NAVAL DEFENSE & MARITIME SECURITY
44
Maritime Voice Indonesia
December - February 2021
Amerika Serikat mengumumkan penjualan sistem pertahanan pesisir senilai 2,4 miliar Dolar Amerika kepada Taiwan
W
ASHINGTON: Amerika Serikat pada hari Senin (26 Oktober) mengumumkan bahwa mereka telah menyetujui pen jualan 100 sistem pertahanan pesisir Harpoon senilai 2,4 miliar Dolar Amerika kepada Taiwan, sebuah langkah yang pasti akan membuat marah Beijing setelah kesepakatan rudal dari Washington senilai 1 miliar Dolar Amerika pada pekan lalu dengan pulau independen tersebut. Penjualan sistem Harpoon yang diusulkan tersebut “akan meningkatkan keamanan penerima dan membantu menjaga stabilitas politik, keseimbangan militer dan kemajuan di kawasan”, kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan. Kesepakatan tersebut mencakup 100 Harpoon Coastal Defense Systems (HCDS), termasuk di dalamnya 400 rudal RGM-84-L-4 Harpoon Block II yang diluncurkan dari permukaan dengan jarak maksimal 125 KM. Rudal tersebut, diproduksi oleh Boeing, dan dapat dipasang pada platform tetap maupun di atas truk. Taiwan yang demokratis dan independen terus menghadapi ancaman invasi dari Tiongkok, di mana para pemimpinnya melihat pulau tersebut sebagai bagian dari wilayah mereka. Mereka berjanji suatu hari akan merebut kembali pulau tersebut, dengan kekerasan jika perlu. Beijing telah meningkatkan tekanan diplomatik dan militer pada Taiwan sejak pemilihan Presiden Tsai Ing-Wen pada tahun 2016, yang melihat pulau tersebut sebagai negara berdaulat dan bukan bagian dari “satu Tiongkok”. Pesawat tempur dan pesawat pengebom Tiongkok telah memasuki zona pertahanan udara Taiwan dengan frekuensi yang meningkat beberapa bulan terakhir, sementara film propaganda menunjukkan serangan simulasi pada wilayah yang mirip dengan Taiwan. Pada hari Rabu lalu, Amerika Serikat mengumumkan bahwa merka telah menyetujui perjualan 135 rudal jelajah AGM-84H SLAM-ER yang dipandu presisi senilai 1 miliar Dolar Amerika yang tidak seperti Harpoon, ia memiliki jarak tempuh lebih jauh daripada lebar Selat Waitan yang memisahkan pulau tersebut dari daratan Tiongkok. Sebagai tanggapan, pada hari Senin Beijing mengatakan mereka akan menjatuhkan sanksi atas Lockheed Martin, sebuah divisi pertahanan dari Boeing dan perusahaan Amerika lainnya yang terkait dengan penjualan senjata. Juru bicara menteri luar negeri Tiongkok, Zhao Lijian mengatakan sanksi tersebut “untuk menjaga kepentingan nasional” dan juga berlaku bagi mereka yang “berperilaku buruk dalam proses penjualan senjata ke Taiwan”. Zhao tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang sanksi tersebut. Di bawah administrasi Presiden Donald Trump, Amerika Serika telah membawa Taiwan ke dalam peran sebagai bagian dari tekanan diplomatik dan ekonomi yang lebih luas kepada saingannya, yaitu Tiongkok, mengirim utusan tingkat tinggi dan meningkatkan penjualan senjata.
www.indomarinenews.com
US announces US$2.4 billion sale of coastal defence systems to Taiwan WASHINGTON: The United States on Monday (Oct 26) announced it had approved a US$2.4 billion sale of 100 Harpoon coastal defence systems to Taiwan, a move sure to anger Beijing following Washington’s US$1 billion missile deal last week with the self-ruled island. The proposed sale of the Harpoon systems “will help improve the security of the recipient and assist in maintaining political stability, military balance and progress in the region”, the State Department said in a statement. The deal involves 100 Harpoon Coastal Defense Systems (HCDS), which includes 400 RGM-84L-4 Harpoon Block II Surface Launched Missiles with a maximum range of 125km. The missiles, manufactured by Boeing, can be positioned on fixed platforms or mounted on trucks. Democratic and self-ruled Taiwan lives under constant threat of invasion by China, whose leaders view the island as part of their territory. They have vowed to one day seize the island, by force if necessary. Beijing has ramped up diplomatic and military pressure on Taiwan since the 2016 election of President Tsai Ing-wen, who views the island as a de facto sovereign nation and not part of “one China”. Chinese fighter jets and bombers have entered Taiwan’s air defence zone with increasing frequency in recent months, while propaganda films have shown simulated attacks on Taiwan-like territories. Last Wednesday, the US said it had approved the US$1 billion sale of 135 precision-guided, air-launched AGM-84H SLAM-ER cruise missiles - which unlike the Harpoon have a range greater than the width of the Taiwan Strait that separates the island from mainland China. In response, Beijing on Monday said it would impose sanctions on Lockheed Martin, a Boeing defence division and other US firms involved the arms sale. Chinese foreign ministry spokesman Zhao Lijian said the sanctions were “to safeguard national interests” and would apply to those who have “behaved badly in the process of arms sales to Taiwan”. Zhao did not give further details on the sanctions.