2 minute read

DARING OH DARING

Tahun 2020 akan menjadi masa yang tak akan terlupakan bagi seluruh masyarakat khususnya di Indonesia, dimana Indonesia T termasuk negara yang sedang menghadapi pandemi covid-19 yang cukup banyak menelan korban. Setiap sendi kehidupan mengalami perubahan yang cukup signifikan terkait covid-19, seperti perubahan yang terjadi pada sektor pendidikan. Dimana metode pembelajaran yang dilakukan antara siswa dan guru di sekolah sudah tak lagi berjalan layaknya keadaan normal seperti biasanya. Pada masa pandemi ini, siswa melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh menteri pendidikan.

Advertisement

Maka dari itu para orang tua pasti banyak yang mengalami kegelisahan terkait sistem pembelajaran siswa secara online (daring) yang tidak tahu akan berjalan sampai batas waktu yang belum ditentukan. A. H. Hasanuddin menyatakan

Oleh: Harlin Hadi Sefriyani, S.Pd SMP Sepuluh Nopember Sidoarjo

bahwa,“Orang tua adalah ibu bapak yang dikenal mula pertama oleh putra putrinya”. Dan H.M Arifin juga mengungkapkan bahwa “Orang tua menjadi kepala keluarga”

Setiap harinya siswa melakukan pembelajaran dengan fasilitas HP ataupun laptop dengan koneksi internet yang terkadang mengalami banyak gangguan jaringan sehingga pembelajaran tidak dapat berjalan lancar dalam menyampaikan atau menerima materi pembelajaran.

Seorang peneliti kebijakan kesehatan dari Universitas Minnesota mengatakan, anak-anak bisa mendapat “pukulan double” dari keadaan ini. Selain keberadaan virus dan ketakutan akan virus itu sendiri, anak-anak juga harus terpisah dari sekolah dan teman-temannya.

Awal perjalanan memang tidak ada kendala pada proses ini namun setelah berjalannya waktu, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, siswa mengalami rasa kejenuhan akan sistem pembelajaran ini. Risiko gangguan psikologi adalah hal yang perlu diperhatikan pada perkembangan anak. Dengan keadaan seperti saat ini, telah ada beberapa anak mulai menunjukkan perubahan perilaku seperti stres, cemas, dan masalah tidur. Menurut pakar kesehatan jiwa dr. Predito Prihantoro, SpKJ ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah anak tidak mengalami gangguan mental dalam menghadapi situasi seperti saat ini, yaitu:

Orang tua harus lebih sabar , saat ini peran serta tanggung jawab guru sebagian atau lebih banyak bergeser menjadi tugas orang tua.

Bagi orang tua tidak disarankan membandingkan anak dengan anak yang lainnya.

Memberikan kesempatan anak untuk tetap bermain, memberikan jadwal seperti di sekolah kapan dia harus belajar dan kapan dia harus bermain.

This article is from: