Riwayat Hidup Anies Rasyid Baswedan

Page 1


ANIES RASYID BASWEDAN

RIWAYAT HIDUP

DAFTAR ISI

Ringkasan Riwayat Kepemimpinan

Ringkasan Pemikiran, Gagasan, dan Wawasan Kepemimpinan

Linimasa Berkarir

Penghargaan saat Menjabat Gubernur DKI

Penghargaan Internasional

Penghargaan Dalam Negeri

Program Unggulan DKI Jakarta

Kiprah, Capaian, dan Aktivitas Lainnya

Karya Tulis dan Publikasi

Pendidikan

Kiprah Kepemimpinan Anies di Masa Kuliah/Sekolah

Masa Kuliah

Masa Sekolah Dasar dan Menengah

Aktivitas dan Pengalaman Lain

Ringkasan Riwayat Keluarga Butir-butir

RINGKASAN RIWAYAT

KEPEMIMPINAN

Sejak duduk di bangku sekolah, jejak kepemimpinan Anies Rasyid Baswedan mulai terekam. Anies sering dipilih oleh temantemannya untuk memimpin. Saat bersekolah di SD Negeri Laboratori 2 dan SMP 5 di Yogyakarta, Anies hampir selalu dipilih sebagai ketua kelas dan ketua pramuka. Ketika kelas 1 di SMA 2 Yogyakarta, Anies dipilih sebagai wakil ketua OSIS dan di kelas 2 dipercaya menjadi ketua OSIS. Bahkan ketika mewakili SMA-nya untuk pelatihan kepemimpinan yang diikuti oleh 500-an ketua OSIS dari seluruh Indonesia, Anies yang terpilih menjadi ketua mereka. Kemudian,

pada masa kuliah, Anies dipilih sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi UGM dan pada tahun berikutnya dipilih sebagai Ketua Senat Mahasiswa UGM.

Cakupan pengalaman kepemimpinan Anies sangat luas. Mulai dari skala desa, lokal, nasional, hingga internasional. Anies pernah memimpin gerakan mahasiswa, LSM, universitas, organisasi internasional, kementerian, juga pemerintahan provinsi. Walaupun berstatus akademisi, di kampus

Anies tidak hanya fokus mengajar atau penelitian saja, tetapi selalu dalam posisi memimpin yaitu sebagai rektor. Pada tahun 2007-2014, Anies terpilih menjadi Rektor Universitas Paramadina pada usia 37 tahun. Dia menjadi rektor termuda di Indonesia saat itu.

Kepercayaan yang diberikan kepada Anies untuk memimpin berbagai situasi menunjukkan bahwa dia adalah pribadi yang tepercaya, autentik, cerdas, tegas, inovatif, dan berani. Anies memiliki kemampuan melakukan perubahan dan efektif dalam situasi krisis. Dia menjiwai persoalan yang rentangnya luas, mulai dari urusan di akar rumput rakyat hingga urusan di arena percaturan dunia.

Kesadaran dan pemahamannya tentang masalah yang dihadapi rakyat, membuat Anies dekat dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Baru pertama kali terjadi di Jakarta, seorang gubernur dilepas oleh puluhan ribu rakyat Jakarta yang secara spontanitas dan swakarsa mendatangi balai kota di hari terakhirnya bertugas. Di akhir masa jabatannya, 84% rakyat Jakarta menyatakan puas dan sangat puas atas kepemimpinannya. Sebuah rekor di Jakarta, angka kepuasan yang amat tinggi. Padahal publik Jakarta itu kritis dan tidak mudah puas. Dia disebut merakyat karena komitmen nyata membela rakyat sejak dalam pikiran hingga kebijakan, bukan sebatas pencitraan di depan media.

/47

Selain artikulatif dalam menyampaikan narasi dan gagasannya, sejak masa kuliah Anies telah membuat karya-karya besar yang berdampak. Sebelum di pemerintahan, Anies menginisiasi berbagai gerakan seperti Pelatihan Pemuda Desa Tertinggal di Kalimantan dan Jawa (mulai 1994), Gerakan Indonesia Mengajar (mulai 2009), Gerakan Indonesia Menyala (mulai 2011), Kelas Inspirasi (mulai 2012) dan Gerakan Turun Tangan (mulai 2013).

Anies adalah seorang akademisi yang mampu melibatkan dan menggerakkan masyarakat dalam kegiatannya. Tidak hanya wacana, karya-karyanya nyata dan berdampak positif bagi masyarakat.

Selama bertugas sebagai Gubernur DKI Jakarta (2017-2022), Anies dipilih oleh para gubernur se-Indonesia untuk menjadi Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi se-Indonesia. Dia juga dipilih oleh C-40 (Asosiasi kota besar sedunia) menjadi Wakil Ketua Dewan Pengarah C-40 bersama Wali Kota London dan Gubernur Tokyo. Anies menjadi orang Indonesia pertama yang menduduki posisi kepemimpinan pada asosiasi kota sedunia tersebut.

Sebelumnya, Anies bertugas sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2014-2016). Dalam setiap peran yang dijalani, baik di luar maupun di dalam pemerintahan, Anies selalu aktif mempromosikan good governance, pemerintahan yang bersih, demokratis dan aspiratif. Selama masa kuliahnya pada awal 1990-an, Anies dikenal luas, khususnya di Yogyakarta, sebagai tokoh gerakan mahasiswa pro-demokrasi. Komitmen antikorupsi dan kiprah aktifnya di publik terkait tata kelola pemerintahan yang baik membuat Anies diminta menjadi Ketua Komite Etik KPK (2012) dan Anggota Tim-8 untuk penanganan masalah di KPK (2011).

Peran dan kontribusinya di masyarakat sudah dilakukan jauh sebelum Anies bertugas

di pemerintahan. Atas itu semua, Anies menerima lebih dari 30 penghargaan individu bergengsi dari lembaga dalam negeri dan internasional.

Anies dinobatkan sebagai salah satu dari 100 Intelektual Publik Dunia oleh Majalah Foreign Policy (2008) dan masuk dalam 20 Tokoh Masa Depan Dunia oleh Majalah Foresight (2009). Anies juga termasuk dalam 500 Muslim Paling Berpengaruh versi Royal Islamic Strategic Studies Center (2010).

Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI) di Jerman menilai Anies sebagai tokoh yang berjasa dalam transformasi mobilitas perkotaan dan menobatkannya sebagai salah satu dari “21 Heroes 2021”. Tahun 2023, Anies diangkat menjadi board member pada Pusat Studi Asia, Universitas Oxford yang membuatnya menjadi orang Indonesia pertama yang mendapat kepercayaan sebagai anggota dewan di salah satu universitas tertua di dunia.

Anies meraih gelar PhD di bidang Kebijakan Publik dari Northern Illinois University dengan disertasi tentang otonomi daerah dan demokrasi. Meraih gelar master dari School of Public Policy di University of Maryland, AS dengan tesis tentang kebijakan nilai tukar rupiah dan volatilitas pasar uang. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada. Selama masa studinya, ia dianugerahi banyak penghargaan dan beasiswa. Sebagai dosen di kampus, Anies mengajarkan berbagai mata kuliah, di antaranya mata kuliah Ekonomi Makro.

Pemikiran dan kiprah kepemimpinannya menjangkau seantero nusantara, bahkan dunia, tapi kesehariannya adalah pribadi bersahaja dan serba apa adanya. Mobilitas kesehariannya dengan sepeda, sepeda motor, atau mobil Kijang Innova, termasuk saat bertugas sebagai menteri dan gubernur. Tinggalnya tetap di dalam kampung Lebak Bulus di Jakarta Selatan yang gang masuknya /47

hanya selebar satu mobil. Hingga kini Anies tetap menjadi penasehat Karang Taruna di kampungnya.

Rumahnya tanpa pagar dan menyatu dengan lingkungan kampung. Joglo rumahnya selalu digunakan untuk kegiatan warga. Mulai dari majelis taklim, yasinan, rapat warga, kegiatan kesehatan lansia Posbindu (Pos Binaan Terpadu), bahkan tempat pernikahan bagi tetangganya, dan aktivitas warga lainnya.

Joglo itu adalah peninggalan Kiai Besari, Pondok Pesantren Tegalsari di Ponorogo, yang sangat terkemuka pada awal abad 18. Salah satu pesantren tertua dan cikal bakal konsep pondok di Indonesia.

Joglo kuno jenis “Satrio Pinayungan” ini hanya dibangun di kompleks Kraton. Pada tahun 1743, Joglo ini diberikan oleh Raja

Jawa masa itu, Sunan Pakubuwono II, kepada Kiai Besari yang kemudian digunakan untuk ngaji para santri. Santri yang pernah ngaji di Tegalsari, misalnya Sunan PB II itu sendiri, lalu Ronggowarsito, pujangga Jawa paling terkenal atau cicitnya Kiai Besari, HOS Cokroaminoto, yang disebut Raja Jawa Tanpa Mahkota.

Bangunan kayu tua bersejarah itu, yang usianya lebih dari 300 tahun, ditemukan telantar, bahkan hendak dijadikan bahan baku membuat mebel. Oleh penemunya diselamatkan dan pada tahun 2009 diberikan kepada Anies untuk dirawat dan diteruskan pemanfaatannya.

RINGKASAN PEMIKIRAN, GAGASAN,

DAN WAWASAN

KEPEMIMPINAN

Kekayaan pengalaman memimpin sejak belia membuat Anies menjadi pribadi yang matang dan stabil. Dia tegas dalam bersikap, tetapi tetap ramah bersahabat dalam berkomunikasi. Dari rekam jejak kepemimpinannya terlihat bahwa Anies selalu mengedepankan prinsip gerakan, kolaborasi, kreasi dan inovasi. Selain itu, dalam mengambil keputusan saat bertugas di pemerintahan, Anies selalu merujuk pada empat aspek penting, yaitu: 1) prinsip kesetaraan/keadilan, 2) kepentingan umum, 3) akal sehat/ilmu/data, dan 4) hukum/peraturan.

Anies adalah manusia dialog yang terbuka menerima pikiran dan terbiasa bertukar pikiran. Anies sangat menghormati kebebasan berpendapat. Percakapan di media sosial yang sering dipenuhi dengan hoax dan konten yang menerang dirinya, ditanggapi secara dewasa, matang dan tenang. Bahkan tidak ada satupun pemfitnah yang dilaporkan ke polisi. Itu semua mencerminkan kematangannya dalam berdemokrasi, kedewasaan dalam memimpin dan stabilitas mental yang mumpuni. Berbagai pernyataan fitnah dan pemutarbalikan fakta sekasar apapun terhadap dirinya, tidak ditanggapi dengan pernyataan, tapi dihadapi dengan menunjukkan kenyataan. Anies pernah mengatakan, “Saya tidak meminta Anda untuk menyukai saya. Saya cuma minta jangan menilai saya dengan hoax. Gunakan kenyataan dan fakta untuk menilai saya. Itu saja.”

Anies menjawab semua tudingan dan sangkaan sejak Pilkada 2017 bukan dengan pernyataan, tapi dengan kenyataan bahwa masyarakat di Jakarta merasakan toleransi, keteduhan dan kedamaian di bawah kepemimpinannya. Sebagai Gubernur, Anies mengayomi semua suku, agama, budaya dan kelompok masyarakat. Bahkan di bawah kepemimpinannya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dianugerahi Harmony Award oleh Kementerian Agama karena dinilai berhasil membangun kehidupan harmonis antarumat beragama. Anies menerapkan prinsip kesetaraan dan mampu berkomunikasi dengan semua kelompok masyarakat di Jakarta. Sebagai gubernur, Anies juga tidak membuat ketegangan antarkelompok, tapi justru menghadirkan rasa tenang pada semua kelompok masyarakat. Bahkan jika ada warga yang protes ke balai kota, dia temui dengan senyum. Dia selalu menghargai pendapat, tidak merendahkan, berdialog dengan sopan dan dengan sikap terbuka.

Anies selalu menerapkan prinsip kesetaraan dan meritokrasi saat memimpin. Pribadi berprestasi diberi kesempatan luas untuk ambil peran dalam memimpin. Saat pandemi, mayoritas pejabat yang memimpin unit kerja penanganan krisis Covid-19 di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah perempuan. Begitu juga saat memimpin kampus, mayoritas direktur adalah perempuan. Mereka dipilih karena prestasi dan kinerjanya yang baik. Bahkan, sejak kepemimpinannya di Jakarta, rekrutmen pegawai Pemerintah Provinsi harus memberikan porsi untuk penyandang disabilitas sekurang-kurangnya 1% dan bahasa isyarat harus digunakan dalam setiap acara Pemerintah Provinsi. Anak-anak muda juga selalu dilibatkan sebagai mitra, baik saat membangun gerakan kemasyarakatan seperti Indonesia Mengajar maupun saat memimpin Jakarta. Program-programnya selalu melibatkan dan memberikan ruang yang luas bagi anak muda untuk terlibat dan berkarya.

Gagasan, Narasi, dan Karya adalah alur prinsip yang menjadi pegangan Anies dalam berkarya dan membuat kebijakan. Anies berkeyakinan bahwa karya atau kebijakan harus bermula dari sebuah gagasan/pemikiran dan narasi yang benar, sebagaimana republik ini didirikan oleh kaum terdidik yang menjadikan gagasan/pemikiran sebagai awal dari sikap, langkah dan kebijakan/program.

Dari pengalaman kepemimpinannya, Anies selalu mengutarakan gagasan yang berorientasi pada tindakan dan karya, juga menggunakan gagasan sebagai landasan untuk menghasilkan karya dan tindakan. Anies aktif menuliskan gagasan dan pemikirannya sejak masih duduk di bangku SMA hingga saat bertugas sebagai gubernur. Tulisannya menyebar di berbagai media. Anies memiliki cakupan pemikiran dan gagasan yang luas dan beragam tema. Antara lain tentang kebangsaan, pendidikan, lingkungan hidup, tata kelola pemerintahan, pembangunan dan banyak lagi.

Anies diberkahi kapasitas untuk selalu bisa melihat dari sudut pandang baru atas masalah yang sedang dihadapi, termasuk masalah yang telah menahun. Lalu, dia bisa menelurkan gagasan baru sebagai solusi dan mengungkapkannya dalam narasi sederhana yang mencerahkan bahkan menggerakkan. Sebagai contoh, selama ini jarang ada sarjana terbaik yang berminat menjadi guru SD, apalagi di daerah terpencil. Pada awal 2010, terjadi peristiwa fenomenal: Anies menuliskan gagasan dalam bentuk surat terbuka untuk anak muda Indonesia. Surat itu berisi panggilan dan tantangan untuk anak muda Indonesia agar mau menjadi guru SD di pelosok negeri. Ratusan ribu anak muda terpanggil untuk menjawab tantangan dan kesempatan yang dia tawarkan melalui Gerakan Indonesia Mengajar. Hal serupa terjadi ketika dia menginisiasi Gerakan Kelas Inspirasi dan gerakan-gerakan lainnya.

Saat menjadi Mendikbud, dia menggagas pendidikan sebagai gerakan. Termasuk mengajak orang tua untuk lebih terlibat dalam pendidikan anak di sekolah. Dia menginisiasi Gerakan Mengantar Anak ke Sekolah di Hari Pertama. Alhasil, jutaan orang tua/keluarga di bulan Juli 2016 bergerak bersama mengantarkan anak-anaknya ke sekolah. Itu salah satu contoh kekuatan gagasan yang dinarasikan dengan baik sehingga bisa membangun kesadaran baru, bahkan bisa menggerakkan secara sukarela.

Butir-butir berikut adalah contoh gagasan Anies yang pernah dijadikan landasan dalam menginisiasi program, gerakan, atau membuat kebijakan saat bertugas di pemerintahan:

• Republik ini tidak dirancang untuk melindungi minoritas, juga tidak untuk melindungi mayoritas. Republik ini didirikan untuk melindungi setiap anak bangsa, tanpa kecuali. Negara hadir untuk mengayomi semua dan membahagiakan semua.

• Persatuan sulit terjadi dalam ketimpangan dan ketidaksetaraan. Oleh karena itu menghadirkan keadilan bagi semua adalah dasar bagi terjadinya persatuan.

• Kemerdekaan itu bukan hanya untuk menggulung kolonialisme. Kemerdekaan itu untuk menggelar keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

• Kekayaan terbesar Indonesia bukanlah alamnya, tapi manusianya. Karena itu kunci kemajuan bangsa ada pada kebijakan tentang kualitas manusia mulai dari kesehatan, pendidikan hingga kebudayaan.

• Jangan gunakan istilah “Sumber Daya Manusia” karena itu menganggap manusia sematamata sebagai sumber daya dalam kegiatan produksi. Manusia bukan sekadar alat ekonomi yang disebut sebagai sumber daya. Manusia adalah sentra dan fokus perhatian kita dalam pembangunan.

• Republik ini didirikan dengan semangat gerakan (kolaborasi), semua terlibat dan dilibatkan. Pendekatan pembangunan oleh pemerintah haruslah melibatkan semua. Saat memimpin Jakarta, pembangunan dilakukan dengan pendekatan kolaborasi. Karena itulah Jakarta disebut sebagai Kota Kolaborasi.

• Kebijakan ekonomi harus bisa membesarkan yang kecil, tanpa mengecilkan yang besar.

• Perekonomian memang mendasarkan pada mekanisme pasar, tapi bukan mekanisme pasar yang hanya fokus pada kebebasan dan efisiensi tapi juga mekanisme pasar yang adil, yang memberikan kesetaraan kesempatan.

• Tegaknya Rule of Law, kepastian hukum dan konsistensi penegakan aturan adalah kunci untuk kemajuan ekonomi dan pembangunan di semua bidang.

• Ekonomi dan ekologi akar kata yang sama. Maka mereka harus bisa berjalan seiring. Bukan berlawanan.

• Sistem transportasi umum di perkotaan bukan hanya alat agar orang bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga alat untuk membangun rasa kebersamaan, kesetaraan, dan persatuan.

• Pembangunan ekonomi harus melindungi ekologi.

• Pengentasan kemiskinan itu bukan sekadar soal perbaikan angka statistik, tapi soal meningkatkan kesejahteraan secara nyata dan terus-menerus.

• Pemerintah harus mengalokasikan sumber daya yang amat cukup di bidang kebudayaan agar pegiat kebudayaan bisa fokus pada pengembangan budaya.

• Karya seni dan produk kebudayaan Indonesia harus bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan tamu memesona di negeri orang.

• Terkait kekayaan budaya nusantara, jangan hanya fokus pada pelestariannya, tapi juga fokus pada pengembangannya. Pelestarian budaya itu merawat karya masa lalu, pengembangan budaya itu untuk masa depan.

• Bahasa Indonesia harus makin kaya jumlah kosa katanya dengan menyerap diksi-diksi dari bahasa daerah yang belum ada padanannya dalam Bahasa Indonesia.

• Negara harus melindungi semua dan memberi prioritas pada empat kelompok di masyarakat yaitu 1) lansia, 2) penyandang disabilitas, 3) perempuan/ibu hamil, dan 4) anak. Jika empat kelompok ini terurus dengan baik, maka yang lainnya tentu terurus dengan baik juga.

• Anak muda adalah pembawa kebaruan. Semakin luas ruang diberikan untuk anak muda, maka semakin banyak terobosan, kebaruan dan kemajuan yang bisa terjadi.

Gagasan di atas hanya sebagian kecil dari gagasan yang pernah dijadikan landasan dalam bekerja, berkarya dan membuat kebijakan. Salah satu kekuatan Anies adalah pengalaman kepemimpinannya yang kaya, sehingga dia sadar bahwa gagasan tidak boleh hanya berhenti sebagai wacana, tetapi perlu berorientasi pada karya, kebijakan dan menggerakkan sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat.

LINIMASA BERKARIR

2017 GUBERNUR DKI JAKARTA

Oktober 2017 - Oktober 2022

Memimpin sebuah metropolitan berpenduduk 11 juta, salah satu kota terbesar di dunia, mengendalikan 180 ribu orang jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN, serta mengelola anggaran di atas Rp.80 triliun per tahun.

Sebagai Gubernur Jakarta, Anies memimpin transformasi di berbagai sektor, di antaranya sektor transportasi umum. Hanya dalam 3 tahun semua moda kendaraan umum terintegrasi, jangkauan wilayah naik 2 kali lipat, jumlah penumpang harian naik 3 kali lipat. Hingga Jakarta menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang meraih Sustainable Transport Award yang diakui secara global pada tahun 2021. Anies juga terpilih menjadi “21 Heroes 2021,” 21 orang se-dunia yang dianggap berjasa pada pembangunan berkelanjutan atas keberhasilan kepemimpinan dalam transformasi transportasi umum di Jakarta.

Dalam memimpin di masa pandemi, Anies dipuji karena melakukan kebijakan dan langkah yang memprioritaskan keselamatan manusia dan transparansi. Dia bertindak berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan evidence based. Anies berani mengambil kebijakan yang tidak seiring dengan pemerintah pusat dan opini publik yang di masa-masa awal cenderung menyepelekan skala pandemi.

Di era kepemimpinan Anies, masyarakat kampung kota mendapatkan kesempatan setara untuk pembangunan dan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kapasitas wirausaha skala kecil dan mikro. Selama masa jabatannya, Jakarta telah memenangkan lebih dari 50 penghargaan untuk inovasi, terobosan, dan efektivitas pemerintahan di berbagai isu. Mulai dari kesehatan masyarakat, inklusivitas, hingga inisiatif perencanaan kota.

Anies bukan hanya berhasil membuat terobosan yang terlihat mata dan monumental seperti membangun Stadion Internasional Jakarta, integrasi sistem transportasi umum, penataan kampung kota, pembangunan trotoar, dan taman se-Jakarta, tapi juga terobosan yang sifatnya sistem. Contohnya reformasi tata kelola seperti sistem untuk Smart Planing, meraih Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5 tahun berturut-turut, reformasi sistem penerimaan siswa baru yang berkeadilan, kebijakan prioritas pada perlindungan ibu, anak, lansia, dan penyandang disabilitas. Perubahan dilakukan di semua lini, baik yang terlihat dan dirasakan langsung oleh publik maupun yang manfaatnya baru terasa dalam beberapa tahun, seperti perubahan sistem penerimaan peserta didik baru.

Lebih dari 50 penghargaan yang diperoleh, di antaranya:

• Medali Emas ASEAN ICT Awards, Kategori Sektor Publik, Aplikasi Super Pemerintah Jakarta Kini (JAKI), 2022.

• Penghargaan Transportasi Berkelanjutan (Sustainable Transport Award), 2021.

• Memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama 5 tahun berturutturut dalam laporan keuangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI). Sebuah konsistensi keberhasilan yang baru pertama kali terjadi di DKI Jakarta.

2021

2019 WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH C-40

2021 - 2022

C-40 merupakan jaringan gubernur/wali kota dari hampir 100 kota terkemuka di dunia. Ketua Dewan Pengarah C-40 dijabat oleh Sadiq Khan, Wali Kota London. Sedangkan Anies bersama Keiko, Gubernur Tokyo, terpilih sebagai Wakil Ketua Dewan Pengarah. Ini adalah pertama kalinya figur dari Indonesia menjadi pemimpin C-40.

KETUA ASOSIASI PEMERINTAH PROVINSI

SE-INDONESIA (APPSI)

Asosiasi untuk membina kerja sama dan kemitraan antarpemerintah provinsi yang saling menguntungkan dan membina hubungan harmonis antara pemerintah provinsi dengan pemerintah pusat. Jakarta, 2019 - 2022

2014 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Oktober 2014 - Juli 2016

Walaupun dari sisi waktu kerja terbilang singkat mengemban jabatan ini, kinerja Anies memiliki dampak yang sangat signifikan untuk perbaikan bidang pendidikan dan kebudayaan Indonesia.

Contoh terobosan di bidang pendidikan:

• Neraca Pendidikan. Kementerian membuat laporan kinerja bidang pendidikan untuk provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia. Dengan adanya Neraca Pendidikan ini, maka terjadi transparansi atas alokasi dana untuk pendidikan, kualitas guru, kondisi sekolah, sampai kinerja siswa. Dengan demikian semua pemangku kepentingan dan pelaku pendidikan di wilayah ini bisa mengejar target-target yang diharapkan.

• UN Tak Lagi Jadi Syarat Kelulusan. Masalah yang menjadi momok bagi orang tua dan siswa adalah UN sebagai syarat kelulusan. Kebijakan itu diubah, UN tetap dikerjakan, tetapi sebagai alat untuk pemetaan pendidikan.

• Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). UNBK untuk pertama kalinya diselenggarakan pada tahun 2015. Dalam waktu satu tahun jumlahnya meningkat delapan kali lipat, menjadi 60.067 satuan pendidikan yang ambil bagian dalam UNBK.

• Guru Garis Depan. Pengiriman para guru ke desa-desa di wilayah terdepan dan tersulit secara masif.

• Frankfurt Book Fair. Pelaksana kegiatan Negara Tamu dalam pameran buku terbesar di dunia. Pendekatan kerjanya kolaboratif dengan para seniman, budayawan, dan sastrawan. Kesuksesan Indonesia di acara ini berhasil membuat

peningkatan siginifikan atas penerjemahan karya sastra Indonesia ke berbagai bahasa asing.

• Registrasi Benda Cagar Budaya Secara Daring. Dengan sistem daring, registrasi benda cagar budaya menjadi lebih mudah dan efisien. Mulanya, 3.000 benda cagar budaya ditargetkan memiliki registrasi. Tahun 2015, ternyata registrasi mencapai 10.000 cagar budaya lebih, jauh melampaui target.

• Belajar Bersama Maestro. Siswa-siswa peminat seni-budaya tinggal bersama di rumah/padepokan dan mengikuti kegiatan harian para maestro di bidang kesenian dan kebudayaan. Selama 2 minggu penuh para siswa itu akan melihat dari dekat proses berkarya para maestro.

REKTOR UNIVERSITAS PARAMADINA

Jakarta, 2007 - 2014

Sebagai rektor, Anies bertanggung jawab memimpin seluruh tim manajemen untuk memberikan kegiatan akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat terbaik. Kepemimpinan Anies yang dialogis, terbuka, dan egaliter membawa suasana kebersamaan antara seluruh unsur civitas akademika, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga pimpinan yayasan.

Anies bersama tim rektorat yaitu, Totok A. Sofianfo, Bima Priya Santosa, dan Wijayanto Samirin, berhasil membangun kerja sama tim yang solid dan melakukan tranformasi di Universitas Paramadina (UPM). Terobosan, capaian, dan keberhasilan yang telah diraih di antaranya adalah:

• Modernisasi manajemen perkuliahan dan kegiatan akademik sehingga kinerja dosen dan mahasiswa bisa dipantau dengan sistem. Terjadilah peningkatan kinerja secara terus-menerus.

• Untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan entrepreneurship, menginisiasi Program Dual Transkrip. Semua mahasiswa harus ikut aktivitas di kampus, tak hanya jadi mahasiswa pasif. Setiap sarjana yang lulus mendapatkan: 1). transkrip akademik berisi nilai di tiap mata kuliah dan 2). transkrip non-akademik berisi catatan semua kegiatan kemahasiswaan yang pernah diikuti. Mulai dari seminar, organisasi mahasiswa hingga peran-peran dalam kepanitiaan.

• Universitas pertama dan satu-satunya yang mengharuskan mahasiswa punya kegiatan di luar kuliah, sebagai bekal pengembangkan potensi kepemimpinannya.

• Menjadikan Mata Kuliah Antikorupsi sebagai Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) yang wajib diambil mahasiswa. UPM menjadi satu-satunya kampus di Indonesia, bahkan di dunia, yang menjadikan MK Antikorupsi sebagai mata kuliah wajib.

• UPM menjadi koordinator dan founding member Indonesia Integrity Education Networks (IIEN), sebuah jaringan dengan anggota lebih dari 140 perguruan tinggi di Indonesia yang peduli pada pengembangan pendidikan antikorupsi/ integritas.

• Memulai program Paramadina Fellowship, yaitu beasiswa penuh dan biaya hidup bagi mahasiswa berekonomi lemah yang berprestasi dari seluruh Indonesia. Sekitar 15% mahasiswa baru adalah penerima beasiswa ini.

2010

• Memulai program Paramadina Social Responsibility, yaitu beasiswa penuh bagi lulusan SMA yang tidak mampu dan tinggal di sekitar kampus, agar mereka bisa kuliah di UPM tanpa biaya.

• Memulai program S2 (Paramadina Graduate School) meliputi bidang manajemen, hubungan internasional, dan komunikasi. Bertempat di kawasan SCBD dengan dukungan penuh dari dunia usaha.

• Memulai program beasiswa S2 khusus untuk jurnalis, ditujukan guna membangun media yang lebih berkualitas dan berintegritas.

• Keberhasilan dalam menerapkan manajemen modern membuat UPM dipercaya oleh berbagai kalangan, termasuk pengusaha. Dukungan pendanaan jadi meningkat, berhasil melakukan fundraising terbesar dan berhasil membeli lahan untuk kampus baru di daerah Cilangkap, Jakarta Timur.

• Mendorong terbentuknya berbagai think-tank baru, di antaranya: Paramadina Public Policy Institute (PPPI), Paramadina Psychology for The People, Paramadina SE Asia Peace Lab (bekerjasama dengan Universitas Harvard), Paramadina Women Institute (POINT), dan Paramadina LEAD Institute.

• Memperkenalkan konsep “Leadership, Entrepreneurship, dan Ethics” untuk pembelajaran mahasiswa.

• Dalam rangka mewujudkan Ekonomi Pancasila, bukan sekadar sebagai filosofi, tapi sebagai kebijakan praktis yang bisa digunakan dalam public policy, UPM mengadakan workshop untuk para dosen ekonomi dan kebijakan publik dari berbagai kampus di seluruh Indonesia. Workshop ini dikerjakan bersama dengan Konrad Adenauer Stifftung (berbasis di Jerman), yang telah mengembangkan konsep Sosial & Ecological Market Economy (SEME). SEME adalah konsep ekonomi berbasis pasar yang tetap memperhatikan kesetaraan, keadilan, dan keberlanjutan, sejalan dengan prinsip Ekonomi Pancasila.

• UPM aktif melakukan beberapa program kolaborasi international, misalnya: Muslim Leaders Exchange Program dengan Australia untuk para tokoh muda dari kedua negara dan I-PAD (Int’l Program for Academic Development) dengan Selandia Baru untuk pengayaan ilmu dan pengalaman budaya para dosen UPM.

• UPM menjadi kampus yang sangat aktif dalam diskursus terkait pemerintahan, ekonomi, sosial, dan budaya di masyarakat.

GERAKAN INDONESIA MENGAJAR

2010 - Sekarang

Anies menginisiasi dan bersama beberapa temannya mendirikan, Gerakan Indonesia Mengajar pada tahun 2010. Indonesia Mengajar adalah program pengiriman sarjana untuk mengajar SD di daerah-daerah terpencil Indonesia.

Gerakan ini fenomenal karena sarjana-sarjana terbaik dari perguruan tinggi yang semula tidak berminat menjadi guru SD, apalagi di daerah terpencil. Dengan gagasan dan narasi yang dibuat oleh Anies ini, mereka terpanggil ingin menjadi guru SD di pelosok negeri. Sekitar 200 ribu sarjana “berebut” untuk bisa menjadi Pengajar Muda.

Mereka ikut seleksi ketat bukan untuk dapat gaji tinggi atau fasilitas nyaman, tapi untuk dapat kesempatan mengabdi di desa terpencil yang serba sulit dan minim fasilitas. Anies membuktikan bahwa dengan kekuatan gagasan dan narasi, sebagaimana para founding father, rakyat bisa bergerak bersama.

Dia berhasil membangun persepsi baru di kalangan anak muda, bahwa mengabdi di daerah terpencil itu keren, mulia, dan membanggakan. Banyak sarjana mundur dari pekerjaannya yang mapan dan bergaji tinggi untuk ikut jadi guru SD setahun di daerah terpencil.

Gerakan ini memiliki tiga tujuan utama: (1) mendorong perubahan berkelanjutan di desa-desa terpencil untuk peningkatan pendidikan, (2) menyemai bibit pemimpin masa depan Indonesia yang kompetensinya kelas dunia, tapi mereka punya pemahaman kondisi nyata rakyat di pelosok negeri, dan (3) menumbuhkan gerakan sosial pendidikan di Indonesia.

Sejak pendirian awal, Anies memegang prinsip bahwa gerakan ini tidak mengandalkan anggaran oleh pemerintah. Ini gerakan dari, oleh dan untuk masyarakat. Pembiayaan gerakan ini dari dukungan tenaga, waktu, energi relawan dan dari CSR perusahaan yang pemilik atau manajemennya terpanggil untuk ikut mendukung para sarjana terbaik agar bisa menjadi guru SD di daerah terpencil. Saat bertugas sebagai Mendikbud (2014-2016) sekalipun, Anies tidak kemudian memanfaatkan untuk mendukung pembiayaan bagi Indonesia Mengajar.

Sejak tahun 2010, sebanyak 204.607 sarjana Indonesia telah melamar untuk mengabdi di pelosok negeri dan 1.193 telah terpilih sebagai Pengajar Muda (“guru muda”) untuk mengabdi di 349 desa terpencil di seluruh Indonesia. Program ini masih terus berlangsung dan animo pendaftar juga tetap tinggi.

2012 GERAKAN KELAS INSPIRASI

2012 - Sekarang

Anies melihat bahwa yang terjadi di mayoritas sekolah adalah pengajaran saja. Hanya sebagian kecil yang melakukan pendidikan. Amat sedikit sekolah yang menginspirasi.

Anies kemudian menggagas Gerakan Kelas Inspirasi yaitu sebuah gerakan yang “memanggil” kaum profesional yang telah berkarya di bidangnya untuk “kembali” ke sekolah. Mereka diminta untuk berperan sebagai guru selama satu hari, menjelaskan profesinya, karyanya dan dampaknya bagi masyarakat. Ternyata sangat besar animo dari kaum profesional untuk terlibat dalam gerakan ini. Dimulai di Jakarta tahun 2012 dan dalam waktu singkat menyebar ke seluruh Indonesia.

Gerakan ini meluas secara organik yaitu swadana, swadaya, dan swakarya oleh kaum profesional yang jadi relawan di tiap kota/kabupaten. Anies sering mengatakan bahwa kebaikan itu menular. Sesama relawan saling menularkan kebaikan.

Para profesional yang menjadi guru itu merasakan kebahagiaan tersendiri bisa kembali ke sekolah dan mengajar adik-adiknya. Bagi siswa, para profesional yang datang itu adalah inspirasi, pemantik cita-cita para siswa. Hubungan yang terbangun antarmereka adalah hubungan emosional dan semua merasa telah ikut berbuat sesuatu untuk bangsa.

Hingga 2023, Kelas Inspirasi telah berlangsung secara berkala di 182 kota/ kabupaten se-Indonesia, di 1.449 sekolah. Pelaksanaannya diorganisir oleh 2.452 relawan sebagai penyelenggara dan puluhan ribu relawan profesional sebagai pengajar/guru. Para profesional ini sukarela cuti kerja untuk menjadi guru selama sehari. Harus cuti sebagai bukti bahwa dia ikut menyumbang dan bukan bolos kerja.

Gerakan ini terus berlangsung secara organik dan menjangkau semua kalangan untuk terlibat. Gerakan ini juga berhasil membuat sekolah-sekolah di semua daerah punya mitra baru yang mendukung kegiatan pendidikan.

Melalui Gerakan Kelas Inspirasi, Anies memberikan contoh lain bagaimana gagasan dan narasi bisa menggerakkan serta berdampak positif pada yang terlibat langsung dan pada masyarakat.

GERAKAN INDONESIA MENYALA

2012 - 2013

Pada tahun 2010-an, Anies banyak berkegiatan ke desa-desa di pelosok tanah air dan banyak mendengar dari para Pengajar Muda soal tiadanya buku serta fasilitas baca/ perpustakaan di desa terpencil.

Pemantik gerakan ini adalah aspirasi para Pengajar Muda untuk membuat perpustakaan di desa tempat bertugas. Mereka membutuhkan dukungan pasokan buku.

Dari sana dimulai Gerakan Indonesia Menyala yaitu memanggil masyarakat di kawasan perkotaan untuk menyumbangkan koleksi bukunya atau membelikan buku untuk disumbangkan. Semua yang terlibat sifatnya sukarela.

Dalam waktu singkat, berlangsung gerakan pengumpulan buku di 20 kota. Jumlah relawan penggalang buku yang tercatat adalah 895 relawan, walaupun kenyataannya banyak yang tidak tercatat. Mayoritas dari relawan ini adalah para profesional yang sudah relatif mapan dalam profesinya dan mereka terpanggil untuk ikut bekerja nyata bagi masyarakat.

Gerakan ini berlangsung satu tahun dan berhasil menggalang lebih dari 150 ribu buku. Buku-buku tersebut dikirimkan ke 115 desa terpencil, menjadi modal awal untuk membuat taman baca di sana dan digunakan untuk membuat 36 taman baca se-Jabodetabek. Kini warga komunitas-komunitas itu memiliki perpustakaan/taman baca.

Gerakan ini dikerjakan secara sukarela. Bahkan perusahaan-perusahaan jasa ekspedisi/kargo ikut terpanggil dan menyumbang dalam bentuk menggratiskan

/47

ongkos pengiriman paket-paket buku hasil penggalangan. Padahal paket berisi buku itu cukup berat sehingga ongkos kirim sering jadi lebih mahal, tapi mereka gratiskan ongkos kirim sebagai kontribusi mereka dalam gerakan ini.

Gagasan dan narasi yang tepat menjadi kekuatan yang bisa menggerakkan berbagai pihak untuk terlibat langsung, semua ingin ikut menyumbang sesuai dengan kapasitasnya.

Anies dan tim menamainya Gerakan Indonesia Menyala sebagai pesan bahwa ilmu di buku-buku yang dikirim itu akan mengantarkan pembacanya dari gelap menuju terang. Perpustakaan di desa-desa terpencil akan membuat bangsa Indonesia jadi menyala, jadi tercerahkan.

2012 PRESIDIUM - MAJELIS NASIONAL KORPS ALUMNI

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (KAHMI)

2012 - 2017

Terpilih menjadi Presidium Majelis Nasional dalam Munas KAHMI di Pekanbaru, Desember 2012. Presidium Majelis Nasional terdiri dari sembilan orang yang memimpin KAHMI secara kolektif. KAHMI adalah wadah alumni yang anggotanya terbanyak di antara semua alumni organisasi kemahasiswaan di Indonesia. Anggota KAHMI berkiprah di hampir semua sektor/bidang, baik pemerintahan, partai politik, akademik, dunia usaha, kebudayaan, pendidikan, dan lain sebagainya.

2006 NATIONAL ADVISOR, DI KEMITRAAN-PARTNERSHIP FOR GOVERNANCE REFORM

April 2006 - Mei 2007

Kemitraan-Partnership for Governance Reform adalah LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang awalnya didirikan di bawah UNDP (United Nation Development Program) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Pemerintah Indonesia untuk mempercepat reformasi dan demokratisasi di Indonesia. Anies memprakarsai program Indonesia Governance Index (IGI) yang merupakan alat untuk mengevaluasi praktik tata pemerintahan yang baik di provinsi. IGI ini masih digunakan hingga sekarang dan menjadi alat yang efektif untuk menilai kinerja tata kelola pemerintahan.

2005 DIREKTUR RISET DARI THE INDONESIAN INSTITUTE

Jakarta, November 2005 - 2009

The Indonesian Institute adalah LSM yang berfokus pada analisis dan penelitian kebijakan publik. Bertanggung jawab untuk mengelola program penelitian, merancang penelitian kebijakan dan mengawasi enam penelitian.

SENIOR DI LEMBAGA SURVEI INDONESIA

Jakarta, November 2005 - 2009

MANAGER RISET IPC. INC

Bannockburn, Illinois, AS (2004 - 2005)

Mengembangkan desain penelitian dan instrumen survei, melakukan analisis data, menghasilkan laporan survei triwulanan dan tahunan.

Istanbul, 8 Maret 2011

PENGHARGAAN SAAT

MENJABAT GUBERNUR DKI

Selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies memperoleh sekitar 50an

penghargaan individu dan lebih dari 300 penghargaan yang diberikan kepada jajaran Pemprov DKI Jakarta atas program dan terobosan yang dilakukan lima tahun terakhir. Berikut beberapa di antaranya:

• 5 tahun dapat Opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) LKPD Provinsi DKI Jakarta, dari BPK RI.

• Satu-satunya provinsi di Indonesia yang mencapai target Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau Universal Health Coverage (UHC) 2024, dari BPJS Kesehatan, 2021.

• Sistem Pengendalian Gratifikasi Terbaik, dari Komisi Pemberantasan Korupsi, 2018.

• Unit Penyelenggara Pelayanan Publik dengan Kategori Pelayanan Prima, nilai A, dari KemenPAN RB, 2018.

• Pemprov DKI Jakarta raih nilai A pada

SAKIP (Sitem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan) dari KemenPANRB, 2022.

• Penghargaan Innovative Government Award (IGA) kategori Provinsi, dari Kemendagri.

• Penghargaan Parahita Eka Praya Untuk Kategori Utama untuk pemprov DKI Jakarta, dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 2018.

• 12 Medali INSARAG (International Search And Rescue Advisory Group), Braveheart team dan Medali Race For Responders, dari Singapore Global Firefighter And Paramedic Challenge, 2018.

• Tokoh Penggerak Olahraga Tradisional dari Kemenpora, 2018.

• 5 wilayah kota dan 1 kabupaten mendapat Penghargaan Kabupaten/Kota

Layak Anak, kategori Nindya Pemerintah Kota, dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

• Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik sebagai Pemda Berkualifikasi Informatif, dari Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia, 2019.

• Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan di DKI Jakarta dari Kementerian Agama RI, 2020.

• Indonesia Government Procurement Award 2020, Kategori Kategori Inovasi Pengadaan yang Mendukung Transparansi Belanja Pengadaan, dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) RI, 2020.

• Top Leader on Digital Implementation 2020, dari TOP Digital Awards - It Works.

• Best Governor for Inclusive Economic Growth pada malam penghargaan People of The Year 2021 Metro TV.

• Penghargaan Public Relations Indonesia Awards, 2018.

Penghargaan dalam bentuk undangan utk berbagi pengalaman memimpin kota:

• Pembicara dalam acara Time to Act: Sustainable Recovery diikuti anggota Forum C40 (Jaringan kota besar di dunia yang berkomitmen mengatasi perubahan iklim), 2021.

• Pembicara dalam forum internasional Climate Heroes yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, 2021.

• Lee Kuan Yew Exchange Fellow ke-72 dari Lee Kuan Yew Exchange Fellow (LKYEF) Pemerintah Singapura, 2022.

PENGHARGAAN INTERNASIONAL

Selain penghargaan dalam negeri, Anies juga banyak mendapatkan penghargaan internasional. Inilah beberapa penghargaan yang Anies peroleh, sebelum dan selama menjabat di pemerintahan.

LEE KUAN YEW FELLOW

2022

Lee Kuan Yew Exchange Fellow ke-72 dari

Lee Kuan Yew Exchange Fellow (LKYEF)

Pemerintah Singapura, 2022. Anies dipilih sebagai penerima penghargaan tersebut karena rekam jejak dan potensi yang luar biasa untuk kontribusi pada pembangunan di Indonesia dan juga hubungan bilateral dengan Singapura.

21 HEROES

2021

Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI), Jerman, 2021 memilih 20 orang dari seluruh dunia yang dinobatkan sebagai tokoh-tokoh perubahan penting dalam transportasi perkotaan. Anies terpilih sebagai heroes bersama 20 orang lainnya, termasuk SpaceX dan pendiri Tesla, Elon Musk. Anies dipilih atas keberhasilan transformasi inisiatif mobilitas perkotaan yang dilakukan di Jakarta.

TOP 100

PUBLIC INTELECTUALS

Foreign Policy Magazine, edisi Juni 2008. Satu-satunya figur dari Asia Tenggara yang masuk dalam daftar 100 Intelektual Publik Dunia. Disebut Public Intelectual karena pemikirannya telah dimanfaatkan lebih dari sekadar untuk memajukan ilmu pengetahuan di kampus, tapi secara aktif bermanfaat untuk mendorong perubahan dan kemajuan di masyarakat.

WORLD’S 20 FUTURE FIGURE

Dari Foresight Magazine, Tokyo, Jepang, April 2010. Foresight Magazine adalah majalah bereputasi tinggi yang berpusat di Tokyo, menurunkan laporan berisi profil 20 orang yang diprediksi akan mengubah dunia dalam 20 tahun yang akan datang. Menjadi satu-satunya orang Indonesia dalam laporan itu, bersama tokoh-tokoh dunia, antara lain Vladimir Putin, Hugo Chavez, dan David Miliband.

THE

500 MOST INFLUENTAL MUSLIMS

The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISS), Yordania, tahun 2010. RISS di Yordania mengumumkan nama 500 orang di seluruh dunia yang dianggap sebagai muslim berpengaruh, yaitu orang-orang yang bisa memberi dampak signifikan pada komunitasnya.

YOUNG GLOBAL LEADER

NAKASONE YASUHIRO AWARDS

Institute for International Policy Studies, Jepang, Juni 2010. Penghargaan ini diberikan untuk pencapaian tinggi di bidang politik, ekonomi, budaya, sains, dan teknologi, dan untuk mendorong usaha lebih jauh yang akan menyumbang pada pencapaian perdamaian dan kesejahteraan yang sesungguhnya dalam komunitas internasional.

World Economic Forum (WEF). Young Global Leaders (YGL) mewakili kepemimpinan masa depan yang datang dari berbagai wilayah dunia dan mewakili kelompok bisnis, pemerintah, masyarakat sipil, kelompok seni dan budaya, akademisi, media, dan juga aktivis sosial. Anies terpilih menjadi salah satu YGL yang seleksinya dilakukan oleh The World Economic Forum yang berbasis di Davos, Swiss. Sebagai YGL, Anies memiliki hak/ undangan untuk mengikuti berbagai forumforum WEF yang dilaksanakan di berbagai belahan dunia.

STANFORD UNIVERSITY,

DOSEN/PENELITI TAMU, INTERNATIONAL VISITOR

2010 - 2011

The Stanford Humanities Center - The Freeman Spogli Institute for International Studies, Stanford University, Amerika Serikat, Mei 2011. Mengkaji topik demokrasi. The Stanford Humanities Center adalah sebuah lembaga riset multidisipliner di Stanford yang mendedikasikan riset untuk pengembangan pengetahuan di bidang budaya, filsafat, sejarah, dan ilmu sosial/seni.

PENGHARGAAN DALAM NEGERI

Berikut adalah beberapa penghargaan dalam negeri yang diperoleh Anies sebelum menjabat di pemerintahan

GOLDEN AWARDS, KATEGORI

THE GOLDEN IDEA

Di Jakarta, Indonesia, 2013. Diadakan oleh Harian Rakyat Merdeka. Anies dipilih atas inspirasinya di bidang pendidikan melalui Gerakan Indonesia Mengajar. Selain Anies, tokoh yang mendapatkan penghargaan ini adalah mereka yang dikenal dengan integritasnya seperti Johan Budi SP (Juru Bicara KPK) dan Ignasius Jonan (Dirut PT KAI).

DOMPET

DHUAFA AWARD

Di Jakarta, Indonesia, 2013. Diadakan oleh Dompet Dhuafa. Anies melalui Gerakan Indonesia Mengajar dianugerahi sebagai tokoh yang telah memberikan inspirasi kebajikan bagi masyarakat dan berkontribusi untuk bangsa di bidang pendidikan.

Selain Anies Baswedan, yang mendapat penghargaan ini antara lain Jusuf Kalla (Mantan Wakil Presiden), Warsito Purwo (Ketua Umum Masyarakat dan Ilmuwan Teknologi Indonesia), serta Irma Suryati (penggerak kaum difabel).

ANUGERAH

INTEGRITAS NASIONAL

Di Jakarta, Indonesia, 2013. Diadakan oleh

Komunitas Pengusaha Antisuap (Kupas) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia atas tokoh yang jujur, bertanggung jawab, visioner, disiplin, bisa bekerja sama, adil, dan peduli. Penilaian ini didasari atas survei yang dilakukan pada 2012 tentang persepsi masyarakat terhadap sejumlah tokoh nasional. Anies terpilih bersama beberapa tokoh lain seperti

Komaruddin Hidayat, Abraham Samad, serta Mahfud MD.

ANUGERAH BALAI PUSTAKA

TOKOH INSPIRATIF

Di Jakarta, Indonesia, 2013. Diadakan pada saat Hari Sastra Nasional pada 3 Juli 2013. Anies mendapat penghargaan kategori tokoh inspiratif. Ia terpilih karena memiliki sepak terjang serta kepedulian dalam memperjuangkan kemajuan untuk Indonesia.

PENGHARGAAN DARI TARUNA MERAH PUTIH

Tahun 2013, sebagai tokoh muda yang memperjuangkan dan menginspirasi

Pancasila dalam bidang politik. Taruna Merah putih sendiri adalah organisasi sayap PDI-P di bidang kepemudaan.

THE GOLDEN AWARD

Dari Harian Merdeka di tahun 2013 atas inspirasinya di bidang pendidikan.

MEGAWATI SOEKARNOPUTRI AWARD

Pada tahun 2013, dari Taruna Merah Putih. Award ini diberikan kepada para pemuda yang dianggap telah melakukan kontribusi nyata untuk Indonesia. Anies Baswedan terpilih karena sumbangsihnya di bidang pendidikan.

ANUGERAH

HARI SASTRA INDONESIA

Pada tahun 2013, kategori tokoh inspiratif.

PROGRAM UNGGULAN

DKI JAKARTA

foto: @darisarch

Berikut adalah beberapa program unggulan saat Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

• Pajak Berkeadilan. Gratiskan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bagi rumah bernilai objek pajak di bawah Rp.2 M, potongan PBB bagi rumah bernilai objek pajak di atas Rp.2 M dan bebaskan pajak PBB bagi guru, dosen, veteran & warga yang berjasa pada negara.

• Pangan Bersubsidi. Setiap tahunnya 1,1 juta orang mengakses pangan bersubsidi di 312 lokasi, lewat kartu bantuan sosial, dengan anggaran Rp.1 T per tahun.

• Bantuan Rumah Ibadah & Perayaan Keagamaan di Ruang Publik.

• Bantuan untuk lebih dari 8 ribu tempat ibadah, insentif untuk 38 ribu pengurus rumah ibadah.

• Pemberian IMB mendasarkan pada regulasi dan prinsip keadilan. Lebih dari 50 rumah ibadah yang telah memenuhi seluruh ketentuan diberikan IMB-nya.

• Pemugaran total rumah ibadah yang telah rapuh karena usia seperti misalnya Masjid Al-Mansyur yang dibangun tahun 1717, Masjid Al-Alam, dikenal sebagai Masjid Si Pitung, yang dibangun abad 16 ataupun revitalisasi total Gereja GPIB Immanuel pertama kali sejak dibangun pada tahun 1838.

• Pembangunan kuil Hindu Etnis India Tamil setelah 65 tahun menunggu.

• Ruang publik bebas menjadi tempat merayakan hari keagamaan untuk seluruh agama.

• Tranportasi terintegrasi, JakLingko. Tarif terintegrasi, cakupan transportasi publik meningkat 2x dalam 4 tahun (2017: 42%) ke (2022: 87%), jumlah penumpang naik dari 350 ribu per hari (2016) jadi lebih dari 1 juta per hari (2020), dan tingkat kemacetan turun dari perangkat 3 (2017) menjadi peringkat 46 (2021).

• Ruang ketiga berkelas global. Membangun dan revitalisasi 428 taman, 48 hutan kota, menanam lebih dari 200 ribu pohon besar, merevitalisasi Kota Tua, revitalisasi 265 km jalur pedestrian, revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Perpustakaan Cikini, dan Pusat Dokumentasi Sastra HB. Jassin.

• Fasilitas olah raga untuk semua. Membangun Jakarta International Stadion, 5 lapangan sepak bola gratis berstandar FIFA di tiap wilayah administrasi, revitalisasi Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) Ragunan.

• Pemerataan Akses Layanan Dasar di Kepulauan Seribu.

• Menyediakan listrik PLTS 24 jam di Pulau Sebira (pulau terluar Jakarta), penambahan armada, penetapan rute baru pulau berpenghuni, revitalisasi Pelabuhan Muara Angke, dan dermaga lain.

• Mengolah air laut menjadi air baku melalui 10 SWRO (Sea Water Reverse Osmosis), subsidi satu harga untuk air bersih, tadinya Rp.32 ribu per m3 jadi Rp.3.500 per m3.

• Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Pulau Kelapa Dua, pengolahan sampah secara organik melalui biokonversi maggot, pembangunan JakGrosir.

• Implementasi digital nomad untuk menghidupkan pariwisata kreatif di Pulau Bidadari dan beroperasinya 52 titik JakWifi.

• Penataan Kampung. Membangun 14 blok kampung susun di 5 lokasi (Akuarium, Bukit Duri, Kunir, Bayam, dan Gembrong), 220 RW ditata dengan melibatkan warga, menerbitkan IMB kawasan (pertama di Indonesia) di bawah koperasi.

• Kerja sama pangan dengan daerah produsen. Dengan lebih dari 185 kelompok tani, koperasi, dan badan usaha yang tersebar di 40 daerah di Indonesia.

• Program Penyediaan Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah (PMTAS). Bekerjasama antara Pemprov, sekolah, orang tua, dan kolaborator.

foto: @ngabilajepret /47

• Hunian, Jakhabitat. Menyediakan lebih dari 10 ribu hunian terjangkau, terdiri dari rusunawa, hunian DP 0, kampung susun, dan hunian di sekitar TOD.

• Perlindungan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Menyediakan Rumah Aman, Unit Layanan Terpadu (UPT P2TP2A), layanan pengaduan 112 selama 24 jam, layanan medis pada 32 RSUD. Mempermudah akses pelaporan lewat 19 pos pengaduan, 324 POS SAPA di seluruh halte Transjakarta, stasiun MRT, stasiun LRT dan 12 kampus di Jakarta.

• Jakwifi. Menyediakan lebih dari 14 ribu titik WiFi gratis di berbagai ruang publik seperti sekolah, kantor pemerintahan, taman, dan RPTRA.

• Aduan masyarakat terpadu lewat aplikasi JAKI. Lima tahun terakhir 95,54% aduan masyarakat lewat berbagai platform, telah tuntas.

• UMKM, Jakpreneur. Telah memiliki 331.657 binaan, dan 200 kolaborator. Sebanyak 212.222 telah dilatih, 201.705 telah didampingi, 193.556 telah dapat izin, 53.596 telah dibantu pemasarannya, 37.483 telah dibantu pelaporan keuangannya, dan 8.334 telah dibantu mendapatkan permodalan hingga Rp.59 M. Menyediakan program pasar daring, Jumat Beli Lokal, sertifikasi halal, hingga bazar.

• Kolaborasi. 500 kolaborator, 2.000 kegiatan kolaborasi. Plus Jakarta: 270 kegiatan kolaborasi dengan melibatkan 216 relawan dan 373 kolaborator.

KIPRAH, CAPAIAN, DAN

AKTIVITAS

LAINNYA

• Ketua KTT Wali Kota U20 (U20 Mayor Summit) Tahun 2022, Jakarta (September 2022). Anies merupakan founding members di U-20. Terlibat langsung sejak U-20 pertama kali dilaksananakan di Buenos Aires, Argentina tahun 2018 dan selalu berpartisipasi pada KTT setiap tahunnya. Jakarta melanjutkan tombak kepemimpinan dari Roma dan Milan, yang merupakan co-chair untuk U20 Mayor Summit pada tahun 2021. Kota-kota besar di negara anggota G20 berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah nasional dan mengatasi tantangan paling mendesak yang dihadapi dunia saat itu, termasuk pemulihan dari krisis akibat pandemi Covid-19, darurat iklim, dan ketidaksetaraan yang struktural.

• Dewan Pengurus, The American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF), Jakarta, Indonesia.

• Dewan Pembina, Bina Antar Budaya, Jakarta, Indonesia.

• Dewan Penasihat, International Indonesian Scholars Association, Jakarta, Indonesia.

• Moderator pada Debat Calon Presiden (Capres) Pertama di Indonesia, Jakarta (Juni 2009). Sejarah debat capres pertama, disiarkan langsung oleh semua jaringan TV dan ditonton oleh lebih dari 100 juta orang.

• Anggota dan Juru Bicara Tim Delapan, Jakarta (Oktober-November 2009). Tim Delapan ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyelidiki tuntutan pidana terhadap dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diajukan oleh Kepolisian Republik Indonesia. Salah satu kasus yang menjadi pusat perhatian media selama berminggu-minggu.

• Anggota Panitia Seleksi Komisaris KPU dan Bawaslu, Jakarta (Desember 2011-2012). Panitia Seleksi ditunjuk oleh Presiden Republik Indonesi, Seleksi Calon Komisaris KPU dan Bawaslu 2012 –2017.

KONTRIBUSI DAN KIPRAH INTERNASIONAL

Sebagai pribadi, sebelum menjabat di pemerintahan, Anies sering diundang ke konferensikonferensi sebagai pembicara utama forum internasional di berbagai dunia. Di bawah ini adalah sebagian daftar konferensi yang pernah Anies hadiri.

149th BERGEDORF ROUND TABLE

Jerman, 2011. Diadakan oleh Korber Foundation. Menjadi salah satu orang Indonesia pertama yang diundang untuk mengikuti Bergedorf Round Table, yang juga dihadiri Kanselir Jerman, Angela Merkel. Mempresentasikan makalah dengan topik “Europe and Asia; Partners in New Global Order?”.

THE 6th OF THE BRITISH COUNCIL’S GLOBAL

EDUCATION DIALOGUES EAST

ASIA SERIES (sebagai pembicara utama)

Tokyo, Jepang, 2013. Diselenggarakan oleh

British Council di Jepang dengan topik

“Leadership in Higher Education and The Challenges of Globalisation”, acara dibuka oleh Hugo Swire MP, Menteri Negara urusan Luar Negeri dan Commonwealth, Inggris.

BBC WORLD DEBATE PROGRAM

Istanbul, Turki, 2011. Diadakan oleh pihak Malaysia dan Bahcesehir University, Istanbul. Program ini disiarkan ke seluruh dunia oleh BBC World dengan topik “The Global Movement For Justice, Peace, and Dignity”. Pembicara dalam diskusi panel itu adalah Anies Baswedan (Indonesia), Dato Sri Tun Abdul Razak (Perdana Menteri Malaysia), Ali Babacan (Wakil Perdana Menteri Turki), dan beberapa tokoh internasional lainnya.

ASEAN 100

ANNUAL DEBATE

Kuala Lumpur, Malaysia, 2010. Diselenggarakan oleh ASEAN 100

Leadership Forum, pertemuan tahunan bagi pemimpin potensial yang akan ikut menentukan arah masa depan ASEAN.

ROUND

TABLE DISCUSSION

Singapura, 2011. Diselenggarakan oleh Lee Kuan Yew School of Public Policy. Forum mendiskusikan topik “Rising Asia, Growing Inequality” dan dihadiri oleh pemikirpemikir internasional; Profesor Kishore Mahbubani (Dekan Lee Kuan Yew School of Public Policy), Dr. Judith Rodin (President Rockefeller Foundation), Gideon Rachman (kolumnis isu hubungan internasional, The Financial Times), dan pemikir lainnya.

10th ASIAN STATEMEN’S FORUM

Sendai, Jepang, 2011. Diselenggarakan oleh National Graduate Institute for Policy Studies. Memimpin delegasi Indonesia. Forum dihadiri oleh para pembuat kebijakan, ahli kebijakan publik dan anggota parlemen dari Jepang, Malaysia, dan negara Asia lainnya.

ADC LEADERSHIP RETREAT

Hayman Island, Australia, 2010. Diselenggarakan oleh ADC Forum, Australia. Acara retreat ini adalah forum diskusi tingkat tinggi untuk topik-topik global yang dihadiri ahli-ahli dari Asia dan Australia. Mempresentasikan makalah dengan topik “Capturing Opportunity in Indonesia” dan “Improving Global Governance in a Multipolar World”.

INTERNATIONAL SYMPOSIUM OF OVERSEAS INDONESIAN STUDENTS ASSOCIATION ALLIANCE

Den Haag Belanda, 2010. Diselenggarakan oleh Overseas Indonesian Student Association Alliance, yang dihadiri mahasiswa Indonesia dari seluruh dunia. Dihadiri oleh ratusan mahasiswa Indonesia dari 34 negara di lima benua. Dibuka oleh Presiden Republik Indonesia. Forum ini mendeklarasikan pendirian Ikatan Ilmuwan Internasional Indonesia (I-4).

8th ASIA-EUROPE FOUNDATION JOURNALIST’S COLLOQUIUM

Madrid, Spanyol, 2010. Diselenggarakan oleh Asia-Europe Foundation (ASEF). Acara ini dihadiri wartawan dan tokoh-tokoh agama dari Asia dan Eropa. Mendiskusikan peran media dalam membahas agama dengan fokus pada pendidikan dan pelatihan profesional.

KARYA TULIS DAN

PUBLIKASI

MERAWAT

TENUN KEBANGSAAN

Diterbitkan oleh Serambi, Indonesia, 2014.

OTONOMI DAERAH DAN POLA DEMOKRASI DI INDONESIA

Diterbitkan oleh Northern Illinois University AS, 2004.

POLITICAL ISLAM IN INDONESIA: PRESENT & FUTURE TRAJECTORY

Diterbitkan oleh Asian Survey, University of California, AS, 2004.

HOUSING CHOICES ON THE EDGE: THE MIX AND AFFORDABILITY OF HOME OWNERSHIP OPPORTUNITIES IN THE CITIES OF TWO DEVELOPING COUNTIES ON THE WESTERN BORDER OF THE CHICAGO METROPOLITAN AREA: KANE AND MCHENRY

Riset paper tentang kebijakan zonasi tata ruang. Riset ini dipublikasikan oleh Farmland Trus, 2001.

Dan telah banyak menulis artikel di media massa di Indonesia pada masa kuliah yang dijelaskan pada bagian Masa Kuliah/Sekolah dalam dokumen ini.

PENDIDIKAN

DOCTOR OF PHILOSOPHY

Departemen Ilmu Politik, Northern Illinois University, AS. Bidang studi: a) Kebijakan Publik, b) Politik Komparatif, dan c) Ekonomi Politik dan Pembangunan.

