harus tahu

Mawapres Unissula Raih 5 Besar Nasional

SEMARANG - Mahasiswa Sastra Inggris Unissula Semarang, Andra Fakhrian berhasil menorehkan prestasi membanggakan pada kompetisi pemilihan mahasiswa berprestasi (mawapres) 2017 tingkat nasional yang dilaksanakan di Swiss Belinn Hotel Surabaya pada 10-13 Juli lalu. Ia berjejer di peringkat lima pada 17 besar nasional setelah sebelumnya menyisihkan 143 peserta seluruh Indonesia. Andra berada di peringkat lima dengan urutan di atasnya, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Indonesia (UI) Jakarta, Istitut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Hasanudin (Unhas) Makasar, serta Unissula. Menurut Andra, mawapres adalah ajang tertinggi dan paling bergengsi yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti. “Dalam mawapres kita dituntut menguasai Bahasa Inggris, leadership skill psikotest, pengetahuan umum,

BERTANYA: Putra tunggal Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Muhammad Alam Ganjar (pegang mic) bertanya kepada ayahnya yang juga merupakan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam kesempatan mengisi PLS di SMAN 3 Semarang. ■ Foto: Rahmawati Fitria bahaya narkoba, bahaya radikal, dan intoleransi,” tandasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jateng, Gatot Bambang Has- towo mengatakan, belum ada laporan yang penting mengenai kodisi penyalahgunaan PLS. Sejak awal pihaknya meng- umumkan agar pelaksanaan PLS tidak melibatkan senior, alumni, serta harus bersifat mendidik. ■ M9-jie

MAWAPRES: Mahasiswa Sastra Inggris Unissula Semarang, Andra Fakhrian (paling kanan berdiri) masuk lima besar kompetisi pemilihan mawapres 2017 tingkat nasional yang dilaksanakan di Swiss Belinn Hotel Surabaya pada 10-13 Juli lalu. ■ Foto: dok keahlian di bidang masing-masing, dan tentu saja prestasi akademik harustinggi,’’ katanya.

Andra yang asal daerah Sampit Kalimantan ini menuturkan di kompetisi tingkat nasional ini ia harus mengikuti setidaknya lima jenis ujian, yaitu psikotest, wawancara, diskusi umum, english public speaking, dan karya ilmiah. “Dalam diskusi umum para peserta dibagi per kelompok lima orang. Kami disuguhkan isu nasional untuk dibahas, dan dinilai dari ketangkasan menjawab dan berpikir kritis,” tuturnya. Sementara di sesi english public speaking, peserta diberi waktu untuk berbara tujuh menit tentang isu nasional dan menjawab pertanyaan dari kontestan lain.“Kebetulan kedapatan tema kedaulatan perikanan yang diusung oleh Menteri Susi. Di Mawapres nasional ini tantangannya adalah kita jugaharus menguasai bidang lain, pengetahuan umum, dan update isu-isu terkini,’’ tuturnya. ■ skh-jie

Pengukuhan Guru Besar, Kado Ulang Tahun Prof Ridwan

SEMARANG – Mengusung orasi ilmiah ‘Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi’, Wakil Rektor IV bidang Kerjasama dan Pengembangan Unika Soegijapranata Semarang, Prof Dr F Ridwan Sanjaya SE SKom MS IEC dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Sistem Informasi, di kampus Unika Bendan Dhuwur, Semarang, Senin (17/7).

Pengukuhan tersebut seakan menjadi salah satu kado terindah bagi anak ke 2 dari 3 bersaudara pasangan (alm) Gunadharma Halim dan Haryani Santoso ini, yang tepat dilahirkan 40 tahun yang lalu atau pada 17 Juli 1977.

“Ini menjadi sebuah kado yang indah bagi saya, sebab dahulu ketika masuk pertama kali menjadi dosen di Unika tidak terbayang akan meraih gelar guru besar secepat ini. Ini tidak terlepas dari hobi saya yang gemar menulis, meski awalnya terasa sangat berat, namun ber- kat bimbingan dan dorongan dari para mentor, hingga kini akhirnya bisa menghasilkan sebanyak 108 buku,” paparnya.

Buku-buku hasil karyanya tersebut, termasuk 8 hak cipta turut membantunya dalam meraih gelar guru besar di bidang sistem informasi. Kecintaannya di bi- dang literasi tersebut, juga tidak terlepas dari lingkungan. Selain menempuh pendidikan, saat masih kecil dirinya kerap membantu sang ayah mengatarkan koran ke pembaca. Maklum saja, ayahnya, Gunadharma merupakan seorang agen koran di Bintoro, Demak. ■ Rix-jie

DIKUKUHKAN: Wakil Rektor IV Unika Soegijapranata Prof Dr F Ridwan Sanjaya SE SKom MS IEC, saat menyampaikan orasi ilmiah dalam pengukuhan sebagai Guru Besar bidang Sistem Informasi, di kampus Unika Bendan Dhuwur, Semarang, Senin (17/7).■ Foto Arixc Ardana

This article is from: