
3 minute read
KIPRAH KEPEMIMPINAN ANIES DI MASA KULIAH/ SEKOLAH
Selama mengarungi dan menyelesaikan pendidikan formal dan non-formal di dalam dan luar negeri, Anies berhasil mendapatkan beragam beasiswa dan penghargaan.
Masa Kuliah
Ketua Senat Mahasiswa Universitas Gadjah Mada, 1992-1993.
Mengembangkan dan mengelola kegiatan kemahasiswaan di skala universitas yang pada masa itu memiliki sekitar 35.000 mahasiswa.
Aktif dalam memperjuangan keadilan dan berani bergerak memprotes bila ada ketimpangan. Salah satu yang paling fenomenal adalah saat Anies menginisiasi demonstrasi dengan 13.000 massa. Demo tahun 1994 itu disebut salah satu demonstrasi mahasiswa terbesar sejak orde baru menetapkan Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) / Badan Koordinasi Keorganisasian (BKK) tahun 1978. Demo besar itu untuk melawan lotre bernama Sistem Dana Sosial Berhadiah (SDSB) pada bulan November 1993 di Yogyakarta. Lotre yang membuat rakyat kebanyakan uangnya disedot ke Jakarta oleh pengelola lotre. Demonstrasi ini menginspirasi kota-kota lain dalam menolak SDSB. Protes ini fenomenal hingga akhirnya pemerintah Orde Baru membatalkan kegiatan SDSB.
Anies menginisiasi ide pembentukan “Badan Eksekutif.” Saat itu istilah Badan Eksekutif tidak dikenal dan bahkan sempat ditolak oleh sebagian mahasiswa lain. Anies mengusulkan pembentukan badan baru yang berbeda dengan regulasi pemerintah saat itu, yaitu hanya boleh ada Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT). Usulan itu disahkan oleh Kongres Mahasiswa UGM dan untuk pertama kalinya ada badan baru bernama Badan EksekutifSenat Mahasiswa di tahun 1992. Di tahun 1993, nama BE-SM di UGM berubah menjadi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Sejak terobosan BE-SM dan BEM di UGM itulah lembaga eksekutif mahasiswa muncul. Lalu senat diubah menjadi lembaga legislatif. Itulah format terobosan yang disahkan oleh kongres pada tahun 1993. Terobosan di UGM ini yang kemudian menyebar, ditiru di hampir semua universitas di Indonesia. Bahkan lewat BEM inilah gerakan mahasiswa terasa perannya, berperan penting dalam mendorong reformasi tahun 1998, lima tahun sejak BEM pertama kali dibuat di UGM.
Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan antara mahasiswa, dosen dan politisi dalam upaya menjaga perdamaian di kampus, pada masa pergolakan politik menjelang pemilu 1992.
Menggalang dukungan dan memimpin gerakan mahasiswa berbasis riset: Mengumpulkan data tentang pandangan dan gagasan mahasiswa terhadap isu-isu nasional dan menyebarluaskan informasi tersebut kepada masyarakat non-universitas, termasuk kementerian pendidikan, partai politik, angkatan bersenjata, organisasi keagamaan, dan media.
Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi UGM, 1991-1993.
Mengaktifkan kembali peran organisasi kemahasiswaan sebagai salah satu motor pergerakan mahasiswa setelah dibekukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lewat kebijakan NKK/BKK di tahun 1978.
Ketua Panitia Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus se-UGM, 1991.
Saat duduk di tahun kedua kuliah, dipercaya dan terpilih untuk memimpin program orientasi bagi 4.500 mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada. Salah satu kepanitiaan terbesar di kampus yang melibatkan lebih dari 500 mahasiswa sebagai panitia. Memimpin sebuah tim dengan unsur banyak yang lebih senior dan berasal dari lintas fakultas. Biasanya mahasiswa tahun terakhir yang memimpin kegiatan sebesar itu. Anies yang masih junior sukses memimpin kegiatan besar itu.
Koordinator American Field Service (AFS) International - Program pertukaran pelajar, 1990-1991.
Mengoordinasi proses wawancara dan pemilihan siswa SMA yang mendaftar untuk berpartisipasi dalam program pertukaran pelajar AFS. Pada tahun-tahun sebelumnya, Anies merupakan salah satu siswa yang berhasil mendapatkan beasiswa AFS.merupakan salah satu siswa yang berhasil mendapatkan beasiswa AFS.
Masa Sekolah Dasar Dan Menengah
Ketua OSIS SMA 2 Yogyakarta. Terpilih menjadi wakil ketua OSIS di kelas 1 dan menjadi ketua OSIS di kelas 2 SMA. Diutus ke Jakarta mengikuti pelatihan Ketua OSIS SMA seIndonesia. Selama pelatihan dibentuk kepengurusan yang ketuanya dipilih secara voting oleh seluruh peserta, Anies terpilih menjadi ketua dari para Ketua OSIS se-Indonesia tersebut.
Ketua Divisi Pengabdian Masyarakat, OSIS SMP 5 Yogyakarta.
Pendiri dan Ketua Kelabang (Kelompok Anak Berkembang). Saat duduk di bangku kelas 5 SD, Anies mendirikan sebuah organisasi anak-anak usia SD yang dibentuk untuk membuat kegiatan olahraga, belajar bersama, dan bermain bersama di Kampung Karangwuni, Sleman, Yogyakarta.