University of Sophia, Tokyo, Jepang. Memenangkan kompetisi karya tulis ilmiah bidang Lingkungan Hidup dan menjadi salah satu dari empat mahasiswa sebagai penerima beasiswa untuk mengikuti kuliah musim panas dalam bidang kajian Asia, musim panas 1993.

MASTER OF PUBLIC MANAGEMENT

Departemen Kebijakan Publik, University of Maryland, College Park, AS. Bidang Studi: Keamanan Internasional dan Kebijakan Ekonomi.

Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia. Lulus November 1995.

PROGRAM PERTUKARAN PELAJAR DARI AFS

South Milwaukee, AS pada tahun 1987-1988.

SARJANA EKONOMI
KULIAH MUSIM PANAS

SOUTH MILWAUKEE

SENIOR HIGH SCHOOL, WISCONSIN, AS

Amerika Serikat, lulus 1988.

SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA Yogyakarta, lulus 1989.

SMP NEGERI 5 YOGYAKARTA

Sekip, Yogyakarta, lulus 1982. Yogyakarta, lulus 1985.

Selama menyelesaikan pendidikan formal dan non-formal di dalam dan luar negeri, Anies berhasil mendapatkan beragam beasiswa dan penghargaan.

• Beasiswa Fulbright. Beasiswa prestisius dan selektif dari pemerintah Amerika untuk melanjutkan studi program pascasarjana di AS.

• Gerald S. Maryanov Fellow from Northern Illinois University, AS. Beasiswa yang ditujukan untuk mahasiswa Northern Illinois University yang memiliki prestasi luar biasa dalam komitmen terhadap disiplin ilmu politik, 2004.

• Beasiswa ICF (Indonesian Cultural Foundation), New York, 1999-2003.

• Beasiswa William P. Cole III, School of Public Affairs, University of Maryland, AS, 1998.

• Program Penghargaan Mahasiswa ASEAN (USAID-USIA-NAFSA), 1998.

• Beasiswa JAL (Japan Airlines Foundation), 1994. Beasiswa yang diberikan untuk mengikuti kuliah musim panas di University of Sophia. Beasiswa ini diikuti oleh ratusan pelamar nasional.

SDN LABORATORI 2

Selama kuliah di Amerika, Anies terpilih untuk bisa bekerja sebagai asisten dosen.

• Asisten peneliti (research assistant) di Office of Research, Evaluation and Policy Studies, College of Education, Northern Illinois University, AS, musim panas 2000-2004.

• Asisten dosen di Departemen Ilmu Politik, Northern Illinois University, AS, 1999. Bekerja untuk Dr. Gordon Hilton (khusus mengerjakan bidang statistik).

• Asisten dosen di Departemen Ilmu Politik, Northern Illinois University, AS, musim semi 1999. Bekerja untuk Dr. Dwight King.

• Asisten dosen di Departmen Kebijakan Publik, University of Maryland, AS, 1998. Bekerja sebagai asisten untuk Dr. Walter D. Broadnax, mantan Wakil Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, dalam penulisan buku tentang Keanekaragaman dan Tindakan Afirmatif dalam Layanan Publik.

• Koordinator Program di Center for Student and Community Developement (CSCD), Yogyakarta, 1994-1996. CSCD fokus pada pengembangan kegiatan pelatihan untuk pemuda dan mahasiswa di desa-desa tertinggal di Jawa Tengah dan Kalimantan Timur untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan wirausaha. Sekitar tahun 1995, berhasil melaksanakan kegiatan pelatihan di lebih dari 40 desa dan sekitar 150 relawan (mayoritas mahasiswa) terlibat langsung dalam program ini.

KIPRAH KEPEMIMPINAN

ANIES DI MASA KULIAH/ SEKOLAH

Selama mengarungi dan menyelesaikan pendidikan formal dan non-formal di dalam dan luar negeri, Anies berhasil mendapatkan beragam beasiswa dan penghargaan.

MASA KULIAH

Ketua Senat Mahasiswa Universitas Gadjah Mada, 1992-1993.

• Mengembangkan dan mengelola kegiatan kemahasiswaan di skala universitas yang pada masa itu memiliki sekitar 35.000 mahasiswa.

• Aktif dalam memperjuangan keadilan dan berani bergerak memprotes bila ada ketimpangan. Salah satu yang paling fenomenal adalah saat Anies menginisiasi demonstrasi dengan 13.000 massa. Demo tahun 1994 itu disebut salah satu demonstrasi mahasiswa terbesar sejak orde baru menetapkan Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) / Badan Koordinasi Keorganisasian (BKK) tahun 1978. Demo besar itu untuk melawan lotre bernama Sistem Dana Sosial Berhadiah (SDSB) pada bulan November 1993 di Yogyakarta. Lotre yang membuat rakyat kebanyakan uangnya disedot ke Jakarta oleh pengelola lotre. Demonstrasi ini menginspirasi kota-kota lain dalam menolak SDSB. Protes ini fenomenal hingga akhirnya pemerintah Orde Baru membatalkan kegiatan SDSB.

• Anies menginisiasi ide pembentukan “Badan Eksekutif.” Saat itu istilah Badan Eksekutif tidak dikenal dan bahkan sempat ditolak oleh sebagian mahasiswa lain. Anies mengusulkan pembentukan badan baru yang berbeda dengan regulasi pemerintah saat itu, yaitu hanya boleh ada Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT). Usulan itu disahkan oleh Kongres Mahasiswa UGM dan untuk pertama kalinya ada badan baru bernama Badan EksekutifSenat Mahasiswa di tahun 1992. Di tahun 1993, nama BE-SM di UGM berubah menjadi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Sejak terobosan BE-SM dan BEM di UGM itulah lembaga eksekutif mahasiswa muncul. Lalu senat diubah menjadi lembaga legislatif. Itulah format terobosan yang disahkan oleh kongres pada tahun 1993. Terobosan di UGM ini yang kemudian menyebar, ditiru di hampir semua universitas di Indonesia. Bahkan lewat BEM inilah gerakan mahasiswa terasa perannya, berperan penting dalam mendorong reformasi tahun 1998, lima tahun sejak BEM pertama kali dibuat di UGM.

• Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan antara mahasiswa, dosen dan politisi dalam upaya menjaga perdamaian di kampus, pada masa pergolakan politik menjelang pemilu 1992.

• Menggalang dukungan dan memimpin gerakan mahasiswa berbasis riset: Mengumpulkan data tentang pandangan dan gagasan mahasiswa terhadap isu-isu nasional dan menyebarluaskan informasi tersebut kepada masyarakat non-universitas, termasuk kementerian pendidikan, partai politik, angkatan bersenjata, organisasi keagamaan, dan media.

Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi UGM, 1991-1993. Mengaktifkan kembali peran organisasi kemahasiswaan sebagai salah satu motor pergerakan mahasiswa setelah dibekukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lewat kebijakan NKK/BKK di tahun 1978.

Ketua Panitia Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus se-UGM, 1991. Saat duduk di tahun kedua kuliah, dipercaya dan terpilih untuk memimpin program orientasi bagi 4.500 mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada. Salah satu kepanitiaan terbesar di kampus yang melibatkan lebih dari 500 mahasiswa sebagai panitia. Memimpin sebuah tim dengan unsur banyak yang lebih senior dan berasal dari lintas fakultas. Biasanya mahasiswa tahun terakhir yang memimpin kegiatan sebesar itu. Anies yang masih junior sukses memimpin kegiatan besar itu.

Koordinator American Field Service (AFS) International - Program pertukaran pelajar, 1990-1991.

Mengoordinasi proses wawancara dan pemilihan siswa SMA yang mendaftar untuk berpartisipasi dalam program pertukaran pelajar AFS. Pada tahun-tahun sebelumnya, Anies merupakan salah satu siswa yang berhasil mendapatkan beasiswa AFS.merupakan salah satu siswa yang berhasil mendapatkan beasiswa AFS.

MASA SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH

• Ketua OSIS SMA 2 Yogyakarta. Terpilih menjadi wakil ketua OSIS di kelas 1 dan menjadi ketua OSIS di kelas 2 SMA. Diutus ke Jakarta mengikuti pelatihan Ketua OSIS SMA seIndonesia. Selama pelatihan dibentuk kepengurusan yang ketuanya dipilih secara voting oleh seluruh peserta, Anies terpilih menjadi ketua dari para Ketua OSIS se-Indonesia tersebut.

• Ketua Divisi Pengabdian Masyarakat, OSIS SMP 5 Yogyakarta.

• Pendiri dan Ketua Kelabang (Kelompok Anak Berkembang). Saat duduk di bangku kelas 5 SD, Anies mendirikan sebuah organisasi anak-anak usia SD yang dibentuk untuk membuat kegiatan olahraga, belajar bersama, dan bermain bersama di Kampung Karangwuni, Sleman, Yogyakarta.

AKTIVITAS DAN PENGALAMAN LAIN

Jurnalistik

Sekembalinya dari program pertukaran pelajar AFS di South Milwaukee, AS, Anies mendapat kesempatan mengambil peran di bidang jurnalistik. Dia bergabung dengan program Tanah Merdeka di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Stasiun Yogyakarta dan mendapat peran sebagai pewawancara tetap tokoh-tokoh nasional.

Narasumber

Selama kuliah dan di masa mudanya, Anies sudah menjadi tamu/narasumber untuk berbagai media massa, baik internasional maupun nasional. Topik wawancara terutama tentang demokrasi, gerakan mahasiswa dan organisasi kepemudaan. Selama kuliah, Anies memberikan lebih dari 50 wawancara kepada media domestik dan internasional.

Publikasi

Anies di masa sekolah/kuliah juga kerap menuangkan pikirannya ke dalam tulisan sebagai kontribusinya untuk kemajuan masyarakat. Berikut ini sebagian tulisan-tulisannya:

• “Lee Kuan Yew, Terima kasih!”, (Kompas, 13 Maret 2002).

• “Liberalisasi daerah di Indonesia”, (Kompas, 26 November 2001).

• “Mengapa mereka tidak membantu Aceh?”, (Jawapos, 6 November 2001).

• “Mengelola Partisipasi Politik”, (Kompas, 12 Juni 2001).

• “Membangun Demokrasi, Masyarakat Harus Mengartikulasikan Kepentingannya” (Jawapos, November 2000).

• “Krisis Pengikut di Indonesia”, (Republika, 18 November 1998).

• “Punya Mantan Presiden, Tradisi Politik Amerika yang Harus Dipelajari Indonesia”, (Kompas, 2 Februari 1998).

• “Agenda Demokrasi di Indonesia: Modernisasi Budaya Politik”, (Republika, 13 Oktober 1997).

• “Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia: “Link-and-Match” atau Industrialisasi Pendidikan?”, (Berita Nasional, 6 Juli 1997).

• “Presiden, perspektif Amerika”, (Republika, 6 Juli 1997).

• “Tough Environmental Policy Needed”, (Jakarta Post, 6 Juli 1997).

• “Paula Jones Vs. Bill Clinton, Sebuah Kasus Yang Menunjukkan Keindahan Demokrasi Dan Keadilan Amerika”, (Berita Nasional, 13 Juni 1997).

• “Upah, Tenaga Kerja dan Produktivitas Ekonomi”, (Kedaulatan Rakyat, Penulis bersama Dr. Anggito Abimanyu, Oktober 1995).

• “Pemuda: Pendidikan dan Nasionalisme”, (Kedaulatan Rakyat, Agustus 1995).

• “Konglomerat Indonesia, Bakal Dibuka Untuk Umum?”, (Majalah Balairung, Universitas Gadjah Mada, Mei 1994).

• “SDSB: Dialog dengan Seorang Pengunjuk Rasa”, (Republika, Koran, Nov 1993) SDSB adalah sebutan untuk lotre nasional yang kebanyakan melibatkan masyarakat miskin.

• “Universal Tourism: A Youth Perspective. A chapter in a book “Universal Tourism: Enriching or Degrading Culture?”, (Gadjah Mada University Press, November 1992).

• “Agenda Pembangunan untuk Negara Dunia Ketiga”, (Ekuilibrium, Majalah Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, September 1991).

• “Tanah Kebebasan, kolom khusus bulanan dalam buletin yang diterbitkan oleh Televisi Republik Indonesia”, Buletin ini disebarluaskan ke seluruh SMA se-Jawa Tengah, (Setiap bulan selama periode 1990-1992).

Pembicara Seminar

Walaupun masih berstatus sebagai mahasiswa, Anies telah diundang di berbagai forum, baik nasional maupun internasional. Kejernihan pikiran, kelugasan dalam menyampaikan dan kebaruan gagasan membuatnya sering diundang di berbagai forum.

Berikut ini contoh/sebagian forum yang mengundang Anies sebagai pembicara.

Internasional

• Pembicara pada konferensi USINDO, “Mengukur Kepemimpinan Baru Indonesia”, USINDO –Asia Society, Washington DC (18 Oktober 2001).

• Pembicara pada konferensi, “Amerika Serikat, Jepang, dan Pemulihan Ekonomi: Investasi Asing dalam Konferensi Ekonomi Asia Berkembang”, Pusat Studi Asia Tenggara, NIU (Maret, 2001).

• Pembicara pada Seminar Internasional Permias “Menyelamatkan Bangsa dan Negara Indonesia”, Chicago (Oktober 2000).

• Pembicara pada seminar “Indonesia: Road to Recovery”, School of International Studies, UCBerkeley (Maret, 1999).

• Pembicara pada Seminar Dwi Fungsi TNI, Perhimpunan Pelajar Indonesia di Washington DC (Oktober 1998).

• Pembicara pada seminar Reformasi Ekonomi dan Politik Indonesia, Kedutaan Besar Republik Indonesia, Washington DC (Agustus 1998).

• Peserta yang diundang pada workshop Economic Evaluation of Environmental Impacts, Kuala Lumpur, Malaysia. Diselenggarakan oleh The Asian Development Bank dan diikuti oleh 24 peserta dari 6 Negara Asia Tenggara (Maret, 1996).

• Ketua Delegasi Indonesia di Forum Asia tentang Lingkungan dan Pembangunan, Ishikawa, Jepang. Mahasiswa dari 13 negara Asia-Pasifik mendiskusikan berbagai isu pembangunan di kawasan (Agustus 1993).

• Pembicara pada Konferensi Internasional tentang Pariwisata Budaya. Diselenggarakan oleh UNESCO, Kementerian Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mempresentasikan makalah berjudul “Cultural Tourism: A Youth Perspective” (November 1992).

Nasional

• Pembicara pada Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia. Mahasiswa terpilih dari berbagai universitas mempresentasikan ide-ide mereka tentang pemuda, bisnis, dan pembangunan ekonomi (Agustus 1992).

• Pembicara pada Simposium Nasional “Peranan Generasi 1990-an dalam Menghadapi Tantangan Abad 21”. Mempresentasikan makalah berjudul “Format Gerakan Mahasiswa Dekade 90-an” (Januari 1994).

• Anggota Komite Pengarah untuk Musyawarah Nasional Senat Mahasiswa. Mengoordinasikan pertemuan nasional pertama pemerintahan mahasiswa di Indonesia. (April 1994) (dilarang oleh pemerintah Indonesia selama lebih dari 15 tahun).

• Pembicara pada Sarasehan Kepemimpinan Nasional Mahasiswa Ekonomi. Diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ekonomi Indonesia. Mempresentasikan makalah tentang gerakan mahasiswa Indonesia (Oktober 1994).

• Pembicara pada Forum Nasional “Format Masa Depan Politik Indonesia”. Melalui pertemuan satu hari ini para menteri, politisi, cendekiawan dan mahasiswa menyumbangkan /47

pemikirannya tentang bagaimana membangun sistem politik yang lebih demokratis dan lebih adil (Juli 1992).

• Pembicara dan Pengajar pada berbagai seminar, diskusi dan pertemuan organisasi mahasiswa dan aktivis pemuda di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Mempresentasikan dan mendiskusikan kurang lebih 30 makalah tentang pembangunan, ekonomi, sosial politik, dan organisasi kemahasiswaan. Sekitar 50 hingga 250 pelajar dan pemuda menghadiri setiap forum tersebut (1992-1996).

• Pemimpin Redaksi dan Koordinator Pewawancara untuk acara bincang-bincang TV di Televisi Republik Indonesia. (1989-1991). Merancang produksi talk show berorientasi remaja bulanan yang disebut “Tanah Merdeka”. Ini terdiri dari wawancara dengan para pemimpin

Indonesia dan laporan khusus tentang masalah sosial budaya. Talk show ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran di kalangan pemuda tentang pembangunan dan masalah sosial Indonesia. Melakukan lebih dari 100 wawancara dengan menteri kabinet, cendekiawan, aktivis LSM, pengusaha, aktor, artis, dan tokoh publik lainnya.

RINGKASAN RIWAYAT KELUARGA

Anies adalah anak sulung dari empat bersaudara, lahir pada Rabu Kliwon 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat. Tumbuh besar di lingkungan keluarga pendidik di Yogyakarta. Pendidikan sejak pra-TK hingga kuliah S1 ditempuh di Yogyakarta. Dalam kesehariannya, Anies tumbuh dan bergaul menggunakan bahasa Jawa dengan teman-temannya. Anies juga menguasai bahasa Sunda karena ibu dan keluarganya menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa keseharian di rumahnya di Yogyakarta.

Anies lahir dari orang tua yang berlatar belakang akademisi dan aktivis. Ayahnya, Drs. H. Rasyid Baswedan, SU adalah seorang dosen di Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta sejak tahun 1964 hingga tahun 2009. Ayah Anies pernah menjabat sebagai Dekan FE-UII dan Pembantu Rektor UII bidang Manajemen dan Keuangan. Beliau wafat tahun 2013 dan dikuburkan di kompleks Kampus UII di Sleman, Yogyakarta. Ibunda Anies, Prof. Dr. Hj. Aliyah Alganis, M.Pd., merupakan guru besar Fakultas Ilmu Sosial Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta. Ibu Anies mengajar sejak tahun 1966 hingga pensiun di tahun 2015 dan hingga saat ini menjadi Guru Besar Emeritus dan tetap aktif memberikan kuliah secara rutin di program pascasarjana.

Ayah Anies lahir tahun 1934 di Kudus, Jawa Tengah dan tumbuh besar berpindahpindah kota mengikuti perjuangan ayahnya (A.R. Baswedan) hingga akhirnya menetap di Yogyakarta sejak ibu kota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta di masa perang kemerdekaan. Ibu Anies lahir tahun 1940 dan besar, serta menyelesaikan pendidikan SD dan SMP di Kuningan, Jawa Barat. Karena ketiadaan pendidikan SMA di Kuningan saat itu, tahun 1956 Ibu Anies melanjutkan SMA di Kota Cirebon, lalu kuliah di Fakultas Pedagogi, Universitas

Padjajaran yang kemudian dimekarkan menjadi IKIP Bandung. Ibu Anies sempat menjadi dosen di IKIP Bandung. Beliau merupakan salah satu dari beberapa anak perempuan generasi pertama di kampungnya di kaki Gunung Ciremai pada masa itu, yang pergi meninggalkan kampung halamannya untuk mengenyam pendidikan lebih tinggi di kota.

Pasangan Bapak Rasyid dan Ibu Aliyah dikaruniai empat anak, 3 laki-laki dan 1 perempuan, yaitu Anies (1969), Haiva (1971), Ridwan (1973), dan Abdillah (1980). Haiva wafat pada usia 7 tahun karena kecelakaan, dan Ridwan wafat tahun 2017.

Anies dan keluarganya bertempat tinggal di Gang Grompol, Padukuhan Karangwuni, di sekitar Jalan Kaliurang Km 5, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Orang tua Anies aktif di lingkungan. Ayah Anies adalah tokoh agama, seorang mubaligh, dan ibu Anies aktif melakukan kegiatan sosial keagamaan. Rumah mereka adalah tempat kegiatan pengajian rutin warga hingga sekarang.

Semua anak Bapak Rasyid dan Ibu Aliyah bersekolah di sekolah negeri di Yogyakarta. Anies, Alm. Ridwan, dan Abdillah berprestasi sejak masa mudanya dan aktif berkegiatan bersama teman sebayanya. Mereka bertiga terpilih sebagai Ketua OSIS jenjang SMA di eranya masing-masing. Ketiganya terpilih dari Yogyakarta untuk berangkat mengikuti pertukaran pelajar dan bersekolah di sana selama satu tahun: Anies ke Amerika Serikat (1988), Alm. Ridwan ke Selandia Baru (1992), dan Abdillah ke Belgia (1998).

Anies menikah dengan Fery Farhati, S.Psi. M.S. pada tanggal 11 Mei 1996. Fery, sapaan akrab istrinya, merupakan konsultan pendidikan pengasuhan (parenting education consultant). Fery mendapatkan gelar Sarjana Psikologi dari almamater yang sama dengan /47

Anies, Universitas Gadjah Mada. Anies dan Fery satu angkatan di UGM yaitu 1989, yang kebetulan gedung kampusnya bersebelahan. Fery meraih gelar Master di Bidang Applied Family & Child Study, dari School of Family, Consumer & Nutrition Science, Northern Illinois University, Amerika Serikat.

Anies dan Fery dikaruniai empat orang anak: Mutiara Annisa (1997) mendapatkan gelar sarjana dari Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, Mikail Azizi (2000), Kaisar Hakam (2005) dan Ismail Hakim (2009) yang masing-masing masih mengenyam pendidikan tinggi dan tingkat menengah.

Anies merupakan cucu dari seorang

Pahlawan Nasional dan Perintis

Kemerdekaan Abdurrahman Baswedan (A.R. Baswedan). Beliau merupakan seorang jurnalis, diplomat, dan pejuang kemerdekaan Indonesia. A.R. Baswedan lahir tahun 1908 dan besar di Ampel, Surabaya, ia merupakan anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Wakil Menteri Muda Penerangan RI, Anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), Anggota Parlemen dan Anggota Dewan Konstituante. A.R. Baswedan menikah dengan Barkah, seorang tokoh pergerakan perempuan di masa-nya. Barkah merupakan salah satu perempuan yang mendapatkan kesempatan sekolah di zaman kolonial karena diaku anak oleh pamannya yang menjabat Wedana di Slawi, Tegal. Barkah bersama tokohtokoh perempuan asal Tegal adalah peserta Kongres Perempuan di Yogyakarta.

Pada usia 26 tahun, Kakek Anies mencetuskan Sumpah Pemuda Keturunan Arab (1934) dan pembentukan Persatuan Arab Indonesia (PAI) yang menyatukan para keturunan Arab di Indonesia untuk berjuang bagi kemerdekaan Indonesia. Sejak ratusan tahun yang lalu, pendatang dari Hadramaut di Nusantara hanyalah laki-laki karena perempuan di Arab pada masa itu tidak pernah ikut bepergian jauh. Para pendatang ini kemudian menikah dengan wanita setempat. Sehingga, semua buyut, nenek dan

ibu dari keturunan Arab di Indonesia adalah perempuan asal Nusantara. Anak-anak dari pernikahan Arab-Indonesia tersebut tumbuh besar dengan bahasa ibu dan budaya ibu. Kedekatan budaya dan emosional yang terbangun di Nusantara ini, bukan hanya terbangun karena kesamaan agama, tapi justru jadi lebih kuat karena faktor ibu yaitu bahasa dan budaya ibu.

Di era 1930-an, melalui tulisan-tulisannya dan sosialisasi keliling berbagai kota, A.R. Baswedan menyebarkan gagasan Nasionalisme dan ke-Indonesiaan. Dia mengubah pandangan masyarakat keturunan Arab dari yang awalnya melihat tanah airnya adalah di negeri leluhur Ayah yaitu Arab, menjadi tanah airnya adalah di negeri leluhur Ibu, yaitu Indonesia. Di era kolonial Belanda, berdasarkan Indische Staatsrgeling, masyarakat Nusantara dibagi jadi 3 kelas: Kelas satu adalah golongan Eropa, kelas dua adalah golongan Timur Asing (Arab, Cina, India, Jepang) dan kelas tiga adalah pribumi. Perjuangan nasionalisme A.R. Baswedan ini berhasil membentuk kesadaran baru hingga terjadi Sumpah Pemuda Keturunan Arab (1934) yang menyatakan Indonesia sebagai Tanah Airnya. Ini juga berarti mendeklarasikan diri untuk turun status menjadi kelas 3. Keberhasilan ini membuat keturunan Arab di seluruh Nusantara berkomitmen dan menyatakan Indonesia sebagai Ibu Pertiwinya, sebagai tanah airnya, serta ikut berjuang bagi kemerdekaan Indonesia. AR. Baswedan dikenal sebagai Nasionalis sejati dan penyebar Nasionalisme yang gigih.

Kakek Anies merupakan anggota misi diplomasi Indonesia pertama (H. Agus Salim, A.R. Baswedan, H.M. Rasjidi, Nazir Pamuntjak). Misi diplomasi ini berhasil mendapatkan pengakuan de jure dan de facto pertama terhadap eksistensi Republik Indonesia sebagai sebuah negara baru. Pengakuan tersebut didapat dari Kerajaan Mesir pada tahun 1947.

