BERITA UTAMA
Tantangan Belajar Saat Pandemi Muhammad Haidar Al-Farras (Kelas VIII-H)
Saat ini dunia sedang diuji dengan suatu permasalahan kesehatan, yaitu Pandemi Corona (Covid-19) ini sangat berpengaruh juga pada aspek kehidupan. Bukan hanya satu atau dua negara yang terkena pandemi ini, tapi banyak negara yang sudah terserang oleh pandemi ini. Bahkan data terbaru dari WHO (24/04/2020), sudah 2.73 juta orang yang terkena atau positif terinfeksi virus Covid-19,191.231 yang meninggal dunia dan 751.450 dinyatakan sembuh. Dalam keadaan seperti ini dunia pendidikan menghadapi dua tantangan sekaligus. Pertama adanya perubahan pergeseran dalam dunia pendidikan itu sendiri dan kedua adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat. Tantangan yang dihadapi pendidikan merupakan hal tidak terpikirkan sebelumnya. Saat Covid-19 menyerang dunia, manusia dibatasi dalam bertatap muka sehingga dengan otomotis pembelajaran di sekolah yang selama ini dilaksanakan dengan tatap muka tidak bisa dilaksanakan dan dilakukan dengan belajar mengajar dari rumah. Dengan adanya pandemi Covid-19 kebijakan belajar mengajar dari rumah dilakukan sekolah-sekolah di Indonesia. Kebijakan ini didasarkan pada Surat
6
SPIRIT 10 Edisi VI - Januari 2021
Edaran (SE) Mendikbud No 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Salah satu isi SE tersebut adalah memberikan himbauan untuk belajar dari rumah melalui pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pembelajaran berbasis daring sepertinya bukan hal yang sulit utamanya di era kemajuan teknologi dan informasi, dimana hampir semua pendidik dan siswa memiliki smartphone atau perangkat untuk mengakses pembelajaran berbasis daring seperti zoom, google classroom, dan lain-lain. Sejumlah tantangan dihadapi pendidik dan siswa dalam melaksanakan proses belajar mengajar secara daring antara lain, pemahaman tentang karakter psikologi siswa dan pendidik supaya pembelajaran jarak jauh yang diberikan tepat guna dan persiapan pendidik untuk menyiasati kesulitan siswa belajar dari rumah berpotensi mengalami banyak gangguan, misal bagaimana jika posisi rumah siswa dan pendidik susah sinyal, tidak ada perangkat komputer atau ponsel yang mendukung. Pendidik dituntut untuk sigap dan kreatif dalam membuat sebuah ruang kelas virtual, sehingga siswa tetap fokus dan tidak bosan. Pendidik juga dituntut untuk selalu menghidupkan nilai luhur Ki Hajar Dewantara supaya terus berkontribusi di tataran global. Di balik pembelajaran jarak jauh juga terdapat berbagai hikmah bagi pendidikan di Indonesia. Diantaranya siswa maupun pendidik dapat menguasai teknologi untuk menunjang pembelajaran secara daring. Pembelajaran yang dilakukan dirumah, dapat membuat orang tua lebih muda dalam mengawasi terhadap perkembangan belajar secara langsung. Penggunaan media seperti handphone atau gadget, dapat dikontrol untuk kebutuhan belajar anak. Peran orang tua semakin diperlukan dalam melakukan pengawasan terhadap penggunaan handphone. Walaupun pendidikan di Indonesia ikut terdampak adanya pandemi Covid-19 ini, namun dibalik semua itu terdapat hikmah dan pembelajaran yang dapat diambil. Adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan pembelajaran jarak jauh dapat memberikan manfaat yaitu meningkatkan kesadaran untuk menguasai kemajuan teknologi saat ini dan mengatasi permasalahan proses pendidikan di Indonesia.