6 minute read

RINGKASAN PEMIKIRAN, GAGASAN, DAN WAWASAN EPEMIMPINAN

Next Article
KISAH MASA KECIL

KISAH MASA KECIL

Kekayaan pengalaman memimpin sejak belia membuat Anies menjadi pribadi yang matang dan stabil. Dia tegas dalam bersikap, tetapi tetap ramah bersahabat dalam berkomunikasi. Dari rekam jejak kepemimpinannya terlihat bahwa Anies selalu mengedepankan prinsip gerakan, kolaborasi, kreasi dan inovasi. Selain itu, dalam mengambil keputusan saat bertugas di pemerintahan, Anies selalu merujuk pada empat aspek penting, yaitu: 1) prinsip kesetaraan/keadilan, 2) kepentingan umum, 3) akal sehat/ilmu/data, dan 4) hukum/peraturan.

Anies adalah manusia dialog yang terbuka menerima pikiran dan terbiasa bertukar pikiran. Anies sangat menghormati kebebasan berpendapat. Percakapan di media sosial yang sering dipenuhi dengan hoax dan konten yang menerang dirinya, ditanggapi secara dewasa, matang dan tenang. Bahkan tidak ada satupun pemfitnah yang dilaporkan ke polisi. Itu semua mencerminkan kematangannya dalam berdemokrasi, kedewasaan dalam memimpin dan stabilitas mental yang mumpuni. Berbagai pernyataan fitnah dan pemutarbalikan fakta sekasar apapun terhadap dirinya, tidak ditanggapi dengan pernyataan, tapi dihadapi dengan menunjukkan kenyataan.

Saya tidak meminta Anda untuk menyukai saya. Saya cuma minta jangan menilai saya dengan hoax. Gunakan kenyataan dan fakta untuk menilai saya. Itu saja.

Anies menjawab semua tudingan dan sangkaan sejak Pilkada 2017 bukan dengan pernyataan, tapi dengan kenyataan bahwa masyarakat di Jakarta merasakan toleransi, keteduhan dan kedamaian di bawah kepemimpinannya. Sebagai Gubernur, Anies mengayomi semua suku, agama, budaya dan kelompok masyarakat. Bahkan di bawah kepemimpinannya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dianugerahi Harmony Award oleh Kementerian Agama karena dinilai berhasil membangun kehidupan harmonis antarumat beragama. Anies menerapkan prinsip kesetaraan dan mampu berkomunikasi dengan semua kelompok masyarakat di Jakarta. Sebagai gubernur, Anies juga tidak membuat ketegangan antarkelompok, tapi justru menghadirkan rasa tenang pada semua kelompok masyarakat. Bahkan jika ada warga yang protes ke balai kota, dia temui dengan senyum. Dia selalu menghargai pendapat, tidak merendahkan, berdialog dengan sopan dan dengan sikap terbuka.

Anies selalu menerapkan prinsip kesetaraan dan meritokrasi saat memimpin. Pribadi berprestasi diberi kesempatan luas untuk ambil peran dalam memimpin. Saat pandemi, mayoritas pejabat yang memimpin unit kerja penanganan krisis Covid-19 di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah perempuan. Begitu juga saat memimpin kampus, mayoritas direktur adalah perempuan. Mereka dipilih karena prestasi dan kinerjanya yang baik. Bahkan, sejak kepemimpinannya di Jakarta, rekrutmen pegawai Pemerintah Provinsi harus memberikan porsi untuk penyandang disabilitas sekurang-kurangnya 1% dan bahasa isyarat harus digunakan dalam setiap acara Pemerintah Provinsi. Anak-anak muda juga selalu dilibatkan sebagai mitra, baik saat membangun gerakan kemasyarakatan seperti Indonesia Mengajar maupun saat memimpin Jakarta. Program-programnya selalu melibatkan dan memberikan ruang yang luas bagi anak muda untuk terlibat dan berkarya.

Gagasan, Narasi, dan Karya adalah alur prinsip yang menjadi pegangan Anies dalam berkarya dan membuat kebijakan. Anies berkeyakinan bahwa karya atau kebijakan harus bermula dari sebuah gagasan/pemikiran dan narasi yang benar, sebagaimana republik ini didirikan oleh kaum terdidik yang menjadikan gagasan/pemikiran sebagai awal dari sikap, langkah dan kebijakan/program.

Dari pengalaman kepemimpinannya, Anies selalu mengutarakan gagasan yang berorientasi pada tindakan dan karya, juga menggunakan gagasan sebagai landasan untuk menghasilkan karya dan tindakan. Anies aktif menuliskan gagasan dan pemikirannya sejak masih duduk di bangku SMA hingga saat bertugas sebagai gubernur. Tulisannya menyebar di berbagai media. Anies memiliki cakupan pemikiran dan gagasan yang luas dan beragam tema. Antara lain tentang kebangsaan, pendidikan, lingkungan hidup, tata kelola pemerintahan, pembangunan dan banyak lagi.

Anies diberkahi kapasitas untuk selalu bisa melihat dari sudut pandang baru atas masalah yang sedang dihadapi, termasuk masalah yang telah menahun. Lalu, dia bisa menelurkan gagasan baru sebagai solusi dan mengungkapkannya dalam narasi sederhana yang mencerahkan bahkan menggerakkan. Sebagai contoh, selama ini jarang ada sarjana terbaik yang berminat menjadi guru SD, apalagi di daerah terpencil. Pada awal 2010, terjadi peristiwa fenomenal: Anies menuliskan gagasan dalam bentuk surat terbuka untuk anak muda Indonesia. Surat itu berisi panggilan dan tantangan untuk anak muda Indonesia agar mau menjadi guru SD di pelosok negeri. Ratusan ribu anak muda terpanggil untuk menjawab tantangan dan kesempatan yang dia tawarkan melalui Gerakan Indonesia Mengajar. Hal serupa terjadi ketika dia menginisiasi Gerakan Kelas Inspirasi dan gerakan-gerakan lainnya.

