
4 minute read
AKTIVITAS DAN PENGALAMAN LAIN SEMASA SEKOLAH
Jurnalistik
Sekembalinya dari program pertukaran pelajar AFS di South Milwaukee, AS, Anies mendapat kesempatan mengambil peran di bidang jurnalistik. Dia bergabung dengan program Tanah Merdeka di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Stasiun Yogyakarta dan mendapat peran sebagai pewawancara tetap tokoh-tokoh nasional.
Narasumber
Selama kuliah dan di masa mudanya, Anies sudah menjadi tamu/narasumber untuk berbagai media massa, baik internasional maupun nasional. Topik wawancara terutama tentang demokrasi, gerakan mahasiswa dan organisasi kepemudaan. Selama kuliah, Anies memberikan lebih dari 50 wawancara kepada media domestik dan internasional.
Publikasi
Anies di masa sekolah/kuliah juga kerap menuangkan pikirannya ke dalam tulisan sebagai kontribusinya untuk kemajuan masyarakat. Berikut ini sebagian tulisan-tulisannya:
“Lee Kuan Yew, Terima kasih!”, (Kompas, 13 Maret 2002).
“Liberalisasi daerah di Indonesia”, (Kompas, 26 November 2001).
“Mengapa mereka tidak membantu Aceh?”, (Jawapos, 6 November 2001).
“Mengelola Partisipasi Politik”, (Kompas, 12 Juni 2001).
“Membangun Demokrasi, Masyarakat Harus Mengartikulasikan Kepentingannya”, (Jawapos, November 2000).
“Krisis Pengikut di Indonesia”, (Republika, 18 November 1998).
“Punya Mantan Presiden, Tradisi Politik Amerika yang Harus Dipelajari Indonesia”, (Kompas, 2 Februari 1998).
“Agenda Demokrasi di Indonesia: Modernisasi Budaya Politik”, (Republika, 13 Oktober 1997).
“Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia: “Link-and-Match” atau Industrialisasi Pendidikan?”, (Berita Nasional, 6 Juli 1997).
“Presiden, perspektif Amerika”, (Republika, 6 Juli 1997).
“Tough Environmental Policy Needed”, (Jakarta Post, 6 Juli 1997).
“Paula Jones Vs. Bill Clinton, Sebuah Kasus Yang Menunjukkan Keindahan Demokrasi Dan Keadilan Amerika”, (Berita Nasional, 13 Juni 1997).
“Upah, Tenaga Kerja dan Produktivitas Ekonomi”, (Kedaulatan Rakyat, Penulis bersama Dr. Anggito Abimanyu, Oktober 1995).
“Pemuda: Pendidikan dan Nasionalisme”, (Kedaulatan Rakyat, Agustus 1995).
“Konglomerat Indonesia, Bakal Dibuka Untuk Umum?”, (Majalah Balairung, Universitas Gadjah Mada, Mei 1994).
“SDSB: Dialog dengan Seorang Pengunjuk Rasa”, (Republika, Koran, Nov 1993) SDSB adalah sebutan untuk lotre nasional yang kebanyakan melibatkan masyarakat miskin.
“Universal Tourism: A Youth Perspective. A chapter in a book “Universal Tourism: Enriching or Degrading Culture?”, (Gadjah Mada University Press, November 1992).
“Agenda Pembangunan untuk Negara Dunia Ketiga”, (Ekuilibrium, Majalah Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, September 1991).
“Tanah Kebebasan, kolom khusus bulanan dalam buletin yang diterbitkan oleh Televisi Republik Indonesia”, Buletin ini disebarluaskan ke seluruh SMA se-Jawa Tengah, (Setiap bulan selama periode 1990-1992).
Pembicara Seminar
Walaupun masih berstatus sebagai mahasiswa, Anies telah diundang di berbagai forum, baik nasional maupun internasional. Kejernihan pikiran, kelugasan dalam menyampaikan dan kebaruan gagasan membuatnya sering diundang di berbagai forum.
Berikut ini contoh/sebagian forum yang mengundang Anies sebagai pembicara.
Internasional
Pembicara pada konferensi USINDO, “Mengukur Kepemimpinan Baru Indonesia”, USINDO –Asia Society, Washington DC (18 Oktober 2001).
Pembicara pada konferensi, “Amerika Serikat, Jepang, dan Pemulihan Ekonomi: Investasi Asing dalam Konferensi Ekonomi Asia Berkembang”, Pusat Studi Asia Tenggara, NIU (Maret, 2001).
Pembicara pada Seminar Internasional Permias “Menyelamatkan Bangsa dan Negara Indonesia”, Chicago (Oktober 2000).
Pembicara pada seminar “Indonesia: Road to Recovery”, School of International Studies, UCBerkeley (Maret, 1999).
Pembicara pada Seminar Dwi Fungsi TNI, Perhimpunan Pelajar Indonesia di Washington DC (Oktober 1998).
Pembicara pada seminar Reformasi Ekonomi dan Politik Indonesia, Kedutaan Besar Republik Indonesia, Washington DC (Agustus 1998).
Peserta yang diundang pada workshop Economic Evaluation of Environmental Impacts, Kuala Lumpur, Malaysia. Diselenggarakan oleh The Asian Development Bank dan diikuti oleh 24 peserta dari 6 Negara Asia Tenggara (Maret, 1996).
Ketua Delegasi Indonesia di Forum Asia tentang Lingkungan dan Pembangunan, Ishikawa, Jepang. Mahasiswa dari 13 negara Asia-Pasifik mendiskusikan berbagai isu pembangunan di kawasan (Agustus 1993).
Pembicara pada Konferensi Internasional tentang Pariwisata Budaya. Diselenggarakan oleh UNESCO, Kementerian Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mempresentasikan makalah berjudul “Cultural Tourism: A Youth Perspective” (November 1992).
Nasional
Pembicara pada Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia. Mahasiswa terpilih dari berbagai universitas mempresentasikan ide-ide mereka tentang pemuda, bisnis, dan pembangunan ekonomi (Agustus 1992).
Pembicara pada Simposium Nasional “Peranan Generasi 1990-an dalam Menghadapi Tantangan Abad 21”. Mempresentasikan makalah berjudul “Format Gerakan Mahasiswa Dekade 90-an” (Januari 1994).
Anggota Komite Pengarah untuk Musyawarah Nasional Senat Mahasiswa. Mengoordinasikan pertemuan nasional pertama pemerintahan mahasiswa di Indonesia. (April 1994) (dilarang oleh pemerintah Indonesia selama lebih dari 15 tahun).
Pembicara pada Sarasehan Kepemimpinan Nasional Mahasiswa Ekonomi. Diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ekonomi Indonesia. Mempresentasikan makalah tentang gerakan mahasiswa Indonesia (Oktober 1994).
Pembicara pada Forum Nasional “Format Masa Depan Politik Indonesia”. Melalui pertemuan satu hari ini para menteri, politisi, cendekiawan dan mahasiswa menyumbangkan /47 pemikirannya tentang bagaimana membangun sistem politik yang lebih demokratis dan lebih adil (Juli 1992).
Pembicara dan Pengajar pada berbagai seminar, diskusi dan pertemuan organisasi mahasiswa dan aktivis pemuda di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Mempresentasikan dan mendiskusikan kurang lebih 30 makalah tentang pembangunan, ekonomi, sosial politik, dan organisasi kemahasiswaan. Sekitar 50 hingga 250 pelajar dan pemuda menghadiri setiap forum tersebut (1992-1996).
Pemimpin Redaksi dan Koordinator Pewawancara untuk acara bincang-bincang TV di Televisi Republik Indonesia. (1989-1991). Merancang produksi talk show berorientasi remaja bulanan yang disebut “Tanah Merdeka”. Ini terdiri dari wawancara dengan para pemimpin Indonesia dan laporan khusus tentang masalah sosial budaya. Talk show ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran di kalangan pemuda tentang pembangunan dan masalah sosial Indonesia. Melakukan lebih dari 100 wawancara dengan menteri kabinet, cendekiawan, aktivis LSM, pengusaha, aktor, artis, dan tokoh publik lainnya.