Setelah selesai bertugas di konstituante, A.R. Baswedan tidak lagi sibuk di Jakarta /47

dan Bandung, tetapi lebih banyak berada di Yogyakarta. Rumah Kakek Anies di Taman Yuwono 19 di Yogyakarta dijadikan tempat berkumpulnya aktivis era 1960-an hingga 1980-an. Beliau menjadi mentor para aktivis mahasiswa seperti Ahmad Wahib, Djohan Effendi, Dawam Raharjo, Syu’bah Asa di era 1960-an hingga Lukman Hakim di era 1980-an. Di rumah itulah tercetus pembentukan Jamaah Shalahudin oleh mahasiswa-mahasiswa UGM.

Kakek Anies bersahabat amat dekat dengan semua kalangan di Yogyakarta seperti Sri Sultan Hamengkubowono IX, K.H. Ali Ma’sum, K.H. AR Fachrudin, K.H. Mukti Ali, Djarnawi Hadikusuma, Karkono Kamajaya, Romo Dick Hartoko, Romo Mangunwijaya atau Dr. Yap Hong Joen. Dia juga dekat dengan budayawan era itu seperti Rendra, Arifin C. Noer, Muhammad Diponegoro, Pedro Sujono, Umar Kayam, ataupun Emha Ainun Nadjib (Cak Nun). Bahkan garasi rumahnya biasa dipinjam untuk kegiatan latihan oleh Teater Muslim pada era itu.

Di kalangan jurnalis pada masa itu, Kakek Anies disebut sebagai “Wartawan Tiga Zaman” yaitu era kolonial Belanda, era pendudukan Jepang, dan era merdeka. Hingga akhir hayatnya, A.R. Baswedan masih terus aktif menulis sebagai wartawan. Ia mewariskan sekitar empat ribuan buku berbahasa Arab, Belanda, Indonesia, dan Inggris, mayoritas terbitan era 1890-an1960-an, koleksi buku itu kini disimpan di joglo rumah Anies di Lebak Bulus.

BUTIR-BUTIR

KISAH

MASA KECIL

• Anies kecil tumbuh di kampung Gang Grompol, Karangwuni, Jalan Kaliurang, Sleman. Kampung masa kecil Anies kini telah menjadi kawasan perkotaan yang sibuk dan padat. Berbeda sekali dengan dulu saat Anies masih kanak-kanak. Kawasan ini sangat sepi bahkan belum ada jaringan listrik. Warga di Karangwuni masih menggunakan lampu sentir dan petromaks untuk penerangan di malam hari. Anies dan orang tuanya juga merasakannya, mereka membaca dan belajar di malam hari dengan penerangan lampu sentir dan petromaks. Baru ketika Anies menjelang naik kelas 3 SD, jaringan listrik terpasang. Mereka punya kenangan khusus tentang masa itu yaitu TV hitam-putih 15 inch yang listriknya dari aki.

• Ayah dan Ibunya adalah dosen yang sehari-harinya menggunakan vespa ke kampus. Di sela waktu kerja, ayahnya menjemput Anies di TK Masjid Syuhada tapi tidak langsung diantar pulang. Anies ikut ke kantor atau ruang kuliah karena ayahnya masih mengajar hingga siang. Sejak SD, Anies bersepeda ke sekolahnya di Sekip, sekitar 1,3 km dari rumahnya.

• Ibunda Anies sering dipanggil ke sekolah, karena di kelas 1 dan 2 SD, Anies sering berkelahi dengan temannya. Anies sendiri tidak ingat sebabnya, tapi yang jelas dia sangat mengidolakan Muhammad Ali, petinju legendaris yang pada masa itu luar biasa populer. Efeknya, dia sering bertinju dengan temannya.

• Keluarga Anies tinggal dekat kampus yang berjarak sekitar 750 m dari Gedung Pusat UGM. Pada masa itu, masih sedikit bangunan di sekitar kampus. Lebih banyak lahan terbuka dan kebun yang menjadi tempat bermain bagi Anies dan anak- anak sebayanya. Jadi UGM itu bukan hanya almamater, tapi juga tempat main Anies sejak masa kecil.

• Seperti anak lainnya yang punya kegemaran, Anies suka sekali burung kicau. Ayahnya mengizinkan Anies memelihara burung dengan 2 syarat: beli pakai uang tabungan sendiri dan merawat sendiri. Semasa SD-SMP, Anies memelihara beragam jenis burung di antaranya Jalak, Puter, Podang dan Betet. Dia sering ke Pasar Burung Ngasem naik “kol-kampus” (nama angkot di Yogyakarta pada masa itu) hanya untuk menikmati suara burung kicau yang dia suka tapi belum mampu membelinya, seperti Murai, Poksai atau Cucak Rawa.

• Anies kecil sangat aktif dan suka mencoba banyak hal. Selain suka koleksi perangko, main layangan dan kelereng, Anies kecil juga suka bermain sepakbola dan badminton bersamasama teman sebayanya di lahan-lahan kosong di kampus UGM. Bahkan saat masih kelas 5 SD, Anies mendirikan sebuah organisasi bersama sebayanya yang bernama Kelabang, singkatan dari Kelompok Anak Berkembang. Anies memimpin Kelabang yang kegiatan utamanya adalah bermain dan berlatih olah raga bagi anak-anak usia SD dan SMP.

• Anies kecil suka bersepeda, namun orangtuanya hanya mengizinkan bersepeda di jalan tanah, di kampung, dan tidak boleh bersepeda di jalan raya (beraspal). Mulai kelas 4 SD, orang tuanya mengizinkan dia bersepeda ke jalan raya dan jaraknya cukup jauh dengan satu syarat: yakni jika tujuannya ke perpustakaan. Anies begitu bersemangat untuk /47

rutin bersepeda sore menuju perpustakaan milik Koran Kedaulatan Rakyat di Jalan P. Mangkubumi yang berjarak sekitar 4 km dari rumahnya. Semula, alasan semangat ke perpustakaan adalah karena ingin bersepeda jauh, namun lama kelamaan dia semakin sering pinjam buku dan akhirnya gemar membaca buku. Anies selalu pinjam buku biografi, dampaknya dia menguasai kisah tokoh-tokoh perjuangan Indonesia maupun dunia.

• Sejak kecil Anies sering dibawa kakek-nenek maupun ayah-ibunya untuk mengikuti berbagai kegiatan orang dewasa pada umumnya. Seperti rapat, pertemuan, atau memberi kuliah/ ceramah. Dia tentu belum paham dengan isinya, tapi dia jadi terbiasa berada dan bergaul di lingkungan yang jauh lebih tua dari usianya.

• Sejak SD Anies aktif dalam kegiatan remaja masjid di Masjid Al-Ittihad, Karangwuni sekitar 50 m dari rumahnya dan belajar mengaji pada K.H. Na’man Zaini, imam di masjid itu. Di masa libur akhir tahun ajaran, Anies dan adik-adiknya dikirim oleh orang tuanya untuk mukim di Pondok Pesantren. Anies dikirim ke Pondok Pesantren Pabelan di Muntilan, Magelang. Sementara adik-adiknya ke Pondok Pesantren Budi Mulia di Banteng, Sleman.

• Di waktu senggang, Anies sekeluarga suka menonton bioskop bersama-sama atau pergi ke Sekaten di Alun-Alun Utara. Mereka juga suka kuliner bersama, misalnya pergi ke Soto Kadipiro, Soto Pak Sholeh, Ayam Suharti, Ayam Mbok Sabar, Gudeg Permata, Bakmi Pele, Bakmi Kadin, Bakso Telkom, Sate Samirono hingga Sate Cak Fai di depan RS Bethesda.

• Saat lebaran, Anies dan keluarga biasanya mengunjungi keluarga di Kuningan. Mereka naik kereta api dari Stasiun Tugu ke Cirebon lalu naik oplet atau bus ke Kuningan. Setelah Ayahnya punya mobil, mereka sekeluarga menggunakan mobil. Di sana Anies suka bermain di Sungai Citamba, ikut dengan para tukang celup benang yang mencuci benang di sungai. Kakeknya di Kuningan punya usaha pembuatan sarung dengan sistem tradisional, dengan alat tenun bukan mesin.

• Ayah-ibunya membiasakan Anies dan adik-adiknya sejak balita untuk minum jamu secara rutin. Di sore hari, Anies rutin dibonceng vespa oleh ayahnya ke toko jamu di Jalan Jogonegaran. Anies sendiri tidak ingat jamu apa yang diminumnya tapi selalu minum 2 jamu: satu gelas jamu pahit dan satu gelas jamu beras kencur yang segar.

• Salah satu makanan kesukaan Anies adalah gudeg. Setiap pagi, sejak masa kanak-kanak hingga selesai kuliah, sarapan paginya adalah gudeg. Penjualnya berlokasi hanya sekitar 75 m dari rumahnya. Gudeg telur-suwir itu dibungkus daun pisang dan dibawa pulang untuk sarapan di rumah.

• Saat di bangku SMP, Anies dipercayakan sebuah tugas khusus. Kakeknya, A.R. Baswedan, yang sakit diabetes harus disuntik insulin setiap pagi. Namun karena sudah lanjut usia, beliau kesulitan menakar dan mengisi sendiri obat suntiknya. Jadi, setiap pagi sebelum masuk sekolah, Anies berangkat dari rumahnya di Karangwuni menuju rumah kakeknya di belakang Jalan Malioboro yang berjarak sekitar 5 km untuk mengisi obat suntik. Setelah selesai mengisi obat suntik kakeknya, Anies baru bisa berangkat ke SMP 5 di dekat Lapangan Kridosono. Sekitar 2 km dari rumah kakeknya. Karena tugas ini, Anies diperbolehkan mengendarai Vespa Sprint 1968 milik ayahnya. /47

• Di masa remaja Anies hobi merawat vespa itu. Dia lakukan sendiri perawatan rutin seperti membersihkan karburator, busi dan semua jaringan mesin vespa di garasi rumahnya. Bila harus servis besar, maka dia bawa ke bengkel khusus vespa era 1980-1990an milik Pak Karno di Jalan Pakuningratan, Yogyakarta. Hingga kini, vespa tersebut tetap terawat dan Anies masih menggunakannya di Jakarta.

APPENDIX

Pencapaian lengkap kota Jakarta selama kepemimpinan Anies

https://bit.ly/PencapaianAniesBaswedanGubernurJakarta

Pencapaian lengkap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama kepemimpinan Anies

https://bit.ly/PencapaianAniesBaswedanMenDikBud2014-2015

https://bit.ly/PencapaianAniesBaswedanMenDikBud2016

21 Heroes 2021, Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI)

https://www.transformative-mobility.org/publications/21heroes2021

World’s 20 Future Figure

http://www.fsight.jp/article/5568

http://www.thejakartapost.com/news/2010/05/03/anies-baswedan-listed-world-figure.html

Top 100 Public Intellectuals

http://www.foreignpolicy.com/articles/2008/06/26/the_top_100_public_intellectualsmdashthe_final_ rankings

Top 500 Most Influential Muslims

http://rissc.jo/docs/new/Muslim500-2010-Third-Edition-001.pdf

Nakasone Yasuhiro Awards

http://www.iips.org/nya/nya6re.pdf

Young Global Leader

http://www.weforum.org/community/forum-young-global-leaders#

The Stanford Humanities Center - The Freeman Spogli Institute for International Studies

http://shc.stanford.edu/about/ http://shc.stanford.edu/people/short-term-visitors/2010-2011/#

149th Bergedorf Round Table

http://www.koerber-stiftung.de/en/international-affairs/bergedorf-round-table/round-tables/149thround-table.html

BBC World Debate Program

http://www.isis.org.my/index.php?option=com_content&view=article&id=745:conference-on-globalmovement-for-justice-peace-a-dignity&catid=45:events&Itemid=39

The 6th of The British Council’s Global Education Dialogues East Asia Series

http://ihe.britishcouncil.org/index.php?q=ged/japan

Round Table Discussion

http://www.lkyspp.nus.edu.sg/20110930_Rising_Asia_Growing_Inequality.aspx

ASEAN 100 Annual Debate

http://www.asean100forum.com/roleplayers_profiles.php?participantid=285&pyear=2010

ADC Leadership Retreat

http://www.adcforum.org/ http://www.kiyoshikurokawa.com/files/adc_program2010-6.pdf

10th Asian Statemen’s Forum http://www.grips.ac.jp/

8th Asia-Europe Foundation Journalist’s Colloquium

http://www.asef.org/images/docs/877-Outline_and_Programme.pdf

INFORMASI KOMUNIKASI

JL. Lebak Bulus 2 Dalam no.42 Cilandak Barat, Cilandak Jakarta Selatan, DKI 12430 surat@aniesbaswedan.com anies@aniesbaswedan.com

@aniesbaswedan @aniesbaswedan aniesbaswedan aniesbaswedan @aniesbaswedan @aniesbaswedan

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.