3 minute read

Terancam Bui Seumur Hidup

Setnov, Ketua DPR Pertama jadi Tersangka

JAKARTA - KPK menetapkan Setya Novanto sebagai tersangka baru e-KTP. Novanto disangka melanggar Pasal 3 atau 2 ayat 1 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Advertisement

“Terhadap Saudara SN disangkakan melanggar Pasal 3 atau 2 ayat 1 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1

KUHPidana,” kata Ketua KPK Agus Rahardjo dalam konferensi pers di KPK, Jakarta Selatan, Senin (17/7). Pasal 3 memiliki ancaman maksimal penjara seumur hi- dup dan denda paling banyak

Rp 1 miliar. Sedangkan Pasal 2 ayat 1 ancaman maksimal 20 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 1 miliar Penetapan ini dilakukan setelah KPK mencermati persidangan kasus ini dengan terdakwa Sugiharto dan Irman. “Ada bukti permulaan yang cukup untuk penetapan tersangka baru,” ujar Agus.

Pascapenetapan sebagai tersangka baru kasus e-KTP, Novanto didesak mundur dari jabatannya sebagai Ketua

DPR. “Untuk menghadapi proses hukum, Setya Novanto harus mundur sebagai Ketua

DPR. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang sebagai pimpinan lembaga negara

Bersambung ke hal 7 kol 3

Jago Lobi yang Tersandung E-KTP

DIPERIKSA: Ketua DPR Setya Novanto (kiri) didampingi Sekjen Partai Golkar Idrus Marham (kanan) memenuhi panggilan KPK untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK, belum lama ini. n Foto: Antara.

Dua Tahun, Polisi Jerat 336 Tersangka Terorisme

JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut ada 31 kasus terorisme sejak 2015 hingga Juni 2017, yang salah satunya bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu. Dalam dua tahun ini, sudah ada 336 tersangka kasus tero-risme. “Bom bunuh diri Kampung Melayu ada 15 orang ditangkap di Bima ada 3 orang. Jadi kalau kita lihat 336 tersangka sebagian besar dalam proses pencegahan di-bandingkan penangkapan, tapi yang terekspos kalau yang sudah meledak,” ujar Tito saat raker dengan Komisi III DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/7).

Tito juga memaparkan semakin maraknya fenomena lone-wolf terrorism dalam 2 tahun terakhir. Fenomena ini, dinilai Tito, berbeda dengan kasus bom Bali pada awal tahun 2000.

“Selama 2 tahun terakhir terjadi lone wolf. Mereka teradikalisasi melalui internet, ada online training

JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto seperti tidak berhenti dirundung persoalan hukum. Lima bulan setelah kedua kalinya menduduki jabatan nomor satu di badan legislatif, Setya ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi pengadaan e-KTP. Setya yang selama ini dikenal sebagai pelobi ulung tak pernah terseret dalam jerat penindakan hukum meskipun kerap disebut ikut terlibat pada sejumlah kejahatan. Pada periode pertama menjadi anggota DPR, pada 2009-2014, lembaga perbankan yang bernaung di bawah

Bersambung ke hal 7 kol 3 n Tolak Pansus Hak Angket KPK Ribuan Dosen dan Profesor UGM Turun

YOGYAKARTA - Lebih dari

1.000 dosen dan Guru Besar Univesitas Gadjah Mada (UGM) meneken pernyataan sikap penolakan terhadap Pansus Hak Angket KPK. Terdapat dua tuntutan pokok terkait isu ini.

“Yang pertama, mendesak DPR menghentikan hak angket KPK karena bertentangan dengan kontitusi dan undang-undang,” seru Dekan Fakultas Psi- kologi UGM Prof Dr Faturochman MA yang diikuti oleh ratusan dosen di Balairung UGM, Sleman, Senin (17/7).

Selanjutnya, UGM juga mendorong Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memprioritaskan peradilan terhadap judicial review atas pasal tentang hak angket.

“Mencermati dinamika yang berkembang, utamanya adanya pengajuan judicial review atas pasal tentang hak angket, maka (kami) mendorong Mahkamah Konstitusi untuk memprioritaskan peradilan terhadap judicial

Bersambung ke hal 7 kol 1 Bersambung ke hal 7 kol 1

Kangen Nasi Padang

SYUTING film

Day yang mengambil lokasi di Spanyol membuat Michelle Ziudith kangen masakan Indonesia, khususnya masakan Padang yang menjadi favoritnya.

“Empat belas hari syuting di Spanyol membuat saya kangen masakan Padang yang serba pedas,” kata Michelle ketika bincang dengan awak media via Skype di kawasan Ke-

Gunung

Hari Pertama Siswa Masuk Sekolah

Basuh Kaki Orang Tua, Tangis Haru pun Pecah

Hari pertama masuk sekolah bagi siswa baru, orang tua siswa diminta untuk mendampingi sampai masuk sekolah.

SUASANA yang semula gaduh, berubah menjadi hening. Banyak orang tua yang serius ketika menyaksikan kegiatan hari pertama di sekolah. Sejumlah sekolah menggelar kegiatan unik, seperti halnya di SMP Negeri 5 Purwokerto. Hari pertama masuk sekolah diisi kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah Siswa Baru (PLSSB) atau biasa disebut ospek, dengan membasuh kaki orang tua. Orang tua siswa baru diwajibkan hadir untuk mengikuti kegiatan tersebut. Kepala SMP Negeri 5 Purwokerto, Ibnu Tavip Martapa mengatakan, pihak sekolah sengaja membuat kegiatan yang melibatkan orang tua, supaya terjalin keakraban antara anak dan orang tua. Selain itu, juga supaya siswa termotivasi dalam belajar dan selalu ingat pesan orang tua. n Terharu Membasuh kaki, lanjut Ibnu Tavip, juga mempunyai makna sebagai bentuk rasa bakti kepada orang tua. Hal tersebut, juga merupakan salah satu penguatan pendidikan karakter.

“Diharapkan dengan kegiatan ini, siswa terus teringat tujuan datang ke sekolah, yaitu belajar untuk meraih cita-cita masa depan mereka. Dan kehadiran orang tua juga memberikan motivasi tersendiri,” katanya.

Kegiatan membasuh kaki orang tua ini diawali dengan

Bersambung ke hal 7 kol 1

This article is from: