SHNET Weekly 15 Apr 19

Page 1

Edisi: 15 - 22 April 2019

www.sinarharapan.net

Mengelola Air

foto: ist

Akankah Air Jadi Penyebab Perang? Sumber daya air dikonsumsi lebih cepat daripada penambahan curah hujan di beberapa daerah dan keterbatasan memperburuk ketegangan yang sudah lama, baik itu berbasis etnis, suku atau nasional.

Ciri Khas Tenun Garut Dari Desa Sukajaya Berbentuk Bunga dan Geometris Produk kain sutera diminati karena memiliki nilai estetika tinggi. Lantaran lembut dan tahan kusut, kain sutera juga sering digunakan untuk membuat selendang atau pakaian jadi.

Festival Lawata Ungkap Pesona Wastra Bima

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggandeng desainer ternama salah satunya Samuel Wattimena untuk mengangkat dan mempromosikan kain tenun khas Bima, Nusa Tenggara Barat

J

umlah penduduk di daerah perkotaan yang terus meningkat telah “menyedot� air dari sumber-sumber di pedesaan. Sayangnya, kota-kota sering memegang kendali ekonomi dan politik dalam transaksi air. Sementara itu, daerah pedesaan tidak terlibat dalam desain, pengembangan dan implementasi proyek realokasi, realokasi dapat memperdalam. Akibatnya, kebijakan seperti ini menimbulkan ketimpangan dan menumbuhkan kebencian serta perlawanan. (Ina)


2 Edisi : 15 - 22 April 2019

LAPORAN UTAMA www.sinarharapan.net

SHNET

Memindahkan Air dari Desa ke Kota

Ilustrasi / ist

S

ebuah tim peneliti internasional telah melakukan tinjauan global sistematis pertama tentang realokasi air dari daerah pedesaan ke perkotaan. Ini merupakan praktik pemindahan air dari daerah pedesaan ke kota untuk memenuhi permintaan populasi perkotaan yang terus bertambah. Mereka menemukan bahwa 69 kota dengan populasi 383 juta orang menerima sekitar 16 miliar meter kubik air yang dialokasikan kembali per tahun atau hampir merupakan aliran tahunan Sungai Colorado.

air dianggap berlimpah kekhawatiran tentang kekurangan air mendorong minat pada transfer air. Kepala Badan Lingkungan Hidup Sir James Bevan memperingatkan, Inggris dapat kekurangan air dalam 25 tahun. Perubahan iklim selanjutnya akan memberi tekanan pada sumber daya air dan pengambilan keputusan regional di sekitar realokasi air. Salah satu contoh yang disoroti adalah krisis kekeringan di Cape Town,

dan politik dalam transaksi air. Ketika daerah pedesaan tidak terlibat dalam desain, pengembangan dan implementasi proyek realokasi, realokasi dapat memperdalam ketimpangan dan menumbuhkan kebencian serta perlawanan. Momok kota-kota pertanian yang berdebu dan sepi tampak besar sejak proyek ikonik yang mengalokasikan air dari petani Lembah Owens ke Los Angeles, California pada awal abad ke-20. Titik nya-

Dustin Garrick, profesor di bidang manajemen lingkungan di Sekolah Bisnis dan Lingkungan Universitas Smith di Oxford. “Kota-kota dan daerah pedesaan membutuhkan forum untuk menegosiasikan kesepakatan, meredakan konflik, mengurangi dampak dan berbagi manfaat dari proyek-proyek ini.” Secara historis, penelitian tentang topik ini terbatas. Profesor Garrick membentuk tim internasional dengan para ahli di berbagai titik

Dilansir dari Science Daily, studi yang diterbitkan dalam Environmental Research Letters, menemukan Amerika Utara dan Asia adalah hotspot untuk realokasi air pedesaan-ke-kota, dengan praktik peningkatan di Asia. Dua puluh satu kota bergantung pada beberapa proyek realokasi air, seperti Amman di Yordania dan Hyderabad di India. Sejak 1960, populasi perkotaan global meningkat empat kali lipat, sehingga mendorong permintaan dan meningkatkan persaingan antara kota dan pertanian untuk mendapatkan air. Dengan 2,5 miliar lebih banyak penduduk kota yang diharapkan pada tahun 2050, tren ini akan meningkat. Bahkan di Inggris - di mana

“Angka-angka global mewakili puncak gunung es - perkiraan batas bawah,” katanya. “Tinjauan kami menunjukkan bahwa kami sangat meremehkan ukuran dan skala, serta biaya dan manfaat, realokasi air pedesaan-ke-kota, karena kebutaan atas data, terutama di mana Amerika Selatan dan Afrika. Ini adalah tempat-tempat di mana tekanan air di masa depan kemungkinan akan mencapat tertinggi dan kemampuan kita untuk melacak realokasi sangat terbatas. Akibatnya, kebijakan dan investasi sering dibuat dengan bukti terbatas, “ kata para peneliti. Analisis Profesor Garrick dan rekan-rekannya menawarkan langkah pertama untuk mengidentifikasi ancaman dan bahan utama untuk proyek realokasi air yang berhasil, yang dapat membantu mengidentifikasi situasi ‘win-win’ untuk komunitas pedesaan dan perkotaan di masa depan.

Melbourne, dan Sao Paolo selama dekade terakhir.

la konflik telah muncul dari Melbourne ke Monterrey.

Para peneliti mengamati bahwa kota-kota sering memegang kendali ekonomi

“Penelitian kami menunjukkan bahwa tata kelola penting,” kata penulis utama Dr

api utama termasuk China, India, dan Meksiko, untuk meninjau hampir 100 publikasi dan membuat basis data realokasi global baru.

Penulis yang berkontribusi, Dr Lucia De Stefano, associate professor di Universidad Complutense de Madrid, menambahkan: “Kami berharap para pembuat keputusan dapat lebih siap untuk bertindak berdasarkan bukti, terutama sebelum krisis melanda dan tekanan untuk tindakan cepat dapat menyebabkan keputusan yang terburu-buru. dan risiko yang bisa dihindari. “ (Ina)


SHNET Edisi : 15 - 22 April 2019

LAPORAN UTAMA www.sinarharapan.net

3

Akankah Air Jadi Penyebab Perang? protes pengelolaan air hingga pertempuran langsung antara komunitas yang bersaing terkait akses ke air dan hak penyaluran. Sumber daya air dikonsumsi lebih cepat daripada penambahan curah hujan di beberapa daerah dan keterbatasan memperburuk ketegangan yang sudah lama, baik itu berbasis etnis, suku atau nasional. Sistem pertukaran yang rapuh antara negara-negara yang terletak di hulu dan hilir sungai-sungai besar terancam dibatalkan oleh gangguan, seperti dalam kasus negara-negara Asia Tengah yang berbagi bagian dari Lembah Fergana.

Ilustrasi / ist

D

i seluruh dunia, pembuat perencanaan pemerintah sedang mempelajari dan menyiapkan skenario konflik yang mengancam negara mereka. Sejauh ini banyak konflik menyangkut sengketa perbatasan atau kepentingan nasional. Sejauh ini pula negara-negara fokus pada kampanye destabilisasi internal, kejahatan transnasional atau terorisme internasional. Padahal, ada masalah lain yang dihadapi oleh para pemimpin global, yakni terkait sumber daya bumi yang paling berharga: air. Ditulis Daniel Darling seorang analis pasar militer Amerika Serikat (AS) di laman Interna-

tional Interest, banyak wilayah di dunia, seperti dari Afrika Utara ke Timur Tengah, Asia Tengah dan Selatan sedang mengalami tekanan karena kelangkaan air seiring pertumbuhan populasi, konsumsi, dan pemanasan suhu. Sebuah studi Bank Dunia tentang air global 2016 mencatat, seluruh wilayah dapat melihat penurunan produk domestik bruto mereka hingga 6 persen pada 2050 karena kekurangan air di pertanian, kesehatan, pendapatan, dan properti. Area yang disorot terdiri dari banyak konsentrasi populasi terbesar di dunia, wilayah dengan ekonomi berkembang, praktik pertanian intensif dan tidak berkelanjutan, dan kekeringan yang tinggi.

Pembangunan bendungan dimana hilirnya melintasi perbatasan nasional — seperti dalam kasus Grand Renaissance Ethiopia Dam dan proyek pengalihan air di China dari Sungai Yarlung Tsangpo di selatan Tibet — mengancam meningkatkan ketegangan karena klaim nasional atas wilayah yang disengketakan didefinisikan kembali. Perselisihan semacam itu dapat menjamur di seluruh dunia dalam menghadapi pergeseran demografis dan sumber daya yang lebih luas. Menurut database kronologi konflik air Pacific Institute, 18 insiden terkait air terjadi pada tahun 2018 saja, mulai dari kekerasan yang meletus karena

Selain itu, masalah kelangkaan dapat menciptakan tekanan keamanan internal dengan mengarah pada radikalisasi di antara sektor-sektor populasi yang rentan. Dengan air sumber daya yang vital dan terbatas, negara-negara industri dunia secara alami melindungi pasokan lokal dan memberikan perlindungan terhadap air dalam hal air mengalir di lintas perbatasan. Ketika dicampur dengan perselisihan politik atau persaingan, tekanan sumber daya dapat bertindak sebagai katalis untuk konflik bersenjata. Pakistan dan India Perebutan sumber daya air bukannya tanpa preseden. Perang Enam Hari 1967, misalnya, sebagian merupakan tanggapan militer Israel terhadap upaya Suriah untuk membendung Sungai Yarmuk, anak sungai dari Sungai Yordan, sumber air penting bagi Israel. Titik nyala potensial lainnya

ada di salah satu arena paling tegang di dunia: perbatasan antara India dan Pakistan. Di sana potensi penolakan atas perjanjian pembagian air yang ditengahi oleh Bank Dunia pada tahun 1960, Perjanjian Perairan Indus, akan berfungsi untuk merusak hubungan lebih lanjut antara Pakistan dan India. Ini berpotensi mengirim kedua saingan itu terjerumus ke dalam konflik yang mungkin menarik negara-negara lain. Tetapi dengan Pakistan menghadapi penurunan ketersediaan air dan menyalahkan situasinya pada “terorisme air” India, potensi krisis meningkat. India, yang merencanakan dugaan “ancaman kolusi” di perbatasan timur laut dan barat lautnya dari Cina dan Pakistan, harus melangkah hati-hati untuk menghindari hubungan timbal balik dari Beijing seandainya yang terakhir berbalik pada rasionalitas air. Sementara India memiliki keunggulan riparian hulu di atas Pakistan dalam hal Sungai Sutlej, Beas dan Ravi, demikian juga China terkait dengan sungai-sungai besar yang mengalir ke India dari Tibet. Betapapun jauh-mengada-ada insiden semacam itu, hal itu akan mendorong institusi multilateral, organisasi non-pemerintah internasional dan, yang paling penting, para pemimpin global meluas ke luar Beijing, Islamabad dan New Delhi untuk mulai mencari tahu bagaimana cara meredakan potensi bentrokan semacam itu terhadap sumber daya air— sumber daya semakin di bawah tekanan di banyak daerah berkembang di dunia. (Ina)


4 Edisi : 15 - 22 April 2019 SinarHarapanNet adalah sebuah wadah jejaring informasi yang dimotori para jurnalis Sinar Harapan yang bernaung di bawah Perkumpulan Sinar Harapan. Wadah ini lahir dari niat dan keinginan untuk meneruskan visi, nilai, dan semangat untuk terus mencari, menemukan, menebar, menumbuhkan, memupuk dan mengembangkan harapan secara terusmenerus. Perkumpulan ini bukan saja sebagai wadah bagi yang pernah bekerja di Sinar Harapan, tetapi juga merupakan tempat berkumpulnya jaringan Sinar Harapan dari berbagai latar belakang profesi dan aktivitas. Wadah ini juga terbuka untuk siapapun yang memiliki semangat dan merindukan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Perkumpulan ini memilih media publikasi sebagai wadah untuk menyebarkan dan memelihara harapan akan masa depan. Seperti hukum kekekalan energi, energi tidak bisa dihilangkan, tapi hanya berubah wujud. Ini adalah tempat untuk orang-orang dapat berbagi informasi yang menginspirasi, memberikan harapan, dan berbagi pengalaman. Memelihara harapan berarti menjauh dari rasa putus asa, frustrasi dan pesimisme. Sebab, esok selalu ada harapan yang lebih baik. Niat baik harus dilakukan dengan cara yang baik. Jadi, SinarHarapanNet senantiasa memperjuangkan kebenaran dan keadilan, kebebasan dan perdamaian berdasarkan kasih. SinarHarapanNet dikelola anak-anak muda yang mengedepankan idealisme, kompetensi, kredibilitas, integritas dan independensi.

www.sinarharapan.net

SHNET

TNI Tegaskan Netral dalam Pemilu 2019

P

anglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan bahwa TNI netral dalam pemilihan umum (pemilu) legislatif maupun Pemilu Presiden 2019.

“TNI netral dalam pelaksanaan Pileg maupun Pilpres 2019,� kata Hadi dalam sambutannya pada acara Latihan Penanggulangan Terorisme Satgultor TNI 2019 di Ancol, Jakarta Utara, Selasa. Hadi mengatakan bahwa politik TNI adalah politik negara. Oleh karena itu prajurit TNI tidak akan berpihak pada kubu manapun yang berkontestasi dalam pemilu. Ia juga menyatakan TNI siap mengamankan jalannya Pemilu 2019. Apabila ada pihak-pihak yang mengganggu jalannya stabilitas politik dan pesta demokrasi di Indonesia, Hadi menegaskan TNI akan melakukan tindakan tegas. “Jika ada pihak-pihak yang mengganggu stabilitas politik jalannya demokrasi, mengganggu NKRI, mengganggu Pancasila, mengganggu Undang-Undang Dasar 1945 dan mengganggu Bhinneka Tunggal Ika, maka akan berhadapan dengan TNI. saya ulangi akan berhadapan dengan TNI,� tegas Hadi. Hadi berharap masyarakat bisa mengerti apa yang telah disampaikan oleh TNI terkait Pemilu 2019, dan turut serta menjaga agar pesta demokrasi lima tahunan tersebut berlangsung kondusif.

Foto Fokus

Pengelola Awak Redaksi : Tutut Herlina (Pemimpin), Ario Widiyanto, Andreas Piatu, Aju, Meiliana, Dis Amalo, Eddy Lahengko, Eka Susanti, Fransisca Ria Susanti, Gerald Pelapelapon, Ida Rosdalina, Inno Jemabut, Junaidi Hanafiah, Kristin Samah, Maya Handini, Muhammad Nasir, Muniroh, Nonnie Rering, Stevani Elizabeth, Wheny Hari Muljati, Marcelinno Pratama. Kontak: 0813-17775994 Alamat : Menara Kuningan, Level 30 Unit B-C Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 5 Blok X-7 Jakarta Selatan - 12940 Email: redaksi@sinarharapan.net

Iklan Kalau Anda memiliki usaha atau jasa dan ingin mengembangkan lebih baik, maka hampir pasti promosi lewat iklan adalah cara kunci untuk memberi tahu calon pelanggan tentang apa yang ditawarkan usaha atau jasa bisnis. Sampaikan mengapa pelanggan perlu menggunakan usaha, produk atau jasa Anda. Sinarharapan.net menawarkan jangkauan yang sangat baik untuk menjangkau calon pelanggan potensial Anda. Iklankan usaha dan jasa Anda, dan pastikan akan menjangkau calon pelanggan dengan harga terjangkau. Iklan melalui Sinarharapan.net, kami pastikan jauh lebih murah dibandingkan dengan membuat pamflet, baliho atau spanduk.

Kontak Iklan: 0813-17775994

Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita menyaksikan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Tangerang. (Dok. Humas Kemensos)


SHNET Edisi : 15 - 22 April 2019

5

www.sinarharapan.net

Cek Fakta: Apakah UMKM Solusi untuk Penciptaan Lapangan Pekerjaan? Oleh : Dandy Rafitrandi

D

alam debat calon wakil presiden yang diselenggarakan tanggal 17 Maret yang lalu, Sandiaga Uno, pasangan dari calon presiden Prabowo Subianto mengatakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat menjadi solusi dalam mengatasi pengangguran di Indonesia. Prabowo-Sandi melihat bahwa UMKM adalah solusi untuk penciptaan lapangan pekerjaan. UMKM jumlahnya adalah 99,9% dari unit usaha yang dimiliki bangsa ini dari total 55 juta unit usaha. Mereka (UMKM) belum mendapatkan keberpihakan dari segi kebijakan, padahal 97% lapangan pekerjaan diciptakan oleh sektor UMKM. Analisis Data yang disampaikan Sandiaga sudah benar. Dalam data yang dirilis oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia ada 62.922.617 (99,99%) UMKM dan hanya ada 5.460 (0,01%) usaha besar di Indonesia. Data yang sama juga menunjukkan bahwa UMKM telah menghasilkan 116.673.416 (97,02%) tenaga kerja, sementara usaha besar menghasilkan 3.586.769 (2,98%) tenaga kerja. Walau begitu, angka tersebut tidak lantas dapat dijadikan landasan argumen untuk menjadikan UMKM sebagai solusi dari ketenagakerjaan di Indonesia yang demikian kompleks. Yang perlu dipahami adalah struktur perekonomian yang bertumpu pada banyaknya jumlah UMKM bukanlah satu hal yang baik.

Indonesia yang didukung oleh jumlah UMKM lebih besar dibandingkan unit usaha yang lain merupakan sebuah anomali. Hal ini bisa mendatangkan masalah karena kualitas tenaga kerja UMKM yang rendah. Selain itu perusahaan besar cenderung lebih produktif, lebih besar menyerap tenaga kerja serta lebih mampu melakukan ekspor. Untuk itu, pemerintah ke Pekerjaan UMKM juga depan harus dapat memidentik dengan pekerja perbaiki masalah ini. yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah Fokus yang harus sehingga tidak bisa ditekankan pemerinberkembang. tah adalah bagaimana caranya meningkatkan Hal ini menunjukkan ke- iklim investasi yang terbatasan UMKM untuk mendukung tumbuhndapat “naik kelas” menja- ya lapangan kerja yang di usaha yang lebih besar. berkualitas di sektor Padahal dari segi kualitas ketenagakerjaan. Hal ini penyerapan tenaga ker- bisa dilakukan dengan ja, unit usaha yang lebih memberikan akses untuk besar memiliki dampak layanan pelatihan dan yang lebih besar diband- pendampingan. ing usaha mikro dan kecil. Data dari Badan Pusat Kesimpulan Statistik (BPS) menun- Secara statistik, data jukkan perusahaan besar yang diberikan Sandiaga dapat menyerap pekerja benar. Tetapi terlalu pre28 kali lebih besar per matur untuk menjadikan bidang usaha dibanding- UMKM sebagai solusi kan dengan yang kecil. dari ketenagakerjaan di Indonesia yang demikian Dengan kata lain, “mesin” kompleks. Data menunpencipta lapangan peker- jukkan bahwa meski jaan masih dipegang oleh kontribusi tenaga kerja perusahaan besar. dari sektor UMKM besar, Tidak hanya itu saja, kualitas tenaga kerja yang sistem upah pada peru- dihasilkan masih buruk. sahaan besar juga lebih Hal ini mencerminkan baik dari yang kecil. adanya masalah struktural dalam perekonomiData menunjukkan upah an Indonesia. Oleh karepekerja pada perusahaan na itu, akan lebih baik besar juga sekitar 3 kali apabila pemerintah juga lebih besar dibanding- fokus mengatasi permaskan dengan perusahaan alahan pada pasar tenaga kecil. Perusahaan besar kerja yang belum efisien cenderung lebih produk- dan kompetitif serta tif, lebih besar menyerap meningkatkan kualitas tenaga kerja serta lebih dan produktivitas tenaga mampu melakukan ek- kerja. - Dandi Rafitrandi spor. Penelaahan sejawat terDibandingkan dengan tutup (blind review) negara lain, data dari Ya, saya setuju dengan Bank Dunia menunjuk- analisis di atas. Saya sukan struktur ekonomi di dah melakukan pengecePenelitian RAND, thinktank sektor kebijakan global dari Amerika Serikat, menyimpulkanbahwa meskipun UMKM di Indonesia memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian namun jenis pekerjaan yang dihasilkan biasanya memiliki tingkat upah yang murah dan relatif kurang produktif.

kan dan penelusuran data-data yang dicantumkan oleh sang analis. Menandaskan bahwa capaian bagi pemberantasan pengangguran hanya dengan mengacu pada penyerapan kerja cukup bermasalah untuk menjadi acuan bagi kesuksesan upaya tersebut. Perspektif yang disampaikan analis di atas sudah menekankan permasalahannya dari perspektif yang lebih ekonomi nasional (makro). Perspektif lain, khususnya dari perspektif kemasyarakatan, bisa mempertebal permasalahan tersebut. Persoalan kerja layak perlu juga mendapat perhatian serius. Persis seperti yang baru-baru ini terjadi di World Economic Forum, saat direktur eksekutif Oxfam, Winnie Byanyima, “menampar” seorang mantan direktur keuangan Yahoo Ken Goldman. Saat itu Goldman mengklaim kesuksesan industri di dunia secara umum untuk mendorong turunnya tingkat pengangguran, dan tingkat kemiskinan dunia. Byanyima dengan tepat membalikkan pandangan tersebut. Byanyima mengatakan apa yang dianggap sukses oleh Goldman tersebut sebenarnya adalah hasil eksploitasi tenaga kerja. Seruan ini seharusnya memberikan “tamparan” tidak hanya Goldman, melainkan kepada siapapun yang selalu menekankan turunnya angka pengangguran dengan menekankan tingginya partisipasi kerja sebagai capaian sukses di bidang ketenagakerjaan. Di Indonesia, sebagaimana yang dikaji oleh Fed-

erasi Serikat Buruh Kerakyatan (SERBUK), beberapa kejadian yang menunjukkan kualitas kerja tidak layak masih juga ditemukan. Sekretaris jenderal SERBUK Khamid Istakhori memberikan contoh buruh perempuan kerap kali dirampas cuti haidnya dengan cara-cara mulai memberi kompensasi (mengganti cuti dengan uang) sampai mempermalukan pekerja. Misalnya dengan meminta bukti bahwa sang buruh tersebut sedang haid dengan cara menempelkan kapas ke kemaluan dan menunjukkan darah di kapas tersebut kepada petugas keamanan. Langkah awal sederhana yang saya usulkan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan mengembangkan indikator kerja layak Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), yang juga sudah diikuti oleh BPS dan Kementerian Tenaga Kerja menjadi suatu acuan. – Hizkia Yosias Polimpung The Conversation mengecek kebenaran klaim dan pernyataan calon presiden menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2019. Pernyataan mereka dianalisis oleh para ahli di bidangnya. Analisis kemudian diberikan ke ahli lainnya untuk ditelaah. Telaah dilakukan tanpa mengetahui siapa penulisnya (blind review). Penulis, Dandy Rafitrandi adalah Researcher at the Department of Economics, Centre for Strategic and International Studies, Indonesia Reza Pahlevi ikut berkontribusi dalam penerbitan artikel ini


6 Edisi : 15 - 22 April 2019

DESANET www.sinarharapan.net

SHNET

Ciri Khas Tenun Garut Dari Desa Sukajaya Berbentuk Bunga dan Geometris

Ilustrasi / ist

H

ampir semua wilayah di Indonesia memiliki kain tenun sebagai hasil kerajinan khas daerah. Begitu juga halnya di Garut, ada juga tenun sutra di Kampung Tenun, yang bisa jadi destinasi baru untuk wisatawan berbelanja.

di Garut. Kain tenun sutra ala Garut memang cantik dan menawan. Namun, keeksotisannya tidak mudah dicip-

tan, hingga berhasil menjadi satu meter kain. Dalam satu hari, cuma dapat satu hingga dua meter kain hasil menenun,

Produk kain sutera diminati karena memiliki nilai estetika tinggi. Lantaran lembut dan tahan kusut, kain sutera juga sering di-

Dalam kurun waktu enam bulan, Perusahaan Gas Negara (PGN) telah membantu merenovasi workshop; penyediaan mesin dan ruang galeri guna memperlancar proses produksi; meningkatkan kualitas; serta upaya menarik minat pengunjung dan wisatawan.

Garut sudah terkenal sebagai daerah penghasil sutra, mulai dari bahan sutra hingga tenun sutra. Kini, pewarnaan tenun Garut sudah bervariasi dan para perajin terus berinovasi menciptakan produk fashion yang mengikuti perkembangan zaman. Motif khas tenun Garut berbentuk geometris dan bunga-bunga berukuran besar serta berbahan dasar sutra. Untuk melestarikan warisan budayanya, Kampung Tenun yang terletak di Desa Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut itu diresmikan sebagai daerah sentra Tenun

bupaten Garut karena beberapa faktor antara lain, beberapa alat tenun mesin (ATM) dapat dibuat sendiri, pembudidayaan ulat sutera cukup mendukung

Kegiatan ini untuk membantu para perajin tenun, agar menjadi pengusaha yang tangguh dan mandiri.

takan, dibutuhkan keahlian khusus untuk mengembangkan teknik motif ikat. Mulai dari proses pemidangan, pencelupan, pencole-

hingga disarankan janganlah menawar harganya, begitu sulitnya proses produksi tenun Sutra Garut tersebut.

gunakan untuk membuat selendang atau pakaian jadi. Industri Sutera Alam dapat berkembang di Ka-

Pengrajin tenun kain sutera tersebut, sekurangnya sejak dua tahun terakhir mendapatkan pembinaan Citra Tenun Indonesia (CTI) termasuk difasilitasi bantuan sarana prasarana produksi dari CSR PGN. (Maya)


SHNET Edisi : 15 - 22 April 2019

NEWS www.sinarharapan.net

7

Desa Banyuresmi dan Bagendit Gudangnya Tukang Cukur di Indonesia

G

arut, Kabupaten di Tatar Sunda atau Jawa Barat ini sejak lama dikenal sebagai ahli pangkas rambut dengan ragam keunikannya. Potongan rambut rapi dengan pelayan sopan plus pijat refleksi memang menjadi ciri khas para pemotong rambut atau tukang cukur dari Kota Dodol ini. Namun, dari 421 desa yang ada saat ini, hanya dua desa, yakni Banyuresmi dan Bagendit di Kecamatan Banyuresmi yang bisa disebut ikon gudangnya tukang cukur Indonesia. Tidak aneh, sebab mulai anak-anak, remaja hingga dewasa dan orang tua, secara alami saling mewarisi keahlian menata mahkota kepala tersebut secara otodidak alias alami.

Ilustrasi / ist pangkas rambut, mulai berpikir menurunkan ilmunya secara terlatih.

“Anak saya saja kelas enam SD (sekolah dasar) sudah biasa pangkas satu atau dua orang kalau diminta (potong rambut),” ucap Rijal Fadilah alias Abah Atrox warga desa Banyuresmi.

“Gaya rambut begitu pun peralatan cukur saat ini sudah sangat maju dan berkembang sangat cepat, jika dibiarkan saja (alami) ya ketinggalan juga,” ujar Abah.

Pemilik Sekolah Cukur Rambut Abah Atrox’s ini mengatakan, keahlian masyarakat Banyuresmi dalam menata rambut atau pangkas rambut diperoleh secara autodidak tanpa sentuhan pendidikan formal.

Selain faktor lingkungan masyarakat yang sudah lama melekat sebagai tukang cukur, menurut dia, jiwa pengelana turut mengantarkan warga desanya sebagai pemasok tukang cukur rambut andal di Indonesia.

“Biasanya untuk uji coba ya dari teman ke temannya saja, siapa yang mau, dia bisa,” ujar Rijal yang biasa dipanggil abah oleh siswa didiknya itu.

“Atrox itu atrok-atrokan (berkelana) dari satu kota ke kota lainnya,” ujar dia sembari tertawa.

Namun, seiring berjalannya waktu, para orang tua yang sudah pensiun dari profesinya sebagai tukang

Tak mengherankan, bila kemudian beberapa nama beken pesohor negeri ini pernah merasakan jasanya. Sebut saja Darmin Nasution (Menko Perekonomian),

Marty Natalegawa, Brigjen Suntana (Wakapolda Metro Jaya), Marcell, Ekky Sukarno, Afgan, dan Hamami. “Kalau artis banyak sekali saya lupa nama-namanya,” ujar pemilik sekolah tukang cukur terkenal ini. Berada di satu Kecamatan Banyuresmi, Desa Bagendit dan Banyuresmi yang bertetangga ini, memang sejak lama dikenal sebagai penghasil tukang cukur rambut andal Tanah Air. Dari kedua desa itu, entah berapa juta kepala rakyat Indonesia yang pernah merasakan sentuhannya sejak puluhan tahun lampau? Ali Rahman (51), salah satu tokoh tukang cukur Desa Banyuresmi, mengatakan awal mula tukang cukur Kabupaten Garut dimulai tahun 1937. Tepatnya di Kampung Bantarjati, Desa Bagendit, Bayuresmi, Garut.

Saat itu ada salah satu warga Bantarjati bernama Idi dipercaya menjadi tukang cukur prajurit Jepang, yang kemudian mewariskan keahliannya secara turun-temurun kepada warga sekitar. “Mungkin karena jasanya Pak Idi inilah keahlian warga terbangun dan lestari sampai sekarang,” kata dia. Kepala Desa Bagendit Eden Saleh mengakui, peningkatan kesejahteraan para tukang cukur Garut yang berkelana mampu mengubah wajah desa menjadi lebih maju. “Mereka bisa membangun rumah, beli sawah, minimal Rp 4 juta sebulan masih dapat,” tutur dia. Tak ayal dari sekitar 4.800 kepala keluarga yang ada di desanya, hampir separuh warganya menggantungkan hidup dari usaha potong rambut. “Memang keahl-

ian utama itu yang sudah turun-temurun,” ujar dia yang juga mantan tukang cukur itu. Lain halnya dengan Kepala Desa Banyuresmi, Ahmad Hidayat (44). Buat menghasilkan para tukang cukur profesional, ia menggulirkan lembaga usaha Desa Bumdes melakukan kerja sama pelatihan tukang cukur dengan pihak luar. “Kami sedang membangun tempat pelatihannya buat mereka, jadi tidak hanya skillsaja tetapi dilatih bahasa Inggris dan Arab,” kata dia yang juga lagi-lagi mantan tukang cukur ini. Melalui lembaga tersebut, kata dia, para siswa lulusannya mampu memberikan warna tersendiri untuk kemajuan desanya. “Kami pun terus berupaya mengurangi kenakalan remaja dengan fasilitas olahraga dan lainnya,” ujar dia. (Maya)


8 Edisi : 15 - 22 April 2019

WISATA www.sinarharapan.net

SHNET

Garut Siapkan 123 Atraksi Wisata untuk Jaring Wisatawan

Keindahan Objek Wisata Desa Munduk di Banjar Singaraja Buleleng Bali / ist

K

abupaten Garut, Jawa Barat, di tahun 2019 telah menyiapkan 123 atraksi wisata, budaya dan kesenian. Salah satu event unggulan Kabupaten Garut tahun ini yaitu Gebyar Pesona Budaya Garut (GPBG) 2019, yang berlangsung 6-7 April 2019 di alun-alun Garut dengan menampilkan berbagai atraksi budaya dan kesenian. Ada juga pemecahan rekor dunia permainan alat musik Celentung terbanyak yang dibawakan oleh 206 siswa asal Kecamatan Selaawi.

memiliki 99 event,” kata Menpar Arief Yahya dalam sambutannya pada penyelenggaraan Festival Gebyar Pesona Budaya Garut 2019, di alun-alun Garut, Jawa Barat, Sabtu (6/4). Gebyar Pesona Budaya Garut 2019 digelar dalam

canegara.

08.00 WIB.

Bupati Garut, Rudi Gunawan, mengatakan, ada 123 event budaya, kesenian, dan pendidikan yang sudah disiapkan sepanjang tahun ini. "Gebyar Pesona Budaya Garut 2019 menjadi event budaya berbasis ekonomi kreatif yang

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik yang mewakili Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Garut menjadi Kabupaten dengan event terbanyak di Jawa Barat. Dari 580 event yang

GPBG 2019 digelar juga sebagai upaya untuk memajukan sektor pariwisata Garut sekaligus menarik lebih banyak wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman). Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, Festival GPBG sudah 16 kali diselenggarakan secara rutin dan sudah dua kali masuk dalam Calendar of Event (CoE) nasional. Tahun ini GPBG 2019 memasuki tahun ke-17. “Ternyata Kabupaten Garut ini adalah kabupaten dengan event pariwisata terbanyak di Indonesia, ada 123 event tahun ini, mengungguli Banyuwangi yang

rangka memperingati HUT Kabupaten Garut yang ke206 yang diperingati setiap 16 Februari 2019. Dengan mengangkat tema “;Garut Tandang Ngahibarkeun Dangiang”, Kabupaten Garut berupaya melestarikan budaya bangsa agar lebih dikenal hingga man-

berupaya mewujudkan sinergitas akselerasi kemajuan kebudayaan untuk kekuatan ekonomi nasional," kata Rudi. Rangkaian acara Gebyar Pesona Budaya Garut dibuka secara resmi pada Sabtu, 6 April 2019, mulai pukul

diselenggarakan oleh berbagai kabupaten/kota di seluruh Jawa Barat, Kabupaten Garut menyumbang 123 event. Ini akan menjadi keuntungan tersendiri karena akan menarik banyak jumlah wisatawan. “;Ditambah

lagi

Garut

sudah mulai ditopang dengan transportasi kereta api dari Jakarta ke Cibatu, yang akan menjadi kekuatan di sektor pariwisata,”ujarnya. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Budi Gan Gan Gumilar menjelaskan, gelaran seni budaya pada GPBG 2019 diisi oleh 12 komunitas budaya/adat, 24 komunitas seni tradisional, 4 utusan kesenian se-Jawa Barat, dan 4 utusan kesenian seluruh Indonesia. Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah menambahkan, Kabupaten Garut sudah memiliki co-branding Pesona Garut dengan tagline Pesona Garut Maju Berbudaya yang menjadi kekuatan pariwisata yang telah dikenal. Selain itu, lanjutnya, telah disiapkan set menu lokal khas Garut yaitu Dodol dan Burayot sebagai makanan pembuka, Nasi Liwet Domba Garut sebagai menu makanan utama, dan Es Goyobot sebagai makanan penutup. “Namun masih banyak destinasi wisata yang perlu dikembangkan di Garut. Perlu juga dibuatkan klasifikasi destinasi mana yang untuk wisnus, mana untuk wisman, regional, dan juga tujuan wisata lokal,” ujar Ferdiansyah. (Stevani Elisabeth)


SHNET Edisi : 15 - 22 April 2019

WISATA www.sinarharapan.net

9

Festival Lawata Ungkap Pesona Wastra Bima

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) gandeng Desainer Indonesia Samuel Wattimena untuk mengungkap pesona wastra asli Bima. (Dokumen Humas Kemenpar)

K

eindahan wastra atau kain tradisional daerah yang ada di Indonesia, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tak jarang setiap daerah juga memiliki berbagai cara agar kain tradisional mereka semakin lestari bahkan terkenal hingga penjuru dunia. Untuk melestarikan hal itu, Kota Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Festival Lawata pada 6-8 April 2019 di ODTW Pantai Lawata Kota Bima, NTB. Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani di Bima, Sabtu (6/4/2019) menjelaskan, pihaknya mendukung penyelenggaraan Festival Lawata sebagai salah satu cara mengangkat dan melestarikan tenun lokal agar bisa bersaing dengan produk tradisional lain yang sudah terlebih dahulu populer.

Sementara itu, Kabid Pemasaran Area II Regional III di Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Hendry Noviardi menambahkan, kehadiran timnya adalah dalam rangka ikut berpartisipasi dan merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah pusat untuk mendukung kain tenun Bima agar semakin dikenal. “Ini salah satu bentuk komitmen pemerintah pusat untuk melestarikan serta mempromosikan kain tenun Bima. Kami berharap agar desainer-desainer muda juga

para desainer muda untuk menunjukkan potensi mereka dalam “memanjangkan” atau melestarikan umur kain tenun yang sudah menjadi warisan budaya. Bukan hanya di Bima, melainkan juga di berbagai daerah lain. “Saat ini selera pasar, cara pemasaran, dan market yang berkembang pesat pada era desainer sekarang, jauh berbeda dibanding era desainer sebelumnya,” pungkasnya. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggandeng desainer ternama salah satunya Samuel Wattimena untuk mengangkat dan mem-

April 2019. Pada kesempatan itu, desainer Samuel Wattimena memamerkan hasil karya busana muslim yang dibawakan oleh 5 model ibu kota berbahan dasar tenun Bima. “Gaya ini bisa menjadi alternatif dalam berhijab dengan bahan dasar tenun Bima. Sehingga para desainer muda memiliki inspirasi untuk mengolah tenun menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih,” kata Samuel Wattimena. Samuel menjelaskan, kain

“Selain orang-orang terpilih untuk menjadi model dari Kota Bima, ada 2 model dari Jakarta yang juga hadir. Ini bagus, untuk memperkenalkan kain-kain khas Bima,” ujar Ricky.

Samuel juga berharap, dengan adanya Festival Lawata ini bisa menginspirasi dan memacau para penenun setempat agar memanfaatkan tenun untuk kegunaan lainnya. Jadi tidak hanya untuk fashion saja, tetapi juga untuk tas dan barang-barang kesenian lainnya. Selain mencermati kecenderungan tren saat ini. “Ini tantangan tersendiri bagi pemerintah, untuk mengubah pola pikir masyarakat bahwa tenun bisa menjadi lahan wirausaha yang ternyata sangat menguntungkan dan berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kota Bima,” ujarnya.

“Kami mendukung daerah untuk melestarikan dan mempromosikan tenun lokal. Dengan melibatkan desainer ternama Samuel Wattimena untuk memberikan sentuhan idenya agar tenun Bima bisa terpromosikan dengan baik,” katanya. Festival Lawata di dalamnya dirangkai acara fashion show oleh tim modeling dari Jakarta dan Kota Bima untuk menampilkan bahan tenun asli Indonesia dengan tema “Bima Go Nusantara”.

dengan bahan tafetta yang diproses kembali dengan teknik crinkle. Warna kain tenun Bima juga eye catching memadupadankan warna komplimenter dan warna primer sesuai budaya di sini cenderung menyukai warna terang,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kabid Pemasaran Area II Regional III di Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar, Hendry Noviardi menambahkan, komitmen pemerintah pusat untuk mempopulerkan tenun Bima ini diharapkan mampu mengubah paradigma dan pola pikir masyarakat di wilayah itu. turut serta memajukan kain daerah. Kedua, supaya kain daerah tersebut mendapatkan sentuhan inovasi dan kreasi baru,” tandasnya. Pada kesempatan yang sama, Samuel Wattimena berharap agar melalui acara ini ia bisa menginspirasi

promosikan kain tenun khas Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Upaya untuk mengangkat dan mempromosikan kain tenun lokal tersebut dilakukan melalui Festival Lawata yang digelar di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat 6-8

tenun Bima memiliki ciri khas dari proses menenun sendiri. Prosesnya seperti disungkit, sehingga menimbulkan efek di permukaan kain yang dihias. Tetapi belakangnya tidak tembus. “Gaya berbusana di Kota Bima memadupadankan

“Sejatinya kain tenun Bima, memiliki nilai ekonomi tinggi yang dapat dipasarkan hingga ke pasar nasional karena nilai estetikanya yang tinggi dan semakin langka. Terlebih jika tenun tersebut dijadikan bahan baku bagi desainer fashion ternama,” pungkasnya. (Stevani Elisabeth)


10 Edisi : 15 - 22 April 2019

RISET INOVASI ww.sinarharapan.net

SHNET

Studi NASA : Gen Berubah di Ruang Angkasa

Mark Kelly & Scott Kelly (bawah)

Setelah menghabiskan 340 hari di ruang angkasa, kembali ke Bumi terasa seperti "flu," kata astronot Scott Kelly ketika NASA menerbitkan hasil penelitian yang melibatkan Kelly dan saudara kembarnya.

waktu yang lama.”

Butuh berbulan-bulan bagi Kelly untuk pulih. Para peneliti NASA menyatakan, astronot Scott Kelly mengalami banyak perubahan selama tinggal selama 340 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), mulai dari pergeseran gen dan mikroba usus hingga penebalan arteri karotisnya. Penelitian itu melibatkan astronot dan saudara kembar identiknya, Mark Kelly.

Mengejutkan para peneliti Penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal Science pada Jumat (12/4/19).

Sementara Mark Kelly tetap terikat di Bumi selama percobaan, ia juga seorang astronot NASA yang memenuhi syarat yang menerbangkan beberapa misi pesawat ulang-alik antara 2001 dan 2011.

dan setelah perjalanan Scott Kelly. Penelitian ini untuk mengukur efek dari penerbangan ruang angkasa yang berkepanjangan pada tubuh manusia. Beberapa hasil menunjukkan terjadi gejala seperti penurunan berat badan dan kehilangan massa tulang untuk kembarannya yang ada di angkasa. Ini sesuai dengan harapan para ilmuwan. Namun, saat yang sama, hasiln-

Yang paling membingungkan bagi para peneliti adalah ujung pelindung kromosom yang seharusnya berangsur-angsur memendek ketika kita bertambah tua, tetapi justru semakin lama ketika dia berada di luar angkasa. “Kami terkejut,”; kata pakar telomer Universitas Negeri Colorado Susan Bailey kepada wartawan, tetapi menekankan bahwa perubahan

Tubuh astronot sebagian besar kembali normal setelah ia kembali ke Bumi pada Maret 2016. Namun, Kelly mengatakan setidaknya membutuhkan waktu enam bulan untuk kembali seperti biasanya dulu. “;Pengembalian jauh lebih buruk daripada adaptasi saat naik ke sana, terutama untuk penerbangan tahun ini,”kata Kelly kepada wartawan. “Aku merasa seperti terkena flu setelah beberapa hari pertama. Aku sangat lelah untuk

Penelitian ini memantau kondisi si kembar Kelly (55 tahun) sebelum, selama,

ya menunjukkan Scott Kelly menderita kerusakan DNA dan mengubah cara gennya.

itu tidak berarti bahwa Kelly menjadi lebih muda secara biologis selama perjalanan.

Setelah kembali ke Bumi, telomere Kelly sebagian besar kembali ke rata-rata mereka, tetapi ia memiliki lebih banyak telomere pendek dari sebelumnya. Namun, sebagian kecil gennya yang berhubungan dengan sistem kekebalan dan perbaikan DNA tetap berubah, menunjukkan potensi kerusakan permanen. Peta jalan ke Mars Penerbangan juga menyebabkan perubahan pada struktur mata Kelly dan penebalan retina, yang dialami oleh sekitar 40% dari semua astronot. Temuan lain dari penelitian ini adalah bahwa suntikan flu bekerja di luar angkasa sama baiknya dengan di Bumi. Data yang dikumpulkan selama penelitian akan membantu para ilmuwan merencanakan misi Bulan yang berkepanjangan dan perjalanan tiga tahun ke Mars, di mana radiasi jauh lebih tinggi daripada di atas ISS. Baik Scott dan Mark Kelly sekarang sudah pensiun, dan Mark mencalonkan diri sebagai Senat AS sebagai kandidat Partai Demokrat di Arizona. (Ina/Deutsch Welle)


SHNET Edisi : 15 - 22 April 2019

RISET INOVASI www.sinarharapan.net

11

Apakah Diet Bawang Putih Baik untuk Ususmu?

Ilustrasi / ist

P

enggunaan bawang putih dalam setiap olahan makanan lazim di belahan dunia manapun. Bahkan, bawang putih bisa juga digunakan untuk acar.

bawang putih bukan hanya enak untuk bumbu masakan, tetapi juga kesehatan? Dilansir Science Daily, sebuah penelitian menunjukkan, mengkonsumsi bawang putih membantu menangkal perubahan usia pada bakteri usus Di Indonesia sendiri, ham- yang terkait dengan masalah pir setiap masakannya meng- memori. gunakan bahan bawang putih sebagai bumbunya. Namun, Penelitian ini baru dilakutahukah kalian ternyata kan pada tikus.Manfaatn-

ya berasal dari allyl sulfide, senyawa dalam bawang putih yang dikenal karena manfaatnya bagi kesehatan. "Temuan kami menunjukkan bahwa pemberian diet bawang putih yang mengandung allyl sulfide dapat membantu menjaga mikroorganisme usus yang sehat dan meningkatkan kesehatan kognitif pada orang tua," kata Jyotirmaya Behera, PhD, yang memimpin tim peneliti dengan Neetu Tyagi, PhD, keduanya dari Universitas Louisville. Behera mempresentasikan penelitian pada pertemuan tahunan American Physiological Society selama pertemuan 2019 Experimental Biology yang akan diadakan 6-9 April di Orlando, Fla. Usus berisi triliunan mikroorganisme secara kolektif disebut sebagai mikrobiota usus. Meskipun banyak penelitian telah menunjukkan pentingnya mikroorganisme ini dalam menjaga kesehatan manusia, sedikit yang diketahui tentang efek kesehatan terkait dengan perubahan mikrobiota usus yang datang seiring bertambahnya usia. “Keragaman mikrobiota usus berkurang pada orang tua, tahap kehidupan ketika penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson berkembang dan ke-

mampuan memori dan kognitif dapat menurun,�; kata Tyagi. “;Kami ingin lebih memahami bagaimana perubahan dalam mikrobiota usus terkait dengan penurunan kognitif terkait penuaan.� Untuk penelitian ini, para peneliti memberikan allyl sulfide oral kepada tikus yang berusia 24 bulan, yang berkorelasi dengan orang yang berusia antara 56 dan 69 tahun. Mereka membandingkan tikus-tikus ini dengan tikus berumur 4 dan 24 bulan yang tidak menerima suplemen allyl sulfide. Para peneliti mengamati bahwa tikus yang lebih tua yang menerima senyawa bawang putih menunjukkan memori jangka panjang dan pendek yang lebih baik dan bakteri usus yang lebih sehat daripada tikus yang lebih tua yang tidak menerima pengobatan. Memori spasial juga terganggu pada tikus berusia 24 bulan yang tidak menerima allyl sulfide. Eksperimen tambahan mengungkapkan bahwa penurunan ekspresi gen dari faktor natriuretik yang diturunkan dari neuronal (NDNF) di otak kemungkinan bertanggung jawab atas penurunan kognitif. Gen ini baru-baru ini ditemukan

oleh para peneliti Universitas Louisville dan diperlukan untuk konsolidasi memori jangka panjang dan jangka pendek. Para peneliti menemukan bahwa tikus yang menerima senyawa bawang putih menunjukkan tingkat ekspresi gen NDNF yang lebih tinggi. Selain itu, terapi protein NDNF rekombinan di otak mengembalikan kemampuan kognitif tikus yang lebih tua yang tidak menerima senyawa bawang putih. Para peneliti juga menemukan bahwa pemberian allyl sulfide oral menghasilkan gas hidrogen sulfida - molekul kurir yang mencegah peradangan usus - di lumen usus. Secara keseluruhan, temuan baru menunjukkan bahwa diet allyl sulfide meningkatkan konsolidasi memori dengan mengembalikan bakteri usus. Para peneliti terus melakukan percobaan yang bertujuan untuk lebih memahami hubungan antara mikrobiota usus dan penurunan kognitif dan meneliti bagaimana bawang putih dapat digunakan sebagai pengobatan pada populasi manusia yang menua. (Ina)


12 Edisi :15 - 22 April 2019

NEWS www.sinarharapan.net

SHNET

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Sulteng Butuh Rp 36 Triliun B

encana yang terjadi di Kota Palu dan tiga kabupaten lain, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong pada 28 September 2018 lalu menyebabkan kerugian yang luar biasa. Total kerugian dan kerusakan akibat bencana gempabumi, tsunami dan likuifaksi di Sulteng mencapai Rp 23,14 triliun.

Kebutuhan anggaran untuk pembangunan kembali Sulawesi Tengah (Sulteng) yang lebih baik mencapai Rp 36 triliun. Demikian Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (12/4). Pembangunan kembali atau rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut menyasar pada berbagai sektor, yaitu perumahan, infrastruktur, sosial, ekonomi dan sektor lintas. Kerugian tidak hanya dipicu oleh magnitudo gempa tetapi juga fenomena tsunami dan likuifaksi dengan skala dampak yang besar. Pada tahun anggaran 2019 ini, pemerintah provinsi mengajukan usulan sebesar Rp 3,5 triliun untuk tahapan pemulihan pada kelima sektor tersebut. Sementara itu, Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sulawesi Tengah menargetkan masa pemulihan hingga 31 Desember 2020. Namun demikian, dalam implementasi tahapan pemulihan menghadapi isu-isu penting, seperti sebagian masyarakat belum bersedia menempati hunian sementara (huntara) karena lokasi jauh dari tempat tinggal semula, keterbatasan pasokan listrik, dan air bersih, dan kendala status tanah pada rencana pembangunan hunian tetap (huntap) di lahan relokasi. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Sulteng per 30 Januari 2019, jumlah korban meninggal dan hilang mencapai 4.402 jiwa, dimana, 2.685 jiwa meninggal dunia, 701 jiwa hilang dan 1.016 jiwa korban dikubur massal. Jumlah korban meninggal di Palu terbanyak yaitu Palu 3.679 jiwa, kemudian Sigi 405, Donggala 303, dan Parigi Moutong 15. Sedangan total kerusakan rumah, ker-

Hunian sementara di Palu. (foto:pupr)

usakan rumah dengan kategori rusak ringan, sedang, berat dan hilang mencapai 100.405 unit. Angka tertinggi untuk kerusakan rumah adalah Palu, yaitu 42.864 unit. Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi Sulteng masih berada pada fase transisi darurat ke pemulihan yang nanti akan berakhir pada 24 April 2019.

hilang, rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. Angka kerusakan tertinggi di sektor ini yaitu di Parigi Moutong dengan 106 unit, Donggala 94, Sigi 68 dan Palu 57. Dalam Rapat Koordinasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana hari

meminimalkan masalah di masa yang akan datang,� ujar Doni di hadapan perwakilan kementerian/lembaga terkait. Selanjutnya Doni juga menginstruksikan jaminan hidup dan santunan kematian agar dapat segera disalurkan setelah diverifika-

Terkait dengan pembangunan infrastruktur, Doni mengingatkan untuk memperhatikan informasi kebencanaan, yaitu tidak membangun di area zona merah. Lebih lanjut mengenai area zona merah, Doni menegaskan bencana ini ada-

Perkembangan tahap pembangunan perumahan masih berfokus pada huntara yang berada di beberapa titik. Saat ini pembangunan huntara tersebut sudah mencapai 629 unit di 69 lokasi, namun jumlah unit yang dihuni sebanyak 406 unit. Pada sektor pendidikan jumlah kerusakan sekolah mencapai 1.299 di Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong. Jumlah tersebut mencakup jumlah sekolah dan ruang kelas serta ruang lain di lingkungan sekolah yang terdampak. Total sekolah terdampak tertinggi teridentifikasi di Donggala sebanyak 540 fasilitas, Palu 386, Sigi 267, dan Parigi Moutong 106. Penilaian kerusakan menyasar sektor kesehatan mencakup kerusakan rumah sakit, puskesmas dan pustu. Total kerusakan mencapai 325 unit dengan kategori

ini (12/4) di Graha BNPB, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menegaskan pemerintah pusat tidak akan membangun jika lahan tidak disediakan oleh pemerintah daerah. “Setelah lahan clean and clear barulah bisa dibangun untuk

si by name and by address oleh Kementerian Sosial yang dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan diharapkan sebelum puasa dana sudah diterima oleh para korban. Pemerintah provinsi melansir total sementara jumlah korban meninggal yang terverifikasi 1.873 jiwa.

lah peristiwa yang berulang, masyarakat yang bertahan di lokasi bencana perlu adanya edukasi dan sosialisasi tentang kebencanaan. "Perlu adanya sosialisasi terus menerus, masif dan door to door kepada masyarakat," ujar Doni.(sp)


SHNET Edisi : 15 - 22 April 2019

NEWS www.sinarharapan.net

13

Cegah Sengketa Tanah, Kementerian ATR/BPN Serahkan Ribuan Sertipikat Tanah Wakaf K

ementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) terus berupaya mencegah kasus sengketa tanah peribadatan seperti masjid, musala, madrasah, pondok pesantren, pemakaman dan rumah ibadah lainnya. Cara yang dilakukan adalah melalui penyertipikatan tanah wakaf atau tempat peribadatan lainnya di seluruh Indonesia melalui Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Sebanyak 1.507 sertipikat tanah wakaf diserahkan kepada nazir atau pengurus lembaga keagamaan di Gedung Al-Masthuriyah Islamic Foundation, Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (10/4). Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, menyatakan komunitas pengelola pendidikan keagamaan selama ini mengalami sedikit kendala di saat ingin mengajukan bantuan seperti beasiswa dan lain hal kepada pemerintah baik tingkat kabupaten/kota atau pusat, karena adanya persyaratan tertentu yaitu tanahnya ha-

saya tahu dari berbagai media menunjukkan Presiden Jokowi beserta jajaran pemerintah peduli terhadap rakyat, masyarakat dan agama,” kata Uu Ruzhanul.

Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan A. Djalil, mengungkapkan jumlah sertipikat tanah wakaf yang telah terbit di Provinsi Jawa Barat sampai dengan tahun 2019 sebanyak 23.730 bidang tanah. “Sampai saat ini ada 23.730 bidang tanah yang sertipikat tanahnya sudah selesai di Jawa Barat dan hari ini telah diserahkan sebanyak 1,507 sertipikat,” kata Sofyan A. Djalil. Manfaat dari adanya sertipikat tanah adalah memberikan kepastian hukum sehingga dapat mencegah terjadinya sengketa tanah yang selama ini banyak terjadi di Indonesia dan juga sebagai akses ke perbankan untuk ajukan modal usaha. Maka dari itu, target PTSL setiap tahunnya terus ditingkatkan sehingga di tahun 2025 seluruh tanah di Indonesia terdaftar. “Tahun 2017 target 5 juta dan berhasil mengeluarkan seluruh produk PTSL men-

Ilustrasi / ist tahun 2025,” kata Sofyan. Cepat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjai-

karena telah menyelesaikan 1.507 sertipikat dalam waktu 2 minggu.

rang lebih 700 m² dengan proses yang sangat cepat yaitu 1 minggu,” katanya.

“Kita dukung terus kinerja Kementerian ATR/BPN sesuai arahan Presiden Jokowi untuk menjalankan program di bidang pertanahan yang sudah bertahun-tahun tidak beres diurus padahal dampaknya ke puluhan juta rakyat Indonesia,” tegasnya.

Jajuli, Ketua RW 02, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi yang mengurus sertipikat tanah wakaf dalam bentuk Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang memiliki luas tanah 507 m² mengaku bangga telah memegang sertipikat. “Pengurusannya hanya satu minggu, dengan tahapan pertama kepala desa infokan bahwa akan ada pengurusan sertipikat tanah wakaf umum, lalu saya mengajukan ke kepala desa. Setelah itu saya hanya tunggu juru ukur datang,” katanya.

Pemerintah berharap sertipikat yang sudah diterima oleh seluruh peserta penerima sertipikat tanah rakyat maupun wakaf agar dapat dijaga sebaik mungkin dan dapat bermanfaat dalam membangun usaha dengan bentuk modal agunan dari bank.

rus bersertipikat dan berstatus wakaf. “Tapi alhamdulillah dengan adanya pembagian sertipikat tanah wakaf di Jawa Barat dan daerah lain yang

capai 5,4 juta. Tahun 2018 kita berhasil keluarkan 9,3 juta. Tahun ini insyaallah paling sedikit 11 juta bisa kita selesaikan, dan ditargetkan seluruh bidang tanah di Indonesia paling lama

tan, pada saat yang sama menyerahkan sertipikat tanah wakaf secara simbolis kepada 12 perwakilan penerima sertipikat wakaf. Dalam sambutannya, Luhut mengapresiasi kinerja jajaran Kementerian ATR/BPN

Aceng Lukman Buchori, salah satu nazir mengaku menerima dua sertipikat sekaligus. “Alhamdulillah saya dapat sertipikat untuk Masjid Jami’ Al-mualla dan Majlis Ta’lim Al-mualla yang beralamat di Jl. Cihelang Hilir, RT 01 RW 08, Cihelang Tonggoh, Cibadak, Kabupaten Sukabumi dengan luas keseluruhan ku-

Wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari harta kekayaannya yang berupa tanah milik dan melembagakannya untuk selama-lamanya untuk kepentingan peribadatan atau keperluan umum lainnya. (ino/pr)


14 Edisi : 15 - 22 April 2019

LAPORAN www.sinarharapan.net

SHNET

Produksi Industri Alas Kaki RI Pijak Posisi 4 Dunia

I

ndustri alas kaki nasional mampu menapaki kemampuannya di kancah global, dengan menghasilkan beragam produk yang berkualitas dan inovatif. Sepanjang tahun 2018, industri alas kaki di Indonesia mencatatkan jumlah produksinya mencapai 1,41 miliar pasang sepatu atau berkontribusi 4,6 persen dari total produksi sepatu dunia. “Dari capaian tersebut, Indonesia menduduki posisi ke-4 sebagai produsen alas kaki di dunia setelah China, India, dan Vietnam. Selain itu, kita menjadi negara konsumen sepatu terbesar ke-4 dengan konsumsi 886 juta pasang alas kaki,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih, di Jakarta, Minggu (7/4). Gati menyebutkan, saat ini jumlah industri alas kaki di Indonesia tercatat ada 18.687 unit usaha yang meliputi sebanyak 18.091 unit usaha merupakan skala kecil, kemudian 441 unit usaha skala menengah dan 155 unit usaha skala besar. “Dari belasan ribu unit usaha tersebut, telah menyerap tenaga kerja sebanyak 795.000 orang,” ungkapnya. Dalam upaya penumbuhan dan pengembangan industri alas kaki nasional, khususnya sektor IKM, Kemenperin memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC) 2019. “IFCC merupakan event yang mengusung konsep 3 in 1 Creative Footwear Competition, yaitu melalui desain, fotografi dan videografi,” katanya. Ajang tersebut diinisia-

Foto Istimewa / GNFIT - Twitter si oleh Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI), satuan kerja di bawah Direktorat Jendral IKMA Kemenperin yang berlokasi di Sid GNFI/Twitte oarjo, Jawa Timur. BPIPI memiliki tugas dalam pembinaan dan pengembangan industri alas kaki di Indonesia. “Fokus pelayanannya, antara lain peningkatan SDM industri alas kaki, peningkatan pengetahuan dan teknologi produk alas kaki, serta standardisasi produk alas kaki,” jelas Gati. Pada pelaksanaan IFCC 2019, BPPI turut menggandeng Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya. “Misalkan ada mahasiswa Petra yang mendaftar, pihak rektorat akan menyeleksi dari 60 hingga dapat peserta 40 mahasiswa. Jumlah itu yang akan mengikuti pelatihan,” ujarnya. Dirjen IKMA pun memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang aktif memacu sektor industri kreatif, melalui program Millennial Job Center. “Ini menjadi sebuah program kesatuan dan terintegrasi,” katanya.

Dengan tiga pilar utama pengembangan organisasi BPIPI melalui Knowledge, Training dan Design, salah satunya yang diprioritaskan adalah pada pengembangan SDM terampil yang akan menunjang sektor IKM alas kaki. Ini menyambut peluang adanya bonus demografi yang sedang dinikmati oleh Indonesia hingga tahun 2030. “Beberapa program prioritas, antara lain pengembangan standard kompetensi SDM, penumbuhan wirausaha baru dan mendorong program national branding untuk IKM alas kaki. Apalagi, generasi muda saat ini selalu berpikir tentang desain, branding, visualisasi produk maupun service di setiap aktivitas mereka baik secara komersil maupun berbasis hobi atau komunitas,” jelasnya. Oleh karena itu, melalui gelaran IFCC, BPIPI ingin mengenalkan lebih dekat tentang alas kaki pada generasi muda bahwa alas kaki itu adalah bagian dari mode, bagian dari perkembangan fesyen anak muda dan yang terpenting lagi adalah bisa

menjadi bagian rencana bisnis yang menjanjikan ke depannya, sehingga akan tumbuh pelaku industri kreatif sektor alas kaki lebih banyak. Pada tahun 2018, pencapaian IFCC menunjukkan keikutsertaan peserta yang cukup antusias, dengan 689 karya yang terkumpul untuk semua kategori mulai dari desain, fotografi, hingga videografi. Jumlah peserta yang ikut, mayoritas atau 70 persennya adalah siswa dan mahasiswa, sedangkan sisanya dari masyarakat umum. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan, industri alas kaki merupakan salah satu sektor manufaktur andalan yang mampu memberikan kontibusi besar bagi perekonomian nasional. Ini tercemin dari pertumbuhan kelompok industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki yang mencapai 9,42 persen pada tahun 2018 atau naik signifikan dibandingkan tahun 2017 sekitar 2,22 persen. Capaian tahun lalu tersebut melampaui pertumbuhan ekonomi nasional di angka 5,17 persen.

“Kemudian, ekspor alas kaki nasional juga mengalami peningkatan hingga 4,13 persen, dari tahun 2017 sebesar USD4,91 miliar menjadi USD5,11 miliar di 2018,” ungkapnya. Airlangga optimistis akan terjadi peningkatan ekspor produk alas kaki nasional sampai USD6,5 miliar pada tahun 2019 dan menjadi USD10 miliar dalam empat tahun ke depan. “Apalagi, Indonesia sudah tandatangan CEPA dengan Australia dan European Free Trade Association (EFTA). Ini menjadi potensi untuk memperluas pasar ekspor bagi produk manufaktur kita,” jelasnya. Menperin menjelaskan, industri alas kaki sedang diprioritaskan pengembangannya karena sebagai sektor padat karya berorientasi ekspor. “Bersama industri tekstil dan pakaian, industri alas kaki pun dipersiapkan untuk memasuki era industri 4.0 agar lebih berdaya saing global dan ekspornya naik. PT KMK Global Sports di Cikupa, Tengerang menjadi salah satu model yang menerapkan future of production,” tegasnya. (mis)


SHNET Edisi : 15 - 22 April 2019

LAPORAN www.sinarharapan.net

15

Inovasi Startup Industri Kerajinan dan Batik

Ilustrasi / ist

K

ementerian Perindustrian tengah mendorong pelaku industri nasional untuk terus menciptakan inovasi produk. Hal ini sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0, salah satunya melalui pemanfataan teknologi digital, yang tujuannya menghasilkan produk berdaya saing global. “Saat ini, penguatan inovasi bagi sektor industri menjadi sangat penting. Langkah ini perlu kolaborasi dengan seluruh stakeholder,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Ngakan Timur Antara di Jakarta, Selasa (9/4). Ngakan optimistis, pengembangan industri melalui inovasi dan teknologi akan berperan dalam peningkatan produktivitas dan kualitas secara efisien. “Menurut para cendekia, istilahnya adalah technology will always win,” ungkapnya.

diilih akan mendapatkan program penguatan teknis produksi, pembangunan dan pengembangan bisnis dari Balai Besar Kerajinan Menurut Titik, pada tahun dan Batik serta bantuan 2019, pihaknya tidak hanya bahan produksi senilai menyeleksi calon peserta Rp20 juta. “Harapan kami yang memiliki inovasi di pada tahun 2019 ini akan bidang kerajinan dan bamuncul ide inovasi bisnis tik, tetapi juga mereka yang yang tidak kalah dibandberminat untuk memaningkan dengan pendahufaatkan teknologi kompor lu-pendahulunya,” kata listrik batik tulis hasil peTitik. nelitian BBKB.

inovasi yang melahirkan riset-riset berkualitas dan memberi manfaat bagi kemajuan industri nasional. “Guna menghasilkan inovasi yang sesuai kebutuhan di dunia industri, balai litbang Kemenperin terus berupaya menggandeng sektor swasta untuk ikut berkontribusi dalam kegiatan riset atau alih teknologi yang mendukung kemajuan sektor manufaktur nasional,” katanya.

berkontribusi cukup besar bagi perekonomian nasional melalui capaian ekspornya.

Hingga saat ini, jumlah balai litbang yang ada di lingkungan BPPI Kemenperin sebanyak 11 Balai Besar dan 11 Balai Riset Standardisasi (Baristand) Industri. “Setelah sukses dengan kegiatan Innovating Jogja di tahun 2016 dan 2018, pada tahun ini Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) di Yogyakarta kembali meluncurkan kegiatan Innovating Jogja 2019,” ungkap Ngakan.

Pendaftaran terbuka bagi masyarakat Yogyakarta di Kemenperin juga mencatat, bawah usia 45 tahun, dennilai ekspor dari produk gan mengisi aplikasi dan kriya nasional pada Janu- proposal usaha yang dapat ari-November 2018 mam- diunduh melalui website pu mencapai USD823 juta, bbkb.kemenperin.go.id naik dibanding periode (bit.ly/FORM_IJ2019) palyang sama tahun sebelum- ing lambat 31 Mei 2019.

Kemenperin menargetkan ekspor produk tenun dan batik pada tahun 2019 mampu menembus angka USD58,6 juta atau naik 10 persen dibanding capaian tahun lalu sebesar USD53,3 juta. Ekspor batik Indonesia mayoritas dikapalkan ke negara maju seperti Jepang, Belanda dan Amerika Serikat.

dan inkubasi hasi-hasil litbang yang dihasilkan oleh BBKB Yogyakarta,” jelasnya.

nya sebesar USD820 juta. Industri kerajinan di Indonesia jumlahnya cukup banyak, yaitu lebih dari 700 ribu unit usaha dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 1,32 juta orang.

“Calon tenant yang proposalnya lolos seleksi adminstratif dan presentasi, akan mengikuti kegiatan boot–camp. Pada akhir kegiatan boot–camp akan Kepala BBKB Titik Purwati Widowati mengatakan, “Kegiatan Innovating Jogja dipilih dua tenant inovakegiatan Innovating Jogja secara umum menggabung- si dan dua tenant alih teMenurutnya, lembaga lit- tahun ini menitikberatkan kan tujuan kegiatan Inno- knologi kompor listrik babang di seluruh Indonesia pada penumbuhan usaha vating Jogja terdahulu, un- tik tulis untuk mengikuti termasuk yang ada di bawah yang bergerak pada bidang tuk menghasilkan startup kegiatan inkubasi,” jelasnBPPI Kemenperin dapat kerajinan dan batik. Apala- kerajinan dan batik di Yo- ya. menjadi penyokong utama terbentuknya ekosistem

gi, batik merupakan salah satu produk unggulan yang

gyakarta yang inovatif dengan fungsi alih teknologi

Keempat

peserta

yang

Pada ajang Innovating Jogja sebelumnya, muncul inovasi bisnis yang terus berkembang, di antaranya Wastraloka yang bergerak dalam bidang seni lukis pada kerajinan kaleng, Janedan yang bergerak dalam bidang kerajinan kulit tanpa jahit, dan Alra yang bergerak dalam bidang kerajinan kulit kekinian. Selanjutnya, mumcul pula inovasi bisnis di bidang batik, seperti Tizania Batik yang bergerak dalam bidang batik latar ringkel dan By&G yang bergerak dalam bidang tas tenun agel kombinasi batik. (mis/pr)


16 Edisi : 15 - 22 April 2019

LENSA www.sinarharapan.net

SHNET

Menpar Targetkan Wisman ke Kepri Capai 4 Juta Orang

Jembatan Barelang di Batam. (Dok Kementerian Pariwisata)

M

enteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menargetkan wisatawan mancanegara (wisman) ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bisa mencapai 4 juta orang sepanjang 2019.

Target tersebut meningkat dari realisasi 2018 sebanyak 2,5 juta kunjungan. “Target Kepri 4 juta wisman naik 25 persen lebih tinggi dari rata-rata nasional 12 persen. Kemenpar akan bantu salah satunya dengan program hot deals yang tahun lalu sukses terjual 700 ribu pax. Tahun ini tagetnya 1 juta pax,” kata Arief Yahya seusai VITO Annual Meeting di Radisson Hotel, Batam, Kepuluan Riau, Rabu (10/4). Namun, target 1 juta package hot deals tersebut dinilai Menpar Arief sebenarnya belum cukup bagi Kepri yang potensi untuk wisman pelintas batas (crossborder) sangat besar. Untuk itu program menjadikan Singapura sebagai tourism hub bagi Kepri menjadi cara ampuh mendatangkan wisatawan. “Kedua program itu adalah menjaring wisatawan atau ekspatriat yang ada di Singapura membeli hot deals. Serta menjadikan Singapura sebagai hub, kita attracts ke Indonesia,” ujar Arief Yahya. Untuk menyiasati hal itu, Menpar Arief Yahya mengajak Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) dari 16 negara di 20 kota yang hadir saat VITO Annual Meeting bersama-sama membuat strategi untuk menjadikan Singapura sebagai tourism hub. Dalam kesempatan itu, Menpar Arief Yahya juga mengenalkan member VITO paling baru yang berasal dari Thailand. Pemilihan pembentukan VITO di Thailand juga berdasarkan hasil devisa yang didapatkan negara Gajah Putih itu dari sektor pariwisata. “Saya putuskan kita punya VITO di Thailand, kita harus menyadari banyak turis di Thailand dan pendapatan devisa pariwisata Thailand paling tinggi di ASEAN,” pungkasnya. (Stevani Elisabeth)

(Dok Kementerian Pariwisata)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.