Saat menjadi Mendikbud, dia menggagas pendidikan sebagai gerakan. Termasuk mengajak orang tua untuk lebih terlibat dalam pendidikan anak di sekolah. Dia menginisiasi Gerakan Mengantar Anak ke Sekolah di Hari Pertama. Alhasil, jutaan orang tua/keluarga di bulan Juli 2016 bergerak bersama mengantarkan anak-anaknya ke sekolah. Itu salah satu contoh kekuatan gagasan yang dinarasikan dengan baik sehingga bisa membangun kesadaran baru, bahkan bisa menggerakkan secara sukarela.

Butir-butir berikut adalah contoh gagasan Anies yang pernah dijadikan landasan dalam menginisiasi program, gerakan, atau membuat kebijakan saat bertugas di pemerintahan:

  • Republik ini tidak dirancang untuk melindungi minoritas, juga tidak untuk melindungi mayoritas. Republik ini didirikan untuk melindungi setiap anak bangsa, tanpa kecuali. Negara hadir untuk mengayomi semua dan membahagiakan semua.

  • Persatuan sulit terjadi dalam ketimpangan dan ketidaksetaraan. Oleh karena itu menghadirkan keadilan bagi semua adalah dasar bagi terjadinya persatuan.

  • Kemerdekaan itu bukan hanya untuk menggulung kolonialisme. Kemerdekaan itu untuk menggelar keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

  • Kekayaan terbesar Indonesia bukanlah alamnya, tapi manusianya. Karena itu kunci kemajuan bangsa ada pada kebijakan tentang kualitas manusia mulai dari kesehatan, pendidikan hingga kebudayaan.

  • Jangan gunakan istilah “Sumber Daya Manusia” karena itu menganggap manusia sematamata sebagai sumber daya dalam kegiatan produksi. Manusia bukan sekadar alat ekonomi yang disebut sebagai sumber daya. Manusia adalah sentra dan fokus perhatian kita dalam pembangunan.

  • Republik ini didirikan dengan semangat gerakan (kolaborasi), semua terlibat dan dilibatkan. Pendekatan pembangunan oleh pemerintah haruslah melibatkan semua. Saat memimpin Jakarta, pembangunan dilakukan dengan pendekatan kolaborasi. Karena itulah Jakarta disebut sebagai Kota Kolaborasi.

  • Kebijakan ekonomi harus bisa membesarkan yang kecil, tanpa mengecilkan yang besar.

  • Perekonomian memang mendasarkan pada mekanisme pasar, tapi bukan mekanisme pasar yang hanya fokus pada kebebasan dan efisiensi tapi juga mekanisme pasar yang adil, yang memberikan kesetaraan kesempatan.

  • Tegaknya Rule of Law, kepastian hukum dan konsistensi penegakan aturan adalah kunci untuk kemajuan ekonomi dan pembangunan di semua bidang.

  • Ekonomi dan ekologi akar kata yang sama. Maka mereka harus bisa berjalan seiring. Bukan berlawanan.

  • Sistem transportasi umum di perkotaan bukan hanya alat agar orang bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga alat untuk membangun rasa kebersamaan, kesetaraan, dan persatuan.

  • Pembangunan ekonomi harus melindungi ekologi.

  • Pengentasan kemiskinan itu bukan sekadar soal perbaikan angka statistik, tapi soal meningkatkan kesejahteraan secara nyata dan terus-menerus.

  • Pemerintah harus mengalokasikan sumber daya yang amat cukup di bidang kebudayaan agar pegiat kebudayaan bisa fokus pada pengembangan budaya.

  • Karya seni dan produk kebudayaan Indonesia harus bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan tamu memesona di negeri orang.

  • Terkait kekayaan budaya nusantara, jangan hanya fokus pada pelestariannya, tapi juga fokus pada pengembangannya. Pelestarian budaya itu merawat karya masa lalu, pengembangan budaya itu untuk masa depan.

  • Bahasa Indonesia harus makin kaya jumlah kosa katanya dengan menyerap diksi-diksi dari bahasa daerah yang belum ada padanannya dalam Bahasa Indonesia.

  • Negara harus melindungi semua dan memberi prioritas pada empat kelompok di masyarakat yaitu 1) lansia, 2) penyandang disabilitas, 3) perempuan/ibu hamil, dan 4) anak. Jika empat kelompok ini terurus dengan baik, maka yang lainnya tentu terurus dengan baik juga.

  • Anak muda adalah pembawa kebaruan. Semakin luas ruang diberikan untuk anak muda, maka semakin banyak terobosan, kebaruan dan kemajuan yang bisa terjadi.

Gagasan di atas hanya sebagian kecil dari gagasan yang pernah dijadikan landasan dalam bekerja, berkarya dan membuat kebijakan. Salah satu kekuatan Anies adalah pengalaman kepemimpinannya yang kaya, sehingga dia sadar bahwa gagasan tidak boleh hanya berhenti sebagai wacana, tetapi perlu berorientasi pada karya, kebijakan dan menggerakkan sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat.

This article